Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mual dan muntah merupakan hal yang umum dalam kehamilan. Sekitar
50%-90% kehamilan disertai dengan mual dan muntah yang dikenal sebagai
atau morning sickness 2% mengalami mual di pagi hari dan 80% mual sepanjang
hari. Kondisi ini biasanya ringan, dapat hilang sendiri dan puncak keluhan pada
namun pada 13% kehamilan, mual dan muntah dapat bertahan hingga 20 minggu
Sejumlah kecil wanita hamil mengalami mual dan muntah berat yang
elektrolit dan asam basa, defisiensi nutrisi dan penurunan berat badan. Insidensi
hiperemesis gravidarum sendiri masih belum jelas, namun insiden menigkat pada
kondisi yang berhubungan denghan konsentrasi HCG dan estrogen yang tinggi.
Insiden hiperemesis gravidarum sendiri yaitu 3,5 per 1000 kelahiran (Sheehan,
minuman yang dikonsumsi sehingga berat badannya turun, turgor kulit dan
Prognosis pada pasien hiperemesis gravidarum pada umumnya baik, tetapi tetap
memberikan efek buruk pada pertumbuhan janin. Gejala yang timbul pada pasien
mual dan muntah serta penurunan nafsu makan membuat asupan nutrisi ibu
semakin berkurang. Suplai nutrisi pada janin tidak adekuat sehingga dapat
menghambat pertumbuhan janin jika hal ini tidak segera ditangani (Sacramento,
2008). Hal inilah yang menjadi alasan penulis mengajukan kasus gravidarum
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. TS
Usia : 33 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Lampung
B. Anamnesis
1. Keluhan utama
2. Keluhan tambahan
pukul 07.00 WIB. Pasien datang dengan keluhan mual dan muntah.
Keluhan dirasa sejak 1 minggu yang lalu, namun terasa memburuk sejak 2
hari yang lalu, pasien muntah lebih dari 5 kali sehari setiap harinya,
hampir setiap makanan dimuntahkan, mulut dan lidah terasa kering, nafsu
makan menurun dan badan terasa lemas. Terkadang terdapat nyeri pada
lapang perut, hilang timbul dan terasa melilit. Pasien belum menimbang
2017.
6. Riwayat Obstetrik
Teratur di bidan
9. Riwayat Pernikahan
10. Riwayat KB
C. Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 37,0 C
Kepala : Mesosefal
tidak ada skela ikterik pada mata kanan dan kiri, mata
sedikit cekung.
tekan mastoid
Mulut : Tidak ada gusi berdarah, mukosa bibir tidak pucat dan
tidak sianosis
teraba massa
Thorax
intercostalis.
kiri
Jantung
gallop.
Abdomen
Inspeksi : Datar
Perkusi : Timpani
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan (+) pada regio
D. Diagnosa
E. Terapi
Primperan 1 amp 1 gr iv
2. Pemeriksaan Darah Lengkap
F. Follow up
Hari / S O A P
tanggal
29 April Mual Keadaan G3P2A0 Neurobion
Demam Umum/kesadaran: hamil 12 mg Primperan
Setiap Sedang/Compos Mentis dgn IVFD
makan TD : 110/70 mmHg hyperemesis RL/D5%
dimuntahkan N : 80x/menit gravidarum 2:1
RR : 20x/menit
S : 37,9oC
St. Generalis :
Mata : Ca -/- Si -/-
Thorax :
Paru : SD vesikuler
Rbk -/- , Rbh
-/-, Wh -/-
Cor : S1>S2
reguler, M (-),
G (-)
St. Lokalis Abdomen:
Inspeksi : Datar,
perut
tampak
tegang
Auskultasi : BU (+) N
Perkusi : Pekak
Palpasi : TFU 4
jari
dibawah
pusat
St. Genetalia externa:
PPV (-)
St. Vegetatif: BAB (+),
BAK (+),
Flatus (+)
PEMBAHASAN
keluhan mual dan muntah. Mual dan muntah dirasakan sejak 1 minggu lalu.
Awalnya pasien hanya mual dan muntah sesekali dan nafsu makan masih
cukup baik. Namun sejak 2 hari yang lalu, pasien muntah lebih dari 5 kali
menurun, mulut dan lidah kering serta badan terasa lemas. Nyeri perut juga
dirasakan pasien, hilang timbul dan terasa melilit. Pasien belum menimbang
badan atau tidak. Usia kehamilan pasien 12 minggu 6 hari. Ini merupakan
kehamilan ketiga.
ringan yaitu terus merasa haus (+), mulut dan lidah terasa kering, badan
Hiperemesis gravidarum
a. Definisi
minggu 5 hari. Kedua adalah keluhan utama pasien yaitu mual dan
muntah yang memburuk sejak 2 hari yang lalu. Adapun nyeri pada
dan muntah keras selama kehamilan cukup parah dan memerlukan rawat
inap. Selain itu, kondisi muncul selama trimester pertama dan tidak
penurunan berat badan lebih dari 5% dari berat badan sebelum hamil,
(Jueckstock,2010)
b. Faktor resiko
Faktor resiko yang terdapat pada pasien ini adalah kondisi psikologis
1. Kehamilan kembar,
2. Nullipara,
4. Obesitas,
5. Gangguan metabolik,
atau bulimia).
9. Kelainan janin
c. Derajat hiperemesis gravidarum
a) Tingkat 1
badan turun (2-3kg dalam 1-2 minggu), nyeri ulu hati, nadi
b) Tingkat 2
nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit
kuning. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tekanan darah
yang khas dan dapat pula ditemuykan dalam kencing (Rudis, 2011,
Wiknjosastro, 2006).
c) Tingkat 3
2006).
d. Penegakan diagnosis
yang dapat pula memberikan gejala muntah. HG yang terus menerus dapat
(Wiknjosastro, 2005).
1. Fisiologi Muntah
muntah merupakan eliminasi paksa isi perut melalui mulut yang dibantu
oleh otot perut dan pembukaan sfingter lambung (Shelke et al., 2004).
ini tidak dilindungi oleh sawar darah otak, sehingga dapat dipengaruhi
maupun melalui darah (Shelke et al., 2004). CTZ diaktivasi oleh agonis
Akan tetapi pusat muntah dapat juga diaktivasi tanpa perantara CTZ
2007).
aferen n. vagus pada beberapa kondisi di bawah ini (Silbernagl & Lang,
2007):
a. Peregangan lambung yang berlebihan atau kerusakan mukosa
Pusat muntah dapat diaktivasi juga oleh serabut aferen visera dari
aferen dari sensor raba di faring). Selain itu, muntah dapat diakibatkan
diduga CB1 cortical cannabinoid (Becker, 2010; Guyton & Hall, 2007).
Korteks
Thalamus
[Kecemasan, Nyeri]
Saluran Organ
Pencernaan Vestibular
[5-HT3] [H2, M2]
Pusat Muntah
[H1, M1, NK1, 5-HT3]
CHEMORESEPTOR
TRIGGER ZONE (CTZ)
kranialis V, VII, IX, X, dan XII ke saluran pencernaan bagian atas dan
ini menjadi faktor pencetus muntah yang sebenarnya. Pada saat muntah,
Hall, 2007).
yang terjadi adalah bernafas dalam, naiknya tulang lidah dan laring
2007).
Tirotoksikosis pada
Kelenjar TSH/ kehamilan
Tiroid Tiroksin
Penyebab-
Infeksi H. pylori penyebab infeksi
Defisiensi Vitamin
2006).
a. Hipotesis Endokrin
hormon tiroid terhadap hCG, atau produksi salah satu jenis hCG
2007):
HG
d) Antibodi negatif.
3) Estrogen/ Progesteron
estrogen tinggi, seperti pada indeks masa tubuh (IMT) ibu hamil
2005).
4) Kortisol/ ACTH
b. Hipotesis Non-Endokrin
saraf.
1) Imunologis
2005).
3) Kelainan Anatomis
4) Kelainan Saraf
pasangan.
Dalam studi yang paling terkenal, indeks psikologis medis
3. Patofisiologi Gejala
pula khlorida air kemih. Pada pasien ini terdapat penurunan kadar
menyebabkan:
osmoreseptor di hipothalamus
namun karena terdapat mual dan muntah yang tidak bisa ditoleransi
akibatnya cairan juga tidak dapat masuk per oral, sehingga cairan tubuh
2007).
Karena muntah terus terjadi dan tidak ada makanan yang dapat
banyak, dapat merusak hati, dan terjadilah lingkaran setan yang sulit
dipatahkan.
Psikologis pasien
orang tua. Wanita hamil dengan stress dan ketegangan emosional sering
dan muntah yang dialami seorang wanita hamil dianggap mewakili berbagai
(Ronardy, 2006).
baik pada pasien. Ketika mengobati ibu dengan HG, pencegahan serta
koreksi defisiensi nutrisi adalah prioritas utama agar ibu dan bayi tetap
dalam keadaan sehat. Perubahan pola makan dan gaya hidup umumnya
dan peredaran udara baik. Mencatat cairan yang keluar dan masuk. Hanya
dokter dan perawat yang boleh masuk ke dalam kamar penderita, sampai
jumlah cairan yang diperlukan, defisit natrium, defisit kalium, dan ada
tanda klinis dehidrasi maka kehilangan cairan kira kira 2%. Jika
berat badan 50kg maka defisit air sekitar 1000ml. Bila terdapat
defisit cairan dengan 2000 ml. Bila pasien dapat menelan, air
susunan saraf pusat baik, produksi urin 0,5 1 ml/kgBB/jam dan tidak
2. Terapi nutrisi
a. Mencatat hal hal yang dapat memicu mual dan muntah seperti
tersebut
lambung
2011).
4. Farmakologis
jika : Penggunaan obat pada ibu hamil harus berdasar prinsip the
c. Vitamin :
al,2007).
Pasien dengan kecurigaan ensefalopati Wernicke,
al,2007).
1. serotonin agonis
Chelmow,2011)
Sheehan, 2007).
f. Kortikosteroid
Kortikosteroiod diberikan pada hiperemesis gravidarum berat
Differential diagnosis
Food poisoning Iron substitution Emesis gravidarum hiperemesis gravidarum Drug intoxication preeclamsia
Dietary advice
lifestyle advise Dietary infusion medication Psychosomatic care
aggravation
Food abstinence Fluid substition Dimenhydrinate Psychosomatic
Midazolam counseling
Medication Metoclopramide
Psychosomatic care H2 bloker/PPI
Symptoms
Recovery aggravation
Recovery Aggravation
oral, maka terapi cairan dan nutrisi enteral atau parenteral dapat
line yang dipasang di vena perifer pada tangan, bahu atau leher
penerima terapi NPT, antara lain yang dapat terjadi antara lain
gizi.
Table 1.1. Komplikasi NPT
Komplikasi metabolic
Hiperglikemi Merupakan komplikasi paling sering, terkait dengan
kecepatan infuse dekstrose, konsenttrasi, stress. Dapat
menyebabkan hipertrigliseridemia yang dapat
menyebabkan pancreatitis. Pemantauan ketat sangat
penting selama kehamilan terutama jika menggunakan
terapi glukokortikoid
Hipoglikemi Sering terjadi pada pemberhientian TPN tiba tiba tanpa
tapering, terutama pada dekstrose dosis tinggi
Defisiensi asam Merupakan akibat dari pemberian nutrisi parenteral tanpa
lemak administrasi lemak intravena. Dapat terjadi dalam 2
minggu. Replacement sangat penting selama kehamilan
Ketidakseimbangan Kurang bahkan kelebihan suplai elektrolit melalui TPN
Elektrolit
Ketidakseimbangan Deficit atau overload cairan ( terutama penting
cairan diperhatikan pada pasien dengan gangguan ginjal selama
kehamilan untuk mempertahankan aliran rahim)
Ketidakseimbangan Larutan nutrisi harus memperhatikan status asam basa
asam basa pasien seperti asam asetat, klorida
Komplikasi hepar Karena administrasi karbohidrat yang berlebihan
Refeeding syndrome Metabolism cascade berupa
Hypophosphatemia, hipokalemia, hypomagnesemia,
gangguan cairan tubuh, avitaminosis hingga gagal
jantung kongestif.
Komplikasi mekanik
Kateter Pneumothorax, kerusakan pembuluh darah, thrombosis,
oklusi, kerusakan kateter, infeksi
Infeksi Demam, nyeri, eritema
Emboli udara Udara masuk ke dalam kateter
Alat Terkadang penyaluran kateter menuju vena cava,gagal.
Sepsis Bila kekebalan tubuh menurun
2. Hiperglikemi
3. Dehidrasi
5. Aspirasi
8. Refeeding syndrome
b. Nutrisi oral
penderita juga hilang karena perut terasa tidak nyaman dan mual.
makan.
berprotein yaitu almond, tofu, ikan, kacang rebus, buah dan jus
2. Komplikasi
penurunan massa otot yang dramatis pada minggu 4-6 tirah baring,
memanjang.
khas yaitu fatigue, lemas, sesak, dan nyeri dada. Terjadinya fatigue
diet rendah serat. Ketika sekresi asam lambung tidak sesuai, maka
resiko infeksi oleh flora normal meningkat. Flora normal antara lain
ulkus gaster dan kanker lambung. Lebih lanjut, asam yang rendah
tenggorokan.