You are on page 1of 4

Asuhan keperawatan tuna daksa

A. Pengkajian
1.1 identitas
a. identitas klien
1) nama klien
2) umur
3) jenis kelamin
4) alamat tempat tinggal
5) agama
6) suku/bangsa
b. identitas penanggung jawab
1) nama penaggung jawab
2) umur
3) alamat tempat tinggal
4) hubungan dengan klien
1.2 riwayat kesehatan
a. riwayat keluhan utama
perawat bertanya apa keluhan utama yang sering dirasakan oleh klien.
b. riwayat kesehatan sekarang
tanyakan pada klien tentang penyakitnya saat ini, sejak kapan, tanyaka apakah klien
pernah meminta pertolongan .
c. riwayat kesehatan terdahulu
tanyakan pada klien tentang penyakit yang pernah dialaminya sebelumnya terutama
pada faktor faktor penyebab yang dapat menyebabkan tunadaksa seperti (faktor pre
natal, natal, dan post natal ).
d. riwayat kesehatan keluarga
tanyakan pada kleuarga klien apakah ada dikeluarga klien yang menderita tunadaksa.
1.3 pemeriksaan fisik ( pengkajian persistem)
a. aktivitas/istirahat
ataksia
rigid
kelumpuhan
(monoplegia,hemiplegia,paraplegia,diplegia,triplegia,quardriplegia,polio-
mylitis)
kelemahan
tidak mampu menggenggam
kekakuan
tidak mampu mandiri
hipotonus
b. integritas ego
cendrung merasa malu
menarik diri
tidak percaya diri
sensitif
c. neurosensori
spastik
athetoid
tremor
d. keamanan
tidak mampu beraktivitas sendiri ( tidak mampu melakukan ADL )
penurunan tonus otot
mememerlukan bantuan orang tua.
e. interaksi sosial
gangguan berbicara
gangguan pendengaran
gangguan emosi
1.4 pemeriksaaan penunjang
Pemeriksaan klinis untuk mengidentifikasi ketidaknormalan tonus, seringnya
terjadi hipotonik yang diikuti dengan hipertonik, ketidaknormalan postur dan
keterlambatan perkembangan motorik.
Ultrasonografi
CT scan untuk mendeteksi lesi-lesi susunan saraf pusat
MRI untuk mendeteksi lesi-lesi kecil.
Pemeriksaan mata dan pendengaran
Pemeriksaan Elektro Ensefalografi
Penilaian psikologik perlu dilakukan untuk menentukan tingkat pendidikan yang
diperlukan
Pemeriksaan darah biasanya dalam batas normal.
Pemeriksaan cairan serebrospinal
B. Pathway
C. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul:
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler
Hambatan komunikasi verbal

D. Intervensi keperawatan
1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler
NOC: keseimbangan ( balence)
Defenisi:
kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh ( ability to maintain body equilibrum)
Menjaga Keseimbangan saat berdiri (1/2/3/4/5) cttn: 5= dapat diterima
Menjaga keseimbangan saat berjalan ( 1/2/3/4/5) cttn: 5= dapat diterima
Mempertahankan posture ( 1/2/3/4/5) cttn: 5= dapat diterima
NIC: latihan terapy keseimbangan ( exercise therapy: balance)
Defenisi: penggunaan kegiatan tertentu, postur, dan gerakan untuk mempertahankan,
pertukaran atau mengembalikan keseimbangan (use of specific activities, posture, and
movements to maintain, exchange or restore balance).
menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang
membutuhkan keseimbangan
berkolaborasi dengan ahli terapis fisik, pekerjaan, dan rekreasi dalam
mengembangkan dan melaksanakan program latihan, yang sesuai .
evaluasi fungsi sensory ( seperti : pendengan, penglihatan )
menyediakan lingkungan yang aman untuk praktik latihan
membantu pasien berpartisipasi dalam latihan peregangan sambil berbaring,
duduk dan berdiri.
Bantu berdiri atau duduk sambil mengerakkan dari sisi satu ke sisi satu
membantu merangsang mekanisme keseimbanagan.
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan pada sistem saraf pusat.
NOC: Komunikasi
Definisi: penerimaan, interpretasi, dan ekspresi baik secara lisan, tertulis, maupun
nonverbal.
Menggunakan pesan lisan/ verbal (1/2/3/4/5) Cttn: 5 = tidak terganggu
Menggunakan pesan non verbal (1/2/3/4/5) Cttn: 5 = tidak terganggu
Pertukaran pesan secara akurat dengan orang lain (1/2/3/4/5) Cttn: 5 = tidak
terganggu

NIC: Meningkatkan komunikasi: gangguan berbicara

Definisi: penggunaan strategi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi pada orng


dgn ggg berbicara

Memamntau kesecepatan berbicara, tekanan, kecepatan, kualitas, volume dan


artikulasi
memantau anatomi kognitif dan proses fisiologis yang berhubungan dengan
kemampuan berbicara
anjurkan pasien atau keluarga pada proses anatomi dan fisiologi kognitif yang
terlibat dalam kemampuan berbicara
berkolaborasi dengan keluarga dan ahli patologi atau terapis untuk
mengembangkan rencana untuk komunikasi yang efektif
instruksikan pasient untuk berbicara dengan pelan
3. gangguan citra tubuh berhubungan dengan trauma atau sedera
NOC: citra tubuh
Defenisi:
Persepsi penanpilan dan fungsi tubuh itu sendiri.
Penyesuaian terhadap perubahan tubuh dalam statsu kesehatan ( 1/2/3/4/5) cttn 5=
tetap posistif.
penyesuaian terhadap perubahan tubuh akibat operasi (1/2/3/4/5) cttn 5= tetap
posistif.

NIC: perbaikan citra tubuh ( body image enhancemnet )

Defenisi : meningkatkan persepsi pasien sadar dan tidak sadar terhadap sikap tubuhnya

menentukan pengecualian citra tubuh pasien berdasarkan tahap perkembangan


menggunakan pedoman antisipatif untuk mempersiapkan pasien akan perubahan
prediksi dalam citra tubuhnya
membantu pasien untuk mendiskusikan perubahan yang disebabkan oleh penyakit
atau operasi yang sesuai
mengidentifikasi strategi yang digunakan i oleh orang tua dalam menanggapi
perubahan dalam penampilan anak
memastikan apakah perubahan citra tubuh telah memberikan kontribusi terhadap
peningkatan isolasi sosial

You might also like