You are on page 1of 11

Analisis

1. Ny. Zubaedah, 48 tahun berobat di poliklinik dengan keluhan utama lemah


keempat anggota gerak, dialami sejak 6 bulan secara perlahan lahan.
A. Bagaimana anatomi dari keempat anggota gerak?
Jawab :
- Regio deltoidea
- Regio brachium
- Regio cubiti
- Regio antebrachium
- Regio manus
Tulang ekstremitas atas
Os. humerus Os. Radius
Caput humeri Caput radii
Collum anatomicum Collum radii
Tuberculum majus Tuberositas radii
Tuberculum minus
Tuberositas deltoidea
Epicondylus lateralis
Epicondylus medialis
Fossa coronoidea
Fossa olecrani
Os. Ulnaris Nervus
Incisura trochlearis N. axillaris
Proc. Coronoideus N cutaneus brachii
Tuberositas ulnae N. medianus
Olecranon N. radialis
Caput ulne N. ulnaris
Proc. Stil ulnae

Tulang extremitas bawah


- Pelvis - Os Femur
2 os coxae Fovea capitis femoris
1 os sacrum Collum femoris
1 os coccygis Trochanter major
Trochanter minor
Caput femoris
Corpus femoris

- Os. Fibula - Os Tibia


Apex capitis fibulae Tuberositas tibiae
Caput fibulae Corpus tibiae
Collum fibulae Malleolus medialis
Sulcus malleolaris Incisura fibularis
Malleolis lateralis
- Perdarahan ekstremitas bawah
A. femoralis
A. tibialis anterior
A. tibialis posterior
A. tarsalis medialis
A. dorsalis pedis
Vena femoralis
Vena saphena magna
Vena saphena parva

b. Bagaiman hubungan umur dan jenis kelamin Ny. Zubaedah dengan


keluhan?
Jawab:
Umur : proses penuan degeneratif penyumbatan pembuluh darah sirkulasi O2
dan nutrisi terganggu asupan untuk syaraf terganggu terganggunya gerak pada
keempat anggota gerak.
Jenis kelamin : wania penimbunan lemak sekitar 2-25 % sedangkan laki-laki 15-20%
sehingga memperparah penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kurangnya
asupan oksigen dan nutrisi ke syaraf yang akan menggangaggu gerakan keempat
anggota gerak.

c. Apa saja sistem yang terganggu dengan keluhan yang dirasakan Ny. Zubaedah?
Jawab :
Sistem yang terganggu adalah sistem saraf, sistem muskuloskeletal dan sistem
vaskular. Dimana sistem muskuloskeletal yang mengalami keadaan lemah yang dapat
diakibatkan oleh rusaknya sistem saraf ataupun vaskularisasi yang kurang baik.

d. Bagaimana patofisiologi lemah pada keempat anggota gerak?


Jawab :

Hiperglikemia penumpukan pada organ pengguna glukosa secara independen (retina,


saraf, dan ginjal) konversi glukosa yang tidak terpakai menjadi sorbitol dan fruktosa
dengan menggunakan aldose reduktase dan sorbitol dehidrogenase akumulasi kedua enzim
pengkonversi menyebabkan penurunan myoinsitol, penurunan aktivitas pompa membran
plasma Na+/K ATP-ase yang dibutuhkan untuk fungsi saraf kerusakan saraf-saraf perifer
yang bermanifestasi klinik hipestasi, kram-kram lemah pada keempat anggota gerak
c. Bagaimana makna keluhan yang dialami ny. Zubaedah sejak 6 bulan lalu ( perlahan-
lahan)?
Keluhan utama lemah pada keempat anggota gerak yang dialami oleh Ny. Zubaidah, 48 tahun
sudah dapat dikategorikan menjadi penyakit kronis karena sudah berlangsung lama dan
secara perlahan lahan, hal ini ada kaitannya dengan penyakit DM yang sudah diderita oleh
Ny. Zubaidah, sejak 12 tahun namun tidak berobat secara teratur.

d. Apa saja jenis kelumpuhan otot?


Jawab :
Kelumpuhan otot disini dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kelumpuhan septik (UMN)
Kelumpuhan ini disebabkan oleh kerusakan Upper Motor Neuron (UMN). Upper
Motor Neuron (UMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari korteks motorik
serebri atau batang otak yang seluruhnya (dengan serat saraf-sarafnya ada di dalam sistem
saraf pusat sampai medula spinalis. Biasanya dapat menyerang SSP menimbulkan penyakit
stroke.

2. kelumpuhan Fleksid (PMN)


Kelumpuhan ini disebabkan oleh kerusakan Lower Motor Neuron ( LMN). Lower
motor neuron (LMN) adalah neuron-neuron motorik yang berasal dari sistem saraf pusat
tetapi serat-serat sarafnya keluar dari sistem saraf pusat dan membentuk sistem saraf tepi dan
berakhir di otot rangka. Kerusakan LMN menimbulkan kelumpuhan otot yang 'lemas',
ketegangan otot (tonus) rendah dan sukar untuk merangsang refleks otot rangka
(hiporefleksia).
(Berdasarkan skenario kasus, ny. Zubaedah mengalami gangguan tetraparesis yang
disebabkan oleh kerusakan LMN ( Low Motor Nueon ).

e. Bagaimana patofisiologi gangguan yang dialami ny. Zubaedah ?


Jawab :
Hiperglikemi akumulasi sorbitol hipertronik intraseluler di sel schwan
rusaknya sel schwan rusaknya akson kecepatan kondisi motorik tetraparesis.

2. Awalnya penderita merasa kesemutan pada lengan bawah dan tungkai bawah,
susah tidur akibat gangguan tersebut. Keluhan ini bertambah berat sehingga
kedua,dan bila jongkok sulit berdiri .

a. apa saja penyebab dari kesemutan?


Jawab :
Trauma, usia, gangguan saraf, gangguan pembuluh darah dan lain sebagainya
b. Apa makna ny. Zubedah merasa kesemutan, susah tidur serta penglihatan
kabur dan tidak dikoreksi dengan kaca mata?
Jawab :
Makna dari kesemutan, susah tidur, dan penglihatan kabur yang dialami Ny.
Zubaidah yaitu telah terjadi komplikasi dari penyakit diabetes yang berupa:
Neuropati : kesemutan dan susah tidur
Retinopati : penglihatan kabur
c. Bagaimana patofisiologi kesemutan,dari jongkok susah berdiri dan
insomnia?
Hiperglikemia penumpukan pada organ pengguna glukosa secara
independen (retina, saraf, dan ginjal) konversi glukosa yang tidak terpakai
menjadi sorbitol dan fruktosa dengan menggunakan aldose reduktase dan
sorbitol dehidrogenase akumulasi kedua enzim pengkonversi
myoinsitol aktivitas pompa membran plasma Na+/K ATP-ase yang
dibutuhkan untuk fungsi saraf kerusakan saraf-saraf perifer (sel schwan)
lemah pada keempat anggota gerak kesemutan insomnia
d. Apa makna keluhan bertambah berat pada kasus ini ?
Jawab :
Hiperglikemia yang berkepanjangan aktivasi jalur poliol meningkat
glukosa diubah menjadi sorbitol dan fruktosa akumulasi sorbitol dan fruktosa
dalam jaringan saraf mioinositol terhambat masuk ke saraf aktivasi Protein
Kinase C (PKC) penurunan Na-K-ATP-ase menurun Na intraseluler
berlebih gangguan transduksi sinyal pada saraf
Dalam hal ini, penjalaran penyakit dilakukan secara semetris, dimulai dari bagian
distal dari keempat ekstremitas, kemudian meneruskan kebagian r.genu, sehingga
mengakibatkan ketidakmampuan kontraksi otot ketika mau berdiri.

3. Pola makan ny. Zubaedah Ny. Zubaedah selama ini cukup dan seimbang.

a. Apa vitamin yang dapat menyebabkan gejala polineuropati ?


Jawab :
Vitamin B1 dan B12 fungsi : u/ mengendalikan kadar gula darah secara ketat.
b. Bagaimana mekanisme defisiensi vitamin B1 dan B12 terhadap polineuropati ?
Jawab :

4. Dia juga mengeluh penglihatan kabur dan tidak dikoreksi dengan kacamata
a. Apa saja yang menyebabkan penglihatan kabur?
Jawab :
1. Diabetes militus.
2. Retinopati
b. Apa bagian organ mata yang terganggu pada penglihatan ny. Zubaedah?
Jawab :
Di retina karena komplikasi dari penyakit diabetes melitus yang di sebabkan oleh
rusaknya endotel vaskuler pada retina

c. Bagaimana patofisiologi penglihatan kabur?


Jawab :
kadar gula darah terbentuknya zat kompleks yg terdiri dari gula di dalam
dinding pembuluh darah pembuluh darah tebal dan bocor aliran darah ke
pembuluh darah mata (RETINA) retinopati diabetik.

5. Riwayat kencing manis diderita sejak 12 tahun, tapi berobat tidak teratur.
a. Apa yang dimaksud dengan kencing manis ?
Jawab :
suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya
kadar gula dalam darah. Tingginya kadar gula karena kurang maksimalnya
pemanfaatan gula oleh tubuh sebagai sumber energi karena kurangnya hormon
insulin yang diproduksi oleh pankreas atau tidak berfungsinya hormon insulin
dalam menyerap gula secara maksimal oleh sebab itu penyakit ini juga biasa
disebut atau didefinisikan sebagai penyakit gula darah
b. Apa penyebab dari diabetes melitus ?
Jawab :
c. faktor keturunan
d. Kerusakan pada sel pankreas
e. Faktor obesitas
f. Kadar kolestrol yang tinggi

c. Bagaimana patofisiologi diabetes mellitus pada kasus?


Jawab :
Diabetes Mellitus ada 2 tipe, yaitu diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus
tipe 2, patofisiologinya:

Diabetes Mellitus tipe 1 :


Adanya kerusakan pada sel beta Pankreas produksi insulin terganggu
insulin yang diproduksi hanya sedikit/ tidak ada glukosa dalam darah hanya
sedikit yang masuk ke dalam sel/ tidak bisa masuk sel glukosa dalam darah
tinggi DM tipe 1

Diabete Milletus tipe 2


Asupan makan yang mengandung banyak glukosa produksi insulin untuk
memasukkan glukosa dalam darah meningkat, dan apabila pola makan seperti ini
tetap berlangsung reseptor insulin di sel resisten terhadap insulin glukosa
dalam darah tidak bisa masuk ke dalam sel glukosa dalam darah tinngi DM
tipe 2 .
d. Apa makna diabetes melitus sejak 12 tahun yang lalu?
Jawab :
Dalam kasus ny. Zubaedah telah mengalami dm tipe 2 kronik.
d. Apa penyebab hipertensi?
Jawab :
1. Faktor keturunan
2. Usia
3. Kolestrol
4. Faktor obesitas
6. Riwayat darah tinggi sejak 5 tahun yang lalu.
a. Apa yang dimaksud darah tinggi ?
Jawab :
Tekanan darah arterial yang tetap tinggi; dapat tidak memiliki sebab yang
diketahui atau berkaitan dengan penyakit lain.

b. Bagaimana Mekanisme hipertensi ?


Jawaban:
Hipertensi
HiperglikemiPenumpukan gula dipembuluh darah penyempitan pembuluh
darah vasodilatasi menurun tekanan darah tinggi.

c. Apa makna hipertensi sejak 5 tahun yang lalu?


Jawab :
Hipertensi merupakan komplikasi dari diabetes melitus, karena diabetes lebih
dulu ( Diabetes melitus hipertensi ).

7. Riwayat Minum obat-obatan disangkal dan riwayat trauma disangkal

a. Apa hubungan minum obat obat-obat disangkal dan riwayat trauma disangkal
terhadap keluhan pada kasus ini ?
Jawab :
minum obat-obatan dan trauma yang disangkal pasien merupakan alat bantu untuk
menegakkan diagnosis penyakit pasien.

b. obat-obatan apa saja yang ada hubungan dengan keluhan pada kasus ini ?
jawab :

8. Pemeriksaan fisik TD : 160/95


a. Apa interpretasi pada pemeriksaan fisik?
Jawab :
Kesadaran normal
IMT normal (18,5-22,9)
TD 160/95 mmHg tinggi ( hipertensi)
9. Pemeriksaan khusus : visus 5/300 . Pemeriksaan neurologi di dapat : kekuatan 4
pada keempat anggota gerak, refleks fisiologis menurun pada kedua lengan dan
negatif padat ungkai bawah, gangguan sensibilitas, berpola sarung tangan dan kaos
kaki.
a. Apa interpretasi visus 5/ 300 ?
-visus 5/300 ?
b. - Pemeriksaan neurologi di dapat : Kekuatan 4 pada keempat anggota gerak, refleks
fisiologis menurun pada kedua lengan dan negatif pada tungkai bawah, gangguan
sensibilitas berpola sarung tangan dan kaos kaki.
Jawab :
a. Visus 5/300 penurunan ketajaman penglihatan , dimana ny. Zubaidah hanya
mampu melihat benda pada jarak 5 m dari jarak 300 m yang dapat dilihat dengan mata
normal.
b. Kekuatan 4 pada keempat anggota gerak : mampu melawan gaya berat dan mampu
mengatasisedikit tahanan yang diberikan
c. Gangguan sensibilitas berpola sarung tangan dan kaos kaki : adanya gangguan saraf
sensorik.

c. Bagaimana patofisiologi pada interpretasi pemeriksaan khusus?


Jawab :
Hipoglikemi aktivitas jalur poliol menigkat (enzim aldose-reduktase merubah
gloksa menjadi sorbitol) akumulasi sorbitol tekanan osmotik sel menigkat
pernglihatan kabur (retinopati)
Hiperglikemi akumulasi sorbitol hipertronik intraseluler di sel schwan
rusaknya sel schwan rusaknya akson kecepatan kondisi motorik
tetraparesis.
Hiperglikemi akumulasi sorbitol hipertronik intraseluler di sel schwan
rusaknya sel schwan rusaknya akson di saraf sensorik sensitibilitas menurun

10. Pemeriksaan laboratorium GDS : 280mg%


Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium?

Pemeriksaan Kadar normal Hasil Lab Interpretasi


Tn.Ahmad

GDS 140-200 280 mg% + Diaebet

Ureum 15-40 mg/dl 48 mg/dl Normal

Creatinin 0,7-1,2 mg/dl 1,2 mg/dl Normal

Mekanisme GDS yang lebih dari normal:


Konsentrasi insulin yang tinggi self regulation reseptor insulin penurunan
respon reseptor resistensi insulin peningkatan produksi glukosa dan penurunan
penggunaan glukosa kadar glukosa darah meningkat hiperglikemia diabetes
melitus tipe 2 berlangsung selama 12 tahun tanpa pengobatan yang teratur kadar
glukosa darah selalu di atas normal.

a. Bagaimana interpretasi dari GDS: 280 mg% dan mekanismenya jika abnormal?
Jawab:
Interpretasi: GDS normal 140- 200 mg% jadi dalam kasus ini Ny. Zubaedah
mengalami hiperglikemia dengan GDS 280 mg%.
Mekanisme: Keerbatasan jumlah insulin /kurang efektifnya keja insulin
metabolisme glukosadalam darah terganggu penumpukan glukosa dalam
darah

b. Bagaimana interpretasi dari ureum: 48 mg/ dl dan mekanismenya jika abnormal?


Jawab:
Interpretasi: kadar ureum normal 15-40 mg/ dL jadi dalam kasus menglami
azotemia dengan kadar ureum 48mg/ dL.
Mekanisme: Metabolisme yang menggunakan lemak dalam tubuh (lipolisis)
menghasilkan hasil sampingan benda keton yang kemudian akan diubah
menjadi ureum sehingga kadar ureum meningkat.
c. Bagaimana interpretasi dari kreatinin: 1,2 mg/ dl dan mekanismenya jika abnormal?
Jawab:
Interpretasi: kadar normal kreatinin adalah 0,7- 1,5 mg/ dL jadi dalam kasus
ini kadar kreatinin masih normal yaitu 1,2 mg/dL.

11. Bagaimana DD pada kasus ?


Jawab :
a. Neuropati diabetik
b. Sgb
c. Osteoatritis
d. Miopati
e. Angypaty

12. Apa penyakit yang paling mungkin pada kasus ini?


Jawab : polineuropati diabetik

13. Bagaimana penatalaksanaan pada kasus ini ?


Jawab : a. Farmakologi dm : -
b. non farmakologi : - diet rendah gula
- banyak mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung
antioksidan
- olahraga yang teratur
Diabetes
Non farmakologi : menjaga kebersihan dan pengendalian glukosa.
Farmakologi : golongan aldose reduktase
Polineuropati
Non farmakologi : menghindari alkohol, diet cukup protein, pembatasan
karbohidrat dan kalori.
Farmakologi : vitamin B1
Hipertensi
Non farmakologi : olahraga, menjaga kolesterol, perbaikan gaya hidup.
Farmakologi : Acetosal, fetosifilin.

10.Bagaimana komplikasi pada kasus ini?


Jawaban:
polineuropati,nefropati,retinopati,gastropati,angiopati.

11.bagaimana prognosis pada kasus ini?


Jawaban:
dubia ad bonam;alasannya: karena kerusakan sel saraf nya masih mnyerang bagian luar
sel schwan(selubung myelin)

12.Bagaimana cara menegakkan diagnosis ?


Jawab : Pemeriksaan fisik:
-pemeriksaan refleks dengan hammer
-rasa raba dengan menggunakan kapas/bulu
-nyeri tekan dengan menekan testis ,tendon achilles (di atas tumit)
-rasa getar dengan alat garputala yang khas akan menurun pada polineuropathy
diabethic
2. Pemeriksaan dengan EMNG
3. Pemeriksaan cairan cerebrospinal

13. Bagaimana KDU pada kasus ini ?


Jawab :
KDU 3A : dokter mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter. Dokter juga dapat
memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang
relevan ( bukan kasus gawat darurat)

14. pandangan islam


Jawab :
Usumah bin Syarik berkata, Di waktu saya beserta Nabi Muhammad SAW.,
datanglah beberapa orang badui, lalu mereka bertanya, Ya, Rasulullah, apakah
kami mesti berobat?, Jawab beliau, Ya, wahai hamba Allah, berobatlah kamu,
karena Allah tidak mengadakan penyakit melainkan Dia adakan obatnya, kecuali
satu penyakit. Tanya mereka, Penyakit apa itu?. Beliau menjawab, Tua. (HR.
Ahmad).

Abu Darda berkata, bahwa Rasulullah bersabda, Sesungguhnya Allah


menurunkan penyakit serta obat dan diadakan-Nya bagi tiap penyakit obatnya, maka
berobatlah kamu, tetapi janganlah kamu berobat dengan yang haram.
(HR. Abu Daud).

KESIMPULAN
Ny. Zubaedah 48 tahun, mengalami tetraparesis dan polineuropati sensorik-
motorik simetris karena penyakit Diabetes Melitus.

KERANGKA KONSEP

You might also like