Professional Documents
Culture Documents
Penganggaran Kinerja
Seri B
Panduan Pelatihan
April 2007
i
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Tentang LGSP
Local Governance Support Program merupakan program bantuan teknis yang mendukung tata
kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) di Indonesia pada dua sisi, yaitu pemerintah
daerah dan masyarakat. Dukungan kepada pemerintah daerah dimaksudkan agar pemerintah
meningkat kompetensinya dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kepemerintahan di bidang
perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, dan meningkat kemampuannya dalam
memberikan pelayanan yang lebih baik serta mengelola sumber daya. Dukungan kepada DPRD
dan organisasi masyarakat adalah untuk memperkuat kapasitas mereka agar dapat melakukan
peran-peran perwakilan, pengawasan, dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan.
LGSP bekerja di lebih dari 60 kabupaten dan kota di Indonesia di sembilan propinsi: Nanggroe
Aceh Darussalam, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan dan Papua Barat.
Buku ini terwujud berkat bantuan yang diberikan oleh United States Agency for International
Development (USAID) berdasarkan nomor kontrak No. 497-M-00-05-00017-00 dengan RTI
International, melalui pelaksanaan Local Governance Support Program (LGSP) di Indonesia.
Pendapat yang tertuang di dalam laporan ini tidaklah mencerminkan pendapat dari USAID.
Program LGSP dilaksanakan atas kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS),
Departemen Dalam Negeri, Departemen Keuangan, pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dalam wilayah
propinsi target LGSP. Program LGSP didanai oleh United States Agency for International Development (USAID)
dan dilaksanakan oleh RTI Internasional berkolaborasi dengan International City/County Management Association
(ICMA), Democracy International (DI), Computer Assisted Development Incorporated (CADI) dan the Indonesia
Media Law and Policy Centre (IMLPC). Pelaksanaan Program dimulai pada Tanggal 1 Maret, 2005 dan berakhir
Tanggal 30 September, 2009.
Dicetak di Indonesia.
Publikasi ini didanai oleh the United States Agency for International Development (USAID). Sebagian atau seluruh
isi buku ini, termasuk ilustrasinya, boleh diperbanyak, direproduksi, atau diubah dengan syarat disebarkan secara
gratis.
ABSTRAKSI
Materi dalam panduan ini, Penganggaran Berbasis Kinerja Seri B, dimaksudkan untuk
memperkenalkan tujuan dan prinsip penganggaran kinerja kepada para pejabat pemerintah daerah.
Lokakarya yang menggunakan panduan ini akan memperkenalkan pada para pejabat pemerintah
daerah tersebut tentang siapa/apa/mengapa/kapan/bagaimana penyusunan anggaran kinerja
pada tahap awal. Peserta lokakarya akan diperkenalkan pada 12 Langkah Penyusunan Anggaran
Kinerja yang mencakup:
Untuk lebih memberikan peluang pembahasan secara lebih teknis maka keduabelas langkah
tersebut dibagi menjadi 3 seri lokakarya, meliputi:
• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri A, membahas langkah 1 sampai 3
• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri B, membahas langkah 4 sampai 5
• Penganggaran Berbasis Kinerja Seri C, membahas langkah 6 sampai 12
Panduan ini adalah panduan untuk pelatihan seri B. Hasil-hasil yang diharapkan dari pelatihan
yang menggunakan panduan ini adalah:
• Penerapan langkah ke 4 dari 12 langkah penganggaran dengan memahami prinsip, tujuan dan
manfaat perkiraan pendapatan dalam proses penyusunan anggaran berbasis kinerja.
• Penyusunan usulan anggaran unit kerja atau SKPD yang memperhatikan benang merah antar
elemen anggaran serta penyusunan indikator kinerja yang terukur dan memenuhi kriteria
pengukuran yang baik.
• Pemahaman terhadap prinsip perubahan pengelompokan belanja dengan melakukan konversi
belanja antara pengelompokan sebelumnya dikonversi menjadi pengelompokkan belanja
berdasarkan peraturan yang berlaku dan prinsip penganggaran berbasis kinerja.
ABSTRAKSI iii
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
ABSTRACT
The materials in this module, Performance Based budgeting Series B , are intended to introduce
local government officials to the purpose and principles of performance budgeting. The work-
shop using this module will introduce them to who/what/why/when/how of performance
budgeting at an introductory level. Officials are introduced to the 12 Steps in developing a
Performance Budget, including:
To give more room for in-depth technical discussion, the twelve steps will be divided into 3
series workshop, as follows:
• Performance-based Budgeting Series A, cover step 1 to 3
• Performance-based Budgeting Series B, cover step 4 to 5
• Performance-based Budgeting Series C, cover step 6 to 12
This module is for Series B. Expected results of training using these materials include:
• Implementation of step 4 from 12 steps of performance-based budgeting by understanding
principal, objectives, and benefit of revenue estimation in developing the performance bud-
get.
• Development of budget proposal by work unit or SKPD that concern on the red thread of
the budget elements, also development of measurable performance indicators that meet the
criteria of good performance indicator.
• Understanding the principal of the expenditure classification by converting it from the old
classification into new classification based on the current regulation and the principal of
performance based budgeting.
iv ABSTRACT
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
DAFTAR ISI
ABSTRACT .......................................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI v
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
10. SESI 10: TRANSFER PEMBELAJARAN, EVALUASI DAN PENUTUP .................... 101
• Tujuan, metode, waktu, alat, proses/alur ............................................................................. 101
• Penjelasan Slide ........................................................................................................................ 103
vi DAFTAR ISI
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
KATA PENGANTAR
Local Governance Support Program (LGSP) merupakan program bantuan bagi pemerintah
Republik Indonesia yang diberikan oleh United States Agency for International Development (USAID).
Program ini dirancang untuk menunjukkan bahwa melalui sistem pemerintahan yang
terdesentralisasi, masyarakat daerah dapat mempercepat proses pembangunan yang demokratis
dan meningkatkan kinerja serta transparansi pemerintah dalam penyediaan pelayanan publik.
LGSP memberikan bantuan teknis bagi masyarakat dan pemerintah daerah dengan membantu
mereka mencapai tujuan melalui penyusunan prioritas pembangunan dan penyediaan pelayanan
publik secara demokratis. LGSP bekerjasama dengan mitra-mitra dari pemerintah daerah, DPRD,
media dan organisasi masyarakat yang tersebar di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatra
Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Papua
Barat.
Reformasi desentralisasi Indonesia yang dimulai pada tahun 2001 merupakan perwujudan dari
komitmen Indonesia menuju pemerintahan daerah yang demokratis dan pembangunan yang
berkelanjutan. Dikeluarkannya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah menjadi penanda
terbukanya kesempatan luas bagi usaha pembangunan daerah dan partisipasi warga yang lebih
besar dalam pemerintahan. Sejak awal penerapan kebijakan tersebut, masyarakat dan pemerintah
daerah telah menjawab kesempatan tersebut dengan antusias dan kreativitas yang luar biasa hingga
menghasilkan capaian dan inovasi yang luar biasa pula.
Bantuan teknis LGSP memberikan pendampingan pada pemerintah daerah dan DPRD dalam
menyusun tindakan, melaksanakan perencanaan dan penganggaran yang berorientasi serta
berbasiskan kinerja, dan fokus pada pemecahan isu-isu strategis yang dikemukakan oleh
pemerintah daerah. Keterpaduan perencanaan dan penganggaran kinerja merupakan komponen
penting guna mencapai pengelolaan keuangan yang baik, mencakup juga akuntansi serta
penyusunan laporan keuangan bagi masyarakat dan analisa oleh para kreditor. Bantuan teknis
dan pelatihan yang diberikan melalui komponen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan
terpadu LGSP disusun berdasarkan model-model yang telah terbukti berhasil diterapkan di In-
donesia.
Panduan yang disajikan ini akan membahas tentang topik Penganggaran Kinerja. Mengingat
banyaknya materi yang akan dibahas tentang Penganggaran Kinerja, maka LGSP membagi
panduan menjadi tiga seri pelatihan, seri A, B, dan C. Panduan ini menyajikan materi pelatihan
Penganggaran Kinerja Seri B. Konsep dan latihan dalam panduan pelatihan ini adalah hasil dari
pengalaman beberapa proyek terdahulu yang berkaitan dengan pemerintah daerah. Namun kita
tahu materi-materi pelatihan harus terus diperbarui sesuai dengan kondisi saat ini. Kritik, komentar,
masukan akan sangat berguna dalam menyempurnakan panduan pelatihan yang lebih baik.
Panduan pelatihan ini tidaklah statis, perubahan dan penyesuaian dari waktu ke waktu tetap terus
diperlukan.
April, 2007
viii
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
SESI 1
Panduan ini merupakan panduan bagi fasilitator untuk Lokakarya Penganggaran Kinerja Seri B
yang merupakan lanjutan dari Seri A. Panduan ini berisi: Agenda, Power Point, Latihan yang
diberikan, dan Bahan Bacaan (hand-out) dan Agenda yang disarankan. Semua bahan tersebut
merupakan bahan tertulis mengenai materi yang dibahas dalam lokakarya seri B Penganggaran
Kinerja ini.
Setiap sesi juga terdiri dari presentasi, tanya jawab dan latihan berikut presentasi hasil latihan
yang akan dilakukan secara berkelompok. Latihan idealnya dipandu oleh beberapa fasilitator
meja dan satu orang fasilitator utama. Tanya jawab dan latihan yang diberikan dalam setiap sesi
lokakarya merupakan bentuk lain dari pelatihan interaktif untuk materi yang bersifat teknis seperti
halnya 12 Langkah Penganggaran Kinerja ini.
Untuk dapat melihat hasil yang optimal dari pelatihan ini, peserta yang mengikuti lokakarya
Penganggaran Kinerja Seri A, B, dan C sebaiknya adalah peserta yang sama karena materi yang
diberikan saling terkait dan menggambarkan siklus lengkap dari sebuah proses anggaran.
Tujuan:
• Mengkaji ulang secara umum pemahaman langkah-langkah
Penganggaran yang telah dibahas dalam seri A
• Mengetahui sejauh mana peserta telah menerapkan apa yang
mereka dapat dalam pelatihan Seri A serta berbagi pengalaman,
sebelum masuk ke langkah selanjutnya.
• Memaham secara umum langkah-langkah yang akan dibahas
dalam Lokakarya Seri B.
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Pre-test
Waktu:
+ 45 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab.
Alur:
• Perkenalan Kembali – jika perlu (10 menit)
• Review langkah-langkah yang dibahas pada Lokakarya Seri A
(10 menit)
• Penjelasan Slide (5 menit)
• Berbagi pengalaman dan tanya-jawab (10 menit)
• Pre Test (10 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
SESI 2
Tujuan:
• Peserta memahami pentingnya perkiraan pendapatan dalam
penyusunan anggaran daerah.
• Peserta mengenal beberapa metode perkiraan pendapatan
sederhana yang dapat digunakan dalam memperkirakan
pendapatan daerah masing-masing.
• Peserta dapat memperkirakan potensi pendapatan daerah
masing-masing.
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Latihan
Waktu:
75 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya jawab
• Menyelesaikan latihan yang diberikan
• Presentasi kelompok
Alur:
• Presentasi (15 menit)
• Tanya jawab (15 menit)
• Latihan (30 menit)
• Presentasi kelompok (15 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
10
11
13
14
Dan slide ini menunjukkan pendapatan asli daerah untuk
beberapa propinsi di Indonesia yang menjadi daerah
dampingan LGSP.
15
17
18
19
20
PANDUAN LATIHAN 1:
Perkiraan Pendapatan
Waktu
45 menit
Tujuan
Latihan ini dimaksudkan agar para staf Kota/Kabupaten dapat merasakan terlibat secara langsung
memperkirakan pendapatan dalam menyusun anggaran.
Catatan: pada formulir terdapat juga kenaikan biaya pada pertengahan tahun dan menggambarkan
dampak dari kenaikan tersebut terhadap perkiraaan pendapatan sebagai bagian dari latihan tersebut.
Proses
Fasilitator harus mempelajari semua latar belakang materi dan semua perhitungan pada formulir
secara seksama. PETUNJUK FASILITATOR INI TIDAK BOLEH DIBERIKAN KEPADA
PESERTA. Metodologi harus dijelaskan secara verbal kepada peserta dengan menggunakan
satu dari alternatif yang disarankan.
Bagian dari tantangan dalam pendapatan adalah dalam memperkirakan berapa besar pendapatan
yang akan berasal dari PAD dalam tahun fiskal berikutnya. Sumber pemikiran terbaik untuk
melaksanakan tugas ini adalah pengalaman selama beberapa tahun terakhir. Jumlah pendapatan
yang diperoleh secara bulanan selama kurun waktu lima tahun akan menjadi awal yang baik
untuk memperkirakan pendapatan. Penggunaan data 5 tahunan, jika tersedia , akan memberikan
gambaran lengkap kecenderungan selama beberapa tahun, menunjukkan fluktuasi musiman serta
perubahan-perubahan yang tidak lazim. Hal tersebut juga akan memberikan gambaran yang baik
mengenai pola pertumbuhan sumber pendapatan.
Setelah informasi ini diperoleh, pertanyaan selanjutnya adalah “Apa yang harus dilakukan untuk
dapat memperoleh perkiraaan pendapatan yang akurat untuk setiap sumber pendapatan untuk
setiap tahun anggaran?”. Jawabannya tidaklah mudah. Kemampuan untuk memperkirakan
pendapatan secara akurat diperoleh dari pengalaman, dan bahkan dengan pengalaman tersebut
perkiraaan tidak sepenuhnya bisa akurat.
Yang harus dilakukan adalah melihat catatan historis atas tren dimasa lalu, mempertimbangkan
adanya perubahan program, indikator ekonomi, nasihat ahli, dan kemudian memutuskan angka
yang sedekat mungkin mewakili pendapat yang diharapkan dari sumber tersebut pada tahun
anggaran mendatang. Tren historis, dibantu dengan pengetahuan yang baik atas program, biasanya
akan merupakan sumber yang paling dapat diandalkan. Namun demikian, perkiraan pendapatan
tidak seluruhnya obyektif, sebagian besar bergantung pada ketepatan memperkirakan.
Kemudian muncul pertanyaan, “Jika tidak mungkin memperoleh perkiraan yang kongkrit atas
perkiraan pendapatan tahun berikutnya, bukankah itu berarti organisasi saya beresiko melakukan
pembelanjaan yang melebihi pendapatan?” Jawabannya adalah pemantauan bulanan atas
pendapatan yang diperoleh aktual, dibandingkan dengan pendapatan yang diperkirakan, dan belanja
aktual dibandingkan dengan pendapatan yang benar-benar diperoleh, menjadi sangat penting.
Fakta tersebut dialami oleh sebagian besar kota/kabupaten, maka sangatlah penting untuk bersikap
sangat konservatif dalam memperkirakan pendapatan.
Dalam proses perkiraan pendapatan, kita harus selalu berusaha bersikap konservatif. Jika tren
historis menunjukkan bahwa pendapatan bisa berupa satu atau dua jumlah, maka jumlah yang
lebih kecil yang harus digunakan. Sebagai tambahan, jika terjadi keadaaan pada suatu tahun fiskal
dimana pendapatan yang diharapkan lebih kecil dari jumlah yang dianggarkan, walikota/bupati
harus mengarahkan kepala dinas untuk memodifikasi belanja supaya sesuai.
Paruh teratas dari formulir memberikan data historis dan informasi selama 4 tahun terakhir
beserta persentasi pertumbuhannya.
Paruh bagian bawah formulir menyajikan tabel dimana ditampilkan pendapatan yang terkumpul
tiap bulannya. Persentasi dari sumber pendapatan total yang terkumpul tiap bulan menjadi
pedoman untuk memperkirakan pendapatan . Sangatlah penting untuk memperhitungkan waktu
masuknya uang untuk memastikan uang tersedia jika dibutuhkan. Suatu Kota/Kabupaten yang
sangat bergantung pada pendapatan yang tidak akan diterima sampai pertengahan tahun fiskal
harus menunggu sampai saat itu tiba baru kemudian dapat melakukan pembelian-pembelian
yang besar misalnya peralatan. Suatu kota/kabupaten yang memiliki penghasilan stabil sepanjang
tahun tidak perlu menunggu untuk melakukan pembelian-pembelian besar, namun harus dilakukan
bergantian sepanjang tahun.
Tabel bawah disediakan sebagai tempat untuk mencatat penerimaan bulanan selama empat tahun
terakhir beserta perkiraan tahun ini dan proyeksi tahun anggaran mendatang. Penerimaan bulanan
ditulis berdasarkan catatan historis. Selanjutnya, di bawah ini jumlah untuk setiap tahun
dibandingkan dengan persentase yang dikumpulkan pada bulan tersebut. Contoh, persentase
dihitung berdasarkan bulan Januari, Februari dan Maret 2004.
Beberapa contoh cara menggunakan data dari bagan terdahulu untuk memperkirakan pendapatan
masa datang.
A.Persentase (%) dari total pendapatan tahunan yang diperoleh pada bulan November selama 4
Tahun terakhir:
TA 2001 = 8.00%
TA 2002 = 8.17%
TA 2003 = 8.02%
TA 2004 = 8.08%
Secara konsisten, kira-kira 8% dari total pendapatan untuk sumber pendapatan ini
dikumpulkan pada bulan November.
B. Perhatikan persentasi pertumbuhan dari total pendapatan selama 3 tahun terakhir:
2002 = 50% (.5) atau 25% (.25) disesuaikan
2003 = 25.03% (.2503)
C. Berapa pertumbuhan 25% dan 27% pada 2004 diatas jika dihitung total pertahunnya?
24,000 x 125% = 30,000
24,000 x 127% = 30,480
E. Berapa jumlah pendapatan yang diperoleh sampai saat ini dalam tahun anggaran 2005?
1872+2184+1560+2140+2194+2104+3120+4680+3432+2808 = 26,094.
Berapa jumlah pendapatan yang diperoleh pada akhir Oktober 2004?
1440+1670+1200+1680+1690+1670+2400+3600+2640+2160 = 20,150.
G. Karena itu, kita dapat menggunakan langkah D dengan jumlah yang lebih besar dari 2,743
sebagai perkiraan untuk bulan November.
H. Prosedur penghitungan yang sama diulangi untuk bulan Desember, ATAU kita dapat
menambahkan 26,094 + 2,743 dan menguranginya dengan 30,480 sebagai angka perkiraan.
Ini akan menghasilkan perkiraan 1,643 untuk bulan Desember.
CATATAN: Setelah setiap penghitungan, akan sangat membantu jika dibuatkan grafik
atas hasil untuk melihat apakah sudah “terlihat” benar.
Kadang-kadang ketika perhitungan tidak memberikan jawaban yang jelas dan ringkas, akan sangat membantu
jika melihat visualisasi data sebelum mengambil keputusan akhir. Sambil melihat grafik, perhatikan hal-hal
berikut:
• Apakah ada kenaikan dan penurunan yang konsisten?
• Dengan hanya melihat grafik ini, apa yang anda harapkan terjadi pada bulan November dan Desember?
• Apakah ada jawaban yang mendekati perkiraan setelah melihat grafik tersebut?
• Jika tidak, anda mungkin ingin menyesuaikan angka bulanan yang anda gunakan untuk memperoleh
perkiraan tahunan untuk 2005.
SESI 3
Tujuan:
• Peserta memahami struktur penyusunan anggaran SKPD
• Peserta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang elemen-
elemen anggaran kinerja: visi, misi, tujuan, sasaran, program dan
kegiatan serta keterkaitan elemen-elemen tersebut
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Latihan
Waktu:
210 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Latihan kelompok
Alur:
• Penjelasan Slide (30 menit)
• Tanya-jawab (30 menit)
• Latihan Kelompok 1 (60 menit)
• Latihan Kelompok II (90 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
18
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Penjelasan Slide
21
22
23
26
27
28
33
34
35
36
39
40
41
42
43
PANDUAN LATIHAN 2:
Mengkaji Elemen Anggaran
Waktu
Tujuan
Latihan ini bertujuan untuk membantu anda mengevaluasi usulan anggaran dan indikator pengukuran
yang telah anda susun dalam RKA atau DPA serta membuat keterkaitan elemen anggaran dari visi,
misi, tujuan, sasaran, program, dan kegiatan. Latihan ini dibagi dalam dua bagian, bagian I peserta
akan menyusun elemen anggaran yang berasal dari RKA atau DPA. Bagian II, peserta menulis kembali
dan menyusun keterkaitan eleman anggaran yang telah disusun.
Proses
Bagian I
Pada lembar latihan bagian I peserta akan bekerja dalam kelompok menyusun usulan anggaran
satuan kerja tertentu yang bahannya berasal dari DPA atau RKA tahun terakhir dimulai dari
visi sampai pada kegiatan dan tupoksi satuan kerja bersangkutan. Latihan ini akan dipandu oleh
fasilitator utama dibantu oleh fasilitator kelompok selama 45 menit. Peserta diperkenankan untuk
menyusun lebih dari 1 misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan
5. Selama 45 menit minta peserta untuk mereview hasil latihan-1, menulis ulang elemen sesuai
dengan kriteria visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan serta mencari keterkaitan
antar elemen tersebut. Hasil perbaikan tersebut selanjutnya dituliskan dalam potongan kertas
kosong yang selanjutnya ditempelkan dalam kertas poster sesuai dengan urutannya yang
telah disediakan. Dengan urutan sebagai berikut:
– Visi
– Misi
– Tujuan
– Sasaran
– Program
– Kegiatan
6. Setiap kelompok membahas hasil diskusi kelompok dengan dipandu oleh masing-masing
Fasilitator.
7. Pembahasan hasil diskusi kelompok dimaksudkan untuk memastikan kembali keterkaitan
antar elemen.
8. Setelah semua kelompok selesai membahas hasil diskusinya dan membandingkan dengan
poster keterkaitan antar elemen, Fasilitator Utama memandu peserta untuk melakukan round
robin.
9. Dalam round robin peserta diminta untuk melihat hasil penyusunan keterkaitan antar elemen
dengan melihat benang merahnya. Round Robin dilakukan 5 menit untuk setiap kelompok
dengan proses, salah satu anggota kelompok tetap tinggal untuk menjelaskan kepada tamu
dari kelompok lain. Tidak akan ada lagi perdebatan dan tanya jawab. Setelah 3 putaran minta
peserta untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.
Tugas fasilitator utama – Membuat ringkasan mengenai hal-hal penting yang menjadi hasil temuan
kelompok, menyimpulkan dan menegaskan kembali pentingnya memastikan keterkaitan antara
visi, misi, tujuan, sasaran, program dan kegiatan dalam penyusunan anggaran kinerja.
Waktu:
45 menit
Secara berkelompok tuliskan pada kartu-kartu berwarna jawaban pertanyaan di bawah ini kemudian
tempelkan pada kertas karton putih yang telah disediakan dengan urutan sebagai berikut:
• Visi SKPD: Warna merah
• Misi SKPD: Warna hujau muda
• Tujuan Seksi: Warna biru muda
• Sasaran Seksi: Warna kuning
• Program Seksi: Warna orange
• Kegiatan Seksi: Warna putih
Jangan lupa untuk menuliskan Nama SKPD dan Nama Seksi pada kertas karton putih.
__________________________________________________________
Kegiatan: __________________________________________________________
__________________________________________________________
__________________________________________________________
SESI 4:
PENGUKURAN KINERJA
Tujuan:
• Peserta memahami pentingnya pengukuran kinerja dalam
menentukan keberhasilan anggaran kinerja
• Peserta paham dan mampu melakukan penetapan ukuran kinerja
yang sesuai dengan kemampuan dan tupoksinya nya
Materi:
• Power Point Slide
• Hand-out
Waktu:
45 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
Alur:
• Penjelasan Slide (30 menit)
• Tanya-jawab (15 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
44
45
47
48
49
51
52
53
54
55
57
58
59
HAND-OUT:
INDIKATOR
Tahun-tahun Pertama
5. Persentase anak usia 3 tahun yang memiliki akses pada pendidikan awal yang
berkualitas baik dan gratis bertempat di sector sukarela, swasta atau yang dikelola
pemda
Kehadiran
6. Anak-anak dibawah 5 tahun yang bersekolah di sekolah yang dikelola pemda sebagai
persentase seluruh anak berusia 3 dan 4 tahun
7. Persentase seluruh anak berusia dibawah 4 tahun dalam sekolah bermain
8. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari semua sekolah yang
dikelola oleh pemda per 1000 murid di seluruh sekolah
9. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari SD yang dikelola
oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis
10. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari SMP yang dikelola
oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis
11. Jumlah murid yang dikeluarkan permanen dalam tahun ini dari sekolah khusus
yang dikelola oleh LEA, per 1000 murid yang ada di sekolah sejenis
12. Persentase ketidakhadiran setengah hari akibat bolos di SD yang dikelola oleh pemda
13. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri kurang dari 10
jam pelajaran alternatif per minggu
14. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri antara 10 sampai
25 jam pelajaran alternatif per minggu
15. Persentase murid yang dikeluarkan permanent, yang menghadiri lebih dari 25 jam
pelajaran alternatif per minggu
16. Persentase ketidakhadiran setengah hari akibat bolos di SMP yang dikelola oleh
pemda
INDIKATOR
17. Persentase SD yang 25% atau lebih (dan setidaknya 30) dari kursi yang disediakan
tidak terisi
18. Persentase SMP yang 25% atau lebih (dan setidaknya 30) dari kursi yang disediakan
tidak terisi
19. Persentase murid yang melebihi kapasitas di SMP
20. Jumlah kursi yang tidak terisi di seluruh SD yang diidentifikasi memiliki kelebihan
kapasitas, yang diekspresikan sebagai persentase kapasitas total SD
21. Jumlah kursi yang tidak terisi di seluruh SMP yang diidentifikasi memiliki kelebihan
kapasitas, yang diekspresikan sebagai persentase kapasitas total SMP
22. Persentase kelas di SD yang berisi kurang dari 21murid
23. Persentase kelas di SD yang berisi 21 sampai 30 murid
24. Persentase kelas di SD yang berisi lebih dari 30 murid saat penerimaan sampai
tahun kedua
25. Persentase kelas di SD yang berisi lebih dari 30 murid pada tahun ke 3 sampai 6
Standar-standar
26. Persentase murid berusia 15 tahun di sekolah yang dikelola oleh pemda, yang meraih
satu atau lebih GCSE tingkat G atau sederajat
27. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraih
peringkat 4 atau diatasnya dalam tes Tahap Kunci Matematika 2
28. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraih
peringkat 4 atau diatasnya dalam tes Tahap Kunci Bahasa Inggris 2
29. Proporsi murid di sekolah yang dikelola pemda, yang pada musim panas lalu meraih
5 atau lebih GCSE peringkat A sampai C atau sederajat
30. Rata-rata nilai GCSE murid-murid di sekolah yang dikelola oleh pemda, yang
menyelesaikan tahun ke 11
31. Persentase sekolah yang dikelola pemda yang memiliki kelemahan utama pada tanggal
14 Desember
32. Persentase sekolah yang dikelola oleh pemda yang dikenai ukuran khusus
Kebutuhan-kebutuhan khusus
33. Murid yang menyatakan memiliki kebutuhan pendidikan khusus sebagai persentase
dari seluruh anak
34. Jumlah pernyataan akan kebutuhan pendidikan khusus, yang dikeluarkan dalam
tahun ini per 1000 anak
35. Persentase pernyataan akan kebutuhan pendidikan khusus yang disiapkan dalam
waktu 18 minggu (tidak termasuk mereka yang terkena dampak “dikecualikan dari
peraturan” dibawah Aturan Praktek SEN)
36. Persentase pernyataan pendidikan khusus memerlukan persiapan dalam 18 minggu
(termasuk “pengecualian” dibawah Kode Praktek SEN)
INDIKATOR
37. Jumlah pendaftaran atas seluruh kursus pendidikan bagi usia dewasa yang disediakan
dan dikelola oleh pemda per 1000 penduduk dewasa
38. Persentase lamanya waktu pendidikan bagi dewasa yang dihadiri murid-muridnya
39. Pengeluaran per kepala atas pendidikan bagi dewasa yang disediakan dan
dipersyaratkan oleh LEA
40. Hasil dari anggaran sekolah swasta sebagai persentase dari anggaran sekolah negri
41. Pengeluaran bersih per murid sekolah bermain dan SD dibawah 5 tahun di sekolah
LEA
42. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas murid SD berusia 5 dan lebih
43. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas murid SMP dibawah 16 tahun
44. Pengeluaran bersih per murid di sekolah LEA atas muris SMP diatas 16 tahun dan
lebih
45. Pengeluaran bersih pelayanan pemuda per kepala penduduk yang berada dalam
kisaran target umur pelayanan pemuda
Tahun awal
Standar-standar
55. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1
membaca
56. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1 menulis
57. Persentase anak yang mencapai tingkat 2 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 1
matematika
58. Persentase anak yang mencapai tingkat 4 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 2 ilmu
pengetahuan
59. Persentase anak yang mencapai tingkat 5 atau lebih dalam Tahap Kunci tes 3
60. Persentase anak yang meninggalkan perawatan pada usia 16 tahun atau lebih dengan
kualifikasi GCSE atau GNVQ
Kebutuhan-kebutuhan khusus
61. Murid yang ditempatkan di sekolah khusus sebagai persentase dari seluruh anak-anak
65. Penilaian Belanja Standar Pendidikan yang disampaikan ke anggaran Sekolah Negri
66. Kenaikan persentase dalam dana yang didelegasikan per murid
67. Pusat Administrasi – pengeluaran per murid
68. Penyediaan pendidikan khusus – pengeluaran per murid
69. Perbaikan sekolah – pengeluaran per murid
70. Akses (diluar transport) – pengeluaran per murid
71. Transportasi dari rumah ke sekolah – pengeluaran per murid
72. Persentase aplikasi bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikan
tingginya, yang diterima sampai pertengahan Maret dan diberitahu telah memenuhi
persyaratan pada akhir April
73. Persentase penilaian bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikan
tingginya, yang diterima sampai pertengahan Juni dan diberitahukan hasilnya pada
akhir Agustus
74. Persentase aplikasi bantuan bagi murid yang telah menyelesaikan pendidikan
lanjutannya, yang diterima sampai akhir Juni dan diberitahukan hasilnya dalam 4
minggu
75. Persentase aplikasi yang diproses secara elektronik
76. Aplikasi yang disetujui sebagai persentase dari total aplikasi yang diterima
77. Persentase pemohon yang mendapat makanan gratis, yang diberitahukan tentang
hasilnya dalam 2 minggu
78. Persentase pemohon bantuan baju dan seragam, yang diberitahukan tentang hasilnya
dalam 4 minggu
79. Persentase pemohon bantuan perjalanan, yang diberitahukan tentang hasilnya dalam
4 minggu
Indikator kelangsungan
80. Jumlah sekolah yang memiliki kurikulum kebijakan lingkungan atau pendidikan
kesehatan
81. Jumlah sekolah yang berusaha meraih penghargaan sekolah-alam dan jumlah sekolah
yang berhasil meraih penghargaan Sekolah Sehat
Keanggotaan
Permintaan
98. Persentase jam buka diluar jam kerja (Senin-Jum’at, jam 9-17)
99. Jumlah yang berenang dan kunjungan ke kolam renang dan pusat olahraga per
1000 penduduk
100. Biaya bersih per berenang/kunjungan ke kolam renang dan pusat olahraga
Pertunjukan hortikultura
117. Belanja per kepala penduduk pada fasilitas dan kegiatan budaya dan rekreasi
118. Persentase penduduk berdasarkan kelompok sasaran yang puas dengan kegiatan
budaya dan rekreasi yang diselenggarakan pemda
PELAYANAN LINGKUNGAN
BAGIAN III – INDIKATOR PELAYANAN
DAN OPERASIONAL
INDIKATOR
INDIKATOR
9. Jumlah hari pengendalian lalulintas sementara atau penutupan jalan pada jalan-jalan
yang berlalulintas sensitive yang disebabkan oleh pekerjaan jalan oleh pemerintah
daerah per km jalan yang berlalulintas sensitive
10. Jumlah jarak pertahun yang dioperasikan oleh seluruh bis lokal dalam wilayah
kewenangan pemerintah daerah
11. Jumlah penumpang yang melakukan perjalanan setiap tahun dengan menggunakan
bis local di wilayah kewenangan pemerintah daerah
12. Persentase pengguna yang merasa puas dengan penyediaan informasi transportasi
umum yang disediakan pemerintah daerah
13. Persentase pengguna yang puas dengan pelayanan bis local
1. Persentase peraturan lalulintas dan perparkiran yang diterapkan dalam 6 bulan setelah
diputuskan oleh komisi
2. Jumlah Pemberitahuan biaya denda akibat pelanggaran parker
3. Persentase pemberitahuan biaya denda yang diselesaikan dalam 4 minggu
4. Jumlah kecelakaan parah per 1.000.000 km yang dilalui oleh kendaraan pada jalan
utama
5. Persentase jalan utama yang telah membutuhkan perbaikan untuk memperpanjang
masa pakai, yang harus dipertimbangkan
6. Persentase jalan utama yang perlu diperbaiki
Indikator Kelangsungan
INDIKATOR
4. Biaya pemeliharaan jalan raya per 100 kilometer yang dilalui oleh kendaraan pada
jalan utama
5. Biaya rata-rata dari lampu jalanan yang berfungsi
6. Persentase lampu jalanan yang tidak berfungsi sesuai rencana
7. Persentase kerusakan berbahaya pada jalan dan pelapisan yang dilakukan untuk
memperbaikinya dalam 24 jam
8. Jumlah arena bermain dan taman yang disediakan oleh pemerintah daerah per 1.000
penduduk dibawah 12 tahun
9. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain
di daerah, yang tidak dilengkapi peralatan bermain
10. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain
di daerah, yang dilengkapi peralatan bermain
11. Persentase arena bermain yang sesuai dengan standar nasional untuk arena bermain
di lingkungan yang lebih luas, yang dilengkapi peralatan bermain
12. Persentase kebersihan jalan raya yang sesuai atau lebih tinggi dari standar kebersihan
yang berlaku
13. Rata-rata waktu yang diperlukan untuk membersihkan “fly-tips”
14. Jumlah sarana umum
15. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase daur ulang
16. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang dibusukkan
17. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang digunakan
untuk menghasilkan panas, daya dan sumber energi lainnya
18. Jumlah total sampah rumah tangga yang dihasilkan – persentase yang diolah
19. Kg sampah rumah tangga yang dikumpulkan per kepala
20. Biaya per kilometer untuk menjaga lahan tertentu yang menjadi tanggungjawab
pemda agar bersih dari sampah dan kotoran
21. Biaya pembuangan sampah per ton bagi sampah daerah
22. Persentase penduduk yang puas dengan standar kebersihan
23. Persentase penduduk yang menyatakan kepuasannya atas fasilitas daur ulang
INDIKATOR
Perlindungan Anak
8. Jumlah anak yang ada dalam Daftar Perlindungan Anak per 1000 anak pertanggal
31 Maret 2001
9. Persentase kasus perlindungan anak yang harus dievaluasi, yang telah dievaluasi
10. Persentase anak yang berada dalam daftar yang telah dikunjungi oleh petugas sosialnya
paling sedikit sekali dalam enam minggu
Pemeliharaan Anak
11. Jumlah anak yang dipelihara yang telah diadopsi sepanjang tahun ini sebagai
persentase dari jumlah anak asuh yang setelah tanggal 31 Maret
12. Jumlah anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah per 1000 anak
13. Persentase anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah yang menerima akomodasi
di perumahan
INDIKATOR
14. Persentase anak yang dipelihara oleh pemerintah daerah yang diadopsi oleh keluarga
asuh
15. Persentase anak yang dipelihara pada tanggal 31 Maret 2001 dengan tiga atau lebih
penempatan sepanjang tahun
16. Persentase anak yang dipelihara yang berusia 11 tahun atau lebih yang secara per-
manent dikeluarkan dari sekolah pada tahun bersangkutan
17. Persentase pemuda berusia yang 16 tahun atau lebih yang lepas dari asuhan setidaknya
1 GCSE berperingkat A sampai G, atau GNVQ
18. Persentase pemuda yang dipelihara per 1 April merupakan tahun ke 17 nya (berusia
16) yang masih bersekolah, ikut pelatihan atau bekerja pada usia 19 tahun
Indikator Keuangan
19. Rata-rata pengeluaran kotor tiap minggu per anak yang dipelihara oleh keluarga
asuh atau di panti asuhan
20. Pengeluaran kotor atas anak yang perlu dibantu tapi tidak dipelihara sebagai
persentase pengeluaran kotor atas seluruh pelayanan anak
Efisiensi Pelayanan
21. Proporsi tugas awal yang diselesaikan dalam waktu rata-rata tujuh hari kerja setelah
diserahkan
22. Kehamilan remaja – jumlah kehamilan pada usia dibawah 18 per 1000 wanita dibawah
18 tahun
Perlindungan Anak
23. Persentase anak yang berada di dalam Daftar Perlindungan Anak selama dua tahun
atau lebih
24. Pendataan kembali anak-anak yang berada dalam Daftar Perlindungan Anak
25. Perintah pemeliharaan penuh per 10,000 anak yang berusia dibawah 18
Pemeliharaan Anak
26. Persentase anak yang dipelihara yang mendapat peringatan atau dihukum selama
tahun ini atas pelanggaran yang dilakukan saat mereka dalam status dipelihara, dibagi
dengan persentase semua anak yang diberi peringatan atau dihukum.
27. Periode rata-rata anak dalam pemeliharaan sebelum ditempatkan untuk diadopsi
28. Proporsi pengevaluasian anak-anak yang dipelihara seperti disyaratkan dalam
peraturan antara April dan September, yang berhasil diselesaikan dalam skala waktu
yang ditentukan
29. Proporsi anak yang dipelihara yang medapatkan imunisasi rutin sampai saat ini
INDIKATOR
Pemeliharaan lanjutan
30. Tingkat pendidikan, pekerjaan atau pelatihan pemuda yang berusia 19, yang masih
dipelihara pemerintah ketika berulang tahun ke 16
31. Proporsi pemuda yang dulu dipelihara pemerintah namun masih terus berhubungan
dengan SSD/pengawasnya pada ulang tahun mereka yang ke 19
Indikator Keuangan
INDIKATOR
42. Persentase orang dewasa yang mendapatkan pelayanan dalam tahun 2000/01 yang
telah dibagikan pernyataan mengenai apa mereka butuhkan dan bagaimana
kebutuhan mereka itu dipenuhi
Indikator Keuangan
43. Rata-rata biaya kotor per minggu yang dibutuhkan dalam menyediakan perawatan
bagi orang dewasa dan berusia lanjut
Orang Tua
(b) Kesehatan
45. Penundaan pemulangan dari Rumah Sakit bagi penduduk dewasa berusia diatas 75
terhadap per 1000 penduduk berusia 75 tahun yang tidak berada di RS
(b) Kesehatan
49. Tingkat orang yang masuk kembali ke perawatan darurat bagian jiwa di RS
INDIKATOR
INDIKATOR
69. Persentase pelayanan baru yang dimulai pada tahun ini, yang tanggal mulainya
pelayanan diberitahukan kepada konsumen
73. Jumlah metode, gerakan pemuda dan kelompok patroli aktif pencegah kejahatan,
per 1000 rumah tangga
74. Jumlah orang yang dihukum, diberi peringatan karena menggunakan atau
mengedarkan narkoba
75. Persentase pengguna narkoba yang pada akhirnya masuk ke program rehabilitasi
atau penyembuhan
Pelayanan Perumahan
76. Persentase aplikasi pernyataan status tuna wisma yang diputuskan oleh pemerintah
dan mengeluarkan pemberitahuan tertulis pada pemohon dalam 33 hari kerja
77. Jumlah rata-rata rumah tangga yang berstatus tuna wisma yang menerima akomodasi
sementara (tempat tidur dan sarapan) selama tahun ini
INDIKATOR
83. Apakah pemerintah telah melakukan evaluasi dan penilaian penuh atas kualitas udara
di wilayahnya, termasuk konsultasi dengan pihak terkait, dalam rangka menentukan
perlu tidaknya bidang manajemen kualitas udara diarahkan?
84. Pemberian nilai terhadap suatu daftar praktek terbaik dalam penegakkan standar
kesehatan lingkungan
85. Persentase dari inspeksi pabrik pembuat makanan atas apa yang harus dilaksanakan
ternyata memang dilaksanakan untuk pabrik pembuat makanan yang beresiko tinggi
86. Persentase dari inspeksi pabrik pembuat makanan atas apa yang harus dilaksanakan
ternyata memang dilaksanakan untuk pabrik pembuat makanan lainnya
87. Jumlah rata-rata kunjungan perlindungan konsumen per pabrik yang beresiko tinggi
dan sedang
Pelayanan Perumahan
Perumahan – Permintaan
93. Persentase instalasi BELL baru yang dilakukan dalam 2 hari setelah permintaan
94. Persentase panggilan alarm BELL yang ditanggapi dalam 30 detik
INDIKATOR
Hasil
Kualitas Tanggapan
96. Persentase permohonan yang ditanggapi EH & TS dalam waktu yang ditargetkan
97. Persentase konsumen yang puas pada keseluruhan pelayanan yang mereka terima
saat pertama kali mereka menghubungi Perlindungan Perumahan dan Publik
98. Persentase proses yang berpotensi menyebabkan polusi yang diinspeksi sesuai dengan
program yang disyaratkan
99. Jumlah kematian per 1000 penduduk sesuai kategori berikut: kanker, penyakit
menular, kecelakaan, bunuh diri
Hasil
Indikator Ketahanan
Polusi
SESI 5
Tujuan:
• Memperkenalkan salah satu metode pengukuran kinerja
yaitu dengan menggunakan metode 4 kuadran
Materi:
• Power Point Slide
Waktu:
+ 30 menit
Metode:
• Presentasi
• Latihan
• Tanya Jawab.
Alur:
• Penjelasan Slide (+ 20 menit)
• Kesimpulan dan tanya-jawab (+ 10 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
60
61
62
64
66
68
69
70
71
72
73
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
87
SESI 6
PENGANTAR HARI 2
Tujuan:
• Mengetahui sejauh mana pemahaman peserta terhadap
materi yang telah dibahas pada hari pertama.
• Peserta mengetahui materi yang akan dibahas pada hari
kedua.
Materi:
• Power Point Slide
Waktu:
15 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
Alur:
• Penjelasan Slide dan tanya jawab (15 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
SESI 7
Tujuan:
• Peserta memahami kriteria indikator kinerja yang baik
• Peserta memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam
menyusun indikator kinerja yang baik
• Peserta mampu menyusun indikator kinerja yang memenuhi
kriteria yang baik
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Latihan
Waktu:
150 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Latihan kelompok
Alur:
• Latihan kelompok
• Penjelasan Slide
• Tanya jawab
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
12
13
14
15
16
PANDUAN LATIHAN 3:
Indikator Kinerja
60 menit
Tujuan
Proses
Para peserta akan berdiskusi dalam kelompok , setiap kelompok akan difasilitasi oleh fasilitator
kelompok. Sedangkan Fasilitator Utama memandu seluruh proses kelompok. Fasilitator
kelompok memfasilitasi peserta dalam proses penyusunan indikator kinerja berbasiskan RKA/
DPA yang telah disusun oleh daerah. Langkah-langkah diskusi:
1. Dalam formasi kelas/kelompok besar (bukan per meja), fasilitator utama mulai menjelaskan
kembali ringkasan pendahuluan mengenai:
a. Pengukuran kinerja
b. Pendekatan empat kuadran
c. 8 kriteria indikator yang baik
3. Langkah terakhir Fasilitator memberikan koreksi terhadap indikator yang telah disusun
kelompok dan menggunakan contoh tolok ukur kinerja dan 8 kriteria untuk membantu
merevisi tolok ukur kinerjanya.
Kuantitas Kualitas
1 2
Jumlah pelayanan yang Seberapa baik pelayanan
Input/usaha dilaksanakan? harus dilakukan?
3 4
Output/hasil Jumlah akibat dan perubahan setelah Seberapa baik akibat pelayanan
pelayanan dilaksanakan? terhadap perubahan kondisi?
Kuantitas Kualitas
Input/usaha
Output/hasil
Kuantitas Kualitas
Input/usaha
Output/hasil
Kuantitas Kualitas
PENDIDIKAN
Kuantitas Kualitas
SESI 8
KONVERSI BELANJA
Tujuan:
• Peserta memahami cara mengelompokkan belanja operasional
dan belanja modal dalam anggaran kinerja.
• Peserta memahami manfaat pengelompokan belanja ke dalam
belanja modal dan belanja operasional.
• Peserta memahami alat-alat penganggaran yang bisa mendukung
penerapan anggaran kinerja
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Latihan
Waktu:
+ 45 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Latihan kelompok
Alur:
• Penjelasan Slide konversi belanja (+ 15 menit)
• Tanya-jawab (+ 10 menit)
• Penjelasan Slide alat penganggaran (+ 15 menit)
• Tanya-jawab (+ 5 menit)
• Latihan Kelompok (+ 45 menit)
• Presentasi Latihan Kelompok (+ 45 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
17
18
19
20
21
25
26
SESI 9
Tujuan:
• Peserta diperkenalkan pada alat penganggaran yang dapat
membantu pelaksanaan anggaran kinerja
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Latihan
Waktu:
+ 150 menit
Metode:
• Presentasi
• Tanya Jawab
• Latihan kelompok
Alur:
• Presentasi power point slide (20 menit)
• Tanya jawab (10 menit)
• Latihan dan pembahasan latihan kelompok (60 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
27
28
Anggaran target adalah menetapkan berapa sumber yang
dimiliki dan bagaimana alokasi maksimum yang bisa
diberikan untuk tiap bidang pelayanan yang ada dalam
melaksanakan pelayanan dengan target tingkat pelayanan
tertentu. Kelebihannya dialokasikan dalam dana cadangan.
Dalam contoh ini disebutkan target pendapatan adalah
Rp.10.000.000,-. Target maksimal untuk PU adalah
Rp.4.000.000,-, Kesehatan Masyarakat Rp.2.000.000,-, dan
29
seterusnya.
30
31
35
36
37
38
39
PANDUAN LATIHAN 4:
Klasifikasi Belanja
Waktu
60 menit
Maksud
Latihan ini bertujuan untuk membantu anda dalam mencoba mengidentifikasi dan mengklasifikasi
berbagai jenis belanja ke dalam kelompok belanja langsung dan belanja tidak langsung.
Proses
Pada contoh dibawah ini terdapat berbagai jenis belanja. Tugas anda adalah mengklasifikasikan
belanja tersebut ke dalam kelompok belanja langsung dan tidak langsung.
Uraian/Description
Belanja Belanja Subsidi Hibah Bantuan Bagi Tdk Belanja Belanja BM
Peg Bunga Hasil Terduga Peg Barang & Jasa
hitung)
Pembelian komputer
Uraian/Description
Belanja Belanja Subsidi Hibah Bantuan Bagi Tdk Belanja Belanja BM
Peg Bunga Hasil Terduga Peg Barang & Jasa
95
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
96
Lanjutan ...........
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung
Uraian/Description
Belanja Belanja Subsidi Hibah Bantuan Bagi Tdk Belanja Belanja BM
Peg Bunga Hasil Terduga Peg Barang & Jasa
Pembinaan LKMD
Uraian/Description
Belanja Belanja Subsidi Hibah Bantuan Bagi Tdk Belanja Belanja BM
Peg Bunga Hasil Terduga Peg Barang & Jasa
97
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Lanjutan ...........
98
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung
Uraian/Description
Belanja Belanja Subsidi Hibah Bantuan Bagi Tdk Belanja Belanja BM
Peg Bunga Hasil Terduga Peg Barang & Jasa
Renstrada
Uraian/Description
Belanja Belanja Subsidi Hibah Bantuan Bagi Tdk Belanja Belanja BM
Peg Bunga Hasil Terduga Peg Barang & Jasa
SESI 10
Tujuan:
• Melakukan rangkuman secara cepat mengenai materi-materi
yang telah diberikan selama dua hari, terutama untuk topik-
topik hari ini.
• Mengetahui pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
yang diberikan dan manfaat dari pemahaman tentang
anggaran kinerja bagi tugas peserta sehari-hari.
Materi:
• Power Point Slide
• Lembar Post-test
• Lembar Transfer Pembelajaran
• Lembar Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan
Waktu:
+ 30 menit
Metode:
• Tanya Jawab.
• Melengkapi formulir isian.
Alur:
• Penjelasan dan pengisian formulir yang harus diisi
(+ 5 menit)
• Penyampaian evaluasi dan transfer pembelajaran secara lisan
(+ 15 menit)
• Kesimpulan dan tanya-jawab (+ 10 menit)
Penjelasan Slide:
Lihat halaman berikut!
Penjelasan Slide
41
42
LAMPIRAN
LAMPIRAN 105
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
106 LAMPIRAN
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 1
Hari 1
08:00 – 08:30 : Pendaftaran
08:30 – 08:45 : Pembukaan
08:45 – 09:00 : Pengantar Hari Pertama dan Pre Test
09:00 – 09:30 : Langkah 4: Perkiraan Pendapatan
09:30 – 10:15 : Latihan 1: Perkiraan Pendapatan
10:15 – 10:30 : Rehat Kopi
10:30 – 11:30 : Langkah 5 : Usulan Unit Kerja
11:30 – 12:30 : Latihan 2, Bagian 1: Mengkaji Elemen Anggaran
12:30 – 13:30 : Makan Siang/Istirahat
13.30 – 15:00 : Latihan 2, Bagian 2: Benang Merah
15:00 – 15:15 : Rehat Kopi
15:15 – 16:30 : Pengukuran Kinerja
16:30 – 16:45 : Transfer Pembelajaran
16:45 – 17:00 : Ringkasan Lokakarya Hari Ini
Hari 2
08:00 – 08:30 : Pendaftaran
08:30 – 08:45 : Pengantar Hari 2
08:45 – 09:45 : Latihan 3: Indikator Kinerja
09:45 – 10:30 : Kriteria Pengukuran Yang Baik
10:30 – 11:00 : Perbaikan Latihan 3
11:00 – 11:15 : Rehat Kopi
11:15 – 12:15 : Presentasi Perbaikan Latihan 3
12:15 – 13:15 : Makan Siang/Istirahat
13:15 – 14:00 : Konversi Anggaran Rutin dan Pembangunan
14:00 – 14:45 : Latihan 4: Klasifikasi Belanja
14:45 – 15:30 : Latihan 4: Pembahasan Hasil Latihan
15:30 – 15:45 : Rehat Kopi
15:45 – 16:00 : Ringkasan Lokakarya Hari 2 dan Post Test
16:00 – 16:15 : Transfer Pembelajaran
16:15 – 16:30 : Evaluasi dan penutupan
LAMPIRAN 107
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 2
Tujuan
1. Membandingkan pemahaman peserta sebelum mengikuti lokakarya dan setelah mengikuti
lokakarya mengenai materi seri B.
2. Hasil perbandingan tersebut untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan lokakarya dalam
memberikan pemahaman materi kepada peserta
Waktu
10 menit
Proses
1. Peserta mengisi Pre Test pada hari pertama sebelum pembahasan materi lokakarya dimulai.
2. Fasilitator menyiapkan tabel hasil pre test dan post test, bisa menggunakan plastik
transparan atau file elektronik yang nantinya bisa ditayangkan menggunakan slide.
3. Fasilitator menghitung jumlah jawaban peserta yang benar dan salah kemudian menuliskan
hasilnya pada table, pada kolom “pre test”.
4. Peserta mengisi Post Test pada hari terakhir setelah semua materi selesai disampaikan.
5. Fasilitator menghitung jumlah jawaban Post Test yang benar dan salah pada table, pada
kolom “post test” (tabel yang digunakan adalah tabel yang sudah diisi dengan hasil pre
test).
6. Fasilitator menayangkan hasil pre test dan post test pada slide. Penayangan untuk
menunjukkan hasil perubahan pemahaman peserta terhadap materi, sebelum mengikuti
lokakarya dan setelah mengikuti lokakarya
Kunci Jawaban
Pertanyaan No 1: jawaban “a”
Pertanyaan No 2: jawaban “b”
Pertanyaan No 3: jawaban “b”
Pertanyaan No 4: jawaban “a”
Pertanyaan No 5: jawaban “a”
Pertanyaan 1
Pertanyaan 2
Pertanyaan 3
Pertanyaan 4
Pertanyaan 5
108 LAMPIRAN
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Pilihlah jawaban pertanyaan di bawah ini yang sesuai menurut anda dengan cara
melingkari jawaban yang anda pilih.
1. Apa hubungan antara perkiraan pendapatan dengan penyusunan anggaran?
a. Perkiraan pendapatan sebagai acuan dalam menyusun prioritas anggaran
b. Perkiraan pendapatan untuk mengetahui jumlah pendapatan dan tidak
mempengaruhi rencana pengganggaran.
5. Menurut anda apa manfaat yang diperoleh dengan adanya perubahan belanja
rutin dan pembangunan menjadi belanja operasional dan belanja modal?
a. Perubahan tersebut memperjelas tupoksi masing-masing SKPD.
b. Perubahan tersebut bermanfaat untuk memperbarui format penyusunan
anggaran.
LAMPIRAN 109
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 3
Materi Presentasi
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Latihan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Bahan Bacaan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Ruang Pertemuan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
Makanan
Buruk kurang baik sedang baik sangat baik
110 LAMPIRAN
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
LAMPIRAN 4
Luangkan beberapa menit untuk melakukan refleksi terhadap topik yang kita bahas hari ini,
gagasan baru yang anda temukan selama lokakarya hari ini dan bagaimana menurut anda mengenai
gagasan tersebut. Kemudian, pada tempat yang tersedia di bawah ini tuliskan satu atau dua kalimat
untuk menjelaskan sesuatu yang menarik tentang diri anda, yang telah anda pelajari selama
mengikuti lokakarya hari ini.
_________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Berdasar pada apa yang telah anda pelajari tentang diri anda dan beberapa kemungkinan perubahan
yang disampaikan dalam lokakarya ini, sebutkan dua atau tiga hal yang anda harapkan untuk
diperbaiki dalam upaya mencapai efektifitas penggunaan anggaran kinerja sebagai instrumen
perencanaan dan manajemen.
1. _______________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. _______________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. _______________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
LAMPIRAN 111
PENGANGGARAN KINERJA SERI B
Akhirnya, apa kendala yang mungkin terjadi pada diri anda atau lingkungan kerja anda dalam
upaya melakukan perubahan-perubahan tersebut? Apa yang akan anda lakukan untuk mengatasi
atau meminimalkan kendala tersebut?
Referensi Pendekatan Empat Kuadran dalam menyusun tolok ukur kinerja: A Guide to Devel-
oping and Using Performance Measures in Results-based Budgeting By Mark Friedman,
Prepared for The Finance Project, May 1997
112 LAMPIRAN