You are on page 1of 9

JurnalIktiologi

Jurnal IktiologiIndonesia,
Indonesia,10(1):
10(1):1-9,
1-9,2010
2010

PENINGKATAN KUALITAS WARNA IKAN RAINBOW MERAH


(Glossolepis incisus, Weber 1907) MELALUI PENGKAYAAN SUMBER
KAROTENOID TEPUNG KEPALA UDANG DALAM PAKAN
[Color quality improvement of red rainbow fish (Glossolepis incisus, Weber 1907)
through carotenoids source enrichment of shrimp head meal in feed]
I Wayan Subamia1, Nina Meilisza2, dan Karunia Lin Mara2
1 Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budi Daya Perikanan Air Tawar
2 Balai Riset Budi Daya Ikan Hias

Balai Riset Budi Daya Ikan Hias


Jl. Perikanan No. 13 Pancoran Mas, Depok
e-mail korespondensi: sirunina@yahoo.com

Diterima: 21 Mei 2010, Disetujui: 15 Juni 2010

ABSTRACT
Color is the esthetics value of ornamental fish providing a barometer of its economic value. Red rainbow fish (Glos-
solepis incisus, Weber 1907) is an Indonesian native species of ornamental fish, which has the esthetics value of beauty
in color. Improving the color quality of the red rainbow fish can be done through enrichment of carotenoids in feed.
This research that aims to improve color quality of the fish through the carotenoid source of shrimp head meal in the
feed was conducted at Research Station for Ornamental Fish Culture. Research design divided to six treatments dosage
of shrimp head meal in feed which were 0% (control), 2%, 4%, 6%, 8%, and 10%. The level of coloration of the fish
was observed every 10 days by using the standard color Toka Colour Finder (TCF). The results showed that a higher
dosage of shrimp head meal in the feed increases the color quality of red rainbow fish. Dosage 10% showed the highest
increase of red color on the abdomen, red color on the fins, and green on the back of the red rainbow fish were signifi-
cantly different from the others dosage.

Key words: color, dosage, red rainbow fish, shrimp head meal.

PENDAHULUAN itu, kualitas warna harus dapat ditingkatkan dan


Warna indah merupakan salah satu para- dipertahankan, salah satunya melalui rekayasa
meter yang menjadi daya tarik ikan hias. Ikan nutrisi pakan seperti pada penelitian Mayasari &
rainbow merah (Glossolepis incisus Weber) ada- Said (2008) tentang pengaruh pakan terhadap pe-
lah ikan hias air tawar yang memiliki daya tarik nampilan warna ikan panchax kuning (Aplochei-
pada warnanya. Ikan dengan nama dagang red lus lineatus). Warna pada ikan disebabkan oleh
rainbow fish ini memiliki warna merah terang adanya sel pigmen atau kromatofora yang terda-
(merah bata) pada ikan jantan dan merah pucat pat dalam dermis pada sisik, di luar maupun di
pada betina. Terdapat warna keperakan di kedua bawah sisik. Warna merah atau kuning merupa-
sisi bagian tengah tubuh. Warna siripnya keme- kan warna yang banyak mendominasi ikan hias.
rahan atau jingga (Nasution, 2000). Ikan ini di- Komponen utama pembentuk pigmen merah dan
klasifikasikan ke dalam Kingdom Animalia, Fi- kuning ini adalah pigmen karotenoid. Astaxan-
lum Chordata, Kelas Actinopterygii, Ordo Athe- thin merupakan molekul karotenoid yang domi-
riniformes, Famili Melanotaeniidae, Genus Glos- nan terdapat pada ikan (Satyani & Sugito, 1997).
solepis, dan spesies Glossolepis incisus, Weber Jenis pakan memengaruhi penampilan warna
1907 (Allen, 1974). Informasi tentang ikan ini ikan (Said et al., 2005). Penambahan sumber pe-
masih terbatas pada aspek reproduksinya (Siby et ningkat warna dalam pakan akan mendorong pe-
al., 2009). ningkatan pigmen warna pada tubuh ikan, atau
Warna sebagai nilai estetika sangat meme- minimal ikan mampu mempertahankan pigmen
ngaruhi nilai ekonomis ikan hias. Oleh karena warna pada tubuhnya selama masa pemeliharaan.

1
Subamia et al. - Peningkatan kualitas warna ikan rainbow merah (Glossolepis incisus, Weber 1907) melalui
pengkayaan sumber karotenoid tepung kepala udang dalam pakan

Metode yang biasa digunakan oleh para BAHAN DAN METODE


penggemar dan petani ikan hias dalam pakan Penelitian ini dilakukan di Balai Riset Bu-
adalah memberikan udang-udangan kecil seba- di Daya Ikan Hias Depok. Metode yang diguna-
gai pakan tambahan sumber karotenoid. Seiring kan adalah metode eksperimen. Pemberian te-
dengan perkembangan teknologi pembuatan pa- pung kepala udang dalam pakan buatan sebagai
kan ikan, sumber-sumber karoten yang semula variabel bebas, sedangkan peningkatan warna
hanya diberikan dalam bentuk bahan mentah, se- ikan rainbow merah sebagai variabel terikat. De-
karang bahan baku tersebut sudah dapat dima- sain penelitian ini menggunakan rancangan acak
sukkan ke dalam pakan. Hal ini didasarkan pada lengkap (RAL), dengan enam perlakuan dan tiga
efisiensi dalam kemudahan pengadaannya diban- ulangan pada tiap perlakuan. Desain penelitian
ding dalam bentuk pakan alami. Selain itu ke- yang digunakan dalam penelitian seperti terlihat
lengkapan nutrien dan keseimbangan nutrien pa- pada Gambar 1.
kan buatan (protein, lemak, karbohidrat, vitamin. Perlakuan tersebut ialah:
dan mineral) bagi ikan yang dipelihara lebih mu- A = pemberian pakan buatan + tepung kepala
dah diatur dan diketahui sesuai dengan kebutuh- udang 0% (kontrol),
an ikan peliharaan. B = pemberian pakan buatan + tepung kepala
Usaha pengolahan udang menghasilkan udang 2%,
limbah udang sebesar 30-75% yang terbuang C = pemberian pakan buatan + tepung kepala
percuma bahkan menyebabkan pencemaran. udang 4%,
Limbah sebanyak itu, jika tidak ditangani secara D = pemberian pakan buatan + tepung kepala
tepat, akan menimbulkan dampak negatif bagi udang 6%,
lingkungan (Soetomo, 1990). Tepung kepala E = pemberian pakan buatan + tepung kepala
udang adalah hasil pengolahan limbah tubuh udang 8%,
udang yang sudah tidak dimanfaatkan yaitu F = pemberian pakan buatan + tepung kepala
bagian kulit dan kepala yang merupakan 60-70% udang 10%.
dari bobot udang. Tepung kepala udang meng- Alat yang digunakan diantaranya ialah
andung bahan-bahan seperti mineral, protein, ki- akuarium (30x40x60 cm3), timbangan elektrik,
tin, dan karotenoid. Oleh karena itu, tepung ke- serokan ikan, baskom, Toca colour finder (stan-
pala udang dapat ditambahkan ke dalam pakan dar pencocokan warna), selang kecil dan besar.
buatan sebagai sumber astaxanthin alami, agar Bahan yang digunakan adalah ikan rain-
dapat menekan biaya produksi dalam budi daya, bow merah dengan panjang rata-rata 2,22-2,74
meningkatkan nilai tambah limbah, dan mem- cm, tepung kepala udang, tepung ikan, tepung
bantu pengelolaannya. kedelai, tepung jagung, minyak ikan, minyak ja-
Penelitian ini bertujuan untuk meningkat- gung, crude palm oil (CPO), vitamin, mineral,
kan kualitas warna ikan rainbow merah dengan dan carboxy methil cellulose (CMC).
menambahkan tepung kepala udang dalam pakan Cara kerja pada penelitian ini meliputi
yang diberikan pada ikan rainbow serta menda- persiapan dan pelaksanaan penelitian. Secara rin-
patkan konsentrasi tepung kepala udang terbaik. ci cara kerja disajikan sebagai berikut:

2
Jurnal Iktiologi Indonesia, 10(1): 1-9, 2010

Persiapan penelitian perhatikan kelengkapannya, dan kemudian diber-


Persiapan alat. Alat-alat yang dibutuhkan sihkan. Akuarium dicuci dan disikat hingga ber-
dalam penelitian terlebih dahulu disiapkan, di- sih kemudian dibilas dengan air bersih dan dike-

F1 D3 A2 D1 B3 B1 A3 E3 B2

F2 F3 A1 C1 D2 E1 C2 E2 C3

Gambar 1. Desain penelitian metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

ringkan. Selama satu hari sebelum akuarium ter- udang dalam pakan dan kandungan nutrisi dalam
sebut digunakan diisi air tawar masing-masing pakan disajikan pada Tabel 1.
sebanyak 20 liter yang dilengkapi dengan instala-
si aerator dan penutup akuarium untuk mencegah Pelaksanaan penelitian
ikan melompat keluar dan menghalangi kotoran Penebaran ikan. Penebaran ikan dilaku-
masuk ke dalam akuarium. kan dengan padat penebaran sebanyak 10 ekor
Penyediaan ikan dan masa adaptasi. Ikan per 20 liter air. Selama masa adaptasi ikan diberi
rainbow merah yang digunakan dalam penelitian pelet kontrol tanpa penambahan tepung kepala
berasal dari hasil budi daya di Balai Riset Budi udang.
Daya Ikan Hias Depok, dengan panjang rata-rata Pemberian pakan. Pemberian pakan dise-
2-3 cm. Ikan terlebih dahulu diadaptasikan sela- suaikan dengan bobot tubuh ikan yaitu diberikan
ma tujuh hari yang bertujuan agar ikan dapat me- sebanyak 5% dari bobot tubuh ikan dengan fre-
nyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan dan kuensi tiga kali sehari setiap pagi (08.00), siang
jenis pakan. (12.00), dan sore (16.00).
Penyediaan pakan. Dalam penelitian ini, Penyiponan. Penyiponan dilakukan untuk
terhadap pakan buatan dan tepung kepala udang membersihkan sisa pakan dan kotoran yang ter-
dilakukan uji proksimat terlebih dahulu untuk dapat dalam akuarium. Kegiatan ini dilakukan
menentukan kadar air, kadar abu, kadar lemak, setiap hari sebelum pemberian pakan pada pagi
kadar protein, dan serat kasar. Setelah itu, semua hari dengan cara menyedot kotoran yang ada di
bahan dicampur dan diolah sampai hasil akhirnya dasar akuarium dengan menggunakan selang
berupa pelet. Pelet yang digunakan dibuat sendiri yang berukuran sedang.
dari bahan-bahan yang telah tersedia dengan me- Pengambilan contoh. Pengambilan con-
nambahkan tepung kepala udang dengan konsen- toh dilakukan dengan cara mengambil beberapa
trasi yang berbeda. ekor ikan untuk diamati perkembangan warna-
Kandungan nutrisi dalam pakan perlakuan nya. Pengambilan dilakukan setiap sepuluh hari
didapat dengan melakukan analisis proksimat pa- sekali selama 50 hari. Warna asli ikan dibanding-
kan di Laboratorium Nutrisi Balai Riset Budi Da- kan dengan kertas warna (Toca colour finder).
ya Ikan Hias Depok. Komposisi bahan baku pa- Pengamatan dimulai dari nilai warna terkecil
kan berdasarkan dosis perlakuan tepung kepala sampai terbesar sesuai dengan warna aslinya.

3
Subamia et al. - Peningkatan kualitas warna ikan rainbow merah (Glossolepis incisus, Weber 1907) melalui
pengkayaan sumber karotenoid tepung kepala udang dalam pakan

Tabel 1. Komposisi enam jenis pakan percobaan


Dosis perlakuan tepung kepala udang
Bahan makanan dalam pakan (%)
(g/kg pakan)
0 2 4 6 8 10
Tepung ikan 173 160 150 150 155 150
Kedelai 250 260 250 240 215 205
Jagung 467 450 450 440 440 435
Minyak kelapa sawit 20 20 20 20 20 20
Minyak jagung 20 20 20 20 20 20
Minyak ikan 20 20 20 20 20 20
Tepung kepala udang 0 20 40 60 80 100
Vitamin (1%) 10 10 10 10 10 10
Mineral (3%) 30 30 30 30 30 30
Pengikat CMC (1%) 10 10 10 10 10 10
Kandungan nutrisi
(g/kg pakan)
Protein 319 320 316 318 317 315
Lemak 111 110 111 111 112 112
Abu 59 63 66 71 76 80
Serat 19 19 19 18 18 17
BETN 498 492 493 485 480 476
Lisin 16 16 15 15 15 14
Energi (MJ/kg) 20 20 20 20 20 20
Rasio P/E 16 16 16 16 16 16

HASIL DAN PEMBAHASAN mencapai klimaks pada pengamatan hari ke-40


Hasil dan tampak stabil pada pengamatan selanjutnya.
Peningkatan warna merah pada perut Dari data tersebut, maka diperoleh grafik rerata
Dari hasil penelitian diperoleh warna me- peningkatan warna merah pada perut ikan setiap
rah pada perut ikan meningkat pada setiap kali sepuluh hari seperti disajikan pada Gambar 2.
pengamatan. Peningkatan warna tertinggi dialami
oleh ikan yang diberi pakan F (10%) yang war- Peningkatan warna merah pada sirip ekor
nanya meningkat sebesar 1103-1111; kemudian Peningkatan warna merah pada sirip ekor
disusul ikan yang diberi pakan E (8%) sebesar terjadi pada setiap waktu pengamatan. Penelitian
1102-1110; ikan yang diberi pakan D (6%) ini menunjukkan tingkat warna tertinggi terjadi
sebesar 1103-1110; ikan yang diberi pakan C pada ikan yang diberi perlakuan F (10%), yang
(4%) sebesar 1103-1109; ikan yang diberi pakan warnanya meningkat sebesar 1011-1017; kemu-
B (2%) sebesar 11021109; dan yang terakhir dian disusul ikan yang diberi pakan E (8%) sebe-
ikan yang diberi pakan A (0%) sebesar 1102- sar 1011-1016; ikan yang diberi pakan D (6%)
1108. Data selengkapnya terlihat pada Tabel 2. sebesar 1010-1015; ikan yang diberi pakan C
Pada setiap perlakuan terjadi peningkatan (4%) sebesar 1011-1015; ikan yang diberi pakan
warna yang berbeda dari waktu ke waktu. Pe- B (2%) sebesar 1011-1014; dan yang terakhir
ningkatan warna pada masing-masing perlakuan adalah ikan yang diberi pakan A (0%) sebesar

4
Jurnal Iktiologi Indonesia, 10(1): 1-9, 2010

1010-1013. Rata-rata peningkatan warna merah perlakuan C, D, E, dan F menunjukkan pening-


pada sirip ekor rainbow merah selama penelitian katan warna yang mencapai klimaks pada hari
dapat dilihat pada Tabel 3. ke-40 dan terlihat mulai stabil pada pengamatan
Peningkatan warna pada perlakuan A dan selanjutnya. Grafik rata-rata peningkatan warna
B menunjukkan perkembangan warna yang rela- merah pada sirip ekor ikan dapat dilihat pada
tif sama dari waktu ke waktu; sedangkan pada Gambar 3.

Tabel 2. Nilai rata-rata peningkatan warna merah pada perut rainbow merah berdasarkan standar TCF

Waktu Pengamatan (Hari)


Perlakuan
0 10 20 30 40 50
A (0%) 1102 1102 1104 1105 1107 1108
B (2%) 1102 1103 1104 1106 1108 1109
C (4%) 1103 1103 1105 1106 1108 1109
D (6%) 1103 1103 1106 1107 1109 1110
E (8%) 1102 1104 1107 1108 1109 1110
F (10%) 1103 1105 1108 1109 1110 1111

Gambar 2. Grafik peningkatan warna merah pada perut rainbow merah

Peningkatan warna hijau pada punggung menunjukkan peningkatan warna yang relatif sa-
Peningkatan warna hijau pada punggung ma pada setiap perlakuan. Peningkatan warna
ikan selama penelitian menunjukkan hasil ter- mencapai klimaks pada pengamatan hari ke-40
tinggi terjadi pada ikan yang diberi pakan dengan dan stabil pada pengamatan selanjutnya, dengan
perlakuan F (10%) yaitu sebesar 6111-6117; ke- nilai rata-rata peningkatan warna yang tidak jauh
mudian diikuti ikan yang diberi perlakuan pakan berbeda pada akhir penelitian. Grafik rata-rata
E (8%) sebesar 6111-6115; diberi pakan D (6%) peningkatan warna hijau pada punggung rainbow
sebesar 6112-6116; diberi pakan C (4%) sebesar merah diperlihatkan pada Gambar 4. Data kua-
6111-6114, diberi pakan B (2%), dan ikan yang litas air selama penelitian menunjukkan kisaran
diberi pakan A (0%) sebesar 111-6114 (Tabel 4). normal yang baik untuk pemeliharaan dan budi
Nilai rata-rata yang terdapat pada Tabel 4 daya ikan (Tabel 5).

5
Subamia et al. - Peningkatan kualitas warna ikan rainbow merah (Glossolepis incisus, Weber 1907) melalui
pengkayaan sumber karotenoid tepung kepala udang dalam pakan

Tabel 3. Nilai rata-rata peningkatan warna merah pada sirip ekor rainbow merah berdasarkan standar TCF

Waktu Pengamatan (Hari)


Perlakuan
0 10 20 30 40 50
A 1010 1010 1011 1011 1012 1012
B 1011 1011 1011 1012 1013 1014
C 1010 1012 1012 1013 1014 1015
D 1010 1012 1013 1014 1015 1015
E 1011 1012 1013 1014 1016 1016
F 1011 1012 1014 1015 1017 1017

Gambar 3. Grafik peningkatan warna merah pada sirip ekor rainbow merah

Gambar 4. Grafik peningkatan warna hijau pada punggung rainbow merah

Pembahasan wa penggunaan tepung kepala udang sampai de-


Peningkatan warna pada rainbow merah ngan 10% sudah mampu meningkatkan warna
yang meliputi warna merah pada perut, warna yang optimal bagi rainbow merah. Dilihat dari
jingga pada sirip ekor, dan warna hijau pada segi ekonomis untuk budi daya, penggunaan te-
punggung secara visual memperlihatkan hasil pung kepala udang mampu memberikan hasil
yang berbeda. Hasil tersebut membuktikan bah- baik daripada yang tidak menggunakannya.

6
Jurnal Iktiologi Indonesia, 10(1): 1-9, 2010

Tabel 4. Nilai rata-rata peningkatan warna hijau pada punggung rainbow merah berdasarkan standar TCF

Waktu Pengamatan (Hari)


Perlakuan
0 10 20 30 40 50
A 6111 6111 6112 6113 6114 6114
B 6111 6112 6113 6113 6114 6114
C 6111 6112 6113 6113 6114 6114
D 6112 6112 6113 6114 6115 6116
E 6111 6112 6113 6114 6115 6115
F 6111 6112 6114 6114 6116 6117

Tabel 5. Kisaran kualitas air selama penelitian warna merah mulai tampak terjadi pada hari ke-

Parameter Kisaran 20 dan mencapai puncaknya pada hari ke-40. Hal


Suhu 24,5 26,0 0C ini menunjukkan bahwa pemberian pakan telah
CO2 (ppm) 1,99 - 7,99 terserap secara maksimal sehingga dapat mem-
Oksigen terlarut (ppm) 5,295 - 9,531 pertajam warna merah pada perut dan warna
pH 6,5 7,0 jingga pada sirip ekor ikan rainbow merah. Se-
Amonia (ppm) 0,0004 - 0,0047 suai dengan pernyataan Satyani & Sugito (1997)
bahwa peningkatan warna baru tampak sesudah
Tepung kepala udang yang merupakan dua minggu dan pada ikan pelangi merah pening-
limbah suatu pengolahan udang mengandung ka- katan warna masih terus terlihat sampai dengan
rotenoid yang berfungsi meningkatkan warna hari ke-40.
ikan. Penambahan karotenoid memberikan pe- Pada perlakuan A (kontrol), warna merah
ngaruh yang nyata terhadap tingkat perubahan pada perut dan sirip ekor mengalami peningkatan
warna ikan rainbow merah. dibandingkan kondisi awal penelitian. Hal ini ju-
Karotenoid merupakan suatu kelompok ga disebabkan oleh faktor umur. Menurut Bjer-
pigmen yang berwarna kuning, jingga, atau me- keng et al. (1992) yang meneliti ikan rainbow
rah jingga; mempunyai sifat larut dalam lemak trout, kandungan (akumulasi) astaxanthin pada
atau pelarut organik, tetapi tidak larut dalam air. ikan dewasa jantan lebih banyak terdapat di ba-
Pigmen karotenoid mempunyai struktur alifatik gian kulit; sedangkan pada ikan dewasa betina le-
atau alisiklik. Selain itu menurut Latscha (1991), bih banyak terdapat di bagian gonad, dan pada
karotenoid secara struktural berhubungan dengan ikan yang belum dewasa lebih banyak terdapat di
sumber utama vitamin A, retinol, dan -karoten. bagian daging/otot. Peningkatan warna merah
Pada perkembangan seksualnya ikan jantan de- pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa pada
wasa akan menyimpan karotenoid pada kulit tu- bahan baku pakan terdapat kandungan karoten
buhnya (Bjerkeng et al., 1992). Oleh karena itu dalam bentuk astaxanthin.
penambahan karotenoid pada pakan akan me- Karotenoid yang terdapat dalam tepung
ningkatkan warna merah pada kulit tubuh rain- kepala udang mempunyai sifat sebagai provita-
bow merah jantan. min A dan dapat berfungsi sebagai antikanker
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 2 (antioksidan) (Iwasaki & Murakoshi, 1992). Ka-
dan Tabel 3 dapat terlihat bahwa peningkatan rotenoid yang bersifat provitamin A dalam pen-

7
Subamia et al. - Peningkatan kualitas warna ikan rainbow merah (Glossolepis incisus, Weber 1907) melalui
pengkayaan sumber karotenoid tepung kepala udang dalam pakan

cernaan akan larut dalam lemak. Di lambung yang bervariasi (biru, ungu, dan hijau). Hal ini
proses pencernaan lemak tidak begitu efektif. mengakibatkan semua perlakuan mengalami pe-
Proses pencernaan lemak secara intensif dimulai ningkatan warna hijau pada punggung rainbow
pada segmen usus. merah. Seperti halnya pada warna merah dan
Karoten dan vitamin A yang larut dalam jingga, peningkatan warna hijau juga dapat dise-
lemak akan diubah menjadi partikel lemak ber- babkan oleh faktor usia. Namun demikian, pe-
ukuran kecil yang disebut micelle oleh garam ningkatan warna hijau pada awal sampai akhir
empedu dan lipase pankreatik. Oleh usus, micelle penelitian pada semua perlakuan relatif sama. Pe-
diserap secara difusi pasif kemudian digabung- nambahan karoten dalam tubuh ikan dapat me-
kan dengan kilomikron dan diserap melalui sa- ningkatkan penyerapan sel-sel pigmen sehingga
luran limfatik. Selanjutnya micelle masuk ke sa- kualitas warna ikan pun akan meningkat, diban-
luran darah dan ditransportasikan menuju ke hati. dingkan dengan pemberian pakan tanpa karoten.
Di hati, vitamin A dan karoten bergabung dengan
asam palmitat dan disimpan dalam bentuk retinil- KESIMPULAN
palmitat. Bila diperlukan oleh sel tubuh, retinil Peningkatan warna pada ikan rainbow me-
palmitat akan diikat oleh protein pengikat retinol rah yang diberi pakan menggunakan tepung ke-
(PPR) yang disintesis dalam hati. Selanjutnya pala udang lebih cepat daripada ikan yang diberi-
PPR ditransfer ke protein lain, untuk diangkut ke kan pakan tanpa sumber karoten yang berasal da-
sel-sel jaringan. Dengan demikian karoten yang ri tepung kepala udang.
terdapat pada tepung kepala udang dapat terserap
dalam tubuh. DAFTAR PUSTAKA
Penyerapan karotenoid dalam sel-sel ja- Ako, H.; Asano, L. & Brittain, K. 1999. En-
hancing color in ornamental fishes.
ringan akan memengaruhi sel-sel pigmen (kro-
(http://www.soest.hawaii.edu/SEAGRANT/
matofora) dalam kulit ikan. Kandungan astaxan- Makai.html), 5 maret 2010.
thin dalam karotenoid akan meningkatkan pig- Allen, K.O. 1974. Effect of stoking density and
water exchange rate on growth and survival
men merah pada sel pigmen merah (eritrofora),
on channel cat fish Ictalutus punctatus
sehingga warna yang dihasilkan akan tampak le- (Ratinesgue) in circular tanks. Aquaculture,
4: 29-39.
bih jelas. Menurut Vevers (1982), karotenoid pa-
Bjerkeng, B.; Storebakken, T. & Jensen, S.L.
da hewan berperan dalam pemberian warna ku-
1992. Pigmentation of rainbow trout from
ning, jingga, dan merah; namun bila berikatan start feeding to sexual maturation. Aqua-
culture 108: 333-346.
dengan protein akan menjadi karotenoprotein
yang menghasilkan warna biru dan ungu. Karote- Iwasaki, R. & Murakoshi, M. 1992. Palm oil yi-
elds carotene for world markets. Inform, 3
noid tersebut diidentifikasi sebagai astaxanthin (2): 210-217.
dan canthaxanthin. Latscha, T. 1991. Carotenoids in aquatic animal
Peningkatan warna hijau pada punggung nutrition. In: D.M. Akiyama & R.K.H. Tan
(eds.). Proceedings of the aquaculture feed
diduga disebabkan oleh peningkatan astaxanthin processing and nutrition workshop. Ame-
dengan protein. Menurut Ako et al. (2003), ikan rican Soybean Association, Singapore. pp.
68-79
dapat menggunakan astaxanthin dengan memo-
Mayasari, N & Said, D.S. 2008. Penampilan ikan
difikasinya secara kimiawi atau berikatan dengan panchax kuning (Aplocheilus lineatus) pada
protein atau lemak untuk menghasilkan warna pemberian pakan yang berbeda. Jurnal Ik-
tiologi Indonesia, 8 (2): 79-84.

8
Jurnal Iktiologi Indonesia, 10(1): 1-9, 2010

Nasution, S H. 2000. Ikan hias air tawar rain- Siby, L.S.; MF Rahardjo, M.F. & Djadja S.
bow. Penebar Swadaya, Jakarta. 96 hlm. Sjafei, D.S. 2009. Biologi reproduksi ikan
pelangi merah, (Glossolepis incisus Weber
Said, D. S.; Supyawati, W.D. & Noortiningsih.
1907) di Danau Sentani. Jurnal Iktiologi In-
2005. Pengaruh jenis pakan dan kondisi ca-
donesia, 9 (1): 49-61.
haya terhadap penampilan warna ikan pe-
langi merah Glossolepis incicus jantan. Jur- Soetomo, M. 1990. Teknik budi daya udang win-
nal Iktiologi Indonesia, 5 (2): 61-67. du. Sinar Baru, Bandung.
Satyani, D. & Sugito, S. 1997. Astaxanthin seba- Vevers, G. 1982. The colours of animals. Edward
gai suplemen pakan untuk peningkatan war- Arnold (publisher), London.
na ikan hias. Warta Penelitian Perikanan
Indonesia, 3 (1): 6-8.

You might also like