Professional Documents
Culture Documents
Justita Dura
Dosen STIE Asia Malang
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini menguji pengaruh akuntabilitas pengelolaan keuangan alokasi dana desa,
kebijakan desa, dan kelembagaan desa terhadap kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga dilakukan untuk
mengetahui apakah akuntabilitas pengelolaan keuangan alokasi dana desa, kebijakan desa, dan
kelembagaan desa secara bersama-sama berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat. Responden
terdiri dari 55 perempuan dan 45 laki-laki dari berbagai latar pendidikan dan pekerjaan yang berbeda-
beda. Semua data diolah dengan analisis regresi berganda dengan melihat uji validitas, realibiltas, dan
pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa akuntabilitas
pengelolaan keuangan alokasi dana desa, kebijakan desa, dan kelembagaan desa berpengaruh terhadap
kesejahteraan masyarakat, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan alokasi dana desa, kebijakan desa, dan
kelembagaan desa berpengaaruh secara bersama-sama terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kata Kunci : Alokasi Dana Desa, Kebijakan Desa, Kelembagaan Desa, dan Kesejahteraan Masyarakat
Abstract
The purpose of this study examines the effect of financial management accountability allocation of village
funds, village policy, institutional and villages on the welfare of the community. It is also conducted to
determine whether the allocation of funds financial management accountability village, village policies, and
village institutions jointly affect the welfare of the community. Respondents consisted of 55 women and 45
men from all walks of education and work different. All data is processed by multiple regression analysis
with a look at the validity, realibiltas, and hypothesis testing by F test and t test. The results of this study
indicate that accountability in financial management fund allocation village, village policies, and village
institutions affect the welfare of the community, and accountability in financial management allocation of
village funds, village policies, and institutional berpengaaruh village together for the welfare of society.
Keywords: Village Allocation Fund, Rural Policy, Rural Institutions and Public Welfare
kabupaten/kota untuk desa, paling sedikit 10% berasal dari Alokasi Dana Desa bisa menunjang
secara proposional pembagiannya untuk setiap program desa sehingga tujuan pemerintah
desa, dana ini dalam bentuk Alokasi dana Desa tercapai. Berdasarkan perumusan permasalahan
atau sering disebut sebagai ADD. Alokasi Dana diatas permasalahan yang muncul adalah:
Desa (ADD) merupakan dana yang dialokasikan 1. Apakah akuntabilitas pengelolaan keuangan
oleh Pemerintah Kabupaten untuk desa, yang alokasi dana desa berpengaruh terhadap
bersumber dari bagian dana perimbangan kesejahteraan masyarakat Desa
keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Gubugklakah?
Kabupaten. Alokasi Dana Desa merupakan dana 2. Apakah kebijakan desa berpengaruh
yang cukup signifikan bagi Desa untuk terhadap kesejahteraan masyarakat Desa
menunjang program-program Desa. Pengelolaan Gubugklakah?
keuangan baik dari anggaran sampai realisasi 3. Apakah kelembagaan desa berpengaruh
harus melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan terhadap kesejahteraan masyarakat Desa
aparat Pemerintah Daerah. Kendala-kendala yang Gubugklakah?
dihadapi oleh Pemerintah Daerah baik Pemerintah 4. Apakah pengelolaan keuangan alokasi dana
desa dan Pemerintah Kecamatan adalah desa, kebijakan desa, dan kelembagaan desa
kurangnya pengendalian terhadap pengelolaan berpengaruh secara bersama-sama (simultan)
dana yang berasal dari Alokasi Dana Desa. terhadap kesejahteraan masyarakat Desa
Hal ini disebabkan karena minimnya Gubugklakah?
sumber daya yang ada dan kontrol dari
Pemerintah dan Masyarakat yang kurang. Oleh Tujuan Penelitian
karena itu perlu diketahui sejauh mana Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini
akuntabilitas pengelolaan keuangan Alokasi Dana adalah untuk mengetahui alokasi dana desa,
Desa dan sejauh mana peran dari Alokasi Dana kebijakan desa, kelembagaan desa mempunyai
Desa dalam program Desa sehingga tujuan pengaruh positif terhadap kesejahteraan
Pemerintah mengalokasikan Dana Pemerintah masyarakat Desa Gubugklakah Kecamatan
Pusat dan Daerah bisa membantu program Desa Poncokusumo Kabupaten Malang.
dan tujuan Pemerintah terwujud demi
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu penulis Tinjauan Pustaka
melaksanakan penelitian dengan judul Pengaruh Alokasi Dana Desa
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Alokasi Otonomi daerah sangat mendorong
Dana Desa, Kebijakan Desa, dan Kelembagaan Pemerintah Desa untuk lebih memberdayakan
Desa Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Studi masyarakat dan mengoptimalkan sumberdaya
Kasus Pada Desa Gubugklakah Kecamatan yang ada baik itu sumberdaya dari desa sendiri
Poncokusumo Kabupaten Malang) maupun dari luar. Salah satu sumberdaya dari luar
desa yaitu alokasi dana dari Pemerintah Daerah
Rumusan Masalah yang disebut Alokasi Dana Desa. Adanya Alokasi
Pemerintah pedesaan merupakan Dana desa (ADD) tersebut, desa memiliki
pemerintah paling bawah yang berhubungan kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah
langsung dengan masyarakat, sehingga tingkat tangganya sesuai dengan kewenangan yang
kepercayaan masyarakat atas pengelolaan diberikan, yang menyangkut peranan pemerintah
pemerintah desa sangat dibutuhkan. Selain dari desa sebagai penyelenggara pelayanan publik di
masyarakat juga dibutuhkan kepercayaan dari desa dan sebagai tujuan dalam proses perencanaan
tingkatan pemerintahan yang lebih tinggi lagi dan pelaksanaan pembangunan daerah yang
yaitu pemerintah daerah dan pusat, karena dari melibatkan masyarakat di tingkat desa. Untuk
pemerintahanlah sebagian dana di salurkan ke melaksanakan kewenangan tersebut, pemerintah
desa, salah satunya adalah Alokasi Dana desa desa memiliki sumber daya penerimaan yang
(ADD). Sumber keuangan dari Alokasi Dana digunakan untuk membiayai kegiatan yang
Desa merupakan dana dari perimbangan daerah dilakukan di desa. Salah satu hal yang penting
yang cukup signifikan jumlahnya, sehingga perlu untuk mendukung proses pelaksanaan
adanya penanganan yang khusus baik dalam pembangunan di setiap desa adalah adanya
pengelolaan maupun pencatatannya. Dengan kepastian keuangan untuk pembiayaan.
pengelolaan yang baik diharapkan dana yang
28 Jurnal JIBEKA Volume 10 Nomor 1 Agustus 2016: 26 - 32
pelaksanaa kebijakan sumber daya dalam abstrak, yakni sebagai suatu kompleks nilai dan
mencapai tujuan. norma-norma tertentu. Di lain pihak ada yang
2. Manajemen untuk memudahkan fungsi mengartikannya secara lebih konkrit daan longgar,
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian yakni menyangkut berbagai macam pola
atas aset, kewajiban dan ekuitas dana orgaanisasi atau kepentingan tertentu. Pengertian
pemerintah. yang kedua ini seringkali bertautan dengan konsep
3. Transparasi untuk memberikan informasi asosiasi. Namun bagaimanapun beragamnya
keuangan yang terbuka, jujur, menyeluruh pengertian lembaga sosial, tentu terdapat
kepada stakeholders. pengertian yang bersifat definitif. Berikut ini
4. Keseimbangan antargenerasi untuk beberapa definisi mengenai lembaga sosial yang
memberikan informasi mengenai kecukupan mungkin akan memperjelas pengertian kita
penerimaan pemerintah untuk membiayai mengenai lembaga.
seluruh pengeluaran. Menurut Paul B. Horto dan Chester L.
Hunt (terjemahan, 1987 : 244), lembaga adalah
Kebijakan Desa suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau
Kebijakan pemerintah desa merupakan kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting.
salah satu produk hukum karena setiap pemerintah Menurut Soerjono Soekanto (1986:178), lembaga
desa secara hukumpun memiliki wewenang kemasyarakatan adalah merupakan himpunan
tersebut. meskipun berskala kecil dan lokal yang daripada norma-norma dari segala tingkatan yang
mencangkup wilayah administrasi desa itu sendiri. berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam
Secara undang-undang, kebijakan formal di level kehidupan masyarakat.
desa tertuah dalam bentuk peraturan desa. secara Adapun kelembagaan desa di pedesaan
struktur undang-undang dan ketatanegaraan, antara lain Badan Permusyawaratan Desa (BPD),
peraturan desa merupakan bentuk tindak lanjut Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD),
serta penjabaran dari peraturan yang lebih tinggi, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK),
bukan untuk menjalankan otonomi secara Koperasi Unit Desa (KUD), dan lain-lain.
independen, melainkan tanggung jawab otonomi
desa tetap ada dibawah wewenang dan Kesejahteraan Masyarakat
pengawasan pemerintah kota/kabupaten. Kesejahteraan masyarakat merupakan
Meskipun demikian desa memiliki hak dan suatu tata cara dan penghidupan social, material
wewenang berpartisipasi dalam menentukan arah dan spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan,
pembangunan nasional secara umum serta kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang
pembangunan desa sendiri secara khusus. meningkat bagi setiap warga Negara untuk
Kelembagaan Desa mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan
Istilah lembaga sosial dalam ilmu-ilmu jasmani, rohnai, dan social bagi diri, keluarga dan
sosial umumnya, dan dalam Sosiologi khususnya, masyarakat. Tingkat kesejahteraan masyarakat
merupakan terjemahan dari social institution. berdasarkan program Badan Koordinasi Keluarga
Namun istilah ini bukan merupakan terjemahan Berencana Nasional (BKKBN) dengan pendataan
satu-satunya. Koentjaraningrat, keluarga dalam rangka program pembangunan
menerjemahkannya dengan pranata sosial. dan pengentasan kemiskinan. Sedangkan menurut
Sedangkan Soerjono Soekanto dalam bukunya Badan Pusat Statistik tahun 2006 yang menjadi
Sosilogi, Suatu Pengantar, 1986, menggunakan tolok ukur kesejahteraan masyarakat yaitu
istilah lembaga kemasyarakatan untuk istilah kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.
tersebut.
Ternyata, bukan saja istilahnya yang Kerangka Konseptual
beragam, melainkan juga pengertian yang Model penelitian yang digunakan dalam
terkandung di dalamnya. Malahan, dalam The penelitian ini :
International Encyclopedia of Sociology, yang
Alokasi Dana Desa Kesejah
disunting oleh Michael Mann (1984 : 172)
dijelaskan bahwa Sosiologi telah lama dan sering teraan
berbicara tentang lembaga sosial, namun Kebijakan Desa Masyar
pengertiannya kurang jelas dan beragam. Ada Kelembagaan Desa akat
yang mengartikan lembaga sosial secara lebih Hipotesis
30 Jurnal JIBEKA Volume 10 Nomor 1 Agustus 2016: 26 - 32
2. Astri Furqani. 2010. Tesis: Pengelolaan Keuangan Desa Bakaran Kulon Kecamatan
Keuangan Desa dalam Mewujudkan Good Juwana Kabupaten Pati).
governance (Studi pada Pemerin- tahan Desa
Kalimook Kecamatan Kali- anget
Kabupaten Sumenep). Jatim: UPN.
3. Badan Pusat Data Statistik Tahun 2006.
4. Chandra, 2012, Pengelolaan Alokasi Dana
Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Desa, Jurnal Administrasi Publik, Vol. 1 No.
6 Hal 1203-1212.
5. Elsa Dwi, 2016, Analisis Perencanaan
Pengelolaan Keuangan Desa Di Desa
Boreng, Artikel Ilmiah, Jember.
6. Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis
Mutivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat,
Badan Penerbit Universitas Diponergoro,
Semarang.
7. Hanafi, 2013, Pengaruh Alokasi Dana Desa
(ADD) terhadap Kesejahteraan Masyarakat
di Kecamatan Kesambon Malang.
8. Mahfudz, 2009, Analisis Dampak Alokasi
Dana Desa terhadap Pemberdayaan
masyarakat dan Kelembagaan Desa.
Universitas Diponegoroo. Semarang.
9. Thomas, 2013, Pengelolaan Alokasi Dana
Desa Dalam Upaya Meningkatkan
Pembangunan Di Desa Sebawang
Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana
Tidung, Journal Pemerintahan Integratif, No.
1 Hal 51-64.
10. ----------,Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Desa.
11. ----------,Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa Pasal 1, 2, dan 6.
12. Rahardjo, 2010, Pengantar Sosiologi
Pedesaandan Pertanian, Gadjah Mada
University.
13. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu
Ilmu Pengantar, Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada.
14. Supranto, J, 2001, Statistik Teori dan
Aplikasi, Cetakan Kedua, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
15. Umar Husein, 2015, Metode Penelitian,
Jakarta : Salemba Empat.
16. ----------,Undang-undang Nomor 6 Taun
2014 tentang Desa.
17. ----------,Undang-undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah.
18. Yoyok Sudarmaji. 2009. Pengelolaan
Keuangan Desa (Studi Kasus Pengelolaan