You are on page 1of 9
Spiritualitas Islam dan Kepemimpinan Etis dalam Bisnis Unti Ludigdo Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya about ethical leadership have eccessive done by various experts in many discipline Abstract: Discussions This 's alo dane to explore the relationship between rel ‘with, leadership in the This issue is important to be studied, expecially to find basically conceps of ethical ‘organizational ‘in business. However, leadership in business has a power to force their eadership mamibers (an ter ‘blamic Piiars have richness spiritual values. These spiritual values of Islamic Pillars can be used torealize ‘an ethical leadership in business. Keywords: Ethical leadership, spirituality. and Islamic Pillars Bisnis adalah ibarat suatu permainan, demikian per- ayataan Albert Z. Carr sebagaimana dikutip oleh ‘Rahardjo (1995), Sebagaimana jamaknya suatu per~ Khusus yang berbeda dengan standar moral unum. Permainan bisnis memerlukan strategi dan pema- Jhamao tentang suatu etik yang khusus yang diterima secara bersama oleh semua pelaku permainan, Dalam hal ini pelaku permainan sa-sab saja untuk menerap- sean strategi pengelabuhan dalam berbagai bentukaya, misainya mengeluarkan pernyataan yang sengaja dibuat tidak benar, menyembunyikan fakta-fakta yang berkaitan dengan suatu persoalan ataupun melapor- an sesuatu tidak sesuai dengan faktanya hanya untuk ‘memenuhi kepentingan bisnisnya. Inilah permainan bisnis yang dilandasi olch anggapan bahwa kepen- Lingan bisais yang paling hakiki adalah mendepatkan Ini didukung oleh Friedman (1970) bahwa ‘satu-satunya tanggungjawab bisnis adalah mening- ‘atkan profitnya. Bisnis harus mencapai tingkat keun- ‘tungan yang maksimal_ ‘Alamat Korespondensi: Untt Ludigdo, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Broveijaya Malang JL MT Haryono Mating Oleh karena mendasarkan pads hal di atas maka ‘sangat wajar jika bencana dalam bisnis selalu terjadi. Dalam dekade ini setidaknya terjadi beberapa bencana bisnis global yang fenomenal. Tahun 2002 Enron Corp. harus mengakhiri kejayaannya sebagai salah satu perusahaan energiterbesar di dunia. Kema- tian Enron Corp. ini seeara cepat juga merambat ee ceo ne kontraksi yang lama. Bahkan karena ini negara Islandia hampir ikebangkrutan. Pemicu dari mengalami tsunami bisnis ini adalah bisnis perumahan di USA ‘yang disokong oleh perbankan dengan pola subprime mortgage. Peristiwa ini terjadi juga karens bisnis ‘memainkaa “etkanya sendiri, Suatuetika yang diba- ‘ngun dari norma moral yang mengagungkan keuntung- an bisnis di atas segalanya. ms Bagrimanapan situasi ini tidak lepas dari para emimpia bisnis. Knight and O'leary (2005) menyata- kan bahwa beberapa, untuk tidak menyebut semua, problem ctis dalam kapitalisme korporat berpusar pada egagalan kepemimpinan dalam bisnis korporatterse- but. Kegagalan seperti ini dikarenakan para pemimpin bisnis selalu dan hanya berorientasi pada pencapaian yang bersifat materi (keuntungan/kekaysan) dan duniawi (kemewshan/prestise). Mereka mengabai- kan yang bersifat di luar materi keseimibangan hidup/ ‘ketenangan batin/kebabagisan bersama) dan ukhrowi (keselamatan dan Kenikmatan hidup sesudah mati). “Mengatasi al seperti inilah dibueubkan pengembangan spiritualitas dalam suatu kepemimpinan dalam bisnis oleh karena, sebagaimana yang dikutip oleh Cavanagh (1999): 'Spiritualitas di tempat kerja membantu banyak hal. Bagsimanapun, kecenderungan saat ini adalah letidakpestian. Dj antara para pendukung pengem- bangan spiritualitas di tempat kerja, mereka menyata- kan” Modern berfokus peds objektivitas dan pemisah- ‘an sains dan spiritualitas, memisahkan orang-orang ‘ari yang lain, memisabkan dari alam dan memisahkan dari Tuban.” Spirituattas sebagaimana disebutkan oleh lan Mitroff, Profesor Managemen pada University of ‘Southern California, adalah keinginan untuk menemu- ‘kan tujuan alchir dalam hidup, dan hidup yang meng- sarah kepadanya (Cavanagh, 1999). Lebih lanjut dika- ‘akan bahwa spiritualitas kemudian dapat berkembang sebagai energi, makna, pengetahuan dan sebagainya. Pernyataan ini mengacu pada pengertian-pengertian yang terdapat pada masyarakat yang menganut Tao, Budha, Hindu, dan Zen, Masyarakat spicitualistis ini menyandarkan pada pemahaman integratif atas Kehidupan personal, kerja, kesenangan, doa, agama

You might also like