Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
AGUSTUS 2009
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kualitas atas barang atau jasa yang dihasilkan, tetapi sekarang ini pengendalian
yang pada akhirnya akan menuju pencapaian pengelolaan secara total aktivitas
konsumen yaitu pasien dapat terwujud. Salah satu alternatif untuk mengelola
2
organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses
mencapai kesempurnaan di segala aspek barang dan jasa yang penting bagi
dikembangkan untuk menjamin bahwa produk atau jasa yang dihasilkan dapat
atau jasa yang sesuai dengan yang diinginkan konsumen, dengan melibatkan
Development pada jasa pelayanan kesehatan telah dilakukan, antara lain oleh
Puay Cheng Lim, Nelson K.H. Tang dan Peter M. Jackson (1999) dalam
3
Deployment pada jasa pelayanan kesehatan di Singapura. Hasil dari penelitian
Service dengan House of Quality Pada Jasa Pelayanan Rumah Sakit (Studi
Kasus Pada Kelas I dan VIP Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta)
menggunakan House of Quality pada Rumah Sakit Panti Waluyo. Dari hasil
penelitian diperoleh hasil bahwa pihak Rumah Sakit Panti Waluyo perlu
dimensi responsiveness.
Function Deployment dapat dilakukan baik pada sektor barang maupun jasa,
4
terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada
pasien selama ini telah sesuai dengan harapan pasien atau belum. Salah
House of Quality.
mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan yang diberikan oleh UNS Medical
Center kepada mahasiswa sebagai pasien dan atribut apa saja yang perlu
B. Rumusan Masalah
Center?
5
C. Tujuan Penelitian
Center.
dan ditingkatkan guna mencapai tingkat pelayanan yang optimal pada jasa
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Organisasi:
strategi-strategi operasional.
Function Deployment.
6
3. Bagi Peneliti: Sarana untuk mengaplikasikan teori-teori yang didapatkan
sesungguhnya.
E. Batasan Masalah
Center dan survei pada pasien UNS Medical Center terhadap kualitas
kepada intern obyek yang diteliti yaitu UNS Medical Center Universitas
7
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Pengertian Jasa
Jasa mempunyai sifat yang unik, dimana jasa yang dibutuhkan oleh
dengan pelanggan, karena itu seringkali sulit untuk distandarisasi dan dibuat
seefisien mungkin seperti yang diinginkan. Menurut Render dan Heizer (2005:
12), jasa merupakan kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang tidak nyata.
Jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud
dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik (Kotler, 1997: 83).
Jasa adalah setiap tindakan atau aktivitas dan bukan benda, yang dapat
ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain, yang pada dasarnya
bersifat intangible, konsumen terlibat secara aktif dalam proses produksi dan
1997: 24-25):
1. Intangibility
Jasa bersifat intangible (tidak berwujud), jasa tidak dapat dilihat, dirasa,
8
tugas pemberi jasa adalah mengelola keterangan atau informasi untuk
2. Inseparability
yang pokok.
3. Variability
output artinya banyaknya variasi bentuk kualitas dan jenis jasa tergantung
4. Perishability
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu
ada dan mantap. Bila permintaan berubah-ubah naik dan turun, maka
B. Pengertian Kualitas
barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan (Heizer dan Render,
2005: 253).
9
Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif
kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas
kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa jauh suatu poduk memenuhi
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
antara lain adalah pendapat Juran (Tjiptono dan Diana, 2003: 53) yang
yang mengandung pengertian bahwa suatu produk atau jasa harus dapat
The Juran Trilogy yang terdiri dari (Tjiptono dan Diana, 2003: 54):
10
1. Perencanaan Kualitas
kebutuhan pelanggan.
2. Pengendalian Kualitas
3. Perbaikan kualitas
perbaikan kualitas.
11
c) Membentuk suatu tim proyek yang bertanggung jawab dalam
harus diambil perusahaan bila mereka ingin mencapai kualitas tingkat dunia
yang dikenal dengan Jurans Three Steps to Progress (Tjiptono dan Diana,
tinggi.
pendapat Deming (Tjiptono dan Diana, 2003: 24) yang menyatakan bahwa
kualitas adalah suatu tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan
sempurna, tidak ada pula yang dapat diterima secara universal. Akan tetapi,
pada intinya dari definisi-definisi yang ada terdapat beberapa persamaan pada
12
1. Kualitas meliputi usaha untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
kesenjangan kualitas jasa yang timbul akibat adanya perbedaan antara harapan
13
1. Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai,
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan.
D. Pengertian Pelanggan
14
2. Pelanggan antara (Intermediate Customer)
sebagai pemakai akhir produk itu. Contoh dari pelanggan antara misalnya
Merupakan pembeli atau pemakai akhir produk itu, yang sering disebut
E. Kepuasan Pelanggan
kualitas yang luar biasa dan juga akan menimbulkan kepuasan yang sangat
evaluasi purna beli atau hasil evaluasi setelah membandingkan apa yang
15
Pengukuran terhadap kepuasan pelanggan sangat penting bagi
Sistem ini menyediakan kotak saran, kartu komentar, dan lain-lain yang
memuaskan pelanggan.
2. Ghost Shopping
langsung.
organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses,
16
dan lingkungannya (Tjiptono dan Diana, 2003: 4). Sementara Santoso (dalam
Yamit, 2004: 181) memberi definisi Total Quality Management adalah sistem
pelanggan dengan kegiatan yang diupayakan sekali benar (right first time),
sebuah filosofi dan prinsip yang menunjukkan landasan dari perbaikan yang
Menurut Hensler dan Brunell (dalam Tjiptono dan Diana 2003: 14),
1. Kepuasan pelanggan
Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang
Semakin tinggi nilai yang diberikan, maka semakin besar pula kepuasan
eksternal.
suatu sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu setiap
17
orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan
Ada dua konsep pokok berkaitan dengan hal ini yaitu pertama, prioritasasi
sumber daya yang ada. Oleh karena itu dengan menggunakan data maka
4. Perbaikan berkesinambungan
18
keunggulan di segala aspek barang dan jasa yang penting bagi konsumen
1. Perbaikan terus-menerus
bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah bahwa setiap aspek operasi
2. Pemberdayaan karyawan
3. Benchmarking
4. Just In Time
5. Konsep Taguchi
19
a) Quality Robustness (ketangguhan kualitas)
Control.
20
Total Quality Management memusatkan perhatian pada mutu dan
hal itu menjadi keunggulan kompetitif perusahaan atau organisasi dan dapat
selain itu perbaikan terus-menerus dalam mutu dan keandalan jasa-jasa atau
pelanggan, pegawai dan pemilik (Yamit, 2004: 24). Berikut ini adalah gambar
21
Strategi
Pelanggan
Sistem SDM
Keterangan :
1. Strategi
2. Sistem
3. Sumberdaya manusia
4. Pelanggan
22
Total Quality Service memfokuskan pada lima hal pokok (Tjiptono,
tersebut.
dan lintas fungsional agar dapat berperan aktif dalam merancang dan
3. Pengukuran
terdiri atas:
23
a) Menyusun ukuran proses dan hasil.
4. Dukungan sistematis
24
serta mengevaluasi secara sistematis kapabilitas produk atau jasa dalam
(2005: 214) adalah suatu proses menetapkan keinginan pelanggan (what) dan
efektivitas.
sebuah produk.
25
Fokus utama Quality Function Deployment yaitu pelibatan konsumen
pada proses pengembangan produk atau jasa sedini mungkin. Filosofi yang
mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk,
meskipun suatu produk yang telah dihasilkan dengan sempurna, bila mereka
2003: 113).
besar bagi perusahaan. Manfaat utama yang diperoleh dari penerapan Quality
2. Efisiensi waktu
sehingga pada gilirannya hal ini mendorong kerjasama tim yang lebih
kokoh.
26
4. Orientasi pada dokumentasi
mengenai semua data yang berhubungan dengan segala proses yang ada
berubah secara konstan setiap kali ada informasi baru yang dipelajari dan
turnover.
konsumen.
122), alat spesifik yang sering digunakan dalam analisis Quality Function
27
1. Diagram Afinitas
lalu.
2. Interrelationship Digraph
sasaran atau masalah yang spesifik. Dalam diagram tersebut proses kreatif
3. Tree Diagram
yang dihadapi.
4. Diagram Matriks
28
I. House of Quality
yang disebut House of Quality. Render dan Heizer (2005: 214) mendefinisikan
persyaratan konsumen.
29
Interrelationship
between technical
Technical Descriptors
(voice of organization)
Prioritized Customer
Requirements
Requirement
Customer
Relationship between
requirement and descriptor
J. Penelitian Terdahulu
Requirements.
Puskesmas, berikut adalah prioritas dalam desain mutu pelayanan rawat inap:
30
(1) pemeliharaan fasilitas dan infrastruktur pelayanan rawat inap; (2)
yang serius dari pihak instalasi rawat jalan untuk segera diperbaiki adalah
tidak adanya perbedaan layanan baik dari segi medis maupun non-medis pada
jadwal pelayanan yang tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan; kecakapan
Sakit (Studi Kasus pada Kelas VIP dan I pada Rumah Sakit Dr. Moewardi
DR. Moewardi dan didukung dengan penggunaan analisis Diagram Pareto dan
31
menunjukkan dimensi tangible memiliki presentase terbesar dengan 44,98%.
untuk tingkat kepentingan, semua atribut dinilai sangat penting oleh responden
Service dengan House Of Quality Pada Jasa Pelayanan Rumah Sakit (Studi
Kasus Pada Kelas I dan VIP Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta)
menggunakan House of Quality pada Rumah Sakit Panti Waluyo. Dari hasil
penelitian diperoleh hasil bahwa pihak Rumah Sakit Panti Waluyo perlu
atribut dalam penelitian diangap penting oleh pasien bagi peningkatan kualitas
sebagai dimensi paling penting oleh pasien dengan tingkat kepentingan 4,70
assurance (4,30).
32
Puay Cheng Lim, Nelson K.H. Tang and Peter M. Jackson (1999)
(3) Patients should be treated with dignity and respect; (4) Responsive
Puay Cheng Lim dan Nelson K.H. Tang dalam penelitian berjudul
patients treated with dignity and respect, (2) services provided at appointed
time,(3) clean and comfortable environment with good directional signs, (4)
patient's specific needs. Dari penelitian ini didapat bahwa pasien lebih
memberikan perhatian pada hubungan antara dokter dan pasien serta elemen-
33
Penelitian ini merupakan penelitian penerapan Quality Function
K. Kerangka Pemikiran
Consumer Requirements
Technical Requirements
Perbaikan
34
Dari alur pemikiran di atas dapat dilihat bahwa para pasien memiliki
Center yang juga merupakan Consumer Requirements dari para pasien UNS
Universitas Sebelas Maret selaku penyedia jasa pelayanan kesehatan dan hasil
pasien dengan pelayanan yang diberikan oleh UNS Medical Center sebagai
penyedia jasa pelayanan kesehatan. Dari analisis ini akan diketahui atribut-
atribut kualitas pelayanan apa saja yang sudah baik dan atribut-atribut apa saja
atribut-atribut tersebut.
35
Diharapkan dari hasil analisis tersebut dapat membantu organisasi
pasien (what) dan target operasional apa yang harus segera dilakukan untuk
mencapai keselarasan antara apa yang ditawarkan oleh UNS Medical Center
dengan apa yang diharapkan oleh pasien, sehingga dapat dijadikan dasar bagi
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi lain, dimana sifat
dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam
UNS Medical Center dan survei pada pasien UNS Medical Center terhadap
UNS Medical Center sebagai pemberi jasa dan pasien UNS Medical Center
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
dari jawaban atau tanggapan atas pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.
tersebut.
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh UNS Medical Center. Penelitian ini
sedang diteliti, sehingga penelitian lebih terfokus kepada intern obyek yang
37
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah pasien yang sedang atau pernah menggunakan
2. Sampel
38
diambil sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mahasiswa yang telah atau
oleh peneliti yaitu para mahasiswa yang menjadi pasien di UNS Medical
untuk populasi yang tidak terhingga dan tidak diketahui dapat diambil
n = 1 { Z/2}2
4 E
dimana:
n = jumlah sampel
z = angka yang menunjukkan penyimpangan nilai variabel mean
E = error
Dari nilai (level of significance) yang akan digunakan dalam
39
n = 1 { Z/2}2 n = 1 {1,96 }2
4 0,1 4 E
n = 96,04
Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah sampel adalah 96,04 dan dibulatkan menjadi
96 orang. Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 orang
dengan tujuan untuk meminimalisasi tingkat kesalahan (error) serta untuk kemudahan dan
kepraktisan penelitian. Jumlah sampel 100 diperkuat oleh pendapat Roscoe (Sekaran,
2006:148) yang menyatakan bahwa jumlah sampel lebih besar dari 30 dan kurang dari 500
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan
cara memberikan arti kegiatan atau suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel
1. Kualitas Pelayanan, berkaitan dengan persepsi kualitas pelayanan jasa kesehatan yang
dibentuk dari sudut pandang pasien yang memberikan nilai terhadap jasa yang ditawarkan.
2. Bukti langsung (Tangible), meliputi kebutuhan pasien yang berfokus pada jasa yang
berkaitan dengan tampilan secara fisik antara lain fasilitas fisik, seperti gedung, perlengkapan
dan peralatan medis, keberadaan toilet dan tempat parkir, serta penampilan dokter dan
3. Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan apa yang telah dijanjikan
dengan segera, akurat, dan memuaskan pasien yang dilakukan melalui pemberian tindakan
dokter dan perawat kepada pasien, prosedur administrasi yang mudah, serta waktu pelayanan
yang sesuai.
4. Daya tanggap (Responsiveness), adalah seberapa besar tanggapan yang diberikan dokter,
staff dan perawat untuk membantu pasien dan memberikan pelayanan. Seperti kesiapan
40
dokter, staff dan perawat, kemauan untuk membantu pasien dan waktu tunggu yang tidak
lama.
dipercaya yang dimiliki para dokter, staff dan perawat, bebas dari bahaya, risiko atau keragu-
raguan. Hal ini mencakup jaminan kepada para pasien seperti pengetahuan yang luas,
memberi ketenangan dan kenyamanan, serta reputasi yang dimiliki UNS Medical Center .
6. Empati (Emphaty), merupakan bentuk pelayanan dan perhatian secara personal yang
diberikan pihak UNS Medical Center kepada pasien, meliputi kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami keluhan pasien.
Pengukuran dilakukan dengan skala Likert karena mencerminkan keragaman skor sebagai
akibat penggunaan skala yang berkisar antara satu sampai lima. Untuk penelitian ini tingkat
D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang mengacu pada informasi pertama yang diterima
oleh peneliti yang berasal dari sumbernya langsung (Sekaran, 2006:60). Data primer terdiri
dari hasil survei kepada pasien dengan menggunakan kuesioner mengenai tingkat
Selain itu data primer ini juga didapat dari hasil wawancara terhadap manajemen UNS
Medical Center mengenai hal-hal yang diupayakan pihak UNS Medical Center dalam
memenuhi keinginan dan kebutuhan pasien. Wawancara dengan manajemen UNS Medical
41
Center juga mencari jawaban terkait penentuan Sales Point atas adanya perubahan dari atribut
yang ada serta informasi mengenai tingkat kesulitan dalam penerapan Technical
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang mengacu pada informasi yang telah ada
(Sekaran, 2006:60). Data sekunder ini tentang data yang telah dimiliki oleh UNS Medical
Center yang bisa digunakan peneliti untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Data
sekunder ini misalnya tentang jumlah dokter dan karyawan serta peralatan yang ada di UNS
Medical Center. Selain itu data sekunder ini juga diperoleh dari data-data lain yang bisa
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang direncanakan akan digunakan untuk mengumpulan data dalam
1. Kuesioner
Pengumpulan data dengan metode ini dilakukan dengan memberikan kuesioner (lihat
lampiran 1: kuesioner) kepada responden (pasien) terkait tingkat kepentingan dan penilaian
terhadap kinerja UNS Medical Center. Setiap tanggapan atas item kuesioner memiliki nilai
tersendiri yang akan digunakan untuk analisis data. Kuesioner dibuat berdasarkan referensi
Riyanto (2006) dan Yanuar (2005) serta jurnal Puay Cheng Lim etc. (1999)).
2. Wawancara
langsung kepada responden (Singarimbun, 1995: 192). Wawancara dilakukan kepada pihak
42
beserta penentuan Sales Point dan untuk mendapatkan Technical Requirements dan juga
3. Observasi langsung
aktifitas, kebiasaan, atau hal-hal lain yang menarik untuk dicatat. Observasi langsung
dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan jasa UNS Medical Center dari pengamatan
peneliti seperti pengamatan pada kelengkapan fasilitas dan peralatan medis, penampilan dan
kerapian dokter dan karyawan, jam kerja UNS Medical Center serta proses administrasi
pendaftaran.
Sedangkan Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan dengan menyalin
data di UNS Medical Center yang menunjang topik penelitian serta mendukung data primer yang
telah diperoleh. Selain itu data sekunder juga dapat diperoleh dari data-data lain yang bisa
1. Uji Validitas
Validitas adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang
ingin diukur (Singarimbun, 1995: 122). Uji validitas digunakan untuk menentukan korelasi
antara masing-masing item dengan skor total (Corrected Item Total Correlation). Item yang
mempunyai korelasi tinggi menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang
tinggi pula. Tinggi rendahnya validitas suatu kuesioner dihitung dengan teknik Correlation
n(xy ) (x)(y )
rxy
( n x ( x ) 2 ) ( n y 2 ( y ) 2 )
2
n = jumlah sampel
43
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf signifikasi 5%,
sehingga jika diperoleh korelasi product moment (rhitung) yang lebih besar dari rtabel pada taraf
signifikasi 0,05 berarti butir pertanyaan tersebut signifikan/valid (Santoso dalam Dirgiyatmo,
2005:12).
Selain itu perhitungan uji validitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan
software SPSS versi 16. Pernyataan dalam kuesioner dianggap valid apabila koefisien korelasi
Product Moment melebihi 0,3 (Azwar dalam Dirgiyatmo, 2005). Apabila data diolah dengan
menggunakan SPSS maka data dikatakan valid jika pada tabel total terdapat simbol bintang
(*). Untuk melakukan uji validitas dilakukan pra penelitian dengan jumlah responden 30
orang.
2. Uji Reliabilitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat relatif
konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih (Singarimbun, 1995: 122). Reliable
menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur subyek yang sama. Dalam
penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan taraf signifikasi 5%. Jika nilai
rhitung lebih besar dari rtabel maka kuesioner dinyatakan reliable. Kriteria pengujian reliabilitas
menurut Arikunto (dalam Dirgiyatmo, 2005:13) ditunjukkan pada tabel III.1 berikut ini :
Tabel III.1
Kriteria Reliabilitas
Interval Kriteria
< 0,200 Sangat rendah
0,200 0,399 Rendah
0,400 0,599 Cukup
0,600 0,799 Tinggi
0,800 1,000 Sangat tinggi
Sumber : Arikunto dalam Dirgiyatmo: 2005
44
Uji reliabilitas menggunakan pendekatan Cronbach Alpha, dengan rumus:
k 1 Sj 2
k 1Sx 2
Dimana :
K = banyaknya butir pertanyaan
Uji realibilitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16. Nilai
kuesioner dianggap reliable apabila nilai rhitung (Alpha) adalah lebih dari nilai rtabel.
Reliabilitas juga dapat diukur dengan menggunakan tabel kriteria indeks koefisien reliabilitas.
Untuk melakukan uji reliabilitas dilakukan pra penelitian dengan jumlah responden 30 orang.
1. Analisis Deskriptif
menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi atau untuk memahami
karakteristik organisasi yang mengikuti praktik umum tertentu (Sekaran, 2006: 158-159).
Tujuan dari analisis ini adalah memberikan kepada peneliti sebuah riwayat atau untuk
Analisis deskriptif pada penelitian ini yaitu mendiskripsikan hasil dari penelitian
tentang pelayanan jasa di UNS Medical Center yang didukung teori dan pengolahan dari
berbentuk House of Quality, yang digunakan untuk mendiskripsikan kebutuhan dan harapan
konsumen serta kemampuan teknis perusahaan untuk merancang dan memproduksi barang
45
atau jasa sesuai keinginan konsumen. Data yang terkumpul baik primer maupun sekunder
pelanggan tentang atribut apa sajakah yang disyaratkan atau diperhatikan oleh pelanggan
dalam pemanfaatan fasilitas UNS Medical Center. Analisis ini berisi persyaratan atau
pendapat pasien mengenai keinginan atau hal-hal yang diperhatikan pasien dalam menilai
kualitas pelayanan UNS Medical Center yang dibagi ke dalam lima dimensi kualitas,
Likert. Atribut kuesioner diperoleh dari penelitian sebelumnya, yaitu dari skripsi Riyanto
(2006) dan Yanuar (2005) serta jurnal Puay Cheng Lim etc. (1999) tentang kualitas
dengan keadaan UNS Medical Center dan diambil yang berhubungan dengan fokus
penelitian yaitu kualitas jasa pelayanan kesehatan pada UNS Medical Center. Persyaratan
konsumen ini akan menempati sisi sebelah kiri dari matriks House of Quality.
Analisis ini merupakan tindak lanjut dari Customer Requirements yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat kepentingan pasien terhadap pelayanan yang diberikan UNS
Medical Center. Atribut-atribut persyaratan yang telah diolah selanjutnya disusun dalam
bentuk kuesioner dengan menggunakan skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk
menentukan bobot kepentingan dari masing-masing atribut yang berhubungan erat dengan
46
5) Skala 5 mewakili atribut yang dianggap Sangat Penting (SP).
Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden, kemudian data diolah
dengan Program Microsoft Excell untuk mengambil modus mengenai tingkat kepentingan
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pasien UNS Medical Center
merasakan apakah kualitas pelayanan yang diharapkan pasien telah terpenuhi oleh pihak
UNS Medical Center, sehingga dapat diketahui mengenai kinerjanya. Dalam analisis ini
Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden, kemudian data diolah
dengan Program Microsoft Excell untuk mengambil modus mengenai tingkat kinerja (Tki)
yang nantinya bisa diindentifikasi atribut-atribut yang belum memenuhi syarat, serta
berapa tingkat perbaikan yang perlu dilakukan manajemen untuk mencapai kualitas yang
diharapkan. Untuk menghitung tingkat perbaikan dengan cara membagi hasil dari nilai
kinerja standar (5) dengan hasil dari tingkat kinerja yang dinilai oleh pasien (Tki).
Tujuan dari penentuan titik penjualan adalah untuk mengetahui seberapa besar
47
ditetapkan oleh pihak UNS Medical Center. Cara penentuannya dengan menggunakan
1) Nilai 1,0 adalah status quo, yang berarti perubahan mengenai atribut yang ada, tidak
memberi pengaruh tambahan manfaat dan tidak juga mengurangi mutu pelayanan.
2) Nilai 1,2 berarti perubahan mengenai atribut yang ada, memberi pengaruh yang kecil
3) Nilai 1,5 berarti perubahan mengenai atribut yang ada memberikan pengaruh yang
dianggap penting untuk pelayanan di UNS Medical Center. Semakin tinggi Customer
Requirement Score maka atribut tersebut semakin penting dan semakin butuh perhatian
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan UNS Medical Center terhadap
pihak manajemen UNS Medical Center yang selanjutnya diolah dan kemudian ditabelkan.
Hasil dari analisis ini berupa spesifikasi kinerja tertentu dari atribut-atribut Customer
Requirements sebagai standar yang dibuat atau ditetapkan oleh UNS Medical Center.
(TR)
teknis yang dibuat oleh manajemen UNS Medical Center mempunyai hubungan yang
48
tersebut hanya mendukung pemenuhan terhadap persyaratan pelanggan, atau penjelasan
digunakan untuk menganalisa hubungan antara apa yang diinginkan konsumen dengan
penjelasan teknis yang dilakukan UNS Medical Center. Hubungan yang terjadi dinilai
1) Hubungan bernilai 9 apabila hubungan tersebut kuat, yang berarti TR menjawab CR.
CR.
mempengaruhi CR.
Blok dalam L-Shaped Matrix terbagi menjadi dua bagian nilai, bagian atas
yang terjadi mungkin lebih dari satu karena setiap Customer Requirements mungkin
mempunyai hubungan lebih dari satu terhadap Technical Requirements, begitu pula
Requirements berdasarkan hasil diskusi dengan pihak manajemen UNS Medical Center
sesungguhnya serta didukung dengan berbagai referensi yang berkaitan. Hasil dari
penelitian ini adalah diperolehnya item-item yang merupakan ukuran dari Technical
49
Analisis Relative Technical Difficulty bertujuan untuk mengetahui tingkat
kesulitan UNS Medical Center dalam penerapan Technical Requirements. Ada 4 (empat)
Hasil dari analisis ini adalah diketahuinya tingkat kesulitan penerapan dari
penting dan memerlukan lebih banyak perhatian untuk ditindaklanjuti. Analisis ini
dinormalisasi.
Technical Requirements (kuat = 9; sedang = 3; dan lemah = 1). Skor ini dijumlah per
kolom dan hasilnya dinormalisasi dalam bentuk prosentase sehingga diketahui Technical
Requirements yang paling penting dan perlu perhatian lebih untuk ditindak lanjuti.
Requirements. Hubungan dikatakan merupakan sinergi apabila satu atribut dengan atribut
Hubungan dikatakan konflik, apabila atribut satu dengan atribut yang lain dalam
50
Technical Requirements mempunyai hubungan pertentangan dalam pelaksanaannya. Nilai
Hasil dari analisis ini adalah diperoleh nilai-nilai hubungan antara atribut dalam
Technical Requirements dan menempati atap dari gambar rumah House of Quality.
51
BAB IV
UNS Medical Center merupakan sebuah fasilitas kesehatan yang didirikan sebagai
bentuk perhatian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada kesehatan. Selain bertugas
melayani civitas Universitas Sebelas Maret, UNS Medical Center juga melayani pemeriksaan
kesehatan dari warga yang tinggal di sekitar lingkungan Universitas Sebelas Maret sebagai
Maret sebagai institusi pendidikan tinggi yang mempunyai civitas akademika dalam skala
besar. Universitas Sebelas Maret membutuhkan sarana, prasarana dan fasilitas penunjang di
bidang kesehatan untuk mendukung kegiatan akademisnya, baik untuk tenaga dosen,
Kesehatan Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH bertepatan dengan acara Dies Natalis UNS ke-26
pada tanggal 9 Maret 2002. UNS Medical Center merupakan pengembangan dari Poliklinik
Umum yang sudah ada sejak tahun 1976. Pada awal berdirinya, penyelenggaraan UNS
Medical Center ditunjang dengan peralatan bantuan dari Departemen Kesehatan senilai Rp.
400 juta sebagai bagian dari seluruh bantuan sebesar Rp. 1,2 milyar.
52
Selain sebagai pusat pelayanan kesehatan, UNS Medical Center juga akan
dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar untuk tempat praktikum bagi
bawah naungan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang memberikan pelayanan kesehatan
secara berkelanjutan dan terpadu kepada mahasiswa, dosen dan karyawan Universitas Sebelas
Maret serta masyarakat umum. Dalam memberikan pelayanan kesehatan, UNS Medical
Center menggunakan konsep kedokteran keluarga, dalam arti menekankan pentingnya upaya
kesehatan pencegahan dan promotif daripada membiarkan pasien mengalami sakit yang lebih
a. Struktur Organisasi
Sebelas Maret, dipimpin oleh seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Rektor
Universitas Sebelas Maret. Dalam menjalankan tugasnya Direktur dibantu oleh 2 orang
Wakil Direktur.
pendidikan. Wakil Direktur I membawahi Kepala Bidang Poli Umum dan Spesialis,
Kepala Bidang Obat, dan Kepala Bidang Gigi. Wakil Direktur II bertanggung jawab atas
administrasi umum dan keuangan. Wakil Direktur II membawahi Kepala Bidang Tata
Usaha dan Humas, Kepala Bidang Keuangan dan Kepegawaian, dan Kepala Bidang
Umum dan Perlengkapan. Di samping itu juga terdapat Tim Pengembangan yang terdiri
dari Tim Pendidikan dan Penelitian, Tim Pengembangan dan Kerjasama serta Tim
REKTOR
53
Tim Pengembangan DIREKTUR
1. Tim Pendidikan &
Penelitian
2. Tim Pengembangan
& Kerjasama
3. Tim Pengabdian
Masyarakat.
UNS Medical Center adalah organisasi pelayanan kesehatan yang berbasis asuransi.
2002 ke atas diwajibkan untuk membayar asuransi pelayanan kesehatan. Besar dana
2) Asuransi sukarela bagi mahasiswa sebelum angkatan 2002, mahasiswa DIII dan Non
3) Pembayaran langsung oleh dosen dan karyawan Universitas Sebelas Maret serta
masyarakat umum.
54
Tujuan dari asuransi kesehatan UNS Medical Center adalah:
2) Membebaskan atau mengurangi kesulitan peserta dalam menyediakan dana tunai bila
4) Mengawasi agar mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan standar minimal pelayanan.
c. Peserta
Peserta dalam hal ini adalah pengguna (pasien) jasa pelayanan kesehatan UNS
pelayanan kesehatan kepada mahasiswa, terutama mahasiswa yang berasal dari luar
daerah Surakarta yang harus tinggal jauh dari keluarga, sehingga harus mengatur segala
Secara umum pengguna terbagi menjadi dua, yaitu kalangan mahasiswa dan non
mahasiswa yang terdiri dari dosen dan karyawan Universitas Sebelas Maret, serta
masyarakat umum yang tinggal di sekitar lingkungan Universitas Sebelas Maret. Berikut
data pasien UNS Medical Center pada tahun 2009 hingga bulan Mei:
Tabel IV.1
Rekapitulasi Data Pasien UNS Medical Center Bulan Januari Mei 2009
JENIS
DATA PASIEN
KELAMIN
N Jum- Jum-
BULAN MAHASISWA Dosen/ Masya- Pere
O lah Laki lah
Asu- Non Karya rakat mpu
-laki
ransi As. wan Umum an
1 Januari 383 21 111 22 537 239 298 537
2 Februari 482 22 121 32 657 270 387 657
3 Maret 587 33 133 38 791 354 437 791
4 April 563 27 131 36 757 302 455 757
5 Mei 523 22 103 18 666 292 374 666
Jumlah 2538 125 599 146 3408 1457 1951 3408
Sumber: Bagian Humas UNS Medical Center. 2009
55
3. Pelayanan Medis
Pelayanan kesehatan yang ada di UNS Medical Center terdiri dari 2 bagian yaitu
poliklinik umum dan gigi serta poliklinik spesialis. UNS Medical Center didukung oleh
dokter-dokter dan tenaga medis yang profesional yang sekaligus staff pengajar di Fakultas
Kedokteran UNS. Selain itu UNS Medical Center juga bekerja sama dengan Rumah Sakit
Moewardi dan beberapa rumah sakit swasta dalam memberikan pelayanan kesehatan. Adapun
pelayanan yang diberikan oleh UNS Medical Center adalah sebagai berikut:
terletak di sebelah selatan UNS Student Center. Poliklinik yang ada yaitu:
1) Poliklinik Umum, buka setiap hari Senin Jumat pada jam kerja.
2) Poliklinik Gigi, buka setiap hari Senin Jumat pada jam kerja.
3) Poliklinik THT, buka setiap hari Selasa dan Kamis pada jam kerja.
4) Poliklinik Mata, buka setiap hari Rabu dan Jumat pada jam kerja.
7) Poli Akupuntur, buka setiap setiap hari Senin Jumat pada jam kerja.
Jam kerja di UNS Medical Center dibagi kedalam dua shift yaitu jam pagi antara
pukul 08.00-12.00 dan jam siang antara pukul 12.30-15.00. Sedangkan khusus untuk hari
Jumat jam pagi antara pukul 08.00-11.00 dan jam siang antara pukul 13.00-14.00.
rujuk
tidak
dirujuk 56
Mata
THT
Pendaf- Poli Spesialis
taran Umum/Gigi
Jantung
Jiwa
Obat
Kasir Pulang
Tenaga dokter yang dimiliki UNS Medical Center saat ini berjumlah 15 orang
dokter, yang terdiri dari 7 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 1 orang dokter
jantung, 2 orang psikiater/dokter jiwa, 1 orang dokter mata, dan 1 orang dokter THT.
Masing-masing dokter dijadwal secara bergilir. Jumlah staff administrasi yang dimiliki
UNS Medical Center berjumlah 5 orang. Sementara jumlah perawat yang dimiliki
Kegiatan UNS Medical Center tidak hanya terbatas pada kegiatan pelayanan
kesehatan, tetapi juga diarahkan sebagai pusat penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Beberapa kegiatan yang pernah dilakukan UNS Medical Center pada bidang
1) Bidang Penelitian
Dr. Endang Tatar bersama Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran pada tahun 2003
2) Bidang Pengabdian
57
a) Poliklinik mata mengadakan operasi katarak secara gratis pada Dies Natalis
c) Memberikan bantuan kepada korban bencana alam seperti saat terjadi banjir di
d) Melakukan pengobatan gratis untuk masyarakat tidak mampu pada Dies Natalis
B. Karakteristik Responden
yang disebarkan. Dalam penelitian ini kuesioner disebar kepada pasien UNS Medical Center
yaitu mahasiswa yang telah menggunakan jasa pelayanan kesehatan UNS Medical Center
minimal sebanyak 2 (dua) kali dengan total responden dalam penelitian ini adalah 100
responden. 100 responden tersebut kemudian dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia,
program studi, angkatan, jenis pelayanan kesehatan yang digunakan, dan berapa kali telah
menggunakan jasa pelayanan kesehatan di UNS Medical Center. Dari kuesioner yang
terkumpul diperoleh komposisi masing-masing dari kelompok seperti ditunjukkan pada tabel
Tabel IV.2
Karakteristik Responden
58
b. FKIP 27 27%
c. Fakultas Hukum 8 8%
d. FISIP 12 12%
e. FSSR 2 2%
f. FMIPA 5 5%
g. Fakultas Teknik 9 9%
h. Fakultas Pertanian 4 4%
i. Fakultas Kedokteran 3 3%
j. D3/Non Reguler (non asuransi) 11 11%
Angkatan Jumlah Responden Prosentase
a. 2002-2004 5 5%
b. 2005 38 38%
c. 2006 16 16%
d. 2007 26 26%
e. 2008 15 15%
Jenis Pelayanan Kesehatan Jumlah Responden Prosentase
a. Umum 87 70,16%
b. Gigi 21 16,94%
c. THT 7 5,65%
d. Mata 8 6,45%
e. Lainnya 1 0,80%
Menggunakan Jasa Pelayanan Jumlah Responden Prosentase
kesehatan Sebanyak
a. 2 4 kali 71 71%
b. 5 7 kali 17 17%
c. Lebih dari 7 kali 12 12%
Sumber: Data Primer Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Dari tabel di atas terlihat bahwa 36% responden berjenis kelamin laki-laki dan 64%
responden berjenis kelamin wanita. Bila dilihat dari usia, karena responden adalah para
mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang menjadi pasien di UNS Medical Center, maka
usia responden berkisar antara 18-25 tahun dengan 40% di antaranya berusia lebih dari 22
tahun. Mengenai program studi responden, kebanyakan pengguna jasa pelayanan kesehatan di
UNS Medical Center adalah mahasiswa FKIP yaitu sebanyak 27%, disusul mahasiswa
Fakultas Ekonomi dengan prosentase 19%. Bila dilihat dari angkatan mahasiswa, maka
responden pengguna jasa pelayanan kesehatan UNS Medical Center kebanyakan adalah
mahasiswa angkatan 2005 (38%) dan 2007 (26%). Jenis pelayanan yang paling banyak
digunakan oleh responden adalah poliklinik umum dengan prosentase 70,16%. Sedang bila
dilihat dari tingkat keseringan pasien untuk menggunakan jasa pelayanan UNS Medical
59
Center, 71% responden telah 2 - 4 kali menggunakan jasa pelayanan kesehatan di UNS
Medical Center.
Sebelum memulai penelitian dengan kuesioner, perlu dilakukan uji validitas dan uji
reliabilitas terhadap atribut-atribut pertanyaan dalam kuesioner untuk tingkat kepentingan (Tke)
pasien dan tingkat kinerja (Tki) UNS Medical Center Universitas Sebelas Maret. Uji validitas
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin
diukur. Uji validitas digunakan untuk menentukan korelasi antara masing-masing item
dengan skor total (Corrected Item Total Correlation). Item yang mempunyai korelasi tinggi
menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Dalam penelitian
ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf signifikasi 5%, sehingga jika diperoleh
korelasi product moment (r hitung) yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi 0,05 berarti
Correlation Coefisient, dengan uji two-tailed (dua arah). Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan program SPSS versi 16. Rangkuman koefisien korelasi uji validitas kuesioner
untuk atribut tingkat kepentingan dan untuk atribut tingkat kinerja UNS Medical Center dapat
60
Table IV.3
Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Kepentingan
PERNYATAAN KOEFISIEN
N STATUS
KORELASI
O TANGIBLE
1 Fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan
up-to date serta terawat dengan baik. 0,453* valid
2 Gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman. 0,606** valid
3 Gedung dan ruangan yang dilengkapi dengan
papan petunjuk yang jelas. 0,786** valid
4 Tata ruang interior yang baik. 0,645** valid
5 Tersedianya informasi mengenai pelayanan yang
diberikan. 0,819** valid
6 Dokter, perawat dan staff yang berpenampilan
rapi dan profesional. 0,649** valid
7 Ketersediaan obat yang diperlukan pasien. 0,557** valid
8 Ketersediaan alat bantu pasien (ambulance, kursi
roda, dll). 0,473** valid
9 Toilet yang memadai. 0,842** valid
10 Area parkir yang memadai. 0,603** valid
RELIABILITY
1 Waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan. 0,656** valid
2 Dokter dan perawat mampu memberikan
tindakan secara tepat dan cepat. 0,688** valid
3 Dokter, perawat dan staff yang ahli dan
profesional. 0,585** valid
4 Kemudahan administrasi masuk dan keluar. 0,678** valid
5 Pemberian obat yang tepat. 0,646** valid
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya 0,642** valid
RESPONSIVENESS
1 Pelayanan yang cepat dan tepat. 0,452* valid
2 Dokter, perawat dan staff yang selalu siap bila
diperlukan. 0,804** valid
3 Tindakan dari dokter, perawat dan staff yang
membangkitkan kepercayaaan pada pasien. 0,722** valid
4 Kemauan staff/karyawan untuk membantu
pasien. 0,792** valid
5 Waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam. 0,616** valid
ASSURANCE
1 Dokter, perawat dan staff bersikap ramah dan
bersahabat. 0,707** valid
2 Dokter memiliki pengetahuan yang luas untuk
menjawab pertanyaan pasien 0,500** valid
3 Menghargai dan menghormati dalam
memperlakukan pasien.
0,775** valid
4 Memberikan penjelasan secara lengkap
mengenai kondisi medis pasien. 0,718** valid
61
5 Pasien merasa aman saat menerima pelayanan
kesehatan di UNS Medical Center. 0,728** valid
6 Privasi pasien selama melakukan pemeriksaan
terjaga. 0,778** valid
7 Ketenangan dan kenyamanan ruangan. 0,810** valid
8 Kerjasama yang baik yang dilakukan oleh dokter
dan perawat. 0,871** valid
9 Keamanan lingkungan UNS Medical Center
terjamin. 0,717** valid
10 UNS Medical Center mempunyai reputasi yang
baik. 0,632** valid
EMPHATY
1 Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien. 0,773** valid
2 Pelayanan yang tersedia setiap saat (pada jam
kerja). 0,564** valid
3 Dokter dan karyawan memberikan perhatian
kepada pasien. 0,802** valid
4 Dokter dan karyawan memahami keluhan dari
pasien. 0,794** valid
** : signifikan pada level 0,01 (two-tailed)
* : signifikan pada level 0,05 (two-tailed)
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program SPSS Versi 16. 2009
Table IV.4
Hasil Uji Validitas Kuesioner Tingkat Kinerja
NO PERNYATAAN KOEFISIEN
STATUS
KORELASI
TANGIBLE
1 Fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan
up-to date serta terawat dengan baik. 0,722** valid
2 Gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman. 0,603** valid
3 Gedung dan ruangan yang dilengkapi dengan
papan petunjuk yang jelas. 0,683** valid
4 Tata ruang interior yang baik. 0,550** valid
5 Tersedianya informasi mengenai pelayanan
yang diberikan. 0,734** valid
6 Dokter, perawat dan staff yang berpenampilan
rapi dan profesional. 0,456* valid
7 Ketersediaan obat yang diperlukan pasien. 0,770** valid
8 Ketersediaan alat bantu pasien (ambulance,
kursi roda, dll). 0,749** valid
9 Toilet yang memadai. 0,613** valid
10 Area parkir yang memadai. 0,557** valid
RELIABILITY
1 Waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan. 0,806** valid
2 Dokter dan perawat mampu memberikan
tindakan secara tepat dan cepat. 0,827** valid
3 Dokter, perawat dan staff yang ahli dan
profesional. 0,899** valid
62
4 Kemudahan administrasi masuk dan keluar. 0,764** valid
5 Pemberian obat yang tepat. 0,778** valid
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya 0,404* valid
RESPONSIVENESS
1 Pelayanan yang cepat dan tepat. 0,919** valid
2 Dokter, perawat dan staff yang selalu siap bila
diperlukan. 0,922** valid
3 Tindakan dari dokter, perawat dan staff yang
membangkitkan kepercayaaan pada pasien. 0,788** valid
4 Kemauan staff/karyawan untuk membantu
pasien. 0,842** valid
5 Waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam. 0,716** valid
ASSURANCE
1 Dokter, perawat dan staff bersikap ramah dan
bersahabat. 0,845** valid
2 Dokter memiliki pengetahuan yang luas untuk
menjawab pertanyaan pasien 0,766** valid
3 Menghargai dan menghormati dalam
memperlakukan pasien. 0,900** valid
4 Memberikan penjelasan secara lengkap
mengenai kondisi medis pasien. 0,813** valid
5 Pasien merasa aman saat menerima pelayanan
kesehatan di UNS Medical Center. 0,830** valid
6 Privasi pasien selama melakukan pemeriksaan
terjaga.
0,769** valid
7 Ketenangan dan kenyamanan ruangan. 0,778** valid
8 Kerjasama yang baik yang dilakukan oleh
dokter dan perawat. 0,582** valid
9 Keamanan lingkungan UNS Medical Center
terjamin. 0,628** valid
10 UNS Medical Center mempunyai reputasi yang
baik. 0,786** valid
EMPHATY
1 Komunikasi yang baik antara dokter dan
pasien. 0,849** valid
2 Pelayanan yang tersedia setiap saat (pada jam
kerja). 0,812** valid
3 Dokter dan karyawan memberikan perhatian
kepada pasien. 0,881** valid
4 Dokter dan karyawan memahami keluhan dari
pasien. 0,889** valid
** : signifikan pada level 0,01 (two-tailed)
* : signifikan pada level 0,05 (two-tailed)
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program SPSS Versi 16. 2009
63
Dirgiatmo, 2005:12). Dari pengolahan data yang ada, dapat dikatakan
bahwa hasil uji validitas pada tingkat kepentingan pasien UNS Medical
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dapat diartikan sejauh mana hasil dari suatu pengujian dapat dipercaya
atau diandalkan. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran
terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang
diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Dalam penelitian ini uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan taraf signifikasi 5%. Jika nilai rhitung lebih besar dari rtabel
maka kuesioner dinyatakan reliable. Kriteria pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel
III.1.
Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien Alpha
Cronbach. Hasil uji reliabilitas kuesioner dengan menggunakan Program SPSS Versi 16
menghasilkan angka standardized Alpha yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Table IV.5
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Tingkat Kepentingan
Table IV.6
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Tingkat Kinerja
nilai di atas 0,6 dan dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut mempunyai derajat
reliabilitas yang tinggi, sehingga telah memenuhi syarat dan dapat berlanjut ke tahap
berikutnya.
teknis yang relevan. Quality Function Deployment menggunakan matriks berbentuk House of
Quality, yang digunakan untuk mendiskripsikan kebutuhan dan harapan konsumen serta
kemampuan teknis perusahaan untuk merancang dan memproduksi barang/jasa sesuai keinginan
konsumen, dalam hal ini pasien. Untuk dapat menyusun House of Quality, dari data primer
maupun data sekunder yang terkumpul diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut :
Untuk menerapkan Quality Function Deployment, langkah yang pertama kali harus
dilakukan adalah mengumpulkan pendapat konsumen, dalam penelitian ini pasien UNS
Medical Center, mengenai keinginan atau hal-hal yang diperhatikan pasien dalam pemilihan
kualitas jasa pelayanan kesehatan. Pasien yang dimintai pendapat adalah mahasiswa yang
telah 2 (dua) kali atau lebih menggunakan jasa pelayanan kesehatan di UNS Medical Center.
Persyaratan pelanggan ini akan menempati sisi sebelah kiri dari House of Quality.
sebelumnya yang dikondisikan dengan keadaan UNS Medical Center dan diambil yang
berhubungan dengan fokus penelitian yaitu kualitas jasa pelayanan kesehatan pada UNS
Medical Center.
penjabaran lebih rinci tentang atribut-atribut apa saja yang dapat memenuhi primary
65
requirements tersebut. Penjelasan lebih rinci terhadap atribut primer disebut juga atribut
menggunakan affinity diagram. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel IV.7 berikut:
Tabel IV.7
Customer Requirements
NO KETERANGAN
TANGIBLE
Fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan up-to date serta terawat
1
dengan baik.
2 Gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman.
3 Gedung dan ruangan yang dilengkapi dengan papan petunjuk yang jelas.
4 Tata ruang interior yang baik.
5 Tersedianya informasi mengenai pelayanan yang diberikan.
6 Dokter, perawat dan staff yang berpenampilan rapi dan profesional.
7 Ketersediaan obat yang diperlukan pasien.
8 Ketersediaan alat bantu pasien (ambulance, kursi roda, dll).
9 Toilet yang memadai.
10 Area parkir yang memadai.
RELIABILITY
1 Waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan.
2 Dokter dan perawat mampu memberikan tindakan secara tepat dan cepat.
3 Dokter, perawat dan staff yang ahli dan profesional.
4 Kemudahan administrasi masuk dan keluar.
5 Pemberian obat yang tepat.
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya
RESPONSIVENESS
1 Pelayanan yang cepat dan tepat.
2 Dokter, perawat dan staff yang selalu siap bila diperlukan.
Tindakan dari dokter, perawat dan staff yang membangkitkan kepercayaaan
3
pada pasien.
4 Kemauan staff/karyawan untuk membantu pasien.
5 Waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam.
ASSURANCE
1 Dokter, perawat dan staff bersikap ramah dan bersahabat.
2 Dokter memiliki pengetahuan yang luas untuk menjawab pertanyaan pasien
3 Menghargai dan menghormati dalam memperlakukan pasien.
4 Memberikan penjelasan secara lengkap mengenai kondisi medis pasien.
Pasien merasa aman saat menerima pelayanan kesehatan di UNS Medical
5
Center.
6 Privasi pasien selama melakukan pemeriksaan terjaga.
7 Ketenangan dan kenyamanan ruangan.
8 Kerjasama yang baik yang dilakukan oleh dokter dan perawat.
66
9 Keamanan lingkungan UNS Medical Center terjamin.
10 UNS Medical Center mempunyai reputasi yang baik.
EMPHATY
1 Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien.
2 Pelayanan yang tersedia setiap saat (pada jam kerja).
3 Dokter dan karyawan memberikan perhatian kepada pasien.
4 Dokter dan karyawan memahami keluhan dari pasien.
Sumber : Data Primer yang Diolah. 2009
adalah merupakan jawaban dari rumusan masalah yang pertama. Atribut-atribut tersebut
merupakan faktor penilaian pasien terhadap kualitas jasa pelayanan kesehatan dari UNS
Medical Center.
Analisis tingkat kepentingan adalah tindak lanjut dari Customer Requirements dengan
tujuan untuk mengetahui seberapa penting atribut-atribut dari penelitian ini bagi pasien,
dimana Customer Requirements tersebut disusun melalui kuesioner yang dinilai dengan Skala
Tabel berikut ini menjelaskan tingkat kepentingan oleh pasien atas atribut yang ada
dalam kuesioner, yang telah diolah dengan program Microsoft Excell untuk menentukan
modus dari atribut tersebut. Ada beberapa alasan mengapa menggunakan modus dalam tahap
analisis ini. Pertama, untuk menghindari adanya pembulatan skor, karena penilaian yang
digunakan adalah skala Likert dengan skor yang sudah bulat yaitu 1 sampai 5. Kedua, dari
hasil pengumpulan kuesioner, skor-skor yang didapat bukan data yang ekstrim, yaitu hanya
berkisar pada skala 3 sampai skala 5. Ketiga, agar tidak merusak trend (Riyanto, 2006:86).
67
Dari hasil yang didapat, maka dapat diketahui atribut-atribut apa saja yang diinginkan
pasien, terkait pelayanan jasa kesehatan dan fasilitas yang diberikan. Hal ini membantu UNS
Medical Center untuk melakukan perbaikan terus menerus pada pelayanan jasa kesehatan
yang diberikan kepada pasien. Tingkat kepentingan pasien selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel IV.8
Tingkat Kepentingan Pasien
NO PERNYATAAN TKe
TANGIBLE
1 Fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan up-to date serta terawat
dengan baik. 5
2 Gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman. 5
3 Gedung dan ruangan yang dilengkapi dengan papan petunjuk yang jelas 4
4 Tata ruang interior yang baik. 4
5 Tersedianya informasi mengenai pelayanan yang diberikan. 4
6 Dokter, perawat dan staff yang berpenampilan rapi dan profesional. 4
7 Ketersediaan obat yang diperlukan pasien. 5
8 Ketersediaan alat bantu pasien (ambulance, kursi roda, dll). 5
9 Toilet yang memadai. 4
10 Area parkir yang memadai. 4
RELIABILITY
1 Waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan. 5
2 Dokter dan perawat mampu memberikan tindakan secara tepat dan
cepat. 5
3 Dokter, perawat dan staff yang ahli dan profesional. 5
4 Kemudahan administrasi masuk dan keluar. 4
5 Pemberian obat yang tepat. 5
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya 4
RESPONSIVENESS
1 Pelayanan yang cepat dan tepat. 5
2 Dokter, perawat dan staff yang selalu siap bila diperlukan. 5
3 Tindakan dari dokter, perawat dan staff yang membangkitkan
kepercayaaan pada pasien. 5
4 Kemauan staff/karyawan untuk membantu pasien. 4
5 Waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam. 5
ASSURANCE
1 Dokter, perawat dan staff bersikap ramah dan bersahabat. 5
2 Dokter memiliki pengetahuan yang luas untuk menjawab pertanyaan
pasien 5
3 Menghargai dan menghormati dalam memperlakukan pasien. 5
4 Memberikan penjelasan secara lengkap mengenai kondisi medis pasien. 5
5 Pasien merasa aman saat menerima pelayanan kesehatan di UNS
5
68
Medical Center.
Dari pengolahan data pada tabel IV.8 dapat dilihat bahwa tingkat kepentingan pasien
terhadap kualitas jasa pelayanan UNS Medical Center berkisar antara penting (4) dan sangat
penting (5), dengan distribusi 11 atribut bernilai penting dan 24 atribut bernilai sangat
penting. Berarti semua atribut dalam kuesioner tingkat kepentingan dianggap penting bagi
peningkatan kualitas jasa pelayanan UNS Medical Center. Data tersebut diperoleh dari hasil
pengisian kuesioner tingkat kepentingan yang telah dibagikan kepada 100 responden yang
Sedangkan rata-rata hasil dari skor tingkat kepentingan setiap dimensi adalah sebagai
berikut :
Tabel IV.9
Rata-rata Tingkat Kepentingan Dimensi Kualitas Jasa Pelayanan
Dimensi Mean
Tangible 4,400
Reliability 4,667
Responsiveness 4,800
Assurance 4,800
Empathy 5,000
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Alasan penggunaan mean pada tahap analisis ini adalah karena pada tiap dimensi
kualitas jasa pelayanan terdiri dari banyak atribut. Dengan menggunakan mean akan
diketahui dimensi kualitas yang dianggap paling penting dengan nilai yang lebih akurat.
Dari rata-rata tingkat kepentingan, diurutkan dari yang lebih tinggi nilainya adalah
dimensi empathy, responsiveness, assurance, reliability, tangible. Sedangkan nilai dari tiap
69
dimensi tersebut adalah 5,000; 4,800 ; 4,800 ; 4,667 ; 4,400. Analisis dari tabel di atas berarti
hampir semua responden menganggap tiap dimensi tersebut mempunyai nilai sangat penting.
Hasil rata-rata tingkat kepentingan dimensi kualitas pelayanan menunjukkan bahwa dimensi
empathy memiliki nilai terbesar (5,000) yang berarti dimensi ini dianggap pasien sebagai
dimensi yang paling penting, yang harus diperhatikan dan dijaga kualitasnya dibandingkan
Analisis tingkat kinerja bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pasien merasakan
kebutuhannya dalam hal jasa pelayanan kesehatan yang telah dipenuhi oleh pihak UNS
Medical Center, sehingga dapat diketahui kinerja UNS Medical Center saat ini. Tingkat
kinerja disusun dengan menggunakan kuesioner, yang dinilai dengan menggunakan skala
Dari hasil yang didapat, maka dapat diketahui penilaian dari pasien terkait pelayanan
jasa dan fasilitas yang diberikan. Sedangkan kinerja yang diinginkan oleh UNS Medical
Center diasumsikan kinerja pada skala 5 (sangat baik). Hal ini membantu UNS Medical
Center untuk melakukan perbaikan terus menerus pada pelayanan yang diberikan kepada
pasien. Tingkat kinerja menurut persepsi pasien selengkapnya dapat dilihat pada tabel IV.10
berikut ini:
Tabel IV.10
Tingkat Kinerja Pelayanan
70
NO PERNYATAAN Tki
TANGIBLE
1 Fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan up-to date serta terawat
dengan baik. 3
2 Gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman. 3
3 Gedung dan ruangan yang dilengkapi dengan papan petunjuk yang jelas 3
4 Tata ruang interior yang baik. 3
5 Tersedianya informasi mengenai pelayanan yang diberikan. 3
6 Dokter, perawat dan staff yang berpenampilan rapi dan profesional. 3
7 Ketersediaan obat yang diperlukan pasien. 3
8 Ketersediaan alat bantu pasien (ambulance, kursi roda, dll). 3
9 Toilet yang memadai. 3
10 Area parkir yang memadai. 3
RELIABILITY
1 Waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan. 3
2 Dokter dan perawat mampu memberikan tindakan secara tepat dan
cepat. 3
3 Dokter, perawat dan staff yang ahli dan profesional. 3
4 Kemudahan administrasi masuk dan keluar. 4
5 Pemberian obat yang tepat. 3
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya 3
RESPONSIVENESS
1 Pelayanan yang cepat dan tepat. 3
2 Dokter, perawat dan staff yang selalu siap bila diperlukan. 3
3 Tindakan dari dokter, perawat dan staff yang membangkitkan
kepercayaaan pada pasien. 3
4 Kemauan staff/karyawan untuk membantu pasien. 3
5 Waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam. 3
ASSURANCE
1 Dokter, perawat dan staff bersikap ramah dan bersahabat. 3
2 Dokter memiliki pengetahuan yang luas untuk menjawab pertanyaan
pasien 3
3 Menghargai dan menghormati dalam memperlakukan pasien. 3
4 Memberikan penjelasan secara lengkap mengenai kondisi medis pasien. 3
5 Pasien merasa aman saat menerima pelayanan kesehatan di UNS
Medical Center. 3
6 Privasi pasien selama melakukan pemeriksaan terjaga. 4
7 Ketenangan dan kenyamanan ruangan. 3
8 Kerjasama yang baik yang dilakukan oleh dokter dan perawat. 3
9 Keamanan lingkungan UNS Medical Center terjamin. 3
10 UNS Medical Center mempunyai reputasi yang baik. 3
EMPHATY
1 Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien. 3
2 Pelayanan yang tersedia setiap saat (pada jam kerja). 3
71
3 Dokter dan karyawan memberikan perhatian kepada pasien. 3
4 Dokter dan karyawan memahami keluhan dari pasien. 3
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Dari tabel IV.10 dapat dilihat bahwa penilaian tingkat kinerja menurut pasien terhadap
kualitas pelayanan UNS Medical Center berkisar antara cukup baik (3) dan baik (4), dengan
distribusi 33 atribut bernilai cukup baik dan 2 atribut bernilai baik, yaitu: kemudahan
administrasi masuk dan keluar serta privasi pasien selama melakukan pemeriksaan terjaga.
Dengan hasil ini berarti hampir semua kriteria dimensi kualitas dinilai cukup baik oleh
pasien. Data tersebut diperoleh dari hasil pengisian kuesioner tingkat kinerja yang telah
Dari tabel IV.10 dapat dilihat bahwa semakin kecil nilai dari tingkat kinerja maka
semakin besar perhatian yang harus diberikan oleh pihak UNS Medical Center untuk
meningkatkan pelayanannya. Dalam penelitian ini sebagian besar atribut (33 atribut) memiliki
Sedangkan rata-rata hasil dari nilai tingkat kinerja untuk setiap dimensi kualitas jasa
Tabel IV.11
Rata-rata Tingkat Kinerja Dimensi Kualitas Jasa Pelayanan
Dimensi Mean
Tangible 3,000
Reliability 3,167
Responsiveness 3,000
Assurance 3,100
Empathy 3,000
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Dari tabel IV.11, nilai rata-rata tingkat kinerja mulai dari yang terbesar adalah dimensi
reliability, assurance, tangible, responsiveness, empathy dengan nilai 3,167 ; 3,100 ; 3,000 ;
3,000; 3,000. Dari hasil rata-rata tingkat kinerja dapat dilihat bahwa semakin kecil rata-rata
72
tingkat kinerja, maka semakin besar perhatian yang diberikan dalam meningkatkan kualitas
Dari tabel IV.11 terlihat bahwa dimensi tangible, responsiveness, empathy merupakan
dimensi yang mempunyai rata-rata tingkat kinerja paling kecil dengan nilai sebesar 3,000.
Sementara dimensi reliability memiliki rata-rata tingkat kinerja tertinggi dengan nilai sebesar
3,167.
bertujuan mengidentifikasi atribut yang belum memenuhi syarat. Untuk menghitung tingkat
perbaikan dengan cara membagi hasil dari nilai kinerja standar (5) dengan hasil dari tingkat
kinerja yang dinilai oleh pasien. Sebagai contoh, atribut nomor 1, Fasilitas dan peralatan
medis yang lengkap dan up-to date serta terawat dengan baik, tingkat perbaikan diperoleh
dengan rumus TK/TKi (5 : 3= 1,67) dan seterusnya. Dari perolehan data dapat diketahui
bahwa semua atribut yang ada perlu diperbaiki. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel IV.12
berikut:
Tabel IV.12
Tingkat Perbaikan
Dari pengolahan data diketahui bahwa terdapat dua jenis nilai tingkat perbaikan yaitu
1,67 yang terdapat pada 33 atribut dan 1,25 yang terdapat pada 2 atribut. Semakin besar nilai
tingkat perbaikan, maka atribut tersebut semakin perlu untuk mendapatkan perhatian dari
pihak UNS Medical Center untuk segera dibenahi agar target mutu yang diharapkan dapat
dicapai. Dengan demikian pada atribut yang mempunyai nilai paling tinggi harus lebih
ditingkatkan dalam hal perbaikan yang dilakukan oleh UNS Medical Center.
kesesuaian optimal antara harapan pasien dengan pelayanan yang diterima pasien. Jadi angka
dalam perhitungan ini hanya berfungsi sebagai urutan prioritas untuk melakukan perbaikan,
74
bukan karena tingkat perbaikan yang dihasilkan dari perhitungan menghasilkan nilai yang
Tujuan dari penentuan Sales Point adalah untuk mengetahui seberapa besar manfaat
atribut tertentu. Penentuan Sales Point oleh pihak manajemen UNS Medical Center diwakili
kepala bagian Humas, dengan menggunakan alat bantu skala penilaian yang meliputi (Cohen,
1995:112):
a. Nilai 1,0 adalah status quo, yang berarti perubahan mengenai atribut yang ada, tidak
memberi pengaruh tambahan manfaat dan juga tidak mengurangi mutu pelayanan.
b. Nilai 1,2 berarti perubahan mengenai atribut yang ada, memberi pengaruh yang kecil, dan
c. Nilai 1,5 berarti perubahan mengenai atribut yang ada, memberi pengaruh yang besar
Nilai yang digunakan untuk mencari Sales Point adalah standar yang sering digunakan
dalam analisis Quality Function Deployment. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
Tabel IV.13
Sales Point
NO PERNYATAAN PENILAIAN
1 1,2 1,5
TANGIBLE
1 Fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan up-to date
serta terawat dengan baik.
2 Gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman.
3 Gedung dan ruangan yang dilengkapi dengan papan
petunjuk yang jelas.
4 Tata ruang interior yang baik.
5 Tersedianya informasi mengenai pelayanan yang diberikan.
6 Dokter, perawat dan staff yang berpenampilan rapi dan
profesional.
75
7 Ketersediaan obat yang diperlukan pasien.
8 Ketersediaan alat bantu pasien (ambulance, kursi roda, dll).
9 Toilet yang memadai.
10 Area parkir yang memadai.
RELIABILITY
1 Waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan.
2 Dokter dan perawat mampu memberikan tindakan secara
tepat dan cepat.
3 Dokter, perawat dan staff yang ahli dan profesional.
4 Kemudahan administrasi masuk dan keluar.
5 Pemberian obat yang tepat.
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya
RESPONSIVENESS
1 Pelayanan yang cepat dan tepat.
2 Dokter, perawat dan staff yang selalu siap bila diperlukan.
3 Tindakan dari dokter, perawat dan staff yang
membangkitkan kepercayaaan pada pasien.
4 Kemauan staff/karyawan untuk membantu pasien.
5 Waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam.
ASSURANCE
1 Dokter, perawat dan staff bersikap ramah dan bersahabat.
2 Dokter memiliki pengetahuan yang luas untuk menjawab
pertanyaan pasien
3 Menghargai dan menghormati dalam memperlakukan
pasien.
4 Memberikan penjelasan secara lengkap mengenai kondisi
medis pasien.
5 Pasien merasa aman saat menerima pelayanan kesehatan di
UNS Medical Center.
6 Privasi pasien selama melakukan pemeriksaan terjaga.
7 Ketenangan dan kenyamanan ruangan.
8 Kerjasama yang baik yang dilakukan oleh dokter dan
perawat.
9 Keamanan lingkungan UNS Medical Center terjamin.
10 UNS Medical Center mempunyai reputasi yang baik.
EMPHATY
1 Komunikasi yang baik antara dokter dan pasien.
2 Pelayanan yang tersedia setiap saat (pada jam kerja).
3 Dokter dan karyawan memberikan perhatian kepada pasien.
4 Dokter dan karyawan memahami keluhan dari pasien.
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Dari tabel IV.13 dapat diketahui bahwa ada 23 atribut bernilai 1,5 dan 12 atribut yang
mempunyai nilai 1,2. Sehingga bisa diartikan bahwa keseluruhan atribut memberikan
pengaruh baik besar maupun kecil terhadap kualitas pelayanan UNS Medical Center.
76
Sebagai contoh, pada dimensi reliability atribut kemudahan administrasi masuk dan
keluar mempunyai nilai Sales Point 1,2 yang artinya bahwa perubahan pada atribut ini akan
memberi pengaruh yang kecil terhadap penjualan dan hanya perlu perbaikan bersifat teknis.
Pada dimensi tangible atribut fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan up-to date serta
terawat dengan baik mempunyai nilai Sales Point 1,5 yang artinya perubahan pada atribut
ini memberi pengaruh yang besar terhadap penjualan dan mempengaruhi program pemasaran.
(TKe) pada Customer Requirements dengan Sales Point (TKe dengan SP), kemudian skor ini
Untuk atribut Tangible nomor 1 yaitu : TKe x SP = CRS (jadi 5 x 1,5 = 7,5). Sedangkan
dianggap penting untuk segera diperbaiki. Semakin tinggi nilai dari Customer Requirement
Score maka atribut tersebut semakin penting dan semakin butuh perhatian untuk perbaikan
selanjutnya. Customer Requirement Score bersama dengan Importance Customer, Sales Point
serta Normalization-nya menempati sisi sebelah kanan pada House of Quality. Hasil
Table IV.14
Customer Requirements Score
77
NO PERNYATAAN TKe SP CRS %
TANGIBLE
1 Fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan
up-to date serta terawat dengan baik. 5 1,5 7,5 3,25
2 Gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman. 5 1,5 7,5 3,25
3 Gedung dan ruangan yang dilengkapi dengan
papan petunjuk yang jelas. 4 1,2 4,8 2,08
4 Tata ruang interior yang baik. 4 1,2 4,8 2,08
5 Tersedianya informasi mengenai pelayanan
yang diberikan. 4 1,2 4,8 2,08
6 Dokter, perawat dan staff yang berpenampilan
rapi dan profesional. 4 1,5 6 2,60
7 Ketersediaan obat yang diperlukan pasien. 5 1,5 7,5 3,25
8 Ketersediaan alat bantu pasien (ambulance,
kursi roda, dll). 5 1,5 7,5 3,25
9 Toilet yang memadai. 4 1,2 4,8 2,08
10 Area parkir yang memadai. 4 1,2 4,8 2,08
RELIABILITY
1 Waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan. 5 1,5 7,5 3,25
2 Dokter dan perawat mampu memberikan
tindakan secara tepat dan cepat. 5 1,5 7,5 3,25
3 Dokter, perawat dan staff yang ahli dan
profesional. 5 1,5 7,5 3,25
4 Kemudahan administrasi masuk dan keluar. 4 1,2 4,8 2,08
5 Pemberian obat yang tepat. 5 1,2 6 2,60
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya 4 1,2 4,8 2,08
RESPONSIVENESS
1 Pelayanan yang cepat dan tepat. 5 1,5 7,5 3,25
2 Dokter, perawat dan staff yang selalu siap bila
diperlukan. 5 1,5 7,5 3,25
3 Tindakan dari dokter, perawat dan staff yang
membangkitkan kepercayaaan pada pasien. 5 1,5 7,5 3,25
4 Kemauan staff/karyawan untuk membantu
pasien. 4 1,2 4,8 2,08
5 Waktu tunggu tidak lebih dari 1 jam. 5 1,5 7,5 3,25
ASSURANCE
1 Dokter, perawat dan staff bersikap ramah dan
bersahabat. 5 1,2 6 2,60
2 Dokter memiliki pengetahuan yang luas untuk
menjawab pertanyaan pasien 5 1,5 7,5 3,25
3 Menghargai dan menghormati dalam
memperlakukan pasien. 5 1,5 7,5 3,25
4 Memberikan penjelasan secara lengkap
mengenai kondisi medis pasien. 5 1,5 7,5 3,25
5 Pasien merasa aman saat menerima pelayanan
kesehatan di UNS Medical Center. 5 1,5 7,5 3,25
6 Privasi pasien selama melakukan pemeriksaan
terjaga. 5 1,2 6 2,60
7 Ketenangan dan kenyamanan ruangan. 4 1,2 4,8 2,08
8 Kerjasama yang baik yang dilakukan oleh
dokter dan perawat. 4 1,5 6 2,60
78
9 Keamanan lingkungan UNS Medical Center
terjamin. 5 1,5 7,5 3,25
10 UNS Medical Center mempunyai reputasi yang
baik. 5 1,5 7,5 3,25
EMPHATY
1 Komunikasi yang baik antara dokter dan
pasien. 5 1,5 7,5 3,25
2 Pelayanan yang tersedia setiap saat (pada jam
kerja). 5 1,5 7,5 3,25
3 Dokter dan karyawan memberikan perhatian
kepada pasien. 5 1,5 7,5 3,25
4 Dokter dan karyawan memahami keluhan dari
pasien. 5 1,5 7,5 3,25
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Dari tabel IV.14 dapat diurutkan atribut dari nilai tertinggi ke nilai terendah. Semakin
tinggi nilai Customer Requirement Score berarti semakin penting dan semakin butuh
perhatian untuk perbaikan kualitas jasa dan fasilitas untuk pasien. Dari data di atas didapatkan
nilai 2,08%; 2,60%; 3,25%. Dari 35 atribut yang ada, terdapat 21 atribut yang memiliki
prosentase tertinggi 3,25%, diantaranya adalah: waktu pelayanan sesuai jadwal yang
diberikan, pelayanan yang cepat dan tepat, menghargai daan menghormati dalam
memperlakukan pasien, dan seterusnya. Terdapat 5 atribut yang memiliki prosentase 2,60%
yaitu, dokter, perawat dan staff yang berpenampilan rapi dan profesional, pemberian obat
yang tepat, dan seterusnya. Dan terdapat 9 atribut yang memiliki prosentase terendah 2,08%,
dan keluar, dan seterusnya. Dari analisis Customer Requirements Score terlihat bahwa atribut
yang mempunyai prosentase yang besar harus diperbaiki terlebih dahulu kemudian baru
Center) terhadap permintaan konsumen (pasien). Tujuan dari House of Quality adalah untuk
mendesain atau memperbaiki desain yang ada agar memenuhi harapan pelanggan yaitu
kualitas layanan yang ideal. Setelah atribut-atribut yang diharapkan oleh konsumen
pihak manajemen UNS Medical Center yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha dan Humas
yang selanjutnya diolah dengan tree diagram. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel
IV.15 berikut:
Tabel IV.15
Technical Requirements
80
5 Pemberian obat yang tepat. Adanya referensi resep dokter
6 Konsistensi dalam pengenaan biaya Kerjasama dengan asuransi
RESPONSIVENESS
Keahlian dalam menangani pasien
1 Pelayanan yang cepat dan tepat.
Penilaian kerja
Pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff
Dokter, perawat dan staff yang
2 Kedisiplinan dalam bertugas
selalu siap bila diperlukan.
Adanya dokter jaga
Keahlian dalam menangani pasien
Tindakan dari dokter, perawat dan
Peralatan medis yang memadai
3 staff yang membangkitkan
kepercayaaan pada pasien. Penerapan budaya kerja
Kemampuan komunikasi yang baik
Kemauan staff/karyawan untuk
4 Penerapan budaya kerja
membantu pasien.
Keahlian dalam menangani pasien
Waktu tunggu tidak lebih dari 1 Peralatan medis yang memadai
5
jam. Adanya dokter jaga
Kedisiplinan dalam bertugas
ASSURANCE
Etika dokter
Dokter,perawat dan staff bersikap Pendidikan sopan santun
1
ramah dan bersahabat. Dialog yang baik antara dokter, perawat dan
staff dengan pasien
Dokter memiliki pengetahuan yang Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
2 luas untuk menjawab pertanyaan
pasien Data akurat tentang kondisi pasien
Etika dokter
Menghargai dan menghormati
3 Dialog yang baik antara dokter, perawat dan
dalam memperlakukan pasien.
staff dengan pasien
Memberikan penjelasan secara Kemampuan komunikasi yang baik
4 lengkap mengenai kondisi medis Data akurat tentang kondisi pasien
pasien. Laporan perkembangan pasien
Pasien merasa aman saat menerima Keahlian dalam menangani pasien
5 pelayanan kesehatan di UNS
Medical Center. Peralatan medis yang memadai
Privasi pasien selama melakukan
6 Ruang pemeriksaan yang tertutup
pemeriksaan terjaga.
Ciptakan suasana tenang dan nyaman
Ketenangan dan kenyamanan
7 Pemasangan AC
ruangan.
Penyediaan sofa
Dialog antara dokter dan perawat
Kerjasama yang baik dilakukan
8 Kerjasama yang baik antara dokter dan
oleh dokter dan perawat.
perawat
Keamanan lingkungan UNS
9 Adanya petugas penjaga
Medical Center tejamin.
UNS Medical Center mempunyai Peningkatan kualitas pelayanan yang
10
reputasi yang baik. diberikan
EMPHATY
81
Kemampuan komunikasi yang baik
Komunikasi yang baik antara Penerapan budaya kerja
1
dokter dan pasien. Dialog yang baik antara dokter dengan
pasien
Pelayanan yang tersedia setiap saat Pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff
2
(pada jam kerja). Kedisiplinan dalam bertugas
Dokter, perawat dan staff Dialog yang baik antara dokter, perawat dan
3 memberikan perhatian kepada staff dengan pasien
pasien. Kemampuan komunikasi yang baik
Dialog yang baik antara dokter, perawat dan
Dokter, perawat dan staff
4 staff dengan pasien
memahami keluhan dari pasien.
Kemampuan komunikasi yang baik
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Setelah data-data di atas diketahui, kemudian diolah dengan analisis House of Quality
Dari hasil kuesioner dan wawancara dengan pihak manajemen UNS Medical Center,
maka langkah selanjutnya adalah mencari hubungan dari Customer Requirements dan
Technical Requirements yaitu hubungan antara keinginan pasien dengan usaha-usaha dari
UNS Medical Center untuk mewujudkannya. Hubungan yang terjadi sangat mungkin lebih
dari satu karena setiap Customer Requirements mungkin punya hubungan lebih dari satu
mungkin punya hubungan lebih dari satu Customer Requirements. Hubungan Customer
Requirements dan Technical Requirements menempati bagian tengah dari House of Quality.
Untuk menetapkan hubungan ini digunakan L-Shaped Matrix. Blok dalam L-Shaped
Matrix terbagi menjadi 2 bagian nilai, yaitu bagian atas yang merupakan nilai hubungan
Requirements dan Technical Requirements dinilai dengan kategori (Cohen, 1995: 62):
a. Hubungan bernilai 9 bila hubungan tersebut kuat, ini berarti bahwa Tecnical
b. Hubungan bernilai 3 bila hubungan tersebut medium, ini berarti bahwa Tecnical
d. Kotak kosong bila tidak ada hubungan antara Tecnical Requirements dengan Customer
Requirements.
Medical Center. Misalnya, dimensi Tangible pada atribut Fasilitas dan peralatan medis yang
lengkap dan up-to date serta terawat dengan baik, mempunyai hubungan dengan 4 atribut
yang ada pada kolom Technical Requirements. Nilai 9, yang berarti memiliki hubungan yang
kuat dengan atribut Peralatan medis yang memadai serta atribut Perawatan kelengkapan
dan peralatan medis. Nilai 3 yang berarti memiliki hubungan medium dengan atribut
Penyesuaian peralatan medis dengan teknologi baru. Nilai 1 yang berarti memiliki
hubungan yang lemah dengan atribut Penyediaan alat bantu pasien. Selengkapnya dapat
dilihat pada matriks hubungan antara Customer Requirements dan Technical Requirements,
yang disajikan pada bagian tengah (kolom 8) gambar IV.3. House of Quality.
diperoleh hasil bahwa terdapat 132 hubungan antara Customer Requirements dengan
Technical Requirements. Dari 132 hubungan yang ada, terdapat 36 hubungan yang bernilai 9,
yang berarti bahwa ada 36 item Technical Requirements yang dilakukan UNS Medical Center
yang telah menjawab Customer Requirements dari pasien. Terdapat 93 hubungan medium
3), dan terdapat 3 hubungan yang lemah diantara Customer Requirements dengan Technical
Requirements (score 1). Bila melihat dari hubungan yang ada, meskipun semua Technical
Requirements yang ada telah menjawab Customer Requirements, namun masih perlu
diadakan perbaikan dalam pemenuhan Customer Requirements, hal ini dilatar belakangi
dengan masih adanya hubungan dengan score 1 (sangat lemah) diantara Customer
83
9. Analisis Technical Measurement
didapatkan dari wawancara dengan Kepala Bagian Humas UNS Medical Center serta
pihak UNS Medical Center. Hasil penetapan ini akan menempati bagian bawah dari House of
adalah:
4) Pembersihan seluruh ruangan setiap pagi dan sore oleh cleaning service
5) Adanya kontrol rutin terhadap kebersihan setiap hari oleh cleaning service
6) Penempatan 1 (satu) bak sampah di setiap ruangan
9) penempelan informasi pada papan nama UNS Medical Center serta pemberitahuan
mengenai pelayanan yang ada melalui buku akademik UNS yang diberikan kepada
mahasiswa baru.
10) Pakaian seragam untuk staff dan perawat dan pemakaian jas dokter untuk dokter
12) Adanya alat bantu pasien sesuai kebutuhan pasien seperti ambulance, kurdi roda, alat
16) Pengaturan jadwal pelayanan setiap Senin-Kamis jam 08.00-15.00 Jumat jam 08.00-14.00
84
18) Kerjasama yang baik antara dokter dan perawat saat menangani pasien
19) Menanamkan semangat dan motivasi kerja pada setiap karyawan disertai penciptaan
20) Dokter untuk poliklinik UNS Medical Center sebagian berasal dari Fakultas Kedokteran
UNS
22) Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran dengan aktif dalam seminar, simposium
25) 1 (satu) loket pembayaran tunai bagi mahasiswa non asuransi, dosen dan karyawan
26) Kerjasama dengan asuransi dalam pengurusan administrasi UNS Medical Center
31) Melakukan evaluasi terhadap dokter, perawat dan staff dalam rapat koordinasi kepala
bagian
32) Sikap karyawan UNS Medical Center menunjukkan budaya kerja keras, ramah, dan
santun
34) 1 (satu) orang dokter yang selalu siap berada di UNS Medical Center
85
39) Penyediaan laporan/data perkembangan kondisi pasien pada kartu periksa
40) Ruang poliklinik yang terpisah dan pemasangan korden pada tempat pemeriksaan
44) Komunikasi yang baik antara dokter dan perawat tentang keadaan pasien
diskusi dengan pihak manajemen UNS Medical Center dan observasi serta didukung dengan
berbagai referensi yang berkaitan. Penilaian tingkat kesulitan dalam penerapan menggunakan
Tabel IV.16
Relative Technical Difficulty
Dari 46 atribut yang ada pada Technical Requirements, terdapat 38 atribut yang tidak
mengalami kesulitan dalam penerapan (mendapatkan penilaian score 0). Tidak terdapat
atribut yang dirasakan sulit maupun sangat sulit dalam penerapannya. Terdapat 8 atribut yang
87
a. Penyesuaian dengan teknologi baru. Hal ini dirasa sedikit mengalami kesulitan untuk
diterapkan terutama berkaitan dengan masalah dana. Hal ini berkaitan dengan biaya
pengadaaan peralatan yang berteknologi yang relatif mahal. Dana yang berasal dari
mahasiswa sebagian besar digunakan untuk biaya operasional UNS Medical Center,
sehingga alokasi untuk hal lain cukup kecil. Untuk mengatasinya maka dilakukan
perawatan secara teratur sehingga peralatan medis yang ada dapat digunakan dengan baik.
Medical Center masih sangat minim. Pada awal pendiriannya, informasi pelayanan
diberikan melalui penyebaran brosur serta melalui penayangan video di ruang tunggu.
Namun saat ini hal tersebut tidak lagi dilakukan karena minimnya dana serta tidak adanya
keberlanjutan pelaksanaan. Saat ini informasi pelayanan hanya dapat dilihat pada papan
nama UNS Medical Center. Selain itu informasi pelayanan juga dapat dibaca dalam buku
c. Ciptakan semangat dan motivasi kerja. Penciptaan semangat dan motivasi kerja sedikit
dapat meningkatkan motivasi kerja, manajemen melakukan penilaian atau evaluasi kinerja
secara berkala dan rutin sehingga karyawan termotivasi untuk memberikan pelayanan
yang terbaik.
d. Kerjasama dengan Fakultas Kedokteran. Sejak awal berdirinya UNS Medical Center telah
bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran terutama dalam penyediaan tenaga medis.
Namun akhir-akhir ini untuk mendapatkan tenaga medis terutama dokter pengganti untuk
dokter yang telah pindah cukup sulit. Permohonan penambahan dokter yang telah lama
diajukan masih belum mendapat tanggapan dari pihak Fakultas Kedokteran. Hal ini
dikarenakan kesibukan dari tenaga pengajar Fakultas Kedokteran yang biasanya diminta
untuk menjadi dokter di UNS Medical Center. Untuk sementara UNS Medical Center
88
memanfaatkan tenaga medis yang ada semaksimal mungkin dengan pengaturan jadwal
mereka yang akan mengikuti berbagai kegiatan seperti seminar. Meski mengikuti seminar
para dokter, staff dan perawat juga harus tetap memberikan pelayanan di UNS Medical
Center. Di samping itu keterbatasan dana juga menjadi penghambat untuk mengirim
f. Mengikuti perkembangan ilmu kedokteran. Kesibukan para dokter, staff maupun perawat
kedokteran. Kesibukan dokter baik itu di UNS Medical Center atau di rumah sakit
membuat dokter tidak memiliki waktu untuk mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kompetensi. Kebanyakan staff dan perawat yang ada di UNS Medical
Center menurut penuturan pihak Humas UNS Medical Center tidak memiliki semangat
untuk belajar dan mengikuti perkembangan ilmu kesehatan. Untuk itu perlu ditumbuhkan
semangat untuk terus belajar dan mengikuti ilmu kesehatan, karena dengan demikian
g. Pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff. Pengaturan jadwal terutama untuk jadwal
dokter sedikit mengalami kesulitan. Hal ini berkaitan dengan kesibukan dari dokter-dokter
UNS Medical Center. Seringkali dokter-dokter tersebut tidak datang tepat waktu karena
masih ada kesibukan di rumah sakit, misalnya sedang melakukan operasi. Hal ini tentu
akan mengubah jadwal dari dokter tersebut. Untuk mengatasinya staff bagian pendaftaran
jadwal.
yang tepat waktu sedikit mengalami kesulitan dalam penerapannya. Hal ini dikarenakan
dokter terutama dokter spesialis terkadang memiliki jadwal operasi di rumah sakit yang
tidak terjadwal secara pasti. Hal ini membuat mereka harus menunda kedatangan ke UNS
89
Medical Center. Untuk itu pihak UNS Medical Center menyiapkan 1 dokter jaga yang
Normalization dari Customer Requirement Score (CRS) dengan nilai pada hubungan antara
Requirements dan Technical Requirements, hubungan yang kuat diberi nilai 9, menengah
(medium) diberi nilai 3, sedangkan pada hubungan lemah diberi nilai 1. Technical
Reqiurement Score kemudian dijumlahkan per kolom dan hasilnya dinormalisasi dalam
bentuk prosentase. Semakin besar prosentase Technical Requirement Score tersebut, maka
item-item Technical Requirements tersebut dianggap semakin penting dan perlu perhatian
lebih untuk ditindaklanjuti. Technical Requirement Score bersama dengan Technical Measure
Sebagai contoh, nilai tertinggi ada pada atribut dialog yang baik antara dokter,
perawat dan staff dengan pasien, yang mempunyai nilai 7,34%. Perhitungan Technical
Requirement Score diperoleh dari hasil perkalian antara nilai-nilai kolom pertama yaitu
hubungan Customer Requirements dan Technical Requirements dengan nilai normalisasi CRS
pada baris yang sama {(9x2,60) + (3x3,25) + (9x3,25) + (3x3,25) + (3x2,60) + (9x3,25) +
pembagian total Technical Requirement Score per atribut dengan jumlah total Total Technical
= 7,34%.
128,74
x 100
Hasil dari perhitungan ini digunakan untuk dasar prioritas %
perbaikan Technical
1752,79
Requirements untuk mewujudkan kepuasan pasien. Data selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel IV.17
Hasil Perhitungan Technical Requirement Score
91
JUMLAH 1752,79 100
Sumber : Data Primer yang Diolah dengan Program Microsoft Excell. 2009
Dari hasil analisis Technical Requirement Score diperoleh nilai-nilai prosentase dari
penting dan mendapatkan prioritas untuk diperbaiki. Dan dari tabel IV.17, atribut dialog
yang baik antara dokter, perawat dan staff dengan pasien dengan nilai 7,34% merupakan
nilai terbesar yang berarti atribut ini dianggap paling penting untuk mendapat perhatian lebih
dan untuk ditindaklanjuti kemudian. Selanjutnya atribut kemampuan komunikasi yang baik
yang mempunyai prosentase 6,34%, kemudian atribut adanya dokter jaga yang mempunyai
prosentase 5,56% dan seterusnya seperti dapat dilihat pada tabel IV.17.
mendukung satu sama lain, dan konflik apabila atribut-atribut dalam Technical Requirements
saling bertentangan dalam penerapannya. Analisis ini menempati sisi atap gambar House of
Technical Requirements. Terdapat 18 hubungan sinergi yang strong positive yakni hubungan
sangat mendukung dengan adanya Technical Requirements yang lain. Terdapat 35 hubungan
sinergi yang saling mendukung (positive = score +3 ) serta 2 hubungan konflik antar
92
Technical Requirement yang saling bertentangan (negative = score 3). Hubungan sinergi
7) Penyediaan toilet di ruang tunggu dengan pembersihan toilet dengan diberi pewangi
10) Kerjasama yang baik antar dokter dan perawat dengan dialog antara dokter dan perawat
13) Keahlian dalam menangani pasien dengan peningkatan kualitas pelayanan yang
diberikan
15) Kemampuan komunikasi yang baik dengan dialog yang baik antara dokter, perawat dan
16) Data akurat tentang kondisi pasien dengan laporan perkembangan pasien
4) Kontrol rutin terhadap kebersihan dengan perawatan kelengkapan dan peralatan medis
93
5) Kontrol rutin terhadap kebersihan dengan pembersihan toilet dengan diberi pewangi
7) Pengaturan interior yang serasi dan menarik dengan penyediaan papan petunjuk yang
jelas
8) Pengaturan interior yang serasi dan menarik dengan penyediaan toilet di ruang tunggu
9) Pengaturan interior yang serasi dan menarik dengan ciptakan suasana tenang dan
nyaman
10) Pengaturan interior yang serasi dan menarik dengan tersedianya bak sampah di tiap
ruangan
12) Kerjasama dengan bagian obat dengan adanya referensi resep dokter
14) Pengaturan jadwal pelayanan dengan pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff
17) Keahlian dalam menangani pasien dengan adanya referensi resep dokter
18) Keahlian dalam menangani pasien dengan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran
22) Pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff dengan kedisiplinan dalam bertugas
23) Peralatan medis yang memadai dengan peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan
26) Etika dokter dengan dialog yang baik antara dokter, perawat dan staf dengan pasien
27) Etika dokter dengan pendidikan sopan santun
94
30) Penerapan budaya kerja dengan dialog yang baik antara dokter, perawat dan staf dengan
pasien
33) Pendidikan sopan santun dengan dialog yang baik antara dokter, perawat dan staf
dengan pasien
34) Data akurat tentang kondisi pasien dengan dialog yang baik antara dokter, perawat dan
35) Ciptakan suasana tenang dan nyaman dengan ruang pemeriksaan yang tertutup
c. Hubungan konflik yang mempunyai nilai -3 (negative) hanya ada dua yaitu atribut program
pelatihan singkat dengan atribut pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff serta atribut
partisipasi di berbagai kegiatan dengan atribut pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff.
Kedua hubungan tersebut memiliki konflik karena alasan yang sama, yaitu karena saat
dokter, perawat maupun staff mengikuti pelatihan singkat maupun seminar dan simposium,
maka mereka tidak dapat memberikan pelayanan di UNS Medical Center. Hal ini tentu
akan mengganggu pembagian jadwal yang telah ada, karena keterbatasan sumber daya
manusia yang dimiliki UNS Medical Center sehingga sulit untuk melakukan pergantian
jadwal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada bagian atap gambar IV.3 House of Quality.
BAB V
95
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini akan menjelaskan secara ringkas dari semua tahaptahap
pengolahan data dan hasil dari penelitian. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi
Consumer Requirements dan Technical Requirements yang akan digunakan dalam analisis
Quality Function Deployment yang diterapkan pada jasa pelayanan kesehatan UNS Medical
Center. Kemudian berdasarkan analisis Quality Function Deployment dapat diketahui atribut apa
saja yang masih memerlukan perhatian untuk diperbaiki dan ditingkatkan guna mencapai tingkat
kualitas pelayanan yang optimal pada jasa pelayanan kesehatan UNS Medical Center.
Hasil dari pengolahan data penelitian dapat menjawab semua rumusan masalah dari
1. Dari hasil analisis Customer Requirements, berdasarkan hasil wawancara dan pengumpulan
pendapat pasien mengenai keinginan atau hal-hal yang diperhatikan pasien dalam pemilihan
kualitas jasa pelayanan kesehatan dengan menggunakan kuesioner, dapat diketahui bahwa ada
35 atribut Customer Requirements yang menjadi faktor penilaian pasien terhadap kualitas jasa
pelayanan kesehatan UNS Medical Center. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel IV.7.
diperoleh berdasarkan wawancara dengan pihak manajemen UNS Medical Center. Data
2. Dari analisis penilaian persyaratan konsumen, ternyata kualitas pelayanan yang terdapat di
UNS Medical Center masih belum dapat memenuhi keinginan pasien atau belum optimal, hal
a. Pada analisis tingkat kepentingan menurut pasien, diperoleh hasil 11 atribut bernilai
penting (score 4) dan 24 atribut bernilai sangat penting (score 5). Hasil ini menunjukkan
96
bahwa semua atribut dalam kuesioner tingkat kepentingan dianggap penting oleh pasien
bagi peningkatan kualitas jasa pelayanan UNS Medical Center. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel IV.8. Sedangkan dari rata-rata atau mean tingkat kepentingan
memiliki nilai terbesar dengan nilai mean 5,000 yang berarti dimensi ini dianggap pasien
sebagai dimensi yang paling penting, yang harus diperhatikan dan dijaga kualitasnya
responsiveness dan assurance dengan nilai mean 4,800. Kemudian disusul dimensi
reliability dan tangible dengan nilai mean masing-masing 4,667 dan 4,400.
b. Dari analisis tingkat kinerja UNS Medical Center menurut persepsi pasien, dari 35 atribut
yang ada terdapat 33 atribut yang dinilai cukup baik (score 3) dan 2 atribut bernilai baik
(score 4), yaitu: kemudahan administrasi masuk dan keluar serta privasi pasien selama
melakukan pemeriksaan terjaga. Dengan hasil ini berarti hampir semua kriteria dimensi
kualitas, dinilai cukup baik oleh pasien. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
IV.10. Sedangkan dari mean tingkat kinerja UNS Medical Center untuk setiap dimensi
menghasilkan mean terkecil yaitu 3,000 yang berarti penilaian cukup baik dan mengalami
lack sebesar 5,000 3,000 = 2,000. Dimensi-dimensi ini membutuhkan perhatian paling
besar untuk diperbaiki dan ditingkatkan secara terus menerus, karena menurut pasien
kualitas pelayanan UNS Medical Center pada dimensi-dimensi ini paling jauh dari
harapan pasien dibanding dimensi yang lainnya. Dimensi reliability dan assurance
masing-masing menghasilkan mean 3,167 dan 3,100 yang berarti penilaian lebih dari
cukup baik dan mengalami lack masing-masing sebesar 1,833 dan 1,900.
disimpulkan bahwa tingkat kinerja kualitas pelayanan kesehatan di UNS Medical Center
menurut persepsi pasien adalah lebih dari cukup, namun masih belum sempurna sesuai
dengan yang diharapkan, dengan lack sebesar 1,947 (perhitungan: 5 - 3,053= 1,947).
97
c. Dalam analisis tingkat perbaikan diperoleh 33 atribut dengan nilai 1,67 dan 2 atribut
dengan nilai 1,25. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa semua atribut memiliki kinerja yang
masih belum sesuai dengan yang diharapkan dan perlu perhatian untuk dilakukan
perbaikan ke depan. Semakin besar nilai tingkat perbaikan, maka semakin besar perhatian
yang diberikan pada atribut tersebut untuk segera dibenahi agar kualitas yang diharapkan
dapat dicapai.
d. Dari analisis Sales Point diperoleh 12 atribut yang mempunyai nilai 1,2 yang artinya
bahwa perubahan pada 12 atribut ini akan memberi pengaruh yang kecil terhadap
penjualan dan hanya bersifat teknis. Terdapat 23 atribut bernilai 1,5 yang artinya
perubahan pada 23 atribut ini memberi pengaruh yang besar terhadap penjualan dan
mempengaruhi program pemasaran. Dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa perubahan
atribut-atribut yang ada memberikan pengaruh baik besar maupun kecil terhadap kualitas
pelayanan UNS Medical Center. Atribut yang mempunyai pengaruh besar terhadap
kualitas pelayanan perlu lebih diperhatikan untuk diperbaiki dan ditingkatkan secara terus
menerus.
e. Dari hasil perhitungan Customer Requirement Score didapatkan tiga nilai prosentase
yaitu: 2,08%; 2,60%; 3,25%. Dari 35 atribut yang ada, terdapat 21 atribut dengan
prosentase tertinggi 3,25%, 5 atribut dengan prosentase 2,60%, dan 9 atribut dengan
prosentase 2,08%. Hasil ini menunjukan bahwa semakin tinggi nilai prosentase Customer
Requirement Score berarti semakin penting atribut tersebut dan semakin butuh perhatian
untuk perbaikan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk pasien. Jadi terdapat 21 atribut
yang dianggap paling penting oleh pasien dan menuntut untuk diprioritaskan dalam
melakukan perbaikan oleh pihak manajemen UNS Medical Center karena memiliki
tersebut diantaranya adalah fasilitas dan peralatan medis yang lengkap dan up-to date
serta terawat dengan baik, waktu pelayanan sesuai jadwal yang diberikan, pelayanan yang
cepat dan tepat, menghargai dan menghormati dalam memperlakukan pasien, komunikasi
98
yang baik antara dokter dan pasien, dan seterusnya. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
Tabel IV.14.
3. Dari analisis hubungan Customer Requirements dan Technical Requirements, diperoleh hasil
yang bernilai 9, yang berarti bahwa ada 36 atribut Technical Requirements yang dilakukan
UNS Medical Center yang telah menjawab Customer Requirements dari pasien. Terdapat 93
yang berarti bahwa ada 93 atribut Technical Requirements yang dilakukan UNS Medical
Center yang telah mendukung Customer Requirements dari pasien, dan terdapat 3 hubungan
antara Customer Requirements dengan Technical Requirements yang bernilai 1 yang berarti
bahwa ada 3 atribut Technical Requirements yang dilakukan UNS Medical Center yang
mempengaruhi Customer Requirements dari pasien. Dari analisis tahap ini, dapat disimpulkan
mendapat nilai 1. Hubungan tersebut adalah ketersediaan alat bantu pasien dengan perawatan
kelengkapan dan peralatan medis, gedung dan ruangan yang bersih dan nyaman dengan
pengaturan interior yang serasi dan menarik, serta fasilitas dan peralatan medis yang lengkap
dan up-to date serta terawat dengan baik dengan penyediaan alat bantu pasien. Hasil
terdapat 38 atribut mendapatkan penilaian 0 yang berarti ada 38 atribut yang tidak mengalami
kesulitan dalam penerapan. Terdapat 8 atribut yang mendapatkan penilaian 1 yang berarti ada
8 atribut yang sedikit mengalami kesulitan dalam penerapan, yaitu penyesuaian dengan
teknologi baru; pemberitahuan informasi pelayanan; ciptakan semangat dan motivasi kerja;
99
perkembangan ilmu kedokteran; pengaturan jadwal dokter, perawat dan staff; serta
5. Dari hasil analisis Technical Requirement Score diperoleh nilai-nilai prosentase dari atribut-
atribut Technical Requirements yang menunjukkan semakin besar nilai prosentase Technical
dan mendapatkan prioritas terlebih dahulu untuk diperbaiki. Dari analisis Technical
Requirement Score didapat bahwa atribut dialog yang baik antara dokter, perawat dan staff
dengan pasien mempunyai nilai prosentase terbesar yaitu 7,34% yang berarti atribut ini
dianggap paling penting untuk mendapat perhatian lebih dan untuk ditindaklanjuti kemudian.
Selanjutnya atribut kemampuan komunikasi yang baik yang mempunyai prosentase 6,34%,
kemudian atribut adanya dokter jaga yang mempunyai prosentase 5,56% dan seterusnya
6. Pada hubungan sinergi dan konflik antar Technical Requirements terdapat 18 hubungan
sinergi antar Technical Requirements dengan score +9 atau sangat mendukung dan 35
hubungan sinergi antar Technical Requirements dengan score +3 atau mendukung. Terdapat 2
hubungan konflik antar Technical Requirements yang saling bertentangan dengan score -3
yaitu atribut program pelatihan singkat dengan atribut pengaturan jadwal dokter, perawat dan
staff serta atribut partisipasi di berbagai kegiatan dengan atribut pengaturan jadwal dokter,
perawat dan staff. Kedua hubungan tersebut memiliki konflik karena alasan yang sama, yaitu
karena terbatasnya jumlah dokter, perawat maupun staff sehingga pihak UNS Medical Center
kurang leluasa mengirim mereka untuk mengikuti pelatihan singkat maupun seminar dan
simposium. Bila mereka mengikuti kegiatan tersebut maka mereka tidak dapat memberikan
pelayanan di UNS Medical Center, sehingga akan mengganggu pembagian jadwal shift yang
telah ada. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada bagian atap gambar IV.3 House of Quality.
100
B. Saran
Berdasarkan hasil dari penelitian ini, maka saran yang dapat diberikan kepada manajemen
UNS Medical Center sebagai pertimbangan untuk lebih meningkatkan kualitas jasa pelayanannya
yaitu:
dimensi kualitas pelayanan yang menyebabkan rendahnya kualitas yaitu dimensi tangible,
responsiveness, dan empathy. Namun tanpa mengabaikan dimensi kualitas yang lainnya yaitu
reliability dan assurance. Hal ini didasari bahwa dari hasil penilaian rata-rata tingkat kinerja,
diketahui bahwa dimensi tangible, responsiveness, dan empathy mendapat nilai rata-rata
paling rendah sehingga dimensi-dimensi ini memerlukan perhatian lebih untuk diperbaiki dan
ditingkatkan.
2. Perbaikan pada dimensi tangible sebaiknya dilakukan terutama pada atribut gedung dan
ruangan yang bersih dan nyaman, yang dapat ditindaklanjuti oleh pihak UNS Medical Center
dengan meningkatkan kebersihan ke seluruh ruangan dan kontrol kebersihan setiap hari dari
3. Perbaikan pada dimensi responsiveness sebaiknya dilakukan terutama pada atribut dokter,
perawat, dan staff yang selalu siap bila diperlukan dan atribut waktu tunggu tidak lebih dari 1
jam, yang dapat ditindaklanjuti dengan pengaturan jadwal shift terhadap dokter, perawat, dan
staff serta menempatkan seorang dokter jaga yang selalu siap bila diperlukan.
4. Perbaikan kualitas pada dimensi empathy dapat ditindaklanjuti dengan kesediaan dokter dan
perawat untuk memberikan penjelasan dan saran yang cukup kepada pasien mengenai kondisi
pasien serta melalui sikap para dokter, perawat, dan staff yang menunjukkan keramahan
5. Dari hasil penilaian persyaratan konsumen didapat hasil bahwa kinerja UNS Medical Center
secara keseluruhan dinilai cukup baik oleh pasien, namun masih terdapat kekurangan.
Sebaiknya pihak UNS Medical Center melakukan upaya perbaikan dalam memberikan
101
pengaturan jadwal pelayanan maupun jadwal praktek dokter yang baik dengan menyesuaikan
jadwal praktek dokter dengan jadwal kegiatan dokter di luar jadwal praktek di UNS Medical
Center sehingga pasien tidak harus menunggu karena ketidakhadiran dokter pada jadwal
6. Dari analisis hubungan antara Technical Requirements, terdapat dua hubungan konflik antar
Technical Requirements yang saling bertentangan dengan score -3 yaitu atribut program
pelatihan singkat dengan atribut pengaturan jadwal praktek dokter dan perawat serta atribut
partisipasi di berbagai kegiatan dengan atribut pengaturan jadwal praktek dokter dan perawat.
Kedua hubungan tersebut memiliki konflik karena alasan yang sama, yaitu karena terbatasnya
jumlah dokter maupun perawat sehingga pihak UNS Medical Center kurang leluasa dalam
melakukan pengaturan jadwal. Untuk menyelesaikan kedua hubungan konflik tersebut dapat
dilakukan dengan menyesuaikan jadwal kegiatan lain di luar jadwal praktek dengan jadwal
praktek para dokter dan perawat. Keberadaan dokter jaga juga sangat penting untuk
102
DAFTAR PUSTAKA
Besterfield, Dale H. et.al. 2003. Total Quality Management. 3rd Edition. Prentice Hall : New Jersey
Cohen, Lou. 1995. Quality Function Deployment, How to Make QFD Work for You. Addison-
Wesley Publishing Company.
Dirgiyatmo, Yong. 2005. Modul Lab Komputer I. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Makalah.
Djarwanto, P.S. dan Pangestu Subagyo. 1996. Statistik Induktif Edisi 4. BPFE: Yogyakarta
Gasperz, Vincent. 2002. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa: Strategi Untuk Memenangkan
Persaingan Global. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Goetsch, David L. Stanley B. Davis. 1997. Introduction to Total Quality: Quality Management for
Production, Processing, and Services. Second Edition. New jersey : Prentice-Hall Inc.
Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa: Pendenatan Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, perencanaan, Implementasi, dan Kontrol.
Terjemahan Hendro Teguh, SE. Ak dan Rusli, SE. Ak. Jakarta : Prehelindo.
Kristiani, Yohanita Rini. Tjahjono Kuntjoro. Adi Utarini. 2006. Pengembangan Desain Mutu
Pelayanan Rawat Inap Puskesmas Karanganyar Kebumen Menggunakan Quality Function
Deployment. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, Volume 09 No. 04 Desember
2006.
Lim, Puay Cheng. Nelson K H. Tang. 2000. The Development Of A Mode For Total Quality
Healthcare. Managing Service Quality, Volume 10 Number 2 . 2000 . MCB University
Press.
Lim, Puay Cheng. Nelson K H. Tang. Peter M Jackson. 1999. An Innovative Framework For
Healthcare Performance Measurement. Managing Service Quality, Volume 9 Number 6 .
1999 . MCB University Press .
103
Nasution, M.N. 2001. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management). Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Render, Barry. Heizer, Jay. 2005. Operations Management 7th edition. Salemba Empat : Jakarta
Riyanto, Beni. 2006. Analisis Kualitas Layanan Dengan Menggunakan Quality Function
Development pada Rumah Sakit (Studi Kasus pada Kelas VIP dan I pada Rumah Sakit
DR. Moewardi Surakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi UNS. Tidak dipublikasikan
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis Buku 1 Edisi empat. Jakarta : Salemba
Empat
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis Buku 2 Edisi empat. Jakarta : Salemba
Empat
Singarimbun, Masri. Effendi, Sofian. 1995. Metode Penelitian survai. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES
Sudadyo, Yanuar. 2005. Analisis Totoal Quality Service Dengan House OF Quality Pada Jasa
Pelayanan Rumah Sakit (Studi Kasus Pada Kelas I dan VIP Rumah Sakit Panti Waluyo
Surakarta). Skripsi Fakultas Ekonomi UNS. Tidak dipubllikasikan
Tjiptono, Fandy. 1997. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Andi Offset : Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. Anastasi, Diana. 2003. Total Quality Management. Andi Offset : Yogyakarta
Yamit, Zulian. 2004. Manajemen Kualitas: Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia.
Yenni, R. Syarief Widjaya. 2005. Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Instalasi Rawat
Jalan RSUD Dr. Soetomo di Surabaya Dengan Menerapkan Quality Function
Deplyoment. Makalah di dampaikan pada Prosiding Seminar Nasional Manajemen
Teknologi II: Surabaya
http://www.uns.ac.id/
104
105