You are on page 1of 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang secara terus menerus
mengakibatkan tingkat pendidikan dan teknologi semakin maju.Orang dengan mudah berobat
dan tidak takut dengan penyakit berbahaya.Tapi hal ini dipengaruhi oleh peningkatan biaya
pengobatan sementara masyarakat, masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan.Oleh
karena itu masyarakat Indonesia harus sudah mengenal kesehatan keluarga dari sekarang agar
masyarakat mengenal arti pentingnya kesehatan. Agar masyarakat Indonesia hidup sehat
keperawatan keluarga merupakan salah satu area spesalis dalam keperawatan yang berfokus
kepada keluarga sebagai target pelayanan. Tujuan dari keperawatan keluarga adalah untuk
meningkatkan kesehatan keluarga secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
Karakteristik keluarga terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
darah, perkawinan, atau adopsi, anggota keluarga biasanya hidup bersama, atau jika terpisah
mereka tetap memperhatikan satu sama lain. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial yaitu suami, istri, anak, kakak, dan adik yang
mempunyai tujuan. Perawat perlu mengetahui dan memiliki pikiran yang terbuka mengenai
konsep keluarga.Sekilas keluarga memiliki hal-hal yang umum, tetapi setiap bentuk keluarga
memiliki kekuatan dan permasalahan yang unik.Keluarga banyak menghadapi tantangan seperti
salah satunya pada tahap perkembangan keluarga dengan satu anak.Periode ini adalah waktu
transisi fisik dan psikologis bagi ibu dan seluruh keluarga.Orang tua harus beradaptasi terhadap
perubahan struktur karena adanya anggota baru dalam keluarga, yaitu anak. Dengan kehadiran
anak maka sistem dalam keluarga akan berubah dan pola interaksi dalam keluarga harus
dikembangkan.
Pada periode transisi, keluarga membutuhkan adaptasi yang cepat, sehingga kondisi ini
menempatkan keluarga menjadi sangat rentan dan mereka memerlukan bantuan untuk
beradaptasi dengan peran yang baru. Stress dari berbagai sumber dapat berefek negatif pada
fungsi dan interaksi ibu dengan anak dan keluarga, yang berdampak pada kesehatan fisik ibu dan
anak. Maka dari itu kelompok tertarik untuk membahas mengenai konsep keluarga.
B. Tujuan
a) Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami pembelajaran keperawatan keluarga tentang tahap
perkembangan keluarga dengan anak pertama.

b) Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menyebutkan pengertian tahap perkembangan keluarga dengan anak pertama.

1
2. Memahami tentang tujuan dilakukannya asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga dengan anak pertama.
3. Melakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan anak pertama.
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode
deskriptif dan menggunakan pendekatan teknik studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari
teori dan membaca literatur yang berhubungan dengan judul makalah.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA


1. Pengertian
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga. (Duvall dan Logan,1986, dalam Setiawati, 2008 : hal 67)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah
yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang
tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai
kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya. (Bergess, 1962,
dalamSetiawati, 2008: hal 13)
Menurut kelompok keluarga adalah sekumpulan individu yang tinggal serumah
karena adanya hubungan darah, perkawinan ataupun adopsi, yang saling berinteraksi
dan mempertahankan kebudayaan.
2. Tipe keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam
pola kehidupan.Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya.Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajat kesehatan, maka perawat perlu memahami beberapa tipe keluarga. (Mubarak,
dkk, 2011, : hal 70 - 71)
a. Tradisional Nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
kedduanya dapat bekerja diluar rumah.
b. Extended Family
Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.
c. Reconstituted Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari
perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru.Satu atau keduanya dapat
bekerja diluar rumah.
d. Niddle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah,
anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.
e. Dyadic nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah
satu bekerja diluar rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.

3
g. Dual cariier
Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
h. Commuter married
Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah
k. Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.
l. Communal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanyadidalam satu kesatuan
keluarga dan tiiap individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua
dari anak-anak.
n. Unmarried parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.
o. Cohibing Couple
Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.
3. Struktur keluarga
Struktur keluarga terdiri dari beberapa macam, diantaranya: (Friedmann, 1989,
dalam Mubarak, dkk, 2011 : hal 68 69 )
a) Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah
b) Matrilinear
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.
c) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
e) Keluarga kawinan
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa
sanak saudara menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.

4. Ada beberapa ciri-ciri struktur keluarga, yaitu:


friedmann, 1998, dalam Mubarak, dkk, 2011 : hal 69
a. Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga.
b. Ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
c. Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.
d. Bentuk- Bentuk Keluarga
Sussman (1974) dan Maclin (1988) ( dalam Setiawati, 2008 : hal 16-17)
a. Keluarga tradisional

4
a) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak.
b) Pasanagn inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja.
c) Keluarga dengan orang tua tunggal adalah satu orang yang mengepalai keluarga
sebagai konsekuensi perceraian.
d) Bujangan yang tinggal sendirian.
e) Keluarga besar 3 generasi.
f) Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia.

b. Keluarga non Tradisional


a) Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.
b) Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah.
c) Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah (kumpul kebo)
d) Keluarga gay.
e) Keluarga lesbi.
f) Keluarga komuni: keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogami dengan
anak-anak yang secara bersama- samamengunakan fasilitas, sumber dan memiliki
pengalaman yang sama.

Anderson Carter ( dalam Setiawati, 2008 : 17)


a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar (ekstensed family)
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakn ,
sepupu, paman, bibi dsb.
c. Keluarga berantai (sereal family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
dan merupakan satu keluarga inti.
d. Keluarga duda / janda (single family)
Keluraga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi
Keluarga yang perkawinannyaberpologami dan hidup secara bersama-sama.
f. Keluarga kabitas
Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga.
B. FUNGSI KELUARGA
Friedmann mengidentifikasikan lima prinsip fungsi dasar keluarga,
diantaranya adalah fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi reproduksi, fungsi
ekonomi, dan fungsi keperawatan keluarga. (Friedmann, 1998, dalam Mubarak,
dkk, 2011: 76-78)
a) Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
mkerupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan
kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan fungsi afektif tampak pada
kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga slaing mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat dipelajari
dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam kelduarga. Dengan
demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota
keluarga dapat mengembangkan konsep diri positif.
5
b) Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui
individu, yang menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam
lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak manusia lahir. Keluarga merupakan
tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak
balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun
demikian keluarga tetap berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan
perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan
antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi anggota keluarga
belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan
interaksi keluarga.

c) Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya


manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah
untuk meneruskan keturunan.

d) Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh


anggota keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan
tempat tinggal. Banyak pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang
tidak seimbang antara suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang
berujung pada perceraian.

e) Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan


praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan
dan atau merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari
tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan
tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.

C. PENGERTIAN TAHAP KELUARGA SEDANG MENGASUH ANAK ( CHILD


BEARING)
Keluarga yang sedang mengasuh anak. Tahap ini dimulai dengan kelahiran anak
pertama hingga bayi berusia 30 bulan ( Ali, 2006 ).

Masa ini merupakan masa transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan
krisis keluarga. Studi klasik le mastern(1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak
bermasalah. ( Setiadi, 2008 ).

6
Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima
pertumbuhan dan perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya
orangtua yang baru memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan.
Orangtua perlu memahami tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan
anak akan keselamatan, keterbatasan dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu
memahami konsep kesiapan perkembangan, konsep tentang saat yang tepat untuk
mengajar mereka. Pada saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan dalam
memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

D. MASALAH YANG DIHADAPI


1. Hubungan seksual dan social terganggu.
Hubungan seksual antar pasangan umumnya menurun selama masa kehamilan
dan selama 6 minggu periode pasca partum.Kesulitan seksual selama periode pasca
partum biasa terjadi, muncul akibat factor peran baru yang dijalankan oleh ibu, akibat
kelelahan dan merasa kehilangan ketertarikan seksual.Sementara suami merasa
ditinggalkan atau disingkirkan.
2. Suami merasa diabaikan.
Sebagian besar ayah secara umum tidak diikut sertakan dalam proses perinatal
sehingga tentu saja hal ini membuat pria terlambat dalam melaksanakan perubahan
peran penting sehingga menghindari keterlibatan emosional mereka.
3. Peningkatan perselisihan.
Pola komunikasi pernikahan yang baru, berkembang dengan hadirnya sorang
anak, pasangan suami istri dalam berhubungan satu sama lain memperlakukan
pasangannya sebagai pasangan hidup dan sebagai orang tua. Pola translokasional
berubah secara drastis . Feldman (1961) mengobservasi bahwa orang tua bayi sedikit
berbicara satu sama lain dan sedikit memiliki kesenangan, kurang menstimulasi
percakapan dan menurunnya kualitas interaksi pernikahan mereka. Beberapa orang tua
merasa kewalahan dengan brtambahnya tanggung jawab.Terutama pada suami dan istri
yang bekerja penuh waktu.

E. TUGAS PERKEMBANGAN
1. Adaptasi perubahan aggota keluarga ( peran, interaksi, seksual dan kegiatan)
2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
3. Membagi peran dan tanggung jawab ( bagaimana peran orang tua terhadap bayi
dengan memberi sentuhan dan kehangatan).
4. Bimbingan orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
5. Konseling KB post partum 6 minggu.
6. Menata ruang untuk anak.
7. Biaya atau dana child bearing.
8. Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
9. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.

7
Sedangkan menurut Carter dan McGoldrick (1988) ; Duvall dan Miller (1985) tugas
perkembangan dalam tahap ini adalah :
1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap (mengintegrasikan bayi
baru ke dalam keluarga).
2. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota
keluarga.
3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan peran-peran
orangtua dan kakek dan nenek.
5. Peran orang tua terhadap anak pertama (Child Bearing).
Dalam hal ini peran orag tua dapat dimulai selagi kehamilan membesar dan semakin
kuat saat bayi dilahirkan.Pada periode awal orang tua harus mengenali hubungan mereka
dengan anak. Periode berikutnyan orang tua dapat mencerminkan suatu waktu untuk
bersama-sama membangun kesatuan keluarga, periode waktu berkonsolidasi ini meliputi
peran negosiasi ( suami, istri, ibu, ayah, saudara-saudara ) untuk menetapkan komitmen.
Periode yang berlangsung membutuhkan waktu.
6. Fungsi perawat dalam tahap perkembangan keluarga dengan childbearing.
Sebagi kekhususan perawatan keluarga memiliki peran yang cukup banyak dalm
memberikan asuhan keperawatan keluarga.
Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukanperawatn dan konsultasi antara lain
(Mubarak, dkk : 88) :
a. Bagaimana cara menentukan gizi yang baik untuk ibu hamil dan bayi,
b. Mengenali gangguan kesehatn bayi secara dini dan mengatasinya,
c. Imunisasi yang dibutuhkan anak,
d. Tumbang anak yang baik,
e. Interaksi keluarga,
f.Keluarga berencana, serta
g. Pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.
7. Komunikasi orang tua terhadap anak
Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respon komunikasi antara orang
tua dan anak. Komunikasi antara orang tua dan anak meliputi :
a. Sentuhan.
Sentuhan atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua sebagai suatu
sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir.
b. Kontak mata
c. Suara.
d. Aroma.

8
BAB III

TINJAUAN KASUS

PENGKAJIAN KELUARGA

DATA UMUM KELUARGA

a. Nama kepala keluarga: Tn.N

b. Umur : 27 tahun

c. Agama : islam

d. Pendidikan : SMA

e. Pekerjaan : TNI AD

f. Suku / Bangsa : Sunda/Indonesia

g. Alamat : Cigombong,Kotaraja

h. Komposisi keluarga :

No Nama Umur JK Tanggal Pendidikan Pekerjaan Keteran

Lahir gan
1 Tn.N L 27 maret SMA TNI AD

1989
2 Ny.A P 29 SMA Mahasiswa/

februari IRT

1992
3 An.W L 3

september

2015

i. Tipe keluarga

1) Jenis tipe keluarga : nulear family

2) Masalah yang terjadi dengan type tersebut : tidak ada masalah dalam jenis

keluarga tersebut

j. Genogram

9
Tn.N
Ny.A
.A
An.W

Keterangan : = Laki-laki

= perempuan

k. Sifat Keluarga

1). Pengambilan Keputusan

Ketika keluarga Tn.N dan Ny.A menghadapi masalah,mereka selalu

2). Kebiasaan Hidup Sehari-hari

a) Kebiasaan tidur / istirahat

Keluarga Tn.N dan Ny.A jadwal tidurnya tidak teratur,baik tidur siang maupun

tidur malam,karena saat siang hari mereka harus berada ditempat kerja sehingga

tidak bisa untuk tidur siang,begitu juga dengan tidur malam terkadang tidur cepat

dan juga tidur lambat tergantung terselesaikannya kerja dan kuliah.

b) Kebiasaan rekreasi

Keluarga Tn.N dan Ny.A jarang melakukan rekreasi keluar karena keduanya sibuk

dengan pekerjaan masing-masing,mungkin saat libur saja mereka rekreasi keluar

seperti ke pantai,kalau untuk aktivitas rekreasi sehari-hari mereka menonton

televisi dan mendengarkan lagu.

c) Kebiasaan makan keluarga

Keluarga Tn.N dan Ny.A jarang melakukan makan bersama karena mereka sibuk

dengan pekerjaannya masing-masing,tetapi kadang-kadang mereka melakukan

makan malam bersama saat Ny.A tidak sedang bertugas.

l. Status Sosial Ekonomi Keluarga

10
Tingkat status ekonomi keluarga adekuat karena keluarga Tn.N dan Ny.A mampu

memenuhi kebutuhan keluarga dan memiliki tabungan.selama ini yang mencari nafkah

untuk keluarga adalah Tn,N.

m. Suku (kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)

Didalam keluarga Tn.N dan Ny.A tidak ada kebiasaan tetentu yang berkaitan dengan

kesehatan.

n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)

Seorang anak laki-laki yang beragama muslim hukumnya wajib di khitan sama seperti di

bidang kesehatan seorang laki-laki wajib dikhitan untuk menghindari penyakit kelamin.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Keluarga Tn.N dan Ny.A baru memiliki anak 1,jadi keluarga Tn.A dan Ny.A berada pada

tahap keluarga child bearing (tahap mengasuh anak pertama)

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Saat ini keluarga Tn.N dan Ny.A sebagai keluarga childbearing dan memilki anak 1dan

ada rencana untuk memiliki anak lagi.Menurut Ny.A setelah menyelesaikan kuliahnya

ingin memiliki anak lagi,mengenai hal ini Ny.A sudah membicarakan dengan

suaminya.Menurut Ny.A saat ini dia dengan suaminya berusaha untuk menbina hubungan

dengan keluarga lain,teman dan masyarakat sekitar.Menurut Ny.A ia ingin menyelesaikan

kuliahnya dulu baru merencanakan punya anak lagi.

c. Riwayat keluarga inti

a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini : Ny.A mengatakan bahwa anaknya sering

mengalami batuk,sesak nafas setelah terkena AC dikamarnya,dan suami Ny.A

memiliki penyakit tifus.

b) Riwayat penyakit keturunan : menurut Ny.A ibunya memilki penyakit Diabetes

Mellitus.

d. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)

11
Didalam pihak keluarga Tn.A pernah mengalami sakit seperti batuk,pilek,demam

sedangkan dari pihak keluarga Ny.A ibunya memiliki riwayat Diabetes

Mellitus,sedangkan ayahnya memiliki riwayat penyakit kolesterol dan asam urat.

C. LINGKUNGAN

a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)

1) luas rumah : 154 m2

2) tipe rumah : tipe 80

3) kepemilikan : hak milik

4) jumlah ruangan : 3 ruang kamar,1 ruang tamu,1 dapur,dan 1 ruang keluarga,1 gudang

b. Ventilasi dan penerangan

1) ventilasi/jendela : jumlah jendela di rumah ada 5 buah,tetapi hanya 2 jendela yang

sering dibuka

2) penerangan : pencahayaan kurang karena pada kamar Tn.N dan Ny.A ventilasi tidak

pernah dibuka.

c. Persediaan air bersih

Keluarga Tn.N dan Ny.A menggunakan air sumur untuk mandi,mencuci dan memasak

d. Pembuangan sampah

Sampah dibuang di tempat pembuangan sampah.

e. Pembuangan air limbah

Pembuangan air limbah keluarga Tn.N dan Ny.A dibuang ke saluran pembuangan (pipa).

f. Jamban / WC (tipe, jarak dari sumber air)

Terdapat 1 kamar mandi yang menyatu dengan WC,jarak antara WC dengan sumber air

kurang lebih 200 m.

g. Lingkungan sekitar rumah

Lingkungan cukup bersih dimana terdapat saluran pembuangan limbah rumah tangga

dibelakang rumah dan sampah langsung dibuang ke tempat pembuangan sampah

h. Fasilitas hiburan (TV, radio, dll.)

Keluarga Tn.N dan Ny.A memiliki sebuah TV dan speaker,ketika beristirahat mereka

menonton TV atau terkadang juga mendengarkan music.

12
i. Fasilitas pelayanan kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan dapat dijangkau oleh keluarga.

j. Denah rumah

GUDANG

DAPUR

TERAS

KAMAR 2
RUANG KELUARGA

KAMAR I

RUANG TAMU

D. SOSIAL

a. Karakteristik tetangga dan komunitas

Tn.N dan Ny.A dengan tetangga disekitar rumah tidak akrab karena Tn.N dan Ny.A sibuk

dengan pekerjaannya masing-masing,sehingga tidak ada waktu untuk berkumpul dengan

tetangganya maupun mengikuti kegiatan di lingkungan rumahnya.

b. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Tn.N dan Ny.A setelah menikah pada bulan Mei 2014 tinggal di kos selama 14

bulan,dan pada bulan Juli 2015 keluarga Tn.N dan Ny.A membeli rumah dan menetap

samapi sekarang.

c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga Tn.N dan Ny.A tidak ada perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan

biasanya berkumpul hanya diwaktu-waktu tertentu seperti lebaran pada bulan Juli

kemarin semua keluarga berkumpul

d. Sistem pendukung keluarga

13
Saat ini keluarga Tn.N dan Ny.A tidak terdapat anggota keluarga yang mengalami

sakit,hubungan satu anggota keluarga dengan yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa

saling tolong menolong ketika didalam keluarga mengalami kesusahan.

E. STRUKTUR KELUARGA

a. Pola Komunikasi Keluarga

Didalam keluarga Tn.N dan Ny.A berkomunikasi menggunakan bahasa

Indonesia,menurut Ny.A dirinya tidak akrab dengan keluarga suaminya karena keluarga

suaminya hanya bisa menggunakan bahasa sunda tidak bisa menggunakan bahasa

Indonesia.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam pengambilan keputusan keluarga Tn.N dan Ny.A selalu memutuskan secara

bersama-sama atau musyawarah.Perbedaan-perbedaan yang ada selalu bisa ditasi jika

mereka bermusyawarah.

c. Struktur Peran (formal dan informal)

Dalam keluarga Ny.A,Tn.N sebagai kepala keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk

keluarga,walaupun Ny.A sedang kuliah tetapi dirinya tetap melakukan perannya sebagai

istri yang harus menyiapkan semua keperluan suaminya dirumah.Menurutnya setiap ia

memasak untuk sarapan dan bekal untuk dirinya dan suaminya.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Sebagai bagian dari masyarakat Abepura dan beragama islam keluarga memiliki nilai-

nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun terhadap orang tua,suami terhadap

istri.Selama ini dirinya dan suaminya jarang makan bersama katena dirinya dan suaminya

bertemu di rumah sudah malam hari,sehingga mereka makan diluar masing-masing.

F. FUNGSI KELUARGA

a. Fungsi afektif

Menurut Ny.A belum pernah menemukan masalah.Tn.N dan Ny.A selalu memberikan

dukungan satu sama lain.Hubungan antara dirinya suaminya sampai sejauh ini baik dan

hubungan dengan keluarga besarnya pun baik.

b. Fungsi sosialisasi

14
1) Kerukunan hidup dalam keluarga : hubungan antara dirinya dengan suaminya sampai

sejauh ini baik .

2) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : interaksi dan hubungan dalam keluarga baik-

baik saja.

3) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : menurut Ny.A yang

selalu mengambil keputusan ialah Tn.N

4) Kegiatan keluarga waktu senggang : kegiatan diwaktu senggang keluarga berjalan-

jalan bersama anaknya

5) Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga Tn.N tidak pernah berpartisipasi dalam

kegiatan gotong royong dilingkungan rumahnya,.

c. Fungsi perawatan kesehatan

Menurut Ny.A setiap hari dirinya menyediakan makanan yang sehat yaitu ia selalu

memasak sayuran dan lauk untuk keluarganya, jika didalam keluarganya ada salah satu

anggota keluarganya yang sakit ia segera membawanya ke pelayanan kesehatan.Karena

kesibukan dari suami dan istri anak menjadi kurang perhatian.Karena sejauh ini anak

lebih banyak menghabiskan waktu dengan pengasuhnya

Penapisan masalah berdasarkan 5 tugas perawatan kesehatan:

1). Mengenal masalah kesehatan

Menurut Ny.A dirinya dan keluarganya mengetahui tentang masalah kesehatan yang

dihadapi anaknya,misalnya mereka mengetahui tentang gejala penyakit anaknya.

2). Memutuskan untuk merawat

Ketika anaknya sakit Tn.N dan Ny.A khawatir dengan kondisi anaknya,saat mereka

sudah tidak sanggup merawat dirumah Tn.N dan Ny.A membawa anaknya ke

pelayanan kesehatan.Mereka selalu percaya terhadap tindakan yang dilakukan oleh

tenaga kesehatan kepada anaknya.

3). Mampu merawat

15
Ketika anaknya sedang panas Ny.A mampu merawat sendiri yaitu dengan

mengompres dengan air hangat.dan dirumah Ny.A menyediakan thermometer untuk

mengetahui perkembangan kesehatan anaknya

4). Modifikasi lingkungan

Keluarga Tn.N dan Ny.A belum dapat memodifikasi lingkungan misalnya saja mereka

tahu bahwa anaknya alergi terhadap AC tetapi mereka masih menggunakannya.

5). Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada

Menurut Tn.N dan Ny.A fasilitas kesehatan dapat dijangkau dan memberikan

keuntungan yaitu anaknya bisa sembuh setelah datang ke pelayanan

kesehatan.mereka selalu percaya kepada petugas

c. Fungsi reproduksi

1) Perencanaan jumlah anak : menurut Ny.A ingin memilki anak 3 orang saja yaitu 1

anak perempuan dan 2 anak laki-laki.

2) Akseptor : saat ini alat kontrasepsi yang digunakan adalah pil.

d. Fungsi ekonomi

Upaya pemenuhan sandang pandang : Ny.A mengatakan penghasilan suaminya cukup untuk

memenuhi kebutuhan sandang,pangan,dan papan serta untuk biaya kuliah dirinya.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA

a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

1). Stresor jangka pendek

Menurut Ny.A suaminya mengalami beban pikiran yaitu adanya biaya tambahan

untuk anaknya yaitu untuk membeli susu,pampers dll serta untuk biaya kuliah dirinya

sehingga suaminya harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut.tetapi

dari dirinya yang menjadi stressor adalah adaptasi dengan adanya memiliki anak.

2). Stresor jangka panjang

Menurut Ny.A dirinya bersama suaminya ingin membesarkan dan menyekolahkan

anaknya setinggi-tingginya agar menjadi anak yang sukses.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor

16
Baik,sekarang dirinya sedang berusaha belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik

dengan mengurusi anak.

c. Strategi koping yang digunakan

Untuk menghadapi stressor Ny.A lebih banyak belajar pada orang tuanya tentang cara

mengurus rumah tangga.

d. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga mampu menghadapi setiap permasalahn yang terjadi pada keluarga dan

menyelesaikannya dengan musyawarah

H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

No nama Umur BB Keadaan Imunisasi Maasalah Tindakan

kesehata (BCG/polio/D kesehatan yang telah

n PT/campak dilakukan
1 Tn.N 26 th 75 kg Sehat Tidak ada
2 Ny.A 24 th 47 kg Sehat Campak Tidak ada

3 An.W 1,5 th 13 kg Sehat BCG,campak Sering Pergi ke

mengalam rumah sakit

i batuk

dan sesak

nafas

b. Tumbuh kembang

a). Pemeriksaan tumbuh kembang anak

Saat ini An.W sudah tumbuh gigi,jumlah gigi 6 atas 4 bawah 3,tinggi badan 70

cm,berat badan 10 kg,sudah bisa berjalan dan berbicara seperti memanggil

mama,papa dan mbah.

b). Pengetahuan orang tua terhadap tumbuh kembang anak

Tn.N dan Ny.A selalu membeli mainan sesuai dengan tahap perkembangan anaknya.

I. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

17
a. Pemeriksaan fisik Bapak (Tn.N)

1). Keadaan umum : baik

2). Kesadaran : komposmentis

3). Tanda-tanda vital :

a) TD : 120/80 mmHg

b) N : 83 x/menit

c) RR : 19x/menit

d) Suhu : 36C

4). Kepala

a) Rambut : tampak bersih,tidak ada lesi,pembengkakan,dan nyeri tekan

b) Mata : simetris,tidak ada lesi dan pembengkakan,tidak ada nyeri tekan,

c) Hidung : simetris,bersih,tidak ada lesi dan kemerahan,tidak ada nyeri tekan

dan pembengkakan

d) Telinga: simetris,tidak ada lesi,secret dan kemerahan,tidak ada pembengkakan

dan nyeri tekan

e) Mulut : mukosa bibir lembab tidak ada lesi dan stomatitis,tampak gigi

berlubang.

5). Dada / Thorax

- I : simetris,tidak ada pembengkakan/penonjolan/edema

- P : expansi dada simetris,taktil vremitus sebelah kanan lebih jelas

- P : resonan (dug dug dug)

- A : vesikuler

6). Perut / Abdomen

- I : simetris,tidak ada lesi dan pembengkakan

- P : tidak ada penonjolan,tidak ada nyeri tekan massa dan enumpukan

cairan

- P : timpani

- A : bising usus 10 x/menit

7). Genetalia / Anus : tidak terkaji


18
8). Ekstremitas

a) Tangan

- I : simetris,ROM aktif,kekuatan otot penuh

- P : tidak ada nyeri tekan,arteri radialis dan brachialis teraba

b) Kaki

- I : simetris,integritas kulit baik,ROM aktif,kekuatan ototn

penuh

- P : tidak ada nyeri tekan,arteri femoralis,poplitea,dorsalis pedis

teraba jelas.

b. Pemeriksaan fisik ibu (Ny.A)

1). Keadaan umum : baik

2). Kesadaran : komposmentis

3). Tanda-tanda vital :

a) TD : 120/80 mmHg

b) N : 83 x/menit

c) RR : 19x/menit

d) Suhu : 36C

4). Kepala

a) Rambut : tampak bersih,tidak ada lesi,pembengkakan,dan nyeri tekan

b) Mata : simetris,tidak ada lesi dan pembengkakan,tidak ada nyeri tekan,

c) Hidung : simetris,bersih,tidak ada lesi dan kemerahan,tidak ada nyeri tekan

dan pembengkakan

d) Telinga: simetris,tidak ada lesi,secret dan kemerahan,tidak ada pembengkakan

dan nyeri tekan

e) Mulut : mukosa bibir embab tidak ada lesi dan stomatitis,tampak gigi

berlubang.

5). Dada / Thorax

- I : simetris,tidak ada pembengkakan/penonjolan/edema

19
- P : expansi dada simetris,taktil vremitus sebelah kanan lebih jelas

- P : resonan (dug dug dug)

- A : vesikuler

6). Perut / Abdomen

- I : simetris,tidak ada lesi dan pembengkakan

- P : tidak ada penonjolan,tidak ada nyeri tekan massa dan enumpukan

cairan

- P : timpani

- A : bising usus 10 x/menit

7). Genetalia / Anus : tidak terkaji

8). Ekstremitas

a) Tangan

- I : simetris,ROM aktif,kekuatan otot penuh

- P : tidak ada nyeri tekan,arteri radialis dan brachialis teraba

b) Kaki

- I : simetris,integritas kulit baik,ROM aktif,kekuatan ototn

penuh

- P : tidak ada nyeri tekan,arteri femoralis,poplitea,dorsalis pedis

teraba jelas.

c. Pemeriksaan fisik Anak

1). Keadaan umum : baik

2). Kesadaran : komposmentis

3). Tanda-tanda vital

a) N : 98 x/menit

b) RR : 23x/menit

c) SB : 36,5C

4). Kepala :

a) Rambut : tampak bersih,tidak ada lesi,pembengkakan,dan nyeri tekan

b) Mata : simetris,tidak ada lesi dan pembengkakan,tidak ada nyeri tekan,


20
c) Hidung : simetris,bersih,tidak ada lesi dan kemerahan,tidak ada nyeri tekan

dan pembengkakan

d) Telinga: simetris,tidak ada lesi,secret dan kemerahan,tidak ada pembengkakan

dan nyeri tekan

e) Mulut : mukosa bibir lembab tidak ada lesi dan stomatitis,

5). Dada / Thorax

- I : simetris,tidak ada pembengkakan/penonjolan/edema

- P : expansi dada simetris

- P : resonan (dug dug dug)

- A : terdapat suara mengi

6). Perut / Abdomen

- I : simetris,tidak ada lesi dan pembengkakan

- P : tidak ada penonjolan,tidak ada massa dan penumpukan cairan

- P : timpani

- A : 10 x/menit

7). Genetalia / Anus : integritas kulit baik,tidak ada massa atau pembengkakan

8). Ekstremitas

a) Tangan

- I : simetris,ROM aktif,kekuatan otot penuh

- P : tidak ada nyeri tekan,arteri radialis dan brachialis teraba

b) Kaki

- I : simetris,integritas kulit baik,ROM aktif,kekuatan ototn

penuh

- P : tidak ada nyeri tekan,arteri femoralis,poplitea,dorsalis pedis

teraba jelas.

J. HARAPAN KELUARGA

a. Terhadap masalah kesehatan

21
Keluarga Tn.N berharap agar keluarganya tetap sehat dan akan lebih waspada
serta menjaga kebersihan dan kesehatan dilingkungannya.
b. Petugas kesehatatan yang ada
Keluarga Tn N berharap agar petugas kesehatan yang ada mampu memberikan
pelayanan yang baik dan sama rata tidak membeda-bedakan berdasarkan status sosial
ekonomi.

ANALISA DATA

TGL DATA MASALAH


21/11/16 DS : Pola nafas tidak efektif akibat terpajan
AC pada An.W berhubungan dengan
- Ny.A mengatakan bahwa
ketidakmampuan keluarga mengenal
anaknya sering mengalami
penyakit alergi
batuk,sesak nafas setelah

terkena AC dikamarnya.

- Ketika anaknya sakit Tn.N

dan Ny.A khawatir dengan

kondisi anaknya

- Keluarga Tn.N dan Ny.A

belum dapat memodifikasi

22
lingkungan misalnya saja

mereka tahu bahwa anaknya

alergi terhadap AC tetapi

mereka masih

menggunakannya.

21/11/16 DS : Gangguan komunikasi verbal


- menurut Ny.A dirinya tidak

akrab dengan keluarga

suaminya karena keluarga

suaminya hanya bisa

menggunakan bahasa sunda

tidak bisa menggunakan bahasa

Indonesia.

SKALA PRIORITAS MASALAH

Masalah 1: Pola nafas tidak efektif akibat terpajan AC pada An.W berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit alergi

KRITERIA/SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN

1. Sifat masalah Menurut Ny.A


penyakit yang
Aktual: 3 3/3 x 1 =1
1 diderita anaknya
Resiko: 2
sangat mengganggu
Potensial: 1 kesehatannya
2 Menurut Ny.A
2. Kemungkinan 2/2 x 2=2 masalah dapat
masalah dapat diubah dengan cara
diubah ketika anaknya
Mudah: 2 sedang sakit
Sebagian: 1 keluarganya dapat
Tidak dapat: 0 merawat sendiri dan

23
membawanya ke
pelayanan kesehatan
Masalah kesehatan
3. Kemungkinan susah dicegah karena
masalah dapat keluarga Tn.N masih
dicegah menggunakan AC
1 1/1 x 3= 1/3
Tinggi: 3 dikamarnya
Cukup: 2 sementara itu
Rendah: 1 anaknya mengalami
alergi

4. Menonjolnya
masalah Menurut Ny.A ketika
anaknya sakit harus
Segera: 2
segera mendapat
Tidak segera: 1 1 2/2 x 1= 1
pengobatan dan
Tidak dirasakan: perawatan
0

Skor 4

Masalah 2: Gangguan komunikasi verbal


KRITERIA/SKOR BOBOT PERHITUNGAN PEMBENARAN
Menurut Ny.A
2. Sifat masalah dirinya menganggap
x1 = biasa karena kurang
Aktual: 3
1 akrab dengan orang
Resiko: 2
tua saminya karena
Potensial: 1 mertuanya jauh
dengannya

3. Kemungkinan
masalah dapat Menurut Ny.A
diubah 0/2x2=0 dirinya susah untuk
2 belajar bahasa sunda
Mudah: 2
sehingga terkadang
Sebagian: 1
ia merasa putus asa
Tidak dapat: 0

4. Kemungkinan Menurut Ny.A


masalah dapat masalah susah
dicegah dicegah karena Ny.A
1 3/3x1= 1
Tinggi: 3 tidak ada waktu
Cukup: 2 untuk belajar bahasa
Rendah: 1 sunda

5. Menonjolnya
masalah Menurut Ny.A ntuk
belajar bahasa sunda
Segera: 2
bisa kapan saja ,lagi
Tidak segera: 1 1 x1= 1/2
pula dirinya jauh
Tidak dirasakan: dari mertuanya.
0

Skor 1 2/5

24
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Secara umum pengertian dari child bearing adalah keluarga yang berada pada tahap
perkembangan ke II mulai dari kehamilan samapi berlanjut sampai anak pertama berusia 30
bulan. Tahap kedua ini perkembangan orangtua adalah belajar untuk menerima pertumbuhan dan
perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain , khususnya orangtua yang baru
memiliki anak pertama membutuhkan bimbingan dan dukungan. Orangtua perlu memahami
tugas-tugas yang harus dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan
dan latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep kesiapan perkembangan,
konsep tentang saat yang tepat untuk mengajar mereka. Pada saat yang sama pula orangtua
perlu bimbingan dalam memahami tugas-tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

25
2. Saran
Untuk mahasiswa diharapkan agar dapat melakukan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga
baru mempunyai anak satu dengan baik dan benar. Dengan banyak membaca buku dan
memahaminya dengan baik dan benar, latihan-latihan , serta praktek kasus di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, WahitIqbal, dkk. 2011. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika
Setiawati, Satun, dkk. 2008. Penutun Praktis Asuhan Keperawatan Keluaraga. Jakarta: Trans
Ali. 2006. Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta. EGC.
Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga
http://masithatabode.blogspot.co.id/2013/10/makalah-keperawatan-keluarga.html

26

You might also like