You are on page 1of 47

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/292971944

TENORM WASTE MANAGEMENT CONCEPT ON


THE MAKING OF ZIRCONIUM OXYCHLORIDE
FROM ZIRCON SAND

Conference Paper June 2014

CITATIONS READS

0 148

1 author:

Herry Poernomo
Badan Tenaga Nuklir Nasional
31 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

research grants from the budget of the National Innovation System Research Incentive 2015 (RT-
2015-0427) of the Ministry of Research Technology and Higher Education, Indonesia View project

Center for Science and Technology Accelerator, National Nuclear Energy Agency View project

All content following this page was uploaded by Herry Poernomo on 04 February 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISSN: 2355-7524
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR 2014
Pontianak, 19 Juni 2014

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL


Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir
Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir
2014

i
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

DEWAN EDITOR / PENILAI


KARYA TULIS ILMIAH:

KETUA:
Dra. Heni Susiati, M.Si. (BATAN)
Wakil Ketua:
Dr. Ir. Hendro Tjahjono (BATAN)

SEKRETARIS:
Ir. Erlan Dewita, M.Eng. (BATAN)
Drs. Ign. Djoko Irianto, M.Eng. (BATAN)

ANGGOTA:
Prof. Dr. Eng. Ismail Yusuf, M.T. (UNTAN)
Prof. Dr. June Mellawati, M.Si. (BATAN)
Prof. Drs. Surian Pinem, M.Si. (BATAN)
Ir. Iman Kuntoro, APU. (BATAN)
Dr. Eko Budi Lelono (LEMIGAS)
Dr. Hill Gendoet Hartono (STTNAS)
Dr. R. Muhammad Subekti (BATAN)
Dr. Jupiter Sitorus Pane (BATAN)
Ir. Djati Hoesen Salimy, M.Eng. (BATAN)
Ir. D.T. Sony Tjahyani, M.Eng. (BATAN)
Ir. Edwaren Liun (BATAN)
Drs. Sahala M. Lumbanraja (BATAN)
Hasanudin, S.Si., M.Si. (UNTAN)

Tim Prosiding:
Wiku Lulus Widodo, M.Eng., Arief Tris Yuliyanto, MT.,
Ir. Suwoto, Dedy Haryanto, A.Md.

ii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

KATA PENGANTAR
Pertama dan yang paling utama, kami panjatkan puji syukur ke hadirat Alloh SWT,
atas petunjuk dan karunia-Nya, sehingga Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi
Nuklir (SENTEN) 2014 dengan tema Pemanfaatan Energi Nuklir untuk Mendukung
Pengolahan Sumber Daya Alam di Kalimantan dapat diselesaikan degan baik. Di samping
makalah undangan, prosiding ini dilengkapi dengan makalah teknis yang dibagi dalam 6
kelompok: (A) Manajemen, Ekonomi Pendanaan dan Kebijakan, (B) Pengembangan Tapak
dan Infrastruktur, (C) Lingkungan dan Pengelolaan Limbah, (D) Teknologi Material dan
Bahan Bakar Nuklir, (E) Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir dan (F) Komputasi dan
Instrumentasi Nuklir.
Prosiding ini merupakan dokumentasi karya ilmiah para pemakalah seminar yang
telah dipresentasikan pada acara Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir (SENTEN-2014),
diselenggarakan pada hari Kamis, 19 Juni 2014 di Universitas Tanjungpura yang dibuka
secara resmi oleh Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Prof. Dr. Djarot Sulistio
Wisnubroto. Seminar tersebut terselenggara atas kerjasama antara Pusat Pengkajian Sistem
Energi Nuklir (PKSEN) dan Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN)
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dengan Universitas Tanjungpura (UNTAN)
Pontianak dan Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat.
Prosiding ini berisi 3 (tiga) makalah undangan yang disampaikan oleh 3 pembicara
utama yang berasal dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kementerian RISTEK),
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) serta dari Universitas Tanjungpura.
Di samping itu, prosiding ini berisi 102 makalah teknis yang disampaikan dalam sidang
paralel dan poster. Karya tulis ilmiah tersebut berasal dari berbagai institusi meliputi
BATAN, UNTAN, Bappeda Kalimantan Barat, Universitas Gadjah Mada (UGM),
Kementerian RISTEK, Universitas Hasanudin (UNHAS) Makassar, Univeritas
Muhammadyah Pontianak (UMP) dan Akademi Teknologi Kulit (ATK) Yogyakarta.
Prosiding ini diterbitkan setelah pelaksanaan seminar dan telah melalui proses penilaian
dan editing oleh dewan editor/ penilai karya tulis ilmiah serta dilengkapi dengan diskusi
dan tanya jawab pada saat seminar berlangsung.
Diharapkan penerbitan prosiding ini dapat memberi manfaat dan dijadikan sebagai
acuan dalam penelitian dan pengembangan, khususnya yang terkait dengan teknologi
energi nuklir. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan prosiding ini dan mohon maaf atas ketidaksempurnaannya.

Jakarta, Oktober 2014

DEWAN EDITOR

iii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Assalamualaikum wr. wb.

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Alhamdulillah
Yang saya muliakan Bapak Menteri RISTEK dan Pejabat penting di lingkungan RISTEK.
Yang terhormat Bapak Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat,
Para Dosen, hadirin dan hadirat yang saya hormati yang bisa menghadiri acara seminar
pagi ini.

Alhamdulillah atas ijin Tuhan SWT, pagi ini di sela-sela kesibukan, kita dapat berkumpul
untuk melakukan sesuatu yang terbaik untuk bangsa dan negara.

Atas nama pimpinan UNTAN, kami ucapkan selamat datang kepada Menristek dan
rombongan di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Hari ini saya mengingat kembali di tahun
awal reformasi, dimana waktu itu di Pemerintah Provinsi Kalbar telah terbentuk lembaga
yang dinamakan Badan Litbang, dan pada waktu itu bersama BATAN dan kampus,
bersama-sama mengharu-birukan energi nuklir. Di situ pertama kali saya bisa masuk
kekawasan yang sebelumnya benar-benar diproteksi oleh negara. Kawasan dimana
gelembung nuklir sudah terukur potensinya di Kabupaten Melawi, Sungai Kalan. Tahun
2014 kita terus melanjutkan kegiatan yang sama dan tentu dengan perubahan-perubahan
yang cukup penting.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Menristek dan jajarannya atas kepercayaannya
untuk menggandeng kampus Universitas Tanjungpura dalam rangka memanfaatkan atau
meningkatkan nilai tambah dari sumber energi nuklir ini.

Saya tidak akan membicarakan secara detil energi nuklir ini karena sudah banyak pakarnya.
Tetapi pada intinya, energi nulkir ini sementara waktu masih belum berkembang di Provinsi
Kalimantan Barat (Kalbar).

Kalbar bisa menjadi daerah raksasa di muka bumi dengan sumber energi nuklir. Dengan
demikian tentu kita mengharapkan nilai strategis energi ini di Provinsi Kalbar untuk
menjadi daerah dengan sumber energi nuklir. Siapa tahu di kemudian hari bisa mengekspor
energi dengan menjual keluar negeri, tidak seperti sekarang ini. Untuk daerah perbatasan
dengan Malaysia, daerah tersebut sudah mengimpor energi. Untuk daerah perbatasan
sudah mengimpor energi listrik dari Malaysia. Hal ini harus diperhatikan untuk
menghindari lunturnya rasa kebangsaan.

Kita berharap di kemudian hari Provinsi Kalbar akan mensuplai energi keluar negeri. Energi
nuklir tentu tidak saja untuk energi listrik, tetapi juga dapat dimanfaatkan di bidang yang
lainnya.

Kami mengucapkan kembali rasa terima kasih kembali kepada Menristek dan jajarannya
yang telah melibatkan dokter-dokter kami untuk bersama-sama terlibat dalam riset-riset
pemanfaatan nuklir untuk kesehatan. Disampaikan ke Kementerian RISTEK, kedokteran
UNTAN yang fokus dalam pendidikan kedokteran, keperawatan, farmasi, dll., terlibat
dalam pemanfaatan sumberdaya alam untuk terapi berbagai penyakit. Kami menamakan

iv
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

kajian Etno Farmakologi Tropikal, dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
Kalbar. Mudah-mudahan pengembangan energi nuklir dapat ditingkatkan sehingga betul-
betul ketergantungan pada energi konvensional bisa dikurangi, dan Provinsi Kalimantan
Barat dapat bersaing dalam menghasilkan produk-produk dengan hasil yang murah. Juga
pengembangan trans Borneo dengan energi nuklir. Kalbar untuk menjadi sentral produksi
nuklir.

Saat ini penggunaan energi cukup kurang, mudah-mudahan nanti bisa dimanfaatkan
dengan proses produksi listrik yang murah. Di Perancis sudah banyak memanfaatkan energi
listrik dari energi nuklir. Animo respon dari masyarakat luar biasa dengan banyaknya
poster yang mendukung acara seminar ini.

Demikian sambutan saya, mohon maaf apabila banyak kekurangan. Terima kasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

REKTOR UNIVERSITAS TANJUNGPURA

ttd

PROF. DR. H. THAMRIN USMAN, DEA.

v
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT


(Diwakili oleh Sekda Kalbar Drs. M. Zeet Hamdi Asofi, MTM)

Yang saya hormati:


Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Bapak Prof. Dr. Ir. H. Gusti
Muhammad Hatta, MS;
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Bapak Dr. Ir. R. Sukhyar;
Rektor Universitas Tanjungpura, Bapak Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA;
Para peserta seminar nasional yang berbahagia

Adil ka Talino, Bacuramin ka Saruga, Basengat ka Jubata


Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatNya, sehingga pagi hari ini kita dikumpulkan
dalam keadaan sehat walafiat.
Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada Bapak/ Ibu/ para
undangan yang berbahagia khususnya untuk Bapak Menteri Riset dan Teknologi Republik
Indonesia, dan Bapak Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Republik
Indonesia di Bumi Khatulistiwa, serta Rektor Universitas Tanjungpura selaku tuan rumah
pada acara Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir yang diselenggarakan oleh Badan
Tenaga Nuklir Nasional.

Hadirin yang kami hormati,


Kondisi ketenagalistrikan Kalimantan Barat pada saat ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Daya mampu energi listrik di Kalimantan Barat pada tahun 2013 sebesar 438,72
megawatt, dengan beban puncak pada tahun 2013 sebesar 350 megawatt (hanya untuk
kebutuhan rumah tangga)
b. Rasio elektrifikasi masih rendah (69,25%)
c. Rasio desa berlistrik baru mencapai 57,64%
d. Elastisitas energi yang tinggi (>1)
Penjelasan:
Elastisitas energi = perbandingan antara laju pertumbuhan ekonomi dengan
pertumbuhan konsumsi energi di sebuah Negara, semakin kecil angka elastisitas energi,
maka penggunaan energi di suatu Negara semakin efisien/ dimanfaatkan secara optimal
Sedangkan kebutuhan listrik untuk industri, berdasarkan prediksi PT. PLN (persero)
sampai dengan tahun 2020, kapasitas terpasang untuk Provinsi Kalimantan Barat hanya
bisa mencapai sebesar 846 megawatt, sementara kebutuhan energi ke depan untuk industri
akan sangat diperlukan guna mendorong percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
di Kalimantan Barat dalam mengelola hasil-hasil pertambangan, perkebunan serta industri
lainnya yang diprediksi membutuhkan energi sebesar 3196 megawatt.
Kebutuhan energi Kalimantan Barat pada tahun 2020 tersebut, terdiri dari kebutuhan
beberapa kawasan industri seperti Kawasan Industri Tayan (pengolah bauksit/ alumina)
dengan kebutuhan energi listrik sebesar 800 megawatt, Kawasan Industri Toho (pengolah
bauksit/ alumina) dengan kebutuhan energi listrik sebesar 600 megawatt, Kawasan Industri
Semparuk (pengolah hasil perkebunan dan industri lainnya) dengan kebutuhan energi
listrik sebesar 400 megawatt, Kawasan Industri Mandor (pengolah hasil perkebunan karet)
dengan kebutuhan energi listrik sebesar 350 megawatt, Kawasan Khusus Perbatasan dengan

vi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

kebutuhan energi listrik sebesar 200 megawatt, dan kebutuhan reguler sebesar 846
megawatt.
Selain itu, beberapa isu strategis ketenagalistrikan di Kalimantan Barat, antara lain:
terbatasnya infrastruktur energi; terbatasnya minat investor dalam bisnis energi baru
terbarukan; pemanfaatan energi fosil yang berlebihan akan menimbulkan dampak
kerusakan lingkungan; potensi energi alternatif cukup besar, namun belum dimanfaatkan
dan dikembangkan secara optimal; dan peran minyak bumi dalam penyediaan energi masih
dominan sedangkan cadangannya relatif terbatas.

Hadirin sekalian yang kami hormati,


Pemprov. Kalimantan Barat telah melaksanakan berbagai strategi & kebijakan untuk
memenuhi kebutuhan energi listrik di Kalimantan Barat, antara lain:
a. Program pengembangan listrik perdesaan memanfaatkan sumber energi terbarukan/
energi alternatif setempat;
b. Mendorong pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan antara lain:
o Percepatan pembangunan PLTU Batubara sesuai Perpres No. 71 Tahun 2006 dan
Perpres No. 4 Tahun 2010 serta Penyuplai Listrik Swasta;
o Perluasan jaringan listrik PLN untuk perdesaan;
o Sistem Transmisi dan Distribusi;
o Pembangunan jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kilo volt
(Bengkayang - Mambong Serawak) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150
kilo volt (Trans Kalimantan).
o Infrastruktur pendukung lainnya (pipa minyak dan gas, fasilitas transportasi
batubara).
c. Mendorong pemanfaatan energi baru termasuk energi nuklir untuk pembangkit tenaga
listrik;
d. Membuka peluang investasi usaha penyediaan tenaga listrik dan menciptakan iklim
investasi yang kondusif;
e. Perbaikan dan penambahan kapasitas pembangkit yang ada;
f. Melakukan penyuluhan dan kampanye hemat energi;
g. Menyusun Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah dan Rencana Umum Pengelolaan
Energi Daerah.

Strategi dan kebijakan dalam upaya mengatasi pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan


tersebut diharapkan dapat terlaksana dengan baik, walaupun masih menemui kendala dan
hambatan seperti:
a. Program percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt sesuai Perpres
No. 71 Tahun 2006 (Kalbar 150 megawatt) dan Perpres tahap kedua (128 megawatt)
belum terealisasi, karena permasalahan pendanaan PT. PLN (Persero);
b. Banyak potensi energi air yang belum dapat dimanfaatkan karena terbatasnya alokasi
anggaran pemerintah dan lokasinya jauh dari pusat beban/konsumen.
c. Terbatasnya infrastruktur di wilayah perbatasan, menyebabkan pembangunan
ketenagalistrikan di daerah tersebut terkendala.
d. Sebagian potensi energi air yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga
mikrohidro lokasinya berada dlm kawasan hutan, sehingga memerlukan izin pinjam
pakai kawasan hutan dari Menteri Kehutanan.
e. Pembangunan pembangkit listrik oleh investor swasta tidak berjalan sesuai rencana
karena masalah pendanaan dan harga jual;
f. Terbatasnya aksesibilitas, menyebabkan pemanfaatan potensi batubara sebesar 182 juta
ton di Kalbar belum dapat dimanfaatkan untuk PLTU;

vii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

g. Kalbar memiliki cadangan uranium sebesar 24.112 ton dan telah dikaji oleh BATAN,
tetapi belum dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, karena belum
adanya komitmen dari Pemerintah Pusat;
h. Isu global warming (pemanasan global) menyebabkan pemanfaatan potensi gambut
sebesar 2.702 juta ton di Kalbar belum dapat direalisasikan.

Hadirin sekalian yang kami hormati,


Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)
telah menandatangani Perjanjian Kerjasama pada tanggal 1 Mei 2013 Nomor 04261/KS 00
01/V/2013 dan Nomor 10/PK-Bappeda/2013 tentang Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Nuklir untuk Kesejahteraan Masyarakat Provinsi Kalimantan Barat. Dalam
rangka perwujudan perjanjian kerjasama BATAN dan Prov. Kalbar tersebut, telah
dilaksanakan studi non tapak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir SMR (Small and Medium
Reactor) di Kalimantan Barat oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional, yaitu berupa studi
pemenuhan energi dengan penerapan teknologi PLTN berdaya kecil dan menengah.
Pada tahun 2014, akan dilaksanakan kegiatan pra-survei tapak Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir di Provinsi Kalimantan Barat.

Bapak / Ibu yang berbahagia,


Berdasarkan Perpres 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia 2010-2025, Pulau Kalimantan ditetapkan sebagai Pusat
Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang serta Lumbung Energi Nasional.
Dalam draft RPJMN 2015-2019 sektor energi, mineral dan pertambangan, prioritas
penyediaan energi untuk meningkatkan daya saing perekonomian belum menjadi prioritas
utama.
Karenanya, besar harapan kami agar Pemerintah Republik Indonesia menyatakan
kebijakan dan mengambil keputusan Go Nuclear di dalam Rencana Umum
Ketenagalistrikan Nasional, karena dari sisi regulasi harus dinyatakan adanya target
pemanfaatan energi nuklir di Indonesia, khususnya Pulau Kalimantan yang ditetapkan
sebagai lumbung energi nasional dalam MP3EI 2010-2025.
Demikian sambutan ini saya sampaikan, semoga seminar nasional ini dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan sektor energi di
Kalimantan Barat.

Adil ka Talino, Bacuramin ka Saruga, Basengat ka Jubata


Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

ttd

Drs. CORNELIS, MH

viii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

SAMBUTAN KEPALA BATAN

Assalamualaikum wr. wb.


Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua.
Yang saya hormati Bpk Menteri Ristek dan Energi beserta ibu,
Bapak Rektor Universitas Tanjungpura,
Bapak Gubernur dalam hal ini diwakili Setda Provinsi Kalbar.
Dan kemudian pada kesempatan ini ada tamu istimewa pada seminar ini, para kepala
LPND di bawah koordinasi Kementerian Ristek, ada Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN), yang mengawasi BATAN, kepala LAPAN, wakil kepala LIPI, Deputi Ka. BPPT,
staf ahli Menristek. Rombongan besar dan istimewa yang dibawa oleh Menristek untuk
kunjungan ke Pontianak.

Pertama kali Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir (SENTEN) diadakan di Pontianak.
Kota Pontianak dipilih sebagai lokasi pertama kali untuk penyelenggaraan Seminar
Nasional Teknologi Energi Nuklir, karena kita saat ini punya tokoh nuklir yang merupakan
putra daerah yang menjabat Menristek berasal dari Provinsi Kalimantan Barat. Pada waktu
acara pasca kecelakaan Fukushima, waktu itu Menristek sebelumnya juga pro nuklir sedang
ada acara debat dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) di program Televisi.
Biasanya diasumsikan KLH alergi nuklir dan Ristek pro-nuklir. Tapi pada saat ini dua-
duanya pro nuklir. Selama dua periode, Menristek konsisten dengan program nuklir.

Di Pontianak juga mempunyai sejarah panjang, kerjasama dengan Universitas Tanjungpura


untuk kerjasama aplikasi nuklir di bidang pertanian, termasuk juga dalam bidang kesehatan.
Dalam bidang kesehatan, sudah dibicarakan dengan rektor Universitas Tanjungpura untuk
kedepan akan kerjasama dalam aplikasi penelitian tentang Boron Neutron Cancer Therapy
(BNCT), suatu teknologi yang relatif baru bagi Indonesia untuk memerangi penyakit kanker
di Indonesia.

Juga ada Memorandum of Understanding (MOU) antara BATAN dengan pemerintah Provinsi
Kalimantan Barat untuk kerjasama kegiatan studi non tapak dan telah diikuti Feasibility
Study tapak untuk program PLTN di Kalbar yang suatu saat diperlukan, sehingga program
PLTN direalisasikan.

Seminar dipilih Pontianak juga karena Pontianak merupakan kota istimewa dimana BATAN
mempunyai laboratorium eksplorasi di Kalan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat untuk
penelitian potensi sumber daya alam tambang radioaktif. Laboratorium eksplorasi juga
merupakan suatu tempat yang terbuka bagi semua masyarakat untuk melakukan studi atau
penelitian. Laboratorium ini merupakan salah satu aset bangsa yang harus kita jaga dengan
baik, sehingga dapat bermanfaat hingga di masa mendatang.

Sesuai dengan namanya, pada seminar ini akan dibawakan kurang lebih 102 makalah yang
berasal dari BATAN, Universitas, Instansi di luar BATAN, dan juga dari institusi di Provinsi
Kalbar sendiri.

BATAN sendiri mempunyai 3 program prioritas terkait program energi nuklir. Dengan
litbang energi nuklir, BATAN sebagai badan litbang, belajar dari masa lalu bagaimana
Indonesia dapat menyiapkan dengan baik program energi nuklir, walupun belum punya
PLTN. Program energi nuklir belum diaplikasikan di Indonesia, padahal Indonesia yang
berpenduduk besar, yaitu sekitar 240 juta penduduk dan masih memiliki elektrifikasi

ix
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

kurang dari 80 %. Program PLTN dimungkinkan muncul dari demand given, dimana demand
given juga dapat muncul dari kebutuhan akan listrik untuk industri, seperti untuk keperluan
listrik dengan adanya industri seperti industri bauksit ataupun industri lainnya, yang salah
satunya energi listrik berasal dari PLTN.

BATAN juga menyiapkan dokumen dalam persiapan program energi nuklir di Indonesia.
Program rencana pembangunan PLTN memerlukan waktu kurang lebih 8 tahun sehingga
untuk mendukung program ini telah disusun Indonesian Nuclear Energy Outlooksebagai
hasil kolaborasi dari berbagai institusi seperti LIPI, BPPT, Universitas Tanjungpura dan
Pemerintah Daerah Kalbar serta berbagai organisasi untuk berbagai parameter. Dokumen
ini menjadi masukan ke BPPT dalam menerbitkan akan kebutuhan listrik tiap tahun dan
menyiapkan kebutuhan akan energi. Dokumen ini dapat merupakan acuan untuk presiden
dalam mempertimbangkan energi nuklir di masa mendatang menghadapi kebutuhan energi
yang semakin meningkat. Dan juga menyikapi UU No. 4 tahun 2009 dalam penyiapan nilai
tambang dalam bidang mineral. Program PLTN adalah program nasional bukan hanya
program BATAN saja.

Semoga kita mampu menjaga program energi nuklir walaupun program energi nuklir
merupakan pilihan terakhir. Namun demikian program energi nuklir tetap harus
diperlukan. Kalimantan Barat sebagai daerah yang stabil, yang mempunyai potensi besar
untuk pengembangan energi nuklir, tidak hanya PLTN.

Untuk persiapan program nuklir juga telah dilaksanakan program energi nuklir yang
berkelanjutan dengan mempersiapkan SDM yang berkualitas.

Akhirnya, pada kesempatan yang baik ini, Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014
diresmikan untuk dilaksanakan di Universitas Tanjungpura Pontianak Provinsi Kalbar.
Terimakasih.

Wassalamualaikum wr. wb.

KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

ttd

PROF. DR. DJAROT SULISTIO WISNUBROTO

x
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

xi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

xii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

xiii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

JADWAL ACARA PELAKSANAAN


Seminar Nasional Teknologi dan Energi Nuklir (SENTEN) 2014
UNTAN - Pontianak, 19 Juni 2014

WAKTU ACARA
07.30 08.30 Pendaftaran dan Presensi Peserta
08.30 09.15 Pembukaan
08.30 08.45 Sambutan Rektor UNTAN (Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA)
08.45 09.00 Sambutan Gubernur Kalbar/ Sekda (Drs. M Zeet Hamdi Asofi, MTM)
09.00 09.15 Sambutan dan pembukaan seminar oleh Ka. BATAN (Prof. Dr. Djarot
Sulistio Wisnubroto)
09.15 09.45 Keynote Speaker-1: Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS.
(Menristek RI)
Penyerahan cendera mata dari Ka BATAN kepada Menristek, Gubernur,
Rektor UNTAN dan foto bersama.
09.45 09.50 Doa
09.50 10.30 Sesi poster dan Rehat Kopi
10.30 12.30 Sidang Pleno: RuangPertemuanRektorat UNTAN Pontianak
Moderator: Dr. Geni Rina Sunaryo Sekretaris: Dr. Pande Made Udiyani
11.30 12.00 Keynote Speaker-2: Dr. Ir. R. Sukhyar (Dirjen Mineral dan Batubara,
KESDM) / di wakili Eko Gunarto, Dipl.Mech E, M.T. (Kasubdit. Keselamatan
Pertambangan Mineral dan Batubara).
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN
BATUBARA
12.00 12.30 Keynote Speaker-3: Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA (Rektor UNTAN)
PEMANFAATAN TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR UNTUK
PEMBANGUNAN DI KALIMANTAN BARAT
12.30 13.00 Diskusi Panel
13.00 14.00 ISHOMA (Istirahat, Sholat dan Makan Siang)

Sidang Kelompok (paralel) FK UNTAN (Gd. Pusat Diagnostik Lt. 2)

WAKTU KELOMPOK MAKALAH


A B C D E F
14.00 14.10 A1 B1 C1 D1 E1 F1
14.10 14.20 A2 B2 C2 D2 E2 F2
14.20 14.30 A3 B3 C3 D3 E3 F3
14.30 14.40 A4 B4 C4 D4 E4 F4
14.40 14.50 A5 B5 C5 D5 E5 F5
14.50 15.15 Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi
15.15 15.35 Rehat Kopi (sore)
15.35 15.45 A6 B6 C6 D6 E6 F6
15.45 15.55 A7 B7 C7 D7 E7 F7
15.55 16.05 A8 B8 C8 D8 E8 F8
16.05 16.15 A9 B9 C9 D9 E9 F9
16.15 16.25 A10 B10 C10 D10 E10 F10
16.25 16.50 Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi Diskusi
17.00 17.15 Penutupan Seminar di Gedung Rektorat UNTAN

xiv
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

DAFTAR ISI

Halaman

Judul i

Editor Penilai / Karya Tulis ii

Kata Pengantar iii

Sambutan Rektor UNTAN (Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA) iv

Sambutan Gubernur Kalimantan Barat diwakili oleh Sekda Kalbar vi

(Drs. M. Zeet Hamdi Asofi, MTM)

Sambutan Kepala BATAN (Prof. Dr. Djarot S. Wisnubroto) ix

Salinan Lampiran SK. Kepala BATAN Tentang Pelaksanaan Seminar Nasional xi

Teknologi Energi Nuklir 2014

Jadwal Acara Pelaksanaan Seminar SENTEN-2014 xiv

Daftar Isi xv

MAKALAH UNDANGAN
U-1. KONDISI DAN DASAR KEBIJAKAN ENERGI 1
Prof. Dr. Ir. H. Gusti Muhammad Hatta, MS. (Menristek RI)
U-2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN 17
BATUBARA
Eko Gunarto, Dipl.Mech E, M.T. (Ditjen Minerba KESDM)
U-3. PEMANFAATAN TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR UNTUK 29
PEMBANGUNAN DI KALIMANTAN BARAT
Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA (Rektor UNTAN)

MAKALAH TEKNIS
KELOMPOK-A: Manajemen, Ekonomi Pendanaan dan Kebijakan
1. Menuju Penyelarasan Kebijakan Riset Iptek, Industri Dan Energi Nasional 39
Agus R. Hoetman dan Sigit A. Santa
2. Penerimaan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Iptek Nuklir Di Indonesia 51
Tahun 2013
Dedy Miharja, Mudjiono
3. Mengejar Ketertinggalan Kalbar Dengan PLTN 61
Windhu Putra
4. Public Information & Education Melalui Pendekatan Komunikasi 71
Musyawarah Untuk Mendukung Rencana Pembangunan PLTN Di
Kalimantan Barat
Netty Herawati, Aliyah Nuraini Hanum

xv
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

5. Renewable Energy For Isolated Islands : Pilot project On Kabung Island 81


West Kalimantan - Indonesia
Yusuf Ismail, Netty Herawati
6. Studi Pengembangan Kelistrikan Kalimantan Barat Dengan Opsi Nuklir 87
Berdaya Kecil & Menengah
Wiku Lulus Widodo, Suparman, Rizki Firmansyah S.
7. Analisis Sensitivitas Terhadap variabel Ketidakpastian Yang Mempengaruhi 97
Kelayakan Finansial Proyek PLTN Dengan Pendekatan Probabilistik
Nuryanti, Suparman, Erlinda Muslim
8. Perhitungan Ekonomi Dan Pendanaan PLTN SMR 100 MWe 107
Mochamad Nasrullah
9. Peran Komitmen Organisasi Untuk Meningkatkan Budaya Keselamatan 117
Sahala M. Lumbanraja, Rr. Arum Puni Rijanti
10. Pengaruh Masa Konstruksi Pada Biaya Investasi Dan Biaya PLTN SMR 127
Mochamad Nasrullah, Nuryanti
11. Kajian Risiko Konstruksi PLTN 135
Dharu Dewi
12. Aplikasi Program Message Dalam Perencanaan Sistem Energi 143
Rizki Firmansyah Setya Budi, Wiku Lulus Widodo
13. Kecenderungan Kebutuhan Energi Masa Depan 155
Edwaren Liun
14. Analisis Biaya Kogenerasi Desalinasi Dengan Pembangkit Listrik Berbahan 165
Bakar Nuklir, Minyak Dan Batubara
Erlan Dewita
15. Analisis Kesiapan SDM PLTN Pertama Tahap Pengoperasian Dan Perawatan 173
Di Indonesia
Moch. Djoko Birmano, Yohanes Dwi Anggoro
16. Rancangan Dasar Data Base Sumber Daya Manusia (SDM) PLTN Di 183
Indonesia
Yohanes Dwi Anggoro, Moch. Djoko Birmano

KELOMPOK-B: Pengembangan Tapak dan Infrastruktur


17. Evaluasi Data Dukung Lingkungan Dalam Pemilihan Lokasi Tapak PLTN Di 195
Kabupaten Ketapang, Kalbar
Heni Susiati, June Mellawati
18. Studi Awal Aspek Demografi Dalam Kegiatan Pra Survei Tapak PLTN Di 205
Kalimantan Barat
June Mellawati, Heni Susiati dan Fepriadi
19. Kajian Awal Kondisi Kegempaan Di Provinsi Kalimantan Barat 213
Kurnia Anzhar, Yuliastuti
20. Kajian Spektra Respon Tapak PLTN Bangka 221
Basuki Wibowo, Bansyah Kironi, Kurnia Anzhar, Imam Hamzah

xvi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

21. Pemanfaatan Energi Nuklir Untuk Mendukung Pengolahan SDA di 227


Kalimantan
Sahat Sinaga
22. Kesiapan Infrastruktur PLTN Di Indonesia 233
Sriyana
23. Kajian Strategi Penyiapan Infrastruktur Perizinan Pada Rencana 241
Pembangunan Reaktor Daya Eksperimental Di Indonesia
Endiah Puji Hastuti
24. Manajemen Risiko Kecelakaan Nuklir Akibat Bencana Alam 253
Rr. Arum Puni Rijanti, Sahala M. Lumbanraja
25. Proses Manufaktur Komponen Bejana Reaktor APR-1400 Belajar dari 261
Pengalaman Doosan Heavy Industries
Yohanes Dwi Anggoro, Sriyana
26. Optimasi Konfigurasi Turbin Generator AP1000 Untuk Tapak Indonesia 273
Sigit Asmara Santa
27. Potensi Industri Komponen Pemipaan Untuk Mendukung Pembangunan 283
PLTN Di Indonesia
Dharu Dewi, Nurlaila
28. Potensi Industri Komponen Heat Exchanger Dalam Mendukung 295
Pembangunan PLTN Di Indonesia
Nurlaila, Dharu Dewi
29. Analisis Pengaruh Filter V/H F Pada Model Penampang Resistivitas Bawah 303
Permukaan
Yuliastuti, Kurnia Anzhar
30. Tinjauan Awal Batuan Dasar Wilayah Pantai untuk Keselamatan Tapak 311
PLTN dI Kabupaten Kubu Raya, Kayong Utara dan Ketapang, Provinsi
Kalbar
Hadi Suntoko, June Mellawati
31. Konfirmasi Keberadaan Kelurusan Sesar Banten-1 Dengan Metode Graviti 319
Pada Survei Tapak PLTN Banten
Hadi Suntoko, Kurnia Anzhar, Heni Susiati
32. Pemodelan Geologi Dan Estimasi Sumber Daya Uranium Di Sektor 329
Lemajung, Kalan, Kalimantan Barat
Heri Syaeful, Suharji, Agus Sumaryanto

KELOMPOK-C: Lingkungan dan Pengelolaan Limbah


33. Irradiation Impact On Wet Spent Fuel Storage 343
Geni Rina Sunaryo
34. Analisis Laju Dosis Radiasi Di Dalam Pengungkung Reaktor PLTN PWR 351
1000 MWe
Amir Hamzah, Pudjijanto dan Anis Rohanda
35. Analisis Laju Dosis Di Luar Perisai Biologis reaktor Daya PWR-1000 363
Menggunakan Kode Sabine3
Pudjijanto MS, Amir Hamzah, Anis Rohanda

xvii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

36. Analisis Laju Dosis Gamma Rata-rata Pada Daerah Kerja Bangunan Reaktor 371
Daya PWR 1000 MWe
Anis Rohanda
37. Konsep Pengelolaan Limbah Tenorm Pada Proses Pembuatan Zirkonium 379
Oksiklorid Dari Pasir Zirkon
Herry Poernomo, Endro Kismolo, Elisabeth Supriyatni
38. Pemodelan Dan Simulasi Lepasan Radionuklida Pada Perangkat Percobaan 391
Boil-Off Dengan SCDAP/RELAP
Jupiter Sitorus Pane
39. SIMULASI Kuat Kerma Udara Dan Konstanta Laju Dosis Pada Ir-192 Tipe 401
H01 Menggunakan Metode Monte Carlo
Anik Purwaningsih
40. Analisis Prakiraan Dosis Kolektif Masyarakat Disekitar Reaktor Kartini 409
Pada Kondisi Kecelakaan
Zaenal Abidin, Ade Khairul Akmal, Elisabeth Supriyatni
41. Termolisis Air Untuk Produksi Hidrogen Barbasis Temperatuur Pasokan 419
Kalor RGTT200K
Nurul Huda, Yogi Wibisono Budhi, Sumijanto
42. Pengaruh Ketinggian Lepasan Radionuklida Dan Stabilitas Cuaca Terhadap 427
Aktivitas Dispersi dan Deposisi Permukaa
Pande Made Udiyani
43. Konsep Teknologi Pra-vulkanisasi Lateks Karet Alam Secara Iradiasi 435
Menggunakan Sinar Ultraviolet-A
Cahya Widiyati, Herry Poernomo
44. Desain Sistem Adsorpsi Kriogenik Gas Pengotor N2 Dan O2 Pada Sistem 447
Pendingin RGTT 200K
Rahayu Kusumastuti, Sriyono
45. Kontribusi Umbi-umbian Sebagai Sumber Energi Dalam Peta Kerawanan 455
Pangan Di Jagoibabang, Perbatasan Kabupaten Bengkayang Dengan
Serawak
Yohana S.K. Dewi
46. Pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di 465
Pusat Teknologi Dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN)
Yulendya TB Rajagukguk

KELOMPOK-D: Teknologi Material dan Bahan Bakar Nuklir


47. Pengaruh Asam Borat dan Lithium Hidroksida terhadap Korosi Inconel 475
690TT Sebagai Tube Pembangkit Uap PWR
Febrianto
48. Analisis Pra-Eksperimen Kinerja Prototipe Pin PHWR-1 PTBN pada Uji 481
Iradiasi Daya Naik di RSG-G.A.Siwabessy
Suwardi

xviii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

49. Optimasi Proses Pelindian untuk Pemisahan Silikat pada Pengolahan 489
Mineral Zirkonium
Moch. Setyadji, Sajima
50. Hubungan Waktu dengan Tebal Lapisan Bufer Pembuatan Partikel Terlapis 499
untuk Bahan Bakar RST
Sukarsono, Damunir, Ariyani Kusuma Dewi, Kristanti N., Triyono, Darmanto
51. Optimasi Pencucian dalam Pembuatan Zirconium Basic Sulphate (ZBS) 509
Sajima, Tunjung Indrati Y, Tri Handini
52. Desain Pelat Elemen Bakar U-7Mo/Al Densitas Uranium 7,0 gU/cm3 dan 517
Sarana Uji Iradiasi di RSG-GAS
Supardjo, Agoeng Kadarjono
53. Pengaruh Lingkungan Korosif Terhadap Korosi pada Tangki Baja 527
Penampung Bahan Bakar
Johannes Leonard
54. Oksidasi Suhu Tinggi Paduan Zr-2,5Nb untuk Material Kelongsong Bahan 535
Bakar Nuklir
B. Bandriyana, Abu Khalid Rivai, Sumaryo, Rohmad Salam, Djoko Hadi Prajitno
55. Sintesis Yttria Stabilized Zirconia dengan Metode Pemaduan Mekanik 543
untuk Bahan Sensor Oksigen Reaktor Nuklir
Abu Khalid Rivai, Galih Putra Drantou Munggara, Dian Fitriyani
56. Pengaruh Densitas Uranium di Dalam Bahan Bakar Dispersi U-7%Mo/Al 551
Terhadap Morfologi dan Tebal Kelongsong
Agoeng Kadarjono, Supardjo
57. Optimasi Suhu dan Waktu Pelindian Ilmenit Memakai H2SO4 559
MV Purwani dan Suyanti
58. Analisis Kekuatan Mekanik Kopling Fleksibel pada Mesin Milling Debber 571
US 140
Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar
59. Pengaruh Kerapatan Bahan Bakar U9Mo-Al Terhadap Karakteristik Batang 579
Kendali pada Desain Teras Reaktor Tipe MTR
Lily Suparlina
60. Analisis Interaksi Fluida dengan Tube Susunan Segitiga Steam Generator 587
PLTN Jenis PWR
Abdul Hafid
61. Studi Difusi Efektif Pembuatan Zirconium Hydroxide (ZOH) dari Zirconium 595
Basic Sulfate (ZBS)
Tunjung Indrati Y, Tri Handini, Ratmi Herlani

KELOMPOK-E: Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir


62. Pembangkitan Uap Dalam Proses Enhanced Oil Recovery dengan Reaktor 605
Temperatur Tinggi Kogenerasi Berpendingin Gas
Ahmad Fahmi, Ilham Variansyah

xix
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

63. Pemodelan Automatic Depressurization System (ADS) pada Reaktor Daya 615
AP1000 Untuk Simulasi Kecelakaan
Andi Sofrany Ekariansyah
64. Analisis Keandalan Indikator Posisi Perangkat Elemen Kendali Sistem 625
Proteksi Reaktor
Ahmad Abtokhi, Djen Djen Djainal, Sudarno
65. Respon Panas Transien Dinding Bejana Pressurizer pada Saat Proses 633
Penyemprotan
Roziq Himawan
66. Rancangan Eksperimental untuk Analisis Tugas dan Karakteristik Operator 641
Pada Ruang Kendali Reaktor
Sigit Santoso
67. Pengaruh Laju Alir Massa Pendingin, Tekanan dan Daya Terhadap 651
Temperatur Grafit di Teras RGTT200K
Sudarmono
68. Evaluasi Kualitatif Keandalan Reactor Power Cutback System Reaktor PWR 663
Deswandri
69. Analisis Termohidrolika Sub Kanal AP1000 pada Kondisi Tunak Daya 673
Nominal dan Daya Lebih
Muh. Darwis Isnaini dan Muh. Subekti
70. Optimasi Kinerja Ihx untuk Sistem Kogenerasi RGTT200K 683
Ign. Djoko Irianto, Sri Sudadiyo, Sukmanto Dibyo
71. Analisis Tinggi Teras Kritis pada Desain RGTT200K 693
Hery Adrial
72. Evaluasi Peringkat Gabungan Indikator Budaya dan Iklim Keselamatan 703
dengan Pendekatan MCDM
Johnny Situmorang
73. Pra Studi Kelayakan Pemanfaatan PLTN Berbasis Thorium 713
Sunardi
74. Aplikasi Energi Nuklir pada Produksi Hidrogen Proses Termokimia Siklus 723
Cu-Cl
Djati H. Salimy
75. Studi Penukar Panas Antara (IHX) PLTN PWR Kopling Desalinasi MED 733
Siti Alimah
76. Analisis Dampak Kecelakaan Air Ingress Terhadap Integritas Grafit Material 743
Struktur Teras RGTT200K
Sumijanto
77. Studi Efek Moderator Pebble dalam Perhitungan Koefisien Reaktivitas 751
Temperatur Teras RGTT200K
Zuhair, Iman Kuntoro
78. Analisis Distribusi Partikel Debu Karbon Menggunakan Chemcad 6.1 pada 761
Sistem Pemurnian Helium RGTT200K
Sriyono, Rahayu Kusumastuti

xx
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

79. Kajian Kecepatan Pendingin Elemen Bakar Pelat untuk Desain Reaktor Riset 773
Fluks Tinggi
Muh. Subekti dan Muh. Darwis Isnaini
80. Analisis Geometri Sudu Aksial Kompresor Helium pada RGTT200K 781
Sri Sudadiyo
81. Analisis Kecelakaan Insersi Reaktivitas pada Reaktor PWR-1000 791
Sri Kuntjoro
82. Pembangunan PLTN yang Berwawasan Lingkungan dengan Teknologi 803
Penggerak Mesin Turbin Uap
Sutrisno

KELOMPOK-F: Komputasi dan Instrumentasi Nuklir


83. Aplikasi Programmable Logic Controller (PLC) untuk Simulasi Control Rod 813
Drive Mechanism (CRDM) Berbasis Motor Stepper
Yanuar Ady Setiawan, Syaiful Bakhri, Ahmad Fahmi
84. Importance Measure pada Analisis Pohon Kegagalan Fuzzy dengan 821
Menggunakan Area Defuzzification Technique
Julwan Hendry Purba
85. FKomputasi Prosesor untuk Analisis Defleksi pada Keadaan Tunak Dengan 831
Elemen Beam Berbasis MEH
Elfrida Saragi
86. Rancang Bangun Simulator Hardware In The Loop Sistem Instrumentasi 841
dan Kendali Reaktor Nuklir
Djoko Hari Nugroho
87. Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Ketidakpastian pada Perhitungan 849
Termohidrolik Sistem
Entin Hartini, Nursinta Adi Wahanani, Surip Widodo
88. Evaluasi Parameter Kinetik Terhadap Keselamatan Teras AP1000 Berbahan 859
Bakar MOX
Tukiran S.
89. Pengembangan Model Pressurizer Menggunakan RELAP5 869
Sukmanto Dibyo, Surip Widodo, Susyadi, Ign. Djoko Irianto
90. Prediksi Tegangan Sisa pada Bejana Tekan Menggunakan Pendekatan 877
Neural Network
Mike Susmikanti
91. Analisis Karakteristika Neutronik Teras RGTT200K Berbahan Bakar Pebble 887
UO2 Menggunakan Program VSOP94
Suwoto, Zuhair, Sudarmono, Hery Adrial
92. Inovasi Teknik Pengukuran Fluks Kalor pada Untai Uji BETA 897
Giarno, Kussigit Santosa
93. Instalasi Konduktiviti Meter pada Sistem Pemipaan Untai Uji BETA (UUB) 905
Joko Prasetio W, Kiswanta, Edy S, Ainur R, Dedy Haryanto dan Sagino

xxi
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

94. Perancangan Fault Diagnosis dengan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Reaktor 911
Daya PWR
Sudarno
95. Karakterisasi Laju Alir Pendingin Reaktor Riset Menggunakan Fasilitas 919
Eksperimen Kanal
Kiswanta, Muh. Subekti, Sumijanto
96. Studi Kelayakan Pendahuluan Pengembangan Piranti Lunak Ketidakpastian 927
Input pada PATRAN
Nursinta Adi Wahanani, Entin Hartini
97. Implementasi GUI-VSOP untuk Mendukung Analisis Keselamatan Teras 933
Dari Aspek Neutronik
Khairina Natsir, Nursinta Adi Wahanani
98. Pemrograman Sistem Akuisisi Data Pengukuran pada Fasilitas Eksperimen 943
Untai Uji BETA Dengan LABVIEW
Bambang Heru dan Ainur Rosidi
99. Karakterisasi Pressure Tranducer pada Fasilitas Eksperimen Untai Uji BETA 951
Sumantri Hatmoko, Bambang Heru
100. Investigasi Karakteristik Motor Stepper untuk Aplikasi Simulasi CRDM di 961
Reaktor Nuklir
Syaiful Bakhri
101. Perbandingan Metode On-Line Condition Monitoring pada Rotating Machine 971
Reaktor PWR
Restu Maerani
102. Simulasi Coil Penggerak CRDM pada PWR 979
Tulis Jojok Suryono, Syaiful Bakhri

Indeks Penulis Makalah 989


Daftar Peserta Seminar SENTEN-2014 991

xxii
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

KONSEP PENGELOLAAN LIMBAH TENORM PADA PROSES


PEMBUATAN ZIRKONIUM OKSIKLORID DARI PASIR ZIRKON

Herry Poernomo, Endro Kismolo, Elisabeth Supriyatni


Pusat Sains dan Teknologi Akselerator, Badan Tenaga Nuklir Nasional
Jalan Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb, Yogyakarta 55281
E-mail: herry-poernomo05@batan.go.id

ABSTRAK
KONSEP PENGELOLAAN LIMBAH TENORM PADA PEMBUATAN ZIRKONIUM
OKSIKLORID DARI PASIR ZIRKON. Telah dilakukan konsep pengelolaan limbah
technologically enhanced natural occuring radiaoactive materials (TENORM) pada proses pembuatan
zirkonium oksiklorid dari pasir zirkon. Tujuan penelitian adalah melakukan kajian pengelolaan
limbah TENORM yang bisa digunakan sebagai data masukan pada rancangan dasar pabrik
pengolahan pasir zirkon menjadi zirkonium oksiklorid berbasis tes metalurgi. Penelitian dilakukan
dengan mengukur volume air limbah dan radioaktivitas gross dalam air limbah yang ditimbulkan
pada setiap tahapan tes metalurgi pada sintesis zirkonium oksiklorid (ZOC) dari pasir zirkon.
Pengukuran TENORM menggunakan alat cacah merk Technical Atomic. Hasil kajian
menunjukkan bahwa pada tes metalurgi sintesis ZOC dari pasir zirkon 500 gram dengan
radioaktivitas gross sekitar2,55 Bq/g dihasilkan ZOC sebesar 235 gram dengan radioaktivitas
gross sekitar0,27 Bq/g, ditimbulkan 43,5 liter air limbah dengan radioaktivitas gross sekitar
0,012 Bq/g, dan 420 gram gel silikat dengan radioaktivitas gross sekitar 1,15 Bq/g. Menurut
Peraturan Kepala Bapeten Nomor 9 Tahun 2009 dalam pasal 5 ayat (3) dan (4), pasal 7 ayat (1) butir
b.1, penghasil TENORM tidak perlu melakukan tindakan remedial jika konsentrasi aktivitas tiap
radionuklida anggota deret uranium dan thorium < 1 Bq/g. Namun demikian karena dengan volume
air limbah yang besar juga mengandung bahan kimia berbahaya, maka perlu pengolahan air limbah
menggunakan konsep instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk diambil kembali kandungan
NaOH dan air murni dari air limbah.
Kata kunci: pengelolaan, air limbah, TENORM, zirkonium oksiklorid, pasir zirkon

ABSTRACT
TENORM WASTE MANAGEMENT CONCEPT ON THE MAKING OF ZIRCONIUM
OXYCHLORIDE FROM ZIRCON SAND. Technologically enhanced natural occuring
radiaoactive materials (TENORM) waste management concept on the making of zirconium
oxychloride has been done. The purpose of the research is to study TENORM waste management
which can be used as input data to the basic design of zircon sand processing plant become zirconium
oxychloride based of metallurgical test work. The study was conducted by measuring the volume of
waste water and gross radioactivity in the wastewater generated at each stage metallurgical test on
zirconium oxychloride synthesis of zircon sand. Measurement of TENORM using alpha counter
equipment brand Technical Atomic. The results of the study showed that the metallurgical test ZOC
synthesis of zircon sand with 500 grams of gross radioactivity approximately 2.55 Bq/g produced
ZOC is 235 grams of gross radioactivity approximately 0.27 Bq/g, 43.5 liters of waste water
generated by approximately gross radioactivity of 0.012 Bq/g, and 420 grams of silicate gel with
gross radioactivity around 1.15 Bq/g. According to the Chief Rule of Nuclear Energy Regulatory
Agency No. 9 of 2009 in Article 5 paragraph (3) and (4), Article 7 paragraph (1) item b.1, producer
TENORM no remedial action is required if the activity of each radionuclide concentrations of
uranium and thorium series members < 1 Bq/g. However, due to the large volume of waste water also
contains harmful chemicals, it is necessary waste water treatment with the concept of the wastewater
treatment installation (WWTI) to take back the content of NaOH and clear water from waste water.
Keywords: management, waste water, TENORM, zirconium oxychloride, zircon sand

379
Konsep Pengolahan Limbah Tenorm Pada ... ISSN: 2355-7524
Herry Poernomo, dkk.

1. PENDAHULUAN
Sifat nuklir zirkonium (Zr) adalah mempunyai tampang lintang serapan neutron
termal yang rendah 1,8 x 10-29 m2 (0,185 barn). Sifat non nuklir Zr antara lain tahan korosi,
kekuatan dan keuletan pada suhu tinggi pada suhu operasi yang memadai dan ketahanan
yang tinggi terhadap distorsi termal, mampu difabrikasi dengan baik. Berdasarkan sifat
nuklir dan non nuklir tersebut menjadikan Zr banyak digunakan sebagai bahan struktur,
kelongsong, dan pelapis ZrC TRISO pada kernel bahan bakar high temperature reactor (HTR).
Mineral zirkonium umumnya mengandung naturally occuring radioactive materials
(NORM), yaitu bahan radioaktif yang terkandung di dalam mineral alam. NORM tersebut
antara lain seperti 238U dan anak luruhnya, 232Th dan anak luruhnya, serta 40K. Jika mineral
zirkon dilakukan proses pengolahan menjadi produk zirkon, maka terjadi distribusi dan
perubahan kadar NORM di beberapa produk zirkon dan limbah yang ditimbulkan.
Distribusi dan perubahan kadar NORM tersebut biasanya disebut dengan technologically
enhanced naturally occuring radioactive materials (TENORM).
Zirkonium baik sebagai pasir zirkon maupun zirconium chemicals mengandung unsur
radioaktif 238U beserta anak luruhnya dan 232Th beserta anak luruhnya. Substansi Peraturan
Kepala (Perka) Bapeten No. 9 Tahun 2009 tentang Intervensi terhadap Paparan yang Berasal
dari TENORM dalam pasal 5 ayat (3) dan (4) adalah intervensi terhadap paparan yang
berasal dari TENORM perlu dilaksanakan oleh penghasil TENORM melalui tindakan
remedial jika melampaui tingkat intervensi sebagaimana dalam pasal 7 sebagai berikut[1]:
(1) Tingkat intervensi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) Perka) Bapeten No. 9
Tahun 2009 dapat dinyatakan dalam:
a. jumlah atau kuantitas TENORM paling sedikit 2 (dua) ton; dan
b. tingkat kontaminasi sama dengan atau lebih kecil dari 1 Bq/cm2 (satu becquerel
persentimeter persegi) dan/atau konsentrasi aktivitas sebesar:
1. 1 Bq/gr (satu Becquerel pergram) untuk tiap radionuklida anggota deret
uranium dan thorium; atau
2. 10 Bq/gr (sepuluh Becquerel pergram) untuk kalium.
(2) Radionuklida sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b angka 1 paling kurang
meliputi: Pb-210, Ra-226, Ra-228, Th-228, Th-230, Th-234; dan/atau Po-210.
Jumlah sumber daya hipotetik deposit mineral zirkon yang terukur di sekitar daerah
aliran sungai (DAS) Kalimantan Tengah pada tahun 2008 sekitar 6,556 juta ton dengan
kandungan zirkonium silikat (ZrSiO4) sekitar 2,615 juta ton[2]. Dengan jumlah sumberdaya
hipotetik pasir zirkon sebesar 2,615 juta ton dan jika kapasitas ekonomis pengolahan setiap
pabrik sebesar 10.000 ton pasir zirkon/tahun, maka sumber daya hipotetik pasir zirkon 2,615
juta ton dapat memasok 8 buah pabrik pengolahan pasir zirkon selama 30 tahun.
Sumberdaya hipotetik ini adalah sumberdaya yang sifatnya minimal. Masih banyak
wilayah-wilayah di Kalimantan Tengah yang juga diketahui ada endapan zirkonnya tetapi
masih belum masuk dalam perhitungan ini. Bahkan menurut Sudarto (2008), cadangan
deposit zircon ore di provinsi Kalimantan Tengah diprediksi sekitar 5.410.484.720 ton[3].
Sumber daya hipotetik ZrSiO4 terukur tersebut cukup digunakan sebagai bahan baku
pada rencana pendirian pabrik pengolahan pasir zirkon menjadi beberapa produk
zirkonium selama lebih dari 30 tahun sebagaimana umur pabrik kimia pada umumnya.
Hasil analisis dengan menggunakan XRF di Laboratorium Pusat Survei Geologi
Bandung terhadap contoh pasir zirkon dari daerah Tumbangtiti Kalimantan Barat (Kalbar)
mengandung kadar U3O8 = 0,0447% dan ThO2 = 0,1140%. Untuk contoh pasir zirkon dari
daerah Landak Kalbar mengandung kadar U3O8 = 0,0844% dan ThO2 = 0,0940%. Kemudian
untuk contoh pasir zirkon dari daerah Katingan Kalimantan Tengah (Kalteng) yang
dianalisis di Australia mengandung kadar U3O8 = 267,5 ppm dan ThO2 = 138,5 ppm[4].

380
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

Berdasarkan data kadar (U3O8 dan ThO2) dari daerah Katingan Kalteng tersebut, maka
dapat diprediksi bahwa di daerah Kalimantan Tengah kemungkinan kadar (U3O8 dan ThO2)
sekitar 406 ppm atau 0,0406% berat atau sekitar 1.061 ton dari sumber daya hipotetik ZrSiO4
yang terukur sekitar 2,615 juta ton.
Apabila diasumsikan umur peralatan pabrik pengolahan konsentrat pasir zirkon
menjadi beberapa produk zirkonium dapat mencapai 30 tahun dalam melakukan
pengolahan ekonomis 10.000 ton pasir zirkon/tahun yang mengandung TENORM, maka
terdapat (U3O8 dan ThO2) sekitar 4 ton/tahun sebagai bahan sumber yang akan terbuang
percuma ke lingkungan bersama dengan limbah. Karena jumlah bahan nuklir (238U dan
232Th) melebihi 2 (dua) ton sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Kepala BAPETEN

Nomor 09 tahun 2009 bab II pasal 7 ayat (1) a., maka pihak otoritas pabrik zirkonium wajib
melakukan tindakan remedial terhadap TENORM yang ditimbulkan.
Mineral zirkon (ZrSiO4) dapat diperoleh sebagai tailing padat dari proses
penambangan emas rakyat tanpa izin yang banyak terdapat di daerah Kalimantan Tengah
dan Barat. Disamping itu mineral zirkon juga berasal dari tailing padat dari proses
penambangan bijih timah di daerah Bangka-Belitung. Mineral zirkon mengandung bahan
radioaktif 232Th dan 238U dengan kadar yang tidak sama antara satu daerah dengan daerah
lain sebagaimana contoh yang ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1. TENORM pada Zirkon dari Beberapa Negara[5]


Mineral Negara 238U (Bq/kg) 232Th (Bq/kg) 40K (Bq/kg)
Afrika Selatan 4400 210 610 35 60 8
Italia 3500 170 550 34 55 7
Zirkon Ukraina 2100 120 460 40 50 7
Jerman 2700 140 590 37 65 8
Belgia 3100 150 570 35 77 9
Afrika Selatan 11500 450 1800 60 310 20
Baddeleyit Ukraina 4300 180 425 37 65 8
Jerman 2240 110 470 30 74 9

Setiap dihasilkan produk zirkon dan ditimbulkan limbah dari pengolahan pasir
zirkon, maka harus dapat diukur, dipantau, dan dikendalikan. Terkait dengan hal tersebut
dan untuk menjaga keselamatan lingkungan, maka yang harus diketahui adalah setiap
tahapan proses mulai dari proses peleburan pasir zirkon sampai dengan proses pengeringan
zirkonil klorida (ZrOCl2.8H2O) akan terjadi distribusi TENORM seperti 238U, 232Th, dan 40K.
Dengan demikian diperlukan sistem proteksi radiasi TENORM sebagai bagian dari
keselamatan kerja terhadap para pekerja dan lingkungan di sekitarnya. Nilai batas dosis
(NBD) berdasarkan ICRP (International Commission on Radiological Protection) No. 60 tahun
1990 untuk pekerja radiasi adalah 20 mSv/tahun, dan untuk lingkungan (masyarakat) 1
mSv/tahun.
Bahaya radiasi utama terjadi karena terkena partikel radioaktif alpha dengan
terhisapnya debu pasir zirkon dalam pernafasan. Tindakan pengontrolan debu yang
memadai harus dilakukan untuk memastikan bahwa tingkat pajanan (exposure) terhadap
debu dapat ditekan seminimal mungkin. Sebagai panduan, karyawan yang secara terus-
menerus pernafasannya terkena debu pada kadar di atas 1,5 mg/m3 bisa mengalami pajanan
di atas 1 mSv. Pajanan terus-menerus (2000 jam setiap tahun) dalam jarak 2 meter dari pasir
zirkon menghasilkan dosis di atas 1 mSv[6].

381
Konsep Pengolahan Limbah Tenorm Pada ... ISSN: 2355-7524
Herry Poernomo, dkk.

2. TEORI
Percobaan pengolahan pasir zirkon di Vietnam yang dilakukan oleh TUYEN dkk.
(2007) [31] dapat menurunkan kandungan TENORM cukup signifikan dengan melalui tahap
pengendapan zirkonium basis sulfat (ZBS). Dengan demikian dapat diperoleh zirkonil
klorida atau zirkonium oksiklorid atau ZrOCl2.8H2O (ZOC) dengan kemurnian tinggi[7].
Untuk mengolah pasir zirkon menjadi ZOC yang terpisah dari beberapa pengotor
seperti Si, U, Th, Ti, Fe, Al, Na, Mg, Ca. dapat dilakukan melalui beberapa tahapan proses
seperti Gambar 1 [7].

Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan ZrOCl2.8H2O (ZOC) dari Pasir Zirkon

Zirkonil klorida (ZrOCl2) bebas silikat atau ZOC-1 yang terjadi dari proses pelindihan
natrium zirkonat dengan HCl diendapkan dengan H2SO4 atau (NH4)2SO4 menjadi
Zr5O8(SO4)2.15H2O yang biasa disebut zirkonium basis sulfat (ZBS) stabil yang tidak dapat
larut dalam air. Pada proses pelindian air, beberapa pengotor yang larut dalam air lindi
antara lain: Na2SiO3, sisa NaOH, Na2AlO2, Na6Th(CO3)5. Pada proses pencucian ZBS dengan
air, maka pengotor-pengotor seperti Fe+3, Th+4, U+6, Ti+4, sisa HCl akan larut dalam air
menjadi air limbah. Kemudian pada proses pencucian Zr(OH)4 dengan air, maka pengotor-
pengotor seperti sisa NH4OH dan SO42- akan larut dalam air menjadi air limbah[7].
Gambar 1 menunjukkan, bahwa air limbah mengandung bahan berbahaya seperti
(NaOH, HCl, NH4OH, SO42-), Na2SiO3, Na2AlO2, Na6Th(CO3)5, beberapa senyawa lain yang
terbentuk dari reaksi dengan beberapa pengotor (Fe+3, Ti+4, Na+, Mg+2, Ca+2, SO42-), dan
TENORM yang terlarut pada proses pelindian air, pelindian HCl, dan beberapa proses
pencucian. Jika air limbah tersebut tidak ditangani dengan metode yang benar, maka dapat
mencemari lingkungan di sekitarnya. Untuk itu, maka tujuan penelitian ini adalah
membuat konsep teknologi pengelolaan limbah pada proses pembuatan zirkonil klorida
dari pasir zirkon skala pabrik berbasis data teknis tes metalurgi pembuatan zirkonil klorida
dari pasir zirkon skala laboratorium.

382
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

3. METODOLOGI
3.1. Bahan:
Bahan yang digunakan meliputi bahan baku yaitu pasir zirkon (ZrSiO2) dari daerah
Landak-Kalimantan Barat; bahan pendukung yang terdiri dari: NaOH padat, HCl teknis,
(NH4)2SO4, NH4OH 10%, NH4OH pekat, HCl 6N, air bebas mineral (ABM).

3.2. Peralatan:
Peralatan yang digunakan antara lain: furnace, tangki berpengaduk, centrifuge,
evaporator vakum, labu leher tiga, unit filtrasi vakum, hot plate, oven, peralatan gelas,
immersion heater, waterbath, theristor, XRF, XRD, alat cacah merk Technical Atomic, alat
cacah .merk Ortec.

3.3. Metode:
Tes metalurgi sintesis zirkonil klorida (ZrOCl2.8H2O) dari pasir zirkon dengan
metode yang sebagian diadopsi dari metode yang dilakukan oleh TUYEN dkk. (2007)
seperti diagram alir proses pada Gambar 1. Tes metalurgi dilakukan secara proses batch
pada skala laboratorium di Pusat Sains Teknologi Akselerator (PSTA)-Batan Yogyakarta.
Dari sebagian hasil adopsi tersebut kemudian dibuat metode tes metalurgi pembuatan
zirkonil klorida secara proses batch skala laboratorium yang dikerjakan berdasarkan
diagram alir seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagram Alir Tes Metalurgi Pembuatan ZrOCl2.8H2O (ZOC-2) dari ZrSiO4

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Sintesis ZrOCl2.8H2O dari Pasir Zirkon Landak-Kalbar

Mineral zirkon yang digunakan berasal dari tailing pendulangan emas rakyat di
daerah Mandor, Landak, Kalimantan Barat yang telah dibenefisiasi in situ menggunakan
spiral chute. Mineral zirkon dan pasir pasir zirkon hasil benefisiasi dengan shaking table dan
magnetic separator di Puslitbang Tekmira Bandung masing-masing dianalisis komposisi

383
Konsep Pengolahan Limbah Tenorm Pada ... ISSN: 2355-7524
Herry Poernomo, dkk.

kimianya menggunakan XRF di Laboratorium Pusat Survei Geologi Bandung dengan


komposisi kimia seperti ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Kimia Mineral Zirkon dan Pasir Zirkon dari Daerah Mandor,
Landak, Kalimantan Barat
Mineral zirkon hasil benefisiasi Pasir zirkon hasil benefisiasi dengan
dengan Spiral Chute Shaking Table dan Magnetic Separator
Senyawa Kadar, % Senyawa Kadar, %
ZrO2 38,46 ZrO2 60,00
HfO2 0,85 HfO2 0,855
TiO2 20,00 TiO2 1,60
SiO2 22,23 SiO2 28,81
Fe2O3 10,11 Fe2O3 1,38
Al2O3 0,912 Al2O3 0,453
Na2O 0,703 Na2O 1,12
MgO 0,186 MgO 0,0751
CaO 0,090 CaO 0,0489
MnO 1,00 MnO 0,0116
Cr2O3 1,04 Cr2O3 0,0215
S 2,23 S 1,34
La2O3 0,292 La2O3 0,0163
Y2O3 0,161 Y2O3 0,230
ThO2 0,11 ThO2 0,0940
U3O8 0,0464 U3O8 0,0844

Beberapa tahapan proses pada Gambar 2 menimbulkan air limbah yang terbentuk
dari sisa bahan pendukung seperti NaOH, HCl, (NH4)2SO4, NH4OH yang telah digunakan
pada tes metalurgi dan hasil reaksi antara bahan pendukung dengan beberapa pengotor
yang terkandung di dalam pasir zirkon seperti: SiO2, TiO2, Fe2O3, Al2O3, Na2O, MgO, CaO,
dan TENORM (U3O8 dan ThO2).
Jika proses peleburan 1 mol konsentrat pasir zirkon diameter partikel 6 m dengan 4
mol atau 6 mol NaOH pada suhu 650 oC dan 850 oC, kemungkinan reaksi yang terjadi [8]:

650 oC
ZrSiO4 + 4NaOH Na2ZrO3 + Na2SiO3 + 2H2O .............................(1)
650 C
o

ZrSiO4 + 6NaOH Na2ZrO3 + Na4SiO4 + 2H2O ............................. (2)


850 C
o

ZrSiO4 + 4NaOH 2Na2ZrSiO5 2H2O .............................(3)


850 C
o

ZrSiO4 + 4NaOH Na2ZrO3 + Na2SiO3 + Na2O + 2H2O ..........................(4)

Air limbah yang berasal dari proses settling-1 dan filtrasi 1 mengandung sisa NaOH
yang tidak bereaksi pada proses peleburan dan mengandung NaOH dari kemungkinan
reaksi yang terjadi antara air dengan Na2ZrO3, Na2SiO3, dan beberapa pengotor yang
terkandung di dalam pasir zirkon sebagai berikut:

Na2SiO3 + 2H2O H2SiO3 + 2 NaOH .....................................(5)

384
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

Na2ZrO3 + 2H2O ZrO(OH)2 + 2 NaOH ..........................................(6)


CaO + H2O Ca(OH)2 ......................................... (7)
MgO + H2O Mg(OH)2 ......................................... (8)
Na2O+ H2O 2NaOH ......................................... (9)
SiO2 + 2H2O H4SiO4 ....................................... (10)

Dengan demikian NaOH yang terbentuk dari reaksi (5), (6), (9) dan sisa NaOH yang
tidak bereaksi akan menyebabkan air limbah sebagai hasil settilng-1 dan filtrasi 1
mengandung NaOH dalam jumlah yang kemungkinan cukup besar. Kebutuhan optimum
NaOH untuk proses peleburan pasir zirkon sekitar 1,2 1,3 kali berat pasir zirkon. Untuk
menghemat pemakaian bahan pendukung NaOH, maka aliran air limbah dari proses
settling-1 dan filtrasi-1 perlu ditampung tersendiri dalam suatu kolam yang terpisah dari air
limbah dari unit proses lainnya. Selanjutnya air limbah dalam kolam tersebut dapat
dilakukan proses pengambilan kembali sisa NaOH (reused) untuk dapat digunakan sebagai
bahan pelebur pada proses disosiasi pasir zirkon menjadi natrium zirkonat dan natrium
silikat.
Untuk mengetahui keberhasilan proses sintesis ZOC-2 dengan metode seperti
ditunjukkan pada Gambar 3, maka komposisi kimia dalam ZOC-2 yang diperoleh dari
analisis dengan menggunakan XRF di Laboratorium Pusat Survei Geologi Bandung perlu
dikomparasi dengan ZOC produk ATI seperti ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Komparasi Komposisi Kimia ZOC Hasil Sintesis di PSTA dan Produk ATI
Komposisi kimia ZrOCl2.8H2O, %
Senyawa
ZOC-2 PSTA ZOC ATI [9]
Zr(Hf)O2 38,39 Min. 35
TiO2 0,0033 Maks. 0,002
Fe2O3 0,0014 Maks. 0,005
Na2O 0,0002 Maks. 0,04
SiO2 0,0021 Maks. 0,01
Al2O3 0,0442 Maks. 0,02
MgO 0,0003
CaO 0,0111 Maks. 0,01
ThO2 0,5530 ppm
U3O8 0,7056 ppm

Jika dilihat hasil komparasi komposisi kimia zirkonil klorida dari Tabel 3, maka
zirkonil klorida hasil sintesis di PSTA-Batan mendekati komposisi kimia ZOC produk ATI.
Kemudian jika dilihat dari kadar Zr(Hf)O2 di dalam ZOC, maka hasil sintesis ZOC-2 di
PSTA-Batan lebih baik daripada ZOC produk ATI.
Selanjutnya jika dikomparasi kadar TENORM (ThO2 dan U3O8) di dalam ZOC-2 pada
Tabel 3 dan kadar TENORM di dalam pasir zirkon pada Tabel 2, menunjukkan bahwa
dengan melalui proses pengendapan ZBS ternyata penurunan kadar TENORM sangat
signifikan yaitu dari kadar TENORM dalam pasir zirkon sebesar 1784 ppm menjadi 1,2586
ppm dalam ZOC-2.
Penurunan kadar TENORM pada proses pengendapan ZBS dapat dijelaskan sebagai
berikut: Thorium mengendap sebagai Th(SO4)4 pada pH sekitar 2,8 5,2 dan Ti(SO4)4 pada
pH 3,55 4 dan feri/fero sulfat mengendap pada pH 8. Sedangkan ZBS mengendap pada
pH sekitar 1,9 2,0. Dengan demikian beberapa pengotor seperti Th(SO4)4, Th(SO4)4,

385
Konsep Pengolahan Limbah Tenorm Pada ... ISSN: 2355-7524
Herry Poernomo, dkk.

feri/fero sulfat yang menempel pada endapan ZBS akan larut oleh air pada saat proses
pencucian dan filtrasi-4.
Untuk mengetahui keberhasilan hasil sintesis ZOC-2 dapat dilakukan dengan
mengkomparasi pola difraksi ZOC-2 dan ZOC produk E-Merck menggunakan XRD di Pusat
Sains dan Teknologi Nuklir Terapan Batan Bandung. Hasil komparasi pola difraksi ZOC
produk E-Merck dan ZOC-2 hasil sintesis di PSTA-Batan ditunjukkan pada Gambar 3.

ZOC E-Merck ZOC-2 Hasil Sintesis


Gambar 3. Komparasi Pola Difraksi ZOC E-Merck dan ZOC-2 Hasil Sintesis

Jika dilihat pola difraksi ZOC-2 dengan ZOC produk E-Merck pada Gambar 3, maka
hasil sintesis ZOC-2 mendekati ZOC produk E-Merck.
4.2. Konsep Teknologi Pengelolaan Limbah
Hasil pengukuran jumlah limbah yang ditimbulkan oleh sintesis ZOC-2 dari tes
metalurgi sintesis pasir zirkon secara proses kimia batch skala laboratorium seperti pada
Gambar 2 terdiri dari air limbah dan limbah padat yang ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Bahan Baku, Bahan Pendukung, Produk, dan Limbah pada Tes Metalurgi
No. Komponen Masuk , g Keluar
A Bahan Baku
Pasir zirkon 500 g
B Bahan pendukung
NaOH padat 700 g
HCl teknis 2.000 ml
(NH4)2SO4 50,22 g
NH4OH 10% 1.200 ml
NH4OH pekat 268 ml
HCl 6 N 1.300 ml
Air 49.500 ml
C Produk
ZrOCl2.8H2O (ZOC-2) 235 g
D Limbah
Air limbah dari settling-1 & filtrasi-1, settling-2 & filtrasi-2 25.000 ml
Air limbah dari pencucian dan filtrasi-4 ZBS 7.500 ml
Air limbah dari pencucian dan filtrasi-5 ZrO(OH)2 11.000 ml
Total air limbah 43.500 ml
Limbah gel silikat dari settling-3 & filtrasi-3 420 g
Limbah koloid (pasir tak terlebur) dari sentrifugasi 7g
Total limbah padat/semi padat 427 g

386
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

Tabel 4 menunjukkan, bahwa air limbah dari tes metalurgi pengolahan 500 gram pasir
zirkon menjadi ZOC-2 ditimbulkan air limbah sebanyak 43.500 ml atau 43,5 liter. Sedangkan
kelayakan ekonomis pabrik pengolahan zirkonium yaitu apabila mengolah pasir zirkon
sebanyak minimum 10.000 ton/tahun. Berdasarkan air limbah data Tabel 4 yang
menunjukkan bahwa setiap dilakukan pengolahan pasir zirkon 500 gram ditimbulkan 43,5
liter air limbah. Dengan demikian jika pabrik mengolah 10.000 ton/tahun pasir zirkon
menjadi 2.350 ton ZOC-2 akan ditimbulkan air limbah sebanyak 870 juta liter/tahun.
Air limbah yang ditimbulkan dari proses settling-1 dan filtrasi-1, settling-2 dan filtrasi-
2, pencucian dan filtrasi-4 ZBS, pencucian dan filtrasi-5 ZrO(OH)2 pada tes metalurgi
pengolahan pasir zirkon menjadi ZOC-2 seperti pada Gambar 2 masing-masing dianalisis
radioaktivitasnya menggunakan alat cacah , dan Ortec di PSTA-Batan. Hasil analisis
air limbah tersebut ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. NORM & TENORM pada Tes Metalurgi Pasir Zirkon


Radioaktivitas gross
Komponen total total
(Bq/g) (Bq/g)
A. Bahan Baku
Mineral zirkon 11,59 3,75
Pasir zirkon hasil benefisiasi 8,41 2,55
B. Produk
Natrium zirkonat (Na2ZrO3) 6,03 5,04
ZrOCl2.8H2O (ZOC) 0,072 0,270
C. Limbah Cair
Air limbah dari settling-1 & filtrasi-1, settling-2 & filtrasi-2 0,027 0,014
Air limbah dari pencucian dan filtrasi-4 ZBS 0,088 0,005
Air limbah dari pencucian dan filtrasi-5 ZrO(OH)2 0,016 0,014
D. Limbah Padat
Tailing dari benefisiasi 7,51 3,48
Limbah gel silikat & pasir tak lebur 3,12 1,15

Berdasarkan data jumlah volum air limbah dan volum air limbah yang dihasilkan dari
masing-masing proses settling-1 dan filtrasi-1, settling-2 dan filtrasi-2, pencucian dan filtrasi-
4 ZBS, pencucian dan filtrasi-5 ZrO(OH)2 pada Tabel 4 dan data radioaktivitasnya, jika
masing-masing air limbah tersebut ditampung dalam satu kolam penampung maka
diprediksi radioaktivitas rerata dapat dihitung sebagai berikut:

Ar = V1/VT x A1 + V2/VT x A2 + V3/VT x A3 ..........................................(11)

dengan, Ar, A1, A2, A3 dengan satuan Bq/ml masing-masing adalah radioaktivitas rerata
dalam air limbah total, radioaktivitas dalam air limbah dari (settling-1 & filtrasi-1, settling-2
& filtrasi-2), radioaktivitas dalam air limbah dari pencucian dan filtrasi-4 ZBS,
radioaktivitas dalam air limbah dari pencucian dan filtrasi-5 ZrO(OH)2; V1, V2, V3 dengan
satuan ml adalah volum air limbah masing-masing dari (settling-1 & filtrasi-1, settling-2 &
filtrasi-2), dari pencucian dan filtrasi-4 ZBS, dari pencucian dan filtrasi-5 ZrO(OH)2; dan VT
dengan satuan ml adalah volum total air limbah.
Dengan memasukkan data V1, V2, V3, VT dari Tabel 4 dan data A1, A2, A3 dari Tabel 5,
maka dengan menggunakan persamaan (11) diperoleh radioaktivitas rerata dalam air
limbah total,AT = 0,012 Bq/ml yang mengandung 238U dan 232Th.

387
Konsep Pengolahan Limbah Tenorm Pada ... ISSN: 2355-7524
Herry Poernomo, dkk.

Dengan kandungan radioaktivitas dalam air limbah total, AT = 0,012 Bq/g dan jika
dilihat dari Pasal 7 Perka Bapeten No. 9 Tahun 2009, maka penghasil TENORM tidak perlu
melakukan remedial karena radioaktivitas dalam air limbah < 1 Bq/g.
Berdasarkan Lampiran III Tabel 2 Baku Tingkat Radioaktivitas di Air pada Peraturan
Kepala Bapeten Nomor 7 Tahun 2013 tentang Nilai Batas Radioaktivitas Lingkungan yang
menyebutkan bahwa untuk nuklida 232Th dan 238U, maka baku tingkat radioaktivitas di
badan air adalah 7,3 x 102 Bq/m3 = 0,00073 Bq/ml untuk nuklida 232Th dan 2,0 x 104 Bq/m3 =
0,02 Bq/ml untuk nuklida 238U [10].
Berdasarkan Pasal 7 Perka Bapeten No. 9 Tahun 2009 dan Lampiran III Tabel 2 Baku
Tingkat Radioaktivitas di Air pada Peraturan Kepala Bapeten Nomor 7 Tahun 2013, maka
dimungkinkan penghasil TENORM dapat mendispersi air limbah dengan tingkat aktivitas
0,012 Bq/g ke badan sungai. Jika akan dibangun pabrik pengolahan pasir zirkon 10.000
ton/tahun menjadi 4.700 ton ZOC-2, maka jumlah air limbah yang ditimbulkan sekitar 870
juta liter/tahun. Air limbah ini selain mengandung TENORM juga mengandung bahan
kimia seperti (NaOH, HCl, NH4OH, SO42-), Na2SiO3, Na2AlO2, Na6Th(CO3)5, beberapa
senyawa lain yang terbentuk dari reaksi dengan beberapa pengotor (Fe+3, Ti+4, Na+, Mg+2,
Ca+2, SO42-) yang terlarut pada proses pelindian air, pelindian HCl, dan beberapa proses
pencucian. Kebutuhan air pelindi, air pencuci ZBS, dan air pencuci ZrO(OH)2 ternyata
cukup banyak, maka bisa direkomendasikan agar dapat dilakukan pengolahan air limbah
menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengambil kembali air bersih
dalam air limbah sebagai air proses dan mengambil kembali kandungan NaOH.
Konsep teknologi IPAL untuk dapat mengambil kembali kandungan NaOH dan air
bersih dalam air limbah ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Diagram Alir Konsep IPAL pada Pembuatan ZOC-2 dari Pasir Zirkon

388
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

5. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kandungan TENORM dalam air
limbah yang ditimbulkan dari proses pembuatan zirkonil klorida dari pasir zirkon sebesar
0,012 Bq/ml yang lebih rendah dari batas minimal 1 Bq/g untuk intervensi terhadap paparan
yang berasal dari TENORM sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Peraturan Kepala
Bapeten Nomor 9 Tahun 2009. Dengan demikian penimbul limbah yang mengandung
TENORM tidak diwajibkan meremediasi lingkungan dan tidak dilakukan intervensi
pemantauan TENORM oleh Bapeten. Namun demikian karena air limbah mengandung
bahan kimia berbahaya non radioaktif yang volumenya cukup besar, maka perlu
pengolahan air limbah menggunakan konsep IPAL. Sedangkan untuk limbah gel silikat dari
proses settling-3 dan filtrasi-3 pada tes metalurgi sintesis zirkonil klorida dari pasir zirkon
yang mengandung TENORM dengan radioaktivitas sebesar 1,15 Bq/g akan diteliti lebih
lanjut untuk dapat diambil kandungan silikanya sebagai produk samping.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. (_______), Peraturan Kepala (Perka) Bapeten Nomor 9 Tahun 2009 tentang Intervensi
terhadap Paparan yang Berasal dari TENORM.
[2]. HERMAN, D.Z., Kemungkinan Sebaran Zirkon pada Endapan Placer di Pulau
Kalimantan, Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 2 No. 2 Juni 2007: 87-96.
[3]. SUDARTO, KALLISTA, D., HERMAWAN, D., 2008, Kajian Teknis Aspek
Pengawasan Bahan Nuklir dalam Pasir Zirkon, Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 November 2008.
[4]. HERMAWAN, D., DEWANTO, P., dan SUDARTO, Kajian Bahan Sumber (U dan Th)
pada Eksplorasi, Penambangan, Pemrosesan Pasir Zirkon di Kalteng, Prosiding
Seminar Keselamatan Nuklir 2011, BAPETEN, Jakarta, hal. 292 302.
[5]. FATHIVAND, A.A., AMIDI, J., HAFEZI, S., Natural Radioactivity Concentration in
Raw Materials Used for Manufacturing Refractory Products, Iran. J. Radiat. Res., 2007;
4 (4): 201-204.
[6]. ILUKA, Material Safety Data Sheet Zircon Sand Product, Desember 2008,
http://www.iluka.com/uploads/documents/Datasheets/Iluka%20Zircon%20MSDS%20
December%2008%20Aust.pdf.
[7]. TUYEN, N.V., QUANG, V.T., HUONG, T.G., and ANH, V.H., Preparation of High
Quality Ziconium Oxychloride from Zircon of Vietnam, The Annual Report for 2007,
VAEC, VAEC-AR 07 3, pp. 286 291.
[8]. KWELA, Z.N., (2006), Alkali-Fusion Processes for the Recovery of Zirconia and
Zirconium Chemical from Zircon Sand, Zirconia Extraction Processes, Chapter 5,
University of Pretoria.
[9]. http://www.atimetals.com/products/Pages/zirconium-oxychloride.aspx
[10]. (_______), Peraturan Kepala (Perka) Bapeten Nomor 7 Tahun 2013 tentang Nilai Batas
Radioaktivitas Lingkungan.

DISKUSI/TANYA JAWAB:

PERTANYAAN: Sajima (PSTA-BATAN)


Apakah konsep dapat diterapkan untuk pengolahan derivat lainnya, misal air hasil
cucian pembuatan opacifier dan ZBS?.
Bagaimana cara menangani jika radioaktivitas air limbah di bawah ketentuan yang
ditetapkan oleh Bapeten?
389
Konsep Pengolahan Limbah Tenorm Pada ... ISSN: 2355-7524
Herry Poernomo, dkk.

JAWABAN: Herry Poernomo (PSTA-BATAN)


Konsep tersebut dapat diterapkan untuk pengolahan air limbah dari pembuatan opacifier dan
ZBS.
Radioaktivitas air limbah yang ditimbulkan dari proses pembuatan ZOC dari pasir zirkon
sekitar 0,012 Bq/ml yang lebih rendah dari ketentuan Bapeten (yaitu < 1 Bq/ml), sehingga
memenuhi syarat jika didispersi ke badan sungai. Namun demikian karena air limbah
mengandung sisa bahan proses NaOH, HCl, H2SO4 yang merupakan bahan berbahaya dan
beracun (B3), maka air limbah perlu diolah menggunakan IPAL.

390
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

Seminar Nasional Teknologi Energi


Nuklir 2014
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

Seminar Nasional Teknologi Energi


Nuklir 2014
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

DAFTAR INDEKS PENULIS MAKALAH

Abdul Hafid 587 Giarno 897


Abu Khalid Rivai 535, 543 Gusti Muhammad Hatta 1
Ade Khairul Akmal 409 Hadi Suntoko 311, 319
Agoeng Kadarjono 517, 551 Heni Susiati 195, 205, 319
Agus R. Hoetman 39 Heri Syaeful 331
Agus Sumaryanto 331 Herry Poernomo 379, 435
Ahmad Abtokhi 625 Hery Adrial 693, 887
Ahmad Fahmi 605, 813 Ign. Djoko Irianto 683, 869
Ainur Rosidi 905, 943 Ilham Variansyah 605
Aliyah Nuraini Hanum 71 Imam Hamzah 221
Amir Hamzah 351, 363 Iman Kuntoro 751
Andi Sofrany 615 Johannes Leonard 527
Ekariansyah Johnny Situmorang 703
Anik Purwaningsih 401 Joko Prasetio W. 905
Anis Rohanda 351, 363, 371 Julwan Hendry Purba 821
Ariyani Kusuma Dewi 499 June Mellawati 195, 205, 311
B. Bandriyana 535 Jupiter Sitorus Pane 391
Bambang Heru 943, 951 Khairina Natsir 933
Bansyah Kironi 221 Kiswanta 905, 919
Basuki Wibowo, 221 Kristanti N. 499
Cahya Widiyati 435 Kurnia Anzhar 213, 221, 303, 319
Damunir 499 Kussigit Santosa 897
Darmanto 499 Lily Suparlina 579
Dedy Haryanto 571, 905 Mike Susmikanti 877
Dedy Miharja 51 Moch. Djoko Birmano 173, 183
Deswandri 663 Moch. Setyadji 489
Dharu Dewi 135, 283, 295 Mochamad Nasrullah 107
Dian Fitriyani 543 Mochamad Nasrullah 127
Djati H. Salimy 723 Mudjiono 51
Djen Djen Djainal 625 Muh. Darwis Isnaini 673, 773
Djoko Hadi Prajitno 535 Muh. Subekti 673, 773, 919
Djoko Hari Nugroho 841 MV Purwani 559
Edwaren Liun 155 Netty Herawati 71, 81
Edy S. 905 Nurlaila 283, 295
Eko Gunarto 17 Nursinta Adi Wahanani 849, 927, 933
Elfrida Saragi 831 Nurul Huda 419
Elisabeth Supriyatni 379, 409 Nuryanti 97, 127
Endiah Puji Hastuti 241 Pande Made Udiyani 427
Endro Kismolo 379 Pudjijanto 351
Entin Hartini 927, 849 Pudjijanto MS. 363
Erlan Dewita 165 Rahayu Kusumastuti 447, 761
Erlinda Muslim 97 Ratmi Herlani 595
Febrianto 475 Restu Maerani 971
Fepriadi 205 Riswan Djambiar 571
Galih Putra Drantou 543 Rizki Firmansyah S. 87, 143
Munggara Rohmad Salam 535
Geni Rina Sunaryo 343 Roziq Himawan 633

989
Daftar Indeks Pemakalah ISSN: 2355-7524

Rr. Arum Puni Rijanti 117, 253 Surip Widodo 849, 869
Sagino 571, 905 Susyadi 869
Sahala M. Lumbanraja 117, 253 Sutrisno 803
Sahat Sinaga 227 Suwardi 481
Sajima 489, 509 Suwoto 887
Sigit A. Santa 39, 273 Suyanti 559
Sigit Santoso 641 Syaiful Bakhri 813, 961, 979
Siti Alimah 733 Thamrin Usman 29
Sri Kuntjoro 791 Tri Handini 509, 595
Sri Sudadiyo 683 Triyono 499
Sri Sudadiyo 781 Tukiran S. 859
Sriyana 233, 261 Tulis Jojok Suryono 979
Sriyono 447, 761 Tunjung Indrati Y. 509, 595
Sudarmono 651, 887 Wiku Lulus Widodo 87, 143
Sudarno 625, 911 Windhu Putra 61
Suharji 331 Yanuar Ady Setiawan 813
Sukarsono 499 Yogi Wibisono Budhi 419
Sukmanto Dibyo 683, 869 Yohana S.K. Dewi 455
Sumantri Hatmoko 951 Yohanes Dwi Anggoro 173, 183, 261
Sumaryo 535 Yulendya TB Rajagukguk 465
Sumijanto 419, 743, 919 Yuliastuti 213, 303
Sunardi 713 Yusuf Ismail 81
Supardjo 551, 517 Zaenal Abidin 409
Suparman 87, 97 Zuhair 751, 887

990
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

Seminar Nasional Teknologi Energi


Nuklir 2014
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

Seminar Nasional Teknologi Energi


Nuklir 2014
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014
DAFTAR PESERTA
SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR (SENTEN-2014)

No. Nama Instansi No. Nama Instansi


1. Abdul Hafid, 26. Broto
PTKRN BATAN Litbang Provinsi
M.Si. Sungkowo
2. Abu Khalid 27. Budiman FMIPA UNTAN
PSTBM BATAN
Rivai, Dr. 28. Cahya Widiyati PSTA BATAN
3. Ade Irmayadi MTE UNTAN 29. D.T. Sony
4. Ade Kusuma M.M. Agribisnis Tjahyani, Ir. PTKRN BATAN
Akbar, SP UNTAN M.Eng.
5. M.M. Agribisnis 30. Damasus
Ade lrmayadi Pemda KALBAR
UNTAN Ekodimus, ST.
6. Agoeng 31. Dedi Satriadi Bapeda KALBAR
PTBBN BATAN
Kadarjono 32. Dedy Haryanto,
PTKRN BATAN
7. Ahmad A.Md.
Abtokhi, Drs. PTKRN BATAN 33. Dedy Minarja PDK BATAN
MT. 34. Dedy Zulfani UNTAN
8. Teknik Nuklir 35. Denny Wiyono MTE UNTAN
Ahmad Fahmi
UGM 36. Deswandri,
PTKRN BATAN
9. Alexsander Drs., M.Eng.
MTE UNTAN
Franky, ST 37. Dharu Dewi PKSEN BATAN
10. Aliyah Nuraini FISIP UNTAN 38. Dian Koliana
PTKRN BATAN
11. Amir Hamzah, Kamal
PTKRN BATAN
Drs., M.Si 39. Djarot S.
12. Distamben Prov. Wisnubroto, BATAN
Amsfridus J. A
KALBAR Prof. Dr.
13. Andy Sofrany 40. Djati Hoesen
PTKRN BATAN PKSEN BATAN
E., Dipl. lng. Salimy
14. Angelia 41. Djoko Hari
FMIPA UNTAN PRFN BATAN
Octavianti Nugroho, Dr.
15. Anik 42. Dodi
BIG
Purwaningsih, PTKRN BATAN Sukmayadi
S.Si 43. Dwi Raharjo, Fak. Pertanian
16. Anis Rohanda, ST.P, MP UNTAN
PTKRN BATAN
M.Si 44. Eddy Syah
PKSEN BATAN
17. Apriani Putra
FMIPA UNTAN
Wulandari 45. M.M. Agribisnis
Eddyson, S.,Pi
18. Ardiansyah MTE UNTAN UNTAN
19. Aries Tris 46. Edwaren Liun PKSEN BATAN
PKSEN BATAN
Yulianto, MT. 47. Eka Mey Jesiani FMIPA UNTAN
20. Arista Feby 48. Eko Gunarto,
FMIPA UNTAN Kementerian
Primanda Dipl.Mech E,
ESDM
21. Asep Husni BPPT M.T.
22. Avinda 49. Elfrida Saragi,
PTKRN BATAN PTKRN BATAN
Permatasari Dra.
23. Bambang Heru PTKRN BATAN 50. Endiah Puji
PTKRN BATAN
24. Bandriyana PSTBM BATAN Hastuti, Ir. MT.
25. Basuki Wibowo PKSEN BATAN 51. Entin Hartini,
PTKRN BATAN
Dra.

991
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

No. Nama Instansi No. Nama Instansi


52. Erlan Dewita PKSEN BATAN 81. Ign. Djoko
53. Fak. Hukum lrianto, Drs., PTKRN BATAN
Eti Suhartini
UNPAM M.Eng.
54. Eva Mayasari, Fak. Pertanian 82. Imam Hamzah PKSEN BATAN
S.Pi, M.Sc UNTAN 83. Imam Sofyan Bapeda KALBAR
55. Farida 84. M.M. Agribisnis
FISIP UNTAN Irfan Cholid
Damayanti UNTAN
56. Febrianto, Drs. 85. FT UNMUH
PTKRN BATAN Jaidin, MT
M.Eng. PONTIANAK
57. Ferdyanto, ST MTE UNTAN 86. PT. Kalimantan
Jeong Gil Soo
58. Feri Ramdani FMIPA UNTAN Mineral's P.
59. Ferry Hadary FT UNTAN 87. Johannes Univ. Hassanudin
60. Fitri Erwati FMIPA UNTAN Leonard MAKASSAR
61. Distamben Prov. 88. Johnny
Fransiski Yossi PTKRN BATAN
KALBAR Situmorang
62. FX Widadi 89. Joko Prasetio W. PTKRN BATAN
Fak. Pertanian
Padmasari, S.Si, 90. Joni Rahmadi,
UNTAN MTE UNTAN
M.Si ST
63. G. Bambang 91. Julwan Hendry
PTKRN BATAN PTKRN BATAN
Heru K, ST. Purba, Dr.
64. Ganiman, 92. June Mellawati PKSEN BATAN
UNTAN
A.Md. 93. Jupiter S. Pane,
PTKRN BATAN
65. Gatot MP BMKG Dr.
66. Geni Rina S., 94. Khairina Ns,
PTKRN BATAN PTKRN BATAN
Dr. Dra.
67. Giarno, ST PTKRN BATAN 95. Kiswanta, M.Si PTKRN BATAN
68. Gusti 96. Komariyati, SP. Fak. Pertanian
Muhammad Kementerian MP UNTAN
Hatta, MS., RISTEK 97. Kurnia Anzhar PKSEN BATAN
Prof. Dr. Ir. H. 98. Kusnaedi MP. PKSEN BATAN
69. Hadi Suntoko PKSEN BATAN 99. Lelly Erlita
FMIPA UNTAN
70. Handri UNTAN Safitri
71. Hasanudin UNTAN 100. Lily Suparlina,
PTKRN BATAN
72. Helmi, Drs., Dra.
FMIPA UNTAN
M.Si 101. Linda Lestari FMIPA UNTAN
73. Hendro 102. M. Agus Syazli Bapeda KALBAR
PTKRN BATAN
Tjahjono, Dr. 103. M. Atit UNTAN
74. Heni Susiati PKSEN BATAN 104. M. Darwis
PTKRN BATAN
75. Heri Syaeful PTBGN BATAN Isnaini, Ir.
76. Herizal POL SELATAN 105. Fisika MIPA
M. Ramadhan
77. Herry UNTAN
PSTA BATAN
Poernomo 106. M. Zeet Hamdi
Sekda Provinsi
78. Hery Adrial, Asofi, MTM,
PTKRN BATAN KALBAR
Drs., MT Drs.
79. Holand 107. M.B. Mike
FMIPA UNTAN
Sampera Susmikanti, PTKRN BATAN
80. Hot Martua Dra.
PLN Pontianak
Bakasa 108. Mahmud, ST MTE UNTAN

992
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

No. Nama Instansi No. Nama Instansi


109. Mari Indriana BATAN 138. Restu Maerani,
PTKRN BATAN
110. Mario Roal MTE UNTAN ST.
111. Mega Sulastri, 139. Ria Ananda FMIPA UNTAN
MTE UNTAN
S.Si 140. Rion Saputra UNTAN
112. Meiti 141. Riska Candra
PKSEN BATAN FMIPA UNTAN
Purwantini Arisandi
113. Moch. Djoko 142. Rizki
PKSEN BATAN
Birmano Firmansyah PKSEN BATAN
114. Moch. Setyadji PSTA BATAN S.B., ST.
115. Mochamad 143. Roziq
PKSEN BATAN PTKRN BATAN
Nasrullah Himawan, Dr.
116. Moh. Nuh, SE. UNTAN 144. Rr. Arum Puni
PKSEN BATAN
117. Mudjiono, S.Si PKSEN BATAN Rijanti, ST. MT.
118. MV. Purwani PSTA BATAN 145. Rr. Muryati FISIP UNTAN
119. Narida Distamben Prov. 146. Rudi S FISIP UNTAN
Rosamiyati KALBAR 147. Ruslan PDK BATAN
120. Nety Herawati FISIP UNTAN 148. S. A. Rahman UNTAN
121. Norsiah FMIPA UNTAN 149. Sabariah FMIPA UNTAN
122. Nurasniyati FMIPA UNTAN 150. Sahala M.
PKSEN BATAN
123. Nurlaila PKSEN BATAN Lumbanraja
124. Nursinta Adi 151. Sahat Sinaga Bapeda KALBAR
Wahanani, PTKRN BATAN 152. Saima Siahaan FH UNTAN
M.Kom. 153. Sajima PSTA BATAN
125. Nurul Huda, 154. Sari Mariani BPS KALBAR
PTKRN BATAN
MT. 155. Seno Panjaitan,
UNTAN
126. Nurul Wahaloh FMIPA UNTAN Dr.Ing. MT.
127. Fisika MIPA 156. Sholahuddin,
Nurul Wahdah UNTAN
UNTAN Dr., S.TP, MSi
128. Nuryanti PKSEN-BATAN 157. Sigit Asmara
PTKRN BATAN
129. Oke Anandika Santa, Drs.
Fak. Pertanian
Lestari, STP, 158. Sigit Santoso,
UNTAN PTKRN BATAN
M,Si Dr.
130. Pande Made 159. Siti Alimah PKSEN BATAN
PTKRN BATAN
Udiyani, Dr. 160. Siti Maftukhah BAPPENAS
131. PT. Kalimantan 161. Slamet Suryanto PKSEN BATAN
Park Jon Soo
Mineral's P. 162. Sofy BANK
132. Paskalia Kartini, 163. Sohanji PTBGN BATAN
MTE UNTAN
ST 164. Sri Kuntjoro,
PTKRN BATAN
133. Philippe Eurin CCE Indonesia Drs.
134. Pudjijanto, MS, 165. Sri Sudadiyo,
PTKRN BATAN PTKRN BATAN
Ir. Dr. M.Sc.
135. R. Muhammad 166. Sriyana PKSEN BATAN
PTKRN BATAN
Subekti, Dr. 167. Sriyono, Ir. PTKRN BATAN
136. R. Setyo 168. Suandi FMIPA UNTAN
PKSEN BATAN
Weniarto, SE. 169. Suci Handayani FMIPA UNTAN
137. Rahayu 170. Sudarmono,
Kusumastuti, PTKRN BATAN PTKRN BATAN
Drs., M.Si
MT 171. Sudarno, Dr. PTKRN BATAN

993
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 ISSN: 2355-7524
Pontianak, 19 Juni 2014

No. Nama Instansi No. Nama Instansi


172. Sudarti PTKRN BATAN 201. Distamben Prov.
Uray Ilyah
173. Sudjarwo PLN Pontianak KALBAR
174. Sugianti UNTAN 202. Distamben Prov.
V. M. Hapifin
175. Suhardjo UNTAN KALBAR
176. Suharji PTBGN BATAN 203. Vinny Marita FMIPA UNTAN
177. Sukarsono PSTA BATAN 204. Vivi Oktavia FMIPA UNTAN
178. Sukmanto 205. Wahyuni FMIPA UNTAN
PTKRN BATAN
Dibyo, Ir. M.Si 206. FT UNMUH
Wijanarko
179. Sumantri PONTIANAK
Hatmoko, PTKRN BATAN 207. Wike Yolanda,
Pemda KALBAR
A.Md. ST.MT.
180. Sumijanto, Drs. PTKRN BATAN 208. Wiku Lulus
PKSEN BATAN
181. Sunardi PKSEN BATAN Widodo, M.Eng.
182. Supardjo PTBBN BATAN 209. Windhu Putra FE UNTAN
183. Suparman, Dr. PKSEN BATAN 210. Wiwit Indah
MTE UNTAN
184. Suraina FMIPA UNTAN Rahayu, ST
185. Susiani Juliati, Distamben Prov. 211. Wulan FMIPA UNTAN
Ir. KALBAR 212. Yarianto S. BATAN
186. Sutowo B STTN BATAN 213. Yohana S.
Fak. Pertanian
187. Univ. Kusuma Dewi,
Sutrisno, ST, UNTAN
Muhammadyah Dr., Ir.,MP
MM
Pontianak (UMP) 214. Yohannes Dwi
PKSEN BATAN
188. Suwardi PTBBN BATAN Anggoro
189. Suwoto, Ir. PTKRN BATAN 215. PT. Kalimantan
Yoo Seung Rok
190. Sy. Abdul Mineral's P.
UNTAN
Rahman 216. Yulendya Tri
PTKRN BATAN
191. Syahrul Khairi, Teknik Kimia Buanaria R, ST.
S.Si, M.Eng UNTAN 217. Yuliastuti PKSEN BATAN
192. Syaiful Bakhri, 218. Yuslinda, Ir.,
PTKRN BATAN Pemda KALBAR
Dr. MM.
193. Taswanda 219. Zaenal Abidin STTN BATAN
Taryo, BATAN 220. Zora Ulva
FMIPA UNTAN
Dr.M.Sc.Eng. Adlina
194. Taufik Hidayat, 221. Zuhair, Ir.,
MTE UNTAN PTKRN BATAN
ST M.Eng.
195. Thamrin 222. Zulfa Rofiqa FMIPA UNTAN
Usman, DEA, UNTAN
Prof. Dr. H.
196. Thomas
LAPAN
Djamaluddin
197. Tri
FMIPA UNTAN
Andriansyah
198. Tukiran S., Drs. PTKRN BATAN
199. Tulis Jojok
Suryono, PTKRN BATAN
M.P,Eng
200. Tunjung lndrati
PSTA BATAN
Y.

994

View publication stats

You might also like