You are on page 1of 9

A.

Obat Antiangina
Obat antiangina adalah senyawa yang digunakan untuk mencegah dan mengobati gejala
angina pectoris, suatu keadaan dengan rasa nyeri hebat di dada, yang disebabkan
ketidakseimbangan antara persediaan dan permintaan oksigen pada miokardial.
Pemberian antiangina bertujuan untuk:
1. Mengatasi atau mencegah serangan akut angina pektoris.
2. Pencegahan jangka panjang angina.
Ada dua tipe angina, yaitu:
1. Angina klasik, biasanya terjadi pada waktu olah raga atau emosi, sangat serupa dengan
keadaan yang ditimbulkan oleh iskemia miokardial sementara.
2. Angina varian, biasanya terjadi pada waktu istrahat, disebabkan oleh pengurangan
episodic pemasokan oksigen miokardial karena spasma arteri koroner.
3. Angina tidak stabil, yaitu ditandainya dengan meningkatnya frekuensi dan lamanya
serangan angina.

Selain pengobatan dengan obat antiangina, untuk mengurangi factor resiko penyakit jantung
koroner pada penderita dianjurkan untuk:

1. Tidak merokok, dengan demikian menghindari efek samping dari nikotin dan karbon
monoksida, selain menghilangkan salah satu factor yang dapat mempercepat timbulnya
ateroskloresis.
2. Mengurangi berat badan, pada kasus penderita yang kegemukan.
3. Melakukan olah raga fisik secara teratur.
4. Menghindari aktivitas fisik atau kejadian tegang yang dapat mempercepat serangan
angina, misalnya:olah raga berat sesudah makan, mengangkat terlalu berat, dan ledakan
emosi.
Mekanisme kerja Antiangina:
1. Menurunkan kebutuhan jantung akan oksigen dengan jalan menurunkan kerjanya.
(penyekat reseptor beta).
2. Melebarkan pembuluh darah koroner memperlancar aliran darah (vasodilator)
3. Kombinasi keduanya
Untuk mencegah atau meringankan serangan akut angina digunakan turunan nitrat
(sublingual), sedang untuk pencegahan jangka panjang digunakan turunan nitrat (oral dan
setempat), -bloker dan antagonis kalsium. Obat di atas dapat mengurangi kebutuhan oksigen
jantung dan meningkatkan pemasokan oksigen miokardial.
Obat antiangina dibagi menjadi tiga kalompok yaitu turunan nitrat dan nitrit, -bloker dan
antagonis kalsium membrane.
1. Turunan Nitrat dan Nitrit
Turunan nitrat dan nitrit digunakan terutama untuk mencegah dan meringakan serangan
angina, baik tipe klasik maupun varian. Sebagian vasodilator umum turunan ini dapat
menurunkan kebutuhan oksigen miokardial dan menunjukan efek pada peredaran sistemik.
Turunan ini juga digunaka pada payah jantung kongestif dan untuk pengobatan syok. Efek
samping antara lain lesu, sakit kepala dan hipotensi.
Mekaisme kerja turunan nitrat dan nitrit: Turunan nitrat dan nitrit bekerja terutama pada
buluh vena kapasitansi. Mula-mula turunan ini membentuk radikal bebas nitrit oksida (NO)
reaktif, kemudian berinteraksi dan mereduksi gugus SH enzim guanilat siklase sehingga
enzim menjadi aktif.
Pengaktifan enzim ini merangsang siklik guanosin-3,5-monofosfat-dependend protein

kinase, terjadi defosforilasi rantai myosin, suatu protein yang terlibat pada proses kontraksi,
sehingga ukuran buluh vascular meningkat (terjadi vasodilatasi).
Contoh: Amil Nitrit, Eritritil Tetranitrat, Gliseril Trinitrat, Isosorbid 5-Mononitrat, Isosorbit
Dinitrat Dan Pantaeritritol Tetranitrat.
a. Gliseril trinitrat (nitrogliserin, Deponit 5 atau 10, nitribid, nitradisc, Nitrodem TTS,
Nitro Mack), merupakan obat pilihan untuk mencegah atau meringankan serangan angina
akut dan pencegahan jangka panjang angina klasik. Gliseril trinitrat diabsobsi dengan
cepat pada mukosa bukal, kulit dan lambung. Setelah pemberian sublingual, kadar plasma
tertinggi obat dicapai dalam 1-2 menit, dengan waktu paro 7 menit. Dalam sediaan
setempat, dengan diikat dengan polimer tertentu, dapat diatur pelepasan obat dengan
kadar pengobatan selama 24 jam.
b. Pentaeritritol tetranitrat (Peritrate), digunakan untuk mencegah atau meringankan
serangan angina pectoris. Senyawa ini mempuyai masa kerja pendek sehingga biasanya
dibuat dalam bentuk sediaan obat dalam bentuk lepas lambat untuk memperpanjang masa
kerja obat. Absorbs pentaeritritol dalam saluran cerna tedak sempurna, 85% obat terikat
oleh protein plasma, dengan waktu paro plasma 7 jam.
c. Isorbit dinitrat (Cedocard, Isoket IV, Iso Mack, Isordil, Vascardin), digunakan untuk
mencegah atau meringankan serangan angina akut dan pencegahan jangka panjang
angina klasik. Isosrbid dinitrat diabsrbsi dengan cepat dari mukosa oral dan lambung,
ketersediaan hayatinya 60% setelah pemberian sublingual dan 20% setelah pemberian
oral, 30% terikat oleh protein plasma. Setelah pemberian sublingual, awal kerja obat
terjadi 2 menit dan kadar plasma tertinggi dicapai dalam 6-15 menit, dengan waktu
paro plasma 0,5-1,5 jam. Isosorbit 5-mononitrat (Ismo 20, Elantan), juga sering
digunakan untuk mencegah dan meringankan angina. Isosorbid 5-mononitrat diabsorbsi
dengan cepat pada pmberian oral atau sublingual, ketersediaan hayatinya hamper 100%,
5% terikat oleh protein plasma. Setelah pemberian oral, kadar plasma tertinggi obat
dicapai dalam 1 jam, dengan waktu paro plasma 3-7 jam. Dosis: 20-120 mg/hari.
Tabel 1. Struktur Turunan Nitrat dan Nitrit
Awal Masa
Struktur Kimia Nama Obat Kerja Kerja Dosis
(Menit) (Menit)
Amil Nitrit 0.25 1 Inhalasi: 0.18-
0.3 mL

Gliseril 2 30 Oral: 5-10 mg


Trinitrat 1dd
Sublingual:
0.15-0.6 mg
System
transdermal:
2.5-10 mg/hari
Eritritil 15 180 Oral: 10 mg
Tetranitrat 4dd

Pentaeritritol 20 330 Oral: 10-20 mg


Tetranitrat 4dd

Isosorbid 3 60 Oral atau


Dinitrat sublingual: 5-
10 mg tiap 2-3
jam

2. Senyawa Pemblok -Andregenik


Obat pemblok -andregenik (-Bloker) dapat meningkatkan secara terpulihkan -
reseptor yang terdapat pada jantung, arteri dan arteriola otot rangka, bronki, hati, ginjal, dan
lain-lain jaringan.
Yang berhubungan dengan aktivitas terhadap jantung adalah reseptor 1. Pemblokkan
reseptor 1 dapat menurunkan kecepatan jantung, kontraksi miokardial, keluaran jantung dan
tekanan darah, sehingga kebutuhan oksigen miokardial berkurang dan nyeri iskemik dapat
dihilangkan.
-Bloker efektif untuk meringankan angina klasik, sedang terhadap angina varian
efeknya tidak teratur. Pada pengobatan jangk panjang, -bloker dapat menurunkan kematian
akibat serangan jantungb akut.
Efek samping yang timbulkan oleh -bloker antara lain mual, diare, kelesuan, dan
kelelahan. Efek samping pada ardiovaskuler antara lain adalah payah jantung kongestif,
bradirkardia, hipotensi, pemblokan jantung dan parestesia.
Berdasarkan keselektifan terhadap jantung -bloker dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
a. Selektif memblok reseptor 1, contoh: asebutolol, atenolol, dan metoprolol tartrat.
b. Bekerja memblok reseptor 1 dan 2, contoh: alprenolol, karteolol, propanolol,
nadolol, oksprenolol, pindolol.
3. Antagonis Kalsium Membran
Antagonis kalsium membran menghambat secara selektif pemasukan ion kalsium
luar sel ke dalam membran sel miokardial, melalui saluran membran. Golongan ini efektif
untuk pengobatan angina pektoris karena stress dan angina varian. Beberapa diantara juga
digunakan untuk pengobatan aritmia jantung tertentu dan hipertensi. Pada angina klasik,
golongan ini dapat mengurangi kebutuhan oksigen miokardia. Meskipun demikian turunan
nitrat dan b bloker tetap merupakan obat pilihan pertama. Pada angina varian, obat golongan
ini dapat meringakan gejala memperbesar pasokan oksigen miokardia dan efek nya lebih
baik dibanding -bloker.
Efek samping yang ditimbulkan antara lain takikardia atau bradikardia, sakit kepala,
lesu, lelah, mual, pusing, hipotensi, kram kaki, gangguan lambung dan reaksi dermatologis.
Mekanisme Kerja Antagonis Kalsium Membran:
Antagonis kalsium membran dapat menimbulkan efek oleh interaksi nya dengan
reseptor khas. Kerja utamanya adalah menghambat pemasokan ion kalsium luar sel,
melalui saluran membran kalsium, ke dalam sel karena ion kalsium mempunyai peran
penting dalam memelihara fungsi jantung dan jaringan otot polos vaskular. Pengurangan
kadar kalsium dalam sel jantung dan sel otot polos vascular koroner akan menyebabkan
vasodilatasi jaringan tersebut. Akibatnya terjadi penurunan kecepatan denyut jantung,
penurunan kontraksi miokardial dan melambatnya konduksi atrioventrikular.
Mekanisme kerja yang lain adalah menghalangi secara selektif penyebab
vasikontriksi, dengan merangsang postsinaptik reseptor b2 dalam buluvaskular atau
secara langsung menunjukan efeknya pada jaringan miokardial.
Berdasarkan struktur kimianya antagonis kalsium membran dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu turunan alkilarilamin, turunan fenildihidropiridin, turunan piperazin,
dan turunan verapamil.
a. Turunan Alkilarilamin
1. Diltiazem HCl (Dilticor, Farmabes, Herbesser), digunakan sebagai anti-
hipertensi, kadang-kadang dikombinasi dengan obat diuretic. Diltiazem
diabsorbsi dengan cepat di lambung. Setelah pemberian secara oral, kadar
plasma secara tertinggi obat dapat dicapai dalam 3-5 jam, dengan waktu paro
eliminasi 5 jam. Dosis: 60 mg 3dd.
2. Bensiklan hydrogen fumarat (Fludilat), digunakan terutama untuk
memperbaiki gejala-gejala pada daerah otak, tungki kaki dan tangan, yang
disebabkabkan oleh gangguan peredaran arteri. Bensiklan diabsorbsi dengan
sempurna dalam lambung. Pada pemberian secara oral, efek obat akan berakhir
setelah 6-8 jam. Dosis: 100-200 mg 3 dd.

b. Turunan fenildihidropiridin
Hubungan struktur dan
aktivitas
Bagian struktur yang penting untuk aktivitas adalah:
1. Cincin dihidropiridin.
2. Atom N sekunder dalam cincin yang tidak bermuatan pada pH fisiologi.
3. Substituent yang meruah, missal gugus fenil, pada posisi 4 cincin hetero siklik.
Gugus nitro dan ester kurang penting untuk aktivitas.
Tabel 2. Struktur Turunan Fenildihidropiridin
Nama
R R1 R2 R3
Obat
2.3-Cl2 CH3 COOC2H5 COOC2H5 Felodipin

3-NO2 CH3 H Nikardipin

3-NO2 CH3 COOCH3 COOCH3 Nifedipin


3-NO2 CH3 COOCH(CH3)2 COOCH5CH2OCH3 Nimodipin
2-Cl CH2OCH2CH2NH2 COOC2H5 COOC2H5 Amlodipin
-CH=CHCOOC(CH3)3 CH3 COOC2H5 COOC2H5 Lasidipin

1. Felodipin (Plendin, Munobal), adalah anatagonis kalsium dengan masa kerja


panjang. Felodipin digunakan untuk pengobatan semua tingkat hiertensi, dapat
menghambat atau meyebabkan relaksasi otot polos arteriola dengan derajat
keselektifan tinggi. Pada dosis terapi felodipin tidak menunjukan efek
langsung terhadap kontraksi jantug. Felodipin diabsorbis dengan cepat dalam
lambung. Pada pemberian secara oral, penurunan tekanan darah diamati
setelah 2 jam dan efeknya berakhir setelah 24 jam. Dosis oral: 5-10 mg 1
dd.
2. Nikardipin HCl (Loxen, SAF Card), adalah antagonis kalsium, digunakan
untuk pencegahan dan pengobatan angina pectoris kronik dan pengobatan
hipertensi yang ringan dan moderat. Nikardipin dapat meimbulkan relaksasi
otot polos arteri perifer dan koroner. Nikardipin diabsorbsi dengan cepat dan
sempurna dalam lambung. Dosis oral: 20-40 mg 1 dd.
3. Nifedipin (Adalat, Coronipin, Ficor, Nifecard, Vasdalat), adalah antagonis
kalsium yang digunakan untuk pencgahan dan pengogatan angina pectoris dan
pengobatan hipertensi. Obat ini menimbulkan relaksasi otot polos arteri perifer
dan koroner. Nifedipin diabsorbsi dngan cepat dan hamper sempurna (90%)
dalam lambung, 95% terikat oleh protein plasma. Pada pemberian secara
oral kadar darah tertinggi obat dicapai dalam 20-45 menit, waktu paronya 2-
5 jam, dengan masa kerja 8-12 jam. Dosis oral: 10 mg 3dd.
4. Nimodipin (Nimotop), adalah antagonis kalsium yang digunakan untuk
pencegahan dan pengobatan kekurangan iskemik neurologis yang disebabkan
oleh vasospasma serebral karena perdarahan subaraknoid. Nimodipin
diabsorbsi dengan cepat dan hamper sempurna dalam saluran cerna, 97-99%
terikat oleh protein plasma. Pada pemberian secara oral kadar darah tertinggi
obat dicapai dalam 0,6-1,6 jam, waktu paronya 1,1-1,7 jam dan berakhir
setelah 5-10 jam. Dosis oral: 60 mg 3 dd. Dosis I.V. : infus 10 mg dalam 50
ml, dosis awal : 0,5-1 mg/jam, sesudah 2 jam dapat ditingkatkan sampai 2
mg/jam.
5. Amlodipin besilat (Norvask), adalah antagonis kalsium yang digunakan
untuk pencegahan dan pengobatan hipertensi. Amlodipin menimbulkan
ralaksasi otot polos vascular, serta dilatasi arteri perifer dan koroner.
Amlodipin diabsorbsi denan baik dalam saluran cerna, 97,5% terikat oleh
protein plasma. Pada pemberian oral kadar darah tertinggi obat dicapai dalam
6-12 jam, dengan waktu paro eliminasi 35-50 jam. Dosis oral: 5 mg 1 dd.
6. Nivaldipin (Escor), adalah antagonis kalsium yang poten dengan masa kerja
panjang, Dosis: 8 mg 1 dd.
7. Lapidipin (Lapicil), adalah antagoni kalsium yang sangat poten dengan masa
kerja panjang, Dosis: 4 mg 1 dd.
c. Turunan Piperazin
Contoh: sinarizin dan flunarizin.

d. Turunan Verapamil
Hubungan Struktur dan Aktivitas:
1. Bagian struktur yang terpenting untuk aktivitas dari turunan verapamil adalah
kedua cincin benzen, mneskipun dapat diganti dengan cincin heteroaromatik,
seperti pada faliamil, dan gugus amino tersier yang bermuatan pada pH
fisiologis.
2. Gugus isopropil dan substituen pada cincin aromatik kurang penting untuk
aktivitas, meskipun posisi pada cincin dapat mempengaruhi potensi. Posisi
substituen pada cincin kiri mempengaruhi potensisecara bermakna, sedang pada
cincin kanan tidak berpengaruh. Pada cincin kiri, substituen pada posisi meta
memberikan aktivitas terbaik, sedang substituen pada posisi para akan
menurunkan aktivitas karena memberikan pengaruh halangan ruang pada proses
interaksi obat-reseptor.
3. Bentuk isomer optik levo lebih aktif dibanding isomer dekstro.

: Faliamil

Verapamil HCl (Isoptin), digunakan untuk pengobatan angina varian.


Terhadap angina klasik efikasinya serupa dengan nifedipin, yaitu dapat mengurangi
frekuensi serangan angina. Verapamil juga efektif untuk pengobatan aritmia dan
hipotensi yang moderat, mencegah migrain dan infark miokardial. Verapamil
diabsorpsi hampir sempurna dlam saluran cerna, ketersediaan hayatinya rendah
20-35%, 90 % obat terikat oleh protein plasma. Pada pemberian secara oral, kadar
darah tertinggi obat dicapai dalam 0,6-1,6 jam, dengan waktu paro 3-6 jam. Dosis:
80 mg 3 dd. Contoh: verapamil HCl, tiapamil, faliamil dan metoksiverapamil HCl.
Sumber : Siswandono dan B. Soekardjo. 2008. Kimia Medisinal. Surabaya: Airlangga
University Press.

You might also like