Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi model pembelajaran langsung tersebut.
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan model pembelajaran langsung .
3. Untuk mengetahui bagaimana sintaks model pembelajaran langsung.
4. Untuk mengetahui apakah pembelajaran langsung masih efektif digunakan
dalam pembelajaran matematika.
1.4 Manfaat
1. Agar mengetahui definisi model pembelajaran langsung tersebut.
2. Agar mengetahui pelaksanaan model pembelajaran langsung.
3. Agar mengetahui bagaimana sintaks model pembelajaran langsung.
4. Agar mengetahui mengetahui apakah pembelajaran langsung masih
efektif digunakan dalam pembelajaran matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
seperti berikut :
b. Mendemonstrasikan Keterampilan
Mendemonstrasikan suatu keterampilan adalah ruh dari model pembelajaran
langsung yang berpegang pada Teori Belajar Sosial (Teori Pemodelan Tingkah
Laku). Asumsi dari teori belajar pemodelan tingkah laku adalah, bahwasanya
belajar dilakukan sesorang melalui proses mengamati orang lain. Belajar dengan
melakukan pemodelan (peniruan) akan sangat mengehemat waktu, tenaga, biaya,
bahkan menghindarkan pebelajar dari bahaya. Pebelajar tidak perlu melakukan
trial and error (coba-coba dan gagal). Agar demonstrasi keterampilan yang
dilakukan guru sukses, maka guru perlu memperhatikan 2 hal berikut: (1)
melakukan demonstrasi keterampilan dengan benar; dan (2) berlatih sebelum
melakukan demonstrasi.
a. Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan
memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep
kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.
b. Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang
memiliki struktur yang jelas dan pasti.
c. Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-
keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat
pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).
d. Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual
(misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-
bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban
yang logis)
e. Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan
dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
f. Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.
g. Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu
sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.
h. Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk
memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau
independen.
i. Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan
penjelasan yang sangat terstruktur.
j. Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada
siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan
yang berpusat pada siswa.
penting.
Contoh Penerapan:
- Dll
Contoh Penerapan:
Langkah 1: Gambarlah satu sisi sudut tersebut dengan menarik sebuah garis
Langkah 2 : Letakkan titik pusat busur derajat pada titik sudut tersebut. Himpitkan
tanda yang berlabel o pada busur derajat dengan garis tersebut. Temukan 70o pada
skala busur derajat dan tandai dengan alat tulismu.
Contoh Penerapan:
1. Memberikan soal untuk latihan terbimbing (tugas latihan pendek namun dan
bermakna)
Contoh Penerapan :
Contoh:
Sudut B =
Sudut C =
Sudut D =
Sudut E =
a. 120o b. 215o
c. 285o d. 345o
- Memberikan latihan soal terhadap siswa-siswi dengan soal yang lebih kompleks.
A. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-kelebihan
yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan dibanding
dengan model pembelajaran yang lainnya. Tetapi selain mempunyai kelebihan-
kelebihan pada setiap model pembelajaran juga ditemukan keterbatasan-
keterbatasan yang merupakan kelemahannya.
a. Model pengajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai
berikut:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
2. Sintaks dari model pengajaran langsung pada umumnya terdiri dari 5 fase
yaitu; (1)menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa; (2)mempersentasekan
pengetahuan atau mendemonstrasikan keterampilan; (3) memberikan latihan
terbimbing; (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik; (5)
memberikan latihan lanjutan dan latihan mandiri.
Abimanyu dkk, Soli. 2009. Bahan Ajar Cetak Strategi Pembelajaran 3 SKS.
Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Arends, R.I. 2001. Learning to Teach. New York : Mc graw Hill Companies, Inc.
Hall, Gene E., 2008. Mengajar dengan Senang. PT. Indeks :Jakarta.
Nur, Mohamad, 2005. Guru yang Berhasil dan Model Pengajaran Langsung.