Professional Documents
Culture Documents
a. Pengertian
Keloid adalah hasil dari pertumbuhan berlebih jaringan fibrosa padat yang biasanya
berkembang setelah penyembuhan luk kulit. Jaringan fibrosa tersebutberkembang
melampaui batas luka aslinya, dan cenderung kambuh setelah eksisi.
Sumber :
Berman, Brian. 2014. Keloid and Hypertropic Scar. emedicine.medscape.com. diakses tanggal 10 Juni
2015. Pukul 13.07
b. Etiologi
Diketahui terdapat faktor genetik (Keloid berhubungan secara genetik dengan HLA-B14,
HLA-B21, HLA-Bw16, HLA-Bw35, HLA-DR5, HLA-DQw3) Sebagai predisposisi munculnya
koloid, walaupun faktor hormon dan imunologikal juga berperan. Koloid sering muncul pada
masa pubertas dan selama masa kehamilan.
Keloid umun muncul pada klien dengan tanda-tanda alergi dan peningktan level serum IgE.
Luka yang terinfeksi akan sembuh dengan keloid.
Sumber :
LeBoit, Philip et al. 2006. Pathology annd Genetics of Scin Tumors. International Agency for
Research on Cancer: France
c. Epidemologi
Ras
Keloid lebih sering dilaporkan pada orang Polinesia dan Cina daripada pada orang India dan
Malaysia. Sebanyak 16% orang Afrika dilaporkan memiliki keloid.
Jenis kelamin
Prevalensi kasus keloid lebih tinggi pada wanita muda dari pada laki-laki muda, mungkin hal
ini disebabkan oleh frekuensi menususk daun telinga (anting, dsb) pada perempuan.
usia
sering terjadi paling sering pada individu berusia 10-30 tahun. Keloid tidak sering muncul
pada usia tua, meskipun peningkatan jumlah keloid presternal telah dihasilkan dari operasi
bypass arteri koroner dan prosedur serupa lainnya pada klien di kelompok usia yang lebih
tua.
d. Manifestasi Klinis
1. Keloid paling sering muncul pada lubang telinga, dagu, lengan atas bagian atas punggung
dan daerah deltoid dan are presternal. Keloid juga tampak (jarang) pada daerah
genitalia, kelopak mata, telapak kaki, telapak tangan.
(Sumber : LeBoit, Philip et al. 2006. Pathology annd Genetics of Scin Tumors.
International Agency for Research on Cancer: France)
2. beberapa keloid dapat menyebabkan kontraktur, yang mengakibatkan hilangnya fungsi
jika atasnya sendi atau cacat yang signifikan jika terletak pada wajah.
3. Keloid dan bekas luka hipertrofik biasanya tidak menimbulkan gejala.
Keloid teraba lembut, dilaporkan Keloid dapat menyebabkan keluhan ketidaknyamanan:
nyeri dan gatal atau sensasi terbakar khususnya pada early stage.
4. keloid tampak berbatas tegas, dengan permukaan halus, papula eritematosa, atau plak
yang terjadi di sisi cedera. Pada luka minor keloid tiddak tampak jelas.
Pada Lesi yang lama akan tampak pucat atau hiperpigmentasi.
Sumber :
LeBoit, Philip et al. 2006. Pathology annd Genetics of Scin Tumors. International Agency for
Research on Cancer: France
e. Patofisiologi
keloid dapat digambarkan sebagai variasi penyembuhan luka khas. Dalam luka terjadi proses
anabolik dan katabolik yang mencapai keseimbangan kira-kira 6-8 minggu setelah cedera
terjadi. Pada tahap ini, kekuatan luka adalah sekitar 30-40% pada kulit yang sehat. Sebagai
bekas luka matur, kekuatan tarik bekas luka membaik akibat progresif silang serat kolagen.
Pada titik ini, bekas luka biasanya hyperemic dan dapat menebal, tetapi cenderung mereda
secara bertahap selama bulan sampai akhirnya datar, putih, lentur.
Ketika ketidakseimbangan terjadi pada fase anabolik dan fase katabolik dalam proses
penyembuhan dimana lebih banyak kolagen yang dihasilkan daripada yang terdegradasi,
akan menyebabkan bekas luka tumbuh ke segala arah. Bekas luka akan menonjol ke atas
permukaan kulit. Bekas luka yang menonjol Inilah yang kemudian disebut keloid.
Sumber :
LeBoit, Philip et al. 2006. Pathology annd Genetics of Scin Tumors. International Agency for
Research on Cancer: France