You are on page 1of 6

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No.

1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

ANALISIS PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA (SMK3) DI RSIA KASIH IBU MANADO
Ryane Toding1),Jootje M.L. Umboh1),Johan Josephus1)
1)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT

Hospital as the service industry is an industry that has a variety of labor issues are complicated by
a variety of risk of occupational disease occupational accident even according to type of work, so it
is obliged to implement the Occupational Health and Safety efforts Hospital. Occupational health is
a specialization in health sciences / medicine and its practice that aims to enable the worker /
community health workers and obtain degrees as high, baikfsik, mental, and social, with the efforts
of preventive and curative, against peyakit-disease or disruptions- health problems caused factors
of work and working environment, as well as against common diseases. This study is a qualitative
research approach to in-depth interviews (depth interview). Informants in this study amounted to 5
persons namely Hospital director, HRD Hospital, a nurse, in charge of the laboratory's Hospital,
as well as the Occupational Health and Safety inspectors Labor department Manado city. The
results of the study are commitment and policy management in the implementation SMK3, plans
drawn up by the leadership of the RS orally, and the implementation of K3 is programmed but does
not have a dedicated organization and experts K3 include the provision of PPE and K3 trainings
for employees of the hospital as well as measurement and evaluation is not maximized
implemented.

Key words : management, occupational health and safety

ABSTRAK

Rumah sakit sebagai industri jasa merupakan sebuah industri yang mempunyai beragam persoalan
tenaga kerja yang rumit dengan berbagai risiko terkena penyakit akibat kerja bahkan kecelakaan
akibat kerja sesuai jenis pekerjaannya, sehingga berkewajiban menerapkan upaya Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit. Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu
kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baikfsik, mental, maupun sosial, dengan
usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap peyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan
yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit
umum. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan in-depth interview
(wawancara mendalam). Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang yaitu direktur Rumah
Sakit, HRD Rumah Sakit, perawat, penanggung jawab laboratorium Rumah Sakit, serta pengawas
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dinas Tenaga kerja kota manado. Hasil penelitian dari penelitian
ini adalah adanya komitmen dan kebijakan manajemen dalam pelaksanaan SMK3, perencanaan
disusun oleh pimpinan RS secara lisan, dan pelaksanaan kegiatan K3 sudah terprogram tetapi
belum mempunyai organisasi khusus dan ahli K3 antara lain penyediaan APD dan pelatihan K3
bagi pegawai RS serta pengukuran dan evaluasi belum maksimal dilaksanakan.

Kata kunci : Manajemen, kesehatan dan keselamatan kerja

284
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN mempunyai kewajiban untuk menyehatkan


Keadaan sehat adalah kehendak para tenaga kerjanya, salah satunya adalah
semua pihak tidak hanya oleh perorangan melalui upaya kesehatan kerja disamping
tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan keselamatan kerja. Rumah Sakit harus
bahkan oleh masyarakat. Untuk dapat menjamin kesehatan dan keselamatan kerja
mewujudkan keadaan sehat tersebut baik pasien, penyedia layanan atau pekerja
banyak hal yang perlu dilakukan. Salah maupun masyarakat sekitar dari berbagai
satu diantaranya yang dinilai mempunyai potensi bahaya di Rumah Sakit. Oleh
peranan yang cukup penting adalah karena itu, Rumah sakit dituntut untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan. melaksanaakn upaya kesehatan dan
Pada saat ini perkembangan teknologi dan keselamatan kerja (k3) yang dilaksanakan
ilmu pengetahuan, dan juga kehidupan secara terintegrasi dan meyelurh sehingga
masyarakat, tampak bentuk dan jenis resiko terjadinya penyakit akibat kerja
pelayanan kesehatan yang dapat (PAK) dan kecelakaan akibat kerja (KAK)
diselenggarakan banyak macamnya dan di Rumah Sakit dapat dihindari.
berada di setiap Negara, pelayanan Hal tersebut dirasakan penting,
kesehatan yang diselenggarakan tersebut karena, menurut Gun (1983) dalam
salah satunya yaitu rumah sakit. Rumah Kepmenakes No. 432/2007 mengatakan
sakit adalah suatu organisasi yang melalui bahwa kasus penyakit kronis yang diderita
tenaga medis profesional yang terorganisir petugas RS, yakni hipertensi, varises,
serta sarana kedokteran yang permanen anemia (kebanyakan wanita), penyakit
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, ginjal dan saluran kemih (69% wanita),
asuhan keperawatan yang dermatitis dan urtikaria (57% wanita) serta
berkesinambungan diagnosis serta nyeri tulang belakang dan pergeseran
pengobatan penyakit yang di derita oleh diskus intervertebrae. Ditambahkan juga
pasien (Azwar, A. 2010). bahwa terdapat beberapa kasus penyakit
Rumah sakit sebagai industri jasa akut yang diderita petugas RS lebih besar
merupakan sebuah industri yang 1.5 kali dari petugas atau pekerja lain,
mempunyai beragam persoalan tenaga yaitupenyakit infeksi dan parasit, saluran
kerja yang rumit dengan berbagai risiko pernafasan, saluran cerna dan keluhan lain,
terkena penyakit akibat kerja bahkan seperti sakit telinga, sakit kepala,
kecelakan akibat kerja sesuai jenis gangguan saluran kemih, masalah
pekerjaannya, sehingga berkewajiban kelahiran anak, gangguan pada saat
menerapkan upaya Keselamatan dan kehamilan,penyakit kulit dan sistem otot
Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS). dan tulang rangka.
Dalam undang-undang nomor 36 tahun
2009 tentang kesehatan, khususnya pasal METODE PENELITIAN
165: pengelolaan tempat kerja wajib Penelitian ini menggunakan metode
melakukan segala bentuk upaya kesehatan penelitian kualitatif dengan pengumpulan
melalui upaya pencegahan, peningkatan, data secara In-depth Interview (wawancara
pengobatan dan pemulihan bagi tenaga mendalam) yang Dilaksanakan di Rumah
kerja berdasarkan pasal diatas maka Sakit Ibu dan Anak mulai bulan september
pengelola tempat kerja di Rumah Sakit sampai dengan oktober 2015.

285
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

Variabel penelitian dalam penelitian Kemudian, Unit-unit non-struktural


ini yaitu sistem manajemen keselamatan RSIA yaitu Satuan Pengawas Intern (SPI)
dan kesehatan kerja (SMK3) yang meliputi sebagai pengawas intern rumah sakit yang
komitmen dan kebijakan, perencenaan, bertanggung jawab langsung kepada
penerapan, pengelolaan dan evaluasi, dan pimpinan rumah sakit. Komite sebagai
tinjauan ulang dengan Instrumen yang pemberi pertimbangan strategis kepada
dilakukan dalam penelitian ini adalah pimpinan rumah sakit dalam rangka
peneliti sendiri. peningkatan dan pengembangan pelayanan
Untuk menetapkan keabsahan data, rumah sakit. Instalasi sebagai penyedia
dilakukan teknik pemeriksaaan melalui fasilitas dan penyelenggara kegiatan
beberapa kegiatan yaitu dengan pelayanan, pendidikan dan penelitian
triangulasi. Dalam teknik pengumpulan rumah sakit. Kelompok jabatan fungsional.
data, triangulasi diartikan sebagai teknik Staf medik fungsional sebagai pelaksana
pengumpulan data yang bersifat diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat
menggabungkan dari berbagai teknik penyakit, peningkatan dan pemulihan
pengumpulan data dan sumber data yang kesehatan, penyuluhan, pendidikan,
telah ada. Adapun triagulasi yang pelatihan, penelitian dan pengembangan.
dilakukan ialah:
1. Wawancara mendalam (in-depth SMK3 RSIA Manado
interview) yaitu percakapan atau Tanya Pada hasil wawancara dengan pihak
jawab untuk menggali informasi RSIA telah menjelaskan upaya K3 yang
tertentu. dilakukan sejak RSIA ini berdiri, dengan
2. Observasi yaitu mengamati secara berbagai aturan yang ditetapkan.
langsung kegiatan yang dilakukan Walaupun, tidak terdapat organisasi yang
olehdi RSIA Kasih Ibu Manado. khusus mengenai SMK3 di dalam struktur
3. Studi dokumentasi yaitu dengan organisasi Rumah Sakit, namun dari hasil
mengamati setiap dokumen-dokumen wawancara dapat dijelaskan jika, RSIA
mengenai sistem manajemen K3 yang sudah menerapkan upaya-upaya untuk
dimiliki RSIA Kasih Ibu Manado. meminimalisir kecelakaan kerja, dan
selama berdirinya RSIA belum pernah
HASIL PENELITIAN terjadi kecelakaan kerja yang serius.
Gambaran Umum Walaupun demikian rumah sakit telah
Struktur RSIA, terdiri dari unit bekerja sama dengan pihak pemeritah
struktural dan unit-unit non-struktural. dalam memantau K3RS di RSIA.
Unit struktural RSIA yaitu direktur dengan Penerapan K3RS di RSIA dilakukan
membawahi 2 (dua) seksi dan 3 (tiga) sub dengan mengikutkan pegawai RS untuk
bagian yakni seksi pelayanan medis dan dilatih K3RS, kemudian diajarkan kepada
penunjang penunjang medis, dan seksi pegawai-pegawai lain.
pelyanan kebidanan dan keperawatan,
serta sub bagian keuangan, sub bagian Komitmen dan Kebijakan
administrasi, dan sub bagian ketenagaan Hasil wawancara menunjukan
dan diklat (Profil RSIA Kasih Ibu, 2010). SMK3 di RSIA Kasih Ibu Manado ini
sepenuhnya diatur oleh HRD (Human

286
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

Resource Development). Bahkan langsung Tinjauan Ulang


melalui pimpinan RSIA serta kebijakan K3 Dalam pelaksanaan tinjau ulang oleh RSIA
yang dilakukan oleh pihak RSIA yaitu ternyata masih banyak yang harus
dengan dibuatnya rambu-rambu K3 dan dilakukan. Perbaikan tersebut harus
tanda-tanda bahaya. dimaksimalkan dalam mengupayakan
Pihak RSIA dalam perencenaan- menekan kecelakaan kerja.
perencanaan yang disusun pun
berupaya dengan sebaiknya-baiknya bagi PEMBAHASAN
keamanan rumah sakit. Upaya yang Informasi yang diperoleh dalam hasil
dlakukan dengan mengirimkan salah penelitian ini dijalankan melalui
seorang pegawai untuk mengikuti pengambilan data dari informan baik dari
pelatihan yang selanjutnya diteruskan RSIA Manado ataupun dari Dinas Tenaga
kepada pegawai-pegawai lain. Kerja Manado. Pengambilan data
dilakukan secara langsung (bertatap muka)
Kegiatan Pelaporan dengan memaksimalkan pertanyaan dari
RSIA memiliki mekanisme yang disiapkan ataupun dari jawaban yang
pelaporan dalam bentuk buku di setiap diberikan.
instalasi. Melalui observasi yang
dilakukan, ditemukan jika sistem Karakteristik Informan
pelaporan RSIA masih belum jelas, dari Penelitian memilih informan yaitu 1
hasil observasi pada dokumen pelaksanaan (satu) orang HRD RSIA, 1 (satu) orang
SMK3 di RSIA. perawat di bagian instalasi keperawatan, 1
(satu) orang pegawai di bagian instalasi
Perencanaan laboratorium, serta 1 (satu) orang
RSIA diketahui telah memiliki pengawas di Dinas Tenaga Kerja.
perencanaan yang belum efektif berjalan. Informan yang dimintai keterangan
Bahkan belum memiliki prosedur yang memiliki latar belakang keilmuan yaitu
mempertimbangkan bahaya, penilaian ekonomi, perawat, dan PNS.
risiko dan pengendalian risiko secara
signifikan. Kebijakan K3 RSIA
RSIA telah memfasilitasi pekerja
Inspeksi dan Pengujian dengan menerapkan wajib menggunakan
RSIA belum melakukan evaluasi APD (sarung tangan, masker, dan yang
terhadap SMK3 ataupun oleh Dinas lainnya) ketika berpaparan dengan pasien,
Tenaga Kerja. Walaupun belum teroganisir namun pelaksanaannya ketika tidak
dengan baik, namun dikarenakan menggunakan APD yaitu dengan teguran
mekanisme pelaporan rumah sakit yang secara langsung oleh pimpinan. Belum
belum sesuai prosedur yang ditetapkan, maksimalnya kebijakan K3 di RSIA
maka bentuk pengawasan dinas belum melalui kegiatan penelitian yaitu belum
dapat dijalankan. adanya kebijakan khusus yang
menerangkan secara poin-poin
konsekuensi tidak menggunakan APD,
namun dari pihak manajemen selalu

287
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

menganggarkan keperluan yang berkaitan KESIMPULAN


dengan K3RS yang dapat dilihat dengan Berdasarkan hasil penelitian dan
adanya peralatan safety sign, APAR dan pembahasan terhadap seluruh gambaran
APD. penerapan SMK3 serta melalui peraturan-
peraturan pemerintah baik keputusan
Kepemimpinan dan Komitmen menteri atau perundang-undangan yang
Komitmen manajemen rumah sakit dikeluarkan tentang K3 khusus SMK3 dan
yang berkaitan dengan K3RS belum K3RS, maka dapat diambil kesimpulan,
diwujudkan dalam bentuk tertulis tentang yaitu
K3, tetapi pendanaan terkait K3RS dan a. Komitmen dan kebijakan SMK3 RSIA
fasilitas K3RS telah dilakukan, walau yang Kasih Ibu Manado belum ditunjukan
dimiliki masih belum lengkap. Upaya K3 secara menyeluruh, bahkan belum
terhadap kecelakaan kerja juga telah adanya keputusan-keputusan yang
dilakukan dengan mengurangi risiko secara tertulis tentang K3.
melalui penggunaan APD. b. Penerapan SMK3 di RSIA Kasih Ibu
Manado adalah dengan diikutinya
Penerapan SMK3 di RSIA Manado pelatihan-pelatihan K3 dari salah satu
Hasil penelitian menunjukan perwakilan RSIA dan diteruskan
penerapan SMK3 di RSIA Kasih Ibu kepada pekerja lainnya lewat rapat yang
belum sesuai dengan pedoman SMK3 dan dilaksanakan di RSIA kaish Ibu
peraturan-peraturan pemerintah yang ada, Manado, RSIA Kasih Ibu juga
yaitu semua industri kesehatan ataupun mewajibkan APD dalam sistem
swasta diharuskan mempunyai ahli K3. manajemen kesehatan dan keselamatan
Walaupun begitu pelatihan terhadap kerja lewat dilkukannya sosialisasi
pegawai RSIA tetap dilakukan serta kepada pekerja di RSIA dan rambu-
pengontrolan terhadap kesehatan dari rambu K3 yang ada di RS tersebut.
pegawai tetap dilaksanakan, untuk c. Perencanaan yang disusun langsung
mencegah terjadinya kecelakaan kerja oleh pemimpin RSIA Kasih Ibu
ataupun mengalami bahaya-bahaya selama Manado baru secara lisan sehingga
bekerja. belum terealisasi sepenuhnya, RSIA
Kasih Ibu membuat perencanaan K3
Perencanaan Identifikasi Bahaya, secara Umum.
Penilaian, dan Pengendalian Bahaya d. Pengelolaan dan evaluasi SMK3 di
Diketahui jika belum sepenuhnya RSIA Kasih Ibu Manado belum
pegawai paham untuk menjalankan maksimal di laksnakan.
identifikasi, penilaian, dan pengendalian
terhadap bahaya kecelakaan kerja. Dengan SARAN
demikian, dibutuhkan sasaran yang efektif Berdasarkan hasil penelitian dan
dan memenuhi indikator ketercapaian yang pembahasan tentang penerapan SMK3 dan
diharapkan. K3RS di RSIA Manado, maka untuk
meningkatkan penerapan SMK3 dan
K3RS diperlukan penerapan terhadap
komitmen kebijakan, perencanaan, dan

288
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN 2302 - 2493

penerapan SMK3 di rumah sakit secara DAFTAR PUSTAKA


menyeluruh dan signifikan agar semua Azwar, A. 2010. Pengantar Administrasi
pekerja terkontrol kesehatannya dan Kesehatan. Jakarta: PT. Bina Rupa
diminimalisir terjadinya kecelakaan akibat Aksara.
kerja serta meningkatkan produktivitas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 432
kerja. RSIA Manado perlu mengadakan Tahun 2007 Tentang Pedoman
perbaikan secara menyeluruh tentang Manajemen K3 Rumah Sakit.
SMK3, yaitu dengan memberikan Profil Rumah Sakit Ibu dan Anak Kasih
pelatihan secara rutin kepada pekerja dan Ibu Manado Tahun 2010.
mendapatkan informasi-informasi terkini Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang K3RS sesuai standar kerja yang Tentang Kesehatan.
ditetapkan serta meninjau ulang tentang
dokumen-dokumen SMK3 dan K3RS dan
untuk memudahkan Monitoring pada
pegawai di RSIA oleh pimpinan atau
direktur rumah sakit bahkan degan
pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja.

289

You might also like