You are on page 1of 7

40 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No.

2355-9292

PENGARUH THERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA


LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI PSTW PUSPAKARMA MATARAM

Oleh :

Ni Made Sumartyawati
Dosen pada STIKES Mataram

Abstrak : Kemunduran fisik maupun psikologis yang dialami lansia akibat proses menua (aging proses)
menyebabkan masalah kesehatan. Salah satu penyakit degeneratif yang sering dialami lansia yaitu
hipertensi yang merupakan penyakit kronik akibat gangguan system sirkulasi darah yang kini menjadi
masalah dalam kesehatan masyarakat. Pemberian obat dalam jangka waktu yang lama dapat
menimbulkan efek samping, kecanduan, dan bila overdosis dapat membahayakan pemakainya
(Purwanto,2007). Berdasarkan efek buruk dari menggunakan obat untuk menurunkan tekanan darah
tinggimaka terapi nonfarmakologis merupakan pilihan yang tepat. Beberapa terapi nonfarmakologis yang
bisa digunakan dalam menangani masalah hipertensi seperti: terapi tertawa. Tertawa dapat
menghilangkan berbagai dampak negatif yang terjadi dalam diri kita seperti tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, kecemasan, depresi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kelayan lansia yang mengalami hipertensi di PSTW
PUSPAKARMA Mataram. Penentuan sampel menggunakan tehnik total samplingsebanyak 14
responden Pengumpulan data untuk mengukur tekanan darah menggunakan lembar observasi. Data yang
terkumpul akan ditabulasi dan dianalisa menggunakan uji t dengan tingkat kemaknaan 5%. Hasil
penelitian ini sebelum diberikan terapi tertawa pada kelompok eksperimen didapatkan bahwa terdapat 2
(28,57%) orang responden kategori hipertensi ringan dan 5 (71,42%) orang responden dengan kategori
hipertensi sedang dan setelah diberikan terapi tertawa selama 7 hari berturut-turut pada kelompok
eksperimen terjadi perubahan tekanan darah yaitu sebanyak 5 orang responden (71,42%)dengan kategori
hipertensi normal, dan 2 orang responden (28,57%) dengan kategori hipertensi ringan.Hasil analisa
dengan menggunakan uji statistic Dari T TEST Tidak Berpasangan pada kedua kelompok di atas
didapatkan nilai t hitung > dari t tabel yaitu 4,000 <2,179 dan Nilai Signifikan < (0,002 < 0,05). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi tertawa terhadap perubahan tekanan darah pada
lansia. Perawat sebagai care provider disarankan untuk mengaplikasikan terapi tertawa sebagai salah satu
intervensi bagi lansia yang mengalami Hipertens.
Kata Kunci:Lansia, Hipertensi, Terapi Tertawa

PENDAHULUAN
Lansia adalah bagian dari proses tumbuh penyakit degeneratif yang sering dialami lansia
kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi yaitu hipertensi yang merupakan penyakit kronik
tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, akibat gangguan system sirkulasi darah yang kini
dewasa, dan akhirnya menjadi tua (Pujianti, 2003). menjadi masalah dalam kesehatan masyarakat.
Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah
hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan
yang tak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh darah secara kronis.
setiap individu. Pada tahap ini individu mengalami Hipertensi atau tekanan darah yang selalu
banyak perubahan baik secara fisik maupun tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke,
mental, khususnya kemunduran dalam berbagai serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma
fungsi dan kemampuan yang pernah dimilikinya arterial, dan merupakan penyebab utama gagal
(Soejono, 2000). jantung kronis. Upaya yang biasa dilakukan dalam
Panti Sosial Tresna Werda (PSTW) adalah menangani masalah hipertensi adalah pemberian
wadah atau institusi yang memberikan pelayanan obat, padahal pemberian obat dalam jangka waktu
dan perawatan jasmani, rohani dan sosial serta yang lama dapat menimbulkan efek samping,
perlindungan untuk memenuhi kebutuhan lansia kecanduan, dan bila overdosis dapat
agar dapat menikmati taraf hidup secara wajar membahayakan pemakainya (Purwanto,2007).
(Depsos RI, 2002). Berdasarkan efek buruk dari menggunakan
Kemunduran fisik maupun psikologis yang obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi,
dialami lansia akibat proses menua (aging proses)
menyebabkan masalah kesehatan, Salah satu

Volume 2, No. 1, Maret 2016 http://www.untb.ac.id


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 41
terlebih pada lansia yang dimana proses tinggal di PSTW PUSPAKARMA Mataram.
metabolisme berbeda dengan orang dewasa muda. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah
Maka terapi nonfarmakologis merupakan pilihan semua kelayan lansia yang mengalami hipertensi
yang tepat. Berikut beberapa terapi yang tinggal di PSTW PUSPAKARMA
nonfarmakologis yang bisa digunakan dalam MATARAM.
menangani masalah hipertensi seperti: terapi
tertawa, pernafasan dalam, terapi musik klasik. a. Desain Penelitian
Berkenaan dengan hal yang tersebut, Salah satu Disain yang digunakan dalam penelitian ini
terapi yang diambil yaitu terapi tertawa (Kateria, adalah Quasi Eksperimental dengan desain
2004). penelitian pre test post test yaitu penelitian yang
Tertawa dapat menghilangkan berbagai dilakukan dengan cara memberikan pre test
dampak negatif yang terjadi dalam diri kita seperti (pengamatan awal) terlebih dahulu sebelum
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kecemasan, diberikan intervensi. Setelah diberikan intervensi,
depresi, batuk-batuk dan flu kronis, gangguan kemudian dilakukan kembali post test (pengamatan
pencernaan, insomnia, berbagai alergi, asma terakhir).
gangguan haid, sakit kepala, sakit perut, bahkan
kanker. Juga dijelaskan terbukti bahwa tertawa b. Tehnik pengumpulan dan analisa data
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh 1. Instrument penelitian
merupakan kunci utama dalam pertahanan tubuh Instrument penelitian yang digunakan dalam
untuk kesehatan kita, selain itu tertawa juga variable indevenden adalah pedoman atau
melancarkan peredarah darah, memperbaiki infeksi langkah-langkah terapi tertawa. Sedangkan
serta dapat menghilangkan nyeri. Dimana terapi instrumen yang digunakan untuk variable
tertawa dalam dunia kesehatan merupakan terapi indevenden adalah :
tertawa atau yoga adalah terapi yang diyakini a) Lembar Wawancara
mampu membangkitkan semangat hidup, sekalipun Wawancara dilakukan pada responden
kita dalam kondisi stress (Kateria, 2004) untuk memperoleh data yang tidak dapat
Terapi tertawa adalah suatu terapi untuk dilakukan secara observasi. Pertanyaan
mencapai kegembiraan di dalam hati yang yang diajukan mencakup permasalah
dikeluarkan melalui mulut dalam bentuk suara secara luas yang meliputi perasaan dan
tawa, atau senyuman yang menghias wajahnya, emosi seseorang. Wawancara dapat
perasaan hati yang lepas dan bergembira, dada dilakukan secara personal antara peneliti
yang lapang, peredaran darah yang lancar, yang dan responden.
bisa mencegah penyakit dan memelihara Pada lembar wawancara ini digunakan
kesehatan. Tertawa bisa menambah jumlah untuk mengumpulkan data demografi
Antibody producing cell dalam darah, serta responden yang meliputi nama/inisial,
memperkuat kemampuan sel T, maka dari itu telah umur,jenis kelamin, suku, riwayat
memperkuat fungsi daya tahan tubuh, sehingga pendidikan, riwayat pekerjaan
daya tahan tubuh menjadi lebih sempurna, serta b) Lembar Observasi
mengurangi terjadinya tekanan (Kateria, 2004) Lembar observasi di gunakan untuk
Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mencatat hasil pengukuran tekanan darah
mengetahui tekanan darah pada lansia dengan yang dilakukan secara langsung pada
hipertensi di PSTW PUSPAKARMA responden dengan menggunakan
MATARAM sebelum diberikan terapi tertawa. (2) spygnomanometer dan stetoskop.
Untuk mengetahui perubahan tekanan darah pada Setiap responden akan mendapat tujuh kali
lansia dengan hipertensi di PSTW perlakuan setiap hari secara berturut-turut
PUSPAKARMA MATARAM setelah diberikan di pagi hari. Hasil pengukuran tekanan
terapi tertawa. (3) Untuk menganalisa pengaruh darah responden akan di catat pada lembar
terapi tertawa terhadap perubahan tekanan darah observasi pengukuran tekanan darah yang
pada lansia dengan hipertensi di PSTW dibuat oleh peneliti. Hasil pengukuran
PUSPAKARMA MATARAM. tekanan darah sebelum pelaksanaan tehnik
terapi tertawa sebagai hasil pre
METODE PENELITIAN intervention dan hasil pengukuran tekanan
Pada penelitian ini yang menjadi subyek darah setelah pelaksanaan tehnik terapi
penelitian adalah semua kelayan lansia hipertensi tertawa sebagai hasil posy-intervention.
yang berjumlah 14 orang yang tinggal di PSTW 2. Pengolahan Data
PUSPAKARMA Mataram.Dalam pelitian ini Pengolahan data dengan cara manual melalui
yang menjadi populasi semua kelayan lansia yang beberapa tahap Editing, Coding dan
mengalami hipertensi berjumlah 7 responden yang Tabulating

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 1, Maret 2016


42 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292
c. Identifikasi Variabel Dan Definisi b) Karakteristik responden berdasarkan
Operasional Riwayat Pendidikan
1. Identifikasi Variabel
a) Variabel independen Tabel 2. Distribusi Responden Berdasrkan
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel Riwayat Pendidikan
independen adalah tehnik terapi tertawa.
No Pendidikan Jumlah Persentase
b) Variabel dependen
(%)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
1 Tidak Sekolah 7 100
dependen adalah hipertensi (tekanan
darah tinggi pada lansia). 2 SD - -
3 SMP - -
2. Definisi Operasional 4 SMA - -
Jumlah 7 100

c) Karakteristik responden berdasarkan jenis


kelamin
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasrkan Jenis
Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
(%)
1 Laki-laki 1 14,28
2 Perempuan 6 85,71
d. Analisa Data Jumlah 7 100
Analisis data yang digunakan dalam penelitian
2. Data Khusus
ini adalah menggunakan analisis data eksperimen
a) Hasil Pengukuran Tekanan Darah
untuk mengetahui pengaruh terapi tertawa terhadap
Responden yang Menderita Hipertensi
perubahan tekanan darah pada lansia hipertensi di
Sebelum Diberikan Terapi Tertawa
PSTW PUSPAKARMA Mataramdengan
Berdasarkan hasil pengumpulan data
menggunakan uji t-test pada taraf signifikan
tentang Tekanan Darah pada responden
0,05(5%).
sebelum diberikan terapi ditunjukan pada
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN tabel sebagai berikut:
Tabel 4. Distribusi frekuensi responden penelitian
a. Hasil Penelitian berdasarkan pengukuran tekanan darah
Penelitian dilakukan terhadap responden di sebelum pemberian terapi tertawa
PSTW PUSPAKARMA Mataram yang
Tekanan darah Frek Ket %
dilaksanakan pada tgl 2 September sampai 14
(MmHg)
September 2015 dengan jumlah responden
140/90-159/99 2 Ringan 28,57
sebanyak 7 responden.
160/100-179/109 5 Sedang 71,42
1. Data Umum 180/110-209/119 - Berat -
a) Karakteristik responden berdasarkan umur Jumlah 7 100
Tabel berikut akan menguraikan secara Sumber: Data Primer
terperinci mengenai penyebaran responden
berdasarkan kelompok umur responden, Dari tabel 4. menunjukkan tekanan darah
sedangkan data keseluruhan terdapat pada bahwa dari 7 orang responden terdapat 2
lampiran. (28,57%) orang responden kategori
hipertensi ringan dan 5 (71,42%) orang
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur responden dengan kategori hipertensi
sedang.
No Umur Frekuensi Persentase(%)
1 60-69 2 28,57
b) Hasil Pengukuran Tekanan Darah
2 70-79 4 57,14 Responden yang Menderita Hipertensi
3 80-89 1 14,28 Sesudah Diberikan Terapi Tertawa.
4 >90 - - Setelah responden penelitian diberikan
Jumlah 7 100 terapi tertawa pada selama 30 menit segera

Volume 2, No. 1, Maret 2016 http://www.untb.ac.id


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 43
dilakukan pengukuran tekanan darah dan dikontrol maupun faktor yang dapat dikontrol.
didapatkan hasil : Adapun faktor yang tidak dapat dikontrol
yaitu jenis kelamin, umur, keturunan
Tabel 5. Distribusi frekuensi responden penelitian (genetik), sedangkan faktor yang dapat
berdasarkan pengukuran tekanan darah dikontrol yaitu obesitas, kurang olahraga,
setelah pemberian terapi tertawa. kebiasaan merokok, mengkonsumsi garam
berlebih, minum alkohol, minum kopi, dan
Tekanan darah Frek Ket %
stress.
(MmHg)
Lansia yang menderita hipertensi tidak
140/90-159/99 5 Normal 71,42
pernah mendapatkan terapi sehingga masalah
160/100-179/109 2 Ringan 28,57 hipertensi tidak dapat diatasi. Hal ini juga
180/110-209/119 - Sedang - dijelaskan oleh Prasadja (2009) bahwa
Jumlah 7 100 hipertensi merupakan masalah sekunder dari
Sumber: Data Primer masalah utama seperti masalah fisik dan
psikologis. Selama masalah utama tidak
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan
diatasi atau dikurangi maka masalah
karakteristik hipertensi responden setelah
hipertensi juga tidak dapat teratasi atau
diberikan terapi tertawa yaitu terdapat 5
berkurang.
orang responden (71,42%) normal, dan 2
Sebelum diberikan terapi tertawa semua
orang responden (28,57%) dengan kategori
responden atau lansia mengalami hipertensi
hipertensi ringan.
sedang dan hipertensi ringan, hal ini
c) Analisa Pengaruh Terapi Tertawa disebabkan karena pada lansia telah terjadi
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada penurunan fungsi fisik dan psikologis
Kelayan Lansia Di PSTW Puspakarma sehingga menimbulkan berbagai macam
Mataram. gangguan yang salah satunya yaitu hipertensi.
Dari hasil hitung uji T-test Tidak
2. Identifikasi Perubahan Tekanan Darah Pada
Berpasangan di atas yaitu didapatkan nilai
Lansia Hipertensi Setelah Diberikan Terapi
t hitung > dari t tabel yaitu 4,000 < 2,179
Tertawa
dan Nilai Signifikan < (0,002 < 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
Dengan demikian dapat disimpulkan ada 4.5 tentang pengukuran tekanan darah setelah
pengaruh terapi tertawa terhadap pemberian terapi tertawa di PSTW
penurunan tekanan darah pada lansia di PUSPAKARMA Mataram yaitu 5
PSTW Puspakarma Mataram. responden (71,42%) dengan kategori normal.
Hal ini menunjukkan bahwa hipertensi
b. Pembahasan responden mengalami perubahan tekanan
1. Identifikasi Tekanan Darah pada Lansia darah dari sedang ke ringan dan dari ringan
Dengan Hipertensi Sebelum Diberikan Terapi ke-arah normal setelah diberikan terapi
Tertawa tertawa yang ditandai dengan sebelum
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel pemberian terapi tertawa semua responden
4.4 tentang pengukuran tekanan darah mengalami hipertensi ringan dan sedang dan
sebelum pemberian terapi tertawa di PSTW setelah diberikan terapi tertawa kepada
PUSPAKARMA Mataram responden dalam responden yaitu selama 7 hari berturut-turut
penelitian ini adalah responden mengalami dalam sehari sebanyak 1 kali pada waktu pagi
hipertensi ringan dan sedang didapatkan hari selama 15-30 menit.
bahwa dari 7 responden yang mengalami Setelah post test didapatkan perubahan
hipertensi ringan yaitu 2 responden dan tekanan darah pada responden, dimana setelah
hipertensi sedang yaitu 5 responden. Dimana diberikan terapi tertawa yaitu 5 responden
gejala yang ditemukan pada responden ini mengalami perubahan tekanan darah normal
ditandai dengan rasa gelisah, sukar tidur, dan 2 responden mengalami tekanan darah
sesak nafas, sakit kepala, lemah dan lelah, ringan yang sebelumnya mengalami tekanan
rasa pegal dibahu, jantung berdebar-debar, darah sedang, hal ini dikarenakan masih
pandangan menjadi kabur serta mata terdapat satu atau dua gejala yang ada seperti
berkunang-kunag. tidak fokus pada waktu pemberian terapi,
Keadaan ini menunjukkan bahwa perasaan malu dan takut untuk mulai terbuka
hipertensi yang diderita oleh lansia dapat melihat kelucuan hidup.
disebabkan oleh berbagai faktor, beberapa Berdasarkan data tersebut menunjukkan
faktor resiko yang dapat mempengaruhi bahwa terjadi perubahan hipertensi pada
hipertensi yaitu faktor yang tidak dapat kelompok eksperimen yg telah diberikan

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 1, Maret 2016


44 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292
terapi tertawa. Dalam sebuah penelitian setelah seorang penderita mencoba melakukan
dinyatakan bahwa apabila kita tertawa selama terapi tertawa 10 menit. Tidak berarti bahwa
15 menit, aktivitas itu akan membakar 40 mereka minum 2-3 tablet obat tekanan darah
kalori atau sama dengan mengangkat beban setiap hari akan sembuh tuntas. Mungkin,
selama 10 menit. Artinya, tertawa mempunyai Anda akan membutuhkan dua butir tablet jika
fungsi yang sama dengan olahraga, yang biasanya minum tiga butir, atau pasien yang
keduanya berperan dalam pembakaran kalori. tingkat tekanan darahnya diambang batas
Dihadapan pertemuan Asosiasi Jantung mungkin sama sekali takkan membutuhkan
Amerika Serikat, Miller mengungkapkan pengobatan. Karena waktu bertahun-tahun
bahwa tertawa bisa menghasilkan suatu zat untuk menjadi penderita tekanan darah tinggi.
kimia yang dapat melancarkan peredaran Tertawa mengendalikan dan
pembuluh darah (AsAdi Muhammad, 2011). menghentikan penyakit jantung. Tawa bisa
Dalam penelitian lain juga, menjadi obat pencegahan yang terbaik
mengungkapkan bahwa tertawa berhubungan terhadap penyakit tersebut. Dari
dengan salah satu zat otak kelompok endorfin. kebanyakan yang ikut klup ketawa,
Zat dalam grup endorfin itu tampaknya Mereka yang menderita penyakit
mempengaruhi kebugaran emosi dan siap jantung dan keadaannya telah menjadi
melindungi selama 24 jam penuh. Bla stabil karena penggunaan obat-obatan
seseorang dapat tertawa selama 15 menit akan merasakan bahwa tawa memperbaiki
sehari, ia dapat terhindar dari serangan sakit sirkulasi darah dan pasokan oksigen ke otot-
kepala. Tekanan darahnya bahkan bisa turun otot jantung. Karena meningkatnya sirkulasi
10-20 poin. Tidak hanya itu, denyut nadi yang darah, kemungkinan terjadinya
terlalu cepat pun cenderung turun. Cara penggumpalan akan ber kurang.
kerjanya mungkin berkaitan lebih banyaknya Mereka yang pernah mengalami serangan
udara masuk ke paru-paru, sehingga dengan jantung atau telah menjalani operasi bypass
sendirinya oksigen akan melapangkan kepala. kini jugs bisa mencoba terapi ketawa, sebagai
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa bentuk pengobatan alternatif.
hasil penelitian yang mengikuti sesi tertawa Dalam terapi tertawa tidak menggunakan
selama 15-30 menit bisa menurunkan tekanan humor sebagai sebab untuk membuat orang
darah sebanyak 10-35 mm tekanan. Dan tertawa menggunakan tawa sebagai sebuah
terjadi perubahan tekanan darah dari sedang sebab yang membantu orang menyingkirkan
sebagian ke ringan dan normal, dan dari rasa takut dan malu mereka menjadi lebih
ringan ke normal. terbuka dan mulai melihat kelucuan hidup.
Dalam sebuah penelitian lain tentang
3. Analisis Pengaruh Terapi Tertawa Terhadp
terapi tertawa yang pernah dilakukan oleh
Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia
para ahli dari Loma Linda University School
Hipertensi di PSTW PUSPAKARMA
of Medicine di California, hasil penelitian
Mataram
tersebut menunjukkan bahwa tertawa dapat
Berdasarkan hasil analisa data tentang
mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan
pengaruh terapi tertawa terhadap perubahan
menurunkan hormon stres (AsAdi
tekanan darah pada lansia hipertensi di PSTW
Muhammad, 2010).
PUSPAKARMA Mataram menggunakan
Pada saat diberikan terapi tertawa
analisa hasil hitung uji T TEST dengan df=6,
mempunyai efek yang sangat besar dalam
dengan taraf signifikansi 5% (0,05),
perubahan tekanan darah dikarenakan terapi
didapatkan nilai t hitung > dari t tabel yaitu
tertawa berhubungan dengan zat otak
7,778 > 2,447 dan Nilai Signifikan
kelompok endorfin yang dapat mempengaruhi
< (0,000 < 0,05). Artinya ada pengaruh
kebugaran emosi dan siap melindungi selama
terapi tertawa terhadap perubahan tekanan 24 jam penuh serta menghasilkan suatu zat
darah pada lansia di PSTW kimia yang dapat melancarkan peredaran
PUSPAKARMA Mataram pembuluh darah.
Dimana dengan dilakukan terapi tertawa,
hipertensi pada lansia dapat diturunkan karena
dengan terapi tertawa tersebut akan membantu PENUTUP
mengontrol tekanan darah dengan mengurangi a. Simpulan
pelepasan hormon-hormon yang berhubungan
dengan stres dan dapat membuat rileks. 1. Sebelum diberikan terapi tertawa didapatkan
Dalam eksperimen telah dibuktikan bahwa terdapat 2 (28,57%) orang responden
bahwa terjadi penurunan 10-20 mm tekanan kategori hipertensi ringan dan 5 (71,42%)

Volume 2, No. 1, Maret 2016 http://www.untb.ac.id


ISSN No. 2355-9292 Jurnal Sangkareang Mataram| 45
orang responden dengan kategori hipertensi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
sedang di PSTW PUSPAKARMA Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Mataram. Cipta
2. Setelah diberikan terapi tertawa selama 7 hari
berturut-turut sebanyak 1 kali perlakuan Ayu Anastasia. Terapi Tertawa Untuk Hidup Lebih
dalam sehari selama 15-30 menitterjadi Sehat, Bahagia, dan Ceria. Pustaka
perubahan tekanan darah pada lansia di PSTW Larasati. Yogyakarta
PUSPAKARMA Mataram yaitu sebanyak 5
orang responden (71,42%)dengan kategori Beck, Marry E.1995. Nutrition and dietetics for
hipertensi normal, dan 2 orang responden nursing. Uk: (Hurahil) Living stone.
(28,57%) dengan kategori hipertensi ringan. Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar
3. Ada pengaruh therapi tawa terhadap Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8.
perubahan tekanan darah lansia dengan nilai t Jakarta : EGC
hitung > dari t tabel yaitu 7,778 > 2,447 dan
Nilai Signifikan < (0,000 < 0,05). Burnside, C., Eichenbam, M & Rebelo,m.2007.
Currency crisis models.
b. Saran
Darmojo, Boedhi. 2000. Beberapa Masalah
1. Bagi PSTW PUSPAKARMA Mataram Penyakit Pada lansia. Jakarya: Balai
Diharapkan dapat dijadikan bahan Penerbit FKUI.
pertimbangan dalam melakukan intervensi
management penurunan hipertensi pada lansia Dekker, E.J. 2002. Hidup dengan Tekanan Darah
khususnya dibidang non farmakologi dan Tinggi. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
dapat diinformasikan kepada para lansia agar
dapat membentuk grup terapi tertawa sebagai Guyton, Arthur C. 1983. Fisiologi Kedokteran.
salah satu terapi dalam mengatasi hipertensi Jakarta: EGC
yang dialami lansia.
Hayens, R.B, Frans H.H.L., & Eddy S. 2003. Buku
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Pintar Menaklukkan Hipertensi. Jakarta :
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan hasil Ladang Pustaka & intemedia.
penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Riset Keperawatan
wahana untuk pengembangan penelitian lebih dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba
lanjut dibidang keperawatan khususnya Medika, Jakarta.
pengaruh pemberian terapi tertawaterhadap
Hutapea, R. 2005. Sehat dan Ceria di Usia Senja,
penurunan tekanan darah pada usia lanjut.
Rineka Cipta, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Kaplan, N.M. 2006. Kaplans clinical
Ahmad, S. 2008. Kendalikan stress dan hipertensi, hypertension. Philadelphia : Lipincott
Raih produktivitas.Di buka pada Website William s & Wilkins.
http://www.dinkes-
Kataria Madan. 2004. Laught For Not Reason
sunsel.co.id/view.php. Diakses pada 25
(Terapi Tertawa). PT Gramedia Pustaka
Januari 2013.
Utama. Jakarta.
Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan & Tehnik
Kelana, Kusuma Dharma. 2011. Metodologi
Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Penelitian Keperawatan;Panduan
Medika.
Melaksanakan dan Menerapkan Hasil
Amiruddin Ridwan. 2007. Hipertensi dan Faktor Penelitian. Cetakan Pertama. Jakarta :
Resikonya Dalam Kajian Epidemiologi. CV. Trans Info Media.
Di Buka pada Website
Lee, et al. 2009. American Journal of
http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2
Hypertension. Vol 2.
007/12/08/hipertensi dan faktor
resikonya-dalam-kajian-epidemologi. Nugroho, Wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik
Diakses pada 25 Januari 2013. dan Geriantrik. Jakarta: EGC.
Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi
Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi
Jakarta : Rineka Cipta. Pertama. Jakarta : Salemba Medika.

http://www.untb.ac.id Volume 2, No. 1, Maret 2016


46 | Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-9292
Price, S.A., & Lorraine M.W. 2005. Patofisiologis
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Edisi 4. Jakarta : EGC.

Priyanto. 2002. Buku Ajar Cardiovaskuler


Nursing. Jakarta : Rumah Sakit Jantung
Harapan Kita.

Radmarssy. 2007. Meredam Hipertensi dengan


Aerobik. Di unduh pada tanggal 25
Januari 2013.

http:??radmarssy.wordpress.com/2007/02/25/mere
dam-hipertensi-dengan aerobik/

Sheps. 2005. Mengatasi Tekanan Darah Tinggi.


Jakarta : Intisari Mediatama.

Soendoro , R.,dkk.2007. Analisa Kimia Kuntitatif.


Edisi ke empat. Jakarta : Erlangga

Sugiyono. 2010, Statiska Untuk Penelitian.


Bandung

Tim Skripsi. 2010/2011. Buku Panduan Skripsi.


2010/2012. Mataram. Program Study
Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi
Kesehatan STIKES Mataram.

Wito (1998:1993:2000). Hipertensi di Dunia. Di


buka pada website
http://www.ruhyana.wordpress.com

Volume 2, No. 1, Maret 2016 http://www.untb.ac.id

You might also like