You are on page 1of 7
BABI PENDAL A. Latar Belakang Perkembangan Sains dan Teknologi yang demikian pesat pada cra informasi kini, menjadikan pendidikan IPA sangat_penting bagi semua individu Pendidikan kimia sebagai salah satu disiplin 1PA juga menjadi sangat penting untuk dipelgjari. Di SMU kimia dianggap sulit oleh siswa karena banyak mengandung generalisasi konscp dan keabstaken yang cukup tinggi, Dengan demikian guru kimia harus memikirkan dan membuat perencanaan pembelajaran secara seksama untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa, dan memperbaiki kualitas pembeiaiaran Dalam memperbaiki kualitas pembelajaran, masih banyak guru di sekolaly yang menyajikan pembelajaran kimia tanpa memperhatikan ketcrampilan berpikit dan kurang memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir dalam hubungannya dengan proses belajar. Siswa memerlukan waktu unt menggunakan daya otaknya dalam berpikir dan memperoleh pemahaman tentang konsep. prinsip dan teknik-teknik memecahkan masala, Menurut Piaget ( dalam ‘Amien | 1997 ) tidak akan terjadi proses belajar yang sejati apabila siswa tidak hereakst atau bertindak terhadap informasi secara mental mengasimilasi serta mengakomodasi segala sesuatu yang dijumpai dilingkungannya. Apabila hal ini tecjadi maka guru dan siswa hanya terlibat dalam “pseudo learning” yaitu berupa hafalan atau ingatan vang segera musnah, Oleh karena hu, guru harus menyadari bahwa siswa memperoich keberhasilan dikemudian hart umuk memahanv implikasi-impitkasi penting datam studinya, Menurut Whitehead ( dalam Arifin 1996) has yang nvata dalam pendidikan sebcramya adalah proses berpikir yane diperoleh melalui pengajaran dari berbagai disiplin ilmu. Keterampilan berpikir merupakan modal utama bagi manusia untuk memaham: banyak hel, diantaranya memabami konsep-kensep disiptin ilmu , baik pada masa sckarang maupun pada masa yang akan datang. Dengan demikian pendidikan berpikir perlu dikembangkan di indonesia (Notosusanto dalam Siregar : 1994) Keterampilan berpikir periu dilatihkan pada siswa terutama pada mata pelajaran kimia, karcna guru-guru dilapangan sering menghadap! siswa yang, merase kesulitan dalam berpikir terutama dalam berpilir deduktif dan induktif Dalam mempelajani kimia, berpikir deduktif dan induktit sangat diperlukan karena konsep-konsep dalam Kimia banyak mengandung Keterkaitan antara konsep yang telah diajarkan sebelumnya ( konsep prasyarat ) dengan konsep yang akan dipelajari. Pada konsep hidrolisis garam, konsep prasvarat yang. harus dikuasai siswa adalah persamaan reaksi, sifet-sifat zal, kesetimbangan kimia, kansentrasi (moiaritas) dan teor,_asam-basa Bronsted Lowry Dalam belajar kimia yang sering dilakukan siswa adalah menghafal, jadi apabila ade soal yang mengandung Keterkaiten antara konsep yang satu dengan Konsep yang lainnya, siswa akan mengaiami kesutitan datam memecahkan masalah. Dalam konsep Hidrobsis Garam pethitungan pH merupakan hal penting yang harus dikuasai siswa, tetap! Karena setiap jenis gacam memiliki ramus pl yang berheda sehingga apabila siswa tidak memaharm jems yararm, siswa tidak dapat memecahkan soal pH garam yang menvalann hidrolis's, Untuk memahansi jenis-jenis garam, siswa haruy memahami sifat-sifat zat dan mengclompokkannya, Kemudiaa dapat meayclaskan sifat-sifat garam dengan ceaksi hidrolisis: garam. ‘Untuk dapat menutiskan reaksi hidrolisis garam siswa harus memahami konscp Asam-Basa Bronsted Lowry, persamaan reaksi dan kesetimbangan kimia. Dengan Keterkaitan konsep yang cukup rumit, guru perl menyusun suatu program Pembelajaran yang depat mengembangkan keterampilan berpikir siswa, dengan keterampilan bexpikir ditarapkan dapat mengoptimalisasikan perkembangan siswa khususnya inteligensi siswa Peningkatan mutu pendidikan melalui keterampilan berpikir tingkat inggi, depat membentuk individu yang mampu bersaing pada ora globalisasi (Liliasari + 1996). Berpikir tingkat tinggi merupakan konsep berpikir kompleks yang dapat dikategorikan dalam empat kelompok yaitu memecahkan masalah, pembuatan keputusan, berpikir kreatif, dan berpikir kritis (Presseisen dalam Costa - 1985) Menurut Siegel dalam Splitter (2991) manfaat memiliki: keterampilan. berpikir kritis adalah agar siswa mendapat bekal pengetahuan untuk kehidupan saat ini dan ketike dewase nant. Ada lima takap keterampilan berpikir kritis yaitu memberikan penjelasan sederhana, memabangun keterampilan dasar, memecahkan penjelasan Janjut, serta mengatur strategi dan taktik. Menwrut Winocur ¢ dalam Costa : 1985) agar proses berpikir kritis terjadi dalam belajar adalah adanya perencansan yang secara spesifik memberikan perhatian pada materi, Konstruk dan kondist, Materi vane terdapat di dalam kurikulum peclu disusun secara skematis sehingga dengan mudah dapat diasimilasikan (Winocur dalam Costa - 1996) Konstruk adalah tujuan datam belajar agar siswa dapat membangun struktur mentalnya dengan tepat (Winocur dalam Costa © 1985), sedangkan kondisi dimaksud adalah agar siswa dapat belajar dengan urutan peristiwa dan pendekatan pengajaran yang memasukkan supiemen untuk menaikkan pertumbuhan kognitif (Winocour dalam Costa: 1985) Salah satu pendekatan dalam PBM yang dapat meningkatkan keterampitan Denpikir kritis (KIBK) sisiwa adalah keterampilan proses sains ( KPS) ((2ahar 1985). Dengan meningkatkan (KPS), diharapkan siswa terbiasa menemukan magalah, mencari informasi tent © inasalah tersebui, memibuat hrpotests, kemudian menarik Kesimpulan —_(Poedjiadi : 1997}. Menurut Gagne ¢ dalam Dahar <1985 ) pengetahuan tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip hanya dapat diperoleh siswa apabile memiliki kemampuan-kemampuan dasar tertentu, yaitu keterampilan proses sains Keterampilan-keterampilan proses sains itu ialah_— mengamati, mengklasifikasikan, berkomunikasi, mengukur, mengenal, dan menggunakan hubungan ruang dan waktu, menarik kesimpulan, menyusun definisi operasional, merumuskan hipowsis, mengendalikan variabel-variubel, mena bereksperimen (Dahar: 1985). Berdasarkan kenyataan bahwa keterampilan berpikir kritis dapat ditingkatkan melalyi keterampilan proses sains, make dipandang perlu untuk mengadakan penelitian yang bertujuan meningkatkan keterampitan berpikir kritis siswa SMU melalui bshan Ratian hidrolisis garam dengas-menggunakan pendekatan keterampilan proses sains. B. Rumusan Masalaby Ferdasashan kenyalaan bahwa keterampilan berpiki ditingkathan dalam pembelajaran, maka penelitian imi d memecahkan masalah sebagat berikut “Bayaimana bentuk model pembelajaran hidrolisis gare. meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa SMU ‘Agar penelitian lebih terfokus maka masalah tersebut dirumuskan dalam bebernpa pertanyaan penelitian sebagai berikut 1. Apa karekteristik model pembelajaran hidrolisis garam yang disusun ? 2. Apakah model pembelajaran hidrolisis garam dare meningkatken pengusaan konsep siswa ? Indikator Keterampilan berpikir Kkritis manakah yang ditingkatkan melalui model pembelajaran hidrolisis garam ? 4. Indikator keterempilan proses sains manakab yang ditingkatkan melalui model pembelajaran hidrolisis garam 7 3. Apa kelebihan dan kekurangan dan mocei pemtbelajaran yanv disusun? 6 Apaksh tanggapan siswa dalam mempelajeri bahan kajian hidrolisis garam. dengan mode! pembelajaran hidrolisis garam 7 ‘Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan 1. menemukan model pembelajaran untuk mening atkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses seins siswa , monemukan dampak implementasi model terhadap pembelajaran ; dan 3. mengecahei anggapan siswa terhadap model pembetajaran D, Kegunaan Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan tentu akan memiliki kegunaan yang dibarapkan setclah penelitian tersebut, adapun kegunitan dari hasil penelitian ini adalah : 1. Mengembangkan model pembelajaran hidrolisis garam untuk: meningkatkan ketcrampilan berpikir tingkat tinge! siswa 2, Menemukan dampak implementasi model pembelajaran terhadap kelerampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains 3. Meningkatkan kualitas belajar siswa, terutama dalam kemampuan berpikir ritisnya 4. Model pembelajaran ini dapat digunakan guew uatuk mengembangkan model pembelajaran konsep kimia yang lainnya Penjelasan Istilah 1. Ketcrimpilan berpikir kritis adalah keterampilan yang meliputi kocakapan {abilicties) siswa pada tahapan (x) memberikan penjelasan sederhana (Elementary Clarification) (b) imembangun keterampilan dasar (Basic Support) dcr menvimpulkan (inference) id) memben penyelasan lanjut (Advance Clarification) . dan fey met ur sraiegi dan taktik (Strateyi and Vactics) (Ennis 199!) we Analisis Konsep * merupakan suatu prosedur formal untuk menguj konsep-Konsep dalam menentuken bavaimana konsep dapat diajarkan. (Herron (977) Model pembelajaran = suatu reneana atau pola yang digunakan untuk mendisain pengajaran { Nasution » 1990), Peta Konsep . suatu gambaran yang, memperlihatkan konsep-konsep dan propostsi« proposisi suatu bidang studi khususnya kimia (Dahar : 1985) Keterampilan Proses Sains (KPS) : adalah keterampilan intelektual, keterampitan manual dan keterampilan sosial { Rustaman : 1997) Model adalah suatu pola untuk merancang suatu pembelajaran Metode adalah cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dikelas. Pendekatan adalah usaha yang digunakan guru untuk menyusun materi pelajaran yang akan dibelaiarkan

You might also like