You are on page 1of 11

Promosi Kesehatan di Sekolah

Menggosok Gigi dan Mencucui Tangan

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Nama : Ermida Sari Purba


Tingkat : I-A
NIM : P07534015013
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini
penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan mengenai
Kesehatan Gigi dan Kebersihan Tangan
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindunganNya.

Medan , 22 Juni 2016


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau disingkat


dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai September 2000, memiliki beberapa poin
sasaran salah satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat
pada 2015 (Bappenas, 2004). Pencapaian kesejahteraan rakyat didukung oleh kesehatan
masyarakat salah satunya meliputi kesehatan anak-anak. Kesehatan masyarakat merupakan
salah satu modal pokok dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.

Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73 Juta
orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai- nilai perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agen perubahaan untuk
mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Saat ini di
Indonesia terdapat lebih dari 250.000 baik dari sekolah negeri, swasta maupun sekolah
agama.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi ancaman
penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu, usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah
yaitu : Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi
jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang
teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya.

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk
menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai sumber penyakit.
Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit,
hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi pembawa mikroorganisme dan
menyebabkan mikroorganisme berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak
langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti
handuk, gelas, dan lain sebagainya).

Selain mencuci tangan, menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan kepada
anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat. Menggosok gigi
merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi dari
plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus dilakukan dengan baik dan benar agar debris
atau sisa makanan benar-benar dapat dihilangkan dari permukaan gigi (Karinta, 2011).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia mencapai
90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.
Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12
tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90%
berpengaruh terhadap risiko kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep
Kes Tahun 2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).
Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di
sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat pendidikan di
sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial
budaya setempat dan didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang
berwawasan kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa
masyarakat sekolah mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah kesehatan,
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula mengatasi apabila
masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan mereka.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah cara menggosok gigi yang benar ?


2. Bagaimanakah cara mencuci tangan yang benar ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i SD tentang cara menggosok gigi yang benar.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i SD tentang cara mencuci tangan yang benar.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Pembaca
Memberikan gambaran umum tentang pentingnya menggosok gigi dan mencuci tangan untuk
anak usia sekolah (SD).
2. Bagi Penulis
Dapat melatih kemampuan diri dalam bidang menulis secara sistematis.
3. Bagi Pengajar
Sebagai referensi dan wujud nyata dari evaluasi atau materi yang diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MENGGOSOK GIGI

1. Pengertian Gigi Sehat

Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang gigi, tak ada keluhan sakit

atau ngilu, dan tidak terdapat adanya tanda karies gigi.

2. Pengertian Menggosok Gigi

Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta gigi.

3. Manfaat Menggosok Gigi

a) Gigi menjadi bersih dan sehat.

b) Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit lainnya.

c) Memberikan perasaan segar dalam mulut.

d) Mencegah bau nafas tidak sedap.

4. Waktu Menggosok Gigi

Sesudah makan

Sebelum tidur

5. Cara Merawat Gigi, Gusi dan Mulut agar Tetap Bersih dan Sehat

Makanlah makanan yang bergizi (Empat sehat lima sempurna).

Batasi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat (gula) seperti es

krim, permen, coklat dsb. Kandungan gula inilah yang menyebabkan gigi cepat keropos.
Demikian juga dengan makanan-makanan yang lengket, dan tak perlu proses pengunyahan

yang cukup, seperti fast food, yang membuat plak gigi mudah terbentuk.

Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sesudah sarapan dan sesudah makan malam/

sebelum tidur dengan cara yang baik dan benar.

Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti bisa

menurunkan angka kejadian karies gigi.

Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali,

supaya kalau ada gigi yang mulai bermasalah/berlubang dapat segera ditangani sebelum

terlanjur menjadi besar (deteksi dini). Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai

berlubang, karies ini tidak bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar

terus.

6. Cara Menyikat Gigi

A) Persiapan Alat dan Bahan

1 buah sikat gigi

Gelas atau cangkir berisi air

Pasta gigi

Lap dan handuk kering

B) Cara Kerja

Cuci tangan.

Ambil dan dekatkan peralatan.

Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat gigi.

Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya.

Mulailah berkumur dengan air.


Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 di daerah

perbatasan antara gigi dengan gusi.

Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar permukaan

setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan dengan garis gusi

agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.

Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.

Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah.

Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan

sehingga bulu sikat tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah gigi.

Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.

Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak

dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.

Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih.

Lap / keringkan mulut dengan handuk.

Rapikan alat alat.

C) Perhatian

Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri.

Menyikat gigi jangan terlalu keras.

Jangan sampai tertelan air bekas kumur kumur.

Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut.


B. MENCUCI TANGAN

1. Pengertian Mencuci Tangan


Mencuci tangan yang benar adalah membersihkan serta menggosok tangan, jari-jemari
dan seluruh kulit permukaan tangan menggunakan air sabun kemudian dibilas di bawah air
mengalir agar tangan menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.

2. Tujuan Mencuci Tangan


Supaya tangan bersih dari kuman, kotoran, dan mikoorganisme.
Menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh.
Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

3. Alasan Harus Mencuci Tangan yang Benar dengan Sabun


Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman.
Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun
kotoran masih tertinggal di tangan.

4. Waktu Harus Mencuci Tangan yang Benar


Sebelum dan setelah makan.
Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari ke dalam mulut.
Setelah buang air kecil dan besar.
Setelah buang sampah/ingus.
Setelah memegang sesuatu yang kotor.
Setelah menyentuh hewan peliharaan.
Sebelum mengobati luka

Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Mencuci Tangan


Diare atau mencret
Infeksi cacing
Penyakit kulit, dll.
6. Cara Mencuci Tangan

A) Persiapan Alat dan Bahan


Air mengalir
Handuk
Sabun

B) Cara Mencuci Tangan yang Benar


Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun
mengandung antiseptik.
Gosoklah kedua telapak tangan. Gosokkan sampai ke ujung jari.
Telapak tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari- jari
saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela - sela jari
tersebut. Lakukan sebaliknya.
Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan
hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya, gerakan ke depan, ke
belakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar.
Lakukan pula untuk tangan kiri.
Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran, tutup kran
dengan tissue.
BAB III
PENUTUP

Promosi Kesehatan digunakan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan melalui sistem


edukasi pembelajaran secara pasif dan aktif. Contoh mudahnya seperti sikat gigi dan cuci
tangan. Kedua hal ini adalah contoh sederhana yang bisa dilakukan sejak dini. Sikat gigi dan
cuci tangan merupakan hal yang sepele, namun keduanya sangat penting bagi kesehatan
trerutama bagi anak-anak.

Oleh karena itu kita sebagai tenaga kesehatan harus gencar mempromosikan tentang
hidup sehat seperti cuci tangan dan gosok gigi sejak dini.

You might also like