Professional Documents
Culture Documents
Pngruh Trpi Okupasi Stress Di Manado PDF
Pngruh Trpi Okupasi Stress Di Manado PDF
Mei2015
Dewantari L Ponto
Hendro Bidjuni
Michael Karundeng
ABSTRAK : Proses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi
fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Salah satu masalah
psikologis yang dapat dialami oleh lansia adalah stres. Stres adalah reaksi tubuh terhadap
sesuatu yang menimbulkan tekanan perubahan dan ketegangan emosi. Salah satu jenis terapi
yang dapat digunakan untuk mengurangi stres yaitu terapi okupasi. Terapi ini berfokus pada
pengenalan kemampuan yang masih ada pada seseorang, pemeliharaan dan peningkatan
bertujuan untuk membentuk seseorang agar mandiri. Tujuan untuk mengetahui pengaruh
terapi okupasi terhadap tingkat stres pada lansia di Panti Werdha Damai Ranomuut. Desain
Penelitian yang di gunakan pra eksperimental one group pre test post test. Tehnik
pengambilan sampel yang di pakai ialah proposiv sampling. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 15 orang. Hasil penelitian menggunakan Uji T-Test Paired Samples Test di
dapatkan nilai p = 0,000 < = 0,05. Kesimpulan hasil penelitian menunjukan adanya
pengaruh okupasi terhadap tingkat stres pada lansia di Panti Werdha Ranomuut. Saran lebih
meningkatkan mutu kesehatan terhadap lansia, terutama lansia yang mengalami stres dengan
cara memberikan berbagai terapi seperti terapi okupasi.
Kata Kunci : Stres, Terapi Okupasi, Lansia
11 orang (73,3%), sedangkan suku paling tapi sekarang menjadi pengangguran dan
sedikit batak, jawa, kaili dan tionghoa ketika lansia mengalami kemunduran fisik
masing-masing berjumlah 1 orang (6,7%). yang dirasakan sebagai beban itulah yang
Perbedaan suku membuat para lansia sulit membuat lansia mereka menjadi stres.
untuk berinteraksi dengan lansia lain Hasil penelitian tingkat stres responden
sehingga secara tidak langsung membuat sesudah terapi okupasi menunjukan bahwa
lansia menjadi isolasi sosial. Isolasi sosial tingkat stres sesudah terapi okupasi
adalah perasaan kesepian yang dialami mengalami penurunan yaitu stres ringan
individu dan dirasakan sebagai keadaan sebanyak 6 orang (40%) dan stres sedang
negatif yang mengancam (Nauli, 2011) sebanyak 9 orang (60%). Dari 5 responden
Dalam kegiatan terapi okupasi yang yang mengalamin Stres berat menurun
dilakukan di panti werdha damai ranomuut menjadi stres sedang, sedangkan dari 9
manado selama 4 kali dalam 2 minggu responden 5 diantaranya menurun menjadi
memberikan ruang waktu kepada para stres ringan. Hasil penelitian tersebut di
lansia untuk saling mengenal dan dukung oleh penelitian Indriana,dkk
berinteraksi dengan lansia lainnya melalui (2010) yang serupa dengan Tingkat Stres
kegiatan terapi okupasi. di Panti Werdha Pucang Gading
Hasil penelitian yang didapatkan dari Semarang, penelitian ini di lakukan pada
15 responden berdasarkan tingkat stres 32 responden. Adapun hasilnya 81,25%
responden sebelum terapi okupasi menunjukkan keluhan berat dan 18,75%
menunjukan bahwa tingkat stres tertinggi menunjukkan keluhan sedang. Faktor-
adalah sedang sebanyak 9 orang (60.0%), faktor yang menyebabkan stres bagi para
tingkat stres terendah adalah tingkat stres lansia Panti Wredha ini dalam urutan 5
ringan yaitu sebanyak 1 orang (6.7%). besar antara lain : perubahan dalam
Stres adalah gangguan pada tubuh dan aktivitas sehari-hari, perubahan dalam
pikiran pada lansia yang disebabkan oleh perkumpulan keluarga, kematian
perubahan dan tuntutan kehidupan, yang pasangan, kematian anggota keluarga, dan
dipengaruhi oleh lingkungan maupun perubahan dalam pilihan maupun kuantitas
penampilan individu di dalam lingkungan olahraga maupun rekreasi, dan perubahan
(Sunaryo,2004). dalam pekerjaan.
Tingkat stres lansia berarti pula tinggi Hasil penelitian ini mengalami adanya
rendahnya tekanan yang dirasakan atau perubahan tingkat stres sebelum dan
dialami oleh lansia sebagai akibat dari sesudah terapi okupasi. Hasil ini
stressor berupa perubahan-perubahan baik dibuktikan dengan adanya penurunan skor
fisik, mental, maupun sosial dalam stres pada lansia tersebut. Berdasarkan
kehidupan yang dialami lansia. Penilaian hasil penelitian terdapat penurunan nilai
individu terhadap stressor akan rata-rata tingkat stres sebelum dan sesudah
mempengaruhi kemampuan individu untuk terapi okupasi. Dimana rata-rata tingkat
melakukan tindakan pencegahan terhadap stres sebelum terapi okupasi adalah 18,33
stressor yang membuat stres (Safari dan dan rata-rata tingkat stres sesudah terapi
Saputra, 2009). okupasi adalah 12,33. Adanya penurunan
Berdasarkan hasil penelitian yang tingkat stres ini juga terlihat dari analisa
di Panti Werdha Damai Ranomuut stres statistik dengan menggunakan uji T-test
yang dialami lansia berhubungan dengan Paired Samples Test di peroleh Pvalue =
kurangnya hubungan sosial antar lansia 0,000 < = 0.05 pada taraf signifikan 95%
yang tinggal dipanti, tidak harmonisnya maka Ha diterima, ini menunjukan bahwa
hubungan dengan keluarga, kegiatan, dan ada pengaruh penerapan terapi okupasi
status, penurunan fungsi fisik dengan terhadap tingkat stres pada lansia di Panti
penyakit yang sudah lama diderita. Werdha Ranomuut Manado.
Aktivitas para lansia yang semula bekerja
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 2. Mei2015
Menurut penelitian Oktizulvia (2010) yang baik dari lansia dalam menghadapi
mereka yang memiliki konsep hidup stressor
tradisional seperti dihormati dan dirawat
dimasa tua, tapi pada kenyataannya harus SIMPULAN
hidup di panti dalam sistem nilai yang Berdasarkan hasil penelitian yang
berbeda dengan yang dianut misalnya dilakukan peneliti di Panti Werdha Damai
kurang di hormati, tidak dirawat oleh Ranomuut Manado maka hasil penelitian
anak-anak serta tidak lagi tergantung ini dapat disimpulkan bahwa : Sebelum
secara ekonomi pada keluarga. Keadaan dilakukan terapi okupasi, tingkat stres
ini dapat mempengaruhi psikologi dan lansia tertinggi adalah stres sedang dan
kesejahteraan lanjut usia. Untuk yang terendah adalah ringan. Sesudah
memperoleh dukungan sosial para lansia dilakukan terapi okupasi tidak ada lagi
juga perlu berinteraksi dengan orang lain lansia yang mengalami stres berat, tingkat
seperti membuat kontak sosial. Hal ini stres hanya berada pada tingkat stres
juga sesuai dengan penelitian Hayati sedang dan normal. Terdapat pengaruh
(2010), yang menunjukan bahwa lansia pemberian terapi okupasi terhadap
akan lebih merasa senang dan bahagia penurunan stres pada lansia di Panti
dengan adanya aktivitas rutin seperti Werdha Damai Ranomuut Manado.
rekreasi serta mempunyai hubungan sosial
dengan kelompok seusianya, karena hal
tersebut dapat mengisi waktu luang DAFTAR PUSTAKA
mereka. Azizah, 2011. Keperawatan Lanjut Usia.
Dengan adanya perbedaan sebelum dan Yogyakarta:Graha ilmu
sesudah dilakukan terapi okupasi, peneliti Badan Statistik Indonesia (2014) Jumlah
berasumsi bahwa penerapan terapi okupasi Penduduk menurut Kelompok
baik digunakan terhadap lansia yang Umur, Jenis Kelamin, Provinsi dan
mengalami stres. Penerapan terapi okupasi Kabupaten/Kota,
ini dapat meningkatkan mutu kesehatan 2005.(www.datastasistikindonesi.c
lansia serta penanganan yang baik om/portal/index.php?option=com_t
terhadap lansia yang mengalami stres. abel&at=1&idtabel=116&Itemid=1
Sebaiknya, penerapan terapi okupasi 65_ Diakses pada tanggal 8
dilanjutkan di panti werdha untuk lebih Oktober 2014)
menciptakan sosialisasi antar lansia yang Bandiyah, 2009. Lanjut Usia dan
satu dengan yang lainnya serta lansia dapat Keperawatan Gerontik.
merasakan perasaan yang bahagia untuk Yogyakarta: Nuha Medika
menciptakan berbagai kesejahteraan. Graff, 2007. Terapi Aktifitas Kelompok
Menurut penelitian Kristyaningsih (TAK) Terapi Okupasi Daily
(2011) dukungan keluarga merupakan Activity.
aspek penting yang harus ada di dalam (https://id.scribd.com/doc/1237472
suatu keluarga, karena Efek dari dukungan 37/tak.,diakses tanggal 06 Oktober
keluarga terhadap kesehatan dan 2014, jam 21.00)
kesejahteraan berfungsi bersamaan,
dengan peningkatan usia harapan hidup Hayati. 2010.Pengaruh Dukungan Sosial
tentunya mempunyai dampak lebih banyak Terhadap Kesepian Pada Lansia.
terjadi penyakit pada lansia, terbesar (http://repository.usu.ac.id/bitstrea
adalah gangguan depresi atau stres. m/123456789/14512/1/10E00077.p
Sehingga dalam hal ini perlu adanya peran df,, diakses tanggal 15 April 2015,
serta yang besar dari keluarga dalam jam 11.30)
memberikan dukungan dan pemenuhan
kebutuhan lansia, sehingga timbul koping
ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 3. Nomor 2. Mei2015