You are on page 1of 9

GAMBARAN PERILAKU GIZI PRIMIGRAVIDA MUDA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANAH TINGGI


KECAMATAN BINJAI TIMUR KOTA BINJAI
TAHUN 2012

(Nutrition Behavior of Young Primigravida in Working Area Tanah Tinggi Health Centre, East
Binjai District, Binjai City in 2012)

Roseni Ginting1, Ernawati Nasution2, Fitri Ardiani2


1
Alumni Mahasiswa Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
2
Staf Pengajar Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

ABSTRACT

Young primigravida means the first pregnancy in young age under 20 years old. The
readiness of a woman to have pregnancy depends on physical, mental, emotion, psychological,
social and economy preparation. A woman is called physically ready for pregnancy after
completing its growth time with the age around 20 years old. The pregnancy in young age can be
categorized as high risk because it is included in one of the frequent pregnants, close pregnancy,
too old and too young for high morbidity leading into various complication in pregnancy and
delivery. The objective of this research is to know nutrition behavior young primigravida in Health
Centre of Tanah Tinggi Binjai City in 2012. This research was descriptive with cross sectional
design. The population were all pregnant women for the first time under 20 years old for 36
persons in Health Centre of Tanah Tinggi Binjai City in 2012. The collected data was analyzed
using computer program, presented in frequency distribution table and analyzed descriptively. The
results of research showed that 55,6% young primigravida had low knowledge, 44,4% had low
attitude. Energy consumption rate was 44,4% in medium category, and 47,2% was categorized
low. Based on the results of research, it can be concluded that the behavior of young primigravida
was categorized low. It is suggested for Health Department Binjai City to give counseling to add
the knowledge of young primigravida regarding the socialization activity for nutrient and high risk
of pregnancy in young age.

Keywords : nutrition behavior, consumption pattern, young primigravida

PENDAHULUAN bila status gizi ibu baik kemungkinan besar


Masa kehamilan merupakan periode akan melahirkan bayi yang sehat. Perbaikan
yang sangat penting bagi pembentukan gizi sangat penting untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di masa yang kesehatan ibu hamil menurunkan angka
akan datang karena tumbuh kembang anak kematian bayi dan balita serta meningkatkan
akan sangat ditentukan oleh kondisi pada saat kemampuan tumbuh kembang fisik. Oleh
janin dalam kandungan. Berat badan lahir karena itu, keadaan gizi mempunyai peranan
yang normal menjadi titik awal yang baik yang sangat penting didalam meningkatkan
bagi proses tumbuh kembang setelah lahir kualitas sumber daya manusia.
serta menjadi petunjuk bagi kualitas hidup Mortalitas dan morbiditas pada wanita
selanjutnya. Kehamilan merupakan kelompok hamil adalah salah satu masalah di negara
rentan terhadap masalah gizi oleh karena ibu berkembang, sekitar 25%-50% kematian
hamil memerlukan unsur gizi yang lebih wanita disebabkan oleh hal yang berkaitan
banyak dari pada ibu yang tidak hamil. dengan kehamilan. Hal ini merupakan salah
Keadaan gizi ibu sangat mempengaruhi satu penyebab masih tingginya angka
pertumbuhan janin yang sedang dikandung, kematian ibu di Indonesia yaitu mencapai 228

1
kasus per 100.000 kelahiran hidup, masih dengan orang lain), perasaan dan emosi yang
sangat jauh dengan target yang ingin dicapai tidak stabil dalam menghadapi kehamilan.
oleh pembangunan millennium yaitu Primigravida muda merupakan salah
menurunkan 75% kematian ibu dalam kurun satu resiko tinggi didalam kehamilan karena
waktu 1990-2015 dan tercapainya akses merupakan kehamilan untuk pertama kalinya
secara universal. Untuk Indonesia goal yang dan terjadi diusia muda yaitu usia kurang dari
ditetapkan adalah menurunkan AKI dari 390 20 tahun. Kehamilan pada usia ini termasuk
per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 ke dalam salah satu kategori dari 4T yaitu
menjadi 102 kasus per 100.000 kelahiran terlalu muda. Pada kehamilan ini selain organ
hidup (Riskesdas 2010). reproduksi yang belum siap seutuhnya untuk
Salah satu yang menyebabkan hamil dan melahirkan, primigravida muda
tingginya angka kematian ibu yaitu 4T atau juga menjadi resiko didalam kehamilan
sering juga disebut empat terlalu yaitu terlalu karena merupakan kehamilan untuk pertama
muda (<20 tahun) untuk hamil dan kalinya dan proses peralihan menjadi seorang
melahirkan, terlalu sering hamil, terlalu rapat calon ibu pada usia remaja, dalam hal ini
jarak kehamilan dan kelahiran, terlalu tua usia primigravida belum ada pengalaman sama
hamil dan melahirkan yaitu (>35 tahun). sekali dalam perawatan kehamilan tersebut
Berdasarkan data WHO tahun 2008 sekitar termasuk didalam pemenuhan asupan gizi.
16 juta perempuan berusia 15-19 tahun Dimana primigravida muda membutuhkan
melahirkan setiap tahunnya atau bisa asupan gizi yang lebih tinggi dari ibu hamil
dikatakan sekitar 11% dari semua kelahiran pada umumnya karena selain membutuhkan
diseluruh dunia. Praktek pernikahan usia dini asupan gizi untuk kehamilannya ibu
paling banyak terjadi di Afrika dan Asia primigravida muda juga membutuhkan
Tenggara. Di Afrika diperkirakan 42% dari asupan gizi yang lebih untuk pertumbuhan
populasi anak menikah sebelum mereka tubuhnya sendiri.
berusia 18 tahun sedangkan di Asia Tenggara Pengetahuan gizi ibu hamil dapat
didapatkan data bahwa sekitar 10 juta anak dipengaruhi oleh karakterisitik ibu dan salah
usia di bawah 18 tahun telah menikah. satu faktor yang menentukan mudah tidaknya
Sebesar 95% dari kelahiran di usia remaja seseorang menyerap dan memahami
tersebut terjadi di negara-negara berkembang pengetahuan gizi yang diperoleh adalah faktor
(Saroso. S, 2009). pendidikan. Ibu yang memiliki tingkat
Hasil penelitian UNICEF di Indonesia pendidikan tinggi akan lebih mudah
tahun 2002, menemukan angka kejadian menerima pesan dan informasi gizi. Tingkat
pernikahan anak berusia 15 tahun berkisar pendidikan yang lebih tinggi akan lebih
11%, sedangkan yang menikah disaat usia mudah menyerap informasi dan
tepat 18 tahun sekitar 35%. Hasil Riskesdas mengimplementasikannya dalam perilaku dan
tahun 2010 terdapat sebesar 46,4% menikah gaya hidup, khususnya dalam hal kesehatan
diusia muda yang akan menunjang terjadinya dan gizi. Usia ibu yang relatif masih muda,
kehamilan di usia muda. BKKBN Provinsi cenderung memiliki sedikit sekali
Sumatera Utara menyebutkan jumlah pengetahuan tentang gizi dan pengalaman
kehamilan pada perempuan dibawah usia 20 (Hurlock.1998). Gunawan dalam penelitianya
tahun di tahun 2011 sebesar 20-30% dari menyebutkan terjadi kehamilan pada usia
jumlah usia remaja, terdapat di daerah remaja sebesar 54,8%, sebesar 82% dari
pedesaan dan daerah pinggiran kota. mereka berpendidikan sekolah dasar, dan
Depkes tahun 2008 menyatakan ibu 70,6% berstatus ekonomi kurang.
usia produktif akan lebih memungkinkan Prianita dalam penelitianya tentang
berpikir secara rasional dan matang tentang faktor usia terhadap keluaran kehamilan di
pentingnya memelihara kehamilannya Rumah Sakit kariadi semarang tahun 2010
sedangkan ibu hamil dengan usia yang masih dengan 240 sampel menyebutkan sebesar
sangat muda memiiliki kepribadian immature 33,35% bayi berat badan lahir rendah yang
(kurang matang), introvert (tidak mau berbagi dilahirkan oleh primigravida muda. Ibu yang
berusia kurang 20 tahun lebih sering
2
mengalami komplikasi dalam kehamilan primigravida muda di wilayah kerja
maupun didalam persalinan pertamanya Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai
seperti terjadinya pre eklamsia, perdarahan, Timur Kota Binjai Tahun 2012.
anemia, melahirkan BBLR, bayi prematur dan Populasi pada penelitian ini adalah
kurang energi kronis (KEK) yang seluruh ibu yang sedang hamil untuk pertama
menggambarkan kekurangan pangan dalam kalinya di usia kurang dari 20 tahun sebanyak
jumlah maupun kualitasnya (Manuaba, 1998). 36 orang yang berada di wilayah kerja
Berdasarkan survei awal yang puskesmas Tanah Tinggi kota Binjai Tahun
dilakukan peneliti di klinik bersalin penerima 2012.
Jampersal yang berada di wilayah kerja Sampel yang diambil dalam penelitian
Puskesmas Binjai Timur menyatakan bahwa ini adalah total sampling yaitu seluruh ibu
ibu hamil yang dirawat karena hiperemisis yang sedang hamil untuk pertama kalinya di
gravidarum lebih sering ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun sebanyak 36 orang.
usia muda, dan menurut catatan persalinan Pengumpulan data dilakukan dengan
klinik tersebut di tahun 2011 terdapat sebesar menggunakan kuesioner, formulir food
15% dari persalinan ibu primigravida muda frequency dan food recall.
melahirkan bayi berat badan lahir rendah.
Mengingat komplikasi yang HASIL DAN PEMBAHASAN
ditimbulkan serta kasus yang masih ada setiap Adapun karakteristik primigravida
tahun, juga faktor pendukung yang muda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
menyebabkan terjadinya komplikasi
Tabel 1. Distribusi Karakteristik
merupakan salah satu hal yang tidak kalah
Primigravida Muda di
penting adalah gizi dalam kehamilan. Maka
Wailayah Kerja Puskesmas
peneliti tertarik untuk melihat bagaimana
Binjai Timur Kota Binjai
Gambaran Perilaku Gizi Primigravida Muda
Tahun 2012
di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Timur
Karakteristik Jumlah %
Kota Binjai Tahun 2012.
Primigravida (n)
Berdasarkan latar belakang yang
Muda
dikemukakan diatas, maka yang menjadi
Umur Ibu
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
16 1 2,8
bagaimana perilaku gizi ibu hamil
17 10 27,8
sehubungan dengan kehamilan untuk pertama
18 18 50
kalinya diusia muda di wilayah kerja
19 7 19,4
Puskesmas Tanah Tinggi Kecamatan Binjai
Timur Kota Binjai. Total 36 100,0
Tujuan Penelitian untuk mengetahui Pendidikan
perilaku gizi primigravida muda di wilayah SMP 22 61,1
kerja Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai SMU 14 38,9
Tahun 2012. Total 36 100,0
Adapun manfaat dari penelitian ini Pekerjaan
adalah memberikan sumbangan pengetahuan Buruh Pabrik 2 5,6
bagi petugas Puskesmas Tanah Tinggi Berdagang 9 25,0
Kecamatan Binjai Timur, khususnya kepada IRT 23 63,9
bidan yang berada di wilayah kerja Buruh Cuci 2 5,6
Puskesmas Tanah Tinggi dalam memberikan Total 36 100,0
pelayanan kebidanan, khususnya mengenai Agama
gizi primigravida muda. Islam 34 94,4
Kristen 2 5,6
METODE PENELITIAN Total 36 100,0
Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan desain penelitian cross sectional
bertujuan memperoleh gambaran perilaku gizi
3
Karakteristik Jumlah % Tabel 2. Tabulasi Silang Sikap dan
Primigravida (n) Pengetahuan Primigravida
Muda Muda di Wilayah Kerja
Suku Puskesmas Tanah Tnggi Kota
Jawa 23 63,9 Binjai Tahun 2012
Batak 5 13,9 Sikap tentang
Total
4 11,1 Penge Gizi
Banjar
3 8,3 tahuan Kur
Padang Baik Sedang
1 2.8 gizi ang n %
Melayu
n % n % n %
Total 36 100,0
Baik 4 100,0 0 0,0 0 0,0 4 100
Usia Kehamilan Sedang 2 16,7 10 83,3 0 0,0 12 100
Trimester I 8 22,2 Kurang 0 0,0 4 20 16 80 20 100
Trimester II 13 36,1
Trimester III 15 41,7 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
Total 36 100,0 bahwa pengetahuan dan sikap gizi
Tinggal Dengan primigravida muda di wilayah kerja
Orang 22 61,1 puskesmas tanah tinggi berada pada kategori
Tua/Mertua kurang namun dari hasil tabulasi silang
Mengontrak 14 38,9 pengetahuan gizi dengan sikap gizi
Total 36 100,0 primigravida muda didapatkan bahwa dari
100% primigravida muda yang memiliki
Berdasarkan tabel 1 diperoleh tingkat pengetahuan baik seluruhnya 100%
memiliki sikap yang baik, hal ini dapat
karakteristik primigravida muda dalam
dilihat dari pertanyaan pengetahuan pada
penelitian ini meliputi umur, pendidikan, primigravida yang berada pada pengetahuan
pekerjaan, agama, suku, usia kehamilan, dan kategori baik, dimana mereka dapat
tempat tinggal. Dari hasil penelitian ini menjawab pertanyaan dengan benar untuk
diperoleh umur primigravida muda pertanyaan pengertian gizi, mereka dapat
Seluruhnya (100%) berada pada usia 16-19 memahami bahwa zat gizi terdapat pada
semua makanan yang bermanfaat bagi
tahun, berdasarkan pendidikan sebagian besar
kesehatan.
memiliki pendidikan SMP yaitu sebanyak 22 Primigravida muda yang mempunyai
orang (61,4%). Pekerjaan primigravida muda pengetahuan pada kategori baik sebagian
beragam namun sebagian besar sebagai ibu besar dapat menjawab dengan benar untuk
rumah tangga yaitu sebanyak 23 orang pertanyaan hubungan gizi dengan kehamilan
(63,9%), Primigravida Muda sebagian besar bahwa mereka memahami gizi tidak hanya
suku Jawa yaitu sebanyak 23 orang (63,9%). berpengaruh terhadap kesehatan janin tetapi
juga kesehatan ibu. Primigravida juga paham
Primigravida muda mayoritas beragama Islam
bahwa karbohidrat, lemak, vitamin, mineral,
yaitu 94.4%. Usia kehamilan Primigravida serat dan air merupakan unsur zat gizi.
Muda sebesar 41.7% berada pada kehamilan Pertanyaan pengetahuan yang terkait
trimester III, dan sebanyak 22 orang (61,1%) dengan dampak kehamilan usia muda
masih tinggal dengan keluarga. terhadap kesehatan janin dan ibu tidak dapat
dijawab dengan benar namun masih
dipahami. Demikian halnya dalam merespon
pernyataan sikap mereka setuju bahwa gizi
sangat berperan penting dalam kehamilan,
begitu juga dengan asam folat, Fe,
karbohidrat dan protein mereka memberi
respon setuju kalau hal tersebut berperan
penting dalam kehamilan.
4
Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan yang bersifat umum seperti
pengetahuan yang baik di ikuti sikap yang pemahaman tentang gizi dan unsur zat gizi.
baik. Hal ini juga sejalan dengan penelitian Untuk pengetahuan yang berada pada kategori
Sutiah (2006) dimana ditemukan adanya sedang dan memiliki sikap sedang hal ini
hubungan signifikan antara pengetahuan dan sejalan dengan hasil penelitian Sutiah (2006)
sikap. Untuk kategori pengetahuan dengan yang menyatakan bahwa pengetahuan yang
sikap yang baik terdapat pada primigravida dimiliki seseorang berpengaruh signifikan
muda dengan karakteristik memiliki terhadap sikap seseorang, sehingga sesorang
pendidikan terahir SMU, sebagian besar akan cenderung bersikap sesuai dengan
memiliki aktifitas diluar rumah seperti pengetahuan yang dimilikinya.
berdagang dan buruh pabrik sehingga mereka Terdapat 55,6% primigravida muda
bisa bertukar informasi dengan sesama teman yang memiliki pengetahuan yang berada pada
kerja. Hasil ini sejalan dengan pendapat kategori kurang. Rendahnya pengetahuan
Azwar (2007) yang menyatakan bahwa sikap primigravida tentang gizi dapat dilihat dari
terbentuk dari adanya informasi, ini berarti jawaban terhadap pertanyaan pengetahuan
sikap sejalan dengan pengetahuan yaitu jika seperti diketahui kenyataannya masih banyak
pengetahuan baik sikap juga baik demikian Primigravida yang kurang mengetahui zat
sebaliknya. penting pada masa kehamilan, primigravida
Dari 33% primigravida muda yang muda mengartikan bahwa gizi hanya terdapat
memiliki tingkat pengetahuan kategori pada makanan tertentu padahal gizi terdapat
sedang, 16,7% memiliki sikap yang baik. pada semua makanan yang bermanfaat bagi
Pengetahuan yang sedang namun dapat kesehatan. Sebanyak 47,2% mengatakan tidak
bersikap baik pada primigravida muda dengan ada hubungan kehamilan usia kurang dari 20
karakteristik memiliki aktifitas diluar rumah tahun terhadap kesehatan bayi yang akan
seperti berdagang, memiliki tingkat dilahirkan, padahal kehamilan yang kurang
pendidikan terakhir SMU sehingga dapat dari 20 tahun dapat menyebabkan berat badan
disimpulkan bahwa kecenderungan lahir rendah, prematur dan kelainan bawaan.
primigravida untuk bersikap dipengaruhi dari Sebanyak 41,7% primigravida muda
tingkat pendidikan yang dimiliki sehingga menjawab dampak kehamilan dari hamil usia
mudah menyerap informasi yang diterima. kurang dari 20 tahun terhadap kesehatan ibu
terutama dari teman di tempat bekerja. yaitu ibu masih muda tetapi sudah
Hal ini sejalan dengan teori yang mempunyai anak padahal yang kita ketahui
mengatakan bahwa sikap timbul dari bahwa salah satu dampak dari kehamilan di
pengalaman, tidak dibawa sejak lahir tetapi usia muda terhadap kesehatan ibu yaitu dapat
merupakan hasil belajar. Karena itu sikap menyebabkan ca cervik karena terlalu dini
dapat diperteguh atau dirubah (Notoatmodjo, melakukan hubungan seksual dan juga
2003). terjadinya pre eklamsi/eklamsi karena
Sesuai dengan Sunaryo (2008) ketidakstabilan emosi dan ketegangan yang
menyatakan bahwa faktor penentu sikap juga umum terjadi pada kehamilan usia remaja
adalah faktor komunikasi sosial. Informasi menyebabkan stres yang berlebihan
yang diterima individu tersebut akan dapat menjelang persalinan sehingga memicu
menyebabkan perubahan sikap individu terjadinya pre eklamsi/eklamsi.
tersebut. Positif atau negatifnya informasi dari Selain itu sumber informasi juga
proses komunikasi tersebut tergantung mempengaruhi tingkat pengetahuan
seberapa besar lingkungan sosial di sekitarnya seseorang. Semakin banyak dan lengkap
mampu mengarahkan individu tersebut infomasi yang diperoleh, maka akan semakin
bersikap dan bertindak sesuai dengan baik pula pengetahuannya. Kurangnya
informasi yang diterimanya. informasi tentang gizi selama kehamilan yang
Dari 83,3% primigravida muda yang diperoleh primigravida muda dari lingkungan
berada pada kategori sikap sedang, dapat keluarga, tenaga kesehatan dan kurang
dilihat dari pertanyaan pengetahuan yang mengakses terhadap teknologi yang bersifat
mayoritas dijawab dengan benar hanya pada positif menyebabkan pengetahuan
5
primigravida muda tentang gizi selama mereka peroleh. Keadaan gizi sangat
kehamilan kurang juga. Hal ini dapat dilihat ditentukan oleh tingkat pendidikan. Tingkat
dari salah satu penyebab terjadi pernikahan pendidikan ibu yang rendah mempengaruhi
diusia muda yang menunjang terjadinya penerimaan informasi sehingga pengetahuan
kehamilan diusia muda yaitu penggunaan gizi akan terbatas.
media internet dan jejaring sosial hanya
sebagai wadah pertemanan dan Tabel 3. Distribusi Tingkat Konsumsi
penyalahgunaan media tersebut yang Energi Berdasarkan
merupakan salah satu penyebab mereka harus Pengetahuan Primigravida
menikah di usia dini. Muda di Wilayah Kerja
Hal ini terlihat pada primigravida Puskesmas Tanah Tinggi
muda yang mayoritas dengan karakteristik Pemerintah Kota Binjai Tahun
memiliki tingkat pendidikan terahir SMP, dan 2012
berdiam dirumah sebagai ibu rumah tangga, Tingkat Kecukupan Energi
namun dari hasil tabulasi silang dapat dilihat Penge Seda Kura Defi
Baik
tahuan ng Ng sit n %
dari 100% primigravida yang memiliki
n % n % n % n %
pengetahuan kurang 20% memiliki sikap Baik 3 75,0 1 25,0 0 0,0 0 0,0 4 100,0
sedang dan lainya berada pada kategori Sedang 1 8,3 9 75,0 2 16,7 0 0,0 12 100,0
kurang juga. Kurang 0 0,0 6 30,0 11 55,0 3 15,0 20 100,0
Hal ini sesuai dengan Notoatmodjo
(2003) yang menyatakan bahwa sikap Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat
merupakan reaksi atau respon yang masih bahwa dari 4 orang (100%) primigravida
tertutup dari seseorang terhadap suatu muda yang memiliki tingkat pengetahuan gizi
stimulus atau objek. Sikap hanyalah suatu yang baik, 3 orang (75%) memiliki tingkat
kecenderungan untuk mengadakan tindakan kecukupan energi yang baik, dan hanya 1
terhadap suatu objek dengan suatu cara yang orang (25%) memiliki tingkat kecukupan
menyatakan adanya tanda-tanda untuk energi pada kategori sedang.
mengingini atau tidak objek tersebut. Dan 12 orang primigravida muda yang
Dari hasil tabulasi silang pengetahuan memiliki tingkat pengetahuan yang sedang
dengan sikap primigravida muda dapat tentang gizi 1 orang (8,3%) memiliki tingkat
disimpulkan bahwa primigravida muda kecukupan energi yang baik, 9 orang (75%)
diwilayah kerja puskesmas tanah tinggi kota memiliki tingkat kecukupan energi pada
binjai mayoritas memiliki sikap tentang gizi kategori sedang dan 2 orang (16,7%)
sejalan dengan dengan pengetahuan yang memiliki tingkat kecukupan energi pada
dimiliki. kategori kurang.
Pendidikan seseorang berkaitan dengan Dari 20 orang (100%) primigravida
pengetahuan dan sikap seseorang juga muda yang memiliki tingkat pengetahuan
menentukan pola pikir dan wawasan kurang 6 orang (30%) memiliki tingkat
seseorang, semakin tinggi pendidikan kecukupan energi pada kategori sedang, 11
seseorang maka diharapkan pengetahuan orang (55%) pada kategori kurang dan 3
semakin meningkat. Pendidikan juga orang (15%) memiliki tingkat kecukupan
memiliki peranan penting dalam kualitas, energi yang defisit.
lewat pendidikan dianggap manusia Dari hasil penelitian diperoleh bahwa
memperoleh pengetahuan (Notoatmodjo, mayoritas tingkat kecukupan energi
2007). primigravida muda berada pada kategori
Rendahnya pendidikan erat kaitannya sedang namun dapat dilihat dari tabulasi
dengan tingkat pengetahuan tentang silang pengetahuan dengan tingkat kecukupan
perawatan kesehatan, hygiene, serta energi yaitu 100% primigravida muda yang
kesadarannya terhadap kesehatan diri, anak memiliki tingkat pengetahuan gizi yang baik,
dan keluarga. Tingkat pendidikan turut 75% memiliki tingkat kecukupan energi yang
menentukan rendah tidaknya seseorang baik, dalam hal ini dapat dilihat bahwa
memakai pengetahuan tentang gizi yang pengetahuan yang baik dikuti dengan
6
tindakan yang baik, dalam hal ini yang protein baik, 4 orang (33,3%) memiliki
dimaksud adalah tingkat kecukupan energi tingkat kecukupan protein sedang, dan 4
primigravida muda. Namun 25% memiliki orang (33,3%) memiliki tingkat kecukupan
tingkat kecukupan energi pada kategori protein kurang, 3 orang (25%) memiliki
sedang dan terdapat pada primigravida muda tingkat kecukupan protein kategori defisit.
dengan karakteristik bekerja sebagai Dari 20 orang (100%) primigravida muda
pedagang dan memiliki tingkat pendidikan yang memiliki pengetahuan yang kurang, 7
terahir SMU, dalam hal ini dapat diasumsikan orang (35%) memiliki tingkat kecukupan
bahwa ada keinginan membatasi porsi makan protein sedang 12 orang (60%) memiliki
pada kehamilan TM III hal ini dapat dilihat tingkat kecukupan protein kurang, 1 orang
dari jawaban pengetahuan primigravida muda (15%) memiliki tingkat kecukupan protein
yang menjawab diawal kehamilan saja perlu defisit.
makan banyak. Dan dari 33,3% primigravida
muda yang memiliki tingkat pengetahuan Tabel 5. Tabel Distribusi Tingkat
yang sedang tentang gizi 8,3% memiliki Konsumsi Energi Berdasarkan
tingkat kecukupan energi yang baik, ini Sikap Primigravida Muda di
terdapat pada primgravida muda dengan Wilayah Kerja Puskesmas
karakteristik tinggal bersama keluarga Tanah Tinggi Pemerintah Kota
sehingga dapat diasumsikan meskipun Binjai Tahun 2012
pengetahuan primigravida tersebut dalam Tingkat Kecukupan Energi
kategori sedang namun penyediaan makanan Sikap Baik Sedang Kurang Defisit
n %
dilakukan bersama orang tua sehingga pola n % n % n % n %
konsumsi terlihat baik, hal ini terkait juga Baik 3 50,0 3 50,0 0 0,0 0 0,0 6 100,0
dengan jawaban yang salah dari primigravida Sedang 1 7,1 11 78,6 2 14,3 0 0,0 14 100,0
tersebut yang merespon setuju bahwa Kurang 0 0,0 2 12,5 11 68,8 3 18,6 16 100,0
peningkatan berat badan selama kehamilan
seharusnya 12-22 kg. Berdasarkan tabel 5 dari 6 orang
(100%) primigravida muda yang memiliki
Tabel 4. Tabel Distribusi Tingkat sikap baik 3 orang (50%) memiliki tingkat
Konsumsi Protein Berdasarkan kecukupan energi baik dan 3 orang (50%)
Pengetahuan Primigravida memiliki tingkat kecukupan energi sedang.
Muda di Wilayah Kerja Dari 14 orang (100%) yang memiliki sikap
Puskesmas Tanah Tinggi kategori sedang 1 orang (7,1%) memiliki
Pemerintah Kota Binjai Tahun tingkat kecukupan energi baik, 11 orang
2012 (78,6%) memiliki tingkat kecukupan energi
Tingkat Kecukupan Protein sedang, 2 orang (14,3%) memiliki tingkat
Penge Kur Defi kecukupan energi kurang. Dari 16 orang
tahuan Baik Sedang
ang sit n % (100%) yang memimiliki sikap kurang, 2
n % n % n % n % orang (12,5%) memiliki tingkat kecukupan
Baik 2 50,0 1 25,0 1 25,0 0 0,0 4 100,0 energi sedang, 11 orang (68,8%) memiliki
Sedang 1 8,3 4 33,3 4 33,3 3 25,0 12 100,0 tingkat kecukupan energi kurang dan 3 orang
Kurang 0 0,0 7 35,0 12 60,0 1 15,0 20 100,0 (18,6%) memiliki tingkat kecukupan energi
kategori defisit.
Dari tabel 4 menunjukan dari 4 orang Dari 100% primigravida muda yang
(100%) yang memiliki pengatahuan baik 2 memiliki sikap baik 50% memiliki tingkat
orang (50%) memiliki tingkat kecukupan kecukupan energi baik dan 50% memiliki
protein baik, 1 orang (25%) memiliki tingkat tingkat kecukupan energi sedang. Dari 100%
kecukupan protein sedang, 1 orang (25%) yang memiliki sikap kategori sedang 7,1%
memiliki tingkat kecukupan protein kurang. memiliki tingkat kecukupan energi baik,
Dari 12 orang (100%) primigravida muda 78,6% memiliki tingkat kecukupan energi
yang memiliki pengatahuan tingkat sedang 1 sedang, 14,3% memiliki tingkat kecukupan
orang (8,3%) memiliki tingkat kecukupan energi kurang. Dari 100% yang memiliki
7
sikap kurang, 12,5% memiliki tingkat teknologi yang bersifat positif menyebabkan
kecukupan energi sedang, 68,8% memiliki primigravida muda memiliki pengetahuan dan
tingkat kecukupan energi kurang dan 18,6% sikap yang kurang. Sehingga dari pola
memiliki tingkat kecukupan energi kategori
konsumsi juga dapat dilihat bahwa
defisit. Dalam hal ini dapat dilihat bahwa
terdapat pemenuhan asupan energi pengetahuan sejalan dengan tindakan
primigravida muda lebih rendah dari sikap sehingga dapat dilihat tingkat kecukupan
yang dimiliki dapat dilihat didalam sikap energi berada pada ketegori sedang
yang baik 50% memiliki tindakan yang disebabkan karena rendahnya pengetahuan
sedang dan dari 100 sikap yang kurang tentang gizi dan juga ada pembatasan asupan
terdapat 18,6% memiliki tingkat kecukupan makanan. Tingkat kecukupan protein berada
energi defisit.
pada kategori kurang hal ini disebabkan
Tabel 6. Tabel Distribusi Tingkat rendahnya tingkat pengetahuan yang
Konsumsi Protein Berdasarkan mempengaruhi primigravida muda didalam
Sikap Primigravida Muda di tindakan, terlihat dari pemantangan terhadap
Wilayah Kerja Puskesmas sumber protein tertentu dan jenis makanan
Tanah Tinggi Pemerintah Kota yang kurang beragam serta kurang selektif
Binjai Tahun 2012 didalam menentukan makanan yang
Tingkat Kecukupan Protein
Sed Kura Defi
dikonsumsi.
Sikap Baik
ang ng sit n % Saran
n % n % n % n % Diharapkan kepada Dinas Kesehatan
Baik 2 33,3 1 16,7 3 25,0 0 0,0 6 100,0
Kota Binjai untuk lebih meningkatkan
Sedang 1 7,1 5 35,7 5 35,7 3 21,4 14 100,0
Kurang 0 0,0 6 37,5 9 56,3 1 6,3 16 100,0
pelayanan kesehatan primigravida muda
melalui peningkatan program KIA seperti
Berasarkan tabel 6 dapat dilihat dari 6 promosi kesehatan mengenai kurun
orang (100%) primigravida yang memiliki reproduksi yang sehat bagi wanita, untuk
sikap baik, 2 orang (33,3%) memiliki tingkat meningkatkan pengetahuan yang pada
kecukupan protein kategori baik, 1 orang akhirnya akan dapat meningkatkan kesehatan
(16,7%) memiliki tingkat kecukupan protein
agar terwujud sumber daya manusia yang
kategori sedang, 3 orang (25%) memiliki
tingkat kecukupan protein kategori kurang. berkualitas.
Dari 14 orang (100%) primigravida muda Diharapkan kepada Puskesmas Tanah
yang memiliki sikap kategori sedang, 1 orang Tinggi untuk lebih meningkatkan pembinaan
(7,1%) memiliki tingkat kecukupan kategori terhadap primigravida muda melalui bidan
baik, 5 orang (35,7%) memiliki tingkat jampersal dan posyandu yang telah ada
kecukupan kategori sedang, 5 orang (37,5%) dengan melakukan upaya-upaya penyuluhan
memiliki tingkat kecukupan kategori kurang
dan promosi kesehatan, hal ini dapat
dan 1 orang (6,3%) pada kategori defisit.
dilakukan dengan pemberian informasi
KESIMPULAN DAN SARAN tentang asuhan kesehatan selama kehamilan
Kesimpulan terutama hamil di usia muda termasuk gizi
Dari hasil penelitian dapat selama kehamilan khususnya asupan gizi
disimpulkan bahwa pengetahuan gizi yang baik bagi gravida muda.
primigravida muda di wilayah kerja
Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai berada
pada kategori kurang. Rendahnya tingkat
pendidikan dan interaksi yang kurang
terhadap lingkungan dan kurangnya melihat
8
DAFTAR PUSTAKA

Adrianni, M, Mirjatmadi B, 2012. Peranan Saroso, S. 2009. Pernikahan Usia Dini dan
Gizi dalam Siklus Kehidupan. Permasalahannya di RS. Hasan
Kencana Prenada Media Groip. Sadikin Bandung. Bagian Ilmu
Jakarta. Kesehatan Anak Fakultas
Almatsier, S. 2011. Gizi Dalam Daur Kedokteran Universitas
Kehidupan. PT. Gramedia Padjadjaran Tahun 2009.
Pustaka. Jakarta. Sunaryo. 2008. Psikologi Untuk
BKKBN, 2005. Materi Kesehatan Reproduksi Keperawatan. EGC : Jakarta.
Sehat. Jakarta. Sutiah, Elis. 2006. Analisa Hubungan
Damayanti, 2008. Faktor-faktor yang Pengetahuan Gizi Motivasi,
menyebabkan Menikah di Usia Persepsi dan Sikap Dengan
Dini di Desa Cingkes. Tahun Kebiasaan Makan Sayuran ibu
2008 Rumah Tangga Perkotaan dan
Depkes, RI. 2008. Ibu Sehat Bayi Sehat. Pedesaan Bogor. Skripsi. IPB,
, 1999. Modul Pelatihan Bogor.
Konseling Keshatan dan Gizi
Keluarga (Bagi Remaja dan Usila
Untuk Petugas Puskesmas).
Jakarta.
Khomsan, A, 2003. Pangan dan Gizi Untuk
Kesehatan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Manuaba, IBG.1998. Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. Cetakan 1.
EGC.Jakarta.
Notoadmotjo, S. 2006. Metodologi Penelitian
Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
Riskesdas. 2010. Laporan Angka Kematian
Ibu, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2010.
Saiffudin. 2001. Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal. JNPKKR. Jakarta.
Sampurno, Azwar, A. 1997. Perkawinan dan
Kehamilan pada Wanita Muda
Usia, Ikatan Ahli Kesehatan
Masyarakat Indonesia. Jakarta.
Sari, E. 2006. Perilaku Gizi Sehubungan
dengan Perkawinan pada Siswi
SMU Darmawangsa Medan
Tahun 2006. Skripsi. FKM-USU,
Medan.

You might also like