Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam mempunyai potensi besar untuk
memainkan peran strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia
untuk menghadapi era industrialisasi dan globalisasi. Potensi ini dapat
terwujud jika pendidikan IPA mampu melahirkan siswa yang cakap
dalam IPA dan berhasil menumbuhkan kemampuan berpikir logis, bersifat
kritis, kreatif, inisiatif dan adaptif terhadap perubahan dan
perkembangan. Kualitas sumber daya manusia seperti ini menjamin
keberhasilan upaya penguasaan teknologi untuk pembangunan di Indonesia.
Namun pada kenyataannya pelajaran IPA masih dianggap menjadi suatu
mata pelajaran yang sulit, Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan
IPA dalam praktik sehari-hari menjadi penyebab mereka lekas bosan dan
tidak tertarik pada pelajaran IPA, di samping pengajar IPA yang mengajar
secara monoton dan hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku
paket saja.
Faktor lain yang menentukan keberhasilan dalam pembelajaran
adalah kemampuan guru dalam menterjemahkan nilai-nilai yang terdapat
dalam kurikulum melalui pembelajaran untuk siswa secara optimal. Guru
dituntut memiliki wawasan yang berhubungan dengan mata pelajaran
yang diajarkan dan wawasan yang berhubungan dengan kependidikan
untuk menyampaikan isi pelajaran kepada siswa Kedua wawasan
tersebut sesungguhnya merupakan suatu kesatuan wawasan propesional guru
Mengingat guru merupakan ujung tombak , maka diharapkan
guru mampu meningkatkan kemampuannya melalui pengembangan
diri secara professional. Guru tidak hanya menyajikan materi
secara tepat melainkan juga di tuntut menilai sekaligus memperbaiki
praktek pembelajaran yang di rasakan kurang berhasil melalui refleksi.
Dari pelaksanaan studi pendahuluan menemukan hasil bahwa prestasi hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V SDN ..
2
tidak hanya berupa alat atau bahan, tetapi juga hal-hal lain yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. Sehingga media
pembelajaran bisa dikatakan sebagai alat yang bisa merangsang siswa untuk
terjadinya proses pembelajaran.Pembelajaran dengan menggunakan media
akan bermanfaat bagi terselenggaranya proses pembelajaran tersebut. Karena
dengan memanfaatkan media yang tersedia, siswa diharapkan lebih tertarik
mengikuti pembelajaran di sisi lain siswa akan lebih mudah memahami serta
menguasai materi yang diajarkan. Dengan menggunakan media siswa akan
lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab siswa tidak hanya
mendengarkan uraian guru tetapi juga melakukan aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan demonstrasi dan kegiatan yang lain sehingga siswa
tidak bosan.
Setiap siswa mempunyai modalitas belajar. Modalitas belajar merupakan
potensi dasar atau kecenderungan yang dimiliki anak. Modalitas ini akan
mempengaruhi penentuan pendekatan belajar, strategi, metode, dan teknik
belajar anak. Sehingga modalitas belajar ini perlu dipertimbangkan dalam
proses pembelajaran termasuk pemilihan dan penggunaan media pembelajaran
yang akan ditetapkan.
Modalitas belajar tersebut dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu; visual
(yaitu belajar dengan cara melihat), auditorial (yaitu belajar dengan cara
mendengar), dan kinestetik (yaitu belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan
menyentuh). Dengan memperhatikan berbagai kegunaan media dan macam-
macam media serta dengan memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki
siswa yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti akan mencoba
menggunakan media audiovisual. Media audiovisual yaitu media pandang-
dengar. Media audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada
siswa semakin lengkap dan optimal sesuai dengan modalitas belajar siswa
sehingga diharapkan siswa akan lebih paham akan materi pembelajaran yang
dipelajari sehingga prestasi belajar siswa akan lebih meningkat. Selain itu
media audiovisual ini juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman
belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi sebagai alat teknologis yang
4
C. Analisis Masalah
Untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, peneliti melakukan
anlisis masalah dan menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan,
mengkaji literatur, serta diskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat.
Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa
kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan
aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
1. Model pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu
cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan
kreatif.
2. Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan
kreatif yang mengakibatkan kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran
berlangsung.
3. Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
4. Guru harus lebih teliti melihat siswa yang kurang aktif dalam proses
pembelajaran berlangsung.
Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil
permasalahan utama yang akan diteliti adalah tingkat pemahaman dan hasil
belajar siswa IPA masih rendah. Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di
atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga ketuntasan
belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran
dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dengan media audiovisual.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Apakah peningkatan pemahaman siswa pada pembelajaran IPA materi
fungsi organ pernafasan setelah melalui pembelajaran kooperatif dengan
media audiovisual?
6
E. Tujuan Penelitian
Untuk menghindari kesimpangsiuran penelitian ini, maka perlu
adanya tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti. Sejalan dengan masalah
yang peneliti kemukakan pada rumusan masalah. Maka tujuan yang
hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :
1. Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran
IPA materi fungsi organ pernafasan setelah melalui pembelajaran
kooperatif dengan media audiovisual di kelas V SDN .
Kecamatan . Kabupaten .; dan
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi
fungsi organ pernafasan setelah diterapkan pembelajaran kooperatif
dengan media audiovisual di kelas V SDN .. Kecamatan
. Kabupaten ..
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis berharap dapat memberikan
manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman pemilihan metode
pembelajaran IPA khususnya materi fungsi organ pernafasan serta pada
pembelajaran-pembelajaran lainnya. Secara praktis hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi :
1. Siswa
a. Dapat meningkatkan penguasan konsep dalam pembelajaran IPA
khususnya pada pembelajaran IPA materi fungsi organ pernafasan.
b. Dapat meningkatkan keterampilan proses siswa dalam
melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif dengan media audiovisual.
7