You are on page 1of 4

Keutamaan Bulan Rajab

:




.


.

.


{

.

]62 :} [
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah !

Setelah kemarin kita lalui bulan Jumadil Akhir dengan ketaatan yang semakin bertambah, marilah
dibulan Rajab ini, kita lebih meningkatkan rasa ketaqwaan kita kepada Allah dimanapun kita berada.
Sebab taqwa adalah bagian dari mensucikan diri dalam usaha bertaqarrub kepada Allah guna meraih
kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat. Hendaknya kesempatan yang sangat baik di bulan
Rajab ini, jangan kita sia-siakan begitu saja, karena pada bulan ini Allah akan mencurahkan rahmatNya
kepada orang-orang yang bertaubat, dan mencatat segala amal kebaikan mereka sebagai amal shalih
serta melipat gandakan pahala bagi orang-orang yang mau beramal pada bulan itu. Bulan ini benar-
benar dilingkupi oleh nuansa kedamaian.

Ahli Jumah yang dimuliakan Allah !

Inilah bulan yang Nabi SAW khusus bersabda mengenainya : Rajab adalah bulan Allah, Syaban
adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku.

Abu Abdillah Al-Hafizh dengan bersumber dari Aisyah ra, dia berkata : Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah. Bulan itu disebut juga dengan bulan Al-Ashamm.
Dulu orang-orang Jahiliyah jika sudah mulai memasuki bulan Rajab, maka mereka mengistirahatkan
secara total pedang mereka, sehingga masyarakat akan sedikit merasa aman dan jalan-jalan yang
biasa dilalui akan terhindar dari gangguan yang mengancam. Mereka tidak akan merasa takut antara
yang satu dengan yang lain sampai bulan itu benar-benar berlalu.

Dari riwayat tersebut di atas dapat diketahui mengenai keutamaan bulan Rajab yang telah dilakukan
orang-orang sejak zaman jahiliyah. Mereka sengaja meninggalkan aktivitas maupun pekerjaan sehari-
hari mereka demi menyambut bulan Rajab itu sendiri. Bahkan ketika mereka mengadakan peperangan,
mereka akan menghentikan sejenak peperangan tersebut sampai bulan Rajab berlalu. Mereka
memperakukan bulan Rajab secara khusus dan menghormati bulan tersebut dengan nuansa yang penuh
dengan kedamaian.

Dari sebuah riwayat yang dikabarkan oleh Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Abdullah bin Bisyr yang
bersumber dari Abu Raja Al-Uthari berkata : Pada masa Jahiliyah, jika sudah memasuki bulan Rajab
maka kami akan berkata : Telah datang waktu untuk mengistirahatkan batu yang digunakan untuk
mengasah senjata tajam. Kami tidak akan membiarkan ada besi anak panah dan besi tombak melainkan
akan kami sisihkan terlebih dahulu (pada bulan Rajab ini).

Ahli Jumah yang berbahagia !

Mengapa bulan sesudah berlalunya bulan Jumadil Akhir ini, dinamakan bulan Rajab?. Ternyata dalam
sebuah riwayat dikatakan, bahwa sesungguhnya Rajab itu pada awalnya adalah nama sebuah sungai
yang airnya lebih putih dari pada susu, lebih manis daripada madu dan lebih dingin dari pada es. Air
sungai ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa pada bulan ini.

Sebagaimana yang telah dikabarkan oleh Abu Al-Husain bin Bisyran yang bersumber dari Anas bin
Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah sungai
yang diberi nama Rajab. Air sungai itu lebih putih dari pada air susu dan lebih manis dari pada madu.
Barangsiapa pernah berpuasa sehari saja pada bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum
dari air sungai tersebut.

Menurut riwayat dari Muhammad bin Abdullah Al Hafizh yang bersumber dari Anas, ia menerima
keterangan dari Rasulullah SAW bahwa beliau telah bersabda : Di dalam bulan Rajab itu ada sebuah
malam yang menyebabkan pelaku ibadah pada (malam) itu dicatat dengan kebaikan selama 100 tahun.
Malam itu adalah tiga hari sebelum bulan Rajab berlalu (yakni tanggal 27 Rajab). Barangsiapa
mengerjakan shalat pada malam itu sebanyak dua belas rakaat, maka Allah akan mengabulkan
doanya. Namun hendaknya dia membaca Fatihatul Kitab dan sebuah surat Al-Quran disetiap
rakaatnya. Selain itu dia hendaknya mengerjakan duduk tasyahud pada setiap dua rakaat untuk
kemudian melakukan salam. Kemudian setelah itu hendaknya dia membaca Subhanallah
walhamdulillaah Wa Laa Ilaaha Illallaahu Wallaahu Akbar sebanyak 100 kali, membaca istighfar
kepada Allah sebanyak 100 kali, membaca shalawat kepada Nabi SAW sebanyak 100 kali, berdoa apa
saja untuk kepentingan dirinya yang bersifat dunia maupun akhirat. Sedangkan pada pagi harinya dia
mengerjakan puasa, niscaya Allah akan mengabulkan doanya kecuali jika dia memanjatkan doa
tersebut untuk hal yang maksiat.

Ad-Dailami meriwayatkan dari Aisyah ra, bahwa Aisyah berkata, aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda : Allah benar-benar melimpahkan kebaikan dalam empat malam, yaitu malam hari Raya
Adha, malam hari Raya Fitri, malam Nisfih Syaban dan malam pertama bulan Rajab. Ad-Dailami
juga meriwayatkan dengan sanadnya dari Abi Umamah dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda :
Lima malam, padanya doa tidak akan ditolak, yaitu malam pertama dari bulan Rajab, malam Nisfu
Syaban, malam Jumat, dan dua malam dari dua hari raya (hari Raya Adha dan hari Raya Fitri).

Nabi SAW bersabda : Perhatikan, sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan Allah Al-Asham.
Barangsiapa yang berpuasa sehari dari bulan Rajab dengan penuh keimanan dan mencari ridha Allah,
maka wajib baginya mendapat keridhaan Allah yang besar.

Telah diceritakan dalam suatu riwayat lain yang disam paikan oleh Abu Abdillah Al Hafizh
rahimahullahu taala, dia berkata, aku diberitahu oleh Abu Nashr Rasyiq bin Abdillah Ar-Rumi yang
dinukil dari kitab aslinya ketika sedang berada di Thabaran, kami diberitahu oleh Al-Husain bin Idris
Al-Anshari, ia mengambil keterangan yang bersumberdari Salman Al-Farisi, dia berkata, Rasulullah
SAW pernah bersabda : Di dalam bulan Rajab itu ada sebuah hari dan sebuah malam. Barangsiapa
berpuasa pada hari itu dan mengerjakan shalat pada malam itu juga, maka dia dianggap seperti telah
berpuasa dan shalat malam selama setahun penuh.

Hari yang dimaksud tepatnya tiga hari sebelum bulan Rajab habis (yaitu tanggal 27 Rajab). Pada hari
itulah Muhammad SAW telah diutus. Hadits ini juga diriwayatkan dengan sanad yang berasal dari jalur
perawi lain.

Telah diriwayatkan : Apabila datang sepertiga malam hari Jumat pertama di bulan Rajab, tidaklah
menetap seorang Malaikat pun kecuali dia akan memintakan ampun untuk orang-orang yang berpuasa
di bulan Rajab.

Anas ra. Berkata : Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang berpuasa tiga hari
dari bulan haram, maka akan dicatat baginya pahala ibadahnya selama 900 tahun.

Ahli Jumah yang dimulyakan Allah !

Jika kita mengupas hingga tuntas mengenai keutamaan Bulan Rajab ini, maka tak akan ada habisnya.
Namun di antara sekian banyak keutamaan yang ada di tengah-tengah bulan Rajab ini, ada satu
peristiwa spektakuler yang kemu dian menjadi tonggak utama kelurusan akhlak umat Islam. Yakni
Shalat. Karena shalat adalah pencegah perbuatan yang keji dan munkar. Dan seperti yang telah kita
ketahui bersama bahwa perintah untuk mendirikan shalat pertama kali diterima oleh Rasulullah SAW
adalah di bulan Rajab. Yakni pada peristiwa Isra Miraj, yang terjadi pada hari ke-27 bulan Rajab.
Khusus mengenai hari ke-27 dibulan Rajab ini, Abu Hurairah ra, pernah berkata, sesungguhnya Nabi
Muhammad SAW bersabda : Barangsiapa yang berpuasa pada hari ke 27 dari bulan Rajab, maka
dia akan dicatat seperti puasa 40 bulan. Rajab adalah hari pertama kali Jibril turun kepada Nabi
Muhammad SAW membawa risalah, dan di bulan Rajab pula Nabi SAW diisyarakan.
Peristiwa Isra Miraj itu sendiri mengandung rahasia serta hikmah yang lebih spektakuler lagi. Banyak
peristiwa yang dialami Rasulullah SAW, selama perjalanan mirajnya ke sidratul muntaha, di antaranya
adalah melihat jin ifrit, dimana kemudian Jibril yang mendampingi miraj beliau menngatakan bahwa
dialah musuh teerbesar manusia, terutama umatmu, wahai Muhammad. Barangsiapa yang mampu
menghindar darinya, maka mereka akan selamat dunia dan akhirat. Kemudian beliau juga menyaksikan
orang-orang yang sedang bercocok tanam. Lalu Jibril menerangkan bahwa itulah gambaran orang yang
berjihad di jalan Allah, dimana pahala kebajikannya dilipat-gandakan hingga 700 kali. Lalu beliaupun
mencium bau yang amat harum. Lalu Jibril menerangkan bahwa inilah bau Masyitah, seorang yang
sangat teguh mempertahankan keimanannya kepada Allah, meskipun ia dan keluarganya direbus dalam
belanga Firaun, namun keimanannya kepada Allah tak bergeser sejengkalpun. Ia mati syahid, dan
arwahnya berbau harum dan akan tercium oleh semua penduduk surga nantinya. Beliau juga
menyaksikan kejadian aneh, yakni orang-orang yang dibelah kepalanya, setelah kepala itu hancur, ia
kembali utuh lagi seperti biasanya, lalu pecah lagi. Begitu seterusnya. Maka Jibril menerangkan bahwa
itu dalah gambaran siksaan orang yang malas mengerjakan shalat fardlu, hinngga akhirnya mereka
shalat di akhir waktu. Ada juga segerombolan yang sangat menakutkan yang dilihat Rasulullah. Orang-
orang yang depan dan belakangnya ditambal, mereka melolong-lolong bagaikan srigala kelaparan. Lalu
mereka mendapatkan makanan dari buah zaqum yang baunya sangat busuk, keadaan mereka terus
menerus terpanggang api jahanam. Kata Jibril : Itulah orang-orang yang enggan mengeluarkan zakat
dari hartanya!.

Ahli Jumah Rasulullah juga melihat segolongan orang yang sangat bodoh. Karena terlihat di
hadapan mereka terdapat dua jenis daging, yang segar dan yang busuk, namun mereka memilih daging
yang busuk dan dimakannya dengan lahap. Jibril berkata : Wahai Muhammad ! inilah gambaran dari
umatmu yang serakah, yang hanya mau menerima amanah, tapi tidak mampu melaksanakannya. Bibir-
bibir yang dipotong dengan gunting yang disaksikan Rasulullah dalam perjalanan Mirajnya adalah
gambaran orang-orang yang suka memberi nasehat, tapi dia sendiri tidak mampu menjalankannya. Ada
pula suatu kaum yang tak henti-hentinya mencakari sendiri tubuh dan wajahnya, dan Jibril berkata :
Itulah gammbaran umatmu yang suka menggunjing. Ia bagaikan makan daging saudaranya sendiri !.

Maasyiral muslimin rakhimakumullah !

Tidak hanya itu, karena Rasulullah dalam perjalanan Mirajnya juga mengalami berbagai macam
godaan, dimana godaan-godaan tersebut dikemudian hari menjadi ibrah yang sangat berguna untuk
umat beliau. Godaan-godaan tersebut di antaranya adalah :

1. Suara panggilan yang beasal dari sisi kirinya, maka Rasulullah tidak merespon sedikitpun. Jibril
menerangkan; Wahai Muhammad! yang memanggilmu tadi adalah orang Nashrany. Jika kamu
menengok panggilan tadi, maka di antara umatmu nantinya banyak yang murtad menjadi Nashrany !.

2. Ada seorang wanita yang memanggil-manggil. Rasulullah pun tidak menggubris sama sekali.
Tanya Rasulullah; Siapakah wanita yang memanggilku wahai Jibril?. Jawab Jibril : Wanita tadi
adalah gambaran dari bentuk dunia. Jika tadi kamu merespon panggilannya, maka nantinya umatpun
akan lebih mementingkan dunia daripada akhirat.

3. Ada seorang laki-laki tua memanggil; Wahai Muhammad kemarilah!. Tiba-tiba Jibril
mengingatkan; Muhammad, percepatlah jalanmu!. Tanya beliau; Jibril, siapakah lelaki tua yang
memanggilku tadi?. Jawab Jibril : Dia adalah musuh Allah, musuhmu dan juga musuh umatmu,
setan laknatullah. Ia memanggilmu agar kamu dan umatmu lebih condong kepada dirinya!.

4. Ada juga seorang nenek-nenek tua yang mencoba menghentikan jalan beliau dan Jibril dengan
berkata : Wahai Muhammad ! berhentilah sebentar, aku akan bertanya kepadamu!. Siapakah dia
wahai Jibril?. Jawab Jibril; Itu adalah gambaran umur dunia yang tinggal sedikit!.

Ahli Jumah yang berbahagia

Itulah di antara peristiwa paling spektakuler di bulan Rajab, yang bisa dirasakan secara langsung oleh
kita hingga sekarang. Yang menjadi tonggak utama bulan Rajab ini.

Sehubungan dengan keutamaan bulan Rajab, ada salah satu contoh peristiwa yang menggambarkan
keutamaan bagi seseorang yang memperbanyak amalan ibadah pada bulan Rajab. Sesungguhnya ada
seorang perempuan di Baitul Maqdis dimana setiap bulan Rajab dia membaca Qul huwallaahu ahad
sebanyak 12. 000 kali. Dia memakai kain bulu (wool) pada bulan Rajab. Dia sakit dan berwasiat pada
anak laki-lakinya, supaya pakaian wool yang dipakai itu dikubur bersamanya.

Ketika perempuan itu meninggal, dia dibungkus dengan kain yang mahal, lalu anak tersebut bermimpi
melihat perempuan itu berkata pada anaknya : Aku tidak senang terhadapmu, karena kamu tidak
mengerjakan wasiatku. Dia terbangun dalam keadaan terkejut dan mengambil bulunya untuk dikubur
bersama ibunya. Maka segera ia menggali kubur ibunya, tetapi dia tidak menemukannya di sana. Dia
bingung, lalu mendengar sebuah panggilan Rabbani : Tidakkah anda mengetahui, sesungguhnya orang
yang berbakti pada kami dalam bulan Rajab dia tidak akan kami biarkan sendirian?

Kisah tersebut menjelaskan mengenai gambaran orang yang senantiasa berbuat kebajikan di bulan
Rajab. Berdasarkan cerita tersebut dapat diketahui bahwa jasad wanita yang senantiasa berbuat
kebajikan tersebut telah di tempatkan oleh Allah di tempat yang mulia. Sehinggaanaknya tidak
menemukan jasad ibunya di dalam kuburnya. Wallahu Alam bishshowab.

Oleh karena itu mulailah beramal dengan lembaran baru. Sebab keburukan-keburukanmu telah diganti
dengan kebaikan. Barang siapa menambah jumlah hari puasanya pada bulan Rajab, maka Allah juga
akan menambah anugerahnya kepada orang tersebut. Pada bulan Rajab itulah dahulu Nuh as. telah di
selamatkan di dalam perahunya. Sehingga Nabi Nuh AS berpuasa pada bulan itu dan memerintahkan
orang-orang yang bersamanya untuk ikut berpuasa Rajab. Akhirnya perahu itu pun mengarungi (banjir
bandang) selama enam bulan lebih beberapa hari, tepatnya jutuh pada tanggal 10 bulan Muharram.

Ahli Jumah yang dimuliakan Allah !

Demikianlah uraian khutbah kami yang singkat ini, mudah-mudahan kita bisa mengambil hikmahnya,
sehingga kita bisa meningkatkan amal ibadah kita khu susnya di bulan Rajab ini, demi untuk meraih
kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat nanti. Amiin Ya Rabbal Alamiin.


. .
:



.



.

.
.
.
.

.


.

You might also like