You are on page 1of 11
Pertanyaan- Jawaban: |. Menurut bapaklibu guru apakah siswaisiswi disini sudah_memiliki kesadaran diri yang baik? Jawab: Secara keseluruhan siswa disini belum memiliki kesadaran diri baik, namun hanya sebagian saja, karna ketika guru sedang mengajar masih terdapat siswa yang semau-maunya belajar, masih suka mengobrol dan bereanda. Dan belum bisa belajar atas kemauan dan kesadaran dirinya sendiri. 2. Apakah siswa/sivwi di o—— sendiri? f Jawab: Ketika siswa d hasiInya sendin 4, Bagaimana cara siswa dalam menunjukan rasa empati terhadap sesama temannya? Jawab: Salah satu caranya yaitu dengan menanamkan pengertian bahwa mereka itu bersaudara, apalagi mereka satu sekolah, satu kelas jangan sampai diantara mereka saling bermusuhan dan saling mendiskriminasi satu sama lain, Mereka harus saling bekerja sama dalam hal-hal yang baik dan positif. 5. Apakah siswa/siswi disini sudah mampu berkomunikasi dengan baik terhadap sesama temannya? Jawab + Secara keseluruban siswa disini sudah bisa mampu berkomunikasi sesama teman baik antara teman sekelas dan bukan teman sekelas Mereka bersahabat ada yang sahabat dekat dan ada juga yang hanya sekedar kenal. Karna Islam pun mengajarkan “Lita’aarafuu” supaya bisa saling mengenal satu sama fain, 6 Menurut bapai/ibu guru apakah yang.dimaksud dengan Kecerdasan Emosional? — \ Fa Jawal jemotivasi di 121 untuk belajar maka nenghasilkan prestasi yang baik pula Dengan demikian landasan fori pada penclitian ini sangat banyak yang dapat diterima, Karena kecerdasan emosional siswa sepenuhnya dapat mempengaruhi pretasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Dibawah ini ada beberapa faktor pendukung dan penghambat prestasi belajar PAI siswa. Pengaruh kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa tersebut tidak terlepas dari adanya faktor pendorong seperti: 1, Adanya kesadaran yang tinggi dalam diri anak itu sendiri untuk rajin belajar 2, Faktor keluarga, yaitu orang tua yang sudah mampu menyediakan kesempacan’ waktu dan sarana yang ia butuhkan atau orang tua yang selalu menemani anaknya ketika belajar. 3, Faktor sekolah, adanya budaya sportifitas di lingkungan sekolah, 4, Sikap guru yang tegas, kepala sekolah yang baik dan berwibawa, pembuatan jedwal pelajaran yang mempertimbangkan kompetensi anak didik, sehingga menyebabkan penunjangan proses belajar anak, Anak bukan hanya dapat belajar di dalam rumah saja tetapi anak juga mendapstkan pelajaran yang informal, sepeff bimbel, belgjar kelompok, dl 6. Faktor Perenl gfFett cumaht, Teman yang baik akan membawa anak pat snemberikan motivasi kepada ee ing_dalam pelajaran yang cat sei tm — hia esr ane berdampak baik bagi sekolah dan si 10. Fasilitas sekolah yang cukttpsmementhi syarat kesehatan dan_ terpelihara dengan baik. Misalnya dinding sekolah yang rapih, lapangan atau halaman sekolah yang bersih, ruang kelas yang berjendela, udara yang masuk cukup, dan pantulan sinar matahari dapat menerangi ruangan kelas Sedangkan 36% dipengaruhi oleh faktor lain, adapun faktor lain yang mempengaruhi kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar PAI siswa tidak terlepas pula dari faktor penghambat, antara lain seperti: 1. Faktor dalam diri anak itu sendiri, yaitu anak mempunyai sifat yang kurang baik, (malas, sulit konsentrasi) sehingga ia mengalami hambatan dalam perkembangan diri dan prestasi. 2. Kurangnya suasana rumah yang tenang, damai dan harmonis, sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak. Karena hal itu sangat mendukung belajar anak, jike keadaan tidak harmonis, tidak damai dan tidak tenang maka dalam belajar pun anak merasakan ketidak tenangan sehingga apa yang dipelajari sulit untuk diingat dan difahami, 3. Perpustakaan sekolah yang kurang memadai dan kurang merangsang penggunaanya oleh siswa, Misalnya buku-bukunya kurang lengkap untuk keperluan siswa, pelayanannya kurang memuaskan, riangannya panas, tidak ada ruang baca dan sebagainya, 4. Kurang variati igs ad scorang guru schingga siswa terkadang 3 imeras bosen an_jenith Mesias: Par; nengab'athor idfiym Dalam=mengembangkan kecerdasan emosional_anak=sangat dibutuhkan kerjasama dengan pihak sekolah‘Orang tue’ femberikan bimbingan di rumah serta pengawasan kepada anaknya ketika berada di rumah, sedangkan guru memberikan bimbingan dan pengawasan kepada anak ketika berada di sekolah. dari penetitian yengol: vali diperoleh dari it Pendidikan Agama Islam Siswa, maka nilai “/” yang diperoleh dalam perhitungan ry = 0844 adalah lebih besar dari pada r, pada taraf signifikan 5% atau taraf nifikan 1% yang masing-masing sebesar 0,304 dan 0,393, maka Miporesis Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Dengan det rerdapat pengaruh positif yang signifikan antara Tingkat Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa, menunjukan korelasi jukan korelast tinggi a ian, yang tinggi atau kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan emosional terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa, menunjukan korelasi yang tinggi atau kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam siswa B. Saran ‘Berdasarkan pada hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Bagi pendidik, ager dapat memberi pelajaran serta pengetahuan anak didiknya tentang segala hal yang berhubungan dengan kemampuan yang ada dalam disi termasuk kecerdasan emosional. Tidak hanya pengetahuan yang bersifat rasional saja yang harus diberikan akan tetapi pengetahuan tentang kemampuan mengenali dan mengelola emosi sendiri, kemampuan berempati dan keterampilan sosial jtiga perltidiajarkan. Bagi keg ooh bahwa™keberhasilan prestasi belajar anak di sekolah untuk belajar jhami emosi diri sendit"Serta mengelolanya dengan baik, belajar fie a bo kehidupan pribadi di berbagai Kchus = ata de ndidikan,

You might also like