Professional Documents
Culture Documents
PADA ANAK
Posted on Desember 21, 2012 by rifasayan
4 Votes
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
1.1 Definisi
Pneumonia merupakan suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi
seperti bakteri, virus, jamur atau oleh benda asing. Pneumonia merupakan peradangan akut
padaparu-paru dengan akumulasi eksudat di dalam alveoli dan sluran pernafasan yang
mengganggu proses pernafasan. Pada umumnya pembagian pneumonia menurut dasar
anatomis dan etiologi. Pembagian menurut tempatnya adalah pneumonia lobaris, pneumonia
lobularis (bronchopneumonia), pneumonia interstisili ( bronkhiolitis ), sedangkan pembagian
menurut penyebabnya atau etiologinya adalah bakteri, virus, jamur, aspirasi makanan,
pneumonia hipostatik dan sindrom Loefler.
1.2 Klasifikasi
1.3 Penyebab
Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram posifif seperti :
Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis. Bakteri gram negatif
seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P. Aeruginosa.
Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus
dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara
yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada kotoran burung, tanah serta kompos.
Protozoa
Sinar x
Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat dan penyakit paru
yang ada.
JDL
Leukositosis biasanya ada, meski sel darah putih rendah terjadi pada infeksi virus, kondisi
tekanan imun memungkinkan berkembangnya pneumonia bakterial.
Pemeriksaan serologi
1. LED : Meningkat
2. Pemeriksaan fungsi paru
Volume ungkin menurun (kongesti dan kolaps alveolar); tekanan jalan nafas mungkin
meningkat dan komplain menurun, hipoksemia.
1.7 Penatalaksanaan
Pada penyakit yang ringan, mungkin virus tidak perlu antibiotic. Pada penderita yang rawat
inap (penyakit berat) harus segera diberi antibiotic. Pemilihan jenis antibiotic didasarkan atas
umur, keadaan umum penderita dan dugaan kuman penyebab.
1. Umur 3 bulan-5 tahun, bila toksis mungkin disebabkan oleh Streptokokus pneumonia,
Hemofilus influenza atau Stafilokokus. Pada umumnya tidak dapat diketahui kuman
penyebabnya, maka secara praktis dipakai :
2. Kombinasi :
Penisilin prokain 50.000-100.000 KI/kg/24jam IM, 1-2 kali sehari, dan Kloramfenikol 50-100
mg/kg/24 jam IV/oral, 4 kali sehari.
Atau kombinasi :
Ampisilin 50-100 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari dan Kloksasilin 50 mg/kg/24 jam
IM/IV, 4 kali sehari.
Atau kombinasi :
Eritromisin 50 mg/kg/24 jam, oral, 4 kali sehari dan Kloramfenikol (dosis sda).
Umur < bulan, biasanya disebabkan oleh : Streptokokus pneumonia, Stafilokokus atau Entero
bacteriaceae.
1. Kombinasi :
Penisilin prokain 50.000-100.000 KI/kg/24jam IM, 1-2 kali sehari, dan Gentamisin 5-7
mg/kg/24 jam, 2-3 kali sehari.
Atau kombinasi :
Kloksasilin 50 mg/kg/24 jam IM/IV, 4 kali sehari dan Gentamisin 5-7 mg/kg/24 jam, 2-3 kali
sehari.
1. Kombinasi ini juga diberikan pada anak-anak lebih 3 bulan dengan malnutrisi berat
atau penderita immunocompromized.
1. Streptokokus pneumonia :
1. Penisilin prokain IM atau
2. Fenoksimetilpenisilin 25.000-50.000 KI/kg/24 jam oral, 4 kali sehari atau
3. Eritromisin (dosis sda) atau
4. Kotrimoksazol 6/30 mg/kg/24 jam, oral 2 kali sehari.
5. Mikoplasma pneumonia : Eritromisin (dosis sda).
6. Bila kuman penyebab dapat diisolasi atau terjadi efek samping obat (misalnya alergi) atau
hasil pengobatan tidak memuaskan, perlu dilakukan reevaluasi apakah perlu dipilih antibiotic
lain.
Pengobatan simptomatis :
Fisioterapi :
1. Postural drainase.
2. Fisioterapi dengan menepuk-nepuk.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
Identitas
Umumnya anak dengan daya tahan terganggu akan menderita pneumonia berulang atau tidak
dapat mengatasi penyakit ini dengan sempurna. Selain itu daya tahan tubuh yang menurun
akibat KEP, penyakit menahun, trauma pada paru, anesthesia, aspirasi dan pengobatan
antibiotik yang tidak sempurna.
Riwayat Keperawatan.
i. Keluhan utama.
Anak sangat gelisah, dispnea, pernapasan cepat dan dangkal, diserai pernapasan cuping
hidupng, serta sianosis sekitar hidung dan mulut. Kadang disertai muntah dan diare.atau
diare, tinja berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia
Bronkopneumonia biasanya didahului oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas selama
beberapa hari. Suhu tubuh dapat naik sangat mendadak sampai 39-40oC dan kadang disertai
kejang karena demam yang tinggi.
Anggota keluarga lain yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan dapat menularkan
kepada anggota keluarga yang lainnya.
Menurut Wilson dan Thompson, 1990 pneumonia sering terjadi pada musim hujan dan awal
musim semi. Selain itu pemeliharaan ksehatan dan kebersihan lingkungan yang kurang juga
bisa menyebabkan anak menderita sakit. Lingkungan pabrik atau banyak asap dan debu
ataupun lingkungan dengan anggota keluarga perokok.
1. Imunisasi.
Anak yang tidak mendapatkan imunisasi beresiko tinggi untuk mendapat penyakit infeksi
saluran pernapasan atas atau bawah karena system pertahanan tubuh yang tidak cukup kuat
untuk melawan infeksi sekunder.
1. Nutrisi : Riwayat gizi buruk atau meteorismus (malnutrisi energi protein = MEP).
2. Pemeriksaan persistem.
1. Sistem kardiovaskuler
Takikardi, iritability.
1. Sistem pernapasan.
2. Sesak napas, retraksi dada, melaporkan anak sulit bernapas, pernapasan cuping
hdidung, ronki, wheezing, takipnea, batuk produktif atau non produktif, pergerakan
dada asimetris, pernapasan tidak teratur/ireguler, kemungkinan friction rub, perkusi
redup pada daerah terjadinya konsolidasi, ada sputum/sekret. Orang tua cemas dengan
keadaan anaknya yang bertambah sesak dan pilek.
3. Sistem pencernaan
Anak malas minum atau makan, muntah, berat badan menurun, lemah. Pada orang tua yang
dengan tipe keluarga anak pertama, mungkin belum memahami tentang tujuan dan cara
pemberian makanan/cairan personde.
Sistem eliminasi
Anak atau bayi menderita diare, atau dehidrasi, orang tua mungkin belum memahami alasan
anak menderita diare sampai terjadi dehidrasi (ringan sampai berat).
Sistem saraf.
Demam, kejang, sakit kepala yang ditandai dengan menangis terus pada anak-anak atau
malas minum, ubun-ubun cekung.
Sistem lokomotor/muskuloskeletal.
Sistem endokrin.
Sistem integumen.
Turgor kulit menurun, membran mukosa kering, sianosis, pucat, akral hangat, kulit kering, .
Sistem penginderaan.
Diagnosis Perencanaan
NOC NIC
Bersihan jalan nafas tidak Setelah dilakukan perawatan NIC: airway
efektif berhubungan 324 jam klien dapat: manajementAktifitas:
dengan sekresi
bronkusKetidakseimbangan 1. mempertahankan 1. Buka jalan nafas
nutrisi kurang dari kepatenan jalan nafas. 2. Atur posisi yang
kebutuhan tubuh 2. Mempertahankan memungkinkan
berhubungan dengan ventilasi berkurang ventilasi maximum
ketidakmampuan 3. dengarkan suara nafas
pemasukan b.d faktor Dg Indikator: 4. Monitor dan
biologis.(Sesak oksigenasi
nafas)Kekurangan volume 1. Tidak ada spasme 5. pantau kelembaban
cairan b.d kegagalan 2. Tidak ada cemas oksigenasi pasien
mekanisme pengaturan atau 3. Tidak ada suara 6. Kaji status pernafasan
regulasi tambahan 7. Minta pasien
4. RR normal tidur/duduk dengan
Defisit perawatan diri : 5. Mampu bernafas dalam kepala fleksi, otot
mandi, makan, toileting 6. Ekspansi dan simetris bahu rileks dan lutut
berhubungan dengan 7. Tidakada retraksi dada menekuk
kelemahan. 8. Mudah bernafas 8. Anjurkan paien nafas
9. Tidak dyspnea dalam dan batuk
efektif
Status nutrisi, setelah diberikan 9. Berikan terapi sesuai
penjelasan dan perawatan program
selama 4x 24 jam kebutuhan
nutrisi ps terpenuhi dg: Eating disorder manajemen
Indikator: Aktifitas:
Aktifitas:
1. Tempatkan alat-alat
mandi disamping TT
ps
2. Libatkan keluarga dan
ps
3. Berikan bantuan
selama ps masih
mampu mengerjakan
sendiri
Aktifitas:
1. 1Informasikan pd ps
dlm memilih pakaian
selama perawatan
2. Sediakan pakaian di
tempat yg mudah
dijangkau
3. Bantu berpakaian yg
sesuai
4. Jaga privcy ps
5. Berikan pakaian
pribadi yg digemari
dan sesuai
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pneumonia merupakan peradangan akut pada paru-paru dengan akumulasi eksudat di dalam
alveoli dan sluran pernafasan yang mengganggu proses pernafasan. Pada umumnya
pembagian pneumonia menurut dasar anatomis dan etiologi. Pembagian menurut tempatnya
adalah pneumonia lobaris, pneumonia lobularis (bronchopneumonia), pneumonia interstisili (
bronkhiolitis ), sedangkan pembagian menurut penyebabnya atau etiologinya adalah bakteri,
virus, jamur, aspirasi makanan, pneumonia hipostatik dan sindrom Loefler.
Kemungkinan diagnosa yang muncul dari kasus bronchopneumonia ini adalah sebagai
berikut :
3.2 Saran
Menjaga lingkungan tetap bersih, dan jauhkan anak dari lingkungan yang kotor dan faktor
pencetus lainnya untuk mencegah terjadinya bronchopneumonia dan berikan makanan yang
seimbang untuk membantu sistem imunnya menjadi lebih baik agar tidak mudah terpapar
bakteri dan virus yang berada disekitarnya yang mampu menyerang saluran pernafasannya.