You are on page 1of 12
ANALISA PENURUNAN PADA TANAH LUNAK AKIBAT TIMBUNAN (STUDI KASUS. RUNWAY BANDARA MEDAN BARU) ‘Togu Hotlan Pasaribu! dan Rud Iskandar™ "Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jt Perpustakaan No. I Kampus USU Medan Email oguhlaigmail com “Su Pengjar Departemen Teknik Sip, Criverias Solera tar, I Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan Email rusaseryutoo com ABSTRAK Masalah yang sering dijumpai pada konstruksi yang dibangun diatas tanh tunak adalah masalsh penurunan, Pemberian beban dias tanah Iunak akan mengakitutkan terjadinya pengalian air dan udara dati ‘dalam por-pori tanah schingga mengakibatkan menyusutnya volume tanah, peristiwa ini disebut dengan proses Konsolidasi tanab, Proses Konsolidasi pada tanah membutubkan waktu yang lama tergantung kepada ketebalan tanah luna Untuk mempercepat proses konsolidasi diperfukan suatu perlakuan yaity dengan memasang Prefabricated Drainage Vertical (PVD). PVD adalah suatu system drainase yang mempunvai sfat permeabilitas tinggi, yang dapat mempereepat proses konsolidasi Pada jurnal ini akan dihitung besamya penurunan pada tanah Tunak dan waktu Konsolidast yang dlibutubkan pada Runway Bandara Intemnasional Medan Baru Sumatera Utara, Perhitungan besar penurunan Konsolidasi dengan menggunakan metode Hansbo. Derajat konsolidasi yang targetkan adalah pada saat ‘mencapaiderajat Kosolidasi 90%. Sedangkan untuk mempercepat waktu Konsolidasi akan dipasang Prefabricated Drainage Vertical (PVD). Avalisajarak spasi antar PVD juga akan ihitung untuk mendapatkan Jarak yang paling efektf yang disesuaikan dengan waktu konstruksi yang dibutubkan, Dari hasil analisa diperolch untuk meneapai konsolidasi 50%, dibutubkan waktu selama 6,82 tahun, sedangkan penurunan yang terjadi sebesar 1,82 meter. Sedangkan waktu konsolidasi 90% dengan PVD spasi 1.2 ‘meter adalah selama 75 hari, spasi 1,4 meter selama 105 hari dan spasi 1,6 meter selama 135 bai. Kata kunei: penurunan, konsolidasi, Prefabricated Vertical Drain (PVD) ABSTRAC Problems are often found in construction was built on soft soil settlement problem. Giving the load on soft soil ill eausing drainage of water and air from soil pores, resulting in the shrinking of the soil volume, This is called the soil consolidation process. The process of consolidation of the soil takes a long time depending on the thickness of the soft soil To speed up the consolidation process requires a treatment by installing Prefabricated Vertical Drainage (PVD). PVD is a drainage system that have a high permeability, hich can speed up the consolidation process. This journal will be calculated on the amount of settlement in the soft soil and the time required ‘consolidation process on Runway of Medan Baru International Airport, North Sumatra. Caleulation the amount of consolidation settlement by using Hansbo method. The degree of consolidation that was targeted at 90% P- rea) Pe ichanan prakonsolidasi c \eks pengembangan (swelling index) © xdcks pemampatan (compression index) Hi pal tana untuk sub-lapisan i e& ‘enka pori awa Pog) = tekanan overburden untuk sub-lapisan i pj) = penambshan tekanan untuk sub-lapisan i Drainase Vertikal Konsolidast primer biasanya memakan waktu yang sangat lama, bahkan bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk jenis tanah lempung yang memiliki permesbilitas’Kecil. Oleh karens itu diperlukan solusi yang dapat mempercepat Keluarnya air pori dari dalam tanah dengan mempergunakan drainase vertikal (vertical drain) Prefabricated vertical drains (PVD) adalah produk berbentuk pita (potongan melintang segiempat) yang terdiri alas material penyaring geotekstil yang membungkus inti plasik, Ukuran prefabricated vertical drains (PVD) adalah 10 em lebar dengan ketebalan antara 3-4 cm (Bo et al., 20034). Material dibentuk dari inti plastik ‘yang berguna untuk mengalirkan air yang terjebak pada saringan geotekstil (Schaefer, 1997), Fungsi utama saringan drainase verikal S468 R=05255 ‘Square pattem “Triangular patera Gambar 1 pola drainase vertikal Fungsi utama saringan drainase vertikal adalah untuk memastikan partikel halus tidak lotos dan rmenyumbat saluran drainase dalam inti (Hansbo, 1981), ‘Teori konsolidasi untuk vertical drain telah dikembangkan oleh Barron (1948) untuk menganalisis kinerja «rain pasir, Barron menggtnakan asumsi —asumsi dasar sebagai berikut ‘Lempung bersifatjenuh dan homogen ‘Semua regangan kempresif dalam masa tana terjadi dalam arah vertikal “Tidak ada airan ait pori BBerlaku hukum Darey untuk permeabilitas, Kocfisien permeabilitas k tidak tergantung pada lokasi Air pori dan butiran mineral bersifat inkompresif bila dibandingkan dengan kerangk lempung Tambahan (increment) beban pada awalnya dipengaruhi oleh tekanan air posi berebih 7, Tidak ada tekanan air pori bertebih dalam drain 8. Zona pengaruh dari tiap-iap drain berbentuksilinder ‘Drainase vertikal biasunya dipasang dengan pola persegi empat atau pola septiga seperti pada Gambar 1 Eek Smear ‘Pda pemasangan draintse vertikal dasumskan baa sif-sift tanh sekeliingny tidak berubab, Tap pada Kenyalaanbabnwn pemasangan drsnase vertikal dapat sedi mengeangau (disturb) tanh, tegantung pada sensi tanahnya (Rowe, 1968) Gangguen pada nah aki dainase vera seperti menguang permabiitas tanah yang dapat memperamtat proses Konsolida. EAGk ini delat dengan smear Solusi yang mungkin dilakukan adalah dengan memperkecl Iuas penampang mandrel, akan tetap, kekakuan mandrel tetap Aipertahankan. Barron (1948) dan Hansbo (1979, 1981) menganalisa gangguan pada tanh dengan cara rmengasumsikan annulis pada tanh lompung. yang mongolami efck smear disckitar drainase. Dengan dy diameter annufus, tah yang dibentuk dengan Koelsien permeabiitas lebih rendah K, dari ky lempung tidak tergangen TEI smear F(a) di rumuskan sebagai erik (yk) ~ Alin @) Diana: y/y = diasumsikan bernila 2 ky

You might also like