Professional Documents
Culture Documents
Khutbah Jumat Meneladani Abu Bakar
Khutbah Jumat Meneladani Abu Bakar
.
...
.
Kaum muslimin yang berbahagia
Pada kesempatan kali ini, khatib akan membahas kepribadian Abu bakar, peran, dan jasanya
dalam penyebaran Islam dengan harapan kita bisa mengambil teladan darinya.
Abu Bakar adalah salah satu sahabat yang utama. Beliau terkenal dengan kebaikan,
keberanian, kokoh pendirian, selalu memiliki ide-ide cemerlang dalam keadaan genting,
banyak tolorensi, penyabar, memiliki azimah (keinginan keras), faqih, paling mengerti
dengan garis keturunan Arab dan berita-berita mereka, sangat bertawakal kepada Allah
Subhanahu wa Taala dan yakin dengan segala janji-Nya, bersifat wara dan jauh dari segala
syubhat, zuhud terhadap dunia, selalu mengharapkan seseuatu yang lebih baik di sisi Allah,
Dalil yang menyebutkan bahwa Abu Bakar radhiallahu anhu bersifat zuhud adalah hadis
yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Abu Dawud, dari Aslam maula Umar radhiallahu
anhu, dia berkata,
: :
: :
:
:
: . :
Saya mendengar Umar bin al-Khaththab berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
menceritakan kami untuk bersedekah, dan itu bertepatan ketika saya memang sedang
memiliki harta, maka saya berkata (pada diriku), Jika suatu hari saja bisa mengungguli Abu
Bakar (dalam kebajikan), maka pada hari inilah saya akan bisa mengunggulinya. Umar
berkata, Lalu saya membawa setengah hartaku, maka Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam bertanya, Apa yang kamu tinggalkan untuk keluargamu? Saya menjawab, Saya
meninggalkan (setengah harta sisa) semisalnya. Sedangkan Abu Bakur membawa seluruh
harta yang dia miliki. Maka Rasulullah bertanya, Wahai Abu Bakar, apa yang kamu sisakan
untuk keluargamu? Dia menjawab, Saya menyisakan Allah dan Rasul-Nya untuk mereka.
Lalu saya berkata, Demi Allah, saya tidak akan mampu mengungguli Abu Bakar sedikit pun,
selamanya. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).
Abu Bakar adalah laki-laki yang pertama kali memeluk Islam, walaupun Khadijah lebih
dahulu masuk Islam daripadanya. Keislaman Abu Bakar adalah paling banyak membawa
manfaat besar terhadap Islam dan kaum muslimin dibandingkan dengan keislaman selainnya,
karena kedudukannya yang tinggi dan semangat serta kesungguhannya dalam berdakwah.
Dengan keislamannya, maka tokoh-tokoh besar yang masyhur mengikutinya memeluk Islam
seperti Abdurrahman bin Auf, Saad bain Abi Waqqash, Utsman bin Affan, Zubair bin
Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Di awal keislamannya dia menginfakkan di jalan Allah harta yang dimilikinya sebanyak
40.000 dirham, dia banyak memerdekakan budak-budak yang disiksa karena keislamannya di
jalan Allah, seperti Bilal. Dia selalu mengiringi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
selama di Mekah, bahkan dialah yang mengiringi beliau ketika bersembunyi di dalam gua
Akhlak Abu Bakar inilah yang membuatnya menjadi sahabat utama Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam,
Wahai Abu Bakar, jangan menangis! Sesungguhnya orang yang paling besar jasanya
padaku dalam persahabatan dan hartanya adalah Abu Bakar, kalau seandainya aku
mengambil khalil (sahabat kesayangan) dari umatku, niscaya aku akan menjadikan Abu
Bakar sebagai khalilku. (HR. Bukhari)
Diriwyatkan dari Ibnu Umar dia berkata, Kami selalu membanding-bandingkan para sahabat
di masa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam maka kami sepakat memilih Abu Bakar
yang paling utama, kemudian Umar, selanjutnya Utsman bin Affan.
Diriwayatkan dari Muhammad bin al-Hanafiyyah, dia berkata, Aku bertanya kepada ayahku
(Ali bin Abi Thalib) siapa orang yang paling baik setelah Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam? Maka beliau menjawab Abu Bakar! Kemudian aku tanyakan lagi, Siapa
setelahnya? Beliau menjawab, Umar. Dan aku takut jika dia menyebut Utsman
sesudahnya, maka aku katakan, Setelah itu pasti Anda. Namun menjawab, Aku hanyalah
salah seorang dari kaum muslimin.
Abu Said al-Khudri berkata, Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
berkhutbah di hadapan para sahabat, dan berkata,
Sesungguhnya Allah telah menyuruh seorang hamba untuk memilih antara dunia atau
memilih sesuatu yang ada di sisiNya, namun ternhyat ahamba tersebut memilih sesuatu yang
di sisi Allah. (HR. Bukhari).
Abu Said berkata, Maka Abu Bakar menangis, kami heran kenapa beliau menangis padahal
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam hanyalah menceritakan seorang hamba yang
memilih kebikan. Akhirnya kami mengetahui bahwa hamba tersebut ternyata tidak lain
adalah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sendiri, dan Abu Bakarlah yang paling
Sesungguhnya orang yang paling besar jasanya padaku dalam persahabatan dan kerelaan
mengeluarkan hartanya adalah Abu Bakar. Andai saja aku diperbolehkan mengangkat
seseorang menjadi kekasihku selain Rabbku pastilah aku akan memilih Abu Bakar, namun
cukuplah persaudaraan seislam dan kecintaan karenanya. Maka tidak tersisa pintu masjid
kecuali tertutup selain pintu Abu Bakar saja. (HR. Al-Bukhari)
Barangsiapa yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah wafat,
dan barangsiapa yang menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu hidup tidak akan
mati. (HR. Bukhari).
Abu Bakar Ash-Shiddiq termasuk sahabat yang pertama kali masuk Islam, dan selalu
menyertai Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sepanjang hidupnya, baik di Mekah
maupun di Madinah. Tidak hanya itu, beliau adalah sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wa
sallam sekaligus teman bermusyawarah dan wazirnya. Di tangannya, para senior sahabat
memeluk Islam seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Saad
bin Abi Waqqash, dan Thalhah bin Ubaidillah. Abu Bakar selalu setia mendampingi
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dalam menghadapi berabgai macam halangan dan
rintangan, siap membela beliau dengan sepenuh jiwa, bahkan beliau pula yang telah
membebaskan banyak budak-budak yang disiksa karena masuk Islam seperti Bilal, Amir bin
Fuhairah, Ummu Ubaisy, Zinnirah, Nahdiyyah dan kedua putrinya, serta budak wanita milik
Bani Muammal juga dibebaskan olehnya.
Setelah menjabat sebagai khalifah, beliaulah yang bertugas dan bertanggung jawab terhadap
seluruh Negeri Islam dan wilayah kekhalifahannya sepeninggal Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam, maka tercatat sejumlah reputasi beliau yang gemilang, di antaranya:
Aku bertanya kepada Umar, Bagaimana aku melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam? Umar menjawab, Demi Allah, ini adalah
kebaikan! Dan Umar terus menuntutku hingga Allah melapangkan dadaku untuk segera
melaksanakannya, akhirnya aku pun setuju dengan pendapat Umar.
Zaid bin Tsabit berkata, Kemudian Abu Bakar berkata padaku, Engkau adalah seorang
pemuda yang jenius, berakal, dan penuh amanah, dan engkau telah terbiasa menulis wahyu
untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, maka carilah seluruh ayat Alquran yang
berserakan dan kumpulkanlah. Zaid berkata, Demi Allah, jika mereka memerintahkan aku
memikul gunung tentulah lebih ringan bagiku daripada melaksanakan instruksi Abu Bakar
agar aku mengumpulkan Alquran.
Aku bertanya, Bagaimana kalian melakukan suatu perbuatan yang tidak diperbuat oleh
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam? Dia berkata, Demi Allah, ini adalah suatu
Maka aku mulai mengumpulkan tulisan-tulisan Alquran yang ditulis di daun-daunan, kulit,
maupun dari hafalan para penghafal Alquran, hingga akhirnya aku menemukan akhir surat at-
Taubah yang ada pada Abu Khuzaimah al-Anshari, yang tidak aku dapatkan dari selainnya,
yaitu ayat:
} 821{
}821{
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, penderitaanmu
terasa berat olehnya, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka berpaling dan
keimanan, amaka katakanlah, Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia. Hanya kepadaNya aku bertawakal, dan Dia Rabb yang memiliki Arsy
yang agung. (QS. At-Taubah: 128-129)
Kemudian Alquran yang telah dikumpulkan dan dibukukan itu disimpan oleh Abu Bakar
hingga Allah mewafatkannya. Setelah itu berpindah ke tangan Umar sewaktu hidupnya, dan
akhirnya berpindah ke tangan Hafshah binti Umar.
Khutbah Kedua
Kaum muslimin yang dicintai Allah Subhanahu wa Taala
Marilah kita meneladani keteguhan Abu Bakar dalam menegakkan Islam. Dia memiliki
karakter seorang muslim sejati yang menjadikannya dicintai oleh Rasul-Nya.
.
Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Allah Taala, agar menjadikan kita termasuk hamba-
hamba-Nya yang mempunyai hati yang selamat.
.
.
Sumber: Kumpulan Khutbah Jumat Pilihan Setahun, Edisi ke-2, Darul Haq Jakarta, dengan
sedikit penyuntingan seperlunya oleh redaksi www.khotbahjumat.com
Artikel www.khotbahjumat.com