You are on page 1of 8

1

EFEKTIVITAS SARI BUAH PEPAYA MENGKAL (CARICA PAPAYA)


TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI

Elsa Yuliza1, Febriana Sabrian2, Oswati Hasanah3

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Email: Elsa.yuliza@ymail.com

Abstract

The purpose of this study was to determine the effectiveness of ripe papaya juice on blood pressure in hypertensive patients.
The research method was Quasy Experiment with Non-Equivalent Control Group design, by providing ripe papaya juice in the
experimental group and without giving ripe papaya juice in the control group. The study was conducted in Harapan Raya
Public Health Center Pekanbaru. This research involved 30 respondents, 15 respondents for the experimental group and 15
respondents for control group. The sampling method used non-probability sampling with purposive sampling. Measuring
instruments used were sphygmomanometers (sphygmomanometer). The analysis used Wilxocon test and Mann Whitney test.
The results showed difference in blood pressure means before and after consuming ripe papaya juice in the experimental
group with p value < (0.05). It is recommended for people to ripe papaya juice as one of the plants that can be used to lower
high blood pressure.

Keywords : Blood pressure , hypertension, ripe papaya

References: 34 (2003-2013)

PENDAHULUAN Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar


Gaya hidup yang tidak sehat seperti (Riskesdas) tahun 2007, sekitar 76% kasus
mengkonsumsi makanan yang berkadar garam hipertensi di indonesia belum terdiagnosis. 76%
tinggi, makanan cepat saji, makanan yang kasus hipertensi yang belum terdiagnosis atau 76%
berkolesterol, kurang berolahraga, minum alkohol, belum mengetahui bahwa mereka menderita
dan merokok dapat meningkatkan angka kejadian hipertensi. Data statistik di Indonesia menunjukkan
hipertensi (Palmer & Williams, 2007). Hipertensi prevalensi hipertensi sebesar 31,7%, dimana hanya
adalah kondisi medis saat tekanan darah dalam 7,2% penduduk yang sudah mengetahui penyakit
arteri meningkat melebihi batas normal (Widjadja, hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat
2009). hipertensi. Menurut Kementerian Kesehatan
Data dari World Health Organization (WHO) (Kemenkes), proporsi laki-laki dengan penyakit
tahun 2012, menyebutkan bahwa prevalensi hipertensi sekitar 31,3%, sedangkan perempuan
hipertensi mengalami penurunan secara global dari 31,9%. Proporsi masyarakat dengan tingkat sosial
32% pada tahun 1980 menjadi 27% di tahun 2008. ekonomi rendah sebanyak 30,5 % dan ekonomi
Di sisi lain, terjadi peningkatan di negara tinggi sebanyak 33,0%.
berkembang seperti di Afrika dan Asia Tenggara. Berbagai macam tumbuhan yang memiliki
Saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di kandungan yang hampir serupa dengan pepaya,
seluruh dunia, dan 3 juta di antaranya meninggal seperti bawang putih, pisang dan avocad. Dari
setiap tahunnya. Tujuh dari setiap 10 penderita ketiga tumbuhan tersebut memiliki kandungan
tersebut tidak mendapatkan pengobatan secara diuretik dan kalium. Diuretik yang memiliki efek
adekuat (Widjaja, 2013). Diperkirakan pada tahun antihipertensi dengan meningkatkan pelepasan air
2025 mendatang, 29% orang dewasa diseluruh dan garam natrium. Kalium menjaga kestabilan
dunia bisa terkena hipertensi. Di Indonesia sendiri, elektrolit tubuh melalui pompa kalium natrium,
survei Kesehatan Rumah Tangga Departemen mengurangi jumlah air dan garam dalam tubuh
Kesehatan RI 2005-2006, menyebutkan sekitar 26- serta melonggarkan pembuluh darah sehingga
31% dari populasi masyarakat Indonesia jumlah garam di pembuluh darah menjadi
diberbagai provinsi menderita hipertensi (Widjaja, membesar, kondisi ini membantu tekanan darah
2013). menjadi normal (Adi, 2008).
2

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk Berdasarkan hasil wawancara dan observasi
melihat keefektifan tanaman tersebut dalam kepada 4 orang penderita hipertensi yang
menurunkan tekanan darah tinggi. Penelitian oleh menggunakan parutan pepaya mengkal untuk
Alicajic F (2009), tentang pengaruh pemberian menurunkan tekanan darah tinggi di rumah warga,
bawang putih terhadap penurunan tekanan darah didapatkan bahwa pepaya mengkal dapat
pada penderita hipertensi terhadap 30 pasien menurunkan tekanan darah tinggi. Setelah minum
hipertensi ringan dan sedang untuk menilai efisiensi parutan pepaya mengkal, gejala-gejala seperti
bawang putih sebagai tatalaksana hipertensi ringan pusing, sakit kepala, mata berkunang-kunang, dan
dan sedang. 30 pasien, berusia 41-64 tahun, 17 laki- rasa berat ditengkuk yang dirasakan hilang.
laki dan 13 perempuan mendapat 3 siung bawang Mereka minum parutan pepaya mengkal tersebut
putih tiap hari (sekitar 10 gram), selama 1 bulan. apabila tekanan darah naik dan rasa pusing datang,
Subyek tidak diperkenankan mengkonsumsi obat mereka minum parutan pepaya mengkal hanya sari
antihipertensi. Ditemukan penurunan tekanan darah dari buah pepaya tersebut, tidak dicampur oleh air.
sistolik rata-rata 9,52%, dan untuk tekanan darah Berdasarkan penjelasan yang telah
diastolik rata-rata 10,42%. Penelitian lain dilakukan dikemukakan diatas, peneliti ingin mengetahui
Osim dan Anon tentang pengaruh terapi diet apakah dengan menggunakan parutan pepaya
pisang ambon terhadap penurunan tekanan darah mengkal bisa menurunkan tekanan darah bagi
pada penderita hipertensi di Amerika dan India penderita hipertensi. Sehingga, peneliti sangat
membuktikan bahwa buah-buahan seperti pisang tertarik untuk meneliti.
dapat menurunkan tekanan darah tinggi karena
kandungan kalium yang tinggi yang bekerja mirip TUJUAN PENELITIAN
obat antihipertensi di dalam tubuh manusia. Hasil Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
dari penelitian tentang daun avokad yang efektivitas sari buah pepaya mengkal terhadap
mengandung senyawa flavonoid, tanin katekat, tekanan darah pada pasien hipertensi.
kuinon saponin dan steroid/triterpenoid yang
berfungsi sebagai diuretik dan hipoglikema MANFAAT PENELITIAN
menunjukkan bahwa infus daun avocad memiliki Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
daya pelarut batu saluran kemih yang lebih baik sumber informasi dalam pengembangan ilmu
dari daun kumis kucing. Selain berkhasiat sebagai pengetahuan terutama tentang manfaat sari buah
diuretik, hipoglikemia dan menyembuhkan pepaya mengkal dalam bidang kesehatan dan bisa
kencing batu, daun avocad juga menghambat dijadikan salah satu alternatif dalam penurunan
pertumbuhan bakteri seperti staphylococcus sp tekanan darah pada penderita hipertensi.
(Maryati, Fidrianny & Ruslan, 2007).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota METODE PENELITIAN
Pekanbaru (2012), hipertensi masuk kedalam Penelitian ini menggunakan desain penelitian
sepuluh besar kasus penyakit terbanyak di Quasi Eksperiment dengan rancangan penelitian
Pekanbaru. Kasus terbanyak terjadi di puskesmas Non-Equivalent Control Group yang melibatkan
Harapan Raya dengan jumlah pasien 2461 orang. dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan kelompok kontrol. Sampel pada penelitian ini
oleh peneliti dengan wawancara kepada petugas adalah 30 responden yang menderita hipertensi di
kesehatan di wilayah kerja puskesmas Harapan Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya
Raya bahwa pasien yang berobat atau datang Pekanbaru. Pengambilan sampel menggunakan
adalah pasien yang menderita hipertensi yang purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi
berulang/menahun, ada juga pasien yang baru yaitu berada pada rentang usia 35-60 tahun,
tetapi hanya beberapa orang saja. Pasien hipertensi mempunyai tekanan darah 140/90 mmHg, tidak
ini tidak hanya minum obat anti hipertensi yang di memiliki masalah kesehatan seperti penyakit
dapat dari puskesmas, tetapi dari beberapa pasien jantung, ginjal, diabetes mellitus, dispepsia.
tersebut ada yang menggunakan obat-obatan herbal Analisa data yang digunakan yaitu analisa
atau tanaman-tanaman seperti seledri, mentimun, univariat dan bivariat dengan menggunakan uji
belimbing manis dan bawang putih yang bisa wilcoxon dan mann whitney.
menurunkan hipertensi.
3

HASIL PENELITIAN sebagai IRT sebanyak 7 orang (46,7%), pada


Penelitian telah dilakukan pada bulan kelompok kontrol sebagian besar bekerja sebagai
September 2013 sampai Januari 2014, didapatkan wiraswasta sebanyak 6 orang (40%).
hasil sebagai berikut:
Tabel 2
A. Analisa Univariat Distribusi mean sistol dan diastol tekanan darah
Analisa univariat digunakan untuk sebelum dan sesudah intervensi pada
mendapatkan data mengenai karakteristik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang
responden, meliputi umur, tingkat pendidikan, jenis
Pre-test Post-test
kelamin dan pekerjaan. Kelompok Jlh Mean Mean Mean Mean
sistol diastol sistol diastol
Tabel 1 Eksperimen 15 159,90 100,00 135,61 81,61
Distribusi karakteristik responden Kontrol 15 156,57 98,38 156,85 98,19
tidak diintervensi
Karakteristik Kelompok Kelompok
eksperimen kontrol Berdasarkan Berdasarkan tabel 2
n % N % didapatkan hasil mean pre-test sistol pada
Umur kelompok eksperimen yaitu sebesar 159,90 mmHg
35-39 4 26,7 4 26,7
40-44 3 20 4 26,7 dan mean pre-test diastol sebesar 100,00 mmHg,
45-49 3 20 4 26,7 sedangkan mean post-test sistol sebesar 135,61
50-54 3 20 2 13,3 mmHg dan mean post-test diastol sebesar 81,61
55-59 2 13,3 1 6,6 mmHg. Pada kelompok kontrol mean pre-test
Total 15 100 15 100 sistol sebesar 156,57 mmHg dan mean pre-test
Jenis kelamin
Laki-laki 6 40 4 26,7
diastol sebesar 98,38 mmHg, sedangkan mean
perempuan 9 60 11 73,3 post-test diastol sebesar 156,85 mmHg dan mean
Total 15 100 15 100 post-test diastol sebesar 98,19 mmHg.
Tingkat Pendidikan
SD 2 13,3 4 26,7 B. Analisa Bivariat
SMP 5 33,3 4 26,7
Analisa bivariat digunakan untuk melihat
SMA 7 46,7 4 26,7
PT 1 6,6 3 20 perbedaan penurunan tekanan darah pada
Total 15 100 15 100 kelompok eksperimen dan kontrol serta melihat
Jenis Pekerjaan efektifitas pemberian sari buah pepaya mengkal
Tdk bekerja 2 13,3 2 13,3 terhadap penurunan tekanan darah. Hasil penelitian
IRT 7 46,7 5 33,3 dikatakan efektif jika p value<0,05. Penelitian ini
Wiraswasta 5 33,3 6 40
PNS 1 6,6 2 13,3 menggunakan uji t karena variabel yang diujikan
Total 15 100 15 100 terdiri dari kategorik dan numerik. Hasil dari
pengolahan data diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
rentang usia responden terbanyak pada kelompok Tabel 3
eksperimen adalah usia 35-39 tahun sebanyak 4 Distribusi perbandingan tekanan darah sebelum
orang (26,7%), pada kelompok kontrol yaitu usia dan sesudah intervensi pada kelompok
35-39, 40-44, 45-49 tahun sebanyak 4 orang eksperimen
(26,7%). Responden berjenis kelamin perempuan
Tekanan darah Mean p value
pada kelompok eksperimen yaitu sebanyak 9 orang Pre-test Sistol 159,90
(60%), pada kelompok kontrol yaitu sebanyak 11 0,001
Post-test Sistol 135,61
orang (73,3%), Pada tingkat pendidikan pada Pre-test Diastol 100,00 0,001
kelompok eksperimen paling banyak pada kategori Pre-test Diastol 81,61
SMA yaitu sebanyak 7 orang (46,7%), pada Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
kelompok kontrol SD, SMP dan SMA yaitu 4 perbandingan mean tekanan darah pada kelompok
orang (26,7%) dan jenis pekerjaan responden pada eksperimen sebelum pemberian sari buah pepaya
kelompok eksperimen sebagian besar bekerja mengkal dengan pre-test sistol yaitu 159,90 mmHg
4

dan post-test sistol yaitu 135,61 mmHg dengan p paling sering dijumpai pada usia 35 tahun atau
value 0,001 < (0,05), sedangkan pre-test diastol lebih. Pertambahan usia juga akan menyebabkan
yaitu 100,00 mmHg dan post-test diastol yaitu perubahan pada jantung, pembuluh darah dan
81,61 mmHg. Sehingga dapat disimpulkan Ho perubahan hormonal (Sutomo, 2009).
ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat Secara umum distribusi responden berdasarkan
disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan tingkat pendidikan terbanyak memiliki tingkat
antara mean tekanan darah sebelum dan sesudah pendidikan SMA sebanyak 11 orang (36,7%).
pemberian sari buah pepaya mengkal pada Hasil ini didukung oleh pernyataan Sugiharto,
kelompok eksperimen terhadap penurunan tekanan Suharyono, Sukandarno dan Shofa (2003) bahwa
darah. tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
kemampuan dan pengetahuan seseorang dalam
Tabel 4 menerapkan perilaku hidup sehat, terutama
Distribusi perbandingan mean tekanan darah mencegah tejadinya hipertensi. Semakin tinggi
sesudah intervensi pada kelompok eksperimen tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula
dan kelompok kontrol kemampuan seseorang dalam menjaga pola
hidupnya agar tetap sehat dan terhindar dari
Tekanan Kelompok berbagai penyakit.
p value
darah eksperimen kontrol Jenis pekerjaan terdiri dari tidak bekerja, IRT
Post-test
Sistol
135,61 156,85 0,000 (Ibu Rumah Tangga), wiraswasta dan PNS
Post-test (Pegawai Negeri Sipil), dimana responden
81,61 98,19 0,000 terbanyak bekerja sebagai IRT (Ibu Rumah
Diastol
Tangga) sebanyak 12 orang (40%), wiraswasta
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat sebanyak 11 orang (36,7%), tidak bekerja
perbandingan mean tekanan darah pada kelompok sebanyak 4 orang (13,3%) dan PNS (Pegawai
eksperimen post-test sistol yaitu 135,61 mmHg dan Negeri Sipil) sebanyak 3 orang (10%), hal ini
post-test diastol yaitu 81,61 mmHg, sedangkan disebabkan oleh kurangnya aktivitas yang
pada kelompok kontrol post-test sistol 156,85 dilakukan ibu rumah tangga dimana kebanyakan
mmHg dan post-test diastol 98,19 mmHg. mereka hanya berdiam diri saja dirumah dengan
rutinitas yang membuat mereka merasa bosan.
PEMBAHASAN Berbeda dengan ibu-ibu yang bekerja walaupun
Karakteristik responden memiliki banyak aktivitas mereka biasanya
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada 30 menyempatkan waktu untuk berolahraga. Selain itu
responden hipertensi di wilayah binaan Puskesmas biasanya ibu yang bekerja biasanya lebih aktif dari
Harapan Raya Pekanbaru didapatkan bahwa secara pada ibu yang tidak bekerja atau hanya sebagai ibu
umum distribusi responden berdasarkan jenis rumah tangga (Anggraini, 2008).
kelamin yang menderita hipertensi adalah
perempuan sebanyak 20 orang (66,7%). Hasil ini Efektivitas sari buah pepaya mengkal terhadap
dikarenakan responden yang peneliti temukan perubahan tekanan darah
paling banyak adalah perempuan. Hal ini bisa Hasil uji wilcoxon mean tekanan darah sebelum
terjadi karena pada perempuan lebih beresiko dan sesudah intervensi pada kelompok eksperimen
terkena hipertensi karena penurunan hormon menunjukkan nilai p-value sebesar 0,001 atau nilai
estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah p-value < (0,005), artinya ada perbedaan yang
dan setelah menopause kejadian hipertensi signifikan mean tekanan darah sebelum dan
meningkat pada perempuan (Sugiharto,2007). sesudah diberikan intervensi pada kelompok
Distribusi responden berdasarkan usia eksperimen, sedangkan hasil uji mann whitney
didapatkan bahwa responden sebagian besar mean tekanan darah sesudah intervensi pada
berusia 35-39 tahun yaitu sebanyak 8 orang kelompok eksperimen dan kontrol yang tidak
(26,7%). Hal ini didukung oleh Fucci (2010) yang diintervensi menunjukkan nilai p-value sebesar
menyatakan bahwa kasus hipertensi sering 0,000 atau nilai p-value < (0,005), artinya ada
ditemukan pada usia 35 tahun ke atas meskipun perbedaan yang signifikan mean tekanan darah
juga terjadi pada remaja bahkan anak-anak.
Hipertensi bisa terjadi pada segala usia, namun
5

sesudah diberikan intervensi pada kelompok kandungan jus buah belimbing manis terhadap
eksperimen dan kontrol. tekanan darah terlihat jelas dalam peranan kalium,
Hasil uji alternatif yang didapatkan pada kalsium dan magnesium terhadap pompa kalium-
penelitian ini yaitu adanya perbedaan yang natrium (Artalesi, 2012).
signifikan pada kelompok eksperimen dan kontrol, Penelitian yang dilakukan Osim dan Anon
sehingga dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi dalam Kalangi (2013), tentang pengaruh terapi
sari buah pepaya mengkal dapat membantu diet pisang ambon terhadap penurunan tekanan
menurunkan tekanan darah. Pepaya dikenal karena darah pada penderita hipertensi di Amerika dan
sifat gizi dan kandungan nutrisinya. Khasiat yang India membuktikan bahwa buah-buahan seperti
terdapat didalam pepaya adalah antifertilitas, pisang dapat menurunkan tekanan darah tinggi
uterotonika, diuretik, antihipertensi hipolipidemik, karena kandungan kalium yang tinggi yang bekerja
antihelmintik, penyembuhan luka, anti jamur, mirip obat antihipertensi di dalam tubuh manusia.
antibakteri, antitumor dan radikal bebas (Milind, Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
2012). Pepaya mengkal terbukti mengurangi beban mengkonsumsi sari buah pepaya mengkal yang
kerja jantung dan dapat menurunkan tekanan mengandung kalium terbukti mempengaruhi beban
darah, ini disebabkan karena kandungan diuretik kerja jantung dan zat diuretik yang memompa
didalam pepaya yang memiliki efek antihipertensi kalium-natrium dan meningkatkan produksi urin
dengan meningkatkan pelepasan air dan garam yang dapat menurunkan tekanan darah.
natrium. Kalium juga menjaga kestabilan elektrolit
tubuh melalui pompa kalium natrium yamg KESIMPULAN
mengurangi jumlah air dan garam dalam tubuh. Hasil penelitian tentang Efektivitas sari buah
Selain itu juga dipengaruhi oleh komitmen dan pepaya mengkal terhadap tekanan darah pada
kepatuhan responden terhadap prosedur penelitian pasien hipertensi, yang dilakukan terhadap 30
yang telah dibuat (Adi, 2008). responden didapatkan responden dengan jenis
Buah-buahan yang mengandung diuretik dan kelamin perempuan dan berusia 35-39 tahun dan
kalium yang kandungannya sama dengan pepaya paling banyak berpendidikan SMA dengan status
mengkal yaitu daun alpukat, belimbing manis dan pekerjaan mayoritas sebagai IRT (Ibu Rumah
pisang. Mursito (2004) menyatakan bahwa bagian Tangga).
dari avokad yang memiliki khasiat adalah buah dan Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
daunnya. Khasiatnya antara lain dapat digunakan penurunan tekanan darah yang signifikan pada
sebagai obat untuk meningkatkan jumlah urin kelompok eksperimen dengan p value < (0,05).
(diuretik), menurunkan tekanan darah tinggi, Pengukuran diperoleh dari nilai mean tekanan
menurunkan kadar kolesterol, mengobati sariawan darah pre-test sistol pada kelompok eksperimen
dan menjaga kekebalan tubuh. Hasil dari penelitian sebesar 159,90 mmHg, pre-test diastol sebesar
tentang daun avokad yang mengandung senyawa 100,00 mmHg dan post-test sistol sebesar 135,61
flavonoid, tanin katekat, kuinon saponin dan mmHg, post-test diastol 81,61 mmHg. Sedangkan
steroid/triterpenoid yang berfungsi sebagai pada kelompok kontrol diperoleh nilai mean
diuretik dan hipoglikema menunjukkan bahwa tekanan darah pre-test sistol sebesar 156,57
infus daun alpukat memiliki daya pelarut batu mmHg, pre-test diastol yaitu sebesar 98,38 mmHg
saluran kemih yang lebih baik dari daun kumis dan post-test sistol sebesar 156,85 mmHg, post-test
kucing. Selain berkhasiat sebagai diuretik, diastol sebesar 98,19 mmHg. Kesimpulan dari
hipoglikemia dan menyembuhkan kencing batu, penelitian ini adalah mengkonsumsi sari buah
daun alpukat juga menghambat pertumbuhan pepaya mengkal efektif untuk menurunkan tekanan
bakteri seperti staphylococcus sp (Maryati, darah yang diberikan selama tujuh hari pada
Fidrianny & Ruslan, 2007). kelompok eksperimen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
tentang efek farmakologi averrhoa carambola SARAN
Linn yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas Bagi perawat diharapkan dapat memperluas
farmasi ITB menunjukkan buah belimbing manis ilmu pengetahuan bagi perawat keluarga,
memiliki efek diuretik pada dosis 5 dan 10 ml/kg komunitas dan lansia tentang manfaat sari buah
bb (setara dengan 6,35 g buah segar). Pengaruh pepaya mengkal bagi yang mengalami hipertensi
6

sehingga dapat diaplikasikan dalam pemberian dipekanbaru tahun 2012. Pekanbaru:


intervensi keperawatan. dinas kota pekanbaru.
Bagi institusi pendidikan penelitian ini dapat Hastono, S. P. (2007). Analisis data kesehatan.
menjadi sumber informasi dalam pengembangan Jakarta: FKM UI.
ilmu pengetahuan terutama tentang manfaat sari Heru, S. K., & Yasril. (2009). Tehnik sampling
buah pepaya mengkal dalam bidang kesehatan untuk penelitian kesehatan.
khususnya di PSIK UR. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bagi masyarakat penelitian ini bisa dijadikan Kumar, V., Cotran, S.R., & Robbins, S.L. (2007).
salah satu alternatif dalam penurunan tekanan Buku ajar patologi Ed. 7, Vol. 2.
darah pada penderita hipertensi. Selain itu, Jakarta: EGC.
masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam Lingga, L. (2010). Cerdas memilih sayuran.
mengkonsumsi obat-obatan dan ada baiknya Jakarta: PT Agro Media Pustaka.
mengaplikasikan pengobatan herbal sebagai Maryati, S., Fidrianny,I., & Ruslan, K. (2007).
pilihan pengobatan dalam mengatasi hipertensi. Telaah kandungan kimia daun alpukat.
Bagi peneliti selanjutnya penelitin ini dapat Penelitian obat bahan alami. Diperoleh
dijadikan sebagai evidance based tambahan tanggal 10 desember 2013 dari
informasi untuk mengembangkan penelitian lebih http://bahan-alam.fa.itb.ac.id.
lanjut tentang manfaat lain dari pepaya mengkal Mursito. (2004). Ramuan tradisional untuk
terhadap kesehatan dengan jumlah sampel yang pengobatan jantung. Jakarta: penebar
lebih banyak. Swadaya.
1
Nisa, I. (2012). Ajaibnya terapi herbal tumpas
Elsa Yuliza, Mahasiswa Program Studi Ilmu penyakit darah tinggi. Jakarta: Dunia
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia Sehat.
2
Febriana Sabrian, Dosen Bidang Keilmuan Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian
Keperawatan Komunitas Program Studi Ilmu kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian
3
Oswati Hasanah, Dosen Bidang Keilmuan kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
Keperawatan Anak Program Studi Ilmu Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia metodologi penelitian ilmu
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Palmer, A., & Williams, B. (2007). Simple guides
DAFTAR PUSTAKA tekanan darah tinggi. Jakarta: Erlangga.
Adi, L. T. (2008). Tanaman obat dan jus untuk Rianto, S. (2006). Penyakit jantung dan tekanan
mengatasi penyakit jantung, hipertensi, darah tinggi. Jakarta: PT. Prestasi
kolesterol dan strok. Jakarta: Pustakaraya.
Agromedia. Setiadi. (2007). Konsep & penulisan riset
Artalesi. (2012). Efektifitas terapi jus buah keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
belimbing manis (Averrhoe Carambola Sudoyo, W. (2009). Buku ajar ilmu penyakit
Linn) terhadap penurunan tekanan dalam. Jakarta: pusat penerbitan ilmu
darah pada pasien dengan hipertensi penyakit dalam.
primer. Skripsi Program Studi Ilmu Sugiharto, A. (2007). Faktor-faktor resiko
Keperawatan Universitas Riau. hipertensi grade II pada masyarakat.
Bangun, A. P. (2002). Terapi jus dan dan ramuan Diperoleh tanggal 30 Mei 2013 dari
tradisional untuk hipertensi. Jakarta: http://eprints.undip.ac.id/16523/I/.
Agromedia Pustaka. Sutomo, B. (2009). Menu sehat penakluk
Budiman. (2011). Penelitian kesehatan. Bandung: hipertensi. Jakarta: Demedia Pustaka.
PT Refika Aditama. Wijayakusuma, H., & Dalimartha, S. (2003).
Depkes. (2007). Riset kesehatan dasar (Riskesdas). Ramuan tradisional untuk pengobatan
Diperoleh tanggal 6 Mei 2012 dari tekanan darah tinggi. Jakarta: PT
http://www. Litbang.depkes.go.id. Penebar Swadaya.
Dinkes Kota Pekanbaru. (2012). Jumlah kasus
terbanyak dan jumlah dan hipertensi
7

Widjaja, F., Santoso, L., Nadya, Giovano, P., Citra,


S. (2013). Prehypertension and
hypertension among young Indonesian
adults at a primary health care in a
rural area. Faculty of Medicine,
Universitas Indonesia, Jakarta,
Indonesia. Diperoleh tanggal 1
Februari 2013 dari
http://mji.ui.ac.id/journal/index.php/mji
/view/519.
Widjadja, R. (2009). Penyakit kronis (tindakan,
pencegahan dan pengobatan secara
medis maupun tradisional). Jakarta:
Bee Media Indonesia.
Widharto. (2007). Bahaya hipertensi. Jakarta:
Sunda Kelapa.
Yulianti, S., & Maloedyn, S. (2006). 30 ramuan
penakluk hipertensi. Jakarta: PT Agro
Media Pustaka.
8

You might also like