Professional Documents
Culture Documents
Ipi476755 PDF
Ipi476755 PDF
ABSTRACT
Ciletuh National Geopark region which administratively located in the District of Ciemas and Ciracap,
Sukabumi, West Java province has a unique geodiversity and showed the oldest rocks in West Java.
Because the geological characteristic that is not found in other places makes Ciletuh as National Geopark
in Indonesia. In carrying out the Geopark concept, supporting activities that related with sustainable
economic on that area, called Geotourism. The objective of this paper is to determine the Geotourism
potential activities to do in the Ciletuh National Geopark, particularly reviewing Ciletuh Amphitheatre. The
method used in this study is divided into three processes: starting from literature research areas and
collection of field data as one step in the inventory of geological sites (geosites), followed by analysis and
classification of data in accordance with the goal of this research. Geotrek with the theme of "The Magical
of Ciletuh Amphiteather" will guide us to surround and learn the beauty of the the Ciletuh Amphitheater
ciletuh focusing on geosites which contained on amphitheater form, namely: 8 (eight) waterfalls and two
(2) Ciletuh scenery spots.
ABSTRAK
Kawasan Geopark Nasional Ciletuh yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Ciemas
dan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat memiliki keragaman geologi yang unik dan
merupakan tempat tersingkapnya batuan tertua di Jawa Barat. Karena ciri khas geologinya yang tidak di
temukan di tempat lain menjadikan Ciletuh sebagai Geopark (Taman Bumi) Nasional di Indonesia. Dalam
menjalankan konsep Geopark tersebut, diperlukan suatu aktivitas penunjang penggerak aktivitas ekonomi
yang berkelanjutan berupa geowisata. Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini ialah untuk mengetahui
potensi aktivitas geowisata yang dapat dilakukan di Geopark Nasional Ciletuh, khususnya mengkaji
Amfiteater Ciletuh. Metode yang dipakai di dalam penelitian ini terbagi menjadi 3 proses: dimulai dari
studi literatur daerah penelitian dan pengambilan data lapangan sebagai salah satu langkah dalam
inventarisasi situs-situs geologi, diikuti dengan analisis dan klasifikasi data sesuai dengan fokus penelitian.
Geotrek dengan tema The Magical of Ciletuh Amphiteather akan memandu kita untuk mengelilingi dan
memaknai keindahan mega amfiteater ciletuh yang berfokus pada situs-situs geologi hasil bentukan
amfiteater tersebut, yaitu: 8 (delapan) air terjun dan 2 (dua) tempat memandang morfologi Ciletuh.
75
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
terbuka ke arah Samudra Hindia yang geowisata apa yang dapat diterapkan
terjadi oleh proses tektonik berupa disana.
runtuhan. Selain itu, beberapa air terjun,
gua laut, dan pulau kecil yang kaya akan Studi Literatur
pemaknaan geologi juga menghiasi Geopark adalah sebuah kawasan yang
kawasan ini.. memiliki unsur-unsur geologi terkemuka
Untuk menjaga kelestarian alamnya, (outstanding), termasuk nilai arkeologi,
Ciletuh baru saja memulai suatu usaha ekologi dan budaya yang ada di
konservasi berkelanjutan melalui konsep dalamnya, di mana masyarakat
Taman Bumi (Geopark). Geopark Ciletuh setempat diajak berperan-serta untuk
telah diresmikan menjadi Geopark melindungi dan meningkatkan fungsi
nasional pada tanggal 22 Desember warisan alam (UNESCO, 2004). Menurut
2015. Dalam menjalani konsep Geopark, penjelasan UNESCO, unsur utama di
geowisata (Geotourism) merupakan dalam Geopark terbagi 3 yaitu unsur
salah satu unsur yang sangat berperan. Geodiversity, Biodiversity dan Cultural-
Geopark Ciletuh dapat mengembangkan diversity.
perekonomian secara berkelanjutan Geopark Ciletuh memiliki keunikan yang
melalui kegiatan Geowisata ini, bukan tidak dimiliki oleh geopark - geopark lain
hanya edukasi geologi, pengetahuan yang telah ada di Indonesia. Dimana
mengenai konservasi juga akan Geopark ini mengunggulkan situs
tertanam seiring dengan berjalannya warisan geologi terkemuka yang bernilai
konsep wisata ini. Oleh karena itu, dalam internasional berupa fosil tektonik
penelitian ini penulis bermaksud untuk tumbukan lempeng benua dan lempeng
mengkaji salah satu aktivitas geowisata samudra yang terjadi pada zaman Kapur,
yang dapat dilakukan di Geopark ini, serta morfologi amfiteater yang
yaitu: Geotrek mengelilingi Amfiteater spektakuler. Hal ini membuat Geopark
Ciletuh. Ciletuh telah diresmikan menjadi
Geopark nasional pada tanggal 22
METODE PENELITIAN Desember 2015.
Metode penelitian yang digunakan
berdasarkan metode pengumpulan data Konsep Dasar Geowisata
dan metode analisis data secara Newsome & Dowling (2010)
kualitatif. mendefinisikan geowisata merupakan
pariwisata berkelanjutan dengan fokus
Metode Pengumpulan Data utama terhadap evolusi bumi serta fitur
Metode ini dilakukan dengan cara geologi yang mendorong pemahaman
mengumpulkan data lapangan melalui lingkungan dan budaya, apresiasi dan
kegiatan penelitian untuk mengetahui konservasi, dan menguntungkan
keadaan lapangan kawasan Geopark, masyarakat lokal. Adapun pemahaman
yang nantinya data yang diambil akan yang lebih umum dari Tourtelott (2002)
merepresentasikan kondisi wilayah yang mendefinisikan geowisata sebagai
secara geologi, nilai warisan geologi, nilai pariwisata yang menopang atau
budaya, dan nilai pendukung lainnya di meningkatkan karakter geografis tempat
daerah penelitian yang dikunjunginya lingkungan, budaya,
estetika, warisan, dan juga
Metode Analisis Data kesejahteraan penduduknya.
Metode yang digunakan berupa analisis Newsome & Dowling (2010) menyatakan
data secara kualitatif dan analisis secara bahwa geowisata melibatkan fitur
deskriptif. Dari berbagai analisis geologi dan geomorfik yang
kuantitatif yang dilakukan, peneliti berkontribusi dalam pembentukan 'sense
mengolah data menjadi sebuah peta of place' untuk setiap geosite. Lebih
geotrek dengan konsep self geo- khusus lagi, fitur ini meliputi berbagai
interpretation yang didalamnya berisi jenis lanskap, bentang alam, singkapan
peta kawasan Geopark Ciletuh, beserta batuan, dan jenis, sedimen, tanah, juga
situs-situs geologi dan interpretasinya Kristal.
serta kesampaian lokasi dan aktivitas Berikut merupakan jenis-jenis aktivitas
geotourism :
76
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
77
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
78
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
79
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
berupa batuan sedimen berupa breksi perlapisan yang tebal. Batuan Berumur
polimik, batupasir graywacke berbutir Miosen Bawah - Tengah (23-10 juta
kasar sampai halus, yang menujukkan tahun yang lalu).
Batupasir pada situs geologi ini memiliki berupa sesar normal sehingga ada blok
ciri litologi berupa, warna segar coklat, atau bagian yang turun (Gambar 3).
warna lapuk coklat gelap, besar butir Airterjun ini merupakan airterjun terusan
pasir halus hingga kasar, setempat dari Curug Awang. Batuan utama
kerikilan, menyudut hingga menyudut penyusunnya merupakan bagian dari
tanggung, kemas tertutup, terpilah Formasi Jampang Anggota Cikarang
sedang hingga baik, permeabilitas (Sukamto, 1975) berupa batuan sedimen
sedang - baik, agak keras hingga keras. berupa breksi polimik, batupasir
Sedangkan Breksi pada situds geologi ini graywacke berbutir kasar sampai halus,
mempunyai warna segar coklat yang menujukkan perlapisan yang tebal.
kehitaman, warna lapuk coklat Batuan Berumur Miosen Bawah - Tengah
kemerahan. Matriks batupasir dengan (23-10 juta tahun yang lalu).
besar butir pasir halus hingga pasir Batupasir pada situs geologi ini memiliki
sangat halus, terpilah buruk, ciri litologi berupa, warna segar coklat,
permeabilitas sedang hingga buruk, warna lapuk coklat gelap, besar butir
keras. Komponen batuan beku berwarna pasir halus hingga kasar, setempat
hitam, abu-abu gelap dengan panjang kerikilan, menyudut hingga menyudut
komponen terbesar 50 cm, panjang tanggung, kemas tertutup, terpilah
komponen terkecil 5 cm, menyudut sedang hingga baik, permeabilitas
hingga menyudut tanggung (Nugraha, sedang - baik, agak keras hingga keras.
2016). Sedangkan Breksi pada situds geologi ini
mempunyai warna segar coklat
Curug Tengah kehitaman, warna lapuk coklat
Berada di Sungai Ciletuh, perbatasan kemerahan. Matriks batupasir dengan
administratif antara Desa Tamanjaya, besar butir pasir halus hingga pasir
Desa Cibenda, dan Desa Mekarsakti. sangat halus, terpilah buruk,
Situs geologi ini merupakan airterjun permeabilitas sedang hingga buruk,
dengan ketinggian mencapai 7 meter keras. Komponen batuan beku berwarna
yang terbentuk akibat struktur geologi hitam, abu-abu gelap dengan panjang
80
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
81
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
Curug Sodong, Ngelay, dan Cikaret warna lapuk coklat gelap, besar butir
Berada di Sungai Cikanteh yang pasir halus hingga kasar, setempat
termasuk kedalam wilayah Desa Ciwaru, kerikilan, menyudut hingga menyudut
situs geologi ini merupakan 3 buah tanggung, kemas tertutup, terpilah
airterjun yang tersusun dari paling sedang hingga baik, permeabilitas
rendah ke paling tinggi: Curug sedang - baik, agak keras hingga keras.
Sodong/Curug Kembar/Curug Penganten Sedangkan Breksi Polimik pada situs
(ketinggian 35 meter)(Gambar 5), Curug geologi ini mempunyai warna segar
Ngelay (ketinggian 7 meter), dan Curug coklat kehitaman, warna lapuk coklat
Cikaret (ketinggian 50 meter).. Airterjun kemerahan. Matriks batupasir dengan
ini terbentuk akibat struktur geologi besar butir pasir halus hingga pasir
berupa sesar normal sehingga ada blok sangat halus, terpilah buruk,
atau bagian yang turun. Batuan utama permeabilitas sedang hingga buruk,
penyusunnya merupakan bagian dari keras. Komponen batuan beku berwarna
Formasi Jampang Anggota Cikarang hitam, abu-abu gelap dengan panjang
(Sukamto, 1975) berupa batuan sedimen komponen terbesar 50 cm, panjang
berupa breksi polimik, batupasir komponen terkecil 5 cm, menyudut
graywacke berbutir kasar sampai halus, hingga menyudut tanggung (Nugraha,
yang menujukkan perlapisan yang tebal 2016).
dan pada dasar sungai di jumpai
bongkah-bongkah breksi polimik. Batuan Curug Cikanteh
Berumur Miosen Bawah-Tengah (23-10 Berada di Sungai Cikanteh yang
juta tahun yang lalu). termasuk kedalam wilayah Desa Ciwaru,
Batupasir pada situs geologi ini memiliki situs geologi ini merupakan air terjun
ciri litologi berupa, warna segar coklat, yang indah dan memukau dengan
82
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
Batuan utama penyusunnya merupakan Bawah - Tengah (23-10 juta tahun yang
bagian dari Formasi Jampang Anggota lalu).
Cikarang (Sukamto, 1975) berupa Batupasir pada situs geologi ini memiliki
batuan sedimen berupa breksi polimik, ciri litologi berupa, warna segar coklat,
batupasir graywacke berbutir kasar warna lapuk coklat gelap, besar butir
sampai halus, yang menujukkan pasir halus hingga kasar, setempat
perlapisan yang tebal dan pada dasar kerikilan, menyudut hingga menyudut
sungai di jumpai bongkah-bongkah tanggung, kemas tertutup, terpilah
breksi polimik. Batuan Berumur Miosen
83
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
84
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
Karakteristik lava basal yang dapat berupa sesar normal yang menghasilkan
diamati secara megaskopis berwarna sebuah longsoran besar berbentuk tapal
segar abu-abu gelap, warna lapuk coklat kuda. Batuan utama penyusunnya
keabu-abuan, besar butir afanitik, merupakan bagian dari Formasi Jampang
derajat kristalisasi hipohialin, bentuk Anggota Cikarang (Sukamto, 1975) yang
subhedral, hipidiomorf, kemas terbentuk pada kala Miosen Bawah
inequigranular, indeks warna Tengah berupa batuan sedimen berupa
mesokratik, berbentuk bongkah- breksi polimik, batupasir graywacke
bongkah. Terdapat kandungan mineral berbutir kasar sampai halus, setempat di
plagioklas, kuarsa, dan piroksen. jumpai lava.
Pada dinding amfiteater dijumpai
Puncak Darma sejumlah airterjun yang terbentuk
Puncak Darma berada di Desa Girimukti karena proses sesar normal (sesar turun)
dalam kawasan Geopark Ciletuh. Lokasi karena bagian blok yang turun
ini merupakan salah satu situs mengakibatkan adanya beda tinggi
geomorfologi yang merupakan tempat antara kedua blok mencapai 300 meter.
terbaik untuk mengamati bentuk Batupasir pada situs geomorfologi ini
amfiteater serta teluk Ciletuh yang memiliki ciri litologi berupa, warna segar
terbuka ke arah laut lepas (Gambar 9). coklat, warna lapuk coklat gelap, besar
Dari Puncak Darma, kita dapat melihat butir pasir halus hingga kasar, setempat
panorama (landscape) mega amfiteater kerikilan, menyudut hingga menyudut
Ciletuh sebagai bukti struktur geologi tanggung, kemas tertutup, terpilah
85
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
86
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
87
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 14, Nomor 1, April 2016 : 75 88
88