Professional Documents
Culture Documents
LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB III
PENGUKURAN VENTILASI TAMBANG BAWAH TANAH
Gambar 3.1
Sistem Aliran Udara
Friction loss menggambarkan head loss pada aliran yang linear melalui
saluran dengan luas penampang yang tetap. Sedangkan shock loss adalah
kehilangan head yang dihasilkan dari perubahan aliran atau luas penampang dari
saluran, juga dapat terjadi pada inlet atau titik keluaran dari sistem, belokan atau
percabangan dan halangan-halangan yang terdapat pada saluran.
b. Mine Head
Untuk menentukan jumlah aliran udara yang harus disediakan untuk
mengatasi kehilangan head (head losses) dan menghasilkan aliran yang diinginkan,
diperlukan penjumlahan dari semua kehilangan energi aliran. Pada suatu sistem
ventilasi tambang dengan satu mesin angin dan satu saluran keluar, kumulatif
pemakaian energi disebut mine head, yaitu perbedaan tekanan yang harus
ditimbulkan untuk menyediakan sejumlah tertentu udara ke dalam tambang.
1) Mine Statik Head (Mine Hs)
Khairi Ramdhani 3-2
H1C113061
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Mine Statik Head merupakan energi yang dipakai dalam sistem ventilasi
untuk mengatasi seluruh kehilangan head aliran. Hal ini sudah termasuk semua
kehilangan dalam head loss yang terjadi antara titik masuk dan keluaran sistem dan
diberikan dalam bentuk persamaan:
Gambar 3.2
Hubungan antara Efisiensi Kerja dan Temperatur Efektif
Tubuh manusia bereaksi terhadap panas dan selalau mencoba untuk
mempertahankan suhunya sekitar 37oC dengan cara mengeluarkan panas melalui
cara konveksi, radiasi dan evaporasi. Namun demikian tubuh manusia akan
menerima panas kembali begitu produksi metabolismenya naik, atau menyerap
panas dari lingkungannya dan bisa juga kombinasi kedua faktor tersebut. Sistem
Gambar 3.3
Reaksi Fisiologis terhadap Panas
Bila seseorang istirahat di dalam ruangan dengan kondisi udara jenuh, maka
batas kemampuannya untuk beradaptasi hanya akan mencapai temperatur 90OF
(32OC). Namun bila ruangan tersebut dialiri udara dengan kecepatan 200 fpm maka
batas temperaturnya dapat naik hingga 95OF (35OC). Sedangkan temperatur normal
untuk seseorang dapat bekerja dengan nyaman adalah 26O 27OC.
Perbedaan antara temperatur cembung kering dan cembung basah
menyatakan faktor kenyamanan di dalam udara lembab. Agar seseorang dapat
bekerja dengan nyaman di lingkungan udara dengan kelembaban relatif 80%
diperlukan perbedaan td-tw sebesar 5OF (2,8OC).
Kecepatan aliran udara merupakan faktor utama dalam mengatur
kenyamanan lingkungan kerja. Kecepatan aliran udara sebesar 150500 fpm (0,8
2,5 m/detik) dapat memperbaiki tingkat kenyamanan ruang kerja yang panas dan
lembab. Dalam menduga temperatur efektif dari suatu kondisi td-tw serta kecepatan
aliran udara tertentu dapat menggunakan grafik yang ditunjukkan pada gambar 3.4
tersebut.
Gambar 3.4
Grafik Temperatur Efektif
a. Kompresi Adiabatik
Bila kolom udara menurun di dalam suatu vertikal shaft, tekanannya akan
menaik sesuai dengan beratnya. Hal ini akan menyebabkan temperatur udara
menaik dan prosesnya dianggap adibiatik bila kandungan uap air tetap, aliran udara
tidak akan mengalami gesekan dan tidak ada perpindahan panas antara udara
dengan lingkungannya (batuan).
Sudah barang tentu hal ini tidak pernah terjadi di alam. Kenaikan panas
akibat autocompression sangat besar, sebagai contoh suatu tambang emas di Afrika
Selatan yang bekerja pada kedalaman 8.000 ft (2438,8 m) menimbulkan
autokompresi sebesar 1 juta Btu/menit (17.550 kw) atau memerlukan refrigerasi
sebanyak 5.000 ton/hari. Secara teoritik, bila udara standard sebanyak 100.000 cfm
(47,19 m3/det) dimasukkan ke dalam tambang bawah tanah sedalam 1.000 feet
(304,8 m), maka banyaknya refrigerasi yang dibutuhkan adalah 9.637 Btu/menit =
48,2 ton refrigerasi/hari (169,5 kw).
Begitu udara mengalir ke bawah vertical shaft, tanpa ada perpindahan panas
antara vertical shaft dengan udara luar dan tidak ada penguapan, udara sebetulnya
ditekan seperti bila kompresor menekan udara. Temperatur udara kering naik 5,4OF
(3,02OC) setiap perubahan kolom udara 1.000 feet. Setiap penurunan elevasi
sebesar 778 feet, ekuivalen dengan penambahan panas sebesar 1 Btu (0,252 kcal).
Dan untuk udara kering, perubahan temperatur cembung kering adalah 1/
(0,24 x 778) = 0,00535OF/ft (0,00983OC/m) atau sama dengan 1OF/187 feet
(1OC/102 meter). Aliran udara ke bawah shaft akan menaikan temperatur dan bobot
isinya sesuai dengan kedalaman. Maka kebutuhan ventilasi akan meningkat dengan
Khairi Ramdhani 3-6
H1C113061
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
semakin dalamnya aktivitas penambangan. Faktor lainnya dari kompresi adiabatik
adalah kenaikan temperatur cembung kering udara begitu mengalir melalui fan.
Besarnya kurang lebih 0,45 oF (0,25 oC) per 1 inchi air head statik. Fan yang biasa
dipakai di tambang bawah tanah mampu menekan hingga 10 inchi air head statik.
b. Peralatan Listrik Mekanik
Jumlah panas total yang dikeluarkan oleh peralatan listrik mekanik ke udara
tambang bawah tanah tergantung dari besarnya daya yang dipakai dan bentuk kerja
yang dilakukan. Peralatan yang banyak dipakai di tambang bawah tanah adalah
listrik, diesel dan tekanan udara. Semua jenis peralatan tersebut banyak
menggunakan daya untuk mengatasi masalah beban gesek dan rugi-rugi listrik yang
akhirnya dikonversikan menjadi bentuk panas.
Panas yang dihasilkan oleh peralatan diesel tambang bawah tanah ekuivalen
dengan sekitar 90% dari nilai kalor bahan bakar yang dikonsumsi. Angka ini relatif
sama untuk berbagai kondisi kerja mesin, baik dalam keadaan tidak berbeban
maupun berbeban. Nilai kalor bahan bakar solar yaitu 140.200 Btu/gallon (9.334
kcal/liter).
Peralatan listrik, seperti substation atau trafo merupakan sumber panas yang
cukup berarti. Sekitar 4 % energinya keluar sebagai panas. Pompa non-submersible
bisa mengeluarkan panas sebanyak 15 % dari energi inputnya.
b. Aliran Panas Dinding Batu
Persamaan umum aliran panas melalui dinding dapat juga ditulis sebagai
berikut :
....................................................(3.4)
Dimana : Q = kA.
Gambar 3.5
Mine Fan
Gambar 3.6
Wire Flexible
Gambar 3.7
Anemometer
4. Sling Psychometer
Sling Psychometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara dalam
ruang terbuka, serta juga mengukur udara yang disuplai ke area penambangan
bawah tanah.
Gambar 3.8
Sling Psychometer
Gambar 3.9
Baut
6. Hanger
Hanger digunakan sebagai tempat menggantungkan wire flexible agar posisi
wire flexible berada di atas bergantung.
Gambar 3.10
Hanger
Gambar 3.11
Hook
8. Hanger Stand
Hanger Stand digunakan sebagai tempat meletakkan hanger untuk
menggantungkan wire flexible.
Gambar 3.12
Hanger Stand
Gambar 3.13
Fan Stand
10. Meteran
Meteran digunakan sebagai alat mengukur dari dimensi terowongan pada
tambang bawah tanah.
Gambar 3.14
Meteran
Tabel 3.2
Data Temperatur Efektif
Jarak td tw
(m) (C) (C)
0 33,75 33,0
1 33,5 32,9
2 33,0 32,2
3 33,4 32,8
4 33,5 32,5
Tabel 3.3
Data Sifat Psikometri Udara
td tw
Keterangan
(C) (C)
Depan Pintu Laboratorium Teknologi
32,5 32,0
Pertambangan
1,20 m
2. Perhitungan konversi Celcius (oC) menjadi Fahrenheit (oF)
Setiap perhitungan konversi suhu dari Celcius (oC) menjadi Fahrenheit (oF)
dilakukan dengan perhitungan, sebagai berikut :
Contoh Perhitungan :
td (oC) = 33,75 oC tw (oC) = 33 oC
td (oF) = (33,75 9/5) + 32 tw (oF) = (33 9/5) + 32
td (oF) = 92,75 oF tw (oF) = 91,4 oF
td (oF) 93F tw (oF) 91F
3. Perhitungan konversi kecepatan (Velocity/V) satuan (m/s) menjadi (feet/m)
Setiap perhitungan konversi kecepatan dari satuan (m/s) menjadi (feet/m)
dilakukan dengan perhitungan, sebagai berikut :
1 (m/s) = 196,8503937 (feet/m)
Contoh Perhitungan :
V (m/s) = 9,0303 m/s
V (feet/mnt) = 9,0303 m/s x 196,8503937 (feet/m)
V (feet/mnt) = 1777,61811 (feet/menit)
Tabel 3.4
Pengolahan Data Temperatur Efektif
Khairi Ramdhani 3-17
H1C113061
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Data Awal Data Konversi
Jarak
td tw Vrata-rata td tw Vrata-rata
(m)
(C) (C) (m/s) (F) (F) (ft/m)
0 33,75 33,0 9,0303 92,75 91,40 1777,6247
1 33,5 32,9 5,5677 92,30 91,22 1095,9974
2 33,0 32,2 1,9320 91,40 89,96 380,3150
3 33,4 32,8 1,2887 92,12 91,04 253,6745
4 33,5 32,5 1,8073 92,30 90,50 355,7743
Tabel 3.5
Pengolahan Data Sifat Psikometri Udara
td tw td tw
Keterangan
(C) (C) (F) (F)
Depan Pintu Laboratorium
32,5 32,0 90,5 89,6
Teknologi Pertambangan
33,0 32,0 91,4 89,6 Depan Jaw Crusher
32,75 32,0 90,95 89,6 Samping Bench
33,0 32,1 91,4 89,78 Depan Bench
4. Perhitungan Psikometri
Adapun perhitungan-perhitungan dari data psikometri udara pada ventilasi
tambang bawah tanah, sebagai berikut :
Contoh Perhitungan :
Diketahui Data :
Jarak (m) = 1 meter
td (oF) = 92,30 oF Ps = 1,5136 inHg
tw (oF) = 91,22 oF Ps = 1,4671 inHg
Pb = 29,921 inHg Ws = 232,4 grain/lb
Perhitungan Psikometri :
a. Tekanan Uap (Pv)
Pv = Ps (Pb - Ps) x (td - tw)
2800 1,3 tw
Pv = 1,4671 inHg (29,921 inHg 1,4671 inHg) x (92,30 oF 91,22 oF)
2800 1,3 (91,22 oF)
Pv = 1,45564 inHg
= Pv x 100 %
Ps
= 1,45564 inHg x 100 %
1,5136 inHg
= 96,17069 %
d. Derajat Kejenuhan ()
= W x 100 %
Ws
1 kg = 15.432 grain, 1 grain = 6,48 x 10-5 kg
1 lb = 0,4536 kg
Jadi, 1 grain = 0,0000648 kg
lb 0,4536 kg
1 (grain/lb) = 0,0001428 (kg/kg)/(lb/lb)
Ws = 232,4 (pembacaan pada tabel data psikometri untuk campuran udara
air dan uap air)
Ws = 232,4 x 0,0001428 (kg/kg)/(lb/lb)
= 0,03318672 lb/lb
Sehingga Derajat Kejenuhan :
= W x 100 %
Ws
= 0,03181 lb/lb x 100 %
0,03318 lb/lb
= 95,84362 %
g. Entalpi (h)
h = w (1060 + 0,45 td)
h = 0,06626 x (1060 + (0,45 x 92,3))
h = 72,98912 Btu/lb
Pb Pv h
Jarak (F)td (F)tw (inHg)Ps (inHg)Ps' (inHg)Pa (%) (lb/lb)(grains/
W lb)Ws (%) (ft3/lb)V (lb/ft3)w
(inHg) (inHg) (Btu/lb)
0 92,75 91,40 1,5613 1,4671 29,921 1,45277 28,4682 93,0489 0,03174 240,1 92,5779 14,6369 0,06622 72,9551
1 92,30 91,22 1,5136 1,4671 29,921 1,45564 28,4653 96,1706 0,03181 232,4 95,8436 14,6265 0,06626 72,9891
PERTAMBANGAN
PERTAMBANGAN
2 91,40 89,96 1,4671 1,4218 29,921 1,40650 28,5145 95,8697 0,03068 224,9 95,5318 14,5775 0,06656 73,2875
FAKULTAS TEKNIK
3 92,12 91,04 1,5136 1,4671 29,921 1,45564 28,4653 96,1707 0,03181 232,4 95,8436 14,6217 0,06628 73,0075
PROGRAM STUDI TEKNIK
LABORATORIUM TEKNOLOGI
4 92,30 90,50 1,5136 1,4218 29,921 1,40268 28,5183 92,6714 0,03059 232,4 92,1847 14,5993 0,06646 73,2110
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
3-21
PRAKTIKUM VENTILASI TAMBANG
LABORATORIUM TEKNOLOGI
PERTAMBANGAN
PROGRAM STUDI TEKNIK
PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
(m)