Professional Documents
Culture Documents
Oleh
Havilah Zeki Rosa 1110312123
Preseptor
Dr. Gardennia Akhyar, Sp.KK
Kepaniteraan Klinik
Rotasi II
DAFTAR ISI
Hal
BAB 1 ABSTRAK. 1
BAB 2 PENDAHULUAN. 2
BAB 3 LAPORAN KASUS.. 4
BAB 4 DISKUSI 8
BAB 5 KESIMPULAN. 12
DAFTAR PUSTAKA.... 13
BAB 1
ABSTRAK
Gold standard untuk diagnosis BPPV adalah anamnesis riwayat dan test
provokasi nistagmus dengan menggunakan Dix-Hallpike Manouver. BPPV
yang tidak diterapi dengan tepat meningkatkan risiko jatuh, terutama pada
anak-anak dan lansia. Dibutuhkan langkah diagnosis dan terapi yang tepat
mengingat pengobatan pada BPPV dapat dilakukan dengan mudah, cepat, serta
efektif pada >90% kasus.
1
BAB 2
PENDAHULUAN
2
1.2. Batasan Penulisan
Penulisan case report session ini dibatasi pada pembahasan mengenai
upaya penatalaksanaan komprehensif terhadap orang-orang yang menderita
BPPV.
3
BAB 3
LAPORAN KASUS
1. Identitas Pasien
a. Nama/Kelamin/Umur/ : Ny. M/Perempuan/59 tahun
b. Pekerjaan/pendidikan : Ibu Rumah Tangga
c. Alamat : Jl. Karet Gg I
2. Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-lingkungan keluarga
a. Status Perkawinan : Sudah Menikah
b. Jumlah Saudara : 3 (tiga)
c. Status Ekonomi Keluarga : Mampu, penghasilan pasien
>Rp.3.000.000/bulan
d. KB : Tidak ada
e. Kondisi Rumah :
Rumah permanen, 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, 1 dapur.
Lantai rumah keramik, ventilasi dan sirkulasi udara baik,
pencahayaan cukup, dinding tembok.
Jamban didalam rumah.
Listrik ada
Sumber air : PDAM, air minum depot isi ulang.
Bak mandi dikuras 1 x/bulan.
Sampah dibuang ke tempat pembuang sampah sementara (TPS).
Kesan : Higiene dan sanitasi cukup baik
f. Kondisi Lingkungan Keluarga
Pasien tinggal di lingkungan yang cukup padat penduduk. Bersama
suami dan tiga orang anak.
3. Aspek Psikologis di keluarga
Hubungan dengan keluarga baik
Faktor stress dalam keluarga (-)
4. Keluhan utama
Pusing dengan sensasi berputar satu hari yang lalu.
5. Riwayat Penyakit Sekarang
4
Pusing dengan sensasi berputar satu hari yang lalu. Pusing dirasakan
saat pasien berubah posisi dari tidur ke berdiri. Disertai sensasi mual
hingga muntah. Selain itu pasien juga mengeluhkan berkeringat dingin.
Riwayat telinga berdenging tidak ada.
Demam tidak ada.
6. Riwayat Penyakit dahulu / Penyakit Keluarga
Pasien pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya sebanyak dua
kali, namun tidak berobat ke dokter karena membaik dengan sendirinya.
Riwayat menderita penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan diabetes
mellitus tidak ada.
Tidak ada anggta keluarga yang mengeluhkan keluhan yang sama.
7. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Nadi : 72x/ menit
Nafas : 18x/menit
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36,6 0C
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Kulit : Sianosis (-), turgor kulit baik
THT : tidak ditemukan kelainan
KGB : tidak ditemukan pembesaran KGB
Dada Paru : Tidak diperiksa
Jantung : Tidak diperiksa
Abdomen : Tidak diperiksa
Punggung : Nyeri tekan dan nyeri ketok CVA tidak ada.
Anggota gerak : Tidak diperiksa
Status Neurologikus
GCS 15 (E4M6V5)
5
Pemeriksaan Keseimbangan dan Koordinasi
Keseimbangan
Romberg Test -
Romberg Test Dipertajam +
Stepping Gait +
Tandem Gait +
Koordinasi
Jari-Jari Tidak ditemukan kelainan
Hidung-Jari Tidak ditemukan kelainan
Pronasi-Supinasi Tidak ditemukan kelainan
Test Tumit Lutut Tidak ditemukan kelainan
Rebound Phenomen Tidak ditemukan kelainan
6
Pasien diharapkan bisa melakukan manuver Brandt Darof di Rumah
sebanyak 3 kali sehari, 5 siklus perkali.
Dokter :H
Tanggal : 22 Mei 2017
Pro : Ny. M
Umur : 59 tahun
7
BAB 4
DISKUSI
8
Defisit neurologis fokal - +/-
Nistagmus Vertikal Horizontal, pendular
9
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik ditegakkan diagnosis kerja
BPPV. Pasien kemudian diterapi dengan manouver epley dan pemberian obat
golongan histamin agonis yang ditujukan untuk menginhibisi neuron postsinaptik
pada n. vestibularis lateralis. Menurut SPM Neurologi Perdossi, pasien dengan
vertigo dapat diberi obat golongan Ca-entry Blocker dengan tujuan mengurangi
aktivitas eksitatori SSP dengan menekan pelepasan glutamat, menekan aktivitas
NMDA spesial channel, atau bekerja langsung sebagai depresor labirin. Contoh
obat golongan Ca-entry blocker adalah flunarisin (sibelium) dapat diberikan dengan
dosis 3 x 5-10 mg/hari. Selain itu juga bisa diberi obat golongan fenotiazine,
benzodiazepine, antiepileptik, serta terapi simptomatik.9
Untuk terapi nonmedikamentosa berupa manouver epley, edukasi, metode
Brandt Daroff yang bisa dilakukan oleh pasien di rumah.6,9
10
Gambar 4.3 Brandt Daroff Exercise12
Pada metode Brandt Daroff pasien duduk tegak di pinggir tempat tidur dengan
kedua tungkai tergantung, dengan mata tertutup baringkan tubuh dengan cepat ke
salah satu sisi, pertahankan selama 30 detik. Setelah itu duduk kembali. Setelah 30
detik, baringkan tubuh dengan cepat ke sisi yang lainnya. Pertahankan selama 30
detik, lalu duduk kembali. Latihan ini dilakukan sebanyak 3 kali pada pagi, siang,
dan malam, masing masing diulang 5 kali selama 2-3 minggu.6
11
BAB 5
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Kim JS, Zee DS. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. The new england
journal of medicine. 2014;370:1138-47.
2. Xiang-Dong G. Benign paroxysmal positional vertigo. Journal of
Neurosciences in Rural Practice. 2011;2(1):109-110.
3. Hornibrook J. Review Article: Benign Paroxysmal Positional Vertigo
(BPPV): History, Pathophysiology, OfceTreatment and Future Directions.
International Journal of Otolaryngology. 2011;2011:1-13.
4. Wahlgren A, Palombaro K. Evidence-Based Physical Therapy for BPPV
Using the International Classi cation of Functioning, Disability and
Health Model: A Case Report. Journal of GERIATRIC Physical Therapy.
2012;35:200-205.
5. Gaur S, Awasthi SK, Bhadouriya SKS, Saxena R, Pathak VK, Bisht M.
Efficacy of Epleys Maneuver in Treating BPPV Patients: A Prospective
Observational Study. International Journal of Otolaryngology.
2015;2015:1-5.
6. Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer. Ed Revisi 2014.
7. Bittar RSM, Mezzalira R, Furtado PL, Venosa AR, Sampaio ALL, Pires de
Oliveira CAC. Benign paroxysmal positional vertigo: diagnosis and
treatment. International Tinnitus Journal. 2011;16(2):135-45.
8. Brevern Mv, Bertholon P, Brandt T, Fife T, Imai T. Benign paroxysmal
positional vertigo: Diagnostic criteria. Journal of Vestibular Research.
25;(2015):105117.
9. PERDOSSI. Standar Pelayanan Medik (SPM) PERDOSSI.
10. Burmeister DB, Sacco R, Rupp V. Management of Benign Paroxysmal
Positional Vertigo With the Canalith Repositioning Maneuver in the
Emergency Department Setting. JAOA. 2010;110(10):602-604.
11. Bashir K, Irfan F, Cameron PA. Management of benign paroxysmal
positional vertigo (BPPV) in the emergency department. Journal of
Emergency Medicine, Trauma and Acute Care. 2014;3:1-7.
12. Hain TC. Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV). Northwestern
University Medical School, Chicago, Illinois; and the Vestibular Disorders
Association.
13