You are on page 1of 7

ANALISA FAKTOR UMUR PAVING BLOCK

Herman
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau
Tel. 076166596, Pekanbaru 28293 Riau, E-mail: Herman_syahpku@yahoo.co.id

Alex Kurniawandy
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau
Tel. 076166596, Pekanbaru 28293 Riau, E-mail: Alexkurniawandy@gmail.com

Ermiyati
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau
Tel. 076166596, Pekanbaru 28293 Riau, E-mail: Ermiyati@yahoo.co.id

ABSTRACT

Paving block widely used in constructions, such as pavement, residential street, parking
lot and many others. Easiness of installation, low cost maintenance, and beautiful aspect of it
leads to more people prefer to use it, there are no set of standards to predict approximate age of
paving block making it difficult for developer, contractor and owner to determine the compressive
strength if it is not tested at age 28 days (more or less 28 days). Therefore, author conducted a
study to test the compressive strength of paving block at age, 3,7,14,21,28,56, and 91 days, from
this study we could know age factors value of amplify strength of paving block based on the
increasing of paving block age. The study was conducted at PT. Multi Guna Jaya Murah with
mixed composition obtained from proctor tests which conducted at Laboratorium Teknologi
Bahan Universitas Riau the result of age factors value for paving blocks at age 3,7,14,21,28,56,
and 91in sequences are 0 ,757; 0,837; 0,949; 0,986; 1.000; ,1,013; and 1,065 different with age
factors value of a concrete are 0,400; 0,650; 0,880; 0,950; 1,000; 1,20; and 1,30.

Keywords: age factors value, compressive strength, paving blocks, proctor

Pesatnya pertumbuhan pembangunan


1. PENDAHULUAN di Indonesia beberapa tahun terakhir ini
Pada saat sekarang ini, paving block membuat meningkatnya permintaan terhadap
sudah tersebar pemakaiannya hampir diseluruh penggunaan bahan bangunan konstruksi, tidak
kota besar di Indonesia. Baik digunakan terkecuali paving block itu sendiri. Di pasaran
sebagai tempat parkir plaza, hotel, tempat beredar begitu banyak jenis-jenis paving block
rekreasi, tempat bersejarah, untuk terminal untuk berbagai jenis kegunaan serta
maupun untuk jalan setapak dan perkerasan diproduksi dari industri skala kecil (rumahan)
jalan lingkungan pada kompleks-kompleks sampai skala besar (makro).
perumahan. Struktur perkerasan paving adalah Berdasarkan SNI 03-0691-1996 paving
suatu struktur perkerasan yang lapis block (bata beton) adalah suatu komposisi
permukaannya menggunakan unit-unit block bahan bangunan yang dibuat dari campuran
beton yang disusun sedemikian rupa sehingga semen portland atau bahan perekat hidrolis
mempunyai interlocking (saling mengunci) sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa
dengan baik antara unit block yang satu bahan lainnya yang tidak mengurangi mutu
dengan yang lain. Paving dapat kita temui bata beton.
dalam beragam bentuk dipasaran.

1
Mutu paving block menurut SNI 03- Material Penyusun Paving Block
0691-1996 ditentukan berdasarkan kuat 1. Semen Portland (PC)
tekannya. Namun tidak ada standar yang Semen Portland adalah semen hidraulis
mengatur mengenai umur pengujian kuat yang dihasilkan dengan cara menghaluskan
tekan paving block. Ada kalanya pengujian klinker yang terdiri dari silikat-silikat kalsium
kuat tekan dilakukan pada umur yang berbeda- yang bersifat hidraulis, dan bahan tambahan
beda dan dalam bentuk yang tidak standar, berupa gypsum (SII 0013-1981).
penelitian ini bermaksud untuk menganalisis
nilai faktor umur paving block yang 2. Agregat Halus
pengujiannya dilakukan pada 3, 7, 14, 21, 28, Agregat halus atau pasir diartikan
56, dan 91 hari yang diuji dalam bentuk sesuai sebagai butiran-butiran mineral yang
standar SNI 03-0691-1996 (bentuk kubus bentuknya mendekati bulat dengan ukuran
ukuran 80 mm x 80 mm x 80 mm) dan dalam butiran lebih kecil dari 4,75 mm atau lolos
bentuk keluaran pabrikan (balok 210 mm x saringan no. 4 standar ASTM C 33. Agregat
105 mm x 80 mm). Serta membandingkan halus dapat berupa pasir alam, pasir olahan
hasil dari kedua pengujian tersebut. atau gabungan dari kedua pasir tersebut.
Adapun kegunaan pasir adalah untuk
Standar Mutu Paving Block mencegah keretakan pada beton apabila sudah
Standar mutu yang harus dipenuhi mengering.
paving block menurut SNI 03-0691-1996
adalah sebagai berikut : 3. Air
1. Sifat tampak paving block untuk lantai Air merupakan bahan pembuat beton
harus mempunyai bentuk yang sempurna, yang sangat penting namun harganya paling
tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian murah. Air diperlukan untuk bereaksi dengan
sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan semen sehingga terjadi reaksi kimia yang
dengan kekuatan jari tangan, menyebabkan pengikatan dan berlangsungnya
2. Bentuk dan ukuran paving block untuk proses pengerasan pada beton, serta untuk
lantai tergantung dari persetujuan antara menjadi bahan pelumas antara butir-butir
pemakai dan produsen. Setiap produsen agregat agar mudah dikerjakan dan
memberikan penjelasan tertulis dalam dipadatkan. Untuk bereaksi dengan semen, air
leaflet mengenai bentuk, ukuran, dan hanya diperlukan 25 % dari berat semen saja.
konstruksi pemasangan paving block untuk Selain itu, air juga digunakan untuk perawatan
lantai, beton dengan cara pembasahan setelah dicor
3. Penyimpangan tebal paving block untuk (Tjokrodimuljo K, 1996).
lantai diperkenankan kurang lebih 3 mm,
4. Paving block untuk lantai harus mempunyai 2. METODOLOGI PENELITIAN
kekuatan fisik seperti Tabel 1 berikut : Pemeriksaan dan Pengujian Bahan Susun
Paving Block
Tabel 1. Kekuatan fisik Paving block. a) Semen
Kuat Tekan Ketahanan Aus Penyerapa Semen yang digunakan pada penelitian
(Mpa) (mm/menit) n Air Rata- ini adalah semen padang PCC dengan berat
Mutu
Rata Maks. jenis 3,15 gr/cm3. Pada semen tidak dilakukan
Rata Mi Rata- (%) pengujian karena semen yang digunakan telah
Min
-rata n rata
A 40.0 35.0 0.0090 0.103 3
memenuhi standar uji sesuai dengan standar
ASTM C-150-94 untuk semen portland.
B 20.0 17.0 0.1300 1.149 6
C 15.0 12.5 0.1600 1.184 8
b) Agregat Halus
D 10.0 8.5 0.2190 0.251 10
Sumber : SNI 03-0691-1996
1. Pemeriksaan Berat Jenis dan Absorpsi
(SNI 03-1970-1990)

2
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk optimum (tidak dalam keadaan jenuh seperti
menentukan specific gravity dan penyerapan beton).
(absorption) dari agregat halus. Nilai ini Dalam metode proktor ini direncanakan
diperlukan untuk menetapkan besarnya untuk menentukan jumlah semen, pasir, dan
komposisi volume agregat halus dalam adukan abu batu dalam kepadatan yang maksimum,
beton. sedangkan air dalam jumlah yang optimum,
adapun metode percobaan proktor yang
2. Pemeriksaan Berat Volume (SNI 03- dilakukan dilaboratorium yaitu dicoba
4804-1998) bermacam-macam variasi campuran semen,
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk pasir, dan abu batu agar didapatkan kepadatan
menentukan berat isi agregat yang maksimum.
didefinisikan sebagai perbandingan antara Pemadatan tanah di laboratorium
berat material kering dengan volumenya. dimaksudkan untuk menentukan kadar air
optimum dan kepadatan kering maksimum.
3. Pemeriksaan Kadar Air (SNI 03-1971- Kadar air dan kepadatan maksimum ini dapat
1990) digunakan untuk menentukan syarat yang harus
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk dicapai pada pekerjaan pemadatan tanah di
menentukan Kadar air agregat dengan cara lapangan. Setelah didapat campuran dari
pengeringan. Nilai kadar air digunakan untuk pengujian proktor, selanjutnya sampel dibuat di
koreksi takaran air campuran beton yang PT. Multi Guna Jaya Murah, sampel dirawat di
disesuaikan dengan kondisi agregat di Laboratorium Teknologi Bahan Universitas
lapangan. Riau untuk selanjutnya diuji, pengujian yang
dilakukan adalah pengujian kuat tekan pada
4. Pemeriksaan Bahan Lolos Saringan No. umur 3, 7, 14, 21, 28, 56, dan 91 hari serta
200 (SNI 03-4142-1996) pengujian ketahanan aus pada umur 28 hari.
Pemeriksaan bahan lolos saringan no.
200 bertujuan untuk menentukan persentase 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
jumlah bahan dalam agregat yang lolos 1. Hasil Pengujian Kuat Tekan
saringan nomor 200 dengan cara pencucian a) Hasil Pengujian Kuat Tekan paving
sampai air pencucian menjadi jernih. block bentuk kubus
Kuat tekan didapat dari rata-rata
5. Analisa Saringan (SNI 03-1968-1990) sepuluh buah benda uji berbentuk kubus
ukuran 80 mm 80 mm 80 mm, dan sepuluh
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
buah benda uji berbentuk balok ukuran
menentukan gradasi atau distribusi besaran
21010580 mm. Berikut hasil pengujian kuat
atau jumlah persentase butiran agregat.
tekan paving block bentuk kubus seperti pada
Distribusi butiran pada agregat diperlukan
Tabel 2 berikut ini:
dalam perencanaan campuran paving block.
Tabel 2. Hasil pengujian kuat tekan rata-rata
6. Perencanaan Campuran dengan Metode
bentuk kubus
Proktor Umur Kuat Tekan Rata-rata
No
(Hari) (MPa)
Pada penelitian ini digunakan metode
proktor untuk merencanakan campuran paving 1 3 26,65
block , metode proktor bertujuan untuk 2 7 30,08
menentukan kepadatan maksimum dari suatu 3 14 33,36
campuran pada kadar air yang optimum. 4 21 33,91
Metode proktor digunakan karena prinsip 5 28 34,06
pembuatan paving block di lapangan 6 56 34,14
menggunakan alat pemadat/ mesin pemadat 7 91 36,88
dan kadar air yang digunakan adalah kadar air Sumber: Data Penelitian 2012

3
Berdasarkan pengujian kuat tekan
paving block maka didapat grafik hubungan Berdasarkan pengujian kuat tekan
antara kuat tekan (MPa) dengan umur paving paving block maka didapat grafik hubungan
block seperti pada Gambar 1 berikut: antara kuat tekan (MPa) dengan umur paving
40 block seperti pada Gambar 2 berikut:
70
36.88
30 33.36 33.91 34.06 34.14 60
Kuat Tekan Rata-Rata (MPa)

30.08

Kuat Tekan Rata-Rata (MPa)


58.19 59.59
26.25 50 55.60 56.89
52.24
20
40 45.06
42.27
10 30

20
0.00
0
10
0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98 0.00
0
Umur(Hari) 0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98

Umur (Hari)
Gambar 1. Hubungan kuat tekan rata-rata
(MPa) bentuk kubus terhadap umur (Hari). Gambar 2. Hubungan kuat tekan rata-rata
bentuk balok (MPa) terhadap umur (Hari).
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa
kuat tekan rata-rata paving block akan Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa
meningkat seiring bertambahnya umur, dari kuat tekan rata-rata paving block akan
Gambar 2 dapat dilihat bahwa kuat tekan meningkat seiring bertambahnya umur, dari
paving block meningkat tajam pada umur 3 Gambar 3 dapat dilihat bahwa kuat tekan
hari, pada umur 7 sampai 14 hari meningkat paving block meningkat tajam pada umur 3
sedang, dan pada umur 21 sampai 91 hari hari, pada umur 7 sampai 14 hari meningkat
peningkatan yang terjadi sudah tidak begitu sedang, dan pada umur 21 sampai 91 hari
signifikan. peningkatan yang terjadi sudah tidak begitu
signifikan.
b) Hasil Pengujian Kuat Tekan paving
block bentuk balok 2. Hasil Pengujian Penyerapan Air
Dari pengujian kuat tekan yang telah Penyerapan air didapat dari rata-rata
dilakukan, didapat hasil rata-rata kuat tekan pengujian lima buah paving block berbentuk
paving block bentuk balok seperti pada Tabel segi empat ukuran 210 mm 105 mm 80
3 berikut: mm, Menurut SNI 03-0691-1996 penyerapan
air maksimum pada suatu paving block mutu
Tabel 3. Hasil pengujian kuat tekan rata-rata A adalah maksimal 3%, dari penelitian ini
bentuk balok didapat nilai penyerapan air yaitu 1,98 %, nilai
Umur Kuat Tekan Rata-rata ini memenuhi standar yang telah ditetapkan
No oleh SNI, nilai penyerapan tergantung pada
(Hari) (MPa)
1 3 42,27 pori-pori yang terjadi saat proses pembuatan
2 7 45,06 paving block, jika pemadatan saat pembuatan
3 14 52,24 baik, maka pori-pori pada paving block akan
4 21 55,60 sedikit, sehingga nilai penyerapan airnya juga
5 28 56,89 sedikit, nilai penyeapan air dapat dilihat pada
6 56 58,19 Tabel 4 berikut:
7 91 59,59
Sumber: Data Penelitian 2012
4
Tabel 4. Penyerapan air paving block. 33,36
= 100% = 97,93% = 0,979
No Kode Benda Uji
Penyerapan Air 34,06
(%) d) Faktor umur 21 har
1 Sampel-1 1,23 33,91
= 100% = 99,54% = 0,995
2 Sampel-2 2,06 34,06
3 Sampel-3 2,20 e) Faktor umur 28 hari
4 Sampel-4 2,32 34,06
= 100% = 100,00% = 1,000
5 Sampel-5 2,11 34,06
Penyerapan rata-rata 1,98 f) Faktor umur 56 hari
(%) 34,14
= 100% = 100,23% = 1,002
Sumber: Data Penelitian 2012 34,06
g) Faktor umur 91 har
3. Faktor Umur Paving Block 36,88
Dari pengujian kuat tekan paving block = 100% = 108,26% = 1,082
34,06
sampai umur 90 hari, maka dapat dihitung kuat tekan rata-rata paving block bentuk kubus
faktor umur paving block tersebut dengan ukuran 80 mm x 80 mm x 80 mm dapat dilihat
menganggap bahwa ketika umur paving block pada Tabel 5 berikut:
adalah 0 hari, diasumsikan bahwa faktor
umurnya adalah 0% dan ketika umur paving Tabel 5. Faktor umur paving block bentuk
block adalah 28 hari, diasumsikan faktor kubus.
umurnya adalah 100%.
Umur (Hari) Kuat Tekan Faktor
(MPa) Umur
a) Faktor Umur Paving Block Bentuk
3 26,25 0,771
kubus ukuran 80x80x80 mm
7 30,08 0,883
Dari data hasil pengujian kuat paving
14 33,36 0,979
block bentuk standar seperti terlihat pada
Gambar 2, diketahui kuat tekan rata-rata pada 21 33,91 0,995
umur 3 hari adalah 26,25 MPa, pada umur 7 28 34,06 1,000
hari yaitu 30,08 MPa, 14 hari yaitu 33,36 MPa, 56 34,14 1,002
21 hari yaitu 33,91 MPa, 28 hari yaitu 34,06 91 36,88 1,083
Sumber: Data penelitian, 2012
Mpa, umur 56 hari yaitu 34,14 Mpa, dan pada
umur 90 hari yaitu 36,88 Mpa. Kekuatan b) Faktor Umur Paving Block Bentuk
paving block pada umur 0 hari adalah 0 MPa, balok Ukuran 210x105x80 mm
maka faktor kekuatan tekan ( faktor umur) Dari data hasil pengujian kuat paving
pada 0 hari adalah 0%, sedangkan pada 28 hari block bentuk segi empat ukuran 210 mm x
dianggap kekuatan paving block sudah 105 mm x 80 mm seperti terlihat pada gambar
mencapai 100%, dengan asumsi pada umur 56 3, diketahui kuat tekan rata-rata pada umur 3
dan 91 hari, peningkatan kekuatan tekan dari hari adalah 42,27 MPa, pada umur 7 hari yaitu
paving block sudah tidak begitu signifikan, 45,08 MPa, 14 hari yaitu 52,24 MPa, 21 hari
maka dapat diabaikan, perhitungan faktor yaitu 55,60 MPa, 28 hari yaitu 56,89 MPa, 56
umur paving block bentuk kubus adalah hari yaitu 58,19 MPa, dan pada umur 90 hari
sebagai berikut: yaitu 59,59 MPa. Kekuatan paving block pada
a) Faktor umur 3 hari umur 0 hari adalah 0 MPa, maka faktor
26,25
= 100% = 77,06% = 0,770 kekuatan tekan( faktor umur) pada 0 hari
34,06 adalah 0%, sedangkan pada 28 hari dianggap
b) Faktor umur 7 hari kekuatan paving block sudah mencapai 100%,
30,08 dengan asumsi pada umur 56 dan 91 hari,
= 100% = 88,30% = 0,883
34,06 peningkatan kekuatan tekan dari paving block
c) Faktor umur 14 hari sudah tidak begitu signifikan, maka dapat

5
diabaikan, perhitungan faktor umur paving kubus dengan paving block bentuk balok dapat
block bentuk kubus adalah sebagai berikut: dilihat pada Tabel 6 dan Gambar 3 berikut:
a) Faktor umur 3 hari
42,27 Tabel 6. Perbandingan faktor umur paving
= 56,89 100% = 74,29% = 0,742
block bentuk kubus dengan balok.
b) Faktor umur 7 hari
45,06 Umur Faktor umur Faktor umur
= 56,89 100% = 79,19% = 0,791 (Hari) paving block paving block
c) Faktor umur 14 hari bentuk kubus bentuk balok
52,24 3 0,771 0,743
= 56,89 100% = 91,82% = 0,918
7 0,883 0,792
d) Faktor umur 21 hari
55,60 14 0,979 0,918
= 56,89 100% = 97,72% = 0,977 21 0,995 0,977
e) Faktor umur 28 hari 28 1,000 1,000
56,89
= 56,89 100% = 100,00% = 1,000 56 1,002 1,023
91 1,083 1,047
f) Faktor umur 56 hari Sumber: Data penelitian, 2012
58,18
= 56,89 100% = 102,22% = 1,020 120 108.26
99.54 100 100.21
g) Faktor umur 91 hari 97.93 104.74
100
59,59 88.3 97.72 100 102.22
= 56,89 100% = 104,74% = 1,047 77.06 91.82
80
Kekuatan Tekan (%)

kuat tekan rata-rata paving block bentuk balok 79.19 Faktor umur paving
ukuran 210 mm x 105 mm x 80 mm dapat 74.29 block bentuk kubus
60
dilihat pada Tabel 7 berikut: Faktor umur paving
block bentuk balok
Tabel 7. Kuat tekan rata-rata paving block 40
bentuk balok.
Umur (Hari) Kuat Tekan Faktor 20
(MPa) Umur
3 42,27 0,743 0
7 45,06 0,792 0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98
14 52,24 0,918 Umur (Hari)
21 55,60 0,977 Gambar 3. Perbandingan persen kekuatan
28 56,89 1,000 tekan paving block bentuk kubus dan balok.
56 58,19 1,023
91 59,59 1,047 Perbandingan faktor umur antara
Sumber: Data penelitian, 2012 beton normal dengan paving block dapat
dilihat pada Tabel 7 dan Gambar 4 berikut:
c) Perbandingan Faktor Umur Paving
Block dengan Faktor Umur Beton Tabel 7. Perbandingan faktor umur beton
Dari pengujian yang dilakukan, didapat dengan paving block.
faktor umur paving block bentuk kubus dengan Umur Faktor umur Faktor umur
faktor umur paving block bentuk balok adalah (Hari) beton normal paving block
hampir sama, walaupun kekuatan tekan paving bentuk kubus
block bentuk balok lebih besar dari paving 3 0,400 0,771
block bentuk kubus. Namun demikian, faktor 7 0,650 0,883
umur paving block yang digunakan adalah 14 0,880 0,979
faktor umur paving block bentuk kubus, 21 0,950 0,995
karena sesuai dengan standar pengujian
28 1,000 1,000
menurut SNI 03-0691-1996 yaitu benda uji
56 1,130 1,002
adalah berbentuk kubus dengan ukurannya
91 1,20 1,083
adalah ukuran sisi terkecil dari paving block.
Sumber: Data penelitian, 2012
Perbandingan faktor umur paving block bentuk
6
1. Dari uji proktor yang dilakukan didapat
120
120 campuran bahan penyusun paving block
97.93 99.54 100 113.2
100 108.26
yaitu: 1(semen) : 2,857 (pasir).
88.3 95 100 100.21 2. Faktor umur paving block bentuk kubus
88
yang didapat hampir sama dengan faktor
Kekuatan Tekan (%)

80
77.06
Faktor Umur Beton umur paving block bentuk balok, namun
65
60 yang digunakan dalam penelitian ini
Faktor umur paving adalah faktor umur paving block bentuk
block bentuk kubus
40 40 kubus sesuai dengan SNI 03-0691-1996
3. Faktor umur paving block secara umum
20 berbeda dengan faktor umur beton normal.
4. Pada pengujian peyerapan air, didapat nilai
0
rata-rata penyerapan dari 5 buah Paving
0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98
block yaitu sebesar 1,98 %.
Umur (Hari)
Gambar 4. Perbandingan persen kekuatan
DAFTAR PUSTAKA
tekan beton terhadap paving block.
ASTM. 1995. Annual Book of ASTM
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa Standards. Philadelphia: ASTM.
kekuatan tekan paving block pada umur 3 hari SNI 03-0691-1996. 1996. Bata Beton (Paving
memiliki kekuatan tekan yang cukup tinggi Block). Bandung: Badan Standardisasi
yaitu 77,06% sedangkan pada beton normal Nasional.
kekuatan tekannya adalah 40%, pada umur 7 SNI 03-1968-1990. 1990. Metode Pengujian
hari kekuatan paving block telah mencapai Tentang Analisis Saringan Agregat
88,30% sedangkan pada beton normal Halus dan Kasar. Bandung: Badan
kekuatannya adalah 65%, pada umur 14 hari Standardisasi Nasional.
kekuatan paving block mencapai 97,93% pada SNI 03-1970-1990. 1990. Metode Pengujian
beton normal 88%, pada umur 21 hari Berat Jenis dan Penyerapan Air
kekuatan paving block adalah 99,54%, Agregat Halus. Bandung: Badan
kekuatan pada beton normal yaitu 95%, pada Standardisasi Nasional.
umur 28 hari baik paving block maupun beton SNI 03-1971-1990. 1990. Metode Pengujian
memiliki kekuatan tekan 100%, dan pada Kadar Air Agregat. Bandung: Badan
umur 56 hari kekuatan beton masih bertambah Standardisasi Nasional.
menjadi 113,22% sedangkan pada paving SNI 03-4142-1996. 1996. Metode Pengujian
block peningkatan kekuatan yang terjadi tidak Jumlah Bahan dalam Agregat yang
terlalu besar, hanya 100,21%, dan pada umur Lolos Saringan No. 200 (0,075 Mm).
91 hari kekuatan beton normal masih Bandung: Badan Standardisasi
bertambah menjadi 120%, sedangkan pada Nasional.
paving block peningkatan kekuatannya tidak SNI 03-4804-1998. 1998. Metode Pengujian
signifikan, yaitu 108,26%. Dari grafik diatas Bobot Isi dan Rongga Udara dalam
dapat diketahui bahwa faktor kekuatan tekan Agregat. Bandung: Badan
paving block dengan kekuatan beton normal Standardisasi Nasional.
berbeda. Standar Industri Indonesia (SII) 0013-1981.
1981. Mutu dan Cara Uji Baja Beton
4. KESIMPULAN Pejal. Departemen Perindustrian
Republik Indonesia.
Berdasarkan hasil pengujian dan Tjokrodimuljo, K 1992. Teknologi Beton,
pembahasan yang dilakukan terhadap paving Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
block, maka dapat diambil kesimpulan sebagai Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
berikut:

You might also like