You are on page 1of 4
Menimbang Mengingat “ PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 ‘TAHUN 2012 TENTANG ORGANIGASI DAN TATA KERJA EANTOR URUSAN AGAMA DENGAN RAWMAT TUHAN YANG MAHA ESA P MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk meningketkan kinerja, pelayanan dan bimbingan masyarakat Isiam, perlu dilaleukan penatean organisesi dan lata kerja Kantor Urusan Againa; . bahwe, berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Poraturan Menteri Agama tentang Organisasi dan ‘Tata Kerja Kentor Urusan Agama; + Undang-Undang Nomor 22 ‘Tahun 1946 tentang Pencatatan Nikab, Talak dan Rujuk (Lembaran Negara Republile Indonesie Tahun 1946 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Noror 694]; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1954 tentang Penetapan derlaluinya Undang-Undang Nomor 22 Talrun 1946 Tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk di Seluruh Daersh Luar Jawa dan Madura; Undany-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019}; . Peruturen Pemerintah Nomor 42 Tabun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 ‘Tahun 2004 ventang Wakaf (Lembaran Negata Republik Indonesia Yahun 2006 Nomor 4667, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 129); Peraturen Pemerintah Nomer 9 Tahun 1975. ientang Pelaksarsan Undeng-Undang Nomor i Tabun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 1975 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3050); Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimena telah beberapa kali diubah terekhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 47 ‘Tahun 2009 tentang Pembentukan den Organisasi Kementcrian Negara; 7, Peraturan ... 7. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serla Sueunan Organisasi, ‘Tages, dan Fuagsi selon 1 Kementerian Negara scbagaimana telah diubah dengan Poraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2012 tentang Perubahan Kecua Persturan Presiden Nomor 24 ‘Tahun 2010 tentang Keduduken, Tugas, dan lungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Pungei Eselon 1 Kementerian Negara; 8, Peraturan’ Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1999. tentang Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah; 9, Peraturan Menteri Agama Nomor 10 ‘Tehun 2010 tenteng Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik inconesia fakun 2016 Nomor 592); 10. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tehun 2012 tentang Organisasi den Tata Kerja Instans! Vertikal Kernenterian Agama (Berita Negara Republi Indonesia Tahun 2012 Nomor 851); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGAMA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR URUSAN AGAMA, BABI KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSL Pasal 1 () Santor Urusan Agama yang selanjutnya disingkat KUA adalah Unit Poaksana Tclenis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam yang bertugas melaksanakan schagian tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Seta di bidang urasan agama Islam. (2)KUA sebegaimana dimaksud pada ayat (1) berkeduduken di wilayah ‘xecamatan, Pasal 2 balan melaksanaken tugas sebagaimana dimakeud dalam Pasal 1 ayat (1] KUA menyelenggaraken fungei: a. pelakeanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan, dan pe‘aporan nikeh dan rujuk; b. penyusunan statisti, dokumentasi dan pengelolaan sistem informasi manajomen UA; ¢. pdlaksanaan tata usaha dan rumah tangga KUA; , pelayanan bimbingan keluarga sakinah; ¢. pelayanan bimbingan kemagjidan; £ pelayanan binsbingan pembinaan syariah; serta g penyelenggacaan fungsi lain di bidang agama Islam yang ditugasken oleh pala Kantor Kemeuterian Agama Kabupaten/Kota. BABII BAB IL ORGANISAST Pasai (1) KUA dipimpin oleh seorang xepala. (2) Kepala KUA sebagaimane, dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Kemeniezian Agama Kabupsten/Kota, (3) Kepala KUA scbagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jabaten sirukcural eselon IVb, Pasal 4 Sepala KUA mempunyai tugas memimpin, mengorganisasikan, melaksanaken dan melaporkan peluksanaan tuges dan fungsi KUA kepada kepala. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota. Fasal 5 (2) Dalam pelaksanaan tugas sebogaimeng dimaksud dalam Pasal 4 Kepala KUA dibanta olch pejabat fungsional khusus dan umum. (2) Pejabat fungsional khusus sebagaimana dimaksud paca ayat (1) merupakan jabate fangsional penghulu dan jabatan fungsional lain yang diburshkan oleh KUA sesuai ketentuan peraturan perundang-uadangan. (9) Pejabat fungoionel unum sebagaimana dimaksud peda eyat (1) mecupakan jabaten pelaksane yang membidangi pelayanan administrasi dan kerumah tanggaan KUA. BAB DM TATA KERJA Pasal 6 Kepdla KUA dalam melaksanakean tugas dan jungsinya wajily mencrapkan prinsip keordinasi, integresi, den sinkronisasi baik dalam lingkungan KUA maupun clalam hubungan antar pemerintah baik pusat maupun daerah. Pasel 7 Kepela KUA bertanggung jawab untuk memimpin, mengorganisasil mengkeordinasikan pelaksanaan tugas bawahan, Pasal 8 Kepala KUA wajib roenyusum dan mengesnbangkan kebjjakan, program, Serta kegiatan berdasarlan rencana strateg’s yang telah ditetaplean dengan menerapkan acas pemerintahan yang efelstif, efisien, sersih, dan alcuatabel. Pasal 9 Kepala KUA wejib imengembangkan tata hubungan dan membangun kerjasama dongan pemerintah dacrah dan unit kerja lain yang terkait. Pasal 10... Pasal 10 Xepala KUA wajib menyelenggarakan administrasi keuangan, akuntansi, dan pelaporan keuangan dan kinemja sesuai ketentuan peraiuran perundeng- undangan, Pasal 11 Kepala KUA wajib melaksanakan pengawasan melelsat, penilaian kinerja, : wemetuhi Ietentuan pemiuman perundang-tndangan dan renyampaikan Japoran basil pelaksanaaa tugasnya kepada atasan masing-masiny secara boxjenjang dan berkala i BAB IV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 12 Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Agama ini ketentuan mengenai pedoman pelaksanaan tugas KUA dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diatur dala ketentuan lain yang dibuat berdasarkan Peraturan Meniteri Agama ini. BABY KETENTUAN PENOTUP Pasal 13 Peraturan Menteri Agama ini mulai berlalen parla tanggal ditindangkan. Agar sctiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan. penempatannya dalam Berita Negara Republik Indoncsia. Ditotapkan di Jakarta pada tanggal 26 Desember 2012 MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, ttd | SURYADHARMA ALI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 15 Januari 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK AZASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ted i AMIR SYAMSUDIN ! BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 38 iain sexual dengan uslinya ! Kementerinn Agama R.1 i Kepalo Biro Huum dan Kerja Saiva Luar Negort H. Mubgedlsstf, M.S 19350814797803 1001

You might also like