You are on page 1of 25

TK-2202 PERPINDAHAN KALOR

Laporan tugas 2

Perhitungan Perancangan HE, Gambar Desain, dan Analisis Tekno-Ekonomi

Disusun Oleh :

Faisal Ahmad 130 08 080


Norman Y Perdana 130 08 081
Indro Wicahyo 130 08 082
Prapti D Utami 130 08 083

Dosen :

Dr. Ahmad Zainal Abidin

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2010
KASUS 23
Salah satu tahap dalam pembuatan eritromisin adalah pendinginan asam
propionat dengan cooling water. Berikut ini merupakan data kondisi operasinya.
o o
Fluida Tekanan T in ( C) T out ( C) Laju alir (kg/h)
Asam propionat 2,5 bar 394 ? 3780
Cooling water 1,5 bar ? ? ?

a. Tentukan kondisi operasi yang sesuai (data temperatur inlet dan outlet serta laju alir
untuk aliran panas dan aliran dingin yang belum diketahui)
b. Rancang heat exchanger jenis shell and tube seekonomis mungkin dengan tetap
memperhatikan kelayakan kriteria perancangan seperti luas area perpindahan panas,
hilang tekan, dan ketahanan material.

I. Data Fisik Yang Dibutuhkan


Asam propionat (tube)

P: 2,5 bar
Th1: 394 C
Th2: 180 C
m asam propionat: 3780 kg/jam
Mean Tube Temperature : 287 C
Cp asam propionat: 1.869 kJ/kg C
asam propionat 4.05 kg/m3
viskositas asam propionat 0,01177 cP
k asam propionat 0,02853 W/m.K
Cooling water (shell)

P: 1,5 Bar

Tc1: 28 C
Tc2: 75 C
Mean Tube Temperature : 51,5 C

Cp cooling 4.219 kJ/kg K


cooling 987,1 kg/m3
viskositas cooling 0,5306 cP
k cooling 0,6449 W/m.K
beda tekan shell-tube: 1 Bar

Page 2
Untuk merancang heat exchanger, digunakan algoritma dengan metode Bell
(Sinnott, 2004).
Menghitung Panas Yang Dipertukarkan :
Qh = mh cp,h (T1 T2)
= 1,050 x 1869 x (667-453)
= 419964 W
Qc = Qh
Qc = mc cp,c (T2 T1)
mc = 419964/[4219 x (348-301)]
= 2.118 kg/s
1. Mengasumsikan nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan
2
Utebak = 300 W/m .K
2. Menghitung beda temperatur rata-rata (aliran counter current) Tm
1 2 ( 2 1)
=

1 2

)
ln( 2 1

394 180 (75 28)


=
394 180

)
ln( 75 28

= 225.277

Untuk menentukan Tm digunakan faktor koreksi FT untuk HE 1-shell-2-pass


Z (Th1 Th2) (Tc2 Tc1 )
(394 180) /(75 28)
4,55

Y (Tc2 Tc1 ) (Th1 Tc2 )


(75 28) /(394 75)
0,128

Page 3
Gambar 1 Faktor Koreksi Temperatur, 1 shell pass, 2 atau lebih (genap) tube
passes

Dari gambar 1, nilai FT = 0.96, maka:


= 0,96 225,277
= 216,266

3. Menghitung luas area yang dibutuhkan


= /( )

2
= 419664 /(300 216,266) = 6.473

4. Memutuskan layout dari alat penukar panas dan besar


tube a. Tube

Do 33 mm = 0.033 m
thickness 1.6 mm = 0.0032 m
Di 29.8 mm = 0.0298 m
L 1.83 m
At 0.190 m2

6.473
= = 34
0,190

Konfigurasi yang dipilih adalah triangular pitch karena merupakan


kofigurasi paling optimum.

Page 4
Tabel 1. Nilai konstanta untuk perhitungan bundle diameter

Dari tabel 1 untuk 2 pas, diperoleh nilai K1 dan n1 yaitu 0.249 dan 2.207,
sehingga:
1 1
34

2,207
) = 0,033( )
= 0( 0.249

= 0,306

pt = 1.25 x do = 1.25 x 0.033 = 0.041 m


b. Shell
Dari gambar 2 diperoleh nilai koreksi C = 12 mm, sehingga: = + = 0,306 + 0,012 = 0,318 m

Gambar 2 Koreksi Bundel Shell

Page 5
Lb (baffle spacing) = Ds x 0,2 = 0.0636 m
=

= 0.0410.033 0,318 0.0636 = 0.00405 m2 0.041


= = 0.0636 0.318 0.306
2
= 0.000764

Ab/As = 0.189

5. Menghitung koefisien individu perpindahan panas


a. Tube
Tube per pass = 59/2 = 29.5
= 0.25 2
2
= 0.000697
= 0.000697 17
2
= 0.01186
= 1.050 0.01186 = 88.556 kg/m2 s

88.556 0.0298
=
= 224212 ()
0.00001177

.
=

=
1869 0.00001177 = 0.771
0.02853

L/di = 61.409

Page 6
Gambar 3 Faktor perpindahan panas bagian tube

Dari gambar 3, dengan menggunakan data L/di dan bilangan Reynolds,


diperolej jh = 0.0026. Sehingga:
. . . 1/3
(/ )0,14

0.02853 1/3 0,14


= 0.0026 224212 0.771 (1)

0.0298

= 551.774 / .
2

b. Shell
1) Koefisien perpindahan panas tanpa kebocoran (h oc)
=
= 2.118
= 522.904 2
.s

0.00405

2 2
1.27 x (pt 0.78 x )

o
e =
o

1.27 x (0.0412 0.78 x 0.0332)

=
e
0.033

e = 0.0284 m

Page 7
G s .de
N Re
715.065 0.0212
0.232
65364 (turbulen )
.
=

522.904 0.0284
=

0.0005306

= 27993

= .

4219 0.0005306
=

0.6449
= 3.471
Type equation here.

Dari gambar 4, dengan hubungan garis N Re dan konfigurasi


triangular pitch maka diperoleh nilai jf = 0.005

Page 8
Gambar 4 Faktor Perpindahan panas untuk cross-flow tube banks
1/3 0.14
= ( )
= 0.005 27993 3.4711/3(1)0.14
= 221.922

211.922 0.6449
=
0.0284

= 4811.475

2) Faktor koreksi baris tube


(Fn) Bc = 0.25
= 2 (0.5 )
= 0.306 2 0.318(0.5 0.25)
= 0.0736

Page 9

N = (D 2H )/
N = 0.306 2x0.0736)/0.041
N = 3.857

Aliran dalam shell merupakan aliran turbulen. Maka Fn diperoleh dari


interpolasi gambar 5. Nilai Fn bergantung pada besar Ncv.

Gambar 5 Faktor koreksi untuk baris tube, Fn


Maka nilai Fn adalah 0.93
3) Faktor koreksi window (Fw)
Dipilih Baffle cut sebesar 25% karena pada umumnya memberikan nilai
laju perpindahan panas yang optimum tanpa menyebabkan penurunan
tekanan yang berlebihan(Sinnot,2003).

Bb (bundle cut) = Hb/Db = 0.0736/0.306 = 0.240


Dari gambar 6 dapat diperoleh b sebesar 2.090 dan Ra sebesar 0.19

Page 10
Gambar 6 Faktor Geometris Baffle
= x
= 34 x 0.19
= 6.46

Rw = 2Nw/Nt = 26.46/34 = 0.38

Gambar 7 Faktor koreksi window

Page 11
Fw diperoleh dari gambar 7 dan bergantung pada nilai Rw.
Sehingga nilai Fw adalah 1.02
4) Faktor koreksi bypass (Fb)

Gambar 8 Faktor koreksi bypass


Dari gambar 8, dengan nilai Ab/As = 0.189 diperoleh nilai Fb sebesar
0.77
5) Faktor koreksi kebocoran (FL)
Ct (tolerance tube) = 0.0008 m
Dari tabel 2, diperoleh nilai cs sebesar 0.0008
Tabel 2. Koreksi dan toleransi baffle

= ( )

. .

= 0.0008 0.033 (34 6.46) 2


= 0.00114

Page 12
cs ds
Asb = 2 (2 b
)
0.0008x0.318

Asb = (2 2.090)
2

Asb = 0.000534

AL = Atb + Asb = 0.00168 m


AL/As = 0.00181/0.00405 = 0.414

Page 13
Dari gambar 9 diperoleh nilai L sebesar 0.31.

Gambar 9 Koefisien untuk FL, perpindahan panas

=1 [(
= 1 0.28[(0.00114 + 0.000534)/0.00168
+ )/
= 0.631

6) Koefisien panas pada sisi shell


=

2
= 4811.475 0.93 1.02 0.77 0.631 = 2216.923 .

6. Menghitung koefisien perpindahan panas keseluruhan


hid = 5000 W/m2.K
hod = 3000 W/m2.K

kw = 16 W/m.K

Page 14
1 =1 + 1 + ln() +1 + 1

1 1 1 0.033ln(0.033 0.0298) 0.033 1

= + + +

2216.923 3000 32 0.0298 5000

0.033 1

+
0.0298 511.774

1
=0.00327

=3052.

Karena galat < 30%, maka spesifikasi dapat diterima(Sinnott, 2004).

Page 15
7. Menghitung pressure drop alat penukar panas
a. Tube
Dari gambar 10, diperoleh jf = 0.0028

Gambar 10 Faktor friksi di sisi tube


ut = Gt/t = 88.556/4.049 = 21.871 m/s

= 8 . . + 2.5 .

21.8712
=8 0.0028 61.409 1 + 2.5 4.049

= 7.506

b. Shell
1) Hilang tekan ideal Pi
Dari gambar 11, diperoleh jf = 0.043

Page 16
Gambar 11 Faktor friksi dari cross-flow tube banks

us = Gs/s = 522.904/987.1 = 0.530 m/s


2
0.14
=8 ()

987.1 0.5302
= 8 0.043 3.857 (1)0.14 2
= 0.184

2) Faktor koreksi pressure drop aliran bypass Fb


Dari gambar 12 dengan Ab/As = 0.189, diperoleh Fb = 0.46

Page 17
Gambar 12 Faktor bypass untuk hilang tekan Fb

3) Hilang tekan karena kebocoran


Dari gambar 13 dengan AL/As = 0.414, L = 0.51

Gambar 13 Koefisien untuk hilang tekan karena kebocoran

Page 18

=1 ( + )/

= 1 0.51(0.00114 + 0.000534)/0.00168

= 0.631

4) Hilang tekan window zone Pw


Dari gambar 13 dengan Ab/As = 0.18, L = 0.38

Gambar 14 Koefisien untuk hilang tekan




=1 ( + )/
= 1 0.38(0.00114 + 0.000534)/0.00168

= 0.631
= 59 = 0.059

5) Hilang terkan pada end zone Pe


= [( + )/ ]

= 184[(1.783+3.857)/3.857]0.46
= 124 Pa

Page 19
= 0.124 kPa

6) Hilang tekan pada bagian shell


L
Nb l 1
b

1.83
0.0636 1

= 2 +
27.755 + 1+

= 2 124 + 28 27.755 1 + 27.755 59


= 2621
= 2.621

Page 20
Spesifikasi Heat Exchanger
Berikut ini adalah bentuk visual dari heat exchanger yang telah didesain dengan
seekonomis mungkin :

Penampang normal

Tampak Dalam

Page 21
Tampak Depan

Specification sheet

Operating Data
SIZE TYPE BEU
SHELLS PER UNIT 1
SURFACE PER SURFACE
UNIT 0.190 m2 PER SHELL 0.190 m2
Performance of one unit
Fluid Allocation Shell side Tube side
Fluid name Cooling water Propionic acid
Fluid quantity,
Total 2.514 kg/s 1.050 kg/s
Vapor - - 1.050 kg/s 1.050 kg/s
Liquid 2.514 kg/s 2.514 kg/s - -
Noncondensabl
e - - - -

Temperature 301 K 348 K 667 K 413 K


Dew / Bubble
point - - - -
968.5
Density 1005 kg/m3 kg/m3 3.390 kg/m3 4.916 kg/m3
Viscosity 0.8326 cp 0.3743 cp 0.01477 cp 0.00929 cp
Molecular wt, - -
Vap 74.08 74.08
Molecular wt, - - - -
NC
heat capacity 4.221 kJ/kg 4.196 kJ/kg 2.074 kJ/kg K 2.210 kJ/kg K

Page 22
K K
Thermal 0.6154 0.6662
Conductivity W/m-K W/m-K 0.03710 W/m-K 0.02112 W/m-K
Latent heat
Pressure 1.5 bar 2.5 bar
Velocity 0.530 m/s 21.2871 m/s
Pressure drop,
allow / calc. 0.75 bar 0.026 bar 1.25 bar 0.075 bar
Fouling resist.
(min) 0.00017 m2 0.0002-deg C/W
Heat exchanged 419964 Watt MTD Corrected 216.266 deg C
Transfer rate,
Service Tebak = 300 W/m2-K Perhitungan = 299 W/m2-K
CONSTRUCTION OF ONE SHELL
SHELL SIDE TUBE SIDE
Design / Test 1.5 bar / 1.5 2.5 bar /
Pressure bar 2.5 bar
Design
Temperature > 667 K > 667 K
Number passes
per shell 1
corrosion
allowance 0.0625 0.125
connection in
size/rating out
in/ Sketsa, triangular pitch
Tube No. = 34 Length = OD = 33 Thickness= 1.6
tubes 1.83 m mm ID = 29.8 mm mm
OD = 323
Shell CS mm
Fixed U tube
(small)
Baffle Crossing Type single Baffle spacing =
CS seg Cut (%d) 25 0.036 m
Supports-tube U-bend
Luas area perpindahan panas (A) : 6.473 2

Panjang tube : 1.83 m


Jumlah Tube : 34 buah
U-Tube Heat Exchanger Type BEU 1-shell-2-pass triangular pitch

Page 23
1. Tube (2.5 bar)
Dimensi tube yang diperoleh dari perhitungan:
OD : 33 mm
Thickness : 1.6 mm
Nominal Pipe Size yang sesuai :
NPS 1 in-schedule number 5 bahan stainless steel
OD : 33.40 mm
Thickness : 1.651 mm
2. Shell (1.5 bar)

Baffle spacing : 0.0636 m


Jumlah Baffle : 29 buah
Dimensi Shell yang diperoleh dari perhitungan:
Ds : 318 mm

Nominal Pipe Size yang sesuai :


NPS 12 in-schedule number 5s-carbon steel
Diameter : 323.85 mm
Ketebalan : 3.962 mm

Pada Tube menggunakan bahan dari stainless steel 304 dengan tensile strengh mencapai

525-610 Mpa pada suhu 400oC (Perry and Green 2007). Bahan ini lebih mahal
dibandingkan dengan bahan carbon steel, tetapi karena fluida yang dialirkan melalui
tube adalah bahan bersifat asam sehingga untuk mencegah tube agar tidak mudah
terkorosi. Jenis stainless steel yang dipilih bukan merupakan stainless steel jenis lain
seperti stainless steel 316 ataupun 410 karena alasan keekonomisan harga. Meskipun
stainless steel 410 lebih kuat, tetapi karena hanya beroperasi pada tekanan yang
mendekati tekanan atmosfer dan laju terkorosi carbon steel cukup rendah. Sedangkan,
untuk bagian shell cukup menggunakan bahan carbon steel dengan ketebalan yang
rendah karena fluida yang dialirkan berupa air biasa dan pada tekanan atmosferik. Selain
itu, pressure drop yang terjadi masih berada pada batas aman, tanpa perlu
menambahkan pompa sehingga lebih menghemat pengeluaran.

Page 24
Sebagai perbandinga dalam pemilihan harga, kalkulasi dilakukan dengan
membandingkan penggunaan bahan stainless steel 304 dengan stainless steel 410

2
Jenis Uo Harga
Stanless Panjang 2 A (m ) ( US$)
(W/m K)
Steel
304 L=1.83m 299 6.473 4000
410 L=1.83m 299 6.473 4300

Data tersebut merupakan harga untuk fixed/U shell/tube pada tahun 2007 sesuai
dengan yang diperoleh dari sumber : http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:WJdBxjI3DWEJ:www.matche.
com/EquipCost/Exchanger.htm+matche.com/equipcost/exchanger&cd=1&hl=id&ct=cln
k&gl=id

Jika dirupiahkan, berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dollar sesuai dengan sumber
berikut : http://www.depkeu.go.id/ind/Currency/

Maka harga yang diperoleh 4000 x Rp 9021 = Rp 36,084,000.00 dan 4300 x Rp 9021 = Rp
38,790,300.00 sehingga diperoleh spesifikasi yang sesuai dan harga paling rendah adalah
shell and tubes dengan panjang 1.83 m berbahan stainless steel 304 untuk tube dan
carbon steel untuk bagian shell-nya.

Page 25

You might also like