Professional Documents
Culture Documents
1
RENUNGAN MINGGU, 23 April 2017
Jujur saja, tidak akan ada orangtua yang mau anaknya jadi seperti Yudas Iskariot.
Tidak dalam peran drama Jumat Agung atau Paskah Sekolah Minggu di gereja, apalagi
dalam kehidupan nyata. Yudas memang meninggalkan kesan dan teladan yang amat
negatif.
Hari itu adalah kira-kira seminggu menjelang Tuhan Yesus merayakan Paskah
terakhir selama hidup-Nya di dunia. Beberapa waktu yang lalu orang-orang ramai
membicarakan Lazarus yang mati tapi kemudian dibangkitkan oleh Yesus. Maka mereka
mengadakan perjamuan makan untuk Dia (ay.2). Tiba-tiba, Maria mengambil setengah kati
(setengah liter) minyak narwastu yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan
menyekanya dengan rambutnya (ay.3). Tentu saja, bau minyak semerbak memenuhi
ruangan itu. Anda dapat membayangkan ruangan yang tadinya penuh dengan perbincangan
kini semua tatapan mata tertuju kepada satu sosok saja, Maria. Yudas juga memperhatikan
Maria, tepatnya apa yang Maria bawa.
Yudas menyayangkan sikap Maria yang menghambur-hamburkan minyak yang
mahal itu. Padahal, menurut Yudas, minyak itu bisa dijual seharga 300 dinar (upah setahun
kerja dalam konteks Yahudi pada waktu itu) dan uangnya dapat dibagi-bagikan kepada
orang miskin (ay.5). Protes Yudas terdengar sangat penuh perhatian, seolah-olah ia peduli
dengan nasib rakyat miskin. Tapi Alkitab menjelaskan: Hal itu dikatannya bukan karena
ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri;
ia sering mengambil uang yang ada dalam kas yang dipegangnya (ay.6). Hati Yudas
melekat pada uang. Ia terbiasa mengambil kesempatan dalam kesempitan. Awalnya, ia
menguasai uang; kemudian, uang menguasai hatinya. Awalnya, ia mencuri uang; kemudian
uang mencuri hatinya. Akhirnya, Ia jadikan Yesus alat untuk memperkaya dirinya sendiri.
Berbeda sekali dengan Maria yang datang bersujud dan mempersembahkan minyak
yang mahal tanpa merasa rugi atau kehilangan karena Maria tahu bahwa Yesus adalah
segala-galanya dalam hidupnya. Hati Maria adalah hati yang tulus menyembah dan
mengasihi Yesus sedalam-dalamnya. Dan Tuhan Yesus memuji sikap Maria ini. Ia bahkan
mengatakan: Sesungguhnya, dimana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang
dilakukannya ini akan terus disebut juga untuk mengingat dia (Mat. 26:13). Sementara
Yudas terus diingat karena berbagai kejahatan dan pengkhianatannya, Maria diingat karena
kasih dan penyembahannya. Bagi Yudas, Yesus adalah alat untuk dimanfaatkan; tetapi
bagi Maria, Yesus adalah Allah yang patut disembah. Tuhan menjauhkan dari kita hati
Yudas yang egois dan keras dan memberikan kita hati Maria yang tulus dan penuh
penyembahan. Seberapa besar kasih kita kepada Tuhan Yesus akan menentukan seberapa
aman pengaruh harta terhadap hati dan hidup kita. Kiranya hati kita berdoa demikian:
Briku hati untuk menyembah-Mu, Briku hati untuk mengasihi-Mu, Briku hati memuji-Mu
dan mengasihi Engkau, seperti wanita yang datang mengurapi-Mu. Selamat Paskah! (yj).
2
1. PELAYAN IBADAH MINGGU INI
Minggu, 23 April 2017 Minggu, 30 April 2017
WAKTU Pkl 09.00 Pkl 11.00 Pkl 09.00 Pkl 11.00
TEMA Kekudusan Membumi: Mengasihi Selama Ada
Mengasihi Sesama Kesempatan
(Imamat 19:1-18) (Galatia 6:7-10)
Liturgos Dkn. Ellijanti Tjahja Dkn. Josep Hendrawan
Pengkhotbah GI. Metty I Sudharma Pdt. Nyoman Widiantara
MJ Pendamping Dkn. Lina Sugianto Pnt. Daniel Hadinoto
KoordKebaktian Dkn. Enniwati Tow Dkn. Joze Hutagaol
Usher/Kolektor Imelda G., Julina D., Jonathan A., Nugroho AP,
/TPJB Dina J., Amanda, Marga Peny, Felicia A.,
Luciawati S., Jap Ai Lin, Kiki Kosasih, Marvin,
Widhiandari Mercia Teguh D. Olivia W.,
Susanto H.
Pers. Pujian PS Nafiri &
Junita T. PS Gita Agape PS Narwastu
Amanda
Pianis/Organis Jessica, Imme Hotman, Melissa Monica
Cantor/Singer Melissa Chandra Friska P. Tiur L.
Audio Visual Teddy, Yance Hendrik, Eko Kaufik Edmund,Enrico
Bunga Mimbar Johanna Istanto -
3. PELAYANAN FIRMAN
Pada KU 1-2 dan Seminar Hari Wanita GPBB hari ini, Minggu, 23 April 2017 dilayani
oleh Ibu GI. Metty I Sudharma M.Div dari GKI Wongsodirjan, Yogyakarta. Segenap
Majelis dan Jemaat GPBB mengucapkan terima kasih atas pelayanannya. Tuhan Yesus
memberkati pelayanan Ibu dimanapun berada.
3
4. HARI WANITA GPBB
Hari ini Minggu, 23 April 2017 diperingati sebagai hari wanita GPBB.
Kebaktian minggu hari ini dilayani para wanita.
SEMINAR KHUSUS WANITA:
- Tema : Closed Door (How to deal with rejection)
- Pembicara : GI. Metty Irawati Sudharma M.Div. (Alumni STT Bandung dan
sekarang melayani sebagai tenaga kategorial di GKI Wongsodirjan)
- Waktu : Pkl. 13.30-16.00
- Tempat : Hall Kebaktian L4
8. CUTI SEKRETARIAT
Ibu Ingrid akan mengambil cuti dari tgl 28 April 2017 s/d 14 Mei 2017.
5
2. GPBB:
o Leasing Renewal dan Sanctuary ke 3: Janji Iman tahap 2; Charity Dinner.
o Pencari Pekerjaan: Doakan yang sedang mencari pekerjaan; menantikan EP/PR
o Mahasiswa: untuk pergumulan study dan disiplin membagi waktu study dll.
3. Indonesia:
Bersyukur untuk berlangsungnya Pilkada DKI putaran kedua aman dan lancar.
4. Singapura dan dunia:
Singapore: Kondisi ekonomi Singapura; kerukunan antar ras, etnik dan agama.
Perdamaian dunia: Toleransi dan saling menghormati; masalah ekologi dll.
5. Misi: Berdoa untuk Missionaris Lynda Tobing:
1) Bersyukur bagi kepekaan rohani yang Tuhan karuniakan dalam pelayanan kepada
masyarakat sekitar;
2) Doakan bagi pelayanan kelompok PA bersama masyarakat setempat untuk terus
bertumbuh;
3) Doakan Tuhan usir segala kuasa kegelapan yang menguasai tiap individu yang
dilayani.
12. Jumlah Kehadiran dan Persembahan Jumat Agung Lalu, 14 April 2017
Jumlah Hadir Terlambat Persembahan
Kebaktian Umum 1 408 orang $ 5,245.70
Kebaktian Umum 2 192 orang $ 2,124.20
Exchange Rate:
$ 83.55
Rp.584.000/-; RM 100/-
Total 600 orang $ 7,453.45
6
Ringkasan Kotbah Minggu Lalu 16/04/2017
Tema : S(s) Penakluk
Bacaan : Lukas 24:1-12
Lukas 24 berbicara tentang transformasi yang melingkupi beberapa area, yaitu: Position,
Mindset, Behaviour (tingkah laku) dan Community Transformation.
Banyak orang Kristen hanya mengalami transformasi posisi. Dari status orang berdosa ke
status diselamatkan. Sayangnya transformasi ini belum melingkupi transformasi mindset,
tingkah laku dan komunitasnya. Tapi apabila kita melihat ada orang yang tingkah lakunya
sudah berubah, kita boleh yakin kalau posisi dan mindset orang itu pun sudah di transformasi.
Paskah berarti Tuhan melewati dan membebaskan dalam konteks perjanjian lama. Dalam
perjanjian baru: Tuhan bangkit dan menaklukan kematian. Kita sudah tidak perlu lagi
mengorbankan anak domba karena Tuhan Yesus sendirilah yang sudah berkorban untuk
menebus kita.
Transformasi posisi terjadi secara otomatis di saat kita mengaku percaya kepada Yesus
Kristus. Status berdosa berubah jadi orang benar, dari budak dosa jadi sahabat Allah, berada di
dunia tapi tidak lagi berasal dari dunia. Setelah transformasi posisi, haruslah diikuti oleh
transformasi mindset. Ini yang disebut oleh rasul Paulus sebagai pembaharuan akal budi.
Contoh yg negative dari ini adalah tanggapan murid-murid saat mendengar berita dari para
perempuan yang menemukan kubur kosong. Mereka tidak percaya akan perkataan para
perempuan itu meskipun kebangkitan Yesus sudah dinubuatkan oleh firman Tuhan. Mereka
sangat-sangat terpengaruh oleh standard kehidupan di jaman mereka sampai mereka tidak
dapat menerima kebenaran firman dengan mudah. Contoh yang positif dari transformasi
mindset adalah merubah persepsi bahwa doa adalah hanya untuk meminta dan mencari
jawaban.Yang benar adalah doa membuat kita dapat bertemu dengan kebenaran dan kebajikan
supaya apapun yang diberikan atau dijawab dapat kita gunakan untuk menegakkan kebenaran
dan kemuliaan Tuhan.
Setelah ada transformasi mindset, barulah transformasi behaviour bisa terjadi. Transformasi
ini adalah sesuatu yang bisa dilihat oleh orang lain karena nyata dalam perbuatan dan
perkataan kita. Di sinilah konsep salib sangatlah sentral dalam kehidupan orang Kristen.
Bagaimana kita menyikapi salib atau apapun yang menyusahkan kita adalah indikator sejauh
mana transformasi behaviour terjadi dalam hidup kita.
Untuk membantu kita introspeksi, kita harus bertanya Adakah perilaku saya yang berubah
setelah saya percaya Yesus?
Pada akhirnya, apabila tingkah laku kita sudah ditransformasi, komunitas kita pun akan
diubah, sama seperti bagaimana ke 11 rasul dapat merubah dunia untuk mengikut Yesus.
Perubahan kita dapat membawa dampak ke keluarga, pergaulan, komunitas dan dunia kita.
7
LITURGI KEBAKTIAN Minggu, 23 April 2017
Kekudusan Membumi; Mengasihi Sesama
(Imamat 19:1-18)
PELAYANAN PERSEMBAHAN
15. Ayat Pembimbing Persembahan : Mazmur 96:8
16. Nyanyian Syukur Persembahan : Syukur PadaMu, Ya Allah (NKB 133:1-3)
18. *Doa Syukur Persembahan (dpo: MJP)