Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
FAKULTAS TEKNIK
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian AMDAL
AMDAL adalah suatu proses pengkajian yang digunakan untuk memperkirakan
dampak yang terjadi pada lingkungan hidup akibat kegiatan proyek yang
dilakukan atau yang sedang direncanakan, sehingga diperlukan rencana yang
matang terhadap dampak tersebut.
Menurut PP No. 27 Tahun 1999, Pengertian Amdal ialah suatu kajian mengenai
dampak yang ditimbulkan dan penting dalam hal pengambilan keputusan usaha
atau kegiatan yang telah direncanakan pada lingkungan hidup, yang di mana
diperlukan sebagai proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan
usaha atau kegiatan.
Fungsi AMDAL
1. Fungsi amdal yang pertama sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan
pembangunan suatu wilayah.
Manfaat AMDAL
1. Manfaat Amdal untuk Pemerintah
Amdal dapat membantu proses perencanaan untuk mencegah pencemaran
dan kerusakan yang terjadi pada lingkungan.
2.2 AMDAL Pertambangan Kapur dan Tanah Liat PT. Semen Gresik
(Persero) Tbk.
1. Dampak Lingkungan
Perusakan yang terjadi adalah berubahnya fungsi lahan yang semula masih
terdapat variasi tanaman menjadi lahan yang tidak beraturan akibat bekas
penambangan yang tidak dikembalikan pada posisi sebenarnya dalam arti
menjadi lahan yang produktif.
Timbulnya kebisingan dan pencemaran udara yang diakibatkan oleh lalu
lalangnya kendaraan/armada pengangkut kapur tersebut.
Dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pengangkutan bahan tambang
kapur antara lain gangguan pernapasan saluran atas yang ditimbulkan dari
debu atau asap serta gangguan pendengaran yang ditimbulkan dari knalpot
kendaraan pengangkut.
Rusaknya lingkungan akibat pendirian pabrik semen yang mengandalkan
bahan baku dari penambangan batu kapur. Mereka juga mengkhawatirkan
hilangnya sumber air yang sangat diperlukan untuk lahan pertanian.
Rusaknya jalan penghubung antar dusun sepanjang 5 km untuk
kepentingan pertambangan dan memaksa warga memutar melalui jalan
alternatif yang panjangnya 3 kali lipat dari jalan sebelumnya.
Masyarakat sekitar menilai, eksploitasi akan menjadi awal rusaknya lahan.
2. Dampak Sosial
Perpindahan tempat tinggal yang berarti tergusurnya masyarakat lokal dan
digantikan oleh masyarakat pendatang yang memiliki modal lebih besar.
Hilangnya mata pencaharian sebagian besar masyarakat wilayah Pati
Selatan yang menggantungkan hidupnya pada keberadaan lahan pertanian.
Hilangnya semangat kebersamaan dikarenakan tenaga kerja yang diserap
oleh industri semen jelas tidak akan menampung seluruh tenaga kerja yang
telah kehilangan lahan pertanian. Kondisi ini jelas akan memicu
persaingan yang menjurus pada konflik pada masyarakat sekitar lokasi
pabrik semen.
1. Penghijauan
Berupa penanaman atau pemberian bibit pepohonan jenis Mahoni,
Trembesi, Sengon, Matoa, dan Jambu Mente yang diperuntukkan bagi
penghijauan dibeberapa wilayah kabupaten di Jawa Timur, Kabupaten Rembang
dan Kabupaten Pati Jawa Tengah.
4. Pengendalian Emisi
Selama periode pelaporan, PT. Semen Gresik telah melakukan perhitungan
total emisi karbon dalam bentuk CO2 sekitar 7.043.500 ton (gross absoulut CO2
emission), yang secara berpotensi menimbulkan efek rumah kaca pemicu
pemanasan global dan perubahan iklim. Sebagian besar CO2 dihasilkan dari
proses penggunaan bahan bakar fosil dalam proses produksi maupun kegiatan
pendukung lainnya. Menyadari besarnya dampak yang diakibatkan emisi gas
rumah kaca, maka dilakukan beberapa inisiatif untuk mengurangi emisi gas
rumah kaca. Di antaranya dengan konservasi energi untuk menggantikan
pemakaian bahan bakar fosil termasuk batubara, dengan pemakaian sekam padi
yang lebih ramah lingkungan karena mengeluarkan CO2 lebih sedikit. Selain itu
kami juga memastikan setiap kendaraan bermotor, baik untuk keperluan
penambangan maupun pengangkutan produk, selalu menjalani uji emisi yang
dilakukan berkala setiap enam bulan, bekerjasama dengan Dinas Perhubungan
setempat. Secara ringkas, aktivitas yang terkait langsung dengan upaya
mengurangi efek pemanasan global (global warming) adalah :
a. Implementasi CDM (Clean Development Mechanism)
b. Melakukan peningkatan dan rekondisi peralatan pabrik serta pengendalian
operasi pabrik dalam rangka penghematan energi.
c. Meningkatkan kapasitas produksi sehingga indeks kebutuhan bahan
bakar/produk menjadi lebih kecil.
d. Meningkatkan produksi blended cement dan optimalisasi penggunaan
substitusi terak.
e. Pemasangan filter harmoni untuk efisiensi penerimaan listrik dari PLN.
f. Pemanfaatan bahan bakar alternatif.
g. Penggantian halon atau BCF sebagai bahan pengisi APAR (alat pemadam api
ringan) dengan AF11, AF11e dan dry powder.
h. Penggantian secara bertahap freon AC kantor dan kendaraan dari R11, R12,
R22 menjadi hidrokarbon R134.
3.1 Kesimpulan
Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan
kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas
terhadap lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat
bersifat negatif ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah
terdapat dampak negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang
bersangkutan bertanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan
juga memanfaatkannya secara bijaksana.
3.2 Saran
Untuk mengatasi upaya pencemaran udara dan kebisingan yang
diakibatkan oleh kegiatan pengangkutan tersebut sebaiknya truk pembawa
bahan galian kapur dan tanah liat tersebut perlu ditutup dengan terpal yang
cukup kuat, mengingat kondisi lahan yang naik turun dikhawatirkan akan
terdapat ceceran kapur sepanjang jalan sehingga dapat menimbulkan
pencemaran udara dilingkungan sekitar.
Melakukan pemantauan lingkungan secara konsisten sehingga upaya
pengelolaan tidak berhenti.
Menaati peraturan hukum yang berlaku termasuk perijinan dalam
menambang dan memperhatikan lingkungan sekitar.
Menggunakan alat yang sesuai dengan standart , dan jangan menambang
dengan sistem ilegal atau tidak sesuai prosedur yang baik, karena cara ini
membahayakan dan mengakibatkan kerusakan lingkungan sekitar.