Professional Documents
Culture Documents
Lssasa
Lssasa
ABSTRACT
1
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
1.1 Tingkat nyeri sebelum diberikan perlakuan ( pre test ) pada kelompok
kontrol dan kelompok yang mendapat deep back massage.
Tabel : Tingkat nyeri sebelum perlakuan ( pre test ) antara kelompok kontrol
dan kelompok yang mendapat deep back massage di BPS wilayah Puskesmas
Dlanggu, April-Mei 2010.
Pemberian Tingkat Nyeri
Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Jumlah
deep back
Nyeri Ringan Sedang Berat Sangat Berat
massage n (%) n (%) n (%) n (%) n (%) n (%)
Intervensi 0 (0) 0 (0) 5 (23,8) 16 (76,2) 0 (0) 21 (100)
Kontrol 0 (0) 0 (0) 7 (33,3) 14 (66,7) 0 (0) 21 (100)
p > 0,05 artinya tidak ada perbedaan tingkat nyeri antara dua
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi awal saat pre test kedua
kelompok adalah sama, dengan menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan hasil
p = 0,473 yang berarti tidak ada perbedaan pada kondisi awal kedua kelompok.
1.2 Tingkat nyeri sesudah diberikan perlakuan ( post test ) pada kelompok
kontrol dan kelompok yang mendapat deep back massge.
p < 0,05 artinya ada perbedaan tingkat nyeri sesudah perlakuan antara kedua
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi sesudah perlakuan pada
kedua kelompok adalah berbeda, hal ini juga di buktikan dari hasil uji Mann-
Whitney didapatkan hasil p = 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh
pemberian deep back massage terhadap penurunan nyeri persalinan kala I.
1.3 Analisis Pengukuran nyeri pretest dan posttest pada kelompok kontrol
Hasil perbedaan ratarata tingkat nyeri pretest dan posttest pada kelompok
kontrol sebagai berikut :
10.00
9.00
n ilai tin g k at n y e ri
8.00
7.00
35
6.00
5.00
1.00 2.00
1= hasil pretest ; 2= hasil posttest
P < 0,05 artinya ada beda ( peningkatan ) tingkat nyeri pre-post pada
kelompok kontrol
8.00
6.00
12
4.00
2.00
0.00
1.00 2.00
1= kel pre test ; 2= kel postest
P < 0,05 artinya ada beda ( penurunan ) tingkat nyeri pre-post pada
kelompok yang mendapat deep back massage
200.00
150.00
100.00
50.00
1.00 2.00
1= kel yang mendapat deep back massage; 2= kel kontrol
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
1.00 2.00
1= kel yang mendapat deep back massage ; 2= kel kontrol
PEMBAHASAN
Kesimpulan
1. Terdapat pengaruh deep back massage terhadap penurunan nyeri persalinan
kala I fase aktif .
2. Terdapat pengaruh deep back massage terhadap kecepatan pembukaan servik.
Saran.
1. Bagi penolong persalinan, dapat menerapkan prosedur deep back massage
dalam membantu proses persalinan.
2. Perlunya dilakukan sosialisasi pada ibu bersalin terkait pelaksanaan deep back
massage sejak antenatal care.
3. Pada peneliti lebih lanjut akan semakin baik jika dapat mengukur kadar
endorpin untuk mengetahui jumlah peningkatan pelepasan endorphin saat
nyeri. Atau dapat mengukur jumlah kortisol pada saliva saat nyeri
berlangsung.
4. Bagi organisasi profesi, perlu untuk mengadakan seminar dan pelatihan tentang
prosedur deep back massage maupun tindakan manajemen nyeri non
farmakologis yang lain secara berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak I.M dan Jansen M.D, (2000), Perawatan Maternitas dan Ginekologi,
Bandung: YIA-PKP.
Bonica, J. J (1994). Labour pain. In : Textbook of Pain,3rd edn. (eds P.D. Wall and
Melzack ), Churchill Livingstone, Edinburgh.
Chamberlain,G.&Findley,I.(1999)Relief of Pain.http://www.painreliefinlabor.com
(sitasi 5 Januari 2010 ).
Ellen, Martha Keene. (2000). Nursing Intervention & Clinical Skill, 2rd edition,
Mosby, USA
Granner, D.K. (2003) Hormon Hipofisis dan Hipotalamus. Dalam (Edisi dua
lima): Biokimia Harper , Jakarta : EGC.
Guyton, Arthur C; Hall JE. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, editor Bahasa
Indonesia : Irawati Setiawan Edisi 9. Jakarta : EGC.
Mc Kinney, Emily Sloane, (2000). Maternal Child Nursing 1st ed. Phyladelphia :
WB Saunders Company.
Reeder, S. J., Martin, L. L., & Koniak, D., (1998). Maternity Nursing family
Newborn & Womens Health (8th ed.). Philadelphia: JB. Lippincott
Yerby, M. (2000). Managing Pain in Labour. Journal Modern Midwife Th. X Vol
16