You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat

tinggal di Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan

jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan,

kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut

politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk

dalam aspek fisik dan non fisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan,

pekerjaan, prokduktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan,

sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati

kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian,

berkebangsaan dan hidup layak.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa Pengertian Kependudukan ?

2. Bagaimana Priramida Pertumbuhan Penduduk 3 Tahun Terakhir ?

3. Bagaimana Analisis Permasalahan Penduduk ?

1.3Tujuan

1. Mengetahui Tentang Pengertian Kependudukan

2. Memahami Priramida Pertumbuhan Penduduk 3 Tahun Terakhir

3. Mengetahui Analisis Permasalahan Penduduk

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kependudukan

Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap di suatu

daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan

penduduk adalah keadaaan yang dinamis antara penduduk yang bertambah dan

jumlah penduduk yang berkurang. Pertumbuhan penduduk di suatu wilayah

dipengaruhi oleh empat faktor yaitu kelahiran, kematian, migrasi masuk dan

migrasi keluar. Faktor dominan yang mempengaruhi jumlah penduduk di

Indonesia adalah kelahiran dan kematian, karena migrasi masuk, dan migrasi

keluar sangat rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya

fertilitas dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non

demografi. Faktor demografi diantaranya struktur umur, status perkawinan, umur

kawin pertama, sedangkan faktor non demografi antara lain keadaan ekonomi

penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status wanita, urbanisasi, dan

industrialilasi.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-

lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah,

dimana masalah kependudukan saat ini telah memegang peranan penting dalam

menentukan kebijaksanaan pemerintah.

Masalah kependudukan juga sangat mempengaruhi kesejahteraan dan

perkembangan suatu daerah dan Negara. Pada tahun 1973 di paris selama kongres

2
masalah kependudukan dilangsungkan, Aldhope Laundry telah membuktikan

secara matematik adanya hubungan antara unsur-unsur demografi seperti

kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Beliau menyarankan

penggunaan istilah Pure Demografi untuk cabang ilmu demografi yang

bersifat analitik matematik dan lain -lain dari ilmu yang bersifat deskriptif.

Jadi Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah,

struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan,

kematian, persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut

politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Kependudukan sangat erat kaitannya dengan demografi. Kata demografi

berasal dari bahasa Yunani yang berarti Demos adalah rakyat atau penduduk, dan

Grafein adalah menulis. Jadi demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan

karangan mengenai rakyat atau penduduk. Donald J. Bogue (Dasar-dasar-

Demografi, 1981) memberikan defenisi demografi sebagai berikut :

Demografi adalah ilmu yang mempelajari secara statistik dan matematik

tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya

sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi yaitu kelahiran

(fertility), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.

Dalam pengertian luas, demografi juga memperhatikan berbagai

karakteristik individu maupun kelompok, yang meliputi tingkat sosial, budaya,

dan ekonomi. Demografi sebagai salah satu ilmu disiplin telah berkembang sejak

3 abad yang lalu. John Graunt, seorang pedagang pakaian yang hidup pada abad

ke 17 di London, diangap sebagai bapak Demografi. Dia melakukan analisa data

kelahiran dan kematian, dan dari hasil analisanya dikemukakannya batasa-batasan

3
umum tentang kematian, kelahiran, migrasi dan perkawinan dalam hubungannya

dengan prosespenduduk. Data tersebut diperolehnya dari catatan kematian (Bills

of Mortality), yang setiap minggu diterbitkan oleh petugas gereja. Dari

penyelidikannya dia mencetuskan hukum-hukum tentang pertumbuhan

penduduk.

2.2. PERTUMBUHAN PENDUDUK TIGA TAHUN TERAKHIR DI

KECAMATAN KOTA BARU

A. Pertumnuhan penduduk kecamatan kota Baru tahun 2013

Penduduk kecamatan Kota Baru tercatat sebanyak 157.648 jiwa dimana

penduduk laki-laki 80.35 jiwa dan perempuan 77. 613 jiwa. Jika dilihat dari

kepadatan penduduk, rata- rata kepadatan sebesar 2. 027 orang/km dengan rincian

per kelurahan sebagai berikut:

1. Kenali Besar = 2.734 orang/km

2. Rawa Sari = 2.302 orang/km

3. Simpang 111 sipin = 8.658 orang/km

4. Suka Karya = 5.170 orang/km

5. Kenali Asam Bawah = 1.089 orang/km

6. Kenali Asam Atas = 1.039 orang/km

7. Paal Lima = 2.018 orang/km

8. Bagan Pete = 493 orang/km

9. Beliung = 4.983 orang/km

10. Mayang mangurai = 4.489 orang/km

4
PIRAMDA PENDUDUK KECAMATAN KOTA BARU TAHUN 2013

PENDUDUK KOTA BARU MENURUT KELURAHAN DAN JENIS

KELAMIN 2013

5
A. Pertumbuhan penduduk kecamatan Kota Baru tahun 2014

Komposisi penduduk di kecmatan Kota Baru didominasi penduduk usia 0

sampai 29 tahun. Jika diamati, mulai kelompok umur 15-19 tahunkebawah

menunjukkan trend menaik. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa laju

pertumbuhan penduduk dlam 20 tahun terakhir relative mengalami kenaikan

meskipun lamban pergerkannya.

Kecamatan Kota Baru juga merupakan daerah pengembangan perumahan

dan pusat pemerintahan Kota Jambi. Kondisi ini dapat dilihat dengan banyaknya

pengembang yang membangun perumahan dan berdirinya kantor-kantor

pemerintah di kecamatan Kota Baru. Hal ini tentu berimbas pada pertambahan

penduduk dan berdampak pada kepadatan penduduknya.

6
B. Pertumbuhan penduduk kecamatan Kota Baru tahun 2015

Komposisi penduduk di kecamatan Kota Baru tahun 2015 kelompok umur 5

tahunan masih di dominasi oleh penduduk usia 20 sampai 24 tahun. Berdasarkan

grafik piramida dibawah ini diketahui bahwa penduduk kecamatan Kota Baru

termasuk penduduk muda.

Pada pada tahun 2015, proprsi penduduk usia produktif sebesar 70,08%.

Besarnya bonus demografiii merupakan potensi besar untuk meningkatkan

keajuan ekonomi. dari kelompok umur ini juga diketahui jika rasio

ketergantungan penduduk pada tahun 2015 sebesar 42,7 yang artinya setiap 100

orang usia produktif harus menanggung sekitar 43 orang yang tidak produktif.

7
8
2.3. ANALISIS PERMASALAHAN PENDUDUK

2.3.1. KESEHATAN

Sarana kesehatan di kecamatan Kota Baru terdapat 2 unit ruamah sakit, 4 unit

puskesmas, 6 unit pustu, 122 unit posyandu, 6 klinik kesehatan dan 83 unit

polides atau praktek bidan.sedangkan tenaga kesehatan dokter umum 44 orang.

Dokter gigi 7 orang, perawat 48 orang , bidan 65 orang dan farmasi 16 orang. Ahli

gizi 11 orang dan sanitasi 12 orang ini merupakan data kesehatan pada tahun

2013.

Sememtara pada Tahun 2014 jumlah rumah sakit di kecamatan Kota Baru

terdapat 2 buah, yaitu kelurahan Simp.III Sipin dan Mayang Mangurai. Jumlah

puskeksmas/ pustu ada 12 yaitu di kelurahan Kenali Besar, Rawasari, Simp.III

Sipin, Kenali Asam Bawah, Kenali Asam Atas, Paal V, dan kelurahan Mayang

Mangurai. Sedangkan praktek dokter tersebar di Kelurahan Kenali Besar,

Rawasari, Kenali Asam Atas, Paal V dan Mayang Mangurai.

Pada tahun 2014 jumlah penderita penyakit di kecamatan Kot Baru yang

dilaporkan pada Dinas Kesehatan adalah Infeksi akut lain Pernapasan Atas

sebanyak 35.701 penyakit lain pada saluran pernapasan Atas 341, penyakiit ppada

sistem otot dan jaringan pengikat 5.912 penyakit kulit infeksi 1.038, penyakit kulit

alergi 5.625, Ginggivitis dan penyakit periodental 384, pulpa dan jaringan

periapikal 2.793, penyakit darah tinggi 7.081, Diare 3.606, dan penyakit asma

1.140.

Jumlah PUS tahun 2014 di kecamatan Kota Baru adalah 21.734, sedangkan

jumlah apsektor KB jika dirinci menurut alat kontrasepsi yang digunakan adalah

9
IUD 1.427, PIL 5.838, suntik 7.114 kondom 306, MOP 34, MOW 269 dan

Implant 926.

Dan untuk tahun 2015 jumlah rumah sakit di kecamatan Kota Baru terdapat 4

buah, yaitu di kelurahan Kenali Besar, kelurahan Simpang III Sipin dan mayang

Mangurai. Jumlah puskesmas/ pustu ada 10 yaitu di kelurahan Kenali Besar,

Rawasari, Simpang III Sipin, Kenali Asam bawah, Paal V, Bagan pete, dan

Kelurahan Mayang Mangurai.sedangkan praktek dokter tersebar di Kelurahan

Kenali Besar, Rawasari, Kenali Asam Atas, Paal V, dan Mayang Mangurai.

Sarana kesehatan lainnya di Kecamatan Kota Baru terdapat 103 unit

posyandu, 6 klinik kesehatan dan 83 unit Polides/ praktek bidan. Sedangkan

tenaga kesehatan dokter umum 12 orang, dokter gigi 6 orang, perawt 33 orang,

bidan 52 orang dan farmasi 10 orang, ahli gizi 6 orang, dan sanitasi 8 orang.

Jumlah PUS tahun 2015 di Kecamatan Kota Baru adalah 28.039, sedangkan

jumlah apsektor KB jika dirinci menurut alat kontrasepsi yang digunakan adalah :

IUD 1.497, PIL 3.811, suntik 8.341, kondom 493, MOW 471, dan Implant 934

akseptor.

Pertumbuhan penduduk yang meningkat berkaitan dengan semakin sulitnya

pelayanan kesehatan yang merata kepada masyarakat. Pengetahuan tentang

aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas,

migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan

membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat

mengembangkan program pelayanan kesehatan yang merata dan tepat pada

sasarannya. Masalah utama yang dihadapi di bidang kesehatanadalah masih

tingginya pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan

10
struktur umur penduduk. Program kependudukan dan keluarga berencana

bertujuan turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh

masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk.

Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan

kecepatan pertambahan penduduk dengan perkembangan pelayanan kesehatan.

2.3.2. EKONOMI

Hasil yang diharapkan dari pembangunan ekonomi adalah terwujudnya

kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi merupakan aspek yang paling

esensial dalam menunjang pembangunan, khususnya dalam bidang ekonomi.

Pembangunan merupakan rangkuman dari laju pertumbuhan dari berbagai

sektor ekonomi yang juga menggambarkan tingkat perubahan struktur ekonomi

yang terjadi pada suatu periode. Pembangunan ekonomi dilaksanakan dengan

berbagai macam program dan kegiatan yang tercermin dari upaya pemerintah

bersama perangkat lainnya dalam rangka usaha untuk mengembangkan segala

potensi yang ada, guna mendorong gerak pembangunan dalam segala sektor

pembangunan. Pembangunan ekonomi menunjukkan sejauh mana kinerja dari

berbagai sektor ekonomi menghasilkan pendapatan atau nilai tambah bagi

penduduk pada suatu periode tertentu.

Kondisi awal jumlah penduduk memang dapat meningkatkan jumlah

perekonomian namun pada suatu keadaan pertumbuhan penduduk tidak hanya

menaikkan ekonomi namun juga dapat menurunkannya.

11
12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan yang telah diuraikan pada subbab

diatas, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan dari subbab yang telah

dibahas:

1. Penduduk adalah orang atau individu yang tinggal atau menetap di suatu

daerah tertentu dalam jangka waktu yang lama, sedangkan pertumbuhan

penduduk adalah keadaaan yang dinamis antara penduduk yang bertambah

dan jumlah penduduk yang berkurang.

2. Dilihat dari kepadatan penduduk 2013, rata-rata kepadatan sebesar 2.027

orang/km dengan rincian perkelurahan yaitu berjumlah 32.975. Sedangkan

dilihat dari piramida penduduk kecamatan kota baru 2014 indikator laju

pertumbuhan penduduk dalam 20 tahun terakhir relative mengalami

kenaikan meskipun lamban pergerakannya. Dan sedangkan berdasarkan

grafik piramida penduduk kecamatan kota baru 2015 adalah termasuk

penduduk muda. Dan dari kelompok umur ini juga diketahui jika rasio

ketergantungan penduduk pada tahun 2015 sebesar 42,7 yang artinya

setiap 100 orang usia produktif harus menanggung sekitar 43 orang yang

tidak produktif.

3. Analisis permasalahan penduduk pada tingkat kesehatan adalah Masalah

utama yang dihadapi di bidang kesehatan adalah masih tingginya

pertumbuhan penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur

umur penduduk.Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan

13
turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh

masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan dan pengendalian penduduk.

4. Permasalahan penduduk pada tingkat ekonomi yaitu kondisi awal jumlah

penduduk memang dapat meningkatkan jumlah perekonomian namun

pada suatu keadaan pertumbuhan penduduk tidak hanya menaikkan

ekonomi namun juga dapat menurunkannya.

3.2 Saran

Diharapkan masyarakat ikut serta membantu pemerintah dalam

menjalankan program-program pemerintah dalam mengupayakan terjadinya

jumlah penduduk yang semakin meningkat. Dan diharapkan tercapai

keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertambahan penduduk

dengan perkembangan pelayanan kesehatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. http://jambikota.bps.go.id

2. http://jambi.bps.go.id

3. Adipuryanti, Ni L.P.Y. Analisis pengaruh jumlah penduduk yang bekerja

dan investasi terhadap ketimpangan distribusi pendapatan melalui

pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Provinsi Bali.1:20-28.

15

You might also like