Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
c. Menganalisis Gaya Dalam yang terjadi sesuai dengan Diagram Benda Bebas pesawat.
1.3 Regulasi
Dalam mengerjakan laporan ini, ada tiga regulasi yang dapat digunakan, yaitu:
a. Joint Aviation Requirements (JAR);
1
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
2
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
(3) Factors varying linearly with speed from the specified value at VC to 0.0 at VD for the
normal [and commuter category,] and -1.0 at VD for the acrobatic and utility categories.
(c) Gust envelope.
(1) The airplane is assumed to be subjected to symmetrical vertical gusts in level flight. The
resulting limit load factors must correspond to the conditions determined as follows:
(i) Positive (up) and negative (down) gusts of 50 f.p.s. at VC must be considered at altitudes
between sea level and 20,000 feet. The gust velocity may be reduced linearly from 50 f.p.s. at
20,000 feet to 25 f.p.s. at 50,000 feet.
(ii) Positive and negative gusts of 25 f.p.s. at VD must be considered at altitudes between sea
level and 20,000 feet. The gust velocity may be reduced linearly from 25 f.p.s. at 20,000 feet
to 12.5 f.p.s. at 50,000 feet.
[(iii) In addition, for commuter category airplanes, positive (up) and negative (down) rough
air gusts of 66 f.p.s. at VB must be considered at altitudes between sea level and 20,000 feet.
The gust velocity may be reduced linearly from 66 f.p.s. at 20,000 feet to 38 f.p.s. at 50,000
feet.]
(2) The following assumptions must be made:
(i) The shape of the gust is = 2(1225)
where
s = Distance penetrated into gust (ft.);
MAC = Mean geometric chord of wing (ft.); and
Ude = Derived gust velocity referred to in subparagraph (1) of this section.
(ii) Gust load factors vary linearly with speed between VC and VD.
Sec 23.335 Design airspeed
(a) Design cruising speed, VC. For VC, the following apply:
[(1) Where W/S' = wing loading at the design maximum takeoff weight, VC (in knots) may
not be less than
(i) 33() (for normal, utility, and commuter category airplanes);
(b) Design dive speed, VD. For VD, the following apply:
(2) With VC min , the required minimum design cruising speed, VD (in knots) may not be
less than
(i) 1.40 VC min (for normal and commuter category airplanes)
3
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
(c) Design maneuvering speed VA. For VA, the following applies:
(1) VA may not be less than VS where--
(ii) n is the limit maneuvering load factor used in design.
(2) The value of VA need not exceed the value of VC used in design.
Sec 23.337 Limit maneuvering load factors
(a) The positive limit maneuvering load factor n may not be less than--
[(1) 2.1+ for normal and commuter category airplanes, where W = design maximum 24
takeoff weight, except that n need not be more than 3.8;]
(b) The negative limit maneuvering load factor may not be less than
(1) 0.4 times the positive load factor for the normal, utility, and commuter categories
Sec. 23.341 - Gust load factors.
[(a) Each airplane must be designed to withstand loads on each lifting surface resulting from
gusts specified in Sec. 23.333(c).
(b) The gust load for a canard or tandem wing configuration must be computed using a
rational analysis, or may be computed in accordance with paragraph (c) of this section,
provided that the resulting net loads are shown to be conservative with respect to the gust
criteria of Sec. 23.333(c).
(c) In the absence of a more rational analysis, the gust load factors must be computed as
follows--] n=1+KgUdeVa498(WS)
Ude = Derived gust velocities referred to in Sec. 23.333(c) (f.p.s.);
= Density of air (slugs/cu. ft.);
[W/S = wing loading (p.s.f.) due to the applicable weight of the airplane in the particular
load case.]
MAC = Mean geometric chord (ft.);
g = Acceleration due to gravity (ft./sec.2);
V = airplane equivalent speed (knots); and
a = Slope of the airplane normal force coefficient curve CNA per radian if the gust loads
are applied to the wings and horizontal tail surfaces simultaneously by a rational method.
The wing lift curve slope CL per radian may be used when the gust load is applied to the
wings only and the horizontal tail gust loads are treated as a separate condition.
4
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
5
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
BAB 2
DATA PESAWAT
Data yang digunakan pada penyelesaian tugas kami ini didapat dari DRO C yang
diberikan pada awal pemberian tugas serta sumber awal DRO tersebut, yaitu laporan akhir dari
tugas mata kuliah AE4160 Desain Pesawat Udara dari Kelompok C Tahun Ajaran 2015/2016
yang dibuat oleh Hidayat Sulaeman, Achmad Pradivta Nugraha, Ikram Maududi, Kevin
Setiawan, Sasha Fauziah Quarmita.
Kapasitas
i. Flight Deck : 2 orang
ii. Penumpang : 6 orang
iii. Flight Attendant : 1 orang
Performa
i. Kecepatan terbang cruise : 277.8 km/jam
ii. Ketinggian terbang cruise : 15000 kaki
iii. Jangkauan terbang cruise : 1300 km
iv. Rate of climb : 5.08 m/s
6
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Horizontal Tail
Airfoil NACA 0009
7
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Cl max : -
Cl alpha : - /rad
Stall angle : - /rad
Ketebalan : -chord
Cl pada 0 = -
Data Komponen
8
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Sesuai dengan data komponen pada pesawat ini, CG total pesawat dapat didapat
seperti berikut
( ) 11352.80745
CG Total =
== = 4.85577352 meter
2338
Momen Aerodinamika
Ma = qinv x S x c x Cm
Ma = 12 x x v2 x S x c x Cm
Dengan menggunakan aplikasi Javafoil, didapat nilai Cm pada airfoil sayap NACA-
46020 yaitu Cm = 0.14
9
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
= 0
LW + LT = n.W
LW + LT = n x 22935.78
= 0
LW = 84399.95 N
LT = -2977.93 N
LW = -39309.55N
LT = 6740.75N
10
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
BAB 3
FLIGHT ENVELOPE
11
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Setelah mendapatkan nmax dan nmin , kami menghitung kecepatan pesawat. Pada
perhitungan ini, digunakan satuan KEAS (Knots Equivalent Air Speed), dengan konversi
sebagai berikut
KEAS = KTAS * 0
0.771
Vc (KEAS) = 150 knot * 1.225 = 118.99 KEAS
Setelah di dapatkan nilai nmax , nmin , VC dan VD, dapat ditentukan koordinat titik G
dan titik F
Titik G (n positif , VD) = (3.55 , 166.598)
n = = 1 kemudian L=W
..Vs2.s.CLmax = m.g
2 2 2993,76 9,81
Vs = = 1,225 19,43 2,2, VS = 33.492 m/s = 65.096 KEAS
untuk titik B, load faktornya adalah +3.55, oleh karena itu, dapat dihitung
kecepatannya sebagai berikut
n = = -1 therefore -L=W
2 2 2993,76 9,81
VSL = = 1,225 19,43 1,07, VSL = 47.868 m/s = 93.036 KEAS
13
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Untuk titik K, load factor nya adalah -3, oleh karena itu, dapat dihitung
kecepatannya
O (0 , 0)
A (1 , 65.096)
B (3.55 , 122.648)
F (3.55 , 166.598)
G (-1.42 , 166.598)
J (-1.42 , 110.869)
K (-1 , 93.036)
Setelah didapatkan koordinat koordinat dari titik titik tersebut, kemudian dilakukan
pemodelan dengan menggunakan MatLab, menghasilkan grafik sebagai berikut
n=1+ 2
Saat kecepatan jelajah untuk 15,000 ft, dua kondisi terbang digunakan load factor
maksimal. Dapat dihitung nilai VC dan VD sebagai berikut
19.43
c = , c = 13.799 = 1.408 m
2 2 2993.76
g = = 1.225 1.408 5.62 19.43 =31.7906
Dari perbandingan antara hasil dari a dan b, dapat dilihat bahwa load factor
pada sea level lebih tinggi daripada load factor pada ketinggian 10.000 ft. Maka, dapat
disimpulkan bahwa nilai load factor maksimum dan minum pada gust adalah sebagai
berikut :
16
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
B F
J G
Pada gambar di atas, terlihat bahwa Flight envelope ketika maneuver lebih dominan
dibandingkan gust. Sehingga, kami dapat menentukan kondisi maksimum untuk
ditinjau dalam perhitungan gaya dalam. Kondisi tersebut adalah kondisi pada titik F
dan G dengan kecepatan maksimum ketika pesawat dalam kondisi terbang dive.
17
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
BAB 4
Untuk mengetahui beban pada sayap dan ekor datar, terlebih dahulu harus dihitung
nilai gaya angkat pada wing dan horizontal tail. Untuk mengetahui besarnya gaya angkat ini,
ditinjau Diagram Benda Bebas pada fuselage. Berat pesawat dikalikan dengan faktor n
maksimum (3,55) dan faktor n minimum( -1,42) yang didapat dari flight envelope. Hal ini
dilakukan untuk mencari posisi pesawat yang akan mendapat beban paling maksimum. Selain
itu Cg ditinjau pada posisi depan dan belakang . Sedangkan lift pada wing dan tail ditetapkan
pada posisi 1/4 chord. Gaya angkat yang terdistribusi oleh sayap dapat ditentukan dengan
metode schrenk. Metode Schrenk merupakan suatu metode untuk menentukan distribusi
gaya angkat dengan mengambil nlai rata-rata antara distribusi gaya angkat planform dan
distribusi gaya angkat eliptik.
Untuk menentukan besar gaya angkat pada sayap dan tail digunakan persamaan
gaya dan diagrambenda bebas sebagai berikut :
n = 3.55
M = 40286,947
F = 0
Lt = -4658,4 N
Lw = 86080 N
18
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
n = -1.42
8,8303 Lt = 61586,947
Lt = 6974,502
Lw = -39543,312
n Lt Lw
3.55 -4658,4 6974,502
-1.42 86080 -39543,312
Tabel 2. Gaya angkat pada sayap dan ekor terhadap load factor
= 1
Gaya angkat yang terdistribusi oleh sayap dapat ditentukan dengan metode schrenk.
Metode Schrenk merupakan suatu metode untuk menentukan distribusi gaya angkat dengan
mengambil nlai rata-rata antara distribusi gaya angkat planform dan distribusi gaya angkat
eliptik.
wytrapezoidal = 2(1+)[1+(2)(1)]
wy = 41(2)2
19
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Karena kondisi yang dianalisis pada saat terbang jelajah (n=1) maka gaya angkat
total yang terjadi pada pesawat sama dengan MTOW dengan asumsi bahwa saat-saat
memasuki terbang jelajah. Asumsi yang digunakan adalah fuel terdistribusi merata di
seluruh bagian sayap.
Mengapa kita harus menghitung gaya dalam pada load factor maksimum dan load factor
minimum?
Perhitungan gaya dalam dilakukan pada kondisi load factor maksimum dan minimum
untuk mencari beban maksimum yang dapat bekerja pada struktur pesawat. Selain itu dibuat
load factor maksimum dan minimum untuk bisa mengetahui kemungkinan beban maksimum
pada bagian atas dan bawah sayap, karena karakteristik keduanya yang berbeda (tekan dan
tarik), sesuai arah lift ke atas atau ke bawah.
Pada saat percepatan ke atas, atau n positif maksimum, struktur sayap mengalami
bending ke atas atau biasa disebut bending positif. Pada saat kondisi ini, bagian atas struktur
sayap mengalami beban compress dan bagian bawah struktur sayap mengalami beban tension.
Dan sebaliknya, pada saat n negative minimum, struktur sayap mengalami bending ke bawah,
atau biasa disebut bending negative. Pada saat kondisi ini, bagian atas struktur sayap
mengalami beban tension dan bagian bawah pesawat mengalami beban compress.
Sedangkan, kekuatan material untuk menahan beban tension dan compress berbeda beda, oleh
karena itu perlu diketahui seberapa beban yang akan ditangung oleh struktur sayap bagian atas
maupun bawah agar tahu material apa yang cocok untuk membuat struktur bagian atas dan
bagian bawah tersebut.
Untuk perhitungan distribusi shear force pada setengah span, dilakukan dengan cara
metode numerik dengan software Microsoft Excel. Distribusi beban didekati dengan bentuk
trapesium, lalu dihitung besar bebannya pada tiap section dari menghitung luas dari kurva yang
telah disederhanakan tadi.
Sedangkan untuk perhitungan bending moment, hasil distribusi shear force didekati
dengan cara serupa, yakni dicari luas kurva dengan pendekatan geometri trapesium, lalu
dikalikan dengan jaraknya dari pangkal span. Selanjutnya dijumlahkan beban yang bekerja
pada tiap span.
20
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Dimana :
21
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Inersia
Gaya gaya yang bekerja pada sayap adalah massa dari struktur sayap tersebut,
pada data didapatkan bahwa massa sayap adalah 157,6 kg. Yang berarti W = m x g
x n = 157.6 x 9.81 x 3.55 = 5488,4988 N. Karena kita akan meninjau per section,
maka hasil W tersebut harus dibagi dengan S (Area Sayap) sebesar 19.43 2 .
Menghasilkan 282.47 N. Karena arahnya ke bawah, maka nilai W struktur negatif,
menjadi -282,47N . Kemudian, pada sayap juga terdapat massa dari fuel yang
diasumsikan terdistribusi merata di sepanjang sayap. Pada data, dapat ditentukan
bahwa massa fuel adalah 550 kg. Dengan cara yang sama seperti pada struktur
sayap, akan dihasilkan W sebesar 19154,025 N. Kemudian dibagi dengan aera
sayap, akan menghasilkan 985.796448N. Karena arahnya ke bawah, maka nilai W
fuel negatif, menjadi -985.796448N.
-282.47 N
-985.8 N
22
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Distribusi gabungan :
-1268.27 N
Berikut adalah grafik distribusi lift, inersia, dan total lift distribution :
30000
25000
Lift dirtribution
20000
Inersia
Total Load Distribution
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
-5000
Gambar 11. Grafik distribusi lift, inersia struktur dan fuel sayap, dan distribusi total
23
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
karena karakteristik keduanya yang berbeda (tekan dan tarik), sesuai arah lift ke
atas atau ke bawah.
24
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
0 0 0 0
25
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
80000
60000
40000
20000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Distance (m)
1000000
800000
600000
400000
200000
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Distance (m)
26
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
27
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Dimana :
Inersia
Gaya gaya yang bekerja pada sayap adalah massa dari struktur sayap tersebut,
pada data didapatkan bahwa massa sayap adalah 157,6 kg. Yang berarti W = m x g
x n = 157.6 x 9.81 x -1.42 = -2195,39952 N. Karena kita akan meninjau per section,
maka hasil W tersebut harus dibagi dengan S (Area Sayap) sebesar 19.43 2 .
Menghasilkan -112.99 N. Karena arahnya ke bawah, maka nilai W struktur negatif,
menjadi 112.99N . Kemudian, pada sayap juga terdapat massa dari fuel yang
diasumsikan terdistribusi merata di sepanjang sayap. Pada data, dapat ditentukan
bahwa massa fuel adalah 550 kg. Dengan cara yang sama seperti pada struktur
sayap, akan dihasilkan W sebesar -7661.61N. Kemudian dibagi dengan aera sayap,
akan menghasilkan -394.319N. Karena arahnya ke bawah, maka nilai W fuel
negatif, menjadi 394.319N.
112.99N
28
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
394.319N
Distribusi gabungan :
507.309N
Berikut adalah grafik distribusi lift, inersia, dan total lift distribution :
1000
500
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 Lift distribution
-500
-1000 Inersia
-1500
Total Load
-2000
Distribution
-2500
-3000
-3500
Gambar 15. Distribusi lift, inersia, dan total pada sayap di titik G
29
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
30
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
-8000
-10000
-12000
-14000
-16000
-18000
Distance (m)
31
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
-40000
-60000
-80000
-100000
-120000
-140000
-160000
Distance (m)
32
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
BAB 5
M = 40286,947
F = 0
Lt = -4658,4 N
n = -1.42
8,8303 Lt = 61586,947
Lt = 6974,502
33
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
n Lt Lw
3.55 -4658,4 6974,502
-1.42 86080 -39543,312
Tabel 7. Gaya angkat pada wing dan tail
= 1
Ltail = -2977.93 N
Dengan memakai keseimbangan gaya dan momen, kita dapat menghitung reaksi
tumpuan oleh floater
F = 0
-2977.93 2005.5 = 2 * R
R = 2506.044 N
34
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
-200
-400
-600
Distribusi Total
-800 Distribusi Schrenk
Distribusi Massa
-1000
-1200
-1400
Gambar 16. Distribusi load inersia, schrenk, dan total pada tail di titik F
Spanwise Total Load Shear Increment Shear force Moment Bending moment
Increment
m N N N N.m N.m
0 -1431.69712 -150.2985571 - -391.5565591 4115.53576
466.7058377
0.105 - -150.1797713 - -241.3173949 4507.092319
1431.132538 316.4072806
0.21 - -149.941297 - -91.25686082 4748.409714
1429.434534 166.2275093
0.315 -1426.59017 -149.5812937 - 58.50443452 4839.666575
16.28621233
35
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
36
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
1500
Shear force (N)
1000
500
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
-500
-1000
Spanwise (m)
5000
4000
Bending moment (N.m)
3000
2000
1000
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
-1000
-2000
-3000
-4000
Spanwise(m)
Ltail = 5464.5935 N
Dengan memakai keseimbangan gaya dan momen, kita dapat menghitung reaksi
tumpuan oleh floater
F = 0
5464.5935 + 813.663 = 2 * R
R = 3139.128 N
1500
Distribusi Schrenk
Distribusi Massa
1000
Distribusi Total
500
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
x (m)
38
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Spanwise Total Load shear increment Shear force moment increment Bending
moment
m N N N N.m N.m
0 1932.189671 202.8255241 7053.01166 6951.598898 80954.82575
0.105 1931.153645 202.6075485 6850.186136 6748.882362 74003.22685
0.21 1928.037755 202.1699408 6647.578588 6546.493617 67254.34449
0.315 1922.818259 201.5093237 6445.408647 6344.653985 60707.85087
0.42 1915.454572 200.6204659 6243.899323 6143.58909 54363.19688
0.525 1905.887634 199.4960654 6043.278857 5943.530825 48219.60779
0.63 1894.03742 198.1264289 5843.782792 5744.719578 42276.07697
0.735 1879.799322 196.4990116 5645.656363 5547.406857 36531.35739
0.84 1863.038995 194.5977603 5449.157352 5351.858471 30983.95053
0.945 1843.585011 192.402171 5254.559591 5158.358506 25632.09206
1.05 1821.218247 189.8859099 5062.15742 4967.214465 20473.73356
1.155 1795.656227 187.0147388 4872.27151 4778.764141 15506.51909
1.26 1766.529274 183.7432786 4685.256771 4593.385132 10727.75495
1.3 1754.39751 3432.361946 4501.513493 2785.33252 6134.369818
1.365 1733.342699 180.0097068 1069.151547 979.1466934 3349.037298
1.47 1695.413621 175.7265076 889.14184 801.2785862 2369.890605
1.575 1651.757952 170.7629086 713.4153324 628.0338781 1568.612019
1.68 1600.868878 164.9073148 542.6524238 460.1987664 940.5781405
1.785 1540.222833 157.7708467 377.745109 298.8596857 480.3793741
1.89 1464.936152 148.4417052 219.9742624 145.7534098 181.5196884
1.995 1362.524899 71.5325572 71.5325572 35.7662786 35.7662786
2.1 0 0 0 0 0
Tabel 9. Total load, shear force, dan bending moment pada horizontal tail di titik G
Setelah didapatkan tabel seperti di atas, dapat dilakukan pengeplotan grafik seperti berikut:
39
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
7000
6000
4000
3000
2000
1000
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Spanwise (m)
70000
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Spanwise (m)
40
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
BAB 6
BEBAN PADA FUSELAGE
6.1 Alur Berpikir
Fuselage merupakan salah satu bagian utama dari sebuah pesawat terbang.
Fuselage berfungsi untuk membawa payload (kru pesawat, penumpang, atau kargo) pada
pesawat terbang. Selain itu, fuselage juga menjadi penghubung antara sayap dan tail
sebuah pesawat. Bila kita lihat dari definisinya, fuselage tampak sederhana. Namun, desain
fuselage sangat kompleks karena pada fuselage terdapat berbagai macam komponen
pesawat yang harus disatukan. Contohnya sayap, ekor, engine, landing gear, dan lain-lain.
Oleh karena itu, banyaknya komponen pada fuselage sangat memengaruhi cara kita
menganalisisnya. Dalam bab ini, kami akan menjelaskan bagaimana proses analisis yang
dilakukan oleh kelompok kami. Proses tersebut meliputi: distribusi beban pada fuselage,
analisis beban, dan terakhir distribusi gaya dalam fuselage.
- Payload
b. Beban Terpusat
Beban terpusat adalah beban yang akan dilokasikan spesifik pada lokasi
tertentu karena berat/gaya yang massive dan karena lokasi pembebanan telah
diketahui. Beban terpusat meliputi:
41
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
- 2 Pilot
- Fixed Equipment 2 Pilot
- Floater
- Lift
- Wing
- Reserve Fuel
- TRP Fuel
- Fuel System
- Engine
- Propeller
n = -1.42
42
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Dari tabel diatas kami mendapatkan nilai beban terdistribusi untuk kondisi
load factor maksimum adalah 26582.20178 Newton dan untuk kondisi load factor
minimum adalah -10740.88071 Newton.
Beban-beban terpusat yang kami analisis ada 10 macam, yang mana data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
n = +3.55
Komponen Massa (kg) Gaya (N)
2 Pilot 200.00 -6965.1
Fixed Equipment 2 Pilot 307.22 -10699.1
Floater Reaction Force - -11951.1
Lift - 84399.95
Wing 157.60 -5488.4988
Reserve Fuel 50.46 -1757.32668
TRP Fuel 398.54 -13879.35477
Fuel System 1.60 -55.7208
Engine 152.21 -5300.79
Propeler 41.66 -1450.83
Total 1309.29 26852.13
Tabel 12. Beban terpusat pada load factor maksimum
n = -1.42
Komponen Massa (kg) Gaya (N)
2786.04
2 Pilot 200.00
4279.64
Fixed Equipment 2 Pilot 307.22
-38033.4035
Lift (n = -1.42) -
43
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
2195.4
Wing 157.60
5551.74
TRP Fuel 398.54
22.2883
Fuel System 1.60
Agar pesawat setimbang, maka total gaya distribusi dan gaya terpusat
haruslah bernilai nol. Data untuk beban kombinasi dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
44
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
n = +3.55
n = -1.42
9053.85
Floater Reaction Force -
-38033.4035
Lift (n = -1.42) -
5551.74
TRP Fuel 398.54
580.332
Propeler 41.66
45
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Dari tabel diatas kami mendapatkan nilai beban kombinasi untuk kondisi
load factor maksimum adalah -0.071775 Newton dan untuk kondisi load factor
minimum adalah -0.01929 Newton. Untuk beban kombinasi total gaya yang
ditimbulkan haruslah nol. Dalam perhitungan kami kami tidak mendapatkan nilai
nol karena ada beberapa pembulatan yang kami lakukan sehingga mengakibatkan
nilai beban kombinasi gabungannya tidak nol, melainkan mendekati nol.
Distribusi gaya dalam pada fuselage dapat dilakukan dengan mencari besar resultan
gaya per satuan panjang. Kemudian gaya tersebut dianalisis per section sehingga kita
mendapatkan besar Shear force per section dan Bending moment per section. Berikut
diagram benda bebas dan perhitungan gaya dalam yang kami dapatkan.
n = +3.55
10000
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
-10000
V (N)
-20000
-30000
-40000
-50000
-60000
X (mm)
46
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
TITIK F (n = +3.55)
X (mm) V(N)
0 0
2700 -9006.336
2700 -15971.436
3000 -16972.14
3000 -27671.24
5397 -35666.865
5397 -47617.965
5510 -47994.8968
5510 15224.2032
7400 8919.768
7400 3618.978
8050 1450.786
8050 0
Tabel 16. Nilai shear untuk load factor maksimum
-20000
-30000
-40000
M (Nm)
-50000
-60000
-70000
-80000
-90000
-100000
X (mm)
TITIK F (n = +3.55)
X (mm) M (Nm)
0 0
100 -16.6784
47
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
200 -66.7136
300 -150.1056
400 -266.8544
500 -416.96
600 -600.4224
700 -817.2416
800 -1067.4176
900 -1350.9504
1000 -1667.84
1100 -2018.0864
1200 -2401.6896
1300 -2818.6496
1400 -3268.9664
1500 -3752.64
1600 -4269.6704
1700 -4820.0576
1800 -5403.8016
1900 -6020.9024
2000 -6671.36
2100 -7355.1744
2200 -8072.3456
2300 -8822.8736
2400 -9606.7584
2500 -10424
2600 -11274.5984
2700 -12158.5536
2800 -13772.3756
2900 -15419.5544
3000 -17100.09
3100 -19883.8924
3200 -22701.0516
3300 -25551.5676
3400 -28435.4404
3500 -31352.67
3600 -34303.2564
3700 -37287.1996
3800 -40304.4996
3900 -43355.1564
4000 -46439.17
4100 -49556.5404
48
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
4200 -52707.2676
4300 -55891.3516
4400 -59108.7924
4500 -62359.59
4600 -65643.7444
4700 -68961.2556
4800 -72312.1236
4900 -75696.3484
5000 -79113.93
5100 -82564.8684
5200 -86049.1636
5300 -89566.8156
5397 -93010.8088
5397 -46015.8088
5400 -46158.6777
5500 -50938.1533
5510 -51417.9355
5510 -51417.9355
5600 -50061.2667
5700 -48585.5459
5800 -47143.1819
5900 -45734.1747
6000 -44358.5243
6100 -43016.2307
6200 -41707.2939
6300 -40431.7139
6400 -39189.4907
6500 -37980.6243
6600 -36805.1147
6700 -35662.9619
6800 -34554.1659
6900 -33478.7267
7000 -32436.6443
7100 -31427.9187
7200 -30452.5499
7300 -29510.5379
7400 -28601.8827
7500 -28256.6633
7600 -27944.8007
7700 -27666.2949
7800 -27421.1459
49
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
7900 -27209.3537
8000 -27030.9183
8050 -26954.2094
Tabel 17. Nilai momen untuk load factor maksimum
n = -1.42
20000
15000
10000
V (N)
5000
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
-5000
-10000
X (mm)
TITIK G (n = -1.42)
X (mm) V (N)
0 0
2700 3602.529
2700 6370.569
3000 6770.85
3000 11050.49
5397 14248.73
5397 23302.58
5510 23453.35
5510 -6197.7
7400 -3675.93
7400 -1555.62
8050 -688.341
8050 0
Tabel 18. Nilai shear untuk load factor minimum
50
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
50000
40000
M (Nm) 30000
20000
10000
0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
-10000
X (mm)
TITIK G (n = -1.42)
X (mm) M (Nm)
0 0
100 6.67135
200 26.6854
300 60.04215
400 106.7416
500 166.7838
600 240.1686
700 326.8962
800 426.9664
900 540.3794
1000 667.135
1100 807.2334
1200 960.6744
1300 1127.458
1400 1307.585
1500 1501.054
1600 1707.866
1700 1928.02
1800 2161.517
1900 2408.357
2000 2668.54
51
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
2100 2942.065
2200 3228.933
2300 3529.144
2400 3842.698
2500 4169.594
2600 4509.833
2700 4863.414
2800 5507.26
2900 6164.34
3000 6834.762
3100 22893.76
3200 24018.83
3300 25157.23
3400 26308.98
3500 27474.07
3600 28652.5
3700 29844.28
3800 31049.4
3900 32267.86
4000 33499.66
4100 34744.81
4200 36003.3
4300 37275.13
4400 38560.31
4500 39858.83
4600 41170.69
4700 42495.89
4800 43834.44
4900 45186.32
5000 46551.56
5100 47930.13
5200 49322.05
5300 50727.3
5397 52103.15
5397 -4816.84
5400 -4746.93
5500 -2409.6
5510 -2175.13
5510 24283.61
5600 23731.22
5700 23130.13
52
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
5800 22542.38
5900 21967.98
6000 21406.92
6100 20859.2
6200 20324.82
6300 19803.78
6400 19296.09
6500 18801.74
6600 18320.74
6700 17853.07
6800 17398.75
6900 16957.78
7000 16530.14
7100 16115.85
7200 15714.9
7300 15327.29
7400 14953.03
7500 14804.13
7600 14668.59
7700 14546.38
7800 14437.52
7900 14342
8000 14259.82
8050 14223.74
Tabel 19. Nilai momen untuk load factor minimum
Dapat kita lihat pada grafik shear force baik pada load factor maksimum maupun
yang minimum, terdapat loncatan gaya pada suatu titik. Hal ini disebabkan oleh gaya-gaya
terpusat yang terdapat pada fuselage. Namun loncatan terbesar terdapat pada daerah
aerodynamic center. Hal ini disebabkan oleh besaran resultan gaya yang terjadi pada sayap
yang mempunyai nilai jauh lebih besar dibandingkan beban yang lainnya. Dapat dibuktikan
dengan grafik distribusi gaya pada fuselage. Berikut kami lampirkan pengerjaan kami
untuk menghitung nilai shear dan momen pada load factor maksimum maupun yang
minimum:
53
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Gambar 19. Perhitungan nilai shear dan momen pada load factor maksimum
54
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
Gambar 20. Perhitungan nilai shear dan momen pada load factor minimum
55
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
BAB 7
KESIMPULAN
Sesuai dengan FAR-23, pesawat Power Ranger amphibious aircraft memiliki nilai load
factor maximum positif sebesar 3.55 ketika maneuver dan memiliki nilai load factor maximum
2.6033 pada saat kondisi gust. Kemudian memiliki nilai load factor maximum negative sebesar -
1.42 saat kondisi terbang maneuver dan memiliki nilai load factor maximum negative sebesar -
0.603 pada saat kondisi gustl.
Beban pesawat terdiri dari beban aerodinamika, inersia struktur, inersia komponen
pesawat, inersia pada bagian floater dan bahan bakar.
Beban pada struktur sayap kami tinjau pada 2 kondisi, yaitu pada kondisi terbang
maneuver dengan load factor sebesar 3.55 dengan kecepatan dive dan pada kondisi terbang
maneuver dengan load factor -1.42 dengan kecepatan dive. Pada kesimpulan hanya akan
ditampilkan hasil beban maksimum pada load factor maksimum dan minimum agar bisa
diketahui beban maksimum pada struktur sayap, badan pesawat, dan ekor.
Sayap pesawat:
56
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
57
Laporan 1 - AE3141 Analisis dan Perancangan Struktur Ringan
REFERENSI
58