Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PENIMBANGAN
BB DENGAN DACIN
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMANTAUAN
GARAM BERYODIUM
1 Persiapan
1. Menentukan sampel
2. Menyusun Jadwal Pelaksanaan
3. Koordinasi dengan pihak sekolah
4. Menyiapkan format
5. Menyiapkan alat (Iodina test)
PROSEDUR
2 Pelaksanaan
1. Semua siswa kelas 4,5 dan 6 SD/MI di wajibkan membawa
garam yang dikonsumsi di rumah sebanyak 1 sendok teh
2. Garam yang di bawa di teteskan iodina test 2 tetes
3. Garam yang berwarna ungu (Beryodium)
4. Membuat pencatatan dan merekap hasil
5. Membuat laporan hasil kegiatan
6. Umpan balik hasil kegiatan pada pihak sekolah
7. Hasil kegiatan dilaporkan ke dinas kesehatan secara berkala
1. Bidan Desa
UNIT TERKAIT 2. Petugas UKS
3. Guru Kelas SD/MI
1. Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
Puskesmas; Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2010.
REFERENSI
2. Buku Pedoman Pemantauan Garam Yodium Tingkat Rumah
Tangga, Depkes RI, 2007
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PELAKSANAAN
BULAN PENIMBANGAN
BALITA (BPB)
2 Pelaksanaan
PROSEDUR 1. Melaksanakan, memantau dan membina pelaksanaan
penimbangan BB dan pengukuran panjang badan/tinggi
badan pada hari buka posyandu
2. Menentukan umur dan status gizi balita sesuai standar
baku WHO-NCHS
3. Merekap dan mengolah data hasil penimbangan dan
pengukuran panjang badan/tinggi badan
4. Membuat laporan hasil kegiatan
5. Rencana tindak lanjut
1. Bidan Desa
UNIT TERKAIT
2. Kader Posyandu
1. Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
Puskesmas; Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2010.
2. Buku Pedoman Pemantauan Status Gizi, Depkes RI, 2007
REFERENSI
3. Buku baku standar WHO-NCHS
4. Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
TATA LAKSANA
GIZI BURUK
2 Pelaksanaan
1. Anamnesa awal (Adanya syok/renjatan, Letargis, diare atau
dehidrasi
2. Melakukan pemeriksaan fisik klinis (gangguan sirkulasi/syok,
gangguan dehidrasi, gangguan kesadaran, hipoglikemi,
hipotermi) dan Antropometri (Menimbang BB dan mengukur
PROSEDUR PB dan TB)
3. Melakukan anamnesa lanjutan (Kapan terjadinya gizi buruk,
riwayat makan, riwayat imunisasi dan pemberian vit A, riwayat
penyakit penyerta, riwayat tumbang, status ekonomi
keluarga)
4. Menghitung kebutuhan gizi berdasarkan hasil anamnesa
5. Menyusun paket intervensi bagi balita gizi buruk sesuia
dengan keadaan balita gizi buruk
6. Pemberian paket intervensi
7. Memberikan penjelasan kepada keluarga tentang pemberian
paket intervensi
8. Melakukan tindak lanjut pasca pemberian paket intervensi
(pasca perawatan)
9. Konseling Gizi Buruk
10. Evaluasi kenaikan BB dan perubahan keadaaan umum balita
gizi buruk setiap 10 hari sekali
1. Bidan Desa
2. Petugas SE
UNIT TERKAIT
3. Dokter Puskesmas
4. Kader Posyandu
1. Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
Puskesmas; Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2010.
2. Buku Pedoman Penanganan dan Pelacakan Kasus Balita Gizi
REFERENSI Buruk, Depkes RI, 2009
3. Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Depkes RI 2007
4. Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PELACAKAN
KASUS GIZI BURUK
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
STANDAR OPERASIONAL GEKBRONG
PROSEDUR
PEMBERIAN
MAKANAN TAMBAHAN
PEMULIHAN
(PMT-P)
dr. CECEP WILLY BUDIMAN
NIP. 19710915 200604 1 017
1 UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
2 Kepmenkes RI No 224/Menkes/SK/II/2007 tentang spesifikasi
teknis MP-ASI
3 Kepmenkes RI No 145/Menkes/SK/I/2007 tentang Pedoman
DASAR HUKUM Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan
4 Permenkes No. 741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
5 Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu
Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan selama 90 hari untuk bayi
PENGERTIAN
dan balita gizi buruk dan gizi kurang
Bayi Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang menurut BB/TB di wilayah
SASARAN
kerja Puskesmas Warungkondang
Semua bayi balita yang berstatus gizi buruk/kurang mendapatkan
KEBIJAKAN
PMT-P dan perawatan di wilayah kerja Puskesmas Warungkondang
1 Persiapan
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Validasi data gizi buruk BB/TB
3. Mengajukan kebutuhan PMT-P
4. Membuat rencana Pemberian PMT-P
5. Membuat menu dan bentuk makanan yang akan diberikan
2 Pelaksanaan
PROSEDUR 1. Bekerjasama dengan Bidan Desa Menunjuk Kader
Pendamping PMT-P
2. Bidan Desa dan kader pendamping memberikan PMT-P
kepada sasaran sesuai dengan data sasaran
3. Kader pendamping mencatat konsumsi PMT-P yang
dikonsumsi sasaran pada Form R1/PMT-P/2014
4. Kader pendamping mencatat hasil penimbangan BB sasaran
setiap satu bulan sekali pada Form Perkembangan BB
selama 3 bulan
5. Kader pendamping melaporkan hasil kegiatan pencatatan
R1/PMT-P/2014 dan perkembangan berat badan kepada
bidan desa setiap satu bulan sekali selama 3 bulan
6. Bidan desa merekap hasil laporan dari kader pendamping dan
melaporkan kepada petugas gizi
7. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Merekap Hasil
Pemberian PMT-P dari bidan desa
8. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Melaporkan hasil
distribusi dan pemberian PMT-P setelah 3 bulan dan
mengevaluasi perkembangan BB sasaran kepada Dinas
Kabupaten
1. Bidan Desa
UNIT TERKAIT
2. Kader Posyandu
1. Buku Pedoman Kerja bagi Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)
Puskesmas; Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat 2010.
2. Buku Panduan Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan
REFERENSI MP-ASI, Depkes, RI 2005
3. Pedoman Tata Laksana Gizi Buruk, Depkes RI 2007
4. Buku Pegangan Kader, Kemenkes 2012
STANDAR
OPERASI
ONAL
PROSED
UR
PEMBERI
AN
MAKANA
N
TAMBAH
AN
PEMULIH
AN
(PMT-P)
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
STANDAR OPERASIONAL
GEKBRONG
PROSEDUR
PROSEDUR
MENGUKUR PANJANG
BADAN ATAU TINGGI BADAN
BAYI DAN BALITA
dr. CECEP WILLY BUDIMAN
NIP. 19710915 200604 1 017
1 UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan
2 Permenkes No. 741/Menkes/PER/VIII/2008 tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota
DASAR HUKUM 3 Keputusan Menkes No 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang
Penggunaan Standar Antropometri WHO 2005
4 Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu
Mengukur Tinggi Badan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan tinggi badan anak menggunakan microtoise.
PENGERTIAN Mengukur Panjang Badan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan panjang badan anak menggunakan alat ukur panjang
badan.
Semua balita 0-59 bulan harus diukur tinggi badan dan panjang
badan minimal satu kali dalam setahun di posyandu pada bulan
KEBIJAKAN Agustus yang dilaksanakan oleh kader dan atau petugas kesehatan
dengan menggunakan alat ukur panjang badan untuk anak usia 0-24
bulan dan tinggi badan (microtoise) untuk anak usia 25-59 bulan.
1 Pengukuran dengan alat ukur panjang badan
1. Siapkan alat ukur panjang badan pada tempat yang datar
untuk membaringkan anak
2. Jelaskan secara singkat tujuan pengukuran pada orang tua
3. Sebelum diukur, pastikan sepatu, kaos kaki dan hiasan pada
rambut anak sudah dilepas
4. Letakan anak berbaring terlentang pada atau disamping alat
tersebut
PROSEDUR
5. Tempelkan kepala anak pada bagian yang tetap
6. Pastikan posisi pengukur disebelah kanan bayi
7. Pastikan orang tua memegang kepala anak
8. Tekan lutut bayi dengan tangan kiri dan dengan
menggunakan tangan kanan geser batas kaki ke telapak kaki
bayi.
9. Baca angka di tepi luar pengukur
10. Catat hasil pengukuran panjang badan
11. Bila anak 0-24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukuran
ditambahkan toleransi sebesar 0,7 cm
PROSED
UR
MENGUK
UR
PANJANG
BADAN
ATAU
TINGGI
BADAN
BAYI DAN
BALITA
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMANTAUAN
PERTUMBUHAN DI
POSYANDU
Semua Balita (0-59 Bln) harus ditimbang berat badannya setiap bulan
KEBIJAKAN
di Posyandu
1 Persiapan
1. Bersama Lintas Program Membuat Jadwal Kegiatan
posyandu
2. Merencanakan dan mendistribusikan sarana posyandu
2 Pelaksanaan
1. Bersama Bidan Desa dan Petugas Promkes Melaksanakan
kegiatan Rakor Desa sesuai jadwal
PROSEDUR 2. Kader Posyandu menyebarluaskan informasi tentang jadwal
posyandu
3. Bersama Bidan Desa dan kader serta TIM melaksanakan
Pemantauan Pertumbuhan Balita di posyandu sesuai KMS
4. Memberikan penyuluhan di meja 4 sesuai dengan rujukan
kader posyandu
5. Menbuat Pencatatan dan Pelaporan (SKDNTOB)
6. Evaluasi Hasil Kegiatan Posyandu
1. Bidan Desa
2. PLKB Desa
UNIT TERKAIT
3. Petugas Promkes
UNIT TERKAIT
4. Kader Posyandu
PEMANT
AUAN
PERTUM
BUHAN
DI
POSYAN
DU
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
KONSELING GIZI
DI PUSKESMAS
Balita dengan masalah gizi, ibu hamil dengan masalah gizi, ibu
SASARAN
nifas/menyusui
KONSELI
NG GIZI
DI
PUSKES
MAS
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR DISTRIBUSI
MP-ASI BAYI (6-11 BL) &
BALITA (12-24 BL) GAKIN
SASARAN Bayi usia 6-11 bl dan anak usia 12-24 bl dari keluarga miskin
Semua bayi usia 6-11 bl dan anak 12-24 bl dari keluarga miskin yang
KEBIJAKAN berstatus gizi buruk/kurang dan BB 2T di wilayah kerja Puskesmas
Warungkondang
1 Persiapan
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Menyiapkan rencana kebutuhan
3. Mengajukan kebutuhan MP-ASI
(Bubur susu maupun biskuit)
4. Membuat rencana distribusi
2 Pelaksanaan
1. Bekerjasama dengan petugas pengelola obat
mendistribusikan MP-ASI ke bidan desa sesuai dengan
PROSEDUR
2. kebutuhan
Bidan desa dan kader pendamping memberikan MP-ASI
kepada sasaran sesuai dengan data sasaran
3. Kader pendamping mencatat dan konsumsi MP-ASI yang
dikonsumsi sasaran pada Form R1/PMT-P/2014
4. Kader pendamping mencatat hasil penimbangan BB sasaran
setiap satu bulan sekali pada Form Perkembangan BB
selama 3 bulan
5. Kader pendamping melaporkan hasil kegiatan pencatatan
R1/PMT-P/2014 dan perkembangan berat badan kepada
bidan desa setiap satu bulan sekali selama 3 bulan
DISTRIBU
SI MP-ASI
BAYI
(6-11
BL) DAN
BALITA
(12-24
BL)
GAKIN
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMBERIAN
KAPSUL VIT. A PADA IBU
NIFAS
Pemberian Kapsul Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU) pada ibu nifas,
satu kapsul diminum setelah melahirkan dan satu kapsul diminum
PENGERTIAN
pada hari berikutnya paling lambat pada hari ke 42 hari setelah
melahirkan
1 Persiapan
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Mengecek ketersediaan Kapsul Vitamin A merah
3. Menghitung kebutuhan
4. Mengajukan kebutuhan Kapsul Vitamin A merah
5. Membuat rencana distribusi
2 Pelaksanaan
1. Bekerjasama dengan petugas pengelola obat
PROSEDUR mendistribusikan kapsul vitamin A ke bidan desa sesuai
dengan kebutuhan
2. Bidan desa memberikan Kapsul Vitamin A kepada ibu nifas 2
kapsul vitamin A, 1 setelah melahirkan dan 1 kapsul pada hari
berikutnya
3. Bidan desa mencatat dan melaporkan Hasil Kegiatan
Pemberian Kapsul Vitamin A untuk ibu nifas kepada Petugas
Gizi Puskesmas setiap akhir bulan
4. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Merekap Hasil
Pemberian Kapsul Vitamin A untuk ibu nifas setiap bulan
5. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Melaporkan hasil
distribusi dan pemberian Kapsul Vitamin A untuk ibu nifas
dengan stok/sisa ke dinas kesehatan setiap tanggal 5 bulan
berikutnya.
PEMBERI
AN
KAPSUL
VIT. A
PADA IBU
NIFAS
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMBERIAN TABLET
TAMBAH DARAH BAGI IBU
HAMIL
Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) pada Ibu Hamil 90 tablet selama
PENGERTIAN
masa kehamilan
PEMBERI
AN
TABLET
TAMBAH
DARAH
BAGI IBU
HAMIL
PUSKESMAS GEKBRONG
Jl. Raya Cianjur-Sukabumi KM. 15 Gekbrong-Cianjur
HALAMAN
1/2
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
Friday, April 01, 2016 KEPALA BLUD PUSKESMAS
GEKBRONG
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
PEMBERIAN
KAPSUL VIT. A PADA BAYI (6-
11 BL) DAN BALITA (12-59 BL)
Semua Bayi (6-11 bl) dan Anak Balita (12-59 bl) di wilayah kerja
KEBIJAKAN Puskesmas Warungkondang mendapatkan Kapsul Vitamin A dosis
tinggi 2 kali dalam setahun
1 Persiapan
1. Menyiapkan data jumlah sasaran
2. Mengecek ketersediaan Kapsul Vitamin A biru dan merah
3. Menghitung kebutuhan
4. Mengajukan kebutuhan Kapsul Vitamin A biru dan merah
5. Membuat rencana distribusi
2 Pelaksanaan
1. Bekerjasama dengan petugas pengelola obat
PROSEDUR mendistribusikan kapsul vitamin A ke bidan desa sesuai
dengan kebutuhan pada bulan Februari dan Agustus
2. Bidan desa mendistribusikan Kapsul Vitamin A kepada kader
posyandu sesuai dengan kebutuhan pada bulan Februari dan
Agustus
3. Bersama Bidan Desa dan Kader Posyandu memberikan
Kapsul Vitamin A dosis tinggi pada hari buka posyandu pada
bulan Februari dan Agustus
4. Kader Posyandu Mencatat hasil pemberian Kapsul Vitamin A
sesuai dengan sasaran pada buku catatan
5. Bersama Bidan desa dan kader posyandu mensweeping
sasaran yang tidak hadir pada hari buka posyandu untuk
mendapatkan Kapsul Vitamin A setelah posyandu selesai
6. Kader posyandu membuat laporan hasil pemberian Kapsul
Vitamin A kepada Bidan Desa
7. Bidan desa merekap dan melaporkan Hasil Kegiatan
Pemberian Kapsul Vitamin A kepada Petugas Gizi
Puskesmas pada bulan Februari dan Agustus
8. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Merekap Hasil
Pemberian Kapsul Vitamin A pada bulan Februari dan
Agustus
9. Petugas Pelaksana Gizi Puskesmas Melaporkan hasil
distribusi dan pemberian Kapsul Vitamin A dengan stok/sisa
ke dinas kesehatan setiap tanggal 5 bln Februari dan Agustus
PEMBERI
AN
KAPSUL
VIT. A
PADA
BAYI (6-
11 BL)
DAN
BALITA
(12-59
BL)