Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
pemulihan otot wajah yang lebih baik pada pasien dengan Bell palsy dibandingkan
steroid saja.
Sumber data :
PubMed, Embase, Web of Science, and the Cochrane Central Register of Controlled
Trials were searched for studies published in all languages from 1984 to January
Bells Palsy termasuk dalam penelitian ini. Setidaknya memerlukan waktu satu bulan
untuk follow-up dan titik akhir utamanya (primary end point) yaitu setidaknya
pemulihan otot wajah parsial seperti yang ditentukan oleh grade House-Brackmann
minimal grade 2 (jika kelumpuhan total yaitu grade 6) atau skor yang setara pada
Hasil : dari 6 percobaan yang termasuk, totalnya 1.145 pasien; 574 pasien mendapat
steroid saja, dan 571 pasien mendapat steroid dan antivirus. Nilai odds ratio yang
steroid ditambah antivirus dibandingkan dengan steroid saja. (odds ratio 1,50 dengan
interval kepercayaan antara 0,83 sampai 2,69; p = 0,18). One study removed analysis
pada kurangnya perbedaan antara kelompok penelitian yang ditunjukkan oleh nilai
heterogenitas yang didefinisikan sebagai priori (waktu dari onset gejala sampai ke
tidak ada manfaat antivirus sebagai tambahan selain yang disediakan oleh steroid.
parsial otot-otot wajah dibandingkan dengan steroid saja pada pasien dengan Bells
palsy. Oleh karena itu, penelitian ini tidak mendukung penggunaan antivirus secara
rutin pada Bells palsy. Penelitian lebih lanjut seharusnya ditingkatkan menggunakan
diagnostik herpes virus dan antivirus yang terbaru untuk menentukan apa manfaat
terapi kombinasi pada pasien dengan kelumpuhan fasial yang lebih parah pada awal
penelitian.
Perkenalan
ketidakmampuan untuk mengontrol otot-otot wajah pada sisi yang terkena. Pada
umumnya, Bells palsy memiliki insiden tahunan sebanyak 11 sampai 40 kasus dari
100.000 populasi.1 Banyak pasien sembuh tanpa intervensi ; namun, sampai dengan
30 % pasien mengalami pemulihan kontrol otot wajah yang kurang baik dan
mengalami cacat wajah, trauma psikologis dan nyeri wajah.2 Dua jenis pengobatan
farmakologi telah digunakan untuk meningkatkan hasil dari Bells palsy: steroid dan
antivirus. Alasan untuk pengobatan ini didasarkan pada dugaan patofisiologi Bells
wajah selama operasi dekompresi.4 Baru-baru ini, enhancement dari saraf wajah pada
magnetic resonance imaging (MRI) telah di amati di Bells palsy menunjukkan bahwa
paralisis.5 Akibatnya, steroid telah digunakan untuk mengobati Bells palsy dan telah
Peradangan saraf terkait dengan Bells palsy dianggap sekunder karena infeksi
virus. Virus herpes simpleks telah terdeteksi dalam cairan endoneurial pada pasien
dengan Bells palsy.7 Berdasarkan bukti ini, beberapa dokter mengobati pasien dengan
tidak jelas, sehingga peran terapi kombinasi dengan steroid ditambah antivirus telah
diteliti untuk pengobatan Bells palsy.6 9 17. Beberapa penelitian memperoleh hasil
Bells palsy dengan terapi kombinasi. Mengingat munculnya praktek klinis ini dan
data yang bertentangan tentang manfaat antiviral dengan steroid, kami melakukan
menghasilkan pemulihan otot wajah yang lebih baik daripada steroid saja.
METODE
terperinci untuk artikel yang dipublikasikan antara tahun 1984 (tahun dimana
Controlled. Selain itu, kami mencari daftar referensi dari ulasan yang sistematis
(systematic reviews) untuk artikel yang sesuai. Kata kunci pencarian kami termasuk
bell palsy, bells palsy, bells palsies, bells palsy, idiopathic facial para-
dalam istilah pencarian karena kami tidak tertarik pada penelitian yang hanya menilai
manfaat steroid saja. Dua peneliti masing-masing telah melakukan penelitian tersebut.
Trials) yang membandingkan steroid dengan kombinasi steroid dan antivirus pada
pasien dengan Bells palsy. Tidak ada penelitian yang dikeluarkan atas dasar bahasa.
setelah memulai pengobatan; dan penilaian pemulihan otot wajah, seperti yang
ditentukan oleh sistem penilaian yang diakui seperti House-Brackmann grade, Yana-
gihara score, atau facial paralysis recovery index.21 Kami mengeksklusikan penelitian
pada hewan, artikel, meta analisis, seri kasus, studi yang melibatkan anak-anak atau
wanita hamil, penelitian dengan kurangnya kelompok kontrol, penelitian yang tidak
membandingkan steroid dengan antivirus saja. Penelitian dengan populasi yang lebih
Variabel-variabel berikut yang diambil dari semua penelitian: (a) tahun penerbitan;
(b) wilayah geografis penelitian; (c) desain penelitian; (d) demografi pasien; (e)
digunakan dan dosis; (g) jenis steroid yang digunakan dan dosis; (h) durasi gejala
sebelum mulainya pengobatan, (i) panjang masa pemantauan (follow up); (j) Jenis
skala pemulihan otot wajah yang digunakan; (k) definisi untuk pemulihan wajah; dan
(l) proporsi pasien dengan pemulihan wajah pada setiap titik waktu pemantauan
(follow up). Dua reviewers masing-masing mengekstraksi data dari setiap penelitian.
Ada satu perbedaan pendapat antar-reviewer selama ekstraksi data, yang diselesaikan
oleh reviewer ketiga. Penelitian Sullivan et al, 6 Minnerop et al, 9 dan Adour et al22
bahwa semua penelitian termasuk uji acak terkontrol, skor Jadad digunakan untuk
(dua pertanyaan), blinding (dua pertanyaan), dan deskripsi dari pengambilan dan
diurutkan dari satu sampai enam dengan satu menjadi penelitian dengan kualitas
tertinggi. Penelitian dengan skor Jadad yang sama dibedakan dengan jumlah pasien
dalam penelitian tersebut, dengan penelitian yang mengandung ukuran sampel yang
Hasil Utama
Hasil utama dari meta analisis ini yaitu proporsi pasien yang dengan setidaknya
pemulihan otot wajah parsial dari Bells palsy dengan waktu follow up terpanjang
dan yang datang kunjungan follow up setidaknya satu bulan setelah pengobatan
dimulai. Pemulihan wajah secara parsial yang dimaksud adalah sesuai dengan grade 2
skala House-Brackmann atau skor yang setara pada sistem penilaian alternatif
lainnya. Pemulihan otot wajah secara total sesuai dengan grade 1 skala House-
Brackmann. Meskipun penting untuk penyakit ini, pengukuran hasil sekunder seperti
nyeri wajah atau cacat tidak secara konsisten dilaporkan oleh peneliti sehingga tidak
Analisis statistik
NJ) adalah software yang digunakan untuk seluruh analisis statistik. Kami
proporsi pasien dengan setidaknya pemulihan otot wajah secara parsial yang diobati
dengan steroid dan antivirus dibandingkan dengan yang mendapat steroid saja. Odds
ratio >1 pada steroid dengan antivirus, dan odds ratio ini akan akan dianggap
signifikan secara statistik pada P <0,05 jika interval kepercayaan 95% tidak termasuk
nilai 1. Meskipun komunikasi dengan Adour et al, kami tidak dapat menentukan
kelompok intervensi tiga dari 20 pasien yang tidak di follow up yang juga ikut di
dalam randomisasi. Oleh karena itu, pasien yang tidak ikut dikeluarkan untuk
penelitian ini, kami melakukan analisis sensitivitas dengan asumsi ekstrim bahwa tiga
pasien yang tidak di follow up telah diacak dalam kelompok steroid atau kelompok
menggunakan random effects model untuk menilai data dan melakukan uji standar
seluruh studi yang disebabkan heterogenitas bukan kebetulan saja. Kami juga
mengevaluasi bias publikasi menggunakan funnel plot24 dan analisi trim and fill 25
yang merupakan algoritma yang menilai simetri dari funnel plot melalui korelasi
peringkat dan menambah studi plot yang tampaknya akan hilang. Odds ratio dan
nilai kepercayaan 95% telah dihitung kembali setelah penambahan studi potensial
yang hilang.
Sumber heterogenitas yang mungkin diantara peneltian ditentukan dengan a priori dan
dievaluasi dalam analisis kami. Ini termasuk: kualitas penelitian, waktu diantara onset
gejala dan pengobatan, lamanya pemantauan (follow up) dan jenis antivirus. Jenis
sistem penilaian yang digunakan untuk pemulihan otot wajah tidak dianggap sebagai
sumber heterogenitas, karena tiga sistem yang digunakan dalam penelitian ini
One study removed analysis digunakan untuk menentukan kontribusi relatif dari
Selanjutnya, Analisis sub-kelompok (sub group analysis) yang dilakukan untuk waktu
dari onset gejala sampai pengobatan (dibagi menjadi 3 hari dan > 3 hari), lamanya
follow up (3 bulan dan> 3 bulan), dan jenis antivirus. Interaksi antara subkelompok
HASIL
Hasil dari penelitian kami ditunjukkan oleh gambar 1.A, Sebanyak 521 studi yang
diambil dari pencarian. Empat belas studi memenuhi kriteria inklusi dan telah di
tinjau kembali. Dari jumlah tersebut, delapan telah dihapus karena alasan berikut:
abstrak saja (n = 1) 27; atau mereka meneliti dengan penjelasan yang kurang baik
tentang intervensi ( n=1).28 Dari enam studi yang tersisa, empat merupakan double
blind, satu merupakan single blind, dan satu lagi merupakan non-blinded randomised
controlled trial.
PubMed, Embase, Web of Science, and Cochrane Central Register of Controlled
Trials (n=521) PubMed (n=118), Embase (n=251), Web of Science (n=94),
Cochrane (n=58)
Semua uji coba pengobatan membandingkan steroid dengan steroid ditambah antivirus
(n = 14)
Gambar 1. Alur diagram dari proses seleksi penelitian. Jumlah awal penelitian
dari setiap database tidak mewakili jumlah dari artikel yang unik. Artikel yang sama
dari database yang berbeda telah dihapus dalam tahap eksklusi pertama
Studi demografi dan karakteristik klinis dari enam studi yang termasuk
ditunjukkan pada masing-masing tabel 1 dan 2. Sebanyak 574 pasien menerima
steroid saja dan 571 pasien yang menerima steroid dan antiviral. Tiga penelitian yang
6 10 22
menggunakan asiklovir sebagai antivirus ; Dua penelitian menggunakan
penelitian termasuk yang berkualitas tinggi (Jadad skor 3) kecuali untuk Minnerop et
al, 9 yang not blinded. Penelitian bervariasi sehubungan dengan durasi gejala sebelum
inisiasi pengobatan dan lamanya follow up. Dua penelitian membagi pasien menjadi
orang-orang yang datang lebih awal untuk pengobatan (3 hari dari onset gejala) 6 10
12 14 22 10 12
dan mereka yang mendapat pengobatan kemudian (> 3 hari). Lama follow
up bervariasi antara penelitian dan berkisar dari 4 bulan sampai lebih dari 12 bulan;
Proporsi pasien yang setidaknya dengan pemulihan otot wajah parsial dengan waktu
follow up terpanjang pada kedua kelompok antara steroid saja dan kelompok steroid
ditambah antivirus ditunjukkan pada gambar 2. Proporsi yang tinggi dari pasien denga
Bells palsy yang mencapai setidaknya pemulihan wajah secara parsial ketika
diberikan steroid atau steroid dan antiviral (89,7% secara keseluruhan menggunakan
data per protokol). Proporsi yang terkumpul dari pasien dengan pemulihan otot wajah
adalah 88,2% (506/574) di antara mereka yang menerima steroid saja dibandingkan
dengan 91,2% (521/571) pada mereka yang menerima steroid dan antiviral. Odds
9 10 12 22
ratio lebih memilih terapi kombinasi dalam empat penelitian ini (Gambar 2).
Tetapi, nilai interval kepercayaan melewati 1 pada tiga diantara empat penelitian
tersebut Dua penelitian berkualitas tinggi ini mempunyai odds ratio kurang dari 1,
pada pasien yang menerima steroid ditambah antivirus dibandingkan pada pasien
yang menerima steroid saja (odds ratio 1,50, 95% interval kepercayaan 95 %, 0,83
sampai 2.69; P = 0,18). Statistik I2 untuk model ini adalah 47,1%, menunjukkan
heterogenitas antara studi. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hasil yang
diamati ketika fixed effects model digunakan atau ketika berrmaksud untuk
mengolah data dari setiap penelitian yang digunakan (data tidak ditampilkan). Ini
diadakan kalau tiga pasien yang tidak di follow up belum ditemukan dari penelitian
Adour et al. yang ditambahkan pada kelompok steroid (1.30, 0.99 to 1.71; P=0.063)
Untuk menilai pengaruh kualitas studi pada hasil kami, kami melakukan
Gambar 3). Ini mengungkapkan bahwa studi kualitas rendah bertanggung jawab untuk
menggambar odds ratio yang terkumpul yang mendukung steroid ditambah antivirus.
Meskipun hubungan ini, interval kepercayaan untuk setiap odds ratio kumulatif selalu
melintasi 1.
Selain itu, kami melakukan sebuah study removed analysis untuk menilai
pengaruh satu penelitian secara khusus terhadap hasil meta analisis (Gambar 4). Ini
dipengaruhi salah satu penelitian tertentu kecuali untuk dua penelitian dengan kualitas
tertinggi, Sullivan et al6 dan Engstrom et al.14 Seperti yang diharapkan, efek yang
lebih nyata dari steroid ditambah antivirus dibandingkan dengan steroid saja diamati
dihitung menggunakan algoritma trim dan fill ditambahkan, 25 efek steroid ditambah
Gambar 2. Forest plot dari enam penelitian yang termasuk dalam meta analisis ini diatur
sesuai dengan Skor Jadad (kualitas tertinggi sampai terendah) menunjukkan estimasi odds
ratio dan interval kepercayaan 95%. Estimasi yang terkumpul berdasarkan random effect
model
Analisis Subgrup
ditentukan apriori. Kami mengamati tidak ada manfaat dari menambahkan antivirus
pada steroid pada pasien yang menerima pengobatan dalam waktu tiga hari (odds
6 10 12 14 22
ratio 1,51, 95% interval kepercayaan 0,68-3,34; P = 0.31) atau setelah tiga
10 12
hari (2,15, 0,48-9,60; P = 0,32) dari onset gejala. Ketika studi dikelompokkan
berdasarkan lamanya follow up (3 bulan vs > 3 bulan), tidak ada perbedaan hasil
yang diamati antara waktu follow up yang lebih singkat (0,93, 0,63-1,36; P = 0.70) 6 10
14 6 9 10 12 14 22
dan waktu follow up yang lebih lama (1,50, 0,83-2,69; P = 0,18). Tipe
antivirus tidak berpengaruh pada hasil keseluruhan (data tidak ditampilkan). Uji F
Temuan Utama
Data meta analisis kami dari enam uji acak terkontrol (randomised controlled
trials) menunjukkan bahwa proporsi pasien yang tinggi dengan Bells palsy yang
mencapai setidaknya pemulihan wajah secara parsial ketika diberikan steroid atau
protokol).
Odds ratio kami yang terkumpul untuk pemulihan otot wajah menunjukkan
bahwa antivirus tidak memberikan manfaat tambahan lebih dari steroid saja (odds
ratio 1,50, 95% interval kepercayaan 0,83-2,69; P = 0,18). Dua studi kualitas
tertinggi, 614 yang double blind, memiliki pengaruh terbesar pada odds ratio yang
dikumpulkan. analisis subgrup pasien yang diobati dalam waktu tiga hari dari onset
gejala menunjukkan temuan yang sama, tanpa manfaat terlihat dengan terapi
kombinasi. Analisis subgrup dari lamanya follow up dan jenis antivirus tidak
Gambar 3 | Cumulative forest plot dari enam penelitian yang termasuk dalam meta analisis
ini berdasarkan kualitas penelitian (tertinggi sampai terendah)
Namun demikian, perbedaan yang lebih teliti antara penelitian yang termasuk
perlu dieksplorasi. Pertama, presentasi tingkat keparahan kelumpuhan otot wajah pada
berbeda antara dua penelitian yang terbaru. Rata rata grade House-Brackmann pasien
asiklovir dengan steroid yaitu 3.6, sedangkan skor rata-rata adalah 4,3 pada penelitian
yang lebih besar pada pasien dengan kelumpuhan wajah yang berat daripada
pada pasien dengan kelumpuhan otot wajah yang berat (House-Brackmann grade of 5
or 6) dan menemukan secara signifikan pemulihan pada kelumpuhan otot wajah yang
berat pada pasien yang mendapat famsiklovir dengan steroid daripada yang menerima
steroid saja. (masing-masing 72% dan 47%, mencapai fungsi normal)9 Namun,
hanya 18 dan 17 pasien masing-masing yang termasuk pada analisis ini. Data ini
menjelaskan bahwa terapi antivirus mungkin bermanfaat secara khusus pada pasien
dengan presentasi kelumpuhan wajah yang berat. Pada satu sisi, sebuah percobaan
terbaru yang diterbitkan oleh Engstrom et al,14 berkebalikan dari argumen ini. Pasien
pada percobaan ini memiliki grade median House-Brackmann yaitu grade 4, yang
12
sangat serupa dengan tingkat kelumpuhan yang di observasi oleh Hato et al, dan
Kedua, definisi titik akhir primer (primary end point) pemulihan otot wajah,
sedikit berbeda dalam enam penelitian. Dua penelitian dengan kualitas tinggi
hasil akhir, tetapi jika kenaikan manfaat antiviral kecil, dengan menggunakan parsial
pemulihan otot wajah parsial sebagai titik akhir bisa menunjukkan hasil yang lebih
tentang titik akhir terbaik yang digunakan untuk sebuah penyakit dengan proporsi
pemulihan pasien yang sangat tinggi dengan terapi standar terkini (steroid saja).
Waktu untuk pemulihan otot-otot wajah mungkin titik akhir utama yang lebih sensitif,
titik akhir ini dianalisis oleh Engstrom et al dan tidak ada perbedaan yang diobservasi
diantara diantara kelompok perlakuan.14 Selain itu, tiga penelitian prospektif lain yang
tidak termasuk dalam analisis kami karena fakta bahwa mereka menggunakan waktu
untuk pemulihan otot wajah sebagai ukuran hasil menunjukkan tidak ada perbedaan
ini kecil, dan mungkin kurang kuat untuk menunjukkan perbedaan yang signifikan
secara molecular pada Bells palsy terhadap etiologi virus. Virus varicella zoster
misalnya, dapat menyebabkan kelumpuhan otot wajah dengan tidak adanya vesikel
(zoster sine herpete) dan telah dilaporkan berhubungan dengan berhubungan dengan
8% sampai 28 % dari kasus Bells palsy. 29 Virus ini kurang sensitif terhadap antivirus
daripada virus lain yang terkait dengan Bell palsy, dan dosis yang digunakan dalam
uji perlakuan umumnya tidak cukup tinggi untuk mengobati infeksi Varicella zoster
virus. Jadi, jika pasien dengan jenis infeksi ini yang termasuk dalam uji coba yang
dipelajari dalam meta-analisis ini, yang mungkin menjadi kasus untuk Sullivan et al
dan studi al Engstrom et al, 6 14 manfaat potensial terapi antivirus dapat melemah.
Akhirnya, tipe antivirus yang digunakan juga bervariasi dalam penelitian, dan
obat terbaru (valasiklovir dan famsiklovir) memiliki bioavaibilitas oral yang lebih
tinggi. Kami mengobservasi tidak ada perbedaan pada hasil ketika penelitian
Gambar 5 | Funnel plot dari enam penelitian yang termasuk (lingkaran solid) dan dua
penelitian yang ditambahkan (lingkaran terbuka) pada algoritma trim dan fill. Odds ratio yang
dikumpulkan dan interval kepercayaan 95% berdasarkan enam penelitian yang dimasukkan
dalam meta analisi ini (solid diamond) dan di ikuti dengan penambahan penelitian
ditunjukkan oleh (open diamond)
Kelebihan dan kelemahan penelitian
Kekuatan utama dari meta-analisis kami adalah dimasukkannya uji coba acak
trials telah dipublikasikan pada topik antivirus pada Bells palsy (antivirals in Bells
13 16 17
palsy) ; Namun, harus berhati-hati dalam membuat kesimpulan akhir dari
kami adalah yang pertama yang bertujuan untuk menentukan apakah penambahan
antivirus memberikan manfaat pada pengobatan dengan steroid saja. Kami sengaja
menggunakan random effect models karena perhatian kami tentang studi heterogenitas
karena data ini tersedia pada semua penelitian. Namun, walaupun Adour et al elah
dihapus dari analisis data, interval kepercayaan dari odds ratio kami masih melewati 1
(odds ratio 1, 20, 95% interval kepercayaan 0.93 to 1.56; P=0.163). Sebagai
tambahan, ketika tiga pasien yang tidak di follow up belum ditemukan dari penelitian
Adour et al ditambahkan pada kelompok lainnya, temuan utama tidak begitu berubah.
Analisis subkelompok kami dibatasi oleh sejumlah kecil penelitian yang termasuk dan
dengan demikian kemungkinan kurang kuat secara statistik. Namun, ini tidak terjadi
dalam analisis subkelompok kami dari penelitian yang ternasuk pasien yang diberikan
dalam waktu tiga hari dari onset gejala. Akhirnya, tiga studi prospektif acak tidak
penelitian.15 Selain itu, kami tidak dapat memperoleh data mentah yang diperlukan
dari peneliti terkemuka dari masing-masing penelitian ini. Namun, tidak satupun dari
tiga studi ini menunjukkan manfaat yang signifikan dari terapi kombinasi lebih dari
steroid saja. Bahkan, fakntanya secara garis besar, rata-rata waktu untuk pemulihan
lebih pendek pada pasien yang mendapat steroid saja (70,7 hari) dibandingkan dengan
mereka yang mendapat terapi kombinasi (76,4 hari), meskipun perbedaan ini tidak
signifikan (P = 0,977).
Pada pasien dengan Bell palsy, penambahan antivirus pada steroid tidak memberikan
manfaat tambahan dalam mencapai setidaknya pemulihan otot wajah secara parsial
dibandingkan dengan steroid saja; Oleh karena itu, meta-analisis ini tidak mendukung
penambahan rutin antivirus terhadap steroid dalam Bells palsy. Manfaat terapi
otot wajah yang parah yang tidak memiliki reaktivasi Varicella zoster virus masih
virus Herpes dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, uji coba tersebut
harus mempelajari antivirus yang lebih baru, seperti valasiklovir atau famsiklovir,
Bells palsy adalah penyebab utama paralisis/kelumpuhan otot wajah, dan pengobatan
plasebo.
Meta analisis kami menyarankan bahwa pengobatan dengan antivirus ditambah dengan
steroid tidak menunjukkan manfaat dalam mencapai setidaknya pemulihan otot wajah secara
parsial pada pasien dengan Bells palsy dibandingkan dengan steroid saja.