You are on page 1of 37

UPTD YANKES KECAMATAN RANCAEKEK

LAPORAN REALISASI ANGGARAN


UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012

Bertambah
Nomor (Berkurang)
Uraian Target Realisasi
Urut
(Rp)
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN 894,151,000.00 856,544,500.00
PENDAPATAN ASLI
1.1 894,151,000.00 856,544,500.00
DAERAH
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah -
1 .1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 537,266,000.00 499,659,500.00 (37,606,500.00)
Pendapatan Hasil Pengelolaan
1.1.3 Kekayaan Daerah yang -
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
1.1.4 356,885,000.00 356,885,000.00 -
Daerah yang Sah
Jumlah : 894,151,000.00 856,544,500.00 (37,606,500.00)
2 BELANJA 3,885,089,550.00 3,846,271,947.00 (38,817,603.00)
BELANJA TIDAK
2.1 3,670,259,050.00 3,640,976,857.00 (29,282,193.00)
LANGSUNG
2.1.1 Belanja Pegawai 3,670,259,050.00 3,640,976,857.00 (29,282,193.00)

2.2 BELANJA LANGSUNG 214,830,500.00 205,295,090.00 (9,535,410.00)


2.2.1 Belanja Pegawai 103,295,000.00 103,207,000.00 (88,000.00)
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 111,535,500.00 102,088,090.00 (9,447,410.00)
- Hibah Barang/Jasa yang
diserahkan kepada Pihak - - -
Ketiga/Masyarakat
- Barang/Jasa Selain Hibah dan
- - -
Bantuan Sosial
2.2.3. Belanja Modal - - -
2.2.3.1 Belanja Tanah - -
2.2.3.2 Belanja Peralatan dan Mesin -
a. Alat Angkutan Bermotor - - -
b. Alat Angkutan Darat Tidak
- - -
Bermotor
c. Pengolahan pertanian dan
- - -
peternakan
d. Perlengkapan Kantor - - -
e. Komputer - - -
f. Mebeleuir - - -
h. Alat Dapur & Rumah Tangga - - -

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


1
i. Alat Studio - - -
j. Alat Ukur - - -
k.alat kedokteran dan lain-lain -
2.2.3.3 Belanja Gedung dan Bangunan -
2.2.3.4 Belanja Jalan, Irigasi, dan Jaringan - - -
Instalasi Telepon - - -
2.2.3.5 Belanja Aset Tetap Lainnya - - -
Jumlah : 3,885,089,550.00 3,846,271,947.00 (38,817,603.00)
Surplus/ (defisit) : (2,990,938,550.00) (2,989,727,447.00) 1,211,103.00

Rancaekek, Maret 2013


KEPALA UPTD YANKES KEC RANCAEKEK

Drg Hj.Endang Noor Farchiyah, MHKes.


19640116 199203 2003

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


2
Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013
3
UPTD YANKES KECAMATAN RANCAEKEK
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013

Bertambah
No (Berkurang)
Uraian Target Realisasi
Urut
(Rp)
1 2 3 4 5
856,720,500.
1 PENDAPATAN 882,159,500.00
00
PENDAPATAN ASLI 856,720,500.
1.1 882,159,500.00
00
DAERAH
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah -
856,720,500.
1 .1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 882,159,500.00
00
(25,439,000.00)
Pendapatan Hasil Pengelolaan
1.1.3 Kekayaan Daerah yang -
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli
1.1.4 -
-
Daerah yang Sah
856,720,500.
Jumlah : 882,159,500.00
00
(25,439,000.00)
4,481,435,266.
2 BELANJA 4,544,842,900.00
00
BELANJA TIDAK 4,179,938,536.
2.1 4,241,963,600.00
00
(62,025,064.00)
LANGSUNG
4,179,938,536.
2.1.1 Belanja Pegawai 4,241,963,600.00
00
(62,025,064.00)

301,496,730.
2.2 BELANJA LANGSUNG 302,879,300.00
00
(1,382,570.00)
161,445,550.
2.2.1 Belanja Pegawai 161,476,000.00
00
(30,450.00)
140,051,180.
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 141,403,300.00
00
(1,352,120.00)

2.2.3. Belanja Modal - -


-

2.2.3.1 Belanja Tanah -


2.2.3.2 Belanja Peralatan dan Mesin -

a. Alat Angkutan Bermotor - -


-
b. Alat Angkutan Darat Tidak
-
Bermotor - -
c. Pengolahan pertanian dan
-
peternakan - -
d. Perlengkapan Kantor - -
-

e. Komputer - -
-

f. Mebeleuir - -
-

h. Alat Dapur & Rumah Tangga - -


-

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


4
i. Alat Studio - -
-

j. Alat Ukur - -
-

k.alat kedokteran dan lain-lain -


2.2.3.3 Belanja Gedung dan Bangunan -
Belanja Jalan, Irigasi, dan
2.2.3.4 - -
Jaringan -
Instalasi Telepon - -
-

2.2.3.5 Belanja Aset Tetap Lainnya -


-
-
4,481,435,266.
Jumlah : 4,544,842,900.00
00
63,407,634.00
(3,662,683,400.0 (3,624,714,766.
Surplus/ (defisit) : 0) 00)
(37,968,634.00)

Rancaekek, Maret 2014


KEPALA UPTD YANKES KEC RANCAEKEK

Drg Hj.Endang Noor Farchiyah, MH.Kes.


19640116 199203 2003

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


5
DINAS KESEHATAN
Per 31 Desember Tahun 2013 dan Tahun 2012

Jumlah Kenaikan (Penurunan)


Uraian
Tahun 2013 Tahun 2012 Jumlah %

ASET
ASET LANCAR
2,655,500 (2,655,5
Kas (100.00)
- .00 00.00)
Kas di Bendahara 2,655,5 (2,655,
(100.00)
Penerimaan 00.00 500.00)
Kas di Bendahara
Pengeluaran - - -

Piutang
- - -
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
- - -
Piutang Lain-lain
- - -

258,663,348 124,665,785 133,997,5


Persediaan 107.49
.92 .60 63.32
- Persediaan Obat- 257,498,3 121,504,2 135,994
111.93
obatan 48.92 85.60 ,063.32
375,5 2,618,0 (2,242,
- Persediaan ATK
00.00 00.00 500.00)
789,5 543,5 246,
- Persediaan Cetak
00.00 00.00 000.00

Jumlah Aset 258,663,348 127,321,285 131,342,0


103.16
Lancar : .92 .60 63.32

ASET TETAP
1,233,000,000 1,233,000,000
Tanah -
.00 .00 -
1,233,000,0 1,233,000,0
Tanah -
00.00 00.00 -

869,337,754 684,546,354 184,791,4


Peralatan dan Mesin 26.99
.00 .00 00.00
Alat-alat kedokteran dan 869,337,7 684,546,3 184,791
26.99
lain-lain 54.00 54.00 ,400.00

Gedung dan 2,750,643,562 2,750,643,662 (1


(0.00)
Bangunan .00 .00 00.00)
2,750,643,5 2,750,643,6 (1
Bangunan Gedung (0.00)
62.00 62.00 00.00)
Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013
6
Jalan, Irigasi dan
Jaringan - - -
Jalan dan Jembatan
-
Bangunan Air (Irigasi)
- - -
Instalasi
- - -
Jaringan
- - -

Aset Tetap Lainnya


- - -
Buku dan
Perpustakaan - - -
Barang Bercorak
Kesenian/Kebudayaan - - -
Hewan/Ternak dan
Tumbuhan -

Konstruksi Dalam
Pengerjaan - - -
Konstruksi Dalam
Pengerjaan - - -

Akumulasi
Penyusutan Aset
- - -
Tetap
Akumulasi
Penyusutan Aset Tetap - - -

Jumlah Aset 4,852,981,316 4,668,190,016 184,791,3


3.96
Tetap : .00 .00 00.00
ASET LAINNYA
Tagihan Penjualan
Angsuran - - -
Tuntuntan
Perbendaharaan - - -
Tuntutan Ganti rugi
- - -
Kemitraan dengan
Pihak Ketiga
Aset Tak Berwujud
- - -
Aset Lain-Lain
- - -
Jumlah Aset
Lainnya : - - -
5,111,644,664. 4,795,511,301 316,133,3
JUMLAH ASET : 6.59
92 .60 63.32
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
Utang Perhitungan
Pihak Ketiga - - -
Utang Jangka Pendek
lainnya - - -

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


7
3,624,714,7 2,989,815,4 634,899
RK- Pusat 21.24
66.00 47.00 ,319.00
Jumlah Kewajiban 3,624,714,766 2,989,815,447 634,899,3
21.24
Jangka Pendek : .00 .00 19.00
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA
LANCAR
Sisa Lebih
(3,624,714,7 (2,989,727,4 (634,987,
Pembiayaan Anggaran
66.00) 47.00) 319.00)
(SILPA)
Pendapatan yang 2,655,5 (2,655,
(100.00)
ditangguhkan - 00.00 500.00)
Cadangan Piutang
-
258,663,3 124,665,7 133,997
Cadangan Persediaan 107.49
48.92 85.60 ,563.32
Dana yang harus
disediakan untuk
pembayaran utang - - -
jangka pendek

Jumlah Ekuitas Dana (3,366,051,417 (2,862,406,161 (503,645,2


17.60
Lancar : .08) .40) 55.68)

EKUITAS DANA
INVESTASI
Diinvestasikan dalam 4,852,981,3 4,668,190,0 184,791
3.96
Aset Tetap 16.00 16.00 ,300.00
Diinvestasikan dalam
Aset Lainnya - - -

Jumlah Ekuitas Dana 4,852,981,316 4,668,190,016 184,791,3


3.96
Investasi : .00 .00 00.00
EKUITAS DANA
UNTUK
KONSOLIDASI

Jumlah Dana Untuk


Dikonsolidasi : - - -
Jumlah Ekuitas 1,486,929,898.9 1,805,783,854.6 (318,853,955
-17.66
Dana : 2 0 .68)
JUMLAH
6,598,574,563.8 6,601,383,156.2 (2,808,592
KEWAJIBAN DAN 4 0 .36)
0.00
EKUITAS DANA

Rancaekek, Maret 2014


Kepala UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek

drg. Hj. Endang Noor Farchiyah,MH.Kes.


NIP. 19640116 199203 2 003

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


8
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai


posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama Tahun 2013. Laporan
Keuangan ini digunakan untuk membandingkan antara target dan realisasi pendapatan,
realisasi belanja dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai
kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi dari penyelenggaraan/
pelaksanaan kegiatan di masing- masing program
Hal ini dimaksudkan untuk kepentingan:

1. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
2. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan suatu kegiatan, sehingga
memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas seluruh aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah untuk kepentingan masyarakat.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara
terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan
perundang-undangan.
4. Keseimbangan antar generasi
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah
pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan
apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban
pengeluaran tersebut.

Tujuan umum pelaporan keuangan pemerintah, menyajikan informasi yang


bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan
baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan:

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


9
1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan
untuk membiayai seluruh pengeluaran.

2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya


ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan perundang-
undangan.

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang


digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai.

4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai


seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kas nya.

5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas


pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya.

6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas


pelaporan, apakah mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang
dilakukan selama periode pelaporan.

Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, Laporan Keuangan menyediakan


informasi mengenai Pendapatan, Belanja, Pembiayaan, Aset, Kewajiban dan Ekuitas
Dana suatu entitas pelaporan.

Tujuan utama penyusunan laporan keuangan ini adalah sebagai bentuk


pertanggungjawaban UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek kepada masyarakat dalam
bentuk program dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat diwilayah kerja kecamatan Rancaekek.

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

1. Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No. 47, Tambahan Lambaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013
10
Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4548);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara


Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;

10. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi
dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah
Tahun 2004 Nomor 29 Seri D);

11.Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perencanaan


Pembangunan Daerah;(Lembaran Daerah Tahun 2005 Nomor 4 Seri D);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Nomor 2 Tahun 2007);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pembentukan
Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bandung
(Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2007 Nomor 19);
14. Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2008 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah;

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


11
15. Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2008 tentang Kebijakan Akuntansi Kabupaten
Bandung;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penetapan
APBD Tahun Anggaran 2013;

17. Peraturan Bupati Bandung Nomor 3 Tahun 2013 tentang Penjabaran APBD Tahun
2013;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor : 54 Tahun 2012 tentang Penetapan
Perubahan APBD Tahun 2012.

1.3. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan


Bab I Pendahuluan

1.1 Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan UPTD Yankes


Kecamatan Rancaekek.

1.2 Landasan Hukum penyusunan Laporan Keuangan UPTD Yankes Kecamatan


Rancaekek.

1.3 Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan UPTD Yankes


Kecamatan Rancaekek.

Bab II Ikhtisar Pencapaian Target Program dan Kegiatan

2.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target keuangan

2.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja

Bab IIIKebijakan Akuntansi

3.1 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

3.2 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan

3.3 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
Sistem Akuntansi Pemerintahan (SAP)

3.3.1. Kas dibendahara Pengeluaran dan Kas dibendahara penerimaan

3.3.2 Pengakuan piutang

3.3.3 Pengakuan persediaan

3.3.4 Pengakuan asset tetap

3.3.5 Pengakuan ekuitas dana

3.3.6 Pengakuan Pendapatan

3.3.7 Pengakuan belanja


Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013
12
Bab IV Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek

4.1 Rincian dan penjelasan masing-masing pos pelaporan keuangan UPTD


Yankes Kecamatan Rancaekek

4.1.1. Pendapatan

4.1.2. Belanja

4.2.1.1 Belanja Operasional dan belanja modal

4.2.2.2 surplus / defisit

4.1.3. Aset

4.1.3.1 Aset lancer

4.1.3.2 Aset tetap

4.1.3.3 Aset lainnya

4.1.4. Kewajiban

4.1.5. Ekuitas Dana

4.1.5.1 Ekuitas Dana lancer

4.1.5.2 Ekuitas dana yg diinvestasikan

4.1.5.3 Ekuitas dana konsolidasi


4.2 Pengungkapan atas pos-pos aset kewajiban yang timbul sehubungan dengan
penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya
dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang
menggunakan basis Akrual pada UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek

Bab V Penutup

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


13
BAB II
IKHTISAR PENCAPAIAN TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN

2.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan


2.1.1 Pendapatan
Pencapaian kinerja keuangan UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek tahun
anggaran 2013 sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan
yang sudah dilaksanakan di UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek dengan target
pendapatan Tahun Anggaran 2013 sebesar Rp.882.159.500 dan realisasi
pendapatan asli daerah sebesar Rp.856.720.500 (97,11%) bersumber dari
retribusi pelayanan kesehatan

2.1.2 Belanja

Belanja UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek untuk Tahun 2013 sesuai


Anggaran sebesar Rp. 4.544.842.900 dan realisasi sebesar Rp. 4.481.435.266
dengan persentase 99,60% data berasal dari :
1. Belanja Tidak langsung
Belanja tidak langsung yang dimaksud adalah pembelanjaan pegawai berupa
gaji PNS UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek dengan anggaran sebesar
Rp. 4.241.963.600 dan realisasi sebesar Rp. 4.179.938.536 dengan persentase
98,53%
2. Belanja langsung
Belanja langsung UPTD Yankes Rancaekek Anggaran sebesar Rp 302.879.300
dan realisasi sebesar Rp. 301.496.730 dengan persentase 99,54% meliputi
belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal. Rinciannya sebagai
berikut :
a. Belanja Pegawai
Anggaran Belanja Operasional Pegawai dalam anggaran 2013 sebesar
Rp. 161.476.000 dan realisasi sampai dengan 31 Desember 2013 sebesar
Rp Rp. 161.445.550 dengan persentase 99,98%.
b. Belanja Barang dan Jasa
Anggaran Belanja Barang dan Jasa dalam anggaran tahun 2013 ditetapkan
sebesar Rp. 141.403.300 sampai dengan 31 Desember 2013 realisasinya
Rp 140.051.180 dengan persentase 99,04%

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


14
Hambatan dan kendala yang ada dalam Pencapaian target yang telah ditetapkan
2.2.1 Anggaran Pendapatan
Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target kinerja dapat
dikelompokkan ada 2 (dua) faktor yaitu faktor internal, dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
- Keterbatasan tenaga kesehatan, sehingga mempengaruhi pelayanan tdk bisa
diberikan optimal.
- Pelayanan yang kurang memuaskan sehingga masyarakat lebih memilih
praktek dokter swasta
- Kurangnya koordinasi antar pelaksana pelayanan sehingga kinerja
pelayanan menurun
- Fasilitas peralatan yg kurang lengkap dan kurang memadai, tempat
pelayanan kurang nyaman sehingga menurunkan angka kunjungan
b. Faktor eksternal
- Faktor kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dipuskesmas
kurang, diakibatkan karena kinerja pelaksana pelayanan yg tdk maksimal
sehingga menurunkan kredibilitas Puskesmas dan kepercayaan pelanggan,
yang akhirnya berakibat pada penurunan jumlah kunjungan, dan berdampak
pada pendapatan.
- Alat, obat, reagen dan bahan film rontgen yg tersedia dari dinas kesehatan
terbatas, dan sebagian rusak sehingga beberapa pasen dianjurkan diperiksa
lab swasta yang berujung pada penurunan jumlah kunjungan dan
pendapatan UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek.
- Kurangnya dukungan dari lintas sektor yg terkait
- Menurunnya kunjungan pasen umum karena menggunakan ktp gratis dan
gakinda.dan adanya penurunan jumlah kunjungan pasen dari luar wilayah
disebabkan oleh penggunaan kartu jamkesmas diwilayahnya
- Banyaknya fasilitas pelayanan kesehatan swasta disekitar wilayah UPTD
Yankes Kecamatan Rancaekek sehingga daya saing tinggi berakibat
menurunnya kunjungan
- Publikasi yang kurang tentang keberadaan fasilitas rontgen Gigi sehingga
masyarakat kurang mengetahui tentang pemeriksaan tersebut
- Penurunan pendapatan dari keuring dikarenakan banyaknya pemeriksaan
keuring untuk melanjutkan pendidikan yg tdk dipungut biaya.
- Penurunan pemeriksaan haji dikarenakan banyak jemaah haji yg ikut KBIH
luar wilayah dimana pemeriksaannya dilakukan di wilayah KBIH tersebut

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


15
2.2.2 Anggaran Belanja

Berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan kinerja tahun 2013 masih terdapat


hambatan dan kendala dalam pencapaian kinerja yang telah ditetapkan, yaitu
terdiri dari:

a. Belanja Tidak Langsung

Belanja tidak langsung yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 62.052.064 hal
ini disebabkan oleh adanya potongan TPP (tambahan penghasilan pegawai)
berdasarkan perhitungan kinerja dan kehadiran

b. Belanja Langsung
Belanja langsung yang tidak terserap sebesar Rp. 1,382,570 hal ini
disebabkan oleh :
- Jumlah Pagu yang dialokasikan untuk pembayaran lembur pelayan
kesehatan tidak sesuai dengan hitungan jam lembur
- Alokasi belanja Pajak kendaraan bermotor tidak sesuai dengan biaya yg
dikeluarkan

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


16
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI

3.1 Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan

Sebagai entitas Akuntansi UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek wajib menyusun


Laporan Keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca dan Catatan
atas Laporan Keuangan. Periode Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan Laporan
Keuangan adalah satu tahun anggaran.
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis
kas untuk pengakuan pendapatan dan belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Basis kas untuk pos atau rekening pendapatan artinya: pendapatan diakui pada
saat kas diterima di Bendahara Umum Daerah, dan belanja diakui pada saat kas
dikeluarkan dari Bendahara Umum Daerah. Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti
bantuan pihak luar asing dalam bentuk barang dan jasa disajikan pada Laporan Realisasi
Anggaran.
Basis akrual untuk pos atau rekening aset, kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan
dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.

3.2 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah


Kabupaten Bandung

Pengukuran merupakan proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan


memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Pengukuran pos-
pos dalam laporan keuangan pemerintah daerah menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar jumlah yang
diterima sebagai penukar dari kewajiban, atau nilai sekarang dari jumlah kas yang
diharapkan akan dibayarkan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut. Pengukuran pos-
pos laporan keuangan pemerintah daerah menggunakan mata uang Rupiah.

3.3 Penerapan Kebijakan Akuntansi

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


17
Pemerintah Kabupaten Bandung telah menerbitkan Peraturan Bupati No. 10 tahun
2008 tentang Kebijakan Akuntansi. Peraturan Bupati tersebut mengacu ke Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Dalam pelaksanaan akuntansi SKPD mengacu kepada Peraturan Bupati tersebut,
pencatatan/ pembukuan mengacu kepada pedoman sistem akuntansi sebagaimana
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah. Beberapa kebijakan akuntansi yang penting antara lain :

3.3.1 Kas di Bendahara Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di bendahara pengeluaran pada UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek


adalah kas dalam pengelolaan Bendahara Pengeluaran pada UPTD Yankes
Kecamatan Rancaekek untuk membiayai kegiatan UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek. Pengembalian kas dari bendahara pengeluaran ke kas daerah pada
tahun berjalan akan mengurangi pos belanja pada tahun berjalan, sedangkan
apabila pengembalian ke kas daerah setelah tahun anggaran ditutup (tahun
berikutnya), merupakan penerimaan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
dibukukan pada kelompok lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Kas di bendahara penerimaan pada UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek
adalah kas yang diperoleh UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek sebagai pemasok
pendapatan dari realisasi penerimaan berbagai sumber pendapatan. Penerimaan
setoran pendapatan tahun berjalan dicatat di kas daerah sesuai dengan pos jenis
pendapatan yang bersangkutan. Tetapi apabila pendapatan tersebut sampai dengan
akhir tahun belum disetorkan, maka pada laporan keuangan pemerintah daerah
akhir tahun penerimaan disajikan pada neraca sebagai kas di bendahara
penerimaan dengan penyeimbang pada ekuitas dana lancar pendapatan yang
ditangguhkan. Penyetoran pada tahun berikutnya dicatat sebagai penerimaan lain-
lain pendapatan asli daerah yang sah dibukukan pada kelompok lain-lain
pendapatan asli daerah yang sah.
3.3.2 Pengakuan Piutang

Piutang merupakan hak Pemerintah Kabupaten Bandung yang dapat


dijadikan kas. Piutang meliputi piutang pajak, piutang retribusi, piutang dana bagi
hasil, piutang dana alokasi umum, piutang dana alokasi khusus, bagian lancar
tagihan penjualan angsuran, bagian lancar tuntutan perbendaharaan, bagian lancar
tuntutan ganti rugi, PPh pasal 21 dibayar dimuka, dan piutang lainnya. Piutang

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


18
diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut dan dinilai sebesar nilai
nominal. Piutang harus disajikan dalam laporan keuangan dengan nilai tunai yang
dapat direalisasikan;

a. Piutang Pajak
Piutang pajak yang diakui dan dicatat pada neraca adalah piutang pajak daerah
yang sudah ada ketetapannya (SKP).
b. Piutang Dana Bagi Hasil
Merupakan piutang yang timbul karena adanya hak dana bagi hasil pemerintah
daerah yang belum direalisasikan oleh pemerintah pusat/provinsi/daerah
lainnya pada akhir tahun anggaran.
c. Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Tuntutan perbendaharaan/ tuntutan ganti rugi dilakukan sebagai tindakan
penggantian terhadap aset (barang) milik pemerintah daerah atau merupakan
piutang pemerintah yang disebabkan oleh : rusak/ hilangnya aset milik
pemerintah oleh pemakai, dan SISA UUDP yang ada di bendahara pengeluaran
SKPD tidak disetorkan ke kas daerah.
d. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR)
Bagian lancar TP/TGR adalah bagian lancar dari TP/GR jangka panjang
yang jatuh tempo yang kemudian dikelompokan ke piutang, sedangkan
TP/TGR jangka panjangnya diklasifikasikan ke dalam kelompok aset lainnya.

3.3.3 Pengakuan Persediaan

Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan (supplies)


merupakan aset lancar, yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan
atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat dalam kurun waktu
12 (dua belas) bulan dari tanggal pelaporan.
Beberapa persediaan sudah dapat disajikan dalam neraca, yaitu persediaan
obat-obatan, persediaan habis pakai/material seperti alat tulis kantor dan barang
cetakan.
a. Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan
andal.
b. Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


19
c. Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki dan akan dipakai dalam
pekerjaan pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola, dimasukkan
sebagai perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, dan tidak
dimasukkan sebagai persediaan.
d. Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca,
tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
e. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi yang dihitung berdasarkan
hasil inventarisasi fisik persediaan
f. Persediaan dicatat berdasarkan :
a). Biaya Perolehan
Biaya perolehan, apabila diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan
persediaan meliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan
pada perolehan persediaan, Potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa
mengurangi biaya perolehan. Nilai pembelian yang digunakan adalah
biaya perolehan persediaan yang terakhir diperoleh.
b). Biaya Standar
Biaya standar, apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri. Biaya
standar persediaan meliputi biaya langsung yang terkait dengan persediaan
yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang dialokasikan
secara sistematis, yang terjadi dalam proses konversi bahan menjadi
persediaan.
3.3.4 Pengakuan Aset Tetap

Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari
satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang
bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan,
hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan
dengan maksud untuk digunakan.
a. Biaya perolehan aset dapat diukur secara normal;
b. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas;
c. Aset tetap antara lain tanah; mesin dan peralatan; gedung dan bangunan.
d. Pengakuan aset tetap, penambahan, pengurangan, pengembangan dan
penggantian utama.
Penambahan adalah pembangunan, pembuatan dan atau pengadaan Aset
Tetap yang menambah volume dan atau nilai dari Aset Tetap yang telah ada
tanpa merubah klasifikasi barang. Biaya penambahan akan dikapitalisasi

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


20
dan ditambahkan pada harga perolehan aset tetap bersangkutan. Kapitalisasi
dilakukan berdasar Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor : 01/KM.12/2001 Tentang Pedoman Kapitalisasi Barang Milik /
Kekayaan Negara dalam Sistem Akuntansi Pemerintah dan Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No.337/KMK.012/2003 tentang
Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan.
Pengurangan adalah penurunan nilai aset tetap karena berkurangnya
kuantitas. Pengurangan aset tetap dicatat sebagai pengurangan harga
perolehan aset tetap yang bersangkutan.
Pengembangan adalah peningkatan nilai aset tetap karena meningkatnya
manfaat aset tetap. Pengembangan aset tetap diharapkan akan (1)
memperpanjang usia manfaat, (2) meningkatkan efesiensi, dan / atau (3)
menurunkan biaya pengoperasian sebuah aset tetap. Biaya pengembangan
akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan aset tetap.
e. Pengakuan aset tetap yang diperoleh dari kapitalisasi belanja pemeliharaan
aset hanya untuk biaya pemeliharaan yang diperkirakan menambah aset, yaitu
biaya pemeliharaan peralatan dan mesin, gedung dan bangungan.
f. Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan pada tanggal laporan keuangan. Konstruksi dalam Pengerjaan
mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan aset
tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya
membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai.
Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi dalam Pengerjaan
jika biaya perolehan tersebut dapat diukur secar andal dan masih dalam proses
pengerjaan. Konstruksi dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yang
bersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesai dan siap
digunakan sesuai tujuan perolehannya.
Konstruksi dalam Pengerjaan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan konstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi :
- Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi yang mencakup
biaya pekerja lapangan termasuk penyelia; biaya bahan; pemindahan sarana;
peralatan dan bahan-bahan dari dan ke lokasi konstruksi; penyewaan sarana
dan peralatan; serta biaya rancangan dan bantuan teknis yang berhubungan
langsung dengan kegiatan konstruksi;
- Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umunya dan
dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biaya asuransi; biaya

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


21
rancangan dan bantuan teknis yang tidak secara langsung berhubungan dengan
konstruksi tertentu; dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk
kegiatan konstruksi yang bersangkutan seperti biaya inspeksi;
- Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan dengan kontrak,
konstruksi meliputi ; termin yang telah dibayarkan kepada konstraktor
sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan; pembayaran klaim kepada
kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak
konstruksi.
g. Aset Donasi
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai
wajar pada saat perolehan dan diakui pada saat aset tetap tersebut diterima dan
hak kepemilikannya berpindah.
h. Penghapusan Aset Tetap
Penghapusan aset tetap dilakukan jika aset tetap rusak berat, usang, hilang dan
sebagainya. Penghapusan aset tetap ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Lampiran Permendagri Nomor 17
Tahun 2007 tentang Inventarisasi Barang. Aset yang dijual dihapuskan sebesar
harga perolehan dan hasil penjualannya masuk / dikelompokkan pada pendapatan
lain-lain PAD yang sah. Kesulitan yang terjadi dalam penghapusan aset tetap
sebesar harga perolehan adalah adanya sejumlah aset tetap yang sukar diketahui
harga perolehannya, sehingga penghapusan didasarkan harga jualnya. misal
peralatan berat.

3.3.5 Pengakuan Ekuitas Dana


Ekuitas dana merupakan pos pada neraca pemerintah daerah yang menampung
selisih antara aset dengan kewajiban. Pos ekuitas dana terdiri dari ekuitas dana
lancar, ekuitas dana investasi, dan ekuitas dana cadangan.
a. Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas dana lancar adalah selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah
nilai utang lancar. Ekuitas dana lancar terdiri dari;
1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
SILPA merupakan akun penyeimbang penjumlahan antara sisa kas hasil
perhitungan stock opname akhir periode di Kas Daerah dan kas di Bendahara
Pengeluaran.
2) Pendapatan yang Ditangguhkan

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


22
Pendapatan yang ditangguhkan merupakan akun lawan untuk menampung
kas di bendahara penerimaan.
3) Cadangan Piutang
Cadangan piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung
piutang lancar.
4) Cadangan Persediaan
Cadangan persediaan merupakan akun lawan dari aset lancar yang berupa
persediaan.
5) Dana yang Harus Disediakan untuk untuk Pembayaran Utang Jangka
Pendek. Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka
Pendek adalah akun penyeimbang dari utang lancar yang dimaksudkan untuk
menampung total dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang
jangka pendek.

b. Ekuitas Dana yang Diinvestasikan


Ekuitas dana yang diinvestasikan mencerminkan kekayaan pemerintah daerah
yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya
dikurangi dengan jumlah nilai utang jangka panjang.

c. Ekuitas Dana yang Dicadangkan


Ekuitas dana yang dicadangkan merupakan dana yang diinvestasikan dalam dana
cadangan untuk tujuan tertentu. Akun ini merupakan akun lawan dari dana
cadangan.

3.3.6 Pengakuan Pendapatan


a. Pendapatan diakui dalam periode berjalan dan akhir periode
akuntansi.
b. Pengakuan pendapatan dalam periode berjalan berdasarkan jumlah
kas yang diterima, Pada akhir periode akuntansi, pendapatan diakui berdasarkan
jumlah pendapatan yang telah menjadi hak.
c. Pencatatan pendapatan dilaksaksanakan berdasarkan asas bruto.

3.3.7 Pengakuan Belanja


a. Pada dasarnya belanja harus diakui, dicatat, dan dilaporkan dalam periode
terjadinya transaksi. Pembebanan belanja-belanja yang bersifat periodik harus
dikaitkan dengan periode dimana belanja tersebut menjadi beban dan dibayar
secara kas.

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


23
b. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari kas daerah (beban tetap).
Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran (pengisian kas)
pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut
telah disahkan.
c. Belanja diklasifikasi menurut ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi,
antara lain belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal.

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


24
BAB IV
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

4.1. Rincian dan Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan


Gambaran umum mengenai realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Tahun Anggaran 2013 UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek adalah sebagai
berikut :

4.1.1 Pendapatan
Jumlah Pendapatan Asli Daerah UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek
bersumber dari retribusi dengan rincian sebagai berikut :

Pada Tahun 2013 UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek menargetkan pendapatan


sebesar Rp. 882.159.500 dengan realisasi sebesar Rp.856.720.500 (97,11%).

Kontribusi Retribusi pelayanan kesehatan dari pendapatan sebagian besar telah


mencapai/ melampaui target antara lain :

- Pelayanan tindakan realisasi sebesar Rp. 25.097.000 (100,04%)


- Bertambahnya kepesertaan Askes di wilayah UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek, yang
menambah pendapatan dari kapitasi Askes realisasi sebesar Rp. 266.768.000 (100%)
- Klaim Persalinan jampersal realisasi sebesar Rp. 152.940.000 (100%)
Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013
25
- Klaim Jamkesmas realisasi sebesar Rp. 199.094.500 (100%)
Ada beberapa kegiatan yang tidak mencapai target diantaranya :

- Pelayanan Rawat Inap realisasi sebesar Rp. 32.695.000 (91,16%) hal ini dikarenakan
daya saing yg tinngi dimana banyaknya faskes swasta disekitar wilayah UPTD Yankes
Kecamatan Rancaekek
- Administrasi/ Karcis hanya mencapai Rp. 157.298.000 (88,92%), hal ini dikarenakan
sebagian besar masyarakat UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek sudah mengetahui
bahwa pelayanan kesehatan di Puskesmas Kabupaten Bandung sudah dijamin oleh
Pemerintah/ gratis dengan membawa KTP, Kartu Keluarga, atau Kartu Gakinda.
- PAD dari Obat- Obatan hanya mencapai Rp. 3.391.000 (83,98%), karena sisanya
sebagai stok penyangga (buffer stok)
- Pelayanan Laboratorium mencapai Rp. 5.461.000 (80,90%) hal ini dikarenakan reagen
yang didapat dari Dinas Kesehatan terbatas sehingga tidak semua permintaan
pemeriksaan Laboratorium pasien tidak bisa dilayani dan alat penunjang laboratorium
sebagian rusak.
- Pelayanan Radiologi Gigi mencapai Rp. 288.000 (33,33%) hal ini dikarenakan
keterbatasan bahan film, kurangnya publikas keberadaan radiologi gigi pada masyarakat.
- Pemeriksaan Haji mencapai Rp. 1.740.000 (85,29%) hal ini dikarenakan banyak jemaah
haji dari wilayah UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek yang ikut KBIH di luar wilayah
UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek sehingga pemeriksaan haji nya ikut ke KBIH
tersebut.
- Keuring mencapai Rp. 11.956.000 (92,82%) dikarenakan banyaknya keuring yang
melanjutkan sekolah tidak ditarif biaya.

4.1.2 Belanja

4.1.2.1 Belanja Operasi dan Belanja Modal

Belanja UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek meliputi belanja operasi dan


belanja modal, Belanja Operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-
hari di lingkungan Dinas Kesehatan yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja
operasi meliputi Belanja Pegawai dan Belanja Barang dan jasa.Adapun Rinciannya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 REALISASI ANGGARAN KEGIATAN TAHUN 2013

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


26
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Dari tabel di atas terlihat bahwa alokasi belanja UPTD Yankes


Kecamatan Rancaekek untuk Tahun 2013 sesuai Alokasi sebesar Rp. 4.544.842.900
dan terealisasi sebesar Rp. 4.481.435.266 dengan persentase 98,60 %. Dengan
rincian sebagai berikut :

1. Belanja Tidak Langsung


Realisasi belanja tidak langsung UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek
sebesar untuk tahun 2013 sebesar Rp. 4.179.938.536 atau 98.63% dari anggaran
yg dialokasikan sebesar Rp. 4.241.963.600

2. Belanja Langsung

a. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek sebesar
Rp.161,445,550 atau (99,98) % dari anggaran yang dialokasikan sebesar
Rp. 161.476.000
Belanja Pegawai merupakan belanja honorarium Non PNS serta uang
lembur kegiatan yang ada di program/ kegiatan UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek. Rincian alokasi Belanja Pegawai UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek Tahun 2013, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di sebagai
berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


27
Tabel 4.3 Rincian Alokasi dan Realisasi Belanja Pegawai
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Tahun Anggaran 2013

b. Belanja Barang dan Jasa


Realisasi Belanja Barang dan Jasa UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek Tahun
Anggaran 2013, sebesar Rp.140,051,180 (99,04%) dari anggaran yang dialokasikan
sebesar Rp. 141.403.300 Adapun rincian belanja barang dan jasa dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


28
Tabel 4.4 Rincian Anggaran dan Realisasi
Belanja Barang dan Jasa UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek
Tahun Anggaran 2012

c. Belanja Modal

Belanja modal digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka


pembelian/ pengadaan atau pembangunan Aset Tetap berwujud yang mempunyai nilai
manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan,
yang meliputi : Tanah, Peralatan & Mesin, Gedung & Bangunan, dan Aset tetap lainnya.
Pada tadun 2013 tidak terdapat belanja modal.

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


29
4.1.2.2. Surplus / (Defisit) Anggaran
UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek Tahun 2013 mengalami deficit
Rp. 37.968.634 dari anggaran sebesar Rp. 3.662.683.400 dan Jumlah Realisasi
pendapatan dan belanja sebesar Rp. 3.624.714.766

4.1.3. ASET
4.1.3.1 Aset Lancar

1. Pengakuan Kas

Pengakuan Kas merupakan saldo kas yang ada di bendahara


pengeluaran maupun penerimaaan.

a. Kas di Bendahara Pengeluaran


Per Per
31 Desember 2013 31 Desember 2012
Kas di Bendahara
(Rp) (Rp)
Pengeluaran
- -

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran adalah sebesar Rp. 00,00


karena tidak terdapat kas di Bendahara Pengeluaran UPTD Yankes
Kecamatan Rancaekek

b. Kas di Bendahara Penerimaan


Kas di Bendahara Per Per
Penerimaan 31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2013 (Rp)
Rp. 2,655,500.00 -

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan adalah kas yang masih


ada di Bendahara Penerimaan UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek
sebagai pemasok pendapatan dari realisasi penerimaan retribusi
pelayanan kesehatan pada tanggal 29 dan 31 Desember 2013 yaitu
sebesar Rp.0
Penerimaan setoran pendapatan tahun berjalan dicatat di Kas
Daerah sesuai dengan pos jenis pendapatan yang bersangkutan. Kas di
Bendahara Penerimaan UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek pada
akhir tahun anggaran sesuai dengan catatan penerimaan yang ada di
Kas Daerah.

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


30
2. Pengakuan Piutang
a. Piutang Pajak Per Per
31 Desember 2012 31 Desember 2013
(Rp) (Rp)
Rp . - Rp.

Saldo Piutang Pajak adalah sebesar Rp. 00,00 karena tidak


terdapat Piutang Pajak pada UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek.

b. Piutang Restribusi Per Per


31 Des 2012 (Rp) 31 Des 2013
(Rp)
Rp - Rp.

Saldo Piutang Restribusi pada UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek


per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 00,00
c. Piutang Lainnya Per Per
31 Des2012 (Rp) 31 Des2013
(Rp)
Rp- Rp

Saldo Piutang Lainnya 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.0,00.

3. Pengakuan Persediaan

Persediaan adalah aset dalam bentuk barang atau perlengkapan


(supplies) merupakan aset lancar, yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal
pelaporan.

Beberapa persediaan sudah dapat disajikan dalam neraca, yaitu


persediaan obat-obatan, persediaan habis pakai/material seperti alat tulis
kantor dan barang cetakan. Adapun jumlah persediaan yang ada di UPTD
Yankes Kecamatan Rancaekek adalah sebagai berikut ;

Per Per
31 Desember 2012 31 Desember 2013
Persediaan (Rp) (Rp)

Rp 124,665,785.60 Rp 258,663,348.92

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


31
Saldo Persediaan per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 258,663,348.92
terdiri dari :

Persediaan obat-obatan merupakan sisa yang ada di gudang


UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek. Adapun persediaan obat- obatan
merupakan persediaan obat untuk 6 (enam ) bulan mendatang ( Januari
s/d Juni 2014).
Sedangkan persediaan ATK dan Cetakan merupakan sisa ATK dan
cetakan yang masih ada di gudang UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek, yang pendistribusiannya berdasar adanya permintaan dari
program/ unit/ puskesmas dan merupakan persediaan untuk awal tahun
anggaran berikutnya (Januari s/d Maret 2014) pada saat Dokumen
Anggaran 2014 belum disahkan.
Pengakuan persediaan dengan melihat/ pertimbangan :
Persediaan diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan
diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau
kepenguasaannya berpindah.
Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi yang dihitung
berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan.
Persediaan dicatat berdasarkan Biaya Perolehan, yaitu biaya yang
diperoleh dengan pembelian. Biaya perolehan persediaan meliputi harga
pembelian, biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya
yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan,
potongan harga, rabat dan lainnya yang serupa mengurangi biaya
perolehan. Nilai pembelian yang digunakan adalah biaya perolehan
persediaan yang terakhir diperoleh.
Pengeluaran persediaan dengan metode last in first out (LIFO).
Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam
neraca, tetapi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

4.1.3.2 Aset Tetap

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


32
Aset Tetap Per Per
31 Desember 2012 (Rp) 31 Desember 2013(Rp)
Rp. 4,668,190,016.00 Rp. 4,852,981,316.00

Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2013 sebesar Rp. 4,852,981,316.00


Saldo per 31 Desember 2013 terdiri dari :

a. Tanah
Nilai tanah per 31 Desember 2012 sebesar Rp 1,233,000,000.00 dan di
tahun 2013 tidak terdapat penambahan aset tanah , sehingga Nilai
Tanah pada Tahun 2012 tetap sebesar Rp 1,233,000,000.00 Tanah
tersebut adalah tanah yang dimiliki oleh UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek di tahun 2013.
b. Peralatan dan Mesin
Nilai Peralatan dan Mesin UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek per
31 Desember 2012 sebesar Rp 684,546,354.00 dan pada tahun 2013
terdapat penambahan dari belanja modal peralatan dan mesin
menjadi senilai Rp 869,337,754.00 . peralatan tersebut yaitu berupa
pengadaan alat-alat kedokteran dan lain-lain

c. Gedung dan Bangunan


Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2013 sebesar
Rp. 2,750,643,562.00 yang merupakan aset gedung dan bangunan
yang dimiliki oleh UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek. Pada tahun
2013 Tidak ada penambahan aset Gedung dan Bangunan.

d. Jalan, Irigasi & Jaringan


UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek Tidak memiliki aset Jalan,
Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2013
e. Aset Tetap Lainnya

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


33
Per Per
Aset tetap 31 Desember 2012 31 Desember 2013
lainnya (Rp) (Rp)
Rp - Rp . -
Tidak terdapat Nilai Aset tetap lainnya per 31 Desember 2013

f. Konstruksi dalam Pengerjaan


UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek tidak terdapat konstruksi
dalam Pengerjaan per 31 Desember 2013
4.1.3.3 Aset Lainnya
Per Per
31 Desember 2012 31 Desember 2013
Aset lainnya (Rp) (Rp)
Rp . - Rp . -

Tidak terdapat Nilai Aset lainnya per 31 Desember 2013


4.1.4 Kewajiban
Per Per
Kewajiban 31 Desember 2012 (Rp) 31 Desember 2013 (Rp)
Jangka Pendek
Rp. 2.989.815.447 Rp 3.624.714.766

Kewajiban jangka pendek untuk Tahun 2013 hanya berupa RK-Pusat


sebesar Rp. 3.624.714.766

4.1.5 Ekuitas Dana

4.1.5.1 Ekuitas Dana Lancar


Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara jumlah nilai Aset Lancar
dengan jumlah nilai Utang Lancar. Dapat dilihat pada table di bawah ini :

Ekuitas Dana Per Per


Lancar 31 Desember 2012 31 Desember 2013
(Rp) (Rp)
Rp 3.366.051.417,08 Rp 2.862.494.161,40
Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2013 senilai Rp 7.290.077,797.08
terdiri dari:

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


34
Ekuitas Dana Lancar terdiri dari :

a). Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)


SILPA merupakan akun penyeimbang penjumlahan antara sisa kas hasil perhitungan
cash opname akhir periode di Kas Daerah dan kas di Bendahara Pengeluaran.
Adapun SILPA UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek. untuk tahun 2013 sebesar Rp.
3.624.714.766

b). Pendapatan yang Ditangguhkan


Pendapatan yang Ditangguhkan merupakan akun lawan untuk menampung kas di
Bendahara Penerimaan. Pendapatan yang ditangguhkan timbul karena adanya
pendapatan yang belum disetor ke Kas Daerah, untuk UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek ada pendapatan yang ditangguhkan sebesar Rp.0,00
c). Cadangan Piutang

Cadangan Piutang adalah akun lawan yang dimaksudkan untuk menampung Piutang
Lancar, dan tidak ada cadangan piutang di UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek.
d). Cadangan Persediaan
Cadangan persediaan merupakan akun lawan dari Aset Lancar yang berupa
Persediaan. Sebesar Rp.258,663,348,92 yang merupakan persediaan bahan ATK,
Cetakan dan obat- obatan.
e). Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek adalah akun
penyeimbang dari Utang Lancar yang dimaksudkan untuk menampung total Dana
Yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek kepada pihak
ketiga atas kegiatan rekrutmen Pegawai Tidak Tetap (tenaga dokter/ drg dan
bidan).Pada UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek tidak ada dana tersebut.

4.1.5.2 Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


35
Ekuitas Dana yang Diinvestasikan mencerminkan kekayaan pemerintah
daerah yang tertanam dalam Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan Aset
Lainnya dikurangi dengan jumlah nilai Utang Jangka Panjang.

Per Per
Ekuitas Dana Yang 31 Des 2012(Rp) 31 Des 2013 (Rp)
Diinvestasikan
Rp. 4,668,190,016.00 Rp . 4,852,981,316.00

Ekuitas Dana Yang Diinvestasikan per 31 Desember 2013 sebesar Rp.


4,852,981,316.00 ,merupakan jumlah dana yang diinvestasikan dalam Aset
Tetap dengan aset tetap lainnya, terdiri dari:

4.1.5.3 Ekuitas Dana Untuk Konsolidasi

Per Per
Ekuitas Dana untuk
31 Desember 2012 31 Desember 20123(Rp)
dikonsolidasikan
(Rp)
R/K Pusat
Rp .- Rp .

UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek Tidak terdapat Ekuitas dana untuk


dikonsolidasikan per 31 Desember 2013

Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan


dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya
dengan penerapan basis kas untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang
menggunakan basis akrual pada SKPD.
Basis akrual atas pendapatan adalah diakuinya pendapatan pada saat
timbulnya hak atas pendapatan tersebut. Penerapan basis akrual pada Laporan
Keuangan, Neraca UPTD Yankes Kecamatan Rancaekek per 31 Desember Tahun
2013 adalah terhadap pos-pos berikut
1) Kas di Bendahara Pengeluaran;
2) Kas di Bendahara Penerimaan;
3) Piutang Pajak

BAB V

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


36
PENUTUP

Demikianlah Laporan Keuangan UPTD Yankes Rancaekek tahun 2013, Dalam


penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) pada UPTD Yankes Kecamatan
Rancaekek ini merupakan laporan keuangan per 31 Desember 2013 Sehingga kami
menyadari sepenuhnya bahwa Catatan Atas Laporan Keuangan yang telah kami sajikan ini
masih belum sempurna dalam arti belum seperti yang diharapkan
Laporan Keuangan ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penyusunaan anggaran
dan pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan pada Pemerintah Kabupaten Bandung, baik
aparatur jajaran Pelayan Kesehatan, masyarakat maupun pihak lainnya.
Menyadari akan kehilapan, maka saran dan masukan untuk kesempurnaan laporan
ini, sangat diharapkan, utamanya sebagai perbaikan penyusunan laporan di masa yang akan
datang, sehingga sasaran dan tujuan laporan pertanggungjawaban keuangan dapat tercapai.

Rancaekek, Maret 2014


Kepala UPTD Yankes Kec. Rancaekek

Drg Hj.Endang Noor Farchiyah, MH.Kes.


NIP.: 19640116 199203 2003

Catatan atas Laporan Keuangan Dinkes T.A. 2013


37

You might also like