Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH:
Di setujui pada
Hari :
Tanggal :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tentang Laporan praktek
laboratorium klinik I laporan ini di susun sebagai salah satu tugas PKL I di RSUD
PATUT PATUH PATJU tentang kehamilan normal. Dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Drg. Hj. Ni Made Ambryati,M.Kes selaku direktur di RSUD Patut Patuh Patju.
2. H.Zulkahfi,S.Kep,Ners, M.Kes selaku ketua setikes yarsi Mataram.
3. Baiq Ricca Afrida, M.Keb selaku ketua prodi kebidanan jenjang D III.
4. Hj. Rohmiati, SST selaku pembimbuingn lahan di RSUD Patut Patuh Patju.
5. Yesvi Zulviana, S.Tr.Keb selaku pembimbing pendidik PLK I.
6. Bidan-bidan pembimbing di ruang poli kandungan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari segi penyusunan, bahasa, ataupun penulisannya. Oleh karna itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata kuliah asuhan
kehamilan guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di
masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB V PENUTUP........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
5. Seringkencing
Pembesaran rahim dan ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandung kencing anda.
6. Masalah tidur
Gerakan janin terutama di malam han akan membuat sulit untuk dapat
tidur nyenyak.
Cara mengatasi:
a. Posisi posisi tidur yang nyamari. (Prawirohardjo, 201O).
b) DJJ
Bunyi jantung anak atau janin (DJJ) dapat dideteksi dengan
fetoskop atau deptone.pada awal kehamilan DJJ dapat
diidentifikasi dengan menggunakan ultrasound pada kehamilan 6
minggu.
c) Kelihatan tulang-tulang janin rontegen.
Pemeriksaan dengan rontegen khususnya pada kehamilan muda
akan berpengaruh pada janin, sehingga pemeriksaan ini di
anjurkan setelah kehamilan lebih dari 18 minggu ( bulan ke
empat).
3. Tanda Tidak Pasti Hamil
Tanda tidak pasiti hamil men urut (Rukiyah (2009) antara lain ialah.
1) Amenore
Merupakan salah satu tanda kehamilan tidak pasti karena amenore
bisa terjadi pada wanita yang sikius menstruasinya tidak teratur
baik pengaruh hormonal maupun pola makan stress dan kecapean
2) Mual
Sekitar 50% perempuan yang mengalami keharnilan oleh
merasakan mual. Pemicunya oleh peningkatan hormone HCG
secara tiba-tiba dalam aliran darah. Meskipun 50% mual di alami
oleh wanita yang sedang hamil tetapi gej ala mual bukan
merupakan tanda pasti kehamilan karena bisa dialami oleh selain
wanita harnil dengan berbagai faktor penyebab terjadinya mual.
Penagaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan, menimbulkan mual dan muntah
terutama pada pagi hari yang disebut morning sicknes, akibat mual
dan muntah nafsu
berkurang.
3) Mengidam
Pertama, hal ini yang sering dikenal dengan mengidam, mungkin
sebagian orang akan beranggapan sedang hamil tetapi mengidam
bukan salah satu tanda pasti bahwa wanita mengalami kehamilan.
4) Pingsan
Mungkin sebagian orang beranggapan wanita hamil sering
mengalami pingsan. Namun faktanya dapat terjadi karena kadar
jumlah gula ditubuh rendah. Dan gejala pingsan tidak menjadi
tanda pasti kehamilan karena pingsan dialami oleh siapapun baik
sedang mengalami gangguan kesehatan.
5) Mamae menjadi tegang dan besar
Keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan prosgestrogen yang
merangsang duktuli dan alveoli di mamae. Glanclula montgomeri
tampak lebih jelas.
6) Konstipasi
Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun karena disebabkan
oleh pengaruh hormone steroid
4. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil
a. Oksigen Menurut Cuningham (2008)
1) Kebutuhan oksigen semakin meningkat saat kehamilan.
2) Kebutuhan 02 bertambah sekitar 18% ventilasi betambah 40%.
3) Ibu hamil bernafas lebih dalam 20-25% dan normal & lebih
sering mengalami nafas cepat saat beraktif.
Tujuan:
1) Memberikan rasa tenang
2) Memperoleh oksigen yang cukup banyak untuk tubuh
kembang janin danjuga untuk memenuhi kebutuhan ibu.
3) Memperlancar peredaran darah.
b. Nutrisi menurut cunigham (2008)
Cara terbaik bagi ibu agar tetap sehat adalah makan dangan baik
dan makan jenis makanan yang tepat, karena makan dengan baik
akan:
1) Memberikan kekuatan untuk bekerja dan melawan penyakit.
2) Melindungi gigi dan tulang.
3) Membuat bayi dalam kandungan tumbuh sehat.
4) Mencegah pendarahan hebat saat melahirkan.
5) Membantu memulihkan kekuatan setelah melahirkan.
6) Membantu mencegah infeksi dan memastikan produksi ASI
yang baik setelah melahirkan.
c. Personal hygiene menurut Cuningham (2008)
1) Kebersihan jasmani sangat penting bagi ibu hamil karena saat
hamil ibu banyak berkeringat. Terutama didaerah lipatan kulit.
Untuk itu menjaga kebersihan seluruh tubuh ( kulit, kuku,
buah dada, lipatan labia dsd) dan pakaian dapat membantu
mencegah infeksi.
2) Usahakan agar ibu mandi dengan air bersih setiap han.
Sebaiknya ia juga membersihkan daerah vitalnya secara
lembut.
3) Rajin membersihkan gigi dan mulut penting karena sering
sekali terjadi gigi berlambung terutam ibu yang kekurangan
kalsium serta usahakan agar ibu memeriksakan giginya ke
dokter gig minimal I kali selama kehamilan.
d. Pakaian menurut Cuningham (2008)
1) Baju ibu sebaiknya yang Ionggar, nyaman dan mudah dipakai
serta terbuat dari bahan yang mudah meyerap keringat.
2) BH sesuai dengan ukuran peyudara sehingga mampu
menyingga seluruh payudara.
3) Mengganti pakaian minimal 2 kali sehari.
4) Tidak memakal sepatu bertumit tinggi
e. Eliminasi Menurut Cuningham (2008);
1) Perubahan hormonal yang terjadi pada kehamilan
mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar, sehingga
buang air besar mengalami obstipasi dapat terjadi mekanis
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, sering
muntah pada hamil mudah dan kurang makan atau tekanan
rahim terhadap usus besar dan pangkai anus.
2) Untuk melancarkan buang air besar ini dianjurkan untuk
berolahraga, men ingkakan geraklaktivitas jasmani, banyak
makan-makanan beserta (sayur dan buah-buahan) serta
minuman yang banyak.
3) Terkadang sering ditemui bahwa obstipasi dapat rnenambah
gangguan wasir (hemoroid) menjadi lebih besar, berdarah dan
bengkak.
f. Seksualitas Menurut Cuningham (2008)
1) Hubungan seksual atau koitus harus dilakukan dengan hati-
hati, terutama pada bulan trimester I.
2) Dianjurkan untuk tidak melakukan senggaman pada kasus-
kasus:
a) Bagi ibu yang memiliki riwayat keguguran sebelum
kehamilannya berumur 16 minggu, kehamilan dengan
tanda infeksi. kehamilan dengan perdarahan, pengeluaran
air, perlukan disekitar alat kelamin luar.
b) Kepala anak sudah turun kedalam panggul ibu, yakni pada
umur kehamilan 8 bulan ke atas.
c) Demikian pula pada akhir kehamilan atau seekitar 14 han
menjelang persalinan untuk mencegah pecahnya kuban
sbelum wakunya pada multipara, inflcsi bila berhubunga
kurang higienis, persalinan dapat terjadi karena sperma
mengandung prostaglandin yang dapat merangsang
persalinan.
g. Mobilisasi Pergerakan Tubuh Menurut Cuningham (2008)
1) Selama hamil seorang ibu harus tetap menjaga sikap tubuh
yang baik, berat bayi kedepan menarik tubuh kedepan hingga
ibu hamil cenderungan mendorong tubuh kebelakang
(lordosis).
2) Waspadai sikap tubuh saat melakukan apapun. Perhatikan cara
duduk, punggung harus tetap lurus tidak menekuk dari bahu
ditahan dibelakang bukan cendong kedepan.
3) Hormone menyebabkan persendian tulang belakang lebih
mudah tertarik hingga mudah nyeri punggung. Nyeri
punggung bisa membuat kehamilan tidak nyaman.
4) Jangan mengangkat benda berat, bila mengangkat sesuatu
yang berat, tekukt lutu dan rnerunduklah. Tahan punggung
selurus mungkin dan tank barang sedekat mungkin dengan
tubuh.
5) Pakai hak sepatu/sandal yang rendah, hak tinggi membuat
berat tubuh kian terdorong kedepan.
Cam meringankan nyeri punggung:
a) Perbaiki postur tubuh
b) Pijatan bisa meringankan nyeri punggung.
c) Tempelkan sesuatu yang panas, misalnya sebotol air paras
yang dibungkus handuk dibagian yang sakit.
d) Minum paracetamol (bila terasa nyeri)
e) Konsultasi
h. Exercise/Senam Hamil Menurut Cuningham (2008) Tujuan senam
hamil:
1) Menyesuaikan tubuh agar lebih balk dalam menyangga beban
kehamilan.
2) Memperkuat otot untuk menopang tekanan tambahan.
3) Membangun daya tahan tubuh
4) Memperbaiki sirkulasi dan respirasi.
5) Menyesuaikan dengan adanya pertambahan berat dan
perubahan keseimbangan
6) Meredakan ketegangan dan membantuk rileks.
7) Membentuk kebiasaan yang bernafas dengan baik.
8) Memperoleh kepercayaan dan sikap mental yang baik. Wanita
hamil yang aktif boleh meneruskan program olahraganya
selama masa kehamilan (berenang, aerobic, berjalan atau
lainnya). Untuk seam hamil ibu hamil disarankan untuk
melakukan masing-masing latihan 2 kali pada awal dari
berlanjut dengan kecepatan menurut kehendak hingga
sebanyak 5 kali.
i. Istrahat/Tidur Menuru Cuningham (2008)
1) Ibu hamil membutuhkan tidur dan istiraha yang cukup, tidur
malam han selama 8 jam dan istrahat dalam keadaan rileks
pada siang han selama 1 jam selama hamil teruama pada bulan
erakhir kehamilan.
2) Minggu-minggu terakhir kehamilan, ibu menjadi mudah lelah.
Untuk menguranginya maka ibu dapat melakukan hal sebagai
berikut:
a) Duduk dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badn
dapat memperoleh nilai relaksasi yang tinggi.
b) Bekerja relaksasi dan teknik pernafasan setiap ibu merasa
Ielah atau stress dapat mdngurangi rasa lelah dan megatasi
ketegangan-ketegangan fisik dan psikis selama hamil.
2.3.3 Keluarga
Support Keluarga Menurut Vamey (2006)
1. Dukungan dari keluarga sangat penting artinya dalam membatunya
menjalani kehamilan yang sehat.
2. Dukungan bersifat psikoterapi karena dapat mengurangi rasa cemas,
sakit dan ketidak seimbangan emosional yang biasa terjadi pada ibu
hamil.
3. Jenis dukungan yang diperlukan ibu harnil menurut Vamey (2016)
anatra lain:
a. Yang bersifat mententramkan j iwa
b. Yang dapat menumbuhkan kepercayaan din ibu dalam
rnenghadapi kenyataan menerima peran baru dan tanggung jawab
yang bertambah.
c. Yang berhubungan langsung dengan kesehatan dan keselamatan
ibu sertajanin dalam kandungan.
d. Perang seorang suami amat penting sebagai pelindung dari
pendukung, kehadiran anak akan mengubah peran dan tanggung
jawab berdua.
e. Membantu mengerjakan pekerjaan rumah.
f. Memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
g. Mengatakan ibu kontral sesuai jadwal.
h. Menghindari ibu dari asap rokok, minuman beralkohol dli.
i. Membesarkan jiwa ibu dan menanamkan keyakinan serta
keberanian untuk menghadapi keahiran bayi.
j. Menunjukan kesiapan sebagai suami yang bertanggungjawab.
k. Memberii hiburan dan perhatian ekstra agar ibu tidak merasa
terabaikan
l. Persiapan dana untuk kebutuhan persalinan
m. Persiapan transportasi dan persiapan kegawat daruratan
n. Dukungan moril dari dukungan sebagai calon donor darah jika di
perlukan dan dukungan dana bila dibutuhkan.
Tujuan:
a) Menentukan batas samping uterus
b) Leopold II terutama untuk menentukan dimana letaknya
punggung anak dan dimana letaknya bagan-bagian kecil.
Caranya : uterus didorong kesisi sambil meraba janin yang berada
disisi tersebut dengan cara yang sama pada sisi ueterus lainnya.
3. Leopold III
a) Dipengaruhi satu tangan saja
b) Bagian bawah ditentukan antara ibujari danjari lainnya
c) Cobalah apakah bagian bawah
Tujuan:
a. Menentukan bagianjanin yang berada diuterus paling bawah
b. Untuk menentukan apakah bagian janin tersebut sudah masuk PAP
c. Untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang
terdapat di bagian bawah perut ibu
4. Leopold IV Menurut Cuningham (2008)
a. Pemeriksaan berubah sikapnya ialah melihat kea rah kaki penderita
b. Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah
c. Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam PAP, dari
berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul
d. Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan bagian bawah
dari kepala yang masih teraba dari luar dalam:
1) Kedua tangan itu convergent, hanya bagian kecil dan kepala
turun ke dalam rongga
2) Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala masuk
ke dalam rongga panggul
3) Jika kedua tangan divergent, maka bagian terbesar dari kepala
masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari
kepala sudah melewati PAP.
Kalau pada kepala masuk PAP kira masukkan tangan ke dalam rongga
maka satu tangan akan lebih masuk, sedangkan tangan satunya tertahan
oleh tonjolan kepala. Tonjolan kepala pada fleksi disebabkan oleh daerah
dahi, sedangkan pada letak defleksi oleh belakang kepala. Kaiau tonjolan
kepala bertentangan dengan bagian kecil, maka anak dalam letak defleksi.
Kalua tonjolan kepala sepihak dengan bagian kecil, maka anak dalam letak
fleksi. Jadi leopold ke IV untuk menentukan apa yang menjadi bagian
bawah dari berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggui.
Tujuan Menentukan seberapajauh bagian terendah janin masuk PAP.
2.6.8 Cara Menghitung Berat Badan Janin Dalam Kandungan
Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara Jonson:
1. Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul:
PBBJ = (TFU 11 x 155)
2. Bila bagian terendah janin belum masuk pintu atas panggul
PBBJ = (TFU 12 x 155).
2.6.9 Cara Menghitung Denyut Jantung Janin:
Auskuitasi: dengan stetoskop Laennee bunyl jantung janin baru dapat
didengar pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan dopier dapat terdengar
sejak usia kehamilan 12 minggu.
2.6.10 Pertambahan Berat Badan Selama Hamil:
1. Pertambahan berat total selama kehamilan pada promogravida sehat
yang makan tanpa batasan adalah sekitar 12,5 kg. dengan distribusi
pertambahan berat badan sebagai berikut:
a. Payudara: 0,5 kg
b. Fat/lemak: 3,5 kg
c. Plasenta: 0,6 kg
d. Fetus: 3,4 kg
e. Cairan ketuban (amniotic fluid): 0,6 kg
f. Pembesaran uterus: 0,9 kg
g. Penambahan darah: 1,5 kg
h. Cairan ekstraseluler: 1,5 kg
i. Total: 12,5 kg
2. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg.
bila berat badan naik lebih dari semestinya anjurkan untk mengurangi
makanan yang mengandung karbohidrat. Lemak jangan dikurangi,
terlebih-Iebih sayur dan buah-buahan.
3. Kenaikan 13B per-Trimester:
Triwulan pertama: 1.000-1,500 gr
Triwulan kedua: 4.500 gr
Triwulan ketiga: 5.000-5.500 gr
Tujuan P4K
a. Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil
terdata, tercatat dan terlaporkan keadaannya oieh bidan dengan melibatkan
peran aktif unsur-unsur masyarakat seperti kader, dukun dan tokoh
masyarakat.
b. Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil, danapabila
sewaktu-waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia untuk
membantu. Dengan demikian, ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak
teriambat untuk mendapat penanganan yang tepat dan cepat (Depkes RI,
2009).
Manfaa P4K
Menurut Depkes RI (2009), manfaat P4K adalah meningkatkan cakupan
pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,ibu nifas dan bayi baru lahir melalui
peningkatan peran aktif keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan
yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dari tanda bahaya kebidanan dan
bayi baru lahir bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
Sasaran P4K
Menurut Depkes RI (2009), sasaran P4K adalah seluruh ibu harnil yang ada
di suatu wilayah.
Pertumbuhan berat badan dalam gram (pertambahan berat badan pada janin)
Jaringan/cairan 10 20 30 40
mg mg mg mg
b. Masalah
Masalah adalah hala yang berkaitan dengan pengalaman klien yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnose
c. Kebutuhan
Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnose dari masalah yang didapatkan dengan
melakukan analisa data.
3. Langkah III (tiga):
Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dan mengidentifikasi
penanganannya, pada langkah ml kita mengidentifikasi diagnose atau masalah
potensial berdasarkan diagnose atau masalah yang sudab diidentifikasi.
Lngkah ini membutuhkan antisipasi, bila rnemungkikan dilakukan
pencegahan. Bidan diharapkana dapat waspada dan bersiapsiap mencegah
diagnose potensial ml benar-benar terjadi.
4. Langkah IV (empat):
Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera unutuk melakukan konsultasi,
kolaborasi dengan tenaga kesehatanlain berdasarkan kondisi klien.
Mengidentitikasi perlunya tindakan segera oleh biclan atau dokter dan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
sesual dengan kondisi klien. Langkah keempat mencerminkan kesinambungan
dari proses manajemen kebidanan. Kaji ulang apakah tindakan segera mi
benar-benar dibutuhkan.
5. Langkah V (kelima):
Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh.Pada langkah mi direncanakan
asuhai yang menyeluruh ditentukan oleh ;angkah sebelumnya. Langkah mi
merupakan kelanjutan manajemen atau antisipasi.
Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa-apa yang sudah
teridentifikasi dan kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tepi
juga jadi kerangka pedomanantisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang
akan terjadi benikutnya.
6. Langkah VI (keenam) : pelaksanaan
langkah asuhan dengan efisien dan aman. Pada langkah ke VI ml rencana
asuhan menyeluruh seperti yang telah cliuraikan pada langkah V dilaksanakan
dengan efisien dan aman. Melaksanaan ini biasa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Walau
bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanannya. (memastikan langkah tersebut benar-benar
terlaksana). Dalam situasi dimana bidan berkolaborasi dengan dokter dan
keterlibatannya dalam manajemen asuhan bagi pasien yang mengalami
komplikasi, bidan juga bertanggung jawab terhadap terlaksananya asuhan
bersama yeng menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyingkat
waktu. I3iaya dan meningkatnya mutu asuhan.
7. Langkah VII (ketujuh):
Mengevaluasi yang dilakukan adalah mengevaluasi keefektifan dari asuhan
yang sudaah dibenikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhI sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi di dalam diagnose dari masalah.
Ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut efektif sedang sebagian
belum efektif. Maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang
tidak efektif melalui manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian
pada rencana tersebut.
Manajemen kebidanan ini merupakan suatu kontinum, maka penlu mengulang
lagi dari awal setiap asuhan yang tidak efektif. melalui proses manajemen
untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta
melakukan penyesuaian pada reneana asuhan kebidanan.
Menjelang akhir trimester pertama clan selama porsi praquickening trimester
kedua langsung, wan ita tersebut akan mengalami lagi, sekailgus mengevaluasi
kembali, semua aspek hubungan yang ia jalani.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUIIAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY S
D. Riwayat Menstruasi
E. Status Perkawinan
F. Riwayat Kehamilan
1 2 9 - - - - - - - - - - -
Bul
an
a. Komunikasi
Verbal :
Non verbal :
b. Keadaan emosional :
c. Hubungan dengan keluarga :
d. Hubungan dengan orarig lain :
e. Proses berpikir :
f.Ibadah :
g. Respon ibu dan kekarga terhadap kehamilan :
h. Dukungan keluarga :
i. Pengambil keputusan dalam keluarga :
j. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari :
k. Tempat dan petugas pertolong persalinan :
2. DATA OBJEKTIF
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
2. Kesadaran :
3. Tandatanda vital
Suhu : 36C
Nadi : 84 xlmenit
Respirasi : 20 x/ menit
Tekanan darah : 120/70 mmhg
Berat badan saat ini : 60 kg
Berat badan sebelum hamil : 43 kg
IMT :17kg
Tinggi badan : 150 cm
LILA : 25 cm
HPL :25-11-2016
4. Kepala
Inspeksi Rambut hitam, tidak ada ketombe,rambut tidak rontok
Palpasi : Tidak ada benjolan. Tidak ada nycri tekan.
5. Wajah
Inspeksi : Tidak ada oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Inspeksi : Tidak ada tekannan nyeri dan tidak ada oedema
6. Mata
Inspeksi : Simetri, sclera berwama putih, dan konjungtiva baik
7. Telinga
Inspeksi : Tidak ada kotoran dan bekas luka
8. Hidung
Inspeksi : Tidak ada polip dan tidak ada kotoran (bersih)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
9. Mulut dan gigi
Ispeksi : Bibir pucat, Mukosa bibir lembab, gigibersih, caries
ada, tidak ada gigi berlubang dan tidak berdarah
10. Leher
Inspeksi Tidak ada pernbengkakan dan bekas luka
Palpasi :Tidak ada pembengkakan pada venajugularis dan kelenjar linfe,
kelenjar tiroid dan tidak ada nyeri tekan
11. Payudara
Inpeksi :Simetris, putting susu menonjolan, hiperpigmentasi pada ariola
mamae, tidak ada bekas luka kolostrum belum keluar.
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
12. Abdomen
Inpeksi :Tidak ada bekas luka SC, dan tidak ada linea nigra
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,
Leopold I : Teraba bulat lunak dan tidak melenting dengan
fundus 2 jari di bawah Proxecus Xyfoideus bagiari bokong janin), TFU;
32 cm.
Leopold II : Teraba keras dan panjang (punggung pada bagian kanan
perut ibu dan teraba lunak dan berongga (bagian terkecil janian) pada
bagian kin perut ibu
Leopold III : Teraba keras bulat dan melenting serta kepala masuk PAP
Leopold IV : 2/ 5 bagian janin masuk PAP,
DJJ frekuensi 1 40x/menit, teratur.
TBJ = 3255 grm
13. Panggul (jikaada indikasi)
Distansia spinarum :
Distansia cristarum :
Distansia tuburum :
Konjungtiva eksternal :
Lingkar panggul :
14. Genetalia
Kebersihan vulva :
Portio :
Uteri :
Adnexa :
Ukuran PD :
Cavum dauglas :
VT :
15. Ekstrernitas atas dan bawah : tidak ada edema
16. Perneriksaan penunjang
Laboratorium : Jam 10: 10 WITA(Tgl 25- 11-2016)
- Golongan darah :0
- HB : 8,9grm
- Prot : (-)
- Red : (-)
- USG : Tgl l9Desember2Ol6
F/T/H/1JOf 38 Minggu.
- Air ketuban : Cukup
- Plasenta : Fundus
- EFW : 2450grm
- TP : 25-11-2016
5.1 KESIMPULAN
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data secara lengkap pada Ny S
dengan hash pemeriksaan di dapatkan;
1. Telah mampu melakukan pengumpulan data dasar pada Ny S dengan
kehamilan normal Trimester III meliputi
Ibu mengatakan hamil anak kedua, dan tidak pernah keguguran, ibu merasakan
gerakan janinnya yang aktif 10 kali dalam 12 jam. Keadaan umurn: baik, TD:
120/70 mmHg, N:84 xirnenit, RR: 20 xlmenit, S: 36 C, BB: 60 kg, LILA: 25
cm, TFU: 2 jari dibawah proccesuss xympoideus, letak kepala, sudah masuk
PAP dan DJJ (+) 140 punggung kanan.
2. Telah mampu melakukan Interpretasi data dasar pada Ny S dengan kehamilan
normal trimester III. Ny S G2P1AOH1, UK= 38 KU ibu baik.
Janin: T/HJIU, preskep, KU janin balk, DJJ (+) 140 punggung kanan.
3. Telah mampu melakuka identifikasi data dan rnasalah potensial pada Ny S
dengan kehamilan normal trimester III tidak ada.
4. Telah mampu melakukan Kebutuhan tindakan segera pada Ny S dengan
kehamilan normal trimester III tidak ada.
5. Telah mampu melakukan Perencanaan asuhan menyeluruh pada Ny S dengan
kehamilan normal trimester III meliputi: beritahu ibu hasil pemeriksaan, beritahu
ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium, beritahu ibu untuk istirahat
yang cukup, ben terapi obat penambah darah dengan dosis lxi tablet/hari,
beritahu ibu tentang tanda bahaya trimester III, beritahu ibu untuk melakukan
kunjungan ulang.
6. Telah mampu melakukan Asuhan pada Ny S dengan kehamilan normal
trimester III meliputi: memberitahukan hash pemeriksaan kepada ibu,
memberitahukan ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium,
memberitahukan ibu untuk beristirahat yang cukup tidur malam minimal 7-8 jam
dan tidur atau berbaring pada siang hari 1-2 jam, membenitahukan ibu cara
perawatan payudara dan senam hamil,, memberikan terapi obat penambah darah
dengan dosis lxi tablet/hari, memberitahu ibu tentang tanda bahaya trimester III,
memberitahukan ibu untuk melakukan kunjungan ulang, mahasiswi sudah
mampu melakukan evaluasi pada Ny S dengan kehamilan normal trimester III.
7. Telah mampu melakukan evaluasi pada Ny S dengan kehamilan normal pada
trimester III yaitu: ibu mengerti hasil pemeriksaannya, ibu telah melakukan
pemeriksaan laboratorium, tidak akan mengkonsumsi makanan yang
mengandung santan dan makanan yang berbahan rempah-rempah yang berbau
tajam, ibu akan merninum obat penambah darah yang diberikan oleh bidan lxi
tabletlhari, ibu sudah memahami tentang tanda bahaya trimester III, thu
mengatakan akan melakukan kunjungan ulang.
5.2 SARAN
5.2.1 Bagi pembimbing mahasiswa
Melalui kegiatan praktek di RSUD PATUT PATIJH PATJU , kami berharap
kemampuan kami lebih luas, khusunya dalam tindakan medis agar dapat
lebih balk sehingga harapan karni untuk dapat jadi bidan yang professional
dapat tercapai.
5.2.2 Bagi ibu hamil
Melaluai kegiatan mi ibu hamil lebih menjaga dan mengetahui apa saja hal-
hal yang harus diperhatikan pada kehamilan TM III
5.2.3 Bagi pembibing lahan
Sebelum kami mengueapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang
diberikan untuk praktek di RSUD PATUT PATUH PATJU Semoga mutu
pelayanannya dapat dipertahankan dan ditingkatkan secara optimal.
5.2.4 Bagi pembimbing pendidikan
Dapat menyalurkan ilinu pengetahuan yang dimiliki kepada mahasiswa,
sehingga mempunyai tambahan keterampilan, khususnya di bidang praktk.
DAFTAR PUSTAKA