You are on page 1of 5

METODE APPLIED BEHAVIOUR ANALYZE (ABA) MENINGKATKAN

INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS USIA 2-5 TAHUN


(Applied Behaviour Analyze Method Increase Social Interaction Children with Autisme,
2-5 Years Old)

Khoridatul Bahiyah*, Ahmad Yusuf*, Sri Kusmawati**

* Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya. Telp/Fax: (031)


5913257. E-mail : rida.ners@ymail.com
** RSUD Dr. Soetomo

ABSTRACT

Introduction: Autism is social interaction disorder in children. They were seemingly living in their
own world. ABA method was a technique to decrease behaviour disorder or social interaction in
autism children. The aimed of this research was to evaluate correlation between ABA method
implementation and parents role with social interaction development in children with autism.
Method: This research was used a cross sectional with purposive sampling. There were 22
respondents who met to the inclusion criteria. The independent variable was ABA methode and the
dependent variable was social interaction development. Data were collected by using
questionnaire and observation, then analyzed by using Spearman Rho Correlation with
significance level 0.05. Result: The result showed that there was a correlation between ABA
method and social interaction development in autism children with p<0.30. Discussion: It can be
concluded that ABA method has a correlation with social interaction in autism children. It is
recommended that ABA method can be used as a technique to decrease social interaction disorder
on autism children.

Keywords : ABA methods, social interaction development, autism children

PENDAHULUAN Time, Treatment and Education of Autistic


and related Communication handicapped
Autisme merupakan sindroma yang Children (TEACCH) dan Learning
saat ini masih sangat sulit ditangani dengan Experience an Alternative Program for
hasil pengobatan yang tidak begitu preshoolers and parents (LEAP).
menggembirakan (Erny, 2003). Adapun Metode ABA memiliki kelebihan
autisme adalah gangguan perkembangan yaitu terstruktur, terarah dan terukur. Melalui
pervasif khususnya pada masa anak-anak, metode ini, anak autis tanpa penyulit mampu
yang membuat seseorang tidak mampu menjadi normal (baik perilaku maupun
mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah penampilan), pada jenis tertentu gejala autis
hidup dalam dunianya sendiri (Papinto, dapat dihilangkan dan anak bisa sekolah
2007). reguler, berkembang dan hidup mandiri di
Gejala autisme sangat beragam masyarakat (Rudi, 1999). Berdasarkan data
sehingga memerlukan terapi terpadu bagi di Ruang Jiwa Anak RSU Dr. Soetomo
setiap anak. Intervensi yang baik haruslah diketahui bahwa tingkat kesembuhan autis
mempunyai program dan tujuan yang jelas sangat fluktuatif, dipengaruhi beberapa faktor
sehingga dapat mencapai sasaran. Salah satu antara lain diet, disiplin kontrol, dan obat
cara yang memenuhi kriteria adalah metode yang diberikan.
Applied Behaviour Analyze (ABA) (Idjas, Autisme di Indonesia mengalami
2001). Selain metode ABA terdapat metode peningkatan luar biasa (Mazra, 2002).
lain yang dapat diterapkan antara lain Floor Sepuluh tahun yang lalu jumlah autisme
Jurnal Ners Vol.3 No.1 April 2008 : 37-41

diperkirakan satu per 5000 anak, sekarang BAHAN DAN METODE


meningkat menjadi satu per 500 anak.
Autisme lebih sering terjadi pada anak laki- Desain yang digunakan dalam
laki daripada anak perempuan (3 : 1). Pada penelitian ini adalah cross sectional design.
Ruang Jiwa Anak RSU Dr. Soetomo Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Surabaya didapatkan peningkatan jumlah anak autis yang menjalani terapi di Ruang
pasien baru dengan autis 7 kali lipat dari Jiwa Anak RSU Dr. Soetomo Surabaya
tahun 1997-2001, pada tahun 2002 berjumlah 40 anak. Besar sampel yang
mengalami penurunan kemudian meningkat dipergunakan dalam penelitian ini 22 anak
kembali pada tahun 2003-2004 (sekitar 50%), dengan kriteria inklusi sebagai berikut: anak
tahun 2005 52%, tahun 2006 50%. autis ringan dan sedang, anak autis yang
(berdasarkan data kunjungan per tahun di disiplin kontrol, anak autis yang telah
Ruang Jiwa Anak RSU Dr. Soetomo menjalani terapi ABA minimal 3 bulan
Surabaya). Angka kejadian penyandang maksimal 2 tahun, anak autis yang
autisme menduduki urutan pertama dari kooperatif, berusia 2-5 tahun. Penelitian ini
sepuluh kasus terbanyak di Ruang Jiwa Anak dilaksanakan pada bulan Januari 2008.
RSU Dr. Soetomo Surabaya. Variabel independen dalam
Anak autis bila tidak segera penelitian ini adalah penerapan metode ABA
dilakukan terapi akan mengalami berbagai (Applied Behaviour Analyze) sedangkan
gejala seperti sering menyendiri, melamun, variabel dependen adalah perkembangan
melakukan berbagai perilaku yang tidak interaksi sosial. Instrumen yang
wajar atau aneh dan anak asyik dengan dipergunakan untuk variabel independen
dunianya sendiri. Dampak yang ditimbulkan yaitu panduan penerapan metode ABA yang
ke depan, anak akan mengalami gangguan dikutip dari Puspita (2003), sedangkan untuk
hubungan sosial, tidak memiliki kemandirian, variabel dependen menggunakan instrumen
tidak mampu melakukan komunikasi dua berdasarkan referensi Alisjahbana (2003)
arah, tidak mampu bersosialisasi ke dalam yang dibagi dalam dua kategori yaitu untuk
masyarakat umum (sehingga anak menjadi usia toddler 2-3 tahun dan usia pre school
depresi pada saat remaja ketika menyadari usia 4-5 tahun. Data yang diperoleh
bahwa mereka tidak mampu membina kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan
hubungan dengan teman) dan anak menggunakan uji statistik Spearman Rho
mengalami gangguan perilaku, kurang Correlation dengan tingkat kemaknaan
percaya diri dan introvert (Retno, 2005). 0,05.
Anak autis dapat ditangani dengan
metode tatalaksana perilaku yang HASIL
dikembangkan berdasarkan konsep ABA
(Applied Behaviour Analyze) yaitu Tabel 1 menunjukkan hasil analisis
menggunakan metode Lovas yang statistik dengan Spearman Rho Correlation
dilaksanakan dengan cara pengajaran ABC didapatkan nilai koefisien korelasi 0,625 dan
(Antecendent Behaviour Consequence) dan nilai signifikansi p=0,03 yang berarti terdapat
DTT (Discrete Trial Training) atau yang hubungan yang signifikan antara penerapan
disebut tatalaksana perilaku (Sutadi, 1998). metode ABA dengan perkembangan interaksi
Keberhasilan terapi dipengaruhi oleh sosial pada anak autis usia toddler.
ketepatan dan keterpaduan meliputi Pada tabel 2 dapat dilihat hasil
tatalaksana perilaku, medikamentosa, diet analisis statistik dengan Spearman Rho
yang tepat, okupasi, terapi bicara, dukungan Correlation didapatkan nilai koefisien
orang tua dan partisipasi keluarga (Papinto, korelasi 0,679 dan p=0,031 yang berarti
2007). Berdasarkan penjelasan di atas bahwa terdapat hubungan yang signifikan
peneliti ingin mengetahui bagaimana antara penerapan metode ABA dengan
hubungan penerapan metode ABA (Applied perkembangan interaksi sosial pada anak
Behaviour Analyze) dengan perkembangan autis usia pre school.
interaksi sosial pada anak autis di Ruang
Jiwa Anak RSU Dr. Soetomo Surabaya.
Metode Applied Behavior Analyze (Khoridatul B)

Tabel 1. Hubungan penerapan metode ABA dengan perkembangan interaksi sosial pada anak autis
usia toddler (2-3 tahun) di Ruang Jiwa Anak RSU Dr. Soetomo Surabaya

Penerapan Metode ABA Perkembangan Interaksi Sosial


No. Kategori
n
n
1 Baik 8 8
2 Cukup 2 2
3 Kurang 2 2
Spearman Rho Correlation
Hasil Analisis Statistik
(p=0,030; r=0,625)

Keterangan:
p = signifikansi
r = koefisien korelasi
n = jumlah

Tabel 2 Hubungan penerapan metode ABA dengan perkembangan interaksi sosial pada anak autis
usia pre school (4-5 tahun) di Ruang Jiwa Anak RSU Dr. Soetomo Surabaya

Penerapan Metode ABA Perkembangan Interaksi Sosial


No. Kategori
n
n
1 Baik 8 7
2 Cukup 2 3
3 Kurang 0 0
Spearman Rho Correlation
Hasil Analisis Statistik
(p=0,031; r=0,679)

Keterangan:
p = signifikansi
r = koefisien korelasi
n = jumlah

PEMBAHASAN anak dibiarkan bermain sendiri dan orang tua


tidak memberikan diet yang sesuai. Inilah
Berdasarkan hasil penelitian yang membuat anak memiliki perilaku yang
penerapan ABA pada anak autis baik usia tidak terkontrol, menjadi hiperaktif, sehingga
toddler (2-3 tahun) maupun pre school (4-5 anak menjadi tidak patuh pada saat dilakukan
tahun) menunjukkan kategori baik dengan latihan ABA dan anak kurang memahami apa
kriteria observasi pada metode ABA seperti yang diinstruksikan oleh terapis.
kemampuan mengikuti pelajaran, menirukan, Menurut Budiman (2006), berbagai
bahasa receptif kognitif, bahasa ekspresif, faktor yang mempengaruhi keberhasilan
dan kemampuan mengikuti pelajaran pra suatu terapi meliputi berat ringan gejala, usia
akademik. Hasil ini sesuai dengan teori yang (semakin muda usia anak pada saat diterapi
mengatakan bahwa metode ABA mempunyai dimulai makin besar kemungkinan untuk
kelebihan terstruktur, terarah, dan terukur. berhasil). Usia yang paling baik antara 2-5
Hasil penelitian menunjukkan tahun dimana sel otak masih dapat
bahwa masih didapatkan penerapan metode dirangsang untuk membentuk percabangan
ABA yang kurang pada usia toddler (2-3 baru. Faktor lain yang berpengaruh adalah
tahun). Hal ini dikarenakan orang tua tidak kecerdasan, terapi yang intensif dan terpadu
melakukan latihan secara konsisten di rumah, dan terapis yang mempunyai kasih sayang,
Jurnal Ners Vol.3 No.1 April 2008 : 37-41

profesional, disiplin dan etika. Hal inilah empati, tidak mampu mengadakan hubungan
yang mempercepat anak beradaptasi dengan timbal balik dengan teman sebaya.
lingkungan (Handoyo, 2003).
Fenomena di atas diperkuat oleh SIMPULAN DAN SARAN
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti.
Hal ini ditunjang dengan content analyze dari Simpulan
kuisioner yang diberikan pada terapis yaitu
terapis melakukan latihan dengan metode Metode ABA mempunyai
ABA sesuai dengan standar kriteria latihan hubungan yang signifikan dengan interaksi
untuk ABA yaitu one to one, dengan prinsip sosial pada anak autis. Penerapan metode
DTT, teknik ABC, ruangan bebas distraksi, ABA tepat dilakukan pada anak autis usia
dan pengajaran diberikan sesuai dengan toddler (2-3 tahun) maupun pre school (4-5
kemampuan anak (Puspita, 2003). Evaluasi tahun) karena dapat meningkatkan
dilakukan secara periodik, setiap latihan kemampuan interaksi sosial anak. Metode
dilakukan penilaian untuk mengetahui ABA yang dilaksanakan pada anak adalah
peningkatan anak dan mengganti materi yang terstruktur, terarah dan terukur dengan teknik
sudah mampu dicapai. Penerapan metode dasar membagi keterampilan tertentu ke
ABA pada dasarnya terbagi atas membagi dalam beberapa bagian kecil, mengajarkan
keterampilan tertentu ke dalam beberapa satu bagian keterampilan satu persatu hingga
bagian yang kecil, mengajarkan satu bagian dikuasai, memastikan proses belajar terfokus,
keterampilan satu persatu hingga dikuasai, memberikan bantuan bilamana perlu dan
memastikan proses belajar terfokus, secara bertahap mengurangi bantuan dan
memberikan bantuan bilamana perlu, secara memakai prosedur penguat perilaku.
bertahap mengurangi bantuan dan memakai
prosedur penguat perilaku. Saran
Hasil observasi interaksi Peneliti menyarankan agar setiap
sosial pada anak autis diperoleh data bahwa orang tua dengan anak autis hendaknya aktif
anak usia toddler (2-3 tahun) maupun pre mencari informasi tentang penanganan yang
school (4-5 tahun) mempunyai interaksi tepat pada anak autis, keberhasilan metode
sosial baik, namun masih terdapat 2 anak usia ABA tidak hanya tergantung pada terapis
toddler yang menunjukkan interaksi sosial namun juga diit, disiplin kontrol, obat yang
kurang. Hal ini disebabkan karena orang tua diberikan dan keaktifan orang tua dalam
kurang konsisten dalam melakukan hubungan stimulasi atau melatih anak di rumah, oleh
baik dengan anak, anak dibiarkan bermain sebab itu hendaknya orang tua diberikan
sendiri, tidak diberikan diet yang sesuai informasi yang jelas tentang berbagai hal
(orang tua memberi anak makanan yang tersebut. Sebaiknya disediakan media
banyak mengandung gluten seperti kue yang informasi (leaflet) yang berkaitan tentang
terbuat dari tepung terigu atau mie instant autis di tempat terapi, sehingga orang tua
yang mengandung MSG) sehingga anak anak autis mudah memperoleh informasi
sangat hiperaktif dan perilaku tidak secara cepat.
terkontrol.
Hasil penelitian ini menunjukkan KEPUSTAKAAN
bahwa terdapat hubungan signifikan antara
metode ABA dan interaksi sosial. Interaksi Alisjahbana, A. 2003. TandaTanda Awal
sosial adalah hubungan dalam masyarakat Autisme. Makalah disajikan dalam
yang mempengaruhi perkembangan sosial Konferensi Nasional Autisme I, di
individu, perkembangan sosial berubah dari Hotel Sahid Jaya, Jakarta, 2-4 Juli.
penuh ketergantungan menuju kemandirian Budiman, M. 2006. Pentingnya Intervensi
(Susanto, 1997). Interaksi sosial yang terjadi Dini Untuk Anak Autis, (Online),
pada anak autis adalah kurangnya hubungan (http:// www.keluargasehat.com.,
atau anak tidak mampu menjalin interaksi diakses tanggal 20 November 2007,
sosial yang cukup memadai dengan jam 18.00 WIB).
lingkungan. Anak cuek, gerakan tidak tertuju, Rekam Medis RSUD Dr. Soetomo. 2007.
anak menangis tanpa sebab, tidak bisa Catatan Medical Record Ruang Day
bermain dengan teman sebaya, tidak ada
Metode Applied Behavior Analyze (Khoridatul B)

Care Jiwa Anak RSUD Dr. Soetomo Nasional Autisme I, di Hotel Sahid
Surabaya. Jaya, Jakarta, 2-4 Juli.
Erny. 2003. Patofisiologi Autisme. Media Retno. 2005. Mengenal Anak Autisme Sejak
IDI, 28(I), 35. Dini, (Online),
Handoyo. 2003. Petunjuk Praktis Dan (http://www.bali.post.co.id/2005/2/2/k
Pedoman Materi Untuk Mengajar es.htm., diakses tanggal 17 November
Anak Normal Dan Autisme. Jakarta: 2007, jam 17.08 WIB).
Gramedia, hlm. 45-56. Rudi. 1999. Pentingnya Intervensi Dini untuk
Idjas, I. 2001. Autisme. Journal of Health Anak Autisme, (Online),
Science, 3(9), 382. (http://www.keluargasehat.com.,
Mazra, F. 2002. Gangguan Perkembangan diakses tanggal 20 November 2007,
Anak, Jurnal Kedokteran dan Karman jam 19.00 WIB).
Medika, 7, 102-106. Susanto, A. 1997. Perkembangan Sosial,
Papinto. 2007. Terapi Autisme, (Online), Jakarta: Gunung Agung, hlm. 79.
(http://www.Autisme/blogspot.com.08/ Sutadi, R. 1998. Harapan Bagi Anak
01/archive.html., diakses tanggal 30 Autisme, (Online),
November 2007, jam 16.00 WIB). (http://www.Indomedia.com/Intisari/A
Puspita, D. 2003. Terapi ABA yang utisme/htm., diakses tanggal 20
Menyenangkan Bagi Anak SD. November 2007, jam 17.18 WIB).
Makalah disajikan dalam Konferensi

You might also like