Professional Documents
Culture Documents
Training Quranic Healing
Training Quranic Healing
Rukyah Syariah
Belajar Rukyah secara mandiri
Muhamad Haekal
08/07/2012
:
:
:
-:
:
.
Ruqyah, Penyembuhan Dengan Al-Qur'an Dan As-
Sunnah
Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Alif laam miim, apakah manusia itu mengira bahwa mereka
dibiarkan (saja) mengatakan : Kami telah beriman, sedang
mereka tidak diuji lagi? (QS Al-Ankabut [29]: 1-2)
Orang yang telah menyatakan keimanan kepada Allah sudah
pasti akan diuji oleh Allah Taala. Ujian itu bisa berupa perintah,
terkadang dengan larangan, dan ujian itu terkadang dengan
musibah. Di antaranya Allah Taala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan
menguji kamu dengan sesuatu dari binatang buruan yang
mudah didapat oleh tangan dan tombakmu supaya Allah
mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak
dapat melihatNya. Barang siapa yang melanggar batas
sesudah itu, maka baginya azab yang pedih. (QS Al-Maidah
[5]: 94)
-------------------------------------------------------
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan
Dia Mahaperkasa lagi Mahapengampun" [Al Mulk/67 : 2]
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian; bahkan cobaan dan
ujian merupakan Sunnatullah dalam kehidupan. Manusia diuji
dalam segala sesuatu, baik dalam hal-hal yang disenangi
maupun dalam hal yang dibenci dan tidak disukai. Allah
berfirman :
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan
(yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan". [Al Anbiya`/21: 35].
-------------------------------------------------------
"Dan apa saja musibah yang menimpamu, maka adalah
disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)".
[Asy Syura/42 : 30].
"Allah tidak menurunkan penyakit, melainkan pasti
menurunkan obatnya".[2]
,
"Setiap penyakit ada obatnya. Jika suatu obat itu tepat
(manjur) untuk suatu penyakit, maka akan sembuh dengan
izin Allah". [3]
-------------------------------------------------------
Seorang muslim, bila ditimpa penyakit, ia wajib berikhtiar
mencari obatnya dengan berusaha secara maksimal. Dalam
usaha mengobati penyakit yang dideritanya, maka wajib
memperhatikan tiga hal.
"..dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkanku".
[Asy Syuara/26: 80].
"Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu,
maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia.
Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak
ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan
kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya diantara
hamba-hambaNya, dan Dia-lah Yang Maha pengampun lagi
Maha penyayang". [Yunus/10 : 107].
-------------------------------------------------------
Kedua : Dalam berikhtiar atau berusaha mencari obat
tersebut, tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang
haram dan syirik.
"Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan (dari
penyakit) kalian pada apa-apa yang haram".[5]
HR Abu Yala dan Ibnu Hibban (no.1397, Mawarid), lihat Shahih
Mawaridizh Zham-an, no. 1172, dari Ummu Salamah, hasan lighairihi.
-------------------------------------------------------
Tidak boleh juga berobat dengan hal-hal yang syirik, seperti:
pengobatan alternatif dengan cara mendatangi dukun,
tukang sihir, paranormal, orang pintar, menggunakan jin,
pengobatan dengan jarak jauh dan sebagainya yang tidak
sesuai dengan syariat, sehingga dapat mengakibatkan jatuh
ke dalam perbuatan syirik dan dosa besar yang paling besar.
Orang yang datang ke dukun atau orang pintar, ia tidak akan
diterima shalatnya selama empatpuluh hari. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Katakanlah: Al Qur`an itu adalah petunjuk dan penawar
bagi orang-orang yang beriman". [Fushshilat/41 :44].
"Dan kami turunkan dari Al Qur`an sesuatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman". [Al
Isra/17 : 82].
Allah berfirman:
"Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada
kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman". [Yunus/10 :
57].
-------------------------------------------------------
Penyakit hati terdiri dari dua macam, yaitu:
penyakit syubhat (kesamaran) atau ragu
dan penyakit syahwat atau hawa nafsu.
Allah Yang Maha suci telah menyebutkan beberapa penyakit
hati secara terperinci disertai dengan beberapa sebab,
sekaligus cara menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut.[10]
Allah berfirman:
"Dan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasanya Kami
telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur`an) sedang
dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya di dalam Al
Qur`an itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi
orang-orang yang beriman". [Al Ankabut/29 : 51].
,
"Barangsiapa yang tidak dapat disembuhkan oleh Al Qur`an,
berarti Allah tidak memberikan kesembuhan kepadanya.
Dan barangsiapa yang tidak dicukupkan oleh Al Qur`an,
maka Allah tidak memberikan kecukupan kepadanya".[11]
,
"Tidak ada yang dapat mencegah qadha` (takdir) kecuali
doa, dan tidak ada yang dapat memberi tambahan umur
kecuali kebijakan".[15]
-------------------------------------------------------
Maraji:
1. Tafsir Ibnu Jarir Ath Thabari, Cet. Darul Kutub Al Ilmiyyah,
Tahun 1412 H.
5. Adda wad Dawa, oleh Ibnul Qayyim, tahqiq Syaikh Ali Hasan
bin Halabi.
6. Al Ilaj Bir Ruqa` Minal Kitab Was Sunnah, oleh Dr. Said bin
Wahf Al Qahthan
_______
Footnote
[1]. Tafsir Ibnu Jarir Ath Thabari IX/26, no. 24588, Cet. I Darul
Kutub Al Ilmiyah, Beirut, Tahun 1412 H.
[19]. Lihat Al Ilaj Bir Ruqaa Minal Kitab Was Sunnah, hlm. 83.
-------------------------------------------------------
Ar-ruqa (
) adalah bentuk jamak dari kata
ruqyah (
). Artinya adalah doa perlindungan
-------------------------------------------------------
Tunjukkanlah kepadaku ruqyah kalian. Tidaklah mengapa
ruqyah yang di dalamnya tidak mengandung syirik. [1]
-------------------------------------------------------
Jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka ruqyah itu
menjadi haram. Jika seseorang meyakini bahwa ruqyah itu
sebagai subjek atau faktor yang berpengaruh mutlak, maka ia
menjadi musyrik dengan tingkat syirik besar. Dan jika ia percaya
bahwa ruqyah tersebut hanya merupakan faktor yang
menyertai kesembuhan, maka ia akan menjadi musyrik dengan
tingkat syirik kecil.
-------------------------------------------------------
Atas dasar itu, maka ruqyah dapat dibagi menjadi dua bagian.
Pertama:
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-
penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman. [Yunus:57]
( :
: )
:
( :
).
Dari Abu Hurairah radhiyallhu anh bahwa Rasulullah
shallallhu alaihi wa sallam bersabda, Jauhilah tujuh perkara
yang membawa kepada kehancuran.
Faedah Hadits
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat
dosa yang besar. [An-Nisa:48]
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia
mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan
(sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya. [An-Nisaa:116]
Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah
berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak
lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, [An-
Nisaa:117]
"Dan sebagian besar manusia tidak beriman kepada Allah,
melainkan dalam keadaan mempersekutukan-Nya (dengan
sembahan-sembahan lain)". [Ysuf/12:106]
"Tidak akan terjadi hari kiamat sampai beberapa qabilah
(suku/kelompok) dari umatku bergabung dengan orang-orang
musyrik dan sampai mereka menyembah berhala (segala
sesuatu yang disembah selain Allh)" [1]
-------------------------------------------------------
HAKIKAT SYIRIK
-------------------------------------------------------
CONTOH-CONTOH PERBUATAN SYIRIK YANG BANYAK TERJADI
DI MASYARAKAT
-------------------------------------------------------
1- Dahulu orang-orang musyrik (di zaman Jahiliyah) meyakini
bahwa Allh Dialah Yang Maha Pencipta dan Pemberi rezeki
(bagi semua mekhluk-Nya), akan tetapi (bersamaan dengan itu)
mereka berdoa (meminta/menyeru) kepada para wali (orang-
orang yang mereka anggap shaleh dan dekat kepada Allh Azza
wa Jalla) dalam bentuk berhala-berhala, sebagai perantara
untuk (semakin) mendekatkan mereka kepada Allh (menurut
persangkaan sesat mereka). Maka Allh tidak meridhai
(perbuatan) mereka menjadikan perantara (dalam berdoa)
tersebut, bahkan Allh Azza wa Jalla menyatakan kekafiran
mereka dalam firman-Nya:
"Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allh
(berkata): "Kami tidak menyembah mereka (sembahan-
sembahan kami) melainkan supaya mereka mendekatkan
kami kepada Allh dengan sedekat-dekatnya".
Sesungguhnya Allh akan memutuskan di antara mereka
tentang apa yang mereka perselisihkan. Sesungguhnya Allh
tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang
pendusta dan sangat besar kekafirannya". [az-Zumar/39:3]
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang
Aku, maka (jawablah) bahwa Aku adalah maha dekat". [al-
Baqarah/2:186]
-------------------------------------------------------
2- Dahulu orang-orang musyrik (di zaman Jahiliyah) selalu
berdoa kepada Allh Azza wa Jalla semata di waktu-waktu sulit
dan sempit, kemudian mereka menyekutukan-Nya di waktu
lapang. Allh Azza wa Jalla berfirman:
"Maka apabila mereka mengarungi (lautan) dengan kapal
mereka berdoa kepada Allh dengan memurnikan agama bagi-
Nya; kemudian tatkala Allh menyelamatkan mereka sampai ke
darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah)".
[al-Ankabt/29:65]
-------------------------------------------------------
"Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, sembelihanku,
hidupku dan matiku hanyalah untuk Allh, Rabb semesta
alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allh)". [al-
Anm/6:162-163]
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-
syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka
mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir),
padahal Sulaiman tidak kafir (mengerjakan sihir), hanya
syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang
diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu
Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan,
"Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), maka
janganlah kamu kafir." Maka mereka mempelajari dari
kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat
menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan
mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan
sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allh. Dan
mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat
kepada diri mereka sendiri dan tidak memberi manfaat.
Padahal sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
barangsiapa yang menukarnya (kitab Allh) dengan sihir
itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat
jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya sendiri dengan
sihir, kalau mereka mengetahui" [al-Baqarah/2:102]
"Katakanlah: "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi
yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah", dan
mereka tidak mengetahui bilamana mereka akan
dibangkitkan". [an-Naml/27:65]
"Dan bahwasannya ada beberapa orang dari (kalangan)
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki
dari (kalangan) jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka
dosa dan kesalahan". [al-Jin/72:6]
"Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan
bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali
yang dikehendaki Allah. Dan seandainya aku mengetahui
yang gaib, tentulah aku akan melakukan kebaikan
sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa
kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan,
dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang
beriman". [al-Arf/7:188]
:
"Tidak boleh melakukan perjalanan (dengan tujuan
ibadah) kecuali ke tiga masjid: Masjidku ini (Masjid
Nabawy), Masjidil Haram, dan Masjidil Aqsha". [13]
HR. al-Bukhri no. 1132 dan Muslim no. 1397
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari
perbuatan menyekutukan-Mu yang aku ketahui, dan aku
memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku
ketahui (sadari)" [21].
_______
Footnote
[1]. Hadits shahih riwayat Abu Dwud no. 4252, at-Tirmidzi no.
2219 dan Ibnu Mjah no. 3952.
[19]. HR. Abu Dwud no. 3910, at-Tirmidzi no. 1614 dan Ibnu
Mjah no. 3538. Lihat ash-Shahhah no. 429
[20]. HR. Abu Dwud (no. 3251) dan at-Tirmidzi (no. 1535).
Lihat ash-Shahhah no. 2042
KEBERADAAN JIN
} 1{
}2{
3{
}
"Alif laam miim. Kitab (al-Quran) ini tidak ada keraguan di
dalamnya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu)
mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan
shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka". [Al Baqarah : 1-3].
"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin
kepadamu yang mendengarkan Al Qur`an". [Al Ahqaf : 29].
"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara
manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di
antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan
kesalahan".[Al Jin : 6]
Meski antara manusia dan jin berbeda alam, tetapi antara jin
dan manusia terdapat titik persamaan, yaitu memiliki sifat
berakal dan berpikir, mempunyai kemampuan yang sama untuk
memilih jalan yang baik dan jalan yang buruk. Meski terdapat
sifat yang sama, tetapi dalam banyak hal, jin juga memiliki
perbedaan dengan manusia. Dan yang terpenting ialah dalam
masalah asal penciptaannya.
"Dia menciptakan jin dari nyala api". [Ar Rahman : 15]
"Malaikat diciptakan dari cahaya, Jan (nenek moyang jin)
diciptakan dari nyala api, dan Adam (nenek moyang manusia)
diciptakan dari apa yang telah disebutkan (dalam Al Qur`an)
kepada kalian".
"Karena anjing hitam itu setan".
"Sesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah
masuk Islam. Jika kalian melihat satu dari mereka, maka
mintalah kepada mereka untuk keluar (dalam jangka waktu)
tiga hari. Jika ia tetap menampakkan diri kepada kalian setelah
itu, maka bunuhlah ia, karena sesungguhnya dia itu setan".
"Janganlah kalian (langsung) membunuh ular (di dalam rumah),
kecuali setiap ular yang terpotong (pendek) ekornya dan
memiliki dua garis di punggungnya, karena ular jenis ini dapat
menggugurkan kandungan dan membutakan mata. Maka
bunuhlah ia".
e). Setan mengalir dalam tubuh Bani Adam sebagaimana
mengalirnya darah di urat nadi.
"Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan
hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman
kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu
tentang itu". [Saba` : 21].
Jika Islam telah tertancap kuat pada seorang hamba, iman telah
tegak di dalam hatinya, dan dia senantiasa menjaga batasan-
batasan yang telah digariskan Allah, maka setan akan menjauh
dan lari darinya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda kepada Umar bin Al Khaththab:
Sesungguhnya setan takut kepadamu, wahai Umar. [HR At
Tirmidzi, no. 2913].
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah bersabda
tentang Umar: Sesungguhnya aku telah benar-benar melihat
bahwa setan dari kalangan jin dan manusia benar-benar lari
dari Umar. [HR At Tirmidzi, no. 2914].
"Ia berkata: Ya Rabbku, ampunilah aku dan anugerahkanlah
kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun
sesudahku". [Shad : 35].
"Barangsiapa melihatku dalam mimpinya, maka sungguh dia
telah melihatku (bukan setan yang menyerupaiku), karena
sesungguhnya setan tidak mampu menyerupai diriku".
-------------------------------------------------------
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan
agar mereka beribadah kepada-Ku. [adz-Dzriat/51:56]
Manusia tidak dapat melihat jin atau setan dengan kasat mata.
Namun, mereka dapat melihat manusia. Allah Azza wa Jalla
berfirman:
Sesungguhnya dia (setan) dan anak keturunan dari
bangsanya dapat melihat kalian sementara kalian tidak
dapat melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah
menjadikan setan-setan itu sebagai pemimpim bagi orang-
orang yang tidak beriman. [al-Arf/7:27]
Iblis berkata, Karena Engkau (ya Allah) telah
menghukumku untuk tersesat, maka sungguh aku akan
menghalanghalangi manusia dari jalan Engkau yang lurus.
Kemudian aku akan mendatangi (menggoda) mereka dari
hadapan dan dari belakang mereka, dari kanan dan kiri
mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan
mereka bersyukur (taat). [al-A`rf/7:16-17]
Dan sesungguhnya sebagian di antara manusia meminta
perlindungan kepada beberapa di kalangan bangsa jin,
maka para jin itu menambah bagi mereka dosa dan
kesalahan. [al-Jin/72:6]
-------------------------------------------------------
MACAM-MACAM TAKUT
Para Ulama menjelaskan bahwa takut terbagi menjadi
beberapa macam
Dan di hari Allah menghimpun mereka semua (Allah
berfirman): Hai jin, sesungguhnya kamu telah banyak
menyesatkan manusia, lalu berkatalah kawan-kawan jin
dari golongan manusia: Wahai Rabb kami, sesungguhnya
sebagian dari kami telah mendapatkan kesenangan dari
sebagian (yang lain), dan kami telah sampai kepada waktu
yang Engkau tentukan bagi kami.Allah berfirman: Neraka
itulah tempat tinggal kalian, kalian kekal di dalamnya,
kecuali jika Allah menghendaki (yang lain). Sesungguhnya
Rabb kalian Maha bijaksana lagi Maha mengetahui. [al-
An`m/6:128]
Dan barangsiapa yang berpaling dari mengingat Allah Yang
Maha penyayang, Kami jadikan baginya setan (yang
menyesatkan). Maka, setan itu menjadi teman yang selalu
menyertainya. Dan sesungguhnya para setan itu benarbenar
menghalangi mereka dari jalan yang benar, dan mereka
menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. [az-
Zukhruf/43:35-36]
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb Yang menguasai
al-Falaq. Dari kejahatan makhluk-Nya. [al-Falaq/113:1-2]
Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb (Yang
memelihara dan menguasai) manusia. [an-Ns/114:1]
Setiap perbuatan atau perkataan yang di dalamnya terdapat
permintaan adalah ibadah. Maka, memohon perlindungan
adalah suatu bentuk ibadah. [7] Dengan demikian, tidak
dibenarkan hal itu ditujukan kepada selain Allah Azza wa Jalla,
karena itu adalah perbuatan syirik. Jadi, mengharap kebaikan
hanya kepada Allah Azza wa Jalla. Dialah Yang Maha
menghidupkan, mematikan dan membangkitkan. Allah Azza wa
Jalla berfirman:
Mereka mengambil sesembahan-sesembahan selain Allah
Azza wa Jalla (untuk disembah), sesembahan-sesembahan
itu tidak menciptakan apapun, bahkan mereka sendiri
diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak suatu madharat
dari diri mereka dan tidak pula dapat memberi suatu
manfaat, dan (juga) tidak kuasa mematikan atau
menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan. [al-
Furqn/25:3]
Dan katakanlah: wahai Rabbi, aku berlindung kepada
Engkau dari bisikan-bisikan godaan setan. Dan aku
berlindung (pula) kepada Engkau Ya Rabbi, dari kedatangan
mereka kepadaku. [al-Mukminn/23:97-98]
Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan,maka
mohonlah perlindungan kepada Allah.Sesungguhnya Dia-lah
Yang Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
[Fushshilat/41:36]
:
(( :
"
"
))
Dari Khaulah binti Hakim as-Sulamiyyah Radhiyallahu anhuma
ia berkata: aku telah mendengar Rasulullh Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda: Barangsiapa singgah di sebuah tempat
dan dia membaca ( aku berlindung
dengan firman-firman Allah yang sempurna dari keburukan
apapun yang telah Allah ciptakan), maka tiada satu pun dapat
mencelakakannya hingga dia meninggalkan tempat tersebut.
Dalam riwayat lain (disebutkan dengan bentuk perintah): Jika
salah seorang di antara kalian singgah di sebuah tempat
hendaklah ia membaca.!!.[9]
Inilah syariat Islam dalam memohon perlindungan. Yakni agar
berlindung kepada Allah Azza wa Jalla dengan firman-firman-
Nya yang sempurna, yang tiada kekurangan atau aib padanya.
Bukan berlindung kepada para jin, setan atau mantera azimat
dukun, sebagaimana dilakukan oleh sebagian orang di zaman
ini yang ternyata tidak jauh berbeda dengan apa yang
dilakukan oleh kaum jahiliyah. Itu adalah perbuatan syirik
karena memohon perlindungan adalah ibadah padahal ibadah
hanyalah ditujukan kepada Allah Azza wa Jalla semata. Allah
Azza wa Jalla berfirman: Katakanlah: Mengapa kamu
menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak dapat
member madharrat kepadamu dan tidak (pula) member
manfaat? dan Allah-lah yang Maha mendengar lagi Maha
mengetahui. [al-Midah: 76]
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan
setan perempuan. [Doa masuk wc, HR. Muslim]
Aku berlindung kepada Allah Yang Maha agung, dengan
wajah-Nya yang mulia, kekuasaan-Nya yang terdahulu dari
godaan setan yang terkutuk. [Doa masuk masjid: HR Abu
Dwud]
ya Allah, lindungi aku dari setan yang terkutuk. [Bagian
dari doa keluar masjid: HR Ibnu Mjah]
Aku memohon perlindungan (kepada Allah) bagi kalian
berdua dengan firman-firman Allah yang sempurna dari
gangguan setan dan binatang, serta dari bahaya sihir ain
yang tajam. [Doa perlindungan bagi anak, HR al-Bukhri]
Dengan menyebut nama Allah . Ya Allah, hindarkan kami
dari setan. Jauhkan setan dari (anak) yang Engkau
karuniakan kepada kami [Doa berkumpul dengan isteri, HR
al-Bukhri, Muslim]
Aku berlindung dengan firman-firman Allah yang sempurna,
yang tidak bisa ditembus oleh para hamba yang shalih
apalagi yang fasik, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari
kejahatan yang turun dari langit atau yang naik ke atas
langit, serta dari segala kejahatan makhluk di bumi. Juga
dari kejahatan yang keluar dari perut bumi, dari kondisi
buruk kekacauan di siang dan malam, serta dari kejahatan
tamu di tengah malam, kecuali yang bermaksud baik, wahai
ar-Rahmn........ [Doa mengusir setan jahat, HR. Ahmad]
_______
Footnote
Mengenal Tamimah
Tamimah pada asalnya digunakan untuk mencegah ain, yaitu
pandangan dari mata hasad (dengki). Dengan pandangan yang
hasad, seorang anak bisa menangis terus menerus, atau
lumpuh atau terkena penyakit. Untuk melindungi anak kecil
dari penyakit ain ini, di masa silam zaman Jahiliyah-
digunakanlah tamimah, yang bentuk pluralnya tamaa-im.
Ketika Islam datang, tamimah atau jimat semacam ini dihapus
(Lihat Fathul Majid, 131).
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka:
Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?, niscaya
mereka menjawab: Allah. Katakanlah: Maka terangkanlah
kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika
Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku,
apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan
kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat
kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?.
Katakanlah: Cukuplah Allah bagiku. Kepada-Nya-lah
bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (QS. Az
Zumar: 38)
-
-
.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat di lengan
seorang pria gelang yang dinampakkan padanya. Pria
tersebut berkata bahwa gelang itu terbuat dari kuningan.
Lalu beliau berkata, Untuk apa engkau memakainya? Pria
tadi menjawab, (Ini dipasang untuk mencegah dari)
wahinah (penyakit yang ada di lengan atas). Nabi shallallahu
alaihi wa sallam lantas bersabda, Gelang tadi malah
membuatmu semakin lemah. Buanglah! Seandainya engkau
mati dalam keadaan masih mengenakan gelang tersebut,
engkau tidak akan beruntung selamanya.
(HR. Ahmad 4: 445 dan Ibnu Majah no. 3531).
Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah
(jimat), maka Allah tidak akan menyelesaikan urusannya.
Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada kerang
(untuk mencegah dari ain, yaitu mata hasad atau iri, pen),
maka Allah tidak akan memberikan kepadanya jaminan
(HR. Ahmad 4: 154. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits
ini hasan dilihat dari jalur lain-).
Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka
ia telah berbuat syirik
(HR. Ahmad 4: 156. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad
hadits ini qowiy atau kuat. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 492).
Dalam tafsir Ibnu Abi Hatim (43: 179), dari Hudzaifah, di mana
ia pernah melihat seseorang memakai benang untuk mencegah
demam, kemudian ia memotongnya. Lantas Hudzaifah
membacakan firman Allah Taala,
Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada
Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah
(dengan sembahan-sembahan lain). (QS. Yusuf: 106)
Berbeda halnya jika kita sakit, lalu kita meminum obat. Obat ini
sudah terbukti secara eksperimen akan keampuhannya. Hal ini
jauh berbeda dengan jimat dan rajah. Masa dengan memasang
rambut dan tulang, bisa langsung menangkal musibah? Apa
buktinya? Apa sudah pernah diuji kelayakannya di laboratorium
atau lewat berbagai eksperimen? Itulah mengapa memakai
jimat sebagai perantara atau sebab semata, sedangkan yakin
Allah yang beri maslahat dan menolak mudhorot (bahaya)
tetap masuk dalam kategori syirik. Lihat saja contoh-contoh
yang dikisahkan dalam beberapa hadits di atas yang
menjadikan benang, ikatan atau gelang supaya terhindar dari
penyakit atau ain. Itu pun tetap Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam larang dan menyuruh disingkirkan atau dibuang.
Demikian halnya perlakuan beliau shallallahu alaihi wa sallam
nantinya pada jimat penglaris dagang, jimat penolak ain, jimat
benang yang dikenal di kalangan orang jawa dengan benang
pawitra (untuk melindungi anak dari bahaya), semua akan
diperintahkan untuk dibuang dan disingkirkan karena yang
memakainya bermaksud mengambil sebab sebagai perantara
padahal tidak terbukti secara syari, juga tidak terbukti secara
eksperimen ilmiah.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik,
dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. (QS An Nisa: 48)
Barangsiapa menggantung hati pada sesuatu, urusannya
akan diserahkan padanya (HR. Tirmidzi no. 2072 dan
Ahmad 4: 310. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini hasan).
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya
Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. Ath Tholaq:
3). (Lihat Fathul Majid, 138)
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki
dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. (QS. Ath Tholaq: 2-3)
Referensi Utama:
1. Fathul Majid Syarh Kitab At Tauhid, Syaikh Abdurrahman bin
Hasan Alu Syaikh, terbitan Darul Ifta, cetakan ketujuh, 1431 H.
Pertanyaan
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz ditanya : Apa yang
dimaksud dengan Tamimah (jimat) yang mengandung unsur
syirik? Dan apakah orang yang menggantungkan jimat tersebut
berarti dia orang musyrik yang jenazahnya tidak boleh
dishalati?
Jawaban
[Disalin dari kitab Al-Fatawa Juz Tsani, Penulis Syaikh Abdul Aziz
bin Abdullah bin Baz, Eidisi Indonesia Fatawa bin Baaz,
Penerjemah Abu Umar Abdillah, Penerbit At-Tibyan Solo]
Definisi Sihir : Sihir Menurut Bahasa, Sihir Menurut
Syari'at
Oleh
Wahid bin Abdissalam Baali
-------------------------------------------------------
[A]. Sihir Menurut Bahasa.
Kesimpulan.
Sihir adalah kesepakatan antara tukang sihir dan syaitan
dengan ketentuan bahwa tukang sihir akan melakukan
berbagai keharaman atau kesyirikan dengan imbalan
pemberian pertolongan syaitan kepadanya dan ketaatan untuk
melakukan apa saja yang dimintanya.
Dari sini, tampak jelas oleh kita bahwa jin itu tidak akan
membantu dan tidak juga mengabdi kepada seorang penyihir
kecuali dengan memberikan imbalan. Setiap kali seorang
penyihir meningkatkan kekufuran, maka syaitan akan lebih taat
kepadanya dan lebih cepat melaksanakan perintahnya. Dan jika
tukan sihir tidak sungguh-sungguh melaksanakan berbagai hal
yang bersifat kufur yang diperintahkan syaitan, maka syaitan
akan menolak mengabdi kepadanya serta menentang
perintahnya. Dengan demikian, tukang sihir dan syaitan
merupakan teman setia yang bertemu dalam rangka perbuatan
kemaksitan kepada Allah.
Jika anda mengenali tukang sihir dari dekat, maka anda akan
mendapatkannya hidup dalam kesengsaraan jiwa bersama istri
dan anak-anaknya, bahkan dengan dirinya sendri sekalipun. Dia
tidak bisa tidur nyenyak dan terus merasa gelisah, bahkan dia
akan senantiasa merasa cemas dalam tidur. Selain itu seringkali
syaitan-syaitan itu akan menyakiti anak-anaknya atau istrinya
serta menimbulkan perpecahan dan perselisihan di antara
mereka. Mahabesar Allah Yang Mahaagung yang telah
berfirman:
[3] Ibid
[4] Beliau berkata dalam Maaqayisul Lughah (507), suatu kaum berkata:
Sihir adalah mengeluarkan kebathilan dalam bentuk yang haq, dan
dikatakan, sihir adalah tipuan. Mereka berdalil dengan perkataan
seseorang: Sesungguhnya jika anda menanyakan keberadaan kami, maka
kami bagaikan burung dari golongan manusia yang tersihir. Seolah-olah
yang dimaksud adalah orang yang tertipu.
Oleh
Wahid bin Abdissalam Baali
[4]. Firman-Nya:
Oleh
Wahid bin Abdissalam Baali
"Artinya : Aku telah didatangi utusan dari jin, lalu aku pergi
bersamanya dan selanjutnya aku bacakan al-Qur'an kepada
mereka".
[2]. Firman-Nya
[3]. Firman-Nya
[4]. Firman-Nya
Tidak ada yang tertutup lagi bahwa pada cara tersebut terdapat
unsur pengagungan kepada selain Allah dan meminta
pertolongan kepada selain-Nya. Dan sudah pasti semuanya itu
merupakan perbuatan syirik, apalagi mantra-mantranya yang
berbau kekufuran.
Dan mungkin di sana masih banyak cara lain yang tidak saya
ketahui.
[5]. Yang demikian itu menurut para tukang sihir. Tetapi orang-
orang yang melakukan pengobatan dengan al-Quran, sihir
tersebut dapat dihilangkan seketika berkat karunia Allah Ynag
Maha besar lagi Mahatinggi.
BEBERAPA TANDA YANG DAPAT DIJADIKAN
BAROMETER UNTUK MENGENALI TUKANG SIHIR
Oleh
Wahid bin Abdissalam Baali
21. Rasa sakit disalah satu anggota badan yang tidak terdeteksi
dokter atau sakit menahun yang tidak ditemukan solusinya
dalam dunia medis
28. Mimpi seolah-olah jatuh dari tempat yang tinggi dan semua
yang berkaitan dengan tempat tinggi; seperti mendaki tempat
yang tinggi.
29. Semua mimpi tentang kuburan; melihat kuburan, melihat
proses penguburan, menguburkan, dikuburkan, atau duduk-
duduk dikuburan, tempat sampah atau jalan dan lingkungan
yang seram dan mengerikan.
41. Struk Ringan (tidak bisa berdiri saat mau shalat) atau tidak
bisa melakukan gerakan tertentu dalam shalat).
45. Eksim, atau gatal yang sporadis ataupun lebih ringan dari
itu yang tidak sembuh-sembuh.
"Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari setiap
kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti".[3]
Atau membaca :
"Aku berlindung kepada keperkasaan Allah dan
kekuasaanNya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dari
rasa sakitku ini".[4]
Apabila rasa sakit terdapat di seluruh tubuh, caranya dengan
meniup dua telapak tangan dan mengusapkan ke wajah si sakit
dengan keduanya.[5]
"Hilangkan penyakit ini wahai Penguasa manusia.
Sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh. Tidak ada
kesembuhan kecuali penyembuhanMu, obat yang tidak
meninggalkan penyakit"[6].
Maraji` :
1. Risalatun Fi Ahkami Ar Ruqa Wa At Tamaim Wa Shifatu Ar
Ruqyah Asy Syariyyah, karya Abu Muadz Muhammad bin
Ibrahim. Dikoreksi Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman Jibrin.
2. Kaifa Tualiju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy Syariyyah, karya
Abdullah bin Muhammad As Sadhan, Pengantar Syaikh
Abdullah Al Mani, Dr Abdullah Jibrin, Dr. Nashir Al Aql dan Dr.
Muhammad Al Khumayyis, Cet X, Rabiul Akhir, Tahun 1426H.
_______
Footnote
[1]. Dinukil dari Kaifa Tualiju Maridhaka Bi Ar Ruqyah Asy
Syariyyah, hlm. 41.
Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan
itu lari dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al
Baqarah. (HR. Muslim no. 1860)
Seluruh permukaan bumi adalah masjid kecuali kuburan dan
tempat pemandian/kamar mandi.[1]
Janganlah shalat menghadap kubur dan janganlah duduk di
atasnya.[2]
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam
kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat
gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa)
(HR. Bukhari 3224 dan Muslim no. 2106)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang adanya
gambar di dalam rumah dan beliau melarang untuk membuat
gambar. (HR. Tirmizi no. 1749 dan beliau berkata bahwa
hadits ini hasan shahih)
Jangan kamu membiarkan ada gambar kecuali kamu hapus
dan tidak pula kubur yang ditinggikan kecuali engkau
meratakannya. (HR. Muslim no. 969) Dalam riwayat An-Nasai,
Dan tidak pula gambar di dalam rumah kecuali kamu hapus.
(HR. An Nasai no. 2031. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
Bahwa tatkala Nabi melihat gambar di (dinding) Kabah, beliau
tidak masuk ke dalamnya dan beliau memerintahkan agar
semua gambar itu dihapus. Beliau melihat gambar Nabi Ibrahim
dan Ismail alaihimas ssalam tengah memegang anak panah
(untuk mengundi nasib), maka beliau bersabda, Semoga Allah
membinasakan mereka, demi Allah keduanya tidak pernah
mengundi nasib dengan anak panah sekalipun. (HR. Ahmad
1/365. Kata Syaikh Syuaib Al Arnauth bahwa sanad hadits ini
shahih sesuai syarat Bukhari dan periwayatnya tsiqoh,
termasuk perowi Bukhari Muslim selain Ikrimah yang hanya
menjadi periwayat Bukhari)
Aisyah radhiyallahu anha berkata, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam masuk ke rumahku sementara saya baru saja
menutup rumahku dengan tirai yang padanya terdapat
gambar-gambar. Tatkala beliau melihatnya, maka wajah beliau
berubah (marah) lalu menarik menarik tirai tersebut sampai
putus. Lalu beliau bersabda,
Sesungguhnya manusia yang paling berat siksaannya pada hari
kiamat adalah mereka yang menyerupakan makhluk Allah.
(HR. Bukhari no. 5954 dan Muslim no. 2107 dan ini adalah
lafazh Muslim). Dalam riwayat Muslim,
:
Dia (Aisyah) memasang tirai yang padanya terdapat gambar-
gambar, maka Rasulullah masuk lalu mencabutnya. Dia
berkata, Maka saya memotong tirai tersebut lalu saya
membuat dua bantal darinya.
.
:
Saya membuat makanan lalu mengundang Nabi shallallahu
alaihi wa sallam untuk datang. Ketika beliau datang dan masuk
ke dalam rumah, beliau melihat ada tirai yang bergambar,
maka beliau segera keluar seraya bersabda, Sesungguhnya
para malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di
dalamnya ada gambar-gambar. (HR. An-Nasai no. 5351. Syaikh
Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
:
: .
Jibril alaihis salam meminta izin kepada Nabi maka Nabi
bersabda, Masuklah. Lalu Jibril menjawab, Bagaimana saya
mau masuk sementara di dalam rumahmu ada tirai yang
bergambar. Sebaiknya kamu menghilangkan bagian kepala-
kepalanya atau kamu menjadikannya sebagai alas yang dipakai
berbaring, karena kami para malaikat tidak masuk rumah yang
di dalamnya terdapat gambar-gambar. (HR. An-Nasai no.
5365. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Pelajaran:
Gambar itu adalah kepala, jika kepalanya dihilangkan maka
tidak lagi disebut gambar. (HR. Al-Baihaqi 7/270. Syaikh Al
Albani mengatakan hadits ini shahih dalam As Silsilah Ash
Shohihah no. 1921)
Para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang terdapat
gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa)
(HR. Bukhari 3224 dan Muslim no. 2106)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang adanya
gambar di dalam rumah dan beliau melarang untuk membuat
gambar. (HR. Tirmizi no. 1749 dan beliau berkata bahwa
hadits ini hasan shahih)
Dalam hadits Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu bahwa Nabi
shallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya,
Jangan kamu membiarkan ada gambar kecuali kamu hapus
dan tidak pula kubur yang ditinggikan kecuali engkau
meratakannya. (HR. Muslim no. 969)
Bahwa tatkala Nabi melihat gambar di (dinding) Kabah, beliau
tidak masuk ke dalamnya dan beliau memerintahkan agar
semua gambar itu dihapus. Beliau melihat gambar Nabi Ibrahim
dan Ismail alaihimas ssalam tengah memegang anak panah
(untuk mengundi nasib), maka beliau bersabda, Semoga Allah
membinasakan mereka, demi Allah keduanya tidak pernah
mengundi nasib dengan anak panah sekalipun. (HR. Ahmad 1:
365. Kata Syaikh Syuaib Al Arnauth bahwa sanad hadits ini
shahih sesuai syarat Bukhari dan periwayatnya tsiqoh,
termasuk perowi Bukhari Muslim selain Ikrimah yang hanya
menjadi periwayat Bukhari)
Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada tamimah
(jimat), maka Allah tidak akan menyelesaikan urusannya.
Barangsiapa yang menggantungkan (hati) pada kerang (untuk
mencegah dari ain, yaitu mata hasad atau iri, pen), maka Allah
tidak akan memberikan kepadanya jaminan (HR. Ahmad 4:
154. Syaikh Syuaib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini
hasan dilihat dari jalur lain-).
Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia
telah berbuat syirik (HR. Ahmad 4: 156. Syaikh Syuaib Al
Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini qowiy atau kuat.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih
sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 492).
Sesungguhnya mereka itu apabila di antara mereka terdapat
orang yang shalih yang meninggal dunia, maka mereka pun
membangun di atas kuburnya masjid (tempat ibadah) dan
mereka memasang di dalamnya gambar-gambar untuk
mengenang orang-orang shalih tersebut. Mereka itu adalah
makhluk yang paling buruk di sisi Allah pada hari kiamat kelak
(HR. Bukhari no. 427 dan Muslim no. 528).
Dan mereka berkata: Jangan sekali-kali kamu meninggalkan
(penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali
kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula
suwwa, yaghuts, yauq dan nasr (QS. Nuh: 23).
.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, beliau berkata,
Patung-patung yang ada di kaum Nuh menjadi sesembahan
orang Arab setelah itu. (Patung) Wadd menjadi sesembahan
bagi Bani Kalb di Dumatul-Jandal, (patung) Suwaa bagi Bani
Hudzail, (patung) Yaghuuts bagi Bani Murad dan Bani Ghuthaif
di Al-Jauf sebelah Saba, Yauuq bagi Bani Hamdaan, dan Nasr
bagi Bani Himyar dan kemudian bagi keluarga Dzul-Kalaa.
Mereka adalah nama orang-orang shalih dari kaum Nuh. Ketika
mereka meninggal, maka syaithan membisikkan kepada kaum
mereka (yaitu kaum Nuh) agar meletakkan patung-patung
mereka dalam majelis-majelis dimana kaum Nuh biasa
mengadakan pertemuan, sekaligus memberi nama patung-
patung tersebut dengan nama-nama mereka. Maka mereka
pun melakukannya. Patung tersebut tidaklah disembah pada
waktu itu. Akhirnya setelah generasi pertama mereka
meninggal dan ilmu telah dilupakan, maka patung-patung
tersebut akhirnya disembah (Diriwayatkan oleh Bukhari no.
4920).
Jadi intinya bermula dari membuat gambar atau patung, lalu
dipajang, lantas beralih pada pengagungan dan
menyembahnya. Intinya, perbuatan seperti itu adalah jalan
menuju kesyirikan sehingga mesti dilarang.
)62(
63(
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka
selalu bertakwa. (QS. Yunus: 62-63).
Wali Allah adalah mereka yang beriman dan bertakwa (Al
Furqon, hal. 8).
Jika mereka tidak memiliki rasa takut dan tidak pula bersedih
hati, tentu yang disematkan pada mereka adalah rasa aman
dan kebahagiaan, juga kebaikan yang banyak yang hanya Allah
yang mengetahuinya.
Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan
(dalam kehidupan} di akhirat. (QS. Yunus: 64)
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami
ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan:
Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan
gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu. (QS. Fushshilat: 30).
"Humulladziina laa yastarquun"
Lanjuut :
Bertapa
Kungkum (berendam diri) di tempat pertemuan 3 sungai
Puasa patigeni (puasa yg gk boleh makan,minum,tidur,gk
boleh kena lampu atau cahaya sdikit pun) dilakukan
hingga berhari-hari, dan berbagai puasa gk wajar yg lain..
mencambuki diri sendiri
mempersembahkan darahnya sendiri
meminum darah haid
berzina dgn ibu kandung sendiri,anak kandung sendiri,
atau saudara kandung sendiri
meminum darah haid
menginjak-nginjak al-Qur'an
beristinja dgn mushaf
memakan barang haram
shalat dgn keadaan junub
tdk menyentuh air di waktu2 tertentu
membunuh anak kandung sendiri sbg persembahan kpd
setan
dll... (Silahkan jka ada yg mau menambahkan)...
"Dia (setan) berjanji dan membumbungkan angan-angan
kosong, dan tidaklah setan menjanjikan mereka kecuali hanya
TIPUAN belaka !"
Nah klo gini, maka jgn heran klo kalah sama si dukun...
Masa kita gk mau berkorban harta, jiwa, dan raga kita untuk
Allah Ta'ala ??
...
..
..
...
"Barangsiapa yg memusuhi KEKASIH-KU maka AKU
mengumumkan PERANG kepadanya !!!
(HR.Al-Bukhari)
Subhanallah !!! Allaahu Akbarr !!!
Aamiiin....
Daging yang disukai Nabi adalah yang paling baik dan paling
mudah dicerna oleh lambung, baik itu daging leher, lengan
maupun lengan atas.
b. Bersila.
Sekarang, kita akan melihat apa kata Imam Adz Dzahabi dalam
kitab beliau Al Kabair (Dosa Besar) mengenai sihir.
Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir).
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia (QS. Al
Baqarah: 102).
Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang
pun sebelum mengatakan: Sesungguhnya kami hanya cobaan
(bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir. Maka mereka
mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu,
mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan
isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat
dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi
mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi,
sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang
menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya
keuntungan di akhirat (QS. Al Baqarah: 102).
Semoga bermanfaat.
Sunah terkait
Sebelum tidur
1. Baca Al mulk
2. Baca ayat kursi
3. Baca al ikhlas, al falaq, an nass
Sebelum Makan
1. Baca bismillah
2. Tangan kanan
Wahai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah
dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di
hadapanmu. (HR. Bukhari no. 5376, Bab Membaca
Basmalah ketika Makan dan Makan dengan Tangan
Kanan; Muslim no. 2022, Bab Adab Makan-Minum dan
Hukumnya)
-
-
.
.
.
.
Ada seorang laki-laki makan di samping Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam dengan tangan kirinya. Lalu
Rasulullah bersabda, Makanlah dengan tangan
kananmu! Dia malah menjawab, Aku tidak bisa. Beliau
bersabda, Benarkah kamu tidak bisa? -dia menolaknya
karena sombong-. Setelah itu tangannya tidak bisa
sampai ke mulutnya. (HR. Muslim no. 2021)
3. Duduk
Sunah sebelum Tidur
Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti
wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan
badanmu (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
)
(
(
( )
)
Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur
di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak
tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan
dibacakan Qul huwallahu ahad (surat Al Ikhlash), Qul audzu
birobbil falaq (surat Al Falaq) dan Qul audzu birobbin naas
(surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak
tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau
dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau
melakukan yang demikian sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari no.
5017). Membaca Al Quran sebagaimana yang dicontohkan
oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam ini lebih menenangkan
hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.
Keempat: Membaca ayat kursi sebelum tidur.
.
.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menugaskan aku
menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang
datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu
aku katakan, Aku pasti akan mengadukan kamu kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Lalu Abu Hurairah
radhiyallahu anhu menceritakan suatu hadits berkenaan
masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi
berkata, Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu,
bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh
Allah Taala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai
pagi. Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, Benar
apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu
syetan. (HR. Bukhari no. 3275)
.
Apabila Nabi shallallahu alaihi wasallam hendak tidur, beliau
mengucapkan: Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan
nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup). Dan apabila
bangun tidur, beliau mengucapkan: Alhamdulillahilladzii
ahyaana bada maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi
Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami,
dan kepada-Nya lah tempat kembali). (HR. Bukhari no. 6324)
Semoga kajian kita kali ini bisa kita amalkan. Hanya Allah yang
beri taufik.
Derajat hadits
jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan
jadikan ia sebagai kuburan (HR. Al Bukhari no. 432, 1187,
Muslim no. 777)
jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan
jadikan ia sebagai kuburan
Kedua makna di atas benar. Karena menguburkan orang mati di
rumah adalah sarana menuju kepada kesyirikan. Karena
kebiasaan yang dipraktekkan sejak masa Nabi Shallallahualaihi
Wasallam hingga hari ini bahwa orang mati itu dikuburkan
bersama kuburan kaum muslimin yang lain. Dan juga bisa
memberikan kesusahan pada keluarga yang ditinggalkannya,
karena terkadang melihat kuburannya bisa membuat sedih
atau terkadang keluarganya tersebut mengeluarkan kata-kata
yang terlarang (contohnya: meratap berlebihan, minta doa,
minta hajat, tabarruk, tawassul, pent.). Dan ini semua tidak
sesuai dengan maksud syariat, yaitu bahwa kuburan
seharusnya menjadi pengingat akan akhirat.
shalat yang afdhal bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali
shalat-shalat wajib (HR. Al Bukhari no. 7290)
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
.
.
( (
Maka dengan izin Allah Taala rasa sakit itu akan hilang.
-
Sumber disadur dari Kaifa Tualiju Maridhoka bir Ruqyah asy-
Syariyyah
) 1 : (72 :
) ( 18450
:
:
. : :
.
:
.
( : :
1- .
2- .
3- .
( )
: : :
:
.
: :
: : . :
.
. ) .
(74 : 1 : )
(195 / 10 ).
.
-
:
:
.
:
: .
:
.
:
. ...
" :
" :
.
: :
. . () .
. :
"
.
(76 : 1 : )
:
"" :
:
.
.
.
: :
.
Billahittaufiiq.
Lajnah Daa-imah
Akhuukum fillah
Rukun-rukun Kekufuran:
:
Rukun kufur itu ada 4.
Artinya, kebanyakan 4 perkara ini yang menyebabkan seseorang kufur
kepada Allah.
1. Sombong,
2. Dengki,
3. Marah,
4. Syahwat.
Dan marah mencegah ia berbuat adil.
.
Dan penyakit syahwat mencegah ia untuk bersungguh-sungguh dalam
beribadah kepada Allah.
Apabila telah hancur rukun sombong, maka akan mudah bagi dia untuk taat
dan tunduk kepada Allah.
Dan apabila telah hancur rukun kedengkian, maka akan mudah bagi dia
untuk menerima nasihat dan kritikan (yang bermanfaat bagi dirinya).
Dan apabila telah hancur rukun kemarahan, maka akan mudah bagi dia
berbuat adil dan bertawadhu.
.
Dan apabila telah hancur rukun syahwat, maka akan mudah bagi dia untuk
bersabar, memelihara kehormatan diri, dan terus-menerus beribadah kepada
Allah.
Read more: http://www.radiorodja.com/rukun-rukun-kekufuran-sombong-
dengki-marah-dan-syahwat-kitab-fawaidul-fawaid-ustadz-abu-yahya-
badrusalam-lc/#ixzz3OD9Xxkdd