You are on page 1of 53

Prinsip Pemberian Antibiotik

Profilaksis Pada pembedahan


Maman Abdurahman, dr.,SpB(K)Onk
Kepala Instalasi Bedah Sentral
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Dan ANGGOTA TIM PPRA RSHS
Operative Antibiotic
Prophylaxis
Decreases bacterial counts at surgical site
Given within 30 minutes prior to starting surgery
Vancomycin 1-2 hours prior to surgery
Redose for longer surgery
Do not continue beyond 24 hours
Importance of Timing of Surgical
Antimicrobial Prophylaxis
Temporal relation between the administration of prophylactic
antibiotics and rates of surgical-wound infection
No. of No. (%) of Odds ratio
Time of Administration patients infections
Early (224 hours before incision) 369 14 (3.8) 4.3*

Preoperative (02 hours before 1,708 10 (0.59) 1.0


incision)

Perioperative (3 hours after 282 4 (1.4) 2.1


incision)
Postoperative (>3 hours after the 488 16 (3.3) 5.8
incision, but <24 hours after
surgery)
* P= 0.001. P=0.23. P=0.0001. NA = not applicable.

Classen et al. N Engl J Med. 1992;326:281286.


Perioperative Prophylactic Antibiotics:
Timing of Administration
14/369
4
15/441

3
1/41
Infections, %

1/47
2
1/61

2/180
5/699
1
5/1,009

0
3 >2 >1 0 1 2 3 4 5
Hours From Incision

Classen DC et al. N Engl J Med. 1992;326:281286. Copyright 1992 Massachusetts Medical Society. All
rights reserved.
Antibiotic Prophylaxis in CRS
%
25
20
Favoring
Treatment 15
10

5
0
5
Favoring
Control 10
66 68 70 72 74 76 78 80
Year
Baum et al. N Engl J Med 1981;305:795799.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 2406/MENKES/PER/XII/2011
TENTANG
PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
Prinsip Penggunaan Antibiotik Profilaksis Bedah
Pemberian antibiotik sebelum, saat dan hingga 24 jam
pascaoperasi pada kasus yang secara klinis tidak
didapatkan tanda-tanda infeksi dengan tujuan untuk
mencegah terjad iinfeksi luka operasi. Diharapkan pada
saat operasi antibiotik di jaringan target operasi sudah
mencapai kadar optimal yang efektif untuk menghambat
pertumbuhan bakteri(Avenia,2009).
Prinsip penggunaan antibiotik profilaksis selain tepat
dalam pemilihan jenis juga mempertimbangkan
konsentrasi antibiotik dalam jaringan saat mulai dan
selama operasi berlangsung.
1.Tujuan pemberian antibiotik profilaksis pada kasus
pembedahan:
a. Penurunan dan pencegahan kejadianI nfeksi Luka
Operasi ( ILO).
b. Penurunan morbiditas dan mortalitas pasca operasi.
c. Penghambatan muncul flora normal resisten.
d. Meminimalkan biaya pelayanan kesehatan.
2. Indikasi penggunaan antibiotik profilaksis didasarkan
kelas operasi, yaitu operasi bersih dan bersih kontaminasi.
3. Dasar pemilihan jenis antibiotik untuk tujuan profilaksis:
a. Sesuai dengan sensitivitas dan pola bakteri patogen terbanyak
pada kasus bersangkutan.
b. Spektrum sempit untuk mengurangi risiko resistensi bakteri.
c. Toksisitas rendah.
d.Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian
obat anestesi.
e. Bersifat bakterisidal.
f. Harga terjangkau.

Gunakan sefalosporin generasi III untuk profilaksis bedah.


Pada kasus tertentu yang dicurigai melibatkan bakteri anaerob
dapat ditambahkan metronidazol.
Tidak dianjurkan menggunakan sefalosporin generasi III dan IV,
golongan karbapenem, dan golongan kuinolon untuk profilaksis bedah.
4. Rute pemberian
a. Antibiotik profilaksis diberikan secara intravena.
b. Untuk menghindari risiko yang tidak diharapkan dianjurkan
pemberian antibiotik intravena drip.
5. Waktu pemberian
Antibiotik profilaksis diberikan 30 menit sebelum insisi kulit.
Idealnya diberikan pada saat induksi anestesi.
6. Dosis pemberian
Untuk menjamin kadar puncak yang tinggi serta dapat berdifusi
dalam jaringan dengan baik, maka diperlukan antibiotik dengan
dosis yang cukup tinggi. Pada jaringan target operasi kadar
antibiotik harus mencapai kadar hambat minimal hingga 2 kali
lipat kadar terapi.
7. Lama pemberian
Durasi pemberian adalah dosis tunggal.
Dosis ulangan dapat diberikan atas indikasi perdarahan lebih dari 1500ml
atau operasi berlangsung lebih dari 3 jam.
(SIGN,2008).
8. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap risiko terjadinya ILO, antara
lain:
a.Kategori/kelasoperasi( Mayhall Classification) (SIGN, 2008)
b. Skor ASA
c. Lama rawat inap sebelum operasi. Rawat inap 3 hari atau lebih sebelum
operasi akan meningkatkan risiko infeksi
d. Komorbiditas (DM, hipertensi, hipertiroid, gagal ginjal, lupus
e. Indeks risiko. Dua komorbiditas (skor ASA >2) dan lama operasi dapat
diperhitungkan sebagai indeks risiko
f. Pemasangan implan
Why a Checklist?
PREVENTION
IS PRIMARY!
Protect patientsprotect healthcare personnel
promote quality healthcare!
Division of Healthcare Quality Promotion
Maman Abdurahman

You might also like