Professional Documents
Culture Documents
Jurnal PDF
Jurnal PDF
Fifi Safriyana
100462201297
2014
ABSTRACT
PENDAHULUAN
merupakan kunci utama perusahaan atau sebuah organisasi (instansi) agar dapat
kesadaran bahwa sumber daya manusia merupakan alat berharga bagi peningkatan
keuangan yang salah saji dan amburadul yang dilakukan oleh Pemko Batam tahun
tidak melakukan denda minimal Rp 90 juta terhadap wajib pajak yang terlambat
membayar. Selain itu, belanja barang dan jasa pada sekretariat DPRD dan Dinas
Pendidikan Pemko Batam belum didukung bukti yang lengkap. Demikian halnya
dengan belanja pegawai Dinas Tata Kota tahun 2011 dianggarkan dan dibayarkan
tahun 2012. Kasus tersebut diketahui melalui laporan BPK yang tertuang dalam
akuntansi dapat dikatakan sebagai tendensi korupsi dalam definisi dan terminologi
yang disengaja dan tindakan yang bertujuan untuk melakukan penipuan atau
yang bertugas dalam hal pengklaiman uang pembayaran asuransi kematian dan
asuransi dwiguna (asuransi hari tua). Instansi ini, dalam menjalankan kegiatan
usahanya menghadapi tingkat risiko yang dapat dikatakan cukup tinggi. Hal ini
asuransi. Dalam dunia asuransi, resiko utama yang dihadapi oleh perusahaan
asuransi ialah resiko klaim dari peserta. Perusahaan hanya dapat memperkirakan
yang dihadapi akan tetapi perusahaan tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan
pengelolaan dana keuangannya secara baik agar saat terjadi klaim dari peserta,
perusahaan dapat melakukan kewajibannya sebagai penyelenggara asuransi secara
optimal. Oleh karena itu, agar pemberian manfaat bagi peserta dapat dilakukan
memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan tindak kecurangan akuntansi
tercapai, pengendalian internal yang baik akan menjamin ketelitian data akuntansi
(2) Penilaian resiko yang terdiri atas rotasi pekerjaan, prosedur yang jelas, dan
akuntansi agar transaksi yang dicatat, diproses, dan dilaporkan telah memenuhi
tujuan audit umum atas transaksi, (4) Aktivitas pengendalian melalui pemisahan
TINJAUAN PUSTAKA
mencegah karyawan melakukan tindakan yang tidak jujur, ilegal, atau tidak etis.
yang harus dijunjung tinggi serta standar perilaku yang harus dipegang teguh dan
dijalankan oleh seluruh karyawan. Integritas dan nilai-nilai etis ini dituangkan
dalam sebuah standar etika atau kode perilaku, (2) Komitmen dan Kompetensi
secara layak. Selain itu, komite juga bertugas untuk melakukan komunikasi secara
menyetujui jasa audit dan nonaudit yang dilakukan oleh para auditor eksternal, (4)
Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen melalui prinsip dan sikap manajemen
tanggung jawab dan kewenangan yang ada dalam setiap divisi atau bagian, dan (6)
Kebijakan Perihal Sumber Daya Manusia meliputi metode atau kebijakan
2. Penetapan Resiko
analisis dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan
(1) Rotasi Pekerjaan dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rutinitas yang
3. Aktivitas Pengendalian
pekerjaan yang berbeda seharusnya dikerjakan oleh karyawan yang berbeda, harus
aktiva dan karyawan yang menangani langsung aktiva secara fisik (operasional),
(2) Otorisasi yang Tepat atas Transaksi, artinya transaksi pembayaran kas
dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak yang
Fisik atas Aktiva dan Catatan hal ini sangat terkait dengan pengamanan
terhadap aktiva seperti ; uang kas dan surat-surat berharga sebaiknya disimpan
dalam safe deposits box, catatan-catatan akuntansi yang penting harus disimpan
dalam filing cabinet yang terkunci, tidak semua atau sembarangan karyawan dapat
atau alarm yang memadai, dan penggunaan password system, (5) Verifikasi
perbandingan, dan pencocokan data yang telah disiapkan oleh karyawan lainnya
periodik/berkala atau bisa juga dilakukan atas dasar dadakan, verifikasi sebaiknya
berkaitan dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada di dalam maupun diluar
organisasi. Tujuan dari sistem ini adalah agar transaksi yang dicatat, diproses, dan
dilaporkan telah memenuhi keenam tujuan audit umum atas transaksi, yaitu :
transaksi yang dicatat memang ada, transaksi yang ada sudah dicatat, transaksi
yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar, transaksi yang dicatat di posting
dan diikhtisarkan dengan benar, transaksi diklasifikasi dengan benar, dan transaksi
yang ada oleh bagian Pemeriksaan Internal, dan rekonsiliasi catatan dengan bukti
fisik yang dilaksanakan yang disesuaikan dengan jumlah dana yang tercantum.
METODE PENELITIAN
kenyataan di lapangan dan hasilnya hanya berlaku pada perusahaan yang diteliti.
dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah (Sugiyono,
2010:62).
berhubungan dan melakukan observasi pada objek penelitian dan wawancara pada
yang dapat diukur dari pengendalian internal yang dilakukan oleh pihak
manajemen.
menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT. TASPEN
digunakan dalam penentuan jumlah sampel adalah total sampling atau disebut
sampel dan digunakan bila jumlah populasi relatif kecil dan atau kurang dari 30
sumber data yang secara tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dari hasil
jawaban kuesioner yang dibagikan, sedangkan data sekunder diperoleh dari telaah
dengan cara :
baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang diteliti
lembar pengamatan atau lainnya (Umar, 2007:87). Teknik ini dilakukan guna
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
2010:194).
baik yang dibeli maupun yang ada diperpustakaan Provinsi Kepulauan Riau.
Berilah tanda () pada kolom jawaban yang tersedia. Dan terdapat 2 (dua)
Y = Ya = skor 2
No. Pernyataan Y T
Lingkungan Pengendalian
Pihak pimpinan atau manajemen melakukan atau
1 memberikan tindakan kepada karyawan yang berlaku
tidak jujur, ilegal, atau tidak etis
Pihak manajemen atau instansi tempat Bapak/Ibu
2 bekerja memiliki standar etika atau kode perilaku
secara tertulis dan disosialisasikan
Bapak/Ibu telah menjalankan tugas dan pekerjaan
3 sesuai dengan tingkat keterampilan dan pengetahuan
yang Bapak/Ibu miliki
Adanya bagian yang berfungsi sebagai tim pemeriksa
4
internal dalam intansi Bapak/Ibu bekerja
Dewan komisaris dan komite audit secara rutin
melakukan pengawasan terhadap manajemen mengenai
5
pelaksanaan pengendalian internal dan pelaporan
keuangan secara layak
Gaya operasi manajemen seperti adanya
6
kecenderungan menghindari resiko dalam bekerja
Pimpinan tempat Bapak/Ibu bekerja menetapkan target
7
kerja yang harus dicapai terlalu besar/tinggi
Di instansi Bapak/Ibu bekerja terdapat struktur
8
organisasi yang jelas
Tugas, tanggung jawab dan wewenang dimuat secara
9
jelas berdasarkan fungsi masing-masing
Adanya kebijakan prosedur yang jelas mengenai
10 kepegawaian, pengembangan, penilaian prestasinya,
dan kompensasi kepada pegawainya
Penetapan Resiko Pengendalian
Rotasi pekerjaan dilaksanakan tepat waktu sesuai
11
dengan rutinitas yang diterapkan
Ada prosedur yang mengatur secara jelas mengenai
12
penggunaan formulir-formulir atau dokumen-dokemen
pengelolaan keuangan di tempat Bapak/Ibu bekerja
Setiap terjadinya transaksi di pertanggungjawabkan
13
kepada bagian keuangan pusat
Aktivitas Pengendalian
Pekerjaan yang berbeda dikerjakan oleh karyawan
14
yang berbeda
Adanya pemisahan tugas antara karyawan yang
menangani pekerjaan pencatatan aktiva dan karyawan
15
yang menangani langsung aktiva secara fisik
(operasional)
Transaksi pembayaran kas dilakukan setelah
16 mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak
yang berwenang/pimpinan
Saat Bapak/Ibu melakukan transaksi, terdapat
dokumen atau catatan sebagai objek fisik (bukti)
17 bahwa telah terjadi transaksi dan dibubuhi tanda
tangan orang yang bertanggung jawab terhadap
transaksi tersebut
Formulir-formulir/dokumen yang berhubungan dengan
18
pengelolaan keuangan memiliki nomor urut tercetak
Terdapat tempat penyimpanan uang tunai, surat-surat
berharga dan catatan akuntansi yang penting disimpan
19
dalam tempat terkunci sesuai dengan tempat yang
memadai
Tidak semua atau sembarangan karyawan yang dapat
20 keluar masuk gudang tempat penyimpanan barang-
barang berharga
Adanya kamera dan televisi monitor di tempat-tempat
21
yang dianggap penting di tempat Bapak/Ibu bekerja
Adanya sistem pemadam kebakaran atau alarm yang
22
memadai
Semua sistem atau tempat penyimpanan elektronik
23 menggunakan password yang hanya diketahui oleh
orang-orang tertentu saja
Sistem Informasi dan Komunikasi Akuntansi
24 Pencatatan transaksi sesuai dengan fakta yang terjadi
25 Segala bentuk transaksi dicatat saat terjadinya transaksi
Pencatatan tanggal terjadinya transksi sesuai dengan
26
saat terjadinya transaksi tersebut
Pencatatan transaksi dinyatakan dengan jumlah yang
27
benar
28 Transaksi diklasifikasikan dengan benar
Transaksi yang dicatat di posting dan diikhtisarkan
29
dengan benar
30 Secara periodik dilakukan peninjauan ulang,
perbandingan, dan pencocokan data oleh karyawan
lainnya yang berbeda/independen
Pemantauan
Pemeriksa internal melakukan pemeriksaan terhadap
31 pelaksanaan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan di
tempat Bapak/Ibu bekerja
Secara rutin dilakukan pemeriksaan atas pengelolaan
32 keuangan dan dicocokkan dengan catatan yang ada
oleh bagian Pemeriksaan Internal
Rekonsiliasi catatan dengan bukti fisik yang
33 dilaksanakan di tempat Bapak/Ibu bekerja sesuai
dengan jumlah dana yang diperiksa
Tanjungpinang.
pertanyaan tersebut.
Yakin, Ya Tidak, Benar Salah, dan lain sebagainya. Skala Guttman hanya
ada dua interval yaitu Benar (B) dan Salah (S), dapat dibuat bentuk pilihan
ganda dan bisa juga dibuat dalam bentuk checklist (Riduwan, 2009:89-90).
sejauh mana fungsi seseorang atau bagian dalam menunjang usaha pencapaian
tujuan yang ditetapkan atau ukuran mengenai hubungan dua variabel yang
mempunyai hubungan sebab akibat. Tujuan dari PT. Taspen (Persero) sesuai
dengan Visi dan Misi yang telah ditentukan yaitu Menjadi pengelola Dana
Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya yang Terpercaya, Profesional dan
besarnya saja. Dalam pelayanan pembayaran dana pensiun bagi pesertanya, PT.
pengendalian internal yang baik akan menjamin ketelitian data akuntansi yang
ketaatan pada hukum dan peraturan. Pada PT. Taspen (Persero) Cabang
Tanjungpinang, pengendalian internal dapat ditinjau dari lima komponen
sesuai dengan hasil jawaban 12 responden yang diteliti di PT. Taspen (Persero)
% Capaian Peranan
Komponen Pengedalian Pengendalian Kesimpulan
No
Internal Internal
1 Lingkungan Pengendalian 77,50 % Berperan
2 Risiko Pengendalian 69,44 % Berperan
3 Aktivitas Pengendalian 73,33 % Berperan
4 Informasi dan Komunikasi 71,43 % Berperan
5 Pemantauan 72,22 % Berperan
Peran 5 komponen secara
6 73,73 % Berperan
bersama-sama
Sumber : Olahan, 2014
sebuah entitas karena sangat erat kaitannya dengan kebijakan, etika, dan
yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas
jujur, ilegal, dan atau tidak etis, seperti pemberian Surat Peringatan (SP) dan
standar operasional yang telah ditetapkan oleh PT. Taspen (Persero) Cabang
Tanjungpinang. Selain itu, PT. Taspen juga memiliki standar etika secara
baik. Hal ini diketahui berdasarkan hasil jawaban kuesioner, 8 responden yang
menjawab tidak adanya tim pemeriksa internal. Tim pemeriksa internal pada
peraturan yang telah ditetapkan dan memberikan laporan kepada pihak entitas,
sehingga mendorong pengendalian internal dilaksanakan sesuai dengan yang
telah ditetapkan.
Cabang PT. Taspen dijelaskan bahwa karyawan tidak diberikan target kerja
yang terlalu tinggi hal ini sesuai dengan hasil jawaban kuesioner pada 10
merasa kurangnya tekanan kerja yang dirasakan oleh karyawan sehingga hal ini
jawabnya.
91) bahwa untuk menekan resiko maka segala keputusan yang diambil
Hal ini dapat membentuk prinsip dan sikap kerja karyawan, sehingga
e. Struktur Organisasi
Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara dengan Bapak Edison
Dengan demikian, adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas
karyawannya. Hal ini juga ditegaskan oleh Yulhendri selaku Kepala Seksi
benar. Artinya seluruh karyawan yang ada pada PT. Taspen (Persero) Cabang
target kerja yang terlalu tinggi menyebabkan karyawan merasa tidak tertekan
kompensasi dalam bentuk pemberian dana insentif sesuai dengan hasil kerja dan
Taspen (Persero) Cabang Tanjungpinang. Hal ini dapat dilihat dari analisis hasil
jawaban kuesioner yang diperoleh angka 72,97 %. Jika dilihat dari ketentuan yang
ditetapkan oleh Sugiyono bahwa nilai 77,50 % berada pada kisaran 60-79,9 %
yang berarti bahwa pengendalian internal yang ditinjau dari segi lingkungan
akuntansi pada PT. Taspen (Persero) Cabang Tanjungpinang. Hal ini dikarenakan
tidak adanya tim pemeriksa internal dan tidak adanya kecenderungan untuk
analisis dan pengelolaan risiko entitas yang berkaitan dengan penyusunan laporan
keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi yang umum di Indonesia. Hal ini
meliputi :
a. Rotasi Pekerjaan,
Dimana sebanyak 69,44 % atau sekitar 7 responden yang memberikan
jawaban bahwa rotasi tidak dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan rutinitas
yang diterapkan.
prosedur kerja ini menyebabkan sirkulasi kerja di PT. Taspen (Persero) Cabang
c. Pertanggungjawaban Transaksi
setiap terjadinya klaim oleh peserta. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
segala transaski yang terjadi dapat dikontrol dengan baik karena secara
langsung, transaksi ini dilaporkan ke bagian keuangan pusat. Hal ini sangat
Tanjungpinang.
Namun hal ini tidak begitu mengganggu operasional yang berjalan di PT. Taspen
(Persero) Cabang Tanjungpinang. Hasil analisis yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa capaian hasil kuesioner sekitar 69,44 %. Hal ini menurut
dilaksanakan. Dari hasil wawancara dengan bagian keuangan dan hasil kuesioner
a. Pemisahan Tugas
PT. Taspen menjelaskan bahwa dalam bekerja sesuai dengan tugas dan
terlebih dahulu dari pihak yang berwenang. Dalam hal ini adalah setiap
terjadinya transaksi klaim, maka sebelum dicairkan maka terlebih dahulu harus
terhadap transaksi tersebut. Selain itu, dokumen yang ada bernomor urut
d. Pengendalian Fisik atas Aktiva dan Catatan hal ini sangat terkait dengan
Pada PT. Taspen telah memiliki alat pengendalian aktiva seperti ; uang
kas dan surat-surat berharga yang disimpan dalam safe deposits box, catatan-
catatan akuntansi yang penting disimpan dalam filing cabinet yang terkunci,
tidak semua atau sembarangan karyawan dapat keluar masuk gudang tempat
pencocokan data yang telah disiapkan oleh karyawan lainnya yang berbeda.
Verifikasi dilakuan secara berkala oleh petugas tertentu yang telah ditunjuk
oleh pihak PT. Taspen (Persero) Cabang Tanjungpinang dan jika terjadi
ada fungsi penting yang belum diadakan seperti tidak adanya pemasangan
penting. Namun hal ini tidak begitu mengganggu operasional yang berjalan di
internal yang ditinjau dari segi aktvitas pengendalian cukup berperan dalam
Komunikasi Akuntansi
dengan pekerjaan orang lain, baik yang berada di dalam maupun di luar
organisasi. Tujuan dari sistem ini adalah agar transaksi yang dicatat, diproses, dan
dilaporkan telah memenuhi keenam tujuan audit umum atas transaksi, seperti yang
transaksi yang dicatat memang ada, transaksi yang ada sudah dicatat, transaksi
yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar, transaksi yang dicatat di posting
dan diikhtisarkan dengan benar, transaksi diklasifikasi dengan benar, dan transaksi
dicatat pada tanggal yang benar. Namun pada umumnya responden menjawab
Dengan demikian pengendalian internal yang ditinjau dari segi informasi dan
sesuai dengan perkembangan kondisi yang ada dalam perusahaan. Hasil penelitian
pelaksanaan kebijakan dan prosedur kerja oleh pemeriksa internal, secara rutin
berarti bahwa pengendalian internal yang ditinjau dari segi pemantauan cukup
Taspen (Persero) Cabang Tanjungpinang. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa
pengelolaan keuangan dan dicocokkan dengan catatan yang ada oleh bagian
Tanjungpinang. Hal ini dapat dilihat berdasarkan analisis hasil kuesioner dari 12
ketetapan dari Sugiyono, angka ini termasuk dalam kisaran 60-79,9 % yang
Cabang Tanjungpinang.
oleh ada atau tidaknya peluang untuk melakukan hal tersebut. Namun demikian
Tanjungpinang. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis menunjukkan bahwa
presentase yang diperoleh berada pada kisaran 60-79,9 % sesuai dengan Kriteria
Kesimpulan
Tanjungpinang.
Tanjungpinang.
(Persero) Tanjungpinang.
Saran
karyawannya.
2. Kasir Keuangan
karyawannya.
tindakan kecurangan.
DAFTAR PUSTAKA
Alvin A. Arens dkk. 2006. Auditing dan Jasa Assurance, Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
Batam Pos, BPK Nyatakan Laporan Keuangan Pemko Batam Amburadul, Edisi
12 Juni 2013.
Fees, Reeve, Warren, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi,
dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia.
Priantara, Diaz. 2013. Fraud Auditing & Investigation, Jakarta : Mitra Wacana
Media.
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Bisnis. Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada.