You are on page 1of 3

PETUNJUK UNTUK MAHASISWA

DISKUSI KELOMPOK # 6
SUBMODUL: PENGANTAR FILSAFAT ILMU
Hari Jumat, Tanggal : 07 Oktober 2016
Waktu : 08.00-11.00

Penanggung jawab: Prof. Subowo, dr. Msc., Ph.D


Kontributor : 1. Prof. Subowo, dr. Msc., Ph.D
2. Sylvia MS., dr.,M.Med.Ed
I. POKOK BAHASAN : Epistemologi
SUBPOKOK BAHASAN : Landasan Pengetahuan dan Sarana Berpikir Ilmiah
:
II. SASARAN BELAJAR:

1) Memahami arti landasan pengetahuan yang terkait kegiatan ilmiah.


2) Memahami fungsi sarana berpikir ilmiah yang membantu kegiatan ilmiah yang
ditempuh melalui langkah-langkah untuk mendapatkan pengetahuan yang
berbentuk ilmu.
3) Mengetahui bahwa sarana berpikir ilmiah yang berupa bahasa, logika, matematika
dan statistika mempunyai fungsi yang berbeda dalam mendapatkan ilmu yang
benar.
4) Memahami berbagai kelemahan sarana berpikir ilmiah
5) Mengaplikasikan penalaran yang mengandung ciri logika dan bersifat analitik.
6) Menjelaskan bahwa fungsi bahasa memiliki kelemahan dalam komunikasi ilmiah
yang dapat diatasi dengan menghindari kelemahan tersebut.

III. SKENARIO

Teknologi Bayi Tabung


Bayi tabung merupakan salah satu produk teknologi reproduksi yang dihasilkan baik
melalui teknik fertilisasi in vitro maupun kloning. Fertilisasi in vitro adalah proses
pembuahan yang dilakukan di luar tubuh manusia (di dalam cawan Petri), sedangkan
teknik kloning adalah produksi sejumlah individu melalui proses aseksual yang secara
genetik identik, karena menggunakan sel somatis. Melalui fertilisasi berlangsung proses
reproduksi seksual, karena terjadi pertemuan antara sel telur dan sel mani. Baik pada
fertilisasi in vitro maupun kloning, embrio yang dihasilkan dititipkan kembali ke dalam
rahim seorang wanita, baik yang ada hubungan darah maupun yang tidak. Louis Brown
adalah bayi tabung pertama yang dilahirkan pada tahun 1978, merupakan kreasi dari
Edward and Steptoe (Dawson, 1993; Gordon, 1994).
Pada Kongres Fertilisasi In Vitro dan Genetika Reproduksi Manusia se Dunia Ke 11
di Sydney, tanggal 914 Mei 1999, Kwa Yung Cha dkk, mengungkapkan keberhasilan
teknik maturasi (sel telur) in vitro pada 33 wanita fertil yang mengalami kelainan pada
indung telurnya sebagai PCO (polycystic ovarian syndrome), 20 di antaranya berhasil
melahirkan bayi (Kompas, 6 Juni 1999). Di Indonesia, meskipun program bayi tabung
dimulai sejak tahun 1988 di RS Harapan Kita Jakarta, namun baru pada tahun 1997
RSUP Dr Sardjito Yogyakarta berhasil mengembangkan program ini hingga melahirkan
tiga bayi kembar (Kompas, 3 Maret 2001). Di Amerika Serikat, Adam adalah bayi tabung
yang khusus diprogram untuk menyelamatkan kakaknya dan berhasil.

1
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan teknik bayi tabung sangat
membanggakan bagi masyarakat Indonesia.

SUMBER ACUAN:
Jujun S. Suriasumantri Filsafat Ilmu, sebuah Pengantar Populer.

IV. PERTANYAAN :

1) Bacalah skenario di atas secara analitik, sehingga saudara dapat mengidentifikasi


yang mana termasuk landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi. Pastikan issue
dari skenario.
2) a. Mengapa sarana berpikir ilmiah dari tinjauan filsafati digolongkan dalam
epistemologi.
b. berbentuk apakah aksiologi dari ilmu pengetahuan reproduksi manusia sehingga
menghasilkan teknologi bayi tabung?
3) Skenario di atas menggunakan bahasa Indonesia untuk menguraikan tentang teknologi
bayi tabung, sedang dalam ranah kebudayaan juga menggunakan bahasa Indonesia.
Identifikasi ciri-ciri jika bahasa Indonesia yang digunakan dalam skenario berbeda
dengan kesusasteraan. Berikan contoh yang relevan dengan skenario!
4) Bahasa dalam kegiatan ilmiah disyaratkan harus jelas. Pada skenario ada kalimat:
Louis Brown adalah bayi tabung pertama yang dilahirkan pada tahun 1978,
merupakan kreasi dari Edward and Steptoe (Dawson, 1993; Gordon, 1994). Adakah
kelemahan dalam mengekspresikan gagasan tersebut? Jelaskan. Upaya apa saja yang
harus dilakukan agar bahasa dalam ilmu pengetahuan jelas?
5) Dapatkah anda membedakan matematika dan statistika yang berfungsi sebagai sarana
berpikir ditinjau dari aspek logika? Adakah sarana berpikir matematika dan statistika
dalam skenario tersebut?
6) Apakah keuntungan matematika yang bersifat kuantitatif bagi perkembangan
pengetahuan dalam kegiatan ilmiah? Bagaimana aplikasinya dalam skenario tersebut?
7) Jika terdapat kalimat berikut: Teknik kloning adalah produksi sejumlah individu
yang menghasilkan individu-individu yang secara genetik identik, sedangkan
Abdullah dan Badu merupakan bayi kembar yang secara genetik identik, maka
Abdullah dan Badu merupakan produk teknik kloning. Pertanyaan: logika apa
yang digunakan sehingga memberikan kesimpulan bahwa Abdullah dan Badu
merupakan produk kloning? Jelaskan.
8) Identifikasi dalam skenario adanya penggunaan sarana statistika.
9) Bagaimana penilaian Saudara tentang kesimpulan pada paragraf terakhir, apakah
digunakan bahasa ilmiah? Berikankan alasan dalam jawaban saudara!

V. PELAKSANAAN DISKUSI, PENGATURAN DISKUSI, DAN ALOKASI WAKTU :

Pelaksanaan Diskusi:
1. Pendahuluan 5
Salam
Do
Membahas tujuan/sasaran belajar Diskusi Kelompok dan aturan pelaksanaan
Menentukan Ketua dan Sekertaris
Membagi kelompok dalam 3 subkelompok

2
2. Pengaturan diskusi
Dalam penyelesaian tugas, kelompok ini dibagi dalam 3 subkelompok kecil yang
diharuskan mendiskusikan semua pertanyaan dalam masing-masing subkelom-
poknya.Sebuah subkelompok nantinya hanya mempresentasikan satu hasil diskusi dari 3
pertanyaan.
Setelah 45, fasilitator menetapkan subkelompok mana mempresentasikan satu dari 3
hasil diskusi.

3. Alokasi waktu 145


- Diskusi dalam sub kelompok 30
- Presentasi oleh masing-masing subkel (@ 10) 30
- Tanya jawab (@10) 30
- Feedback setiap presentasi 15
- Perumusan kelompok bersama 15
(hasil ditulis pada kertas HVS )
- Feedback dinamika dan ketercapaian sasbel dari fasilitator 10

4. Presentasi
Presentasi jawaban dikelompokkan dalam 3 subkelompok dalam:
a) Soal # 1, # 4 dan # 7
b) Soal # 2 dan # 5
c) Soal # 3 # 6 dan # 8

You might also like