Professional Documents
Culture Documents
2. Dari mulai berdirinya sampai saat ini bimbingan dan konseling terus mengalami
perkembangan, baik di dunia maupun di Indonesia. Miller (dalam prayitno, 1999) berusaha
meringkaskan perkembangan bimbingan dan konseling kedalam lima periode.
Periode pertama, Frank Parson memprakarsai gerakan bimbingan melalui didirikannya
sebuah badan bimbingan yang disebut Vocational Bureau di Boston pada tahun 1908. Badan itu
selanjutnya diubah namanya menjadi Vocational Guidance Bureau. Inilah yang merupakan cikal
bakal pengembangan gerakan bimbingan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada masa ini
bimbingan dilihat sebagi usaha mengumpulkan berbagai keterangan tentang individu dan tentang
jabatan.
Pada periode kedua gerakan pendidikan lebih menekankan pada bimbingan pendidikan.
Dalam tahap ini bimbingan dirumuskan sebagai suatu totalitas pelayanan yang secara
keseluruhan dapat diintegrasikan kedalam upaya pendidikan. Pada dua periode awal ini rumusan
konseling belum dirumuskan.
Pada periode ketiga, pelayanan untuk penyelesaian diri mendapat perhatian utama. Pada
periode ini disadari benar bahwa pelayanan bimbingan tidak hanya disangkut pautkan dengan
usaha-usaha pendidikan saja, tidak juga mencocokkan individu dengan jabatan-jabatan tertentu
saja, malainkan juga peningkatan kehidupan mental. Pada periode ini rumusan konseling
dimunculkan.
Pada periode keempat gerakan bimbingan menekankan pentingnya proses perkembangan
individu. Pada periode ini pelayanan bimbingan dihubungkan dengan usaha individu untuk
menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Membantu individu dalam mengembangkan
potensi dan kemampuan yang dimilikinya dalam mencapai kematangan dan kedewasaan menjadi
tujuan utama.
Periode kelima. Pada periode ini tampak adanya dua arah yang berbeda, yaitu
kecenderungan untuk kembali pada periode pertama dan kecenderungan yang lebih menekankan
pada rekonstruksi sosial (dan personal) dalam rangka membantu pemecahan masalah yang
dihadapi individu. Pada dua tahap yang terakhir ini tampak tumpang tindih pengertian bimbingan
dan konseling, yang satu dapat dibedakan dari yang lainnya, tapi tidak bisa dipisahkan satu sama
lainnya.
3. Adapun jenis layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut:
1) Layanan orientasi yaitu memberikan pengenalan kepada siswa tentang kegiatan
dan situasi pendidikan yang akan ditempuhnya agar siswa memperoleh
penyesuaian diri dalam situasi pendidikan yang dihadapinya. Materi kegiatan layanan
orientasi menyangkut:
a) Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah. b)
Peraturan dan hak- hak serta kewajiban siswa.
c) Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan
hubungan sosial siswa.
d) Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya. e)
Peranan kegiatan bimbingan karir.
f) Peranan pelayanan bimbingan dan konseling dalam membantu segala jenis
masalah dan kesulitan siswa.
2) Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan siswa dan pihak-pihak
lain menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan, jabatan, dan
informasi sosial) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan.
Materi layanan informasi menyangkut:
a) Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan
perkembangan pribadi.
b) Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, minat, serta
bentuk-bentuk penyaluran, dan pengembangannya.
c) Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma, dan sopan santun. d)
Nilai-nilai sosial, adat istiadat, dan upaya yang berlaku dan berkembang
di masyarakat.
e) Mata pelajaran dan pembidangannya seperti progam inti, program
khusus, dan program tambahan.
f) Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti ujian. g)
Fasilitas penunjang atau sumber belajar.
h) Cara mempersiapkan diri dan belajar disekolah.
i) Syarat-syarat memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan, karir, serta
prospeknya.
j) Langkah-langkah yang perlu ditempuh guna menetapkan karir. k)
Memasuki perguruan tinggi yang sejalan dengan cita-cita karir.
l) Pelaksanaan pelayanan bantuan untuk masalah pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
3) Layanan penempatan dan penyaluran layanan yang memungkinkan siswa memperoleh
penempatan dan penyaluran secara tepat (penempatan atau penyaluran didalam kelas,
kelompok belajar, jurusan atau program khusus kegiatan koekstrakurikuler atau
ekstrakulikuler) sesuai dengan potensi, bakat, dan minat, serta kondisi pribadinya .
Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi:
a) Penempatan kelas siswa, jurusan, dan pilihan ekstrakurikuler yang dapat
menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan, bakat, dan minat
b) Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan
organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial sekolah.
c) Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa,
baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan, dan seleksi masuk
perguruan tinggi.
d) Penempatan dan penyaluran siswa pada kelompok yang membahas pilihan
khusus program studi sesuai rencana karir, kelompok latihan keterampilan, dan
kegiatan ekstrakurikuler, atau magang, yang diadakan sekolah atau lembaga
kerja.
4. a. layanan bimbingan klasikal adalah salah satu pelayanan dasar bimbingan yang
dirancang menuntut konselor untuk melakuka kontak langsung dengan para peserta didik dikelas
secara terjadwal, konselor memberikan pelayanan bimbingan ini kepada peserta didik. Kegiatan
bimbingan kelas ini bisa berupa diskusi kelas atau curah pendapat. Layanan ini juga memiliki
beberapa ketentuan dalam pelaksannanya. Adapun perbedaannya antara mengajar dan
membimbing :
1) Layanan bimbingan klasikal bukanlah suatu kegiatan mengajar atau menyampaikan materi
pelajaran sebagaimana mata pelajaran yang dirancang dalam kurikulum pendidikan disekolah,
melainkan menyampaikan informasi yang dapat berpengaruh terhadap tercapainya
perkembangan yang optimal seluruh aspek perkembangan dan tercapainya kemandirian peserta
didik atau konseli.
2) Materi bimbingan klasikal berkaitan erat dengan domain bimbingan dan konseling yaitu
bimbingan belajar, pribadi, sosial dan karir, serta aspek-aspek perkembangan peserta didik.
3) Guru mata pelajaran dalam melaksanakan tuganya adalah menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik, dan tugas guru bimbingan dan konseling atau konselor adalah menyelenggarakan
layanan bimbingan konseling yang memendirikan peserta didik atau konseli.
b. Menurut Prayitno layanan bimbingan kelompok adalah suatu layanan
agar kelompok itu menjadi besar, kuat, dan mandiri. Layanan bimbingan