Professional Documents
Culture Documents
14. 14. SETELAH HARI BUKA POSYANDU (H +) Menilai hasil kegiatan &
merencanakan kegiatan bulan berikutnya Penyuluhan Kelompok org tua Balita yg
berdekatan Kunjungan Rumah
16. 16. 5 PROGRAM POSYANDU KESEHATAN IBU & ANAK (KIA) KELUARGA
BERENCANA (KB) IMUNISASI GIZI PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN
DIARE
17. 17. KEGIATAN PELAYANAN MINIMAL BAYI DAN BALITA : IBU HAMIL: IBU
NIFAS/MENYUSUI Penimbangan bulanan dan penyuluhan gizi dan kesehatan
Pemberian paket pertolongan gizi: Pemberian vitamin A, pemberian paket Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI), Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Imunisasi
lengkap dan pemantauan kasus lumpuh layuh Identifikasi gangguan/penyakit,
pengobatan sederhana dan rujukan, terutama untuk diare, radang paru-paru
(Pnemonia) Pemeriksaan Kehamilan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi
Ibu kurang gizi atau Kurang Energi Kronis (KEK) Pemberian tablet tambahan darah
(tablet besi) Penyuluhan tentang gizi dan kesehatan ibu Pemberian kapsul vitamin
A Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pelayanan nifas bagi ibu dan bayinya dan
pemberian tablet tambah darah Pelayanan KB KIEK / Penyuluhan tentang
makanan selama menyusui, ASI Eksklusif, perawatan nifas dan perawatan bayi baru
lahir, pengenalan tanda bahaya dan KB
19. 19. DETEKSI DINI ANAK GIZI BURUK DAN TINDAK LANJUTNYA
21. 21. Berkembangnya fungsi mental, psikomotor dan sosial Contoh: anak dari
berbaring mampu duduk, berjalan, dapat bergaul, dan bersosialisasi Bertambahnya
ukuran fisik dari waktu ke waktu Contoh: anak bertambah tinggi dan bertambah besar
PERKEMBANGAN : PERTUMBUHAN :
22. 22. Status gizi normal ~ anak tumbuh normal Kebutuhan zat gizi meningkat pada
masa percepatan pertumbuhan ANAK YANG PERTUMBUHANNYA BAIK adalah
bukti yg menunjukkan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizinya seimbang ANAK
YANG PERTUMBUHANNYA TIDAK BAIK adalah bukti yg menunjukkan bahwa
antara asupan dan kebutuhan gizinya tidak seimbang (kurang) Pertumbuhan
merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi
23. 23. Gizi Seimbang = Gizi Baik Berat normal Asupan zat gizi Kebutuhan zat gizi
Asupan zat gizi SESUAI kebutuhan zat gizi
24. 24. Gizi Tidak Seimbang = Kurang Gizi Berat kurang Asupan zat gizi Kebutuhan zat
gizi Asupan zat gizi KURANG DARI kebutuhan zat gizi
25. 25. Gizi Tidak Seimbang = Gizi Lebih Berat lebih Kebutuhan zat gizi Asupan zat gizi
Asupan zat gizi MELEBIHI kebutuhan zat gizi
30. 30. Pertumbuhan TIDAK BAIK : T1 (tumbuh tidak memadai) : bila BB naik
dibanding bulan lalu tetapi grafik berpindah ke pita dibawahnya (lebih muda) T2
(tidak tumbuh) : bila BB bulan ini tetap dibanding bulan lalu, sehingga grafik di KMS
mendatar T3 (tumbuh negatif) : bila BB bulan ini turun dibanding bulan lalu, sehingga
grafik di KMS turun 30 Pertumbuhan disebut BAIK : N1 (tumbuh kejar) : bila BB
naik dibanding bulan lalu dan grafik berpindah ke pita yang lebih atas (tua) N2
(tumbuh normal): bila BB naik dibanding bulan lalu dan grafik mengikuti pita warna
yang sama PENAFSIRAN PERTUMBUHAN BALITA DENGAN KMS (Lanjutan
)
31. 31. N1 :TUMBUH KEJAR Umur /bl 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Berat /kg 6,0 6,5 7,2 7,8
8,2 8,7 9,2 9,5 9,9 N1 N1 N1 N1 N1 N1 N1 N1 Interpretasi 31
32. 32. N2 :TUMBUH NORMAL Umur /bl 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Berat /kg 6,5 7,0 7,2
7,8 8,1 8,5 8,8 9,0 9,1 N2 N2 N2 N2 N2 N2 N2 N2 Interpretasi 32
33. 33. T1 :TUMBUH TIDAK MEMADAI Umur /bl 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Berat /kg 6,6
6,9 7,2 7,4 7,6 7,9 8,2 8,4 8,6 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 T1 Interpretasi 33
34. 34. T2 :TIDAK TUMBUH Umur /bl 5 6 7 8 Berat /kg 6,6 6,6 6,6 6,6 T2 T2 T2
Interpretasi 34
35. 35. T3: TUMBUH NEGATIF Umur /bl 5 6 7 8 Berat /kg 6,6 6,1 6,0 5,9 T3 T3 T3
Interpretasi 35
37. 37. Bila nilai BB berkurang sehingga arah grafik menurun (T3) pertumbuhan negatif
artinya terjadi penghancuran jaringan yang sebelumnya telah terbentuk 37 Bila
nilai BB tetap sehingga arah grafik mendatar (T2) pertumbuhan berhenti artinya
pembentukan jaringan baru tidak terjadi Bila nilai (absolut) BB naik, tetapi grafik
berpindah ke pita yang lebih bawah (T1): kenaikkan/pertumbuhan BB yang tidak
memadai artinya pembentukan jaringan baru lebih lambat dari anak yang sehat
POSISI STRATEGIS KMS DALAM MONITORING PERTUMBUHAN
(Lanjutan)
43. 43. RUJUKAN KASUS : BB berada di Bawah Garis Merah (BGM) T1, T2, T3
(walau BB masihPERANAN POSYANDU SEBAGAI SISTEM KEWASPADAAN
DINI GIZI BURUK > BGM) Balita sakit
44. 44. DUA KALI PENIMBANGAN ATAU LEBIH No Aspek yg dimonitor Arti Tindak
Lanjut oleh Kader 1 Berat badan naik Anak sehat, gizi baik Keluarga balita diberi
pujian dan diberi dukungan untuk mempertahankan kondisi anak sehat 2 Berat badan
tidak naik Anak memiliki kemungkinan makanannya kurang dari segi jumlah atau
mutu gizinya, atau terganggu kesehatannya (misalnya : cacingan, panas, campak, dll)
Diberikan makanan tambahan Penyuluhan gizi seimbang Perlu dirujuk ke sarana
kesehatan (Puskesmas/Rumah Sakit) 3 Di Bawah garis merah Anak perlu
mendapatkan perhatian khusus dalam tumbuh kembangnya Anak belum tentu
terganggu tumbuh kembangnya, perlu pengecekan panjang / tinggi badannya Anak
tersebut memang perlu perhatian khusus jika tubuhnya kurus Perlu pemberian
makanan tambahan (PMT) yang diselenggarakan oleh Posyandu Perlu penyuluhan
gizi oleh kader/petugas gizi Puskesmas Perlu dirujuk ke sarana kesehatan
(puskesmas/Rumah sakit) untuk di tindak lanjuti 4 Titik-titik berat badan dalam KMS
terputus-putus (tidak teratur) Orang tua kurang giat memantau proses tumbuh
kembang anak Pendekatan dan penyuluhan tentang manfaat memantau proses tumbuh
kembang anak Diberi motivasi untuk menimbang setiap bula
45. 45. Istilah Panjang Badan dan Tinggi Badan PANJANG BADAN adalah istilah atau
terminologi yang dipakai bila anak diukur BERBARING (atau anak belum dapat
berdiri) TINGGI BADAN adalah istilah atau terminologi yang dipakai bila anak
diukur BERDIRI (atau anak sudah dapat berdiri)
46. 46. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN YANG BARU DIKELUARKAN
ATAU YANG SIAP DIMASUKKAN KE DALAM TAS PENYIMPAN Alat geser
Sekrup pengikat kedua bagian alat ukur Bagian pertama alat ukur panjang badan
Bagian kedua alat ukur panjang badan di taruh terbalik
47. 47. Sekrup pengikat di buka Pasak kayu kedua bagian alat ukur dilepas dan siap untuk
disambungkan Lubang tempat pasak kayu di masukkan
48. 48. KEADAAN ALAT UKUR PANJANG BADAN SETELAH KEDUA BAGIAN
DISAMBUNGKAN
49. 49. Pita pengukur Posisi alat geser menempel rapat di dinding tempat kepala anak
menempel Ujung pita pengukur ditarik dan baud pengikatnya dimasukkan ke dalam
lubang yang terdapat di di bagian ujung alat ukur
50. 50. Alat geser menempel rapat ke dinding alat ukur Jendela baca 0 Putar sekrup
pengikat ke kanan atau ke kiri sampai angka pada jendela baca menunjukkan NOL
52. 52. Alat Ukur Tinggi Badan (Microtoise) Tempat paku atau perekat untuk
menempelkan alat ke dinding Sisi siku-siku yang menempel ke dinding Pita pengukur
tinggi badan Jendela pembaca angka tinggi badan anak Sisi siku-siku yang menempel
ke kepala anak
53. 53. 4. Tarik pita ke atas menempel di dinding sampai pada jendela baca menunjukkan
angka NOL CARA MEMASANG MICROTOISE 5. Pakukan atau rekatkan ujung
pita ke dinding 2. Pilih dinding yang rata dan tegak lurus ke lantai 1. Pilih lantai yang
rata 3. Letakkan microtoise dgn bagian yang akan menempel pada kepala anak rapat
di lantai
54. 54. 2. Bagian belakang kepala, punggung dan tumit menempel raopat ke dinding
CARA MENGUKUR TINGGI BADAN 3. Gerakkan microtoise sampai menempel di
kepala anak dan baca angka pada jendela baca 1. Anak berdiri tegak membelakangi
dinding dengan pandangan ke depan