Professional Documents
Culture Documents
TAHUN 2017
1. Latar Belakang
Puskesmas sebagai suatu tempat kerja yang cukup komplek dengan lingkungan
kerja dan jenis pekerjaan yang bervariasi serta segala fasilitas dan peralatannya, harus
dipelihara sedemikian rupa untuk menjaga keamanan dan mencegah kebakaran serta
persiapan menghadapi bahaya. Untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien,
pegawai dan pengunjung.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) bahaya kebakaran pada bangunan
kesehatan diklasifisikan bahaya kebakaran ringan, mengingat bahan-bahan ( bahan tidak
mudah terbakar atau api tidak mudah menjalar) yang dapat menimbulkan kebakaran
sedikit terhadap bahan padat bahkan logam dan bahan gas cair. Puskesmas maupun
tempat fasilitas umum, menurut gedung atau bangunan fasilitas umum harus dilengkapi
atau dipasang APAR sebagai alat pemadam kebakaran dini.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit.
Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) di Puskesmas yaitu :
keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
keselamatan bangunan dan peralatan di Puskesmas yang bisa berdampak terhadap
keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan (green productivity) yang
berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis Puskesmas yang
terkait dengan kelangsungan hidup Puskesmas. Ke lima aspek keselamatan tersebut
sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap Puskesmas. Namun harus diakui kegiatan
institusi Puskesmas dapat berjalan apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien
merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu
dan citra Puskesmas.
Salah satu cara untuk mencegah terjadinya kebakaran adalah dengan
meningkatkan pengetahuan terhadap penggunaan alat pemadam api ringan dengan
mengadakan pelatihan yang dilaksanakan dengan rutin setiap tahunnya oleh unit
penanggulangan kebakaran di tempat kerja.
Karyawan dibentuk dan ditugaskan untuk menangani masalah penanggulangan
kebakaran di tempat kerja yang meliputi kegiatan administratif, identifikasi sumber-
sumber bahaya, pemeriksaan,pemeliharaan dan perbaikan sistem proteksi kebakaran.
Karyawan diharapkan setelah melakukan pelatihan mampu menggali dan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang cukup sehingga tidak ada insiden terjadinya
kebakaran di suatu perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka Puskesmas Mungkur Agung akan melaksanakan
Sosialisasi Penggunaan APAR sebagai salah satu upaya pembinaan untuk keselamatan
kerja karyawan dan keamanan pasien (Patient Safety) di Puskesmas Mungkur Agung.
a. Dasar Hukum
- Undang- undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
- Undang- undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
- Undang- undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan
- KepMenaker No : Kep.186/MEN/1999
- Undang- undang No 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
c. Batasan Kegiatan
Kegiatan Sosialisasi Penggunaan APAR dilaksanakan di Puskesmas Mungkur Agung.
Sasaran kegiatan adalah perwakilan setiap instalasi dan unit kerja di Puskesmas
Mungkur Agung. Jumlah peserta kegiatan berjumlah --- orang yang akan terbagi
dalam tiga termin.
d. Indikator Keluaran
- Terciptanya keamanan dan patient safety dalam hal penanggulangan kebakaran
- Terciptanya keselamatan kerja bagi karyawan Puskesmas Mungkur Agung
- Tersampaikannya pengetahuan tentang penggunaan APAR kepada karyawan di
Puskesmas Mungkur Agung
2. Alasan Dilaksanakan Kegiatan
a. Maksud dan Tujuan
- Menciptakan rasa aman dan kenyamanan bagi pasien (patient safety)
- Menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan
b. Tujuan Kegiatan
- Menciptakan karyawan Puskesmas Mungkur Agung yang tanggap akan bahaya
kebakaran, serta mampu melakukan penanggulangan kebakaran dengan
menggunakan APAR.
6. Jadwal Kegiatan
a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
= Rp. 3.600.000
= Rp. 45.000
= Rp. 135.000
Jumlah Rp. 9.342.000