You are on page 1of 8

MATHunesa

Jurnal Ilmiah Matematika Volume 6 No.2 Tahun 2017

PROFIL PEMAHAMAN SISWA MENGENAI KONSEP GRAFIK FUNGSI KUADRAT


BERDASARKAN TEORI APOS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA
Anis Safitri
Jurusan Matematika, Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, E-mail:
anissafitri@mhas.unesa.ac.id

Abstrak
Kegiatan belajar dalam matematika tidak hanya sekedar mengetahui atau memiliki pengetahuan mengenai
suatu konsep, tetapi juga harus paham terhadap konsep tersebut. Memahami suatu konsep matematika sangat
diperlukan untuk melakukan aktivitas penalaran. Karena tanpa siswa memahami konsep tersebut, siswa tidak
akan bisa melakukan penalaran. Aktivitas penalaran tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu
masalah matematika dan menerapkan konsep matematika tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kapasitas setiap individu dalam menyelesaikan suatu masalah itu berbeda, maka ada baiknya siswa terlebih
dahulu belajar menyelesaikan soal-soal rutin. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah atau soal matematika adalah kemampuan matematika. Kemampuan matematika juga
mempengaruhi cepat atau lambat siswa dalam memahami suatu konsep matematika. Salah satu teori yang
digunakan untuk menganalisis pemahaman mengenai suatu konsep adalah teori APOS.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan profil pemahaman siswa mengenai konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS untuk
siswa yang mempunyai kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Data dalam penelitian ini diperoleh
di SMA Negeri 2 Lamongan, dan yang bertindak sebagai subjek adalah siswa kelas XI MIA 4. Data dalam
penelitian ini adalah data tentang pemahaman siswa mengenai konsep grafik fungsi kuadrat.
Instrumen pendukung yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk kemampuan matematika, tes
untuk mengetahui pemahaman konsep siswa berdasarkan teori APOS, dan pedoman wawancara. Kegiatan yang
dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah memberikan tes menggambar grafik fungsi
kuadrat kepada semua calon subjek kemudian melakukan wawancara secara individu kepada tiga orang subjek
penelitian yang terpilih.
Hasil penelitian ini adalah pemahaman siswa mengenai konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
APOS untuk siswa yang berkemampuan matematika tinggi sudah memenuhi empat tahap teori APOS yaitu aksi,
proses, objek dan skema. Pemahaman siswa yang berkemampuan matematika sedang sudah memenuhi tiga
tahap teori APOS yaitu aksi, proses dan objek. Sedangkan untuk pemahaman siswa yang berkemampuan
matematika rendah hanya mencakup dua tahap teori APOS yaitu aksi dan proses.
Kata Kunci: Profil, Pemahaman, Konsep, Teori APOS

Abstract
Learning activities in mathematics is not just knowing or having knowledge of a concept, but also must be
understood the concept. Understand a mathematical concept is necessary to do the reasoning activity. Because
without that, students not able to do reasoning. Reasoning activities can be used to solve a mathematical problem
and apply mathematical concepts in daily life.
The capacity of each individual in resolving a problem is different, so students must learn and practice to
solve routine problems early. One of the factors that affect students' ability to solve mathematics problems is
their mathematics capability. Mathematics capability also influence students in understanding mathematical
concepts. One theory is used to analyze the understanding of a concept is the APOS theory.
This study is a descriptive qualitative study, because the purpose of this study is to describe the students'
profile understanding the concept of graphic quadratic functions based on APOS theory with students that have
high, medium and low mathematics capability. The data in this study conducted on SMAN 2 Lamongan, and XI
MIA 4 as the subject. The data in this study is about students' understanding of the concept graphic quadratic
functions.
Supporting instruments used in this study was a test of math ability, a test to determine students'
understanding of the concept is based on the theory of APOS, and interview. The data are collected through
draw the graph quadratic functions test to all potential subjects and interviews students that selected as the
subject.
The result of this research are understanding students about the concept of a graphic of function according
to the APOS theory subject with high mathematics capability completed all steps of APOS theory that are action,
process, object and schema. Subject with medium mathematics capability completed three steps of APOS theory
Volume 6 No.2 Tahun 2017

that are action, process, and object. Subject with low mathematics capability completed two steps of APOS
theory that are action and process.
Keywords: Profile, Understanding, Concepts, APOS Theory
karakteristik teori belajar konstruktivis, salah satunya
PENDAHULUAN adalah memiliki jangkauan fenomena yang luas.
Matematika mendasari perkembangan daya pikir Sehingga teori APOS ini dapat digunakan untuk sejumlah
manusia dan teknologi modern. Penguasaan konsep topik matematika dan berbagai jenjang pendidikan.
matematika saat ini akan mempengaruhi kemampuan Grafik fungsi kuadrat adalah salah satu materi yang
seseorang untuk meciptakan teknologi dalam kehidupan dipelajari di tingkat sekolah menengah atas. Untuk dapat
di masa mendatang. menggambar grafik fungsi kuadrat, diperlukan
Kegiatan belajar dalam matematika tidak sekedar pemahaman mengenai deskriminan, persamaan sumbu
mengetahui atau memiliki pengetahuan mengenai suatu simetri, nilai maksimum dan koordinat titik puncak.
konsep, tetapi juga harus memahami konsep tersebut. Pemahaman tersebut dapat dibuat pentahapan
Pengetahuan dan pemahaman terdapat dalam domain berdasarkan teori APOS. Karena pemahaman tersebut
kognitif pada taksonomi Bloom. Menurut taksonomi sesuai dengan kerangka kerja teori APOS.
Bloom, pemahaman berada pada satu tingkat lebih tinggi Pemahaman siswa mengenai konsep grafik fungsi
daripada pengetahuan. kuadrat masih sangat kurang. Hal itu ditunjukkan dengan
Memahami suatu konsep sangat diperlukan untuk kurang mampunya siswa dalam memberikan alasan yang
melakukan aktivitas penalaran. Karena dalam sesuai dengan konsep grafik fungsi kuadrat. sehingga
pembelajaran matematika banyak menggunakan aktivitas peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian yang
penalaran. Aktivitas ini juga menjadi salah satu aspek berjudul Profil Pemahaman Siswa Mengenai Konsep
pembeda antara matematika dan ilmu pengetahuan lain. Grafik Fungsi Kuadrat Berdasarkan Teori APOS
Aktivitas penalaran dapat dilatihkan dalam Ditinjau dari Kemampuan Matematika.
pembelajaran konstruktivis. Karena dalam pembelajaran Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di
konstruktivis, siswa dituntut untuk berpartisipasi secara atas, pertanyaan penelitian dirumuskan menjadi
aktif. Sehingga siswa dapat membangun sendiri bagaimana profil pemahaman siswa mengenai konsep
pengetahuannya. grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS untuk
Tujuan belajar matematika di sekolah adalah untuk siswa yang memiliki kemampuan matematika tinggi,
mempersiapkan siswa agar sanggup menggunakan bagaimana profil pemahaman siswa mengenai konsep
matematika dalam kehidupan sehari-hari (Soedjadi, grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS untuk
2000). Sehingga siswa perlu diajarkan pemecahan siswa yang memiliki kemampuan matematika sedang,
masalah kontekstual. Karena dalam masalah kontekstual dan bagaimana profil pemahaman siswa mengenai
siswa bisa belajar mengenai penggunaan matematika konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS
dalam kehidupan sehari-hari. untuk siswa yang memiliki kemampuan matematika
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan rendah.
dalam menyelesaikan masalah matematika. Salah satu Agar dapat menjawab pertanyaan penelitian di atas,
faktor yang mempengaruhi kemampuan tersebut adalah perlu adanya pengetahuan tentang beberapa teori yang
kemampuan matematika (Febriana, 2012). Kemampuan mendukung penelitian ini, antara lain: pemahaman, teori
matematika setiap siswa berbeda-beda, ada yang APOS, kemampuan matematika.
berkemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah Pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap
(Syaban, 2010). Kemampuan matematika juga makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sehingga
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk pemahaman merupakan tingkatan yang lebih tinggi
mengonstruksi pengetahuan dan pemahaman seseorang daripada pengetahuan dalam kegiatan belajar
mengenai suatu materi. matematika. Pemahaman berada pada satu tingkat lebih
Banyak teori yang digunakan untuk menganalisis tinggi daripada pengetahuan dalam taksonomi bloom.
pemahaman mengenai suatu konsep, salah satunya adalah Pemahaman mengenai suatu konsep matematika
teori APOS. Teori APOS mengungkapkan bahwa adalah hasil dari konstruksi atau rekonstruksi dari objek-
individu mengonstruksi pengetahuan melalui tahap aksi, objek matematika yang dilakukan melalui aktivitas aksi,
proses, objek dan skema (Dubinsky, 2001). proses, objek dan mengorganisasikannya ke dalam suatu
Teori APOS bisa digunakan untuk membandingkan skema (Mulyono, 2011). Pemahaman dalam penelitian
keberhasilan beberapa siswa dalam menyelesaikan suatu ini adalah kemampuan siswa dalam merekonstruksi
tugas konstruksi mental khusus yang mereka gunakan pengetahuan yang dilakukan melalui tahap aksi, proses,
(Dubinsky, 2000). Teori APOS juga telah memenuhi 6 objek dan skema.

2
Volume 6 No.2 Tahun 2017

Kepanjangan dari APOS adalah aksi, proses, objek Tahapan


dan skema. APOS merupakan salah satu teori belajar Materi Teori Indikator (kriteria)
konstruktivis yang digunakan untuk menganalisis APOS
pemahaman siswa mengenai suatu konsep matematika. deskriminan fungsi
kuadrat
Teori APOS ini dikembangkan oleh Dubinsky untuk
Menentukan
memahami abstraksi reflektif yang diperkenalkan oleh persamaan sumbu
Piaget untuk jenjang yang lebih tinggi. simetri
Teori APOS digunakan untuk menjelaskan konstruksi Proses Menentukan nilai
konsep aljabar linear, kalkulus, analisis, matematika (Process) ekstrim fungsi
diskrit, logika dan sub pokok bahasan fungsi. Sehingga kuadrat
teori APOS dikembangkan untuk konsep matematika Menentukan
yang lebih tinggi tingkatannya daripada abstraksi reflektif koordinat titik
puncak
yang diperkenalkan oleh Jean Piaget.
Objek Siswa dapat
Kegunaan teori APOS adalah untuk membandingkan (Object) mensketsa grafik
kemampuan individu dalam mengonstruksi mental fungsi kuadrat
mengenai suatu konsep (Dubinsky, 2000). Menggunakan Siswa dapat
teori APOS dapat dideteksi lebih lanjut siswa yang menjelaskan
konsep matematikanya lebih bagus. informasi-informasi
Teori APOS terdiri dari 4 tahap, yaitu aksi, proses, yang diperlukan
objek dan skema. Berikut adalah penjelasan tahapan teori untuk mensketsa
grafik fungsi
APOS dalam penelitian ini:
kuadrat
1. Aksi adalah tindakan prosedural yang Skema Siswa dapat
membutuhkan informasi dari luar untuk melakukan (Schema) mensketsa grafik
prosedur tersebut dan hanya menerapkan rumus fungsi kuadrat
untuk melakukannya. Kinerja pada tahap aksi dengan
berupa aktivitas prosedural. menghubungkan
2. Proses adalah pemahaman prosedural, prosedur aksi, proses, objek
dan skema lain
yang digunakan sama dengan aksi namun tidak
(misalnya operasi
memerlukan informasi dari luar untuk melakukan pada fungsi)
prosedur tersebut dan penjelasan yang diberikan Pemahaman mengenai konsep matematika
lebih detail meskipun tidak menuliskan secara rinci. dipengaruhi oleh kemampuan matematika. Kemampuan
3. Objek adalah suatu pemahaman konseptual, matematika adalah keterampilan dasar yang digunakan
sehingga siswa sudah bisa menghubungkan definisi, untuk mendapatkan pengetahuan prosedural dan
sifat-sifat dan karakteristik materi tertentu untuk pemahaman konsep (Syaban, 2010). Kemampuan
melakukan suatu kegiatan prosedural. matematika dalam penelitian ini adalah kesanggupan
4. Skema adalah kumpulan dari aksi, proses, objek dan untuk melakukan aktivitas mental yang mempengaruhi
skema lain yang berhubungan untuk membentuk kemampuan dalam menyelesaikan soal dan masalah
suatu kerangka berfikir. matematika.
Empat tahap teori APOS tersebut bejalan
berkesinambungan (Dubinsky, 2001). METODE PENELITIAN
Berikut adalah tabel kriteria pemahaman mengenai Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS kualitatif. Karena tujuan dari penelitian ini adalah
pada penelitian ini. mendeskripsikan pemahaman siswa mengenai konsep
Tabel 1. Kriteria Pemahaman Mengenai grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS. Subjek
Konsep Grafik Fungsi Kuadrat Berdasarkan pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2
Teori APOS Lamongan kelas XI MIA 4. Data yang didapat pada
Tahapan penelitian ini adalah data tentang pemahaman siswa
Materi Teori Indikator (kriteria) mengenai konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
APOS
APOS. Instrumen pendukung yang digunakan dalam
Grafik Aksi Menghitung
Fungsi (Action) beberapa nilai penelitian ini adalah tes kemampuan matematika, tes
Kuadrat fungsi kuadrat menggambar grafik fungsi kuadrat, dan pedoman
Menentukan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menganalisis

3
Volume 6 No.2 Tahun 2017

hasil tes kemampuan matematika, hasil tes menggambar siswa hanya menerapkan rumus untuk melakukan
grafik fungsi kuadrat, dan hasil tes wawancara. suatu kegiatan prosedural.
Kemudian dilakukan reduksi pada hasil tes tersebut untuk Berdasarkan uraian di atas, subjek AW telah
mememperoleh kesimpulan yang selanjutnya akan memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai
digunakan untuk mendeskripsikan pemahaman siswa konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
mengenai konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS pada tahap aksi yang tertera pada Tabel 1.
APOS untuk siswa yang mempunyai kemampuan 2. Proses
matematika tinggi, pemahaman siswa mengenai konsep Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS untuk terlihat bahwa pada hasil tes tulis subjek AW tidak
siswa yang mempunyai kemampuan matematika sedang, menuliskan rumus apa yang digunakan, tapi pada
dan pemahaman siswa mengenai konsep grafik fungsi saat wawancara subjek AW bisa menjelaskan
kuadrat berdasarkan teori APOS untuk siswa yang dengan rinci nilai ekstrim apa untuk dua soal
mempunyai kemampuan matematika rendah. tersebut dan penjelasan mengenai perhitungan juga
sesuai dengan apa yang telah ia tuliskan pada tes
HASIL DAN PEMBAHASAN tertulis. Subjek AW menentukan nilai ekstrim
Profil Pemahaman Siswa Mengenai Konsep Grafik fungsi kuadrat dengan mensubstitusikan hasil dari
Fungsi Kuadrat Berdasarkan Teori APOS untuk persamaan sumbu simetri ke fungsi kuadrat
Siswa yang Mempunyai Kemampuan Matematika tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Tinggi Dubinsky (2001) dan Mulyono (2011) yang
1. Aksi menyatakan bahwa pada tahap proses, siswa dapat
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara melaksanakan kegiatan prosedural yang sama
terlihat bahwa subjek AW telah mampu dengan aksi namun tidak memerlukan rangsangan
menjelaskan dengan runtut mengenai cara secara eksternal. Maksud dari tidak memerlukan
menentukan nilai suatu fungsi. Untuk menentukan rangsangan secara eksternal adalah siswa dapat
nilai subjek AW langsung menjelaskan bahwa menentukan nilai suatu fungsi meskipun peneliti
0 langsung disubstitusikan ke dalam fungsi , tidak memberikan pengganti variabel, jadi siswa
sehingga diperoleh . Sedangkan untuk mencari sendiri pengganti variabelnya dari
nilai fungsi subjek AW menjelaskan sambil persamaan sumbu simetri yang telah ia temukan
menuliskan jawabannya. Untuk menentukan nilai sebelumnya.
suatu fungsi, subjek AW langsung mensubstitusikan Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
pengganti variabel ke fungsi dan subjek terlihat bahwa untuk menentukan koordinat titik
melakukannya secara prosedural. Hal itu sesuai puncak, pada saat tes tertulis subjek AW tidak
dengan pendapat dari Parraguez (2009) yang menuliskan secara rinci mengenai bagaimana ia bisa
menyatakan bahwa tahap aksi itu terjadi ketika mendapatkan koordinat titik puncak seperti itu.
seseorang mampu menunjukkan perhitungan Namun ketika wawancara, subjek AW menjelaskan
sebagai hasil stimulus eksternal. Stimulus disini dengan rinci mengenai asal-usul koordinat titik
adalah nilai pengganti variabel yang diperlukan puncak yang ia peroleh. Hal tersebut sesuai dengan
untuk menentukan nilai suatu fungsi. pendapat Mulyono (2011), yang mengatakan bahwa
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara salah satu karakteristik tahap proses adalah bisa
terlihat bahwa siswa AW langsung menggunakan menjelaskan langkah-langkah transformasi tanpa
rumus deskriminan yaitu . Perhitungan melakukan langkah-langkah secara nyata.
yang dilakukan oleh subjek AW sudah benar. Hal Berdasarkan uraian di atas, subjek AW telah
itu sesuai dengan pendapat dari Mulyono (2011), memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai
yang menyatakan bahwa pada tahap aksi, siswa konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
hanya menerapkan rumus untuk melakukan suatu APOS pada tahap proses yang tertera pada Tabel 1.
kegiatan prosedural. 3. Objek
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
terlihat bahwa subjek AW langsung menggunakan terlihat bahwa dalam wawancara tersebut siswa
rumus persamaan sumbu simetri yaitu . mengatakan bahwa informasi yang diperlukan
adalah fungsi kuadrat saja. Karena dengan
Perhitungan yang dilakukan oleh subjek AW sudah
mengetahui fungsi kuadrat, subjek AW dapat
benar. Hal itu sesuai dengan pendapat dari Mulyono
menentukan deskriminan, titik potong terhadap
(2011), yang menyatakan bahwa pada tahap aksi,
sumbu dan , persamaan sumbu simetri, nilai

4
Volume 6 No.2 Tahun 2017

ekstrim dan koordinat titik puncak. Hal itu grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS pada
menunjukkan bahwa subjek AW telah menyadari tahap skema yang tertera pada Tabel 1.
bahwa transformasi dapat dibentuk dari sesuatu
yang belum diketahui. Hal itu sesuai dengan
pernyataan Dubinsky (2001) yang menyatakan Profil Pemahaman Siswa Mengenai Konsep Grafik
bahwa objek dikonstruk dari suatu proses ketika Fungsi Kuadrat Berdasarkan Teori APOS untuk
individu tersebut sadar pada sebuah proses. Siswa yang Mempunyai Kemampuan Matematika
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara Sedang
terlihat bahwa untuk menggambarkan grafik fungsi 1. Aksi
kuadrat subjek AW menentukan titik potong Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
terhadap sumbu , setelah itu ia mencari terlihat bahwa siswa FK telah mampu menjelaskan
deskriminan. Setelah itu, ia melihat apakah dengan runtut mengenai cara menentukan nilai
deskriminannya lebih dari atau kurang dari nol. Jika suatu fungsi. Untuk menentukan nilai subjek
deskriminannya lebih dari nol, maka ia akan FK menjelaskan bahwa 2 langsung disubstitusikan
mencari titik potong terhadap sumbu . Namun jika ke dalam fungsi , kemudian subjek FK juga
deskriminannya kurang dari nol, maka ia tidak menjelaskannya dengan runtut sehingga diperoleh
mencari titik potong terhadap sumbu . kemudian ia . Untuk menentukan nilai subjek
mencari persamaan sumbu simetri, setelah itu ia FK menjelaskan bahwa langsung disubstitusikan
mencari nilai ekstrim kemudian koordinat titik ke dalam fungsi , kemudian subjek FK juga
puncak. Subjek AW telah menggambar grafik menjelaskannya dengan runtut sehingga diperoleh
fungsi kuadrat dengan benar. Hal itu menunjukkan . Untuk menentukan nilai suatu fungsi,
bahwa subjek AW telah memahami cara subjek FK langsung mensubstitusikan pengganti
menggambar grafik fungsi kuadrat dan konsep variabel ke fungsi dan subjek melakukannya secara
grafik fungsi kuadrat. Hal itu sesuai dengan prosedural. Hal itu sesuai dengan pendapat dari
pendapat Mulyono (2011) yang menyatakan bahwa Parraguez (2009) yang menyatakan bahwa tahap
karakteristik tahap objek adalah pemahaman aksi itu terjadi ketika seseorang mampu
konseptual. menunjukkan perhitungan sebagai hasil stimulus
Berdasarkan uraian di atas, subjek AW telah eksternal. Stimulus disini adalah nilai pengganti
memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai variabel yang diperlukan untuk menentukan nilai
konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori suatu fungsi.
APOS pada tahap objek yang tertera pada Tabel 1. Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
4. Skema terlihat bahwa untuk menentukan deskriminan,
Berdasarkan kutipan transkrip wawancara siswa FK langsung menggunakan rumus
subjek AW mengenai menggambar grafik fungsi deskriminan yaitu . Perhitungan yang
kuadrat, berikut adalah hasil jawaban subjek AW dilakukan oleh subjek FK sudah benar. Hal itu
dalam menggambar grafik fungsi kuadrat yang sesuai dengan pendapat dari Mulyono (2011), yang
kedua dengan memanfaatkan informasi yang ada di menyatakan bahwa pada tahap aksi, siswa hanya
soal no. 1, subjek AW menyatakan bahwa berarti menerapkan rumus untuk melakukan suatu kegiatan
aku gak perlu nyari persamaan sumbu simetrinya, prosedural.
Kak. Jadi abis nyari deskriminan, aku langsung Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
nyari nilai maksimumnya abis itu nyari koordinat tersebut terlihat bahwa untuk menentukan
titik puncak. Dari pernyataan tersebut terlihat persamaan sumbu simetri, siswa FK langsung
bahwa subjek AW telah memahami cara menggunakan rumus persamaan sumbu simetri
menggambar grafik fungsi kuadrat yang kedua yaitu . Perhitungan yang dilakukan oleh
dengan memanfaatkan informasi pada fungsi
subjek FK sudah benar. Hal itu sesuai dengan
kuadrat yang pertama. Hal itu sejalan dengan
pendapat dari Mulyono (2011), yang menyatakan
pendapat Mulyono (2011) yang menyatakan bahwa
bahwa pada tahap aksi, siswa hanya menerapkan
pada tahap skema siswa memahami hubungan
rumus untuk melakukan suatu kegiatan prosedural.
antara aksi, proses, objek dan sifat-sifat lainnya
Berdasarkan uraian di atas, subjek FK telah
yang telah dipahami.
memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai
Berdasarkan uraian di atas, subjek AW telah
konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
memenuhi kriteria pemahaman mengenai konsep
APOS pada tahap aksi yang tertera pada Tabel 1.

5
Volume 6 No.2 Tahun 2017

2. Proses deskriminannya kurang dari nol, maka ia tidak


Dari Tabel 4.14 tersebut terlihat bahwa siswa mencari titik potong terhadap sumbu . kemudian ia
FK menentukan nilai ekstrim fungsi kuadrat dengan mencari persamaan sumbu simetri, setelah itu ia
mensubstitusikan hasil dari persamaan sumbu mencari nilai ekstrim kemudian koordinat titik
simetri ke fungsi kuadrat tersebut. Hal tersebut puncak. Subjek FK telah menggambar grafik fungsi
sesuai dengan pendapat Dubinsky (2001) dan kuadrat dengan benar. Hal itu menunjukkan bahwa
Mulyono (2011) yang menyatakan bahwa pada subjek FK telah memahami cara menggambar grafik
tahap proses, siswa dapat melaksanakan kegiatan fungsi kuadrat dan konsep grafik fungsi kuadrat.
prosedural yang sama dengan aksi namun tidak Hal itu sesuai dengan pendapat Mulyono (2011)
memerlukan rangsangan secara eksternal. Maksud yang menyatakan bahwa karakteristik tahap objek
dari tidak memerlukan rangsangan secara eksternal adalah pemahaman konseptual.
adalah siswa dapat menentukan nilai suatu fungsi Berdasarkan uraian di atas, subjek FK telah
meskipun peneliti tidak memberikan pengganti memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai
variabel, jadi siswa mencari sendiri pengganti konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
variabelnya dari persamaan sumbu simetri yang APOS pada tahap objek yang tertera pada Tabel 1.
telah ia temukan sebelumnya. 4. Skema
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara Berdasarkan kutipan transkrip wawancara
terlihat bahwa untuk menentukan koordinat titik subjek FK mengenai menggambar grafik fungsi
puncak, pada saat tes tertulis siswa FK tidak kuadrat, berikut adalah hasil jawaban subjek FK
menuliskan secara rinci mengenai bagaimana ia bisa dalam menggambar grafik fungsi kuadrat yang
mendapatkan koordinat titik puncak seperti itu. kedua dengan memanfaatkan informasi yang ada di
Namun ketika wawancara, subjek FK menjelaskan soal no. 1, subjek FK menyatakan bahwa Yakin,
dengan rinci mengenai asal-usul koordinat titik mbak. Kan itu kita ngitung sendiri semua. Dari
puncak yang ia peroleh. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan tersebut terlihat bahwa subjek FK belum
pendapat Mulyono (2011), yang mengatakan bahwa memahami cara menggambar grafik fungsi kuadrat
salah satu karakteristik tahap proses adalah bisa yang kedua dengan memanfaatkan informasi pada
menjelaskan langkah-langkah transformasi tanpa fungsi kuadrat yang pertama.
melakukan langkah-langkah secara nyata. Berdasarkan uraian di atas, subjek FK tidak
Berdasarkan uraian di atas, subjek FK telah memenuhi kriteria pemahaman mengenai konsep
memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS pada
konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori tahap skema yang tertera pada Tabel 1. Sehingga
APOS pada tahap proses yang tertera pada Tabel 1. pemahaman siswa FK belum berada pada tahap
3. Objek skema.
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara Profil Pemahaman Siswa Mengenai Konsep Grafik
terlihat bahwa dalam wawancara tersebut siswa Fungsi Kuadrat Berdasarkan Teori APOS untuk
mengatakan bahwa informasi yang diperlukan Siswa yang Mempunyai Kemampuan Matematika
adalah deskriminan, titik potong terhadap sumbu Rendah
dan , persamaan sumbu simetri, nilai ekstrim dan 1. Aksi
koordinat titik puncak. Hal itu menunjukkan bahwa Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
subjek FK telah menyadari bahwa transformasi terlihat bahwa ada siswa AD telah mampu
dapat dibentuk dari sesuatu yang belum diketahui. menjelaskan dengan runtut mengenai cara
Hal itu sesuai dengan pernyataan Dubinsky (2001) menentukan nilai suatu fungsi. Untuk menentukan
yang menyatakan bahwa objek dikonstruk dari suatu nilai subjek AD menjelaskan bahwa 2
proses ketika individu tersebut sadar pada sebuah langsung disubstitusikan ke dalam fungsi ,
proses. kemudian subjek AD juga menjelaskannya dengan
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara runtut sehingga diperoleh . Untuk
terlihat bahwa untuk menggambarkan grafik fungsi menentukan nilai subjek AD menjelaskan
kuadrat subjek FK menentukan titik potong bahwa 1 langsung disubstitusikan ke dalam fungsi
terhadap sumbu , setelah itu ia mencari , kemudian subjek AD juga menjelaskannya
deskriminan. Setelah itu, ia melihat apakah dengan runtut sehingga diperoleh .
deskriminannya lebih dari atau kurang dari nol. Jika Untuk menentukan nilai suatu fungsi, subjek AD
deskriminannya lebih dari nol, maka ia akan langsung mensubstitusikan pengganti variabel ke
mencari titik potong terhadap sumbu . Namun jika fungsi dan subjek melakukannya secara prosedural.

6
Volume 6 No.2 Tahun 2017

Hal itu sesuai dengan pendapat dari Parraguez puncak yang ia peroleh. Hal tersebut sesuai dengan
(2009) yang menyatakan bahwa tahap aksi itu pendapat Mulyono (2011), yang mengatakan bahwa
terjadi ketika seseorang mampu menunjukkan salah satu karakteristik tahap proses adalah bisa
perhitungan sebagai hasil stimulus eksternal. menjelaskan langkah-langkah transformasi tanpa
Stimulus disini adalah nilai pengganti variabel yang melakukan langkah-langkah secara nyata.
diperlukan untuk menentukan nilai suatu fungsi. Berdasarkan uraian di atas, subjek AD telah
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai
terlihat bahwa untuk menentukan deskriminan, konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
siswa AD langsung menggunakan rumus APOS pada tahap proses yang tertera pada Tabel 1.
deskriminan yaitu . Perhitungan yang 3. Objek
dilakukan oleh subjek AD sudah benar. Hal itu Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
sesuai dengan pendapat dari Mulyono (2011), yang terlihat bahwa dalam wawancara tersebut siswa
menyatakan bahwa pada tahap aksi, siswa hanya mengatakan bahwa informasi yang diperlukan
menerapkan rumus untuk melakukan suatu kegiatan adalah deskriminan, titik potong terhadap sumbu
prosedural. dan , persamaan sumbu simetri, nilai ekstrim dan
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara koordinat titik puncak. Namun subjek AD ragu-ragu
terlihat bahwa untuk menentukan persamaan sumbu dalam menjawab. Hal itu menunjukkan bahwa
simetri, siswa AD langsung menggunakan rumus subjek AD belum menyadari bahwa transformasi
persamaan sumbu simetri yaitu . Perhitungan dapat dibentuk dari sesuatu yang belum diketahui.
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
yang dilakukan oleh subjek AD sudah benar. Hal itu
terlihat bahwa subjek AD tidak bisa
sesuai dengan pendapat dari Mulyono (2011), yang
menggambarkan grafik fungsi kuadrat, ia hanya
menyatakan bahwa pada tahap aksi, siswa hanya
menggambarkan koordinat titik puncak di koordinat
menerapkan rumus untuk melakukan suatu kegiatan
kartesius. Di awal wawancara, ia mengaku bahwa ia
prosedural.
tidak menggambar grafik fungsi kuadrat karena ia
Berdasarkan uraian di atas, subjek AD telah
tidak bisa menghubungkan titik-titik yang telah ia
memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai
temukan sebelumnya. Hal itu menunjukkan bahwa
konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
subjek AD belum memahami cara menggambar
APOS pada tahap aksi yang tertera pada Tabel 1.
grafik fungsi kuadrat.
2. Proses
Berdasarkan uraian di atas, subjek AD tidak
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
memenuhi semua kriteria pemahaman mengenai
terlihat bahwa siswa AD menentukan nilai ekstrim
konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
fungsi kuadrat dengan mensubstitusikan hasil dari
APOS pada tahap objek yang tertera pada Tabel 2.1.
persamaan sumbu simetri ke fungsi kuadrat
Sehingga siswa AD belum memiliki pemahaman
tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
pada tahap objek.
Dubinsky (2001) dan Mulyono (2011) yang
4. Skema
menyatakan bahwa pada tahap proses, siswa dapat
Berdasarkan kutipan transkrip wawancara
melaksanakan kegiatan prosedural yang sama
subjek AD mengenai menggambar grafik fungsi
dengan aksi namun tidak memerlukan rangsangan
kuadrat, berikut adalah hasil jawaban subjek AD
secara eksternal. Maksud dari tidak memerlukan
dalam menggambar grafik fungsi kuadrat yang
rangsangan secara eksternal adalah siswa dapat
kedua dengan memanfaatkan informasi yang ada di
menentukan nilai suatu fungsi meskipun peneliti
soal no. 1, subjek AD menyatakan bahwa Gak tau,
tidak memberikan pengganti variabel, jadi siswa
Mbak. Aku aja gak bisa gambar grafiknya. Dari
mencari sendiri pengganti variabelnya dari
pernyataan tersebut terlihat bahwa subjek AD belum
persamaan sumbu simetri yang telah ia temukan
memahami cara menggambar grafik fungsi kuadrat
sebelumnya.
yang kedua dengan memanfaatkan informasi pada
Berdasarkan hasil tes tulis dan wawancara
fungsi kuadrat yang pertama.
terlihat bahwa untuk menentukan koordinat titik
Berdasarkan uraian di atas, subjek AD tidak
puncak, pada saat tes tertulis siswa AD tidak
memenuhi kriteria pemahaman mengenai konsep
menuliskan secara rinci mengenai bagaimana ia bisa
grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori APOS pada
mendapatkan koordinat titik puncak seperti itu.
tahap skema yang tertera pada Tabel 1. Sehingga
Namun ketika wawancara, subjek AD menjelaskan
pemahaman siswa AD belum berada pada tahap
dengan rinci mengenai asal-usul koordinat titik
skema.

7
Volume 6 No.2 Tahun 2017

PENUTUP pemahaman siswa mengenai konsep grafik fungsi


Simpulan kuadrat berdasarkan teori APOS, sehingga siswa
Berdasarkan hasil tes kemampuan matematika, tes bisa menggambar grafik fungsi kuadrat untuk setiap
menggambar grafik fungsi kuadrat, dan wawancara yang tingkat kemampuan matematika. Karena penelitian
telah dilakukan, simpulan penelitian ini adalah sebagai ini hanya mendeskripsikan pemahaman siswa
berikut: mengenai konsep grafik fungsi kuadrat, tanpa
1. Profil pemahaman siswa yang memiliki kemampuan memberikan solusi untuk meningkatkan
matematika tinggi mengenai konsep grafik fungsi pemahaman siswa mengenai konsep grafik fungsi
kuadrat berdasarkan teori APOS telah mencapai kuadrat.
tahap aksi, proses, objek dan skema. Pada tahap 2. Instrumen tes tulis sebaiknya disusun sesuai
aksi, siswa menentukan nilai beberapa fungsi, indikator pemahaman konsep grafik fungsi kuadrat
deskriminan dan persamaan sumbu simetri dengan berdasarkan teori APOS yang telah disusun
langsung menerapkan rumus yang sesuai. Pada sebelumnya. Sehingga pada tes tulis juga dapat
tahap proses, siswa menentukan nilai ekstrim fungsi menggambarkan pemahaman siswa mengenai
kuadrat dan koordinat titik puncak dengan konsep grafik fungsi kuadrat berdasarkan teori
menentukan sendiri pengganti variabel. Pada tahap APOS.
objek, siswa bisa menjelaskan informasi-informasi
yang diperlukan untuk menggambar grafik fungsi DAFTAR PUSTAKA
kuadrat dan menggambar grafik fungsi kuadrat
Dubinsky, E. 2000. Using a Theory of Learning in
dengan memahami konsep grafik fungsi kuadrat. College Mathematics Courses. Newsletter 12 of
Pada tahap skema, siswa menjelaskan cara TaLUM, the Teaching and Learning Undergraduate
menggambar grafik fungsi yang kedua dengan Mathematics subgroup of the Mathematical
memanfaatkan informasi pada fungsi yang pertama. Association.
2. Profil pemahaman siswa yang memiliki kemampuan
matematika sedang mengenai konsep grafik fungsi Dubinsky, E. and M. McDonald. 2001. APOS: A
kuadrat berdasarkan teori APOS telah mencapai Constructivist Theory of Learning, in Undergraduates
Mathematics Education Research. [Online] Tersedia:
tahap aksi, proses dan objek. Pada tahap aksi, siswa www.math.wisc.edu/~wison/Courses/Math903/ICMIP
menentukan nilai beberapa fungsi, deskriminan dan APE.PDF (diunduh pada 8 Oktober 2016)
persamaan sumbu simetri dengan langsung
menerapkan rumus yang sesuai. Pada tahap proses, Febriana, Catur. 2013. Profil Kemampuan Siswa SMA
siswa menentukan nilai ekstrim fungsi kuadrat dan dalam Menyelesaikan Soal Fungsi Kuadrat
koordinat titik puncak dengan menentukan sendiri Berdasarkan Teori APOS Ditinjau Dari Perbedaan
pengganti variabel. Pada tahap objek, siswa Kemampuan Matematika. [Online] Tersedia:
Ejournal.unesa.ac.id (diunduh 28 September 2016)
menjelaskan informasi-informasi yang diperlukan
untuk menggambar grafik fungsi kuadrat dan Mulyono. 2011. Teori APOS dan Implementasinya dalam
menggambar grafik fungsi kuadrat dengan Pembelajaran. JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011.
memahami konsep grafik fungsi kuadrat. Diakses pada 27 September 2016.
3. Profil pemahaman siswa yang memiliki kemampuan
matematika rendah mengenai konsep grafik fungsi Parraguez, Marcela dan Octas, Asuman. 2009.
kuadrat berdasarkan teori APOS telah mencapai Construction of the vector space concept from the
viewpoint of APOS theory. [Online] Tersedia:
tahap aksi dan proses. Pada tahap aksi, siswa
www.elsevier.com/locate/laa (diunduh pada 27
menentukan nilai beberapa fungsi, deskriminan dan September 2016)
persamaan sumbu simetri dengan langsung
menerapkan rumus yang sesuai. Pada tahap proses, Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di
siswa menentukan nilai ekstrim fungsi kuadrat dan Indonesia Konstitusi Keadaan Masa Depan.
koordinat titik puncak dengan menentukan sendiri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
pengganti variabel. Pendidikan Nasional

Syaban, Mumun. Menumbuh Kembangkan Daya


Saran Matematis Siswa. [Online] Tersedia: http://educare,e-
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang fkipunla.net (diakses pada 20 November 2016)
diajukan peneliti adalah sebagai berikut.
1. Penelitian selanjutnya atau pengajar yang membaca
skripsi ini bisa mencari solusi untuk meningkatkan

You might also like